Dokumen tersebut membahas tentang Cekungan Jawa Timur Utara. Cekungan ini merupakan cekungan tersier belakang busur yang terletak di bagian tenggara lempeng mikro Sunda. Cekungan ini diisi oleh berbagai formasi batuan seperti Formasi Ngimbang, Kujung, Tuban, dan Wonocolo sejak zaman Eosen hingga Pliosen melalui proses basin infilling. Sistem hidrokarbon di cekungan ini terbentuk dari batuan sumber
Dokumen ini menyajikan skala waktu geologi yang membagi sejarah bumi menjadi era, periode, dan zaman dengan rentang waktu perkiraan dalam jutaan tahun sejak Pra-Kambrium hingga Holosen saat ini.
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang sistem klasifikasi massa batuan (rock mass classification system) yang digunakan untuk menilai kestabilan lereng. Sistem ini meliputi penilaian Rock Mass Rating (RMR) dan Slope Mass Rating (SMR) berdasarkan parameter-parameter seperti kekuatan batuan, kualitas batuan, jarak retakan, kondisi retakan, dan kondisi air tanah. Nilai RMR dan SMR digunakan untuk menentukan kemiringan lereng maksimum yang stabil.
BAB II membahas kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum operasi pengeboran, meliputi persiapan jalan ke lokasi pengeboran, persiapan lokasi pengeboran seperti meratakan lokasi, membuat kolam cadangan dan cellar, serta persiapan air dan peralatan pengeboran. Kegiatan terakhir adalah transportasi peralatan ke lokasi dan pendirian menara pengeboran."
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang partikel dan tekstur batuan sedimen yang disusun oleh beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Makalah ini membahas tentang pengertian batuan sedimen, jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan partikel dan tekstur yang terbentuk, serta proses pembentukan batuan sedimen.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut membahas tentang sand control, yaitu teknik untuk mencegah pasir reservoir masuk ke sumur bor yang dapat menyebabkan plugging. Beberapa teknik sand control yang dijelaskan antara lain sand clean up, sand consolidation menggunakan screen atau gravel pack, dan sand fracturing menggunakan frac pack.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
The document discusses different types of biostratigraphic units used in classifying rock layers based on their fossil content. It defines key terms like biostratigraphy, biostratigraphic zone, biohorizon, and provides examples of different kinds of biostratigraphic units including taxon range zones, concurrent range zones, interval zones, lineage zones, assemblage zones, and abundance zones. The types of units are distinguished based on whether they represent the range of a single taxon, concurrence of taxa, intervals bounded by horizons, segments of an evolutionary lineage, distinctive fossil associations, or zones of maximum development of a taxon.
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
pendekatan tektonik indonesia Geologi Pngea UPN Hardika Abrianto
Ìý
The document discusses tectonic approaches to understanding Indonesia's geology. It summarizes Indonesia's tectonic setting between several major plates. It also describes the different types of crust and tectonic environments found in Indonesia, including active margins along subduction zones and passive margins along former rift zones. Additionally, it outlines how sedimentary basins in Indonesia have evolved over time from rifting to drifting to collision between plates through processes like inversion and orogeny.
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat batuan dan fluida panasbumi. Secara singkat, dibahas tentang parameter-parameter yang menentukan sifat batuan seperti porositas, permeabilitas, densitas, dan konduktivitas panas. Kemudian, dibahas pula tentang sifat-sifat fluida seperti volume spesifik, densitas, entalpi, viskositas, dan geotermometer. Diakhir dokumen dijelaskan mengenai jenis-jenis air panasbum
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)Andi Anriansyah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi massa batuan. Menguraikan beberapa sistem klasifikasi massa batuan utama seperti Rock Mass Structure Rating (RSR), Rock Mass Rating (RMR), Rock Tunnelling Quality Index (Q), dan Geological Strength Index (GSI) yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran blok, kekuatan geser antar blok, dan membatasi stres. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembentukan batuan dan pengaruhnya terhadap stabilit
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
The document discusses methods for determining the age of rocks, including absolute age and relative age. Absolute age is determined through radiometric dating techniques measuring radioactive decay in rocks. Relative age is based on the position of rocks or fossils compared to adjacent layers. Examples are given of dividing geologic timescales based on presence of fossil species. Methods for interpreting microfossil assemblages are also described, such as biozones and zones of foraminifera used in biostratigraphy. Factors like reworking and introduced fossils that can complicate age determinations are explained.
Dokumen tersebut membahas tentang sand control, yaitu teknik untuk mencegah pasir reservoir masuk ke sumur bor yang dapat menyebabkan plugging. Beberapa teknik sand control yang dijelaskan antara lain sand clean up, sand consolidation menggunakan screen atau gravel pack, dan sand fracturing menggunakan frac pack.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
The document discusses different types of biostratigraphic units used in classifying rock layers based on their fossil content. It defines key terms like biostratigraphy, biostratigraphic zone, biohorizon, and provides examples of different kinds of biostratigraphic units including taxon range zones, concurrent range zones, interval zones, lineage zones, assemblage zones, and abundance zones. The types of units are distinguished based on whether they represent the range of a single taxon, concurrence of taxa, intervals bounded by horizons, segments of an evolutionary lineage, distinctive fossil associations, or zones of maximum development of a taxon.
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
pendekatan tektonik indonesia Geologi Pngea UPN Hardika Abrianto
Ìý
The document discusses tectonic approaches to understanding Indonesia's geology. It summarizes Indonesia's tectonic setting between several major plates. It also describes the different types of crust and tectonic environments found in Indonesia, including active margins along subduction zones and passive margins along former rift zones. Additionally, it outlines how sedimentary basins in Indonesia have evolved over time from rifting to drifting to collision between plates through processes like inversion and orogeny.
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi sesar, termasuk definisi, unsur-unsur, jenis gerakan, ciri fisik, sifat, simbol, dan teori terbentuknya sesar. Sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran sejajar dengan bidang rekahannya. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar geser normal, naik, dan mendatar yang memiliki ciri khas masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat batuan dan fluida panasbumi. Secara singkat, dibahas tentang parameter-parameter yang menentukan sifat batuan seperti porositas, permeabilitas, densitas, dan konduktivitas panas. Kemudian, dibahas pula tentang sifat-sifat fluida seperti volume spesifik, densitas, entalpi, viskositas, dan geotermometer. Diakhir dokumen dijelaskan mengenai jenis-jenis air panasbum
Rock Mass Classification (Klasifikasi Massa Batuan)Andi Anriansyah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi massa batuan. Menguraikan beberapa sistem klasifikasi massa batuan utama seperti Rock Mass Structure Rating (RSR), Rock Mass Rating (RMR), Rock Tunnelling Quality Index (Q), dan Geological Strength Index (GSI) yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran blok, kekuatan geser antar blok, dan membatasi stres. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembentukan batuan dan pengaruhnya terhadap stabilit
1. Dokumen ini membahas penentuan zonasi gerakan tanah di daerah Waduk Jatigede dan sekitarnya menggunakan metode Anbalagan. 2. Metode ini mempertimbangkan faktor litologi, kemiringan lereng, elevasi, bidang diskontinuitas, dan tutupan lahan untuk membagi zonasi menjadi 5 tingkat gerakan tanah. 3. Hasilnya mengidentifikasi wilayah dengan risiko longsor yang sangat rendah hingga sangat tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
Dokumen ini membahas tentang pembentukan cekungan forearc basin di batas konvergen lempeng. Forearc basin terbentuk akibat pengangkatan dan ekstensi pada wilayah forearc selama terjadinya pelepasan tekanan pada zona subduksi lempeng. Proses ini berulang secara siklik seiring berlangsungnya subduksi lempeng. Contohnya adalah forearc basin Sumatra Barat yang terbentuk sejak Paleogen akibat pengangkatan, diikuti
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Membahas fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi regional Jawa Barat
2) Terdiri dari empat zona fisiografi utama yaitu dataran pantai, Zona Bogor, Zona Bandung, dan pegunungan selatan
3) Menguraikan susunan batuan stratigrafi daerah penelitian yang terdiri dari formasi-formasi sedimen dan vulkanik
Tinjauan pustaka menjelaskan geologi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Barito. Cekungan ini terbentuk akibat rifting pada Eosen dan inversi sesar pada Miosen. Batuan dasarnya terdiri dari kompleks Barito Platform dan Meratus. Formasi-formasi utama meliputi Tanjung, Berai, Warukin, dan Dahor yang berisi reservoir pasir dan batubara serta batuan penyegel lempung. Sumber hidrokarbon berasal dari batubara
Teks tersebut membahas tentang evolusi tektonik pulau Jawa dan hubungannya dengan tiga pola struktur utama di pulau Jawa yaitu pola Meratus, pola Sunda, dan pola Jawa. Teks tersebut juga membahas kaitannya dengan hasil penelitian skripsi senior tentang struktur geologi di Jawa.
Wilayah DKI Jakarta secara geologi terdiri atas dataran aluvial dan endapan di sebelah utara, kipas gunungapi Bogor di tengah, dan perbukitan serta gunungapi muda di selatan. Batuan penyusun wilayah ini berupa sedimen, endapan permukaan, gunungapi, dan intrusi. Teluk Jakarta dipenuhi endapan lumpur, lumpur pasiran, dan pasir lumpuran yang berasal dari sungai-sungai dan aktivitas vulkanik.
Earth Science (Kebumian) Material Bahasa Indonesia version
this material only for Secondary High School Learning or for people want to teach earth science
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Mario Yuven
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang formasi-formasi di Sumatra Selatan yang mengandung batubara, yaitu Formasi Lahat berumur Eosen hingga Miosen Bawah yang terdiri dari tuf, breksi, dan batulempung serta mengandung batubara, dan Formasi Talang Akar berumur Oligosen Atas hingga Miosen Bawah yang terdiri dari batupasir, batulempung, dan mengandung batubara.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika litosfer yang merupakan lapisan terluar bumi. Litosfer terdiri atas kerak benua dan kerak samudra yang terbentuk dari batuan beku dan bergerak di atas astenosfer. Gerakan lempeng tektonik seperti konvergen, divergen, dan transform menyebabkan perubahan bentuk muka bumi seperti gunung api, lembah, dan sesar. Siklus batuan juga menjelaskan perubahan jenis batuan dari mag
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan lautan dan daratan melalui teori lempeng tektonik. Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi terbagi menjadi enam lempeng besar yang bergerak dan saling berinteraksi, menyebabkan aktivitas seperti gunung berapi dan gempa bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak perlahan akibat proses penyebaran dasar lautan dan tabrakan lempeng, sehingga menyebabkan pergeseran benua se
Dokumen tersebut membahas tentang Bumi dan Tata Surya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa Bumi terbentuk dari gumpalan gas Matahari yang melepaskan sebagian materinya, dan Bumi memiliki lapisan-lapisan seperti litosfer, mantel, dan inti. Dokumen juga menjelaskan teori terbentuknya Bumi dan Tata Surya serta bukti-bukti pergerakan lempeng tektonik di Bumi.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
3. Cekungan sedimen adalah bagian dari kerak bumi yang
dapat berperan sebagai akumulasi lapisan-lapisan sedimen yang
relatif tebal yang berperan sebagai tempat pembentukan dan
akumulasi minyak dan gas bumi.
Cekungan Jawa Timur utara merupakan cekungan tersier
belakang busur ( back arc basin ) yang terletak dibagian tenggara
dari lempeng mikro Sunda dan dibatasi oleh rangkaian
pegunungan ( volcanic arc ) dan tunjaman tersier Indo –
Australia dibagian selatannya.
INTRODUCTION
5. Plate Tectonic System
Pola struktur di jawa timur utara dipengaruhi terjadinya sesar-sesar geser
mengiri (sinistral) yang terjadi karena adanya sesar-sesar (pra-tersier) yang berarah
barat daya-timur laut. Sesar geser mengiri ini terjadi karena adanya penujaman
baru lempeng samudra Hindia ke bagian bawah lempeng kontinen Asia, sesar-sesar
lama yang berarah barat daya-timur laut akibat adanya tekanan dari selatan aktif
lagi dan terjadi pergerakan mengiri sehingga arahnya relative menjadi barat-timur.
Akibat sesar-sesar geser kiri tersebut terjadi perlipatan en-echelon dan atiklin-
antiklin, yang terjadinya umumnya berasosiasi dengan struktur bunga( flower
structure) sperti pada gambar berikutnya. Yaitu sebuah penampang fisiografi yang
secara umum menggambarkan kerangka fase tektonik dan konfigurasi cekungan
jawa timur utara
7. • Formasi Ngimbang (Eosen-Oligosen Awal)
Formasi ini terdiri dari batulanau, serpih, sisipan batupasir, dan batu gamping Klastik
• Formasi Kujung (Oligosen Akhir-Miosen Awal)
Tersusun dari sembulan karbonat dan batu gamping klastik dengan sisipan serpih.
• Formasi Tuban (Miosen Tengah-Awal Miosen Akhir)
Terdiri dari sembulan karbonat yang merupakan lanjutan dari formasi kujung sehingga sering
disebut sebagai sembulan karbonat Kujung-Tuban.
• Formasi Wonocolo (Miosen Akhir)
Didominasi oleh batuan lempung-batulanau dengan sisipan batugamping-pasiran. Diakhiri dengan
pengandapan proses regresi sehingga puncak sedimen Wonocolo berada dekat pemukiman.
• Formasi Ledok (Pliosen)
sedimen formasi Ledok berupa batulanau dan batupasir-karbonat serta di beberapa tempat yang
dangkal berkembang sebagai batu gamping terumbu
• Formasi Mundu (Akhir Pliosen)
Didominasi oleh endapan batulanau dan batulempung yang diendapkan dalam sistem transgresif.
• Formasi Lidah
Formasi ini tersusun dari napal dan sisipan batupasir-napalan
Stratigrafi
10. North East java Basin Infilling
Statrigrafi Cekungan jawa timur utara
Formasi ngimbang didominasi oleh
batu lanau, serpih, sisipan batu
pasir dan batu gamping klastik.
Formasi kujung tersusun dari
sembulan karbonat dan batu
gamping klastik dengan sisipan
serpih
Formasi ngrayong terdiri dari batu
pasir,batu gamping dan batu serpih
coklat.
Formasi wonocolo terdiri dari batu
lempung,batu lanau dengan
sisipan batu gamping dan pasir.
Pre - Rift
Syn - Rift
11. North East java Basin Infilling
Statrigrafi Cekungan jawa timur utara
Formasi ledok terdiri dari batu
lanau dan batu pasir dengan sedikit
karbonat.
Formasi mundu tersusun dari
endapan batu lanau dan batu
lempung yg diendapkan sistem
transgresif.
Formasi lidah terdiri dari napal
(kapur kaya lumpur) dan sisipan
batupasir-napal.
Post - Rift
13. Batuan Induk
Batuan Induk adalah batuan yang mempunyai banyak kandungan
material (TOC 0,1 % - 4 %) yang terakumulasi, terawetkan, dan termatangkan
secara termal.Proses pematangan tiap batuan induk berbeda-beda, sesuai
dengan jenis kerogennya.
Generations Potential Wt % TOC Shales Wt% TOC, Carbonates
Poor 0,0 – 0,5 0,0 – 0,2
Fair 0,5 – 1,0 0,2 – 0,5
Good 1,0 – 2,0 0,5 – 2,0
Very Good 2,0 – 5,0 1,0 – 2,0
Excellent > 5,0 > 2,0
Hydrocarbon Generation Zone Rock-Eval Pyroysis Tmax, C
Immature < 435
Oil (from type II Kerogen) 435 - 455
Oil (from type III Kerogen) 435 – 465
Gas (from type II Kerogen) > 455
Gas (from type III Kerogen) > 465
14. Migrasi
Hidrokarbon di Cekungan Jawa Timur Utara cenderung
menuju ke permukaan atau cenderung ke arah utara – selatan.
Proses migrasi hanya berhenti ketika hidrokarbon tersebut
terperangkap dalam suatu jebakan (trap) sehingga
terakumulasi dan tidak terjadi pergerakan lagi.
Berdasar reviwe G&G yang dilakukan oleh DOH-JBT
PERTAMINA, terdapat 3 model migrasi, yaitu sebagai berikut :
15. Model 1 Model 2 Model 3
Interval Waktu Migrasi Primer pada Miosen
tengah – Miosen Atas
Primer pada Pliosen –
Recent
Migrasi sekunder
terjadi setelah tektonik
Plio-Pleistosen
Migrasi hidrokarbon formasi Ngimbang
bermigrasi melalui
carrier bed, masuk ke
perangkap reservoar
sembulan karbonat
Formasi Kujung-Tuban
di atas Basement.
dari formasi Ngimbang
masuk langsung ke
struktur perangkap
akibat tektonik Plio-
Pleistocene (Ngrayong-
Wonocolo-Ledok)
melalui media jalur
patahan.
terperangkap pada
lapisan reservoar
sembulan karbonat
Formasi Kujung-Tuban
bermigrasi lagi masuk
perangkap batu pasir
Ngrayong-Wonocolo-
Ledokakibat aktifitas
tektonik dan
perubahan kemiringan
batuan
Letak struktur Mudi,
Sukowati, Banyu Urip,
Cendana, Jambaran dll
Gabus, Tungkul,
Trembul, Metes,
Banyuasin, Semanggi,
Ledok, Nglobo, dan
Banyubang
Minyak yang sudah
terperangkap dalam 3
struktur tersebut
diduga bermigrasi lagi
mengisi struktur
Lapangan Kawengan.
Sehingga akumulasi
minyak lebih banyak di
daerah ini.
16. Batuan Reservoar
Reservoar Lithology Trap Field
Ngrayong Sandstone ( RGT-1)
Limestone ( BNB-1)
Anticline on flower
structure, faulted,
closure
Randugunting,
banyubang,
Kawengan,
Wonocolo, Nglobo,
Semanggi
Tuban sandstone Anticline on flower
structure, faulted,
closure
Dutch oil field (
Candi, ngiono,..),
Tawun field
Ngujung Limestone/sandstone Draping, carbonate
buildup, faulted,
closure
Mudi, Sukowati,
banyu Urip,
Cendono, KTB-1,
RBT-1
Ngimbang Sandstone/Limestone Carbonate buildup,
stratigraphy, titled
block, alluvial fan
Pagerungan gas,
Suci A & B, West
Kangean Gas
17. Trap ( Perangkap )
Trap adalah konfigurasi dari struktur atau
perlapisan dimana batuan reservoar berada
disekeliling dan dilingkupi batuan penutup
yang bersifat impermeable
Model perangkap hidrokarbon ada 2, yakni :
18. Seal Rock
Batuan yang berfungsi sebagai seal di NE
java Basin adalah batu lempung wonocolo
yang berumur miosen akhir dan pada
lapangan kawengan dengan formasi kujung
sebagai batuan reservoir dan batuan
penutupnya adalah batu lempung yang tebal
dari formasi tuban.