Atom tersusun dari proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron berada di inti atom, sementara elektron mengelilingi inti. Jumlah proton menentukan identitas unsur. Isotop memiliki jumlah proton dan elektron yang sama tetapi berbeda neutron. Isoton memiliki jumlah neutron yang sama tetapi berbeda proton dan elektron. Isobar memiliki massa yang sama tetapi berbeda jumlah partikelnya.
Atom terdiri dari inti yang berisi proton dan neutron, serta elektron yang mengelilingi inti. Terdapat berbagai model atom yang menjelaskan struktur dan komponen atom, seperti model Thomson, Rutherford, Bohr, dan model atom modern."
Teori perkembangan atom dan struktur atom telah berubah sepanjang sejarah. Awalnya Democritus dan Dalton menyatakan atom sebagai partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, namun kini diketahui atom terdiri dari partikel lebih kecil seperti proton, neutron, dan elektron. Rutherford kemudian menemukan model atom dengan inti bermuatan positif di tengah dan elektron mengelilinginya, meskipun masih belum dapat menjelaskan letak
Atom terdiri dari partikel-partikel dasar seperti elektron, proton, dan netron. Elektron bermuatan negatif, proton positif, dan netron netral. Jumlah proton menentukan nomor atom suatu unsur, sementara jumlah proton dan netron bersama-sama menentukan nomor massa. Jumlah elektron pada atom harus sama dengan jumlah proton agar atom bersifat netral, kecuali pada ion. Isotop adalah atom dari unsur yang sama tetapi memiliki
Kimia Kelas X mengenai penemuan partikel sub atomF H
Ìý
Dokumen ini menjelaskan penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron melalui eksperimen yang dilakukan ilmuwan seperti Benjamin Franklin, Henry Becquerel, Marie Curie, J.J. Thomson, dan Ernest Rutherford. Partikel-partikel ini ditemukan dengan menggunakan berbagai peralatan seperti tabung sinar katode dan melalui observasi sinar yang dipancarkan oleh unsur-unsur radioaktif.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori atom secara historis, mulai dari teori atom Dalton, perkembangannya, penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron, hingga model-model atom modern seperti model atom Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum. Juga dibahas tentang susunan atom, massa atom, dan konfigurasi elektron.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan model atom dari teori Dalton hingga penemuan neutron oleh Chadwick. Mulai dari hipotesis Dalton tentang atom, penemuan elektron oleh Thomson, model atom Rutherford berdasarkan eksperimen Geiger-Marsden, hingga penemuan inti atom dan neutron yang membentuk model atom modern.
Dokumen tersebut membahas tentang model atom Helium yang terdiri atas inti atom yang berisi 2 proton dan 2 neutron serta 2 elektron yang mengelilingi inti.
Model atom modern menjelaskan struktur atom berdasarkan teori mekanika kuantum. Atom terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron yang mengorbit dalam orbital-orbital tertentu. Konfigurasi elektron menentukan sifat kimia suatu unsur. Sistem periodik mengelompokkan unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektronnya.
Model atom telah berkembang dari model Dalton hingga model Niels Bohr. Model Dalton menggambarkan atom sebagai bola pejal, model Thomson sebagai roti kismis, model Rutherford sebagai tata surya, dan model Niels Bohr menjelaskan elektron dapat berpindah lintasan dengan menyerap atau memancarkan energi.
struktur atom, perkembangan teori atom, teori atom dalton, teori atom JJ Thompson, milikan, Teori Atom Rutherford, teori atom Bohr, mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa, konfigurasi elektron,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Soal ulangan harian tentang konsep atom, ion, dan molekul untuk siswa SMP Negeri 1 Banyuwangi.
2) Berisi 10 pertanyaan pilihan ganda dan 4 pertanyaan esai mengenai konsep-konsep tersebut.
3) Juga berisi kunci jawaban lengkap untuk mengevaluasi hasil ulangan siswa.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur atom, mulai dari perkembangan teori atom sejak Demokritus hingga teori atom Niels Bohr. Ia juga menjelaskan tentang partikel-partikel subatom seperti elektron, proton, dan netron beserta sifat-sifatnya. Selain itu, dibahas pula konsep nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton.
Dokumen ini membahas tentang teori-teori atom secara historis, mulai dari teori atom Dalton, perkembangannya, penemuan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron, hingga model-model atom modern seperti model atom Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum. Juga dibahas tentang susunan atom, massa atom, dan konfigurasi elektron.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan model atom dari teori Dalton hingga penemuan neutron oleh Chadwick. Mulai dari hipotesis Dalton tentang atom, penemuan elektron oleh Thomson, model atom Rutherford berdasarkan eksperimen Geiger-Marsden, hingga penemuan inti atom dan neutron yang membentuk model atom modern.
Dokumen tersebut membahas tentang model atom Helium yang terdiri atas inti atom yang berisi 2 proton dan 2 neutron serta 2 elektron yang mengelilingi inti.
Model atom modern menjelaskan struktur atom berdasarkan teori mekanika kuantum. Atom terdiri dari inti bermuatan positif dan elektron yang mengorbit dalam orbital-orbital tertentu. Konfigurasi elektron menentukan sifat kimia suatu unsur. Sistem periodik mengelompokkan unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektronnya.
Model atom telah berkembang dari model Dalton hingga model Niels Bohr. Model Dalton menggambarkan atom sebagai bola pejal, model Thomson sebagai roti kismis, model Rutherford sebagai tata surya, dan model Niels Bohr menjelaskan elektron dapat berpindah lintasan dengan menyerap atau memancarkan energi.
struktur atom, perkembangan teori atom, teori atom dalton, teori atom JJ Thompson, milikan, Teori Atom Rutherford, teori atom Bohr, mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa, konfigurasi elektron,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Soal ulangan harian tentang konsep atom, ion, dan molekul untuk siswa SMP Negeri 1 Banyuwangi.
2) Berisi 10 pertanyaan pilihan ganda dan 4 pertanyaan esai mengenai konsep-konsep tersebut.
3) Juga berisi kunci jawaban lengkap untuk mengevaluasi hasil ulangan siswa.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur atom, mulai dari perkembangan teori atom sejak Demokritus hingga teori atom Niels Bohr. Ia juga menjelaskan tentang partikel-partikel subatom seperti elektron, proton, dan netron beserta sifat-sifatnya. Selain itu, dibahas pula konsep nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton.
Atom terdiri dari partikel-partikel subatom seperti proton, elektron, dan neutron. Proton dan neutron berada di inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Jumlah proton menentukan nomor atom suatu unsur, sementara jumlah total proton dan neutron menentukan nomor massa atom. Isotop adalah atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda karena perbedaan jumlah neutron. Elektron mengisi kulit-kulit atom sesuai dengan kon
Atom terdiri dari partikel subatom seperti proton, elektron, dan neutron. Proton dan elektron ditemukan pada abad ke-19, sedangkan neutron ditemukan pada tahun 1930-an. Elektron berada pada orbit-orbit atom yang disebut kulit. Jumlah proton menentukan nomor atom sementara jumlah proton dan neutron menentukan nomor massa.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang partikel dasar atom yaitu elektron, proton, dan neutron. Dokumen juga menjelaskan tentang nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton. Selanjutnya dokumen menjelaskan tentang konfigurasi elektron dan elektron valensi. Terakhir dokumen menjelaskan tentang massa atom relatif.
Bab 2 membahas struktur atom, dimulai dari teori atom Dalton hingga perkembangan modern. Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel tak terbagi yang membentuk materi, namun kemudian ditemukan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron. Model atom saat ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti bermuatan positif yang mengelilingi elektron.
Bab 2 membahas struktur atom, dimulai dari teori atom Dalton hingga perkembangan modern. Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel tak terbagi yang membentuk materi, namun kemudian ditemukan partikel subatom seperti elektron, proton, dan neutron. Model atom saat ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti bermuatan positif yang mengelilingi elektron.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, mulai dari pengertian atom hingga model-model atom yang pernah dikemukakan seperti model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, hingga model atom modern. Dokumen ini juga menjelaskan partikel-partikel penyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron serta konfigurasi elektron pada atom-atom tertentu.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar struktur atom, yaitu proton, elektron, neutron, serta jumlah dan pengaturan elektron dalam atom. Dokumen ini juga menjelaskan konsep nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 – 11 Agustus 2016
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfedenmanoppo
Ìý
Partikel dasar penyusun atom
1. Partikel Dasar Penyusun Atom, Nomor Atom
dan Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton,
Konfigurasi elektron, Elektron Valensi dan
Massa Atom Relatif
Partikel Dasar Penyusun Atom
Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun atom pada 1896.
Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat
atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau
cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron, proton, dan
neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom.
1). Elektron
Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi dengan
sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung divakumkan dan
kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata timbul sinar pada
kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh sebab itu, sinar ini disebut
sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda.
Gambar 1. Tabung sinar katoda.
Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+)
Sinar katoda bersifat sebagai berikut:
a) Secara normal sinar katoda bergerak lurus.
b) Sinar ini dapat memutar baling-baling kecil yang diletakkan antara kedua elektroda. Berarti
sinar ini mempunyai energi dan bersifat sebagai materi.
c) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Arah pembelokan itu menunjukkan
bahwa sinar ini bermuatan negatif.
d) Dengan menggunakan spektroskopi massa ternyata partikel ini mempunyai e/m = -1,76 x
108 C g–.
e) Kemudian pada tahun 1908, R.A. Milikan mengukur sinar katoda dengan alat tetesan
minyak, ternyata muatan partikelnya = -1,6 x 10-19 C.
2. Dari kedua percobaan diatas diperoleh massa elektron = 9,11 x 10-28 g. Hasil penyelidikan
selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling
kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini
dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan
ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar katoda adalah partikel negatif
yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron (Syukri, 1999, hal.
116).
2). Proton
Goldstein pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat
berlubangdan diletakkan agak ke dalam (gambar 2). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan
rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda (elektron)
yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk
ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.
Gambar 2. Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang
pada katoda, sehinga dilewati oleh sinar positif.
Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut :
a) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif, maka disebut
juga sinar positif.
b) Jika tabung diisi gas lain, seperti helium, oksigen, dan nitrogen, menghasilkan sinar positif
yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung.
c) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti sinar positif
mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada elektron.
d) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan
elektron, tetapi tandanya berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa
proton = 1,6726 x 10-24 g (Syukri, 1999, hal. 117).
3). Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis
Rutherford bahwa dalam inti atom terdapat neutron. Ia menembak atom berilium dengan sinar
alfa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai
massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron.
Neutron mempunyai massa 1,6750 x 10-24 g.
b. Nomor Atom dan Nomor Massa
1). Nomor Atom
3. Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom
netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan
banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor
atom diberi lambang Z.
2). Nomor massa
Nomor massa
menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan
massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton dan neutron sehingga
massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan
sebagai jumlah proton dan jumlah neutron.
Notasi atom lengkap dapat
ditulis sebagai berikut :
A
Z
dimana X : lambang unsur
A : nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z : nomor atom (jumlah proton)
Contoh :
23 Na :
11
jumlah proton (Z) = 11
jumlah elektron (Z) = 11
jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12
Ion :
jumlah proton (Z) = 9
jumlah elektron (Z + 1) = 10
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron
eleelektronjumlahelektron
4. jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10
c. Isotop, Isobar, dan Isoton
1). Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda.
Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama,
yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
memiliki 6 proton dan 6 neutron
memiliki 6 proton dan 7 neutron
memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya identik.
Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa.
2). Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda.
Contoh :
dan memiliki nomor massa sama yaitu 14.
dan memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
3). Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
dan memiliki 7 neutron.
dan memiliki 16 neutron.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
d. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
5. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan atau orbit tertentu yang disebut
lintasan elektron atau kulit elektron. Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin kecil tingkat
energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya.
Berdasarkan hal tersebut, urutan tingkat energi dapat dituliskan sebagai berikut:
1). Konfigurasi
Elektron
Elektron dalam atom
tersusun berdasarkan tingkat energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit-
kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron per kulit didasarkan pada
jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
Harga n menunjukkan kulit yang ditempati elektron, yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah elektron maksimum di setiap kulit
Kulit n Σ e maksimum
KLMN 1234 2(1)2= 22(2)2=
82(3)2= 182(4)2
= 32
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 18)
Kulit K< kulit L< kulit M< kulit N< kulit O< kulit P<kulit Q,
atau E1< E2< E3< E4< E5< E6< E7
6. Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian
kulit berikutnya yang memiliki energi lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir, contohnya dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Konfigurasi elektron atom berkulit K sampai N
Atom Jumlah
elektron
Kulit K(n
= 1)
Kulit L(n
= 2)
Kulit M(n
= 3)
Kulit N(n
= 4)
1H3Li6C12Mg33As1361233 12222 -1488 —218 —-5
Sumber: ( Sutresna, 2007, hal. 19)
Jika jumlah elektron yang tersedia tidak mencapai jumlah elektron maksimum dalam suatu kulit,
bahkan lebih besar dari jumlah elektron maksimum kulit sebelumnya, maka kulit yang akan
ditempati elektron harus menggunakan jumlah elektron yang sama dengan jumlah elektron
maksimum dalam kulit sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
Kulit K
2 (jika elektron yang tersedia ≥ 2)
1 (hanya untuk H)
Kulit L
8 (jika elektron yang tersedia ≥ 8)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Kulit M
18 ( jika elektron yang tersedia > 18)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
32 (jika elektron yang tersedia > 32)
Kulit N
7. 18 (jika 18 ≤ elektron < 32 yang tersedia)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 19)
2). Elektron Valensi