ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Partikel Dasar Penyusun Atom, Nomor Atom
dan Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton,
Konfigurasi elektron, Elektron Valensi dan
Massa Atom Relatif
Partikel Dasar Penyusun Atom
Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun atom pada 1896.
Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat
atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau
cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron, proton, dan
neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom.
1). Elektron
Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi dengan
sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung divakumkan dan
kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata timbul sinar pada
kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh sebab itu, sinar ini disebut
sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda.
Gambar 1. Tabung sinar katoda.
Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+)
Sinar katoda bersifat sebagai berikut:
a) Secara normal sinar katoda bergerak lurus.
b) Sinar ini dapat memutar baling-baling kecil yang diletakkan antara kedua elektroda. Berarti
sinar ini mempunyai energi dan bersifat sebagai materi.
c) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Arah pembelokan itu menunjukkan
bahwa sinar ini bermuatan negatif.
d) Dengan menggunakan spektroskopi massa ternyata partikel ini mempunyai e/m = -1,76 x
108 C g–.
e) Kemudian pada tahun 1908, R.A. Milikan mengukur sinar katoda dengan alat tetesan
minyak, ternyata muatan partikelnya = -1,6 x 10-19 C.
Dari kedua percobaan diatas diperoleh massa elektron = 9,11 x 10-28 g. Hasil penyelidikan
selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling
kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini
dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan
ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar katoda adalah partikel negatif
yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron (Syukri, 1999, hal.
116).
2). Proton
Goldstein pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat
berlubangdan diletakkan agak ke dalam (gambar 2). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan
rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda (elektron)
yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk
ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.
Gambar 2. Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang
pada katoda, sehinga dilewati oleh sinar positif.
Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut :
a) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif, maka disebut
juga sinar positif.
b) Jika tabung diisi gas lain, seperti helium, oksigen, dan nitrogen, menghasilkan sinar positif
yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung.
c) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti sinar positif
mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada elektron.
d) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan
elektron, tetapi tandanya berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa
proton = 1,6726 x 10-24 g (Syukri, 1999, hal. 117).
3). Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis
Rutherford bahwa dalam inti atom terdapat neutron. Ia menembak atom berilium dengan sinar
alfa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai
massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron.
Neutron mempunyai massa 1,6750 x 10-24 g.
b. Nomor Atom dan Nomor Massa
1). Nomor Atom
Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom
netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan
banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor
atom diberi lambang Z.
2). Nomor massa
Nomor massa
menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan
massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton dan neutron sehingga
massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan
sebagai jumlah proton dan jumlah neutron.
Notasi atom lengkap dapat
ditulis sebagai berikut :
A
Z
dimana X : lambang unsur
A : nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z : nomor atom (jumlah proton)
Contoh :
23 Na :
11
jumlah proton (Z) = 11
jumlah elektron (Z) = 11
jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12
Ion :
jumlah proton (Z) = 9
jumlah elektron (Z + 1) = 10
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron
eleelektronjumlahelektron
jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10
c. Isotop, Isobar, dan Isoton
1). Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda.
Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama,
yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
memiliki 6 proton dan 6 neutron
memiliki 6 proton dan 7 neutron
memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya identik.
Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa.
2). Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda.
Contoh :
dan memiliki nomor massa sama yaitu 14.
dan memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
3). Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
dan memiliki 7 neutron.
dan memiliki 16 neutron.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
d. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan atau orbit tertentu yang disebut
lintasan elektron atau kulit elektron. Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin kecil tingkat
energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya.
Berdasarkan hal tersebut, urutan tingkat energi dapat dituliskan sebagai berikut:
1). Konfigurasi
Elektron
Elektron dalam atom
tersusun berdasarkan tingkat energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit-
kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron per kulit didasarkan pada
jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
Harga n menunjukkan kulit yang ditempati elektron, yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah elektron maksimum di setiap kulit
Kulit n Σ e maksimum
KLMN 1234 2(1)2= 22(2)2=
82(3)2= 182(4)2
= 32
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 18)
Kulit K< kulit L< kulit M< kulit N< kulit O< kulit P<kulit Q,
atau E1< E2< E3< E4< E5< E6< E7
Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian
kulit berikutnya yang memiliki energi lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir, contohnya dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Konfigurasi elektron atom berkulit K sampai N
Atom Jumlah
elektron
Kulit K(n
= 1)
Kulit L(n
= 2)
Kulit M(n
= 3)
Kulit N(n
= 4)
1H3Li6C12Mg33As1361233 12222 -1488 —218 —-5
Sumber: ( Sutresna, 2007, hal. 19)
Jika jumlah elektron yang tersedia tidak mencapai jumlah elektron maksimum dalam suatu kulit,
bahkan lebih besar dari jumlah elektron maksimum kulit sebelumnya, maka kulit yang akan
ditempati elektron harus menggunakan jumlah elektron yang sama dengan jumlah elektron
maksimum dalam kulit sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
Kulit K
2 (jika elektron yang tersedia ≥ 2)
1 (hanya untuk H)
Kulit L
8 (jika elektron yang tersedia ≥ 8)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Kulit M
18 ( jika elektron yang tersedia > 18)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
32 (jika elektron yang tersedia > 32)
Kulit N
18 (jika 18 ≤ elektron < 32 yang tersedia)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 19)
2). Elektron Valensi

More Related Content

What's hot (19)

1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
Mastudiar Daryus
Ìý
Bab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOMBab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOM
heylongordadsiuadAD
Ìý
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
AudiCB
Ìý
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
aditya rakhmawan
Ìý
Bab 5 atom
Bab 5 atomBab 5 atom
Bab 5 atom
Willy Chandra
Ìý
Atom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekulAtom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekul
Viviantika Nurifda K
Ìý
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
fawwazputro
Ìý
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Arda
Ìý
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
Bandung
Ìý
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
pandji57
Ìý
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
Lugi Rahman
Ìý
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
Resma Puspitasari
Ìý
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
Zahro Dhila
Ìý
1 materi1
1 materi11 materi1
1 materi1
Mario Yuven
Ìý
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan MolekulSoal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Sugeng Yuwono
Ìý
1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom
IsnandaNuriskasari1
Ìý
struktur atom
 struktur atom struktur atom
struktur atom
mfebri26
Ìý
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
Grace Sinaga
Ìý
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
Mastudiar Daryus
Ìý
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
AudiCB
Ìý
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
aditya rakhmawan
Ìý
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
fawwazputro
Ìý
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Arda
Ìý
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
Bandung
Ìý
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
pandji57
Ìý
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
Lugi Rahman
Ìý
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
Zahro Dhila
Ìý
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan MolekulSoal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Sugeng Yuwono
Ìý
1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom
IsnandaNuriskasari1
Ìý
struktur atom
 struktur atom struktur atom
struktur atom
mfebri26
Ìý
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
Grace Sinaga
Ìý

Similar to Partikel dasar penyusun atom (20)

kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)
RIZALFAHMI55
Ìý
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
rifkyags
Ìý
KIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas XKIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas X
Anggi Kusuma Lestari
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
Ìý
Partikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas VPartikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas V
Mercubuana University
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
deslisland22
Ìý
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
sanoptri
Ìý
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia XBab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bayu Ariantika Irsan
Ìý
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas x
Sinta Sry
Ìý
Bab2 stru
Bab2 struBab2 stru
Bab2 stru
Hidayati Rusnedy
Ìý
Partikel Dasar Atom
Partikel Dasar AtomPartikel Dasar Atom
Partikel Dasar Atom
Rahthino Giovanni
Ìý
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
Paarief Udin
Ìý
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
Paarief Udin
Ìý
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptxKimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
KistiMSolo
Ìý
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah AtasSTRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
elhaningsih
Ìý
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
Riata Dheasita
Ìý
Konsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan SistemKonsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan Sistem
mokhalfanz
Ìý
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.pptPPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
GilangAdiPermana
Ìý
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docxBAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
EmiLiawati7
Ìý
kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)
RIZALFAHMI55
Ìý
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
rifkyags
Ìý
KIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas XKIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas X
Anggi Kusuma Lestari
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
Ìý
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
deslisland22
Ìý
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
sanoptri
Ìý
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia XBab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bayu Ariantika Irsan
Ìý
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas x
Sinta Sry
Ìý
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
Paarief Udin
Ìý
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
Paarief Udin
Ìý
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptxKimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
Kimia - Modul 2 Unit 1, 2, dan 3 - X.pptx
KistiMSolo
Ìý
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah AtasSTRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
elhaningsih
Ìý
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
Riata Dheasita
Ìý
Konsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan SistemKonsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan Sistem
mokhalfanz
Ìý
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.pptPPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
PPT-Struktur-Atom-dan-Sistem-Periodik-Unsur.ppt
GilangAdiPermana
Ìý
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docxBAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
EmiLiawati7
Ìý

Recently uploaded (20)

1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Ìý
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Murad Maulana
Ìý
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Ìý
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Ìý
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Ìý
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Ìý
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Ìý
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Ìý
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Ìý
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Ìý
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Ìý
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Ìý
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Ìý
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Ìý
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Ìý
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Ìý
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Ìý
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Ìý
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Ìý
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Ìý
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Ìý
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN BerdasarkanÌýSNI 7496:2009
Murad Maulana
Ìý
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Ìý
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Ìý
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Ìý
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Ìý
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Ìý
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Ìý
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
Ìý
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Ìý
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Ìý
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Ìý
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Ìý
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
Ìý
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Ìý
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Ìý
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Ìý
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Ìý
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Ìý
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Ìý

Partikel dasar penyusun atom

  • 1. Partikel Dasar Penyusun Atom, Nomor Atom dan Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton, Konfigurasi elektron, Elektron Valensi dan Massa Atom Relatif Partikel Dasar Penyusun Atom Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun atom pada 1896. Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron, proton, dan neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom. 1). Elektron Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi dengan sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung divakumkan dan kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata timbul sinar pada kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh sebab itu, sinar ini disebut sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda. Gambar 1. Tabung sinar katoda. Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+) Sinar katoda bersifat sebagai berikut: a) Secara normal sinar katoda bergerak lurus. b) Sinar ini dapat memutar baling-baling kecil yang diletakkan antara kedua elektroda. Berarti sinar ini mempunyai energi dan bersifat sebagai materi. c) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Arah pembelokan itu menunjukkan bahwa sinar ini bermuatan negatif. d) Dengan menggunakan spektroskopi massa ternyata partikel ini mempunyai e/m = -1,76 x 108 C g–. e) Kemudian pada tahun 1908, R.A. Milikan mengukur sinar katoda dengan alat tetesan minyak, ternyata muatan partikelnya = -1,6 x 10-19 C.
  • 2. Dari kedua percobaan diatas diperoleh massa elektron = 9,11 x 10-28 g. Hasil penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar katoda adalah partikel negatif yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron (Syukri, 1999, hal. 116). 2). Proton Goldstein pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat berlubangdan diletakkan agak ke dalam (gambar 2). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda (elektron) yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran. Gambar 2. Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang pada katoda, sehinga dilewati oleh sinar positif. Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut : a) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif, maka disebut juga sinar positif. b) Jika tabung diisi gas lain, seperti helium, oksigen, dan nitrogen, menghasilkan sinar positif yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung. c) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti sinar positif mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada elektron. d) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan elektron, tetapi tandanya berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa proton = 1,6726 x 10-24 g (Syukri, 1999, hal. 117). 3). Neutron Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford bahwa dalam inti atom terdapat neutron. Ia menembak atom berilium dengan sinar alfa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron. Neutron mempunyai massa 1,6750 x 10-24 g. b. Nomor Atom dan Nomor Massa 1). Nomor Atom
  • 3. Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor atom diberi lambang Z. 2). Nomor massa Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan sebagai jumlah proton dan jumlah neutron. Notasi atom lengkap dapat ditulis sebagai berikut : A Z dimana X : lambang unsur A : nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron) Z : nomor atom (jumlah proton) Contoh : 23 Na : 11 jumlah proton (Z) = 11 jumlah elektron (Z) = 11 jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12 Ion : jumlah proton (Z) = 9 jumlah elektron (Z + 1) = 10 Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron eleelektronjumlahelektron
  • 4. jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10 c. Isotop, Isobar, dan Isoton 1). Isotop Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda. Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama, yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya. Contoh : memiliki 6 proton dan 6 neutron memiliki 6 proton dan 7 neutron memiliki 6 proton dan 8 neutron Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya identik. Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa. 2). Isobar Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda. Contoh : dan memiliki nomor massa sama yaitu 14. dan memiliki nomor massa 24. Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena unsurnya memang berbeda. Satu-satunya kesamaan isobar adalah massanya. 3). Isoton Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi jumlah proton berbeda. Contoh : dan memiliki 7 neutron. dan memiliki 16 neutron. Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda. d. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
  • 5. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan atau orbit tertentu yang disebut lintasan elektron atau kulit elektron. Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit. 1) Kulit ke-1 atau kulit K 2) Kulit ke-2 atau kulit L 3) Kulit ke-3 atau kulit M 4) Kulit ke-4 atau kulit N 5) Kulit ke-5 atau kulit O 6) Kulit ke-6 atau kulit P 7) Kulit ke-7 atau kulit Q Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin kecil tingkat energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya. Berdasarkan hal tersebut, urutan tingkat energi dapat dituliskan sebagai berikut: 1). Konfigurasi Elektron Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit- kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron per kulit didasarkan pada jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan : Σ e maksimum per kulit = 2n2 Harga n menunjukkan kulit yang ditempati elektron, yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah elektron maksimum di setiap kulit Kulit n Σ e maksimum KLMN 1234 2(1)2= 22(2)2= 82(3)2= 182(4)2 = 32 Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 18) Kulit K< kulit L< kulit M< kulit N< kulit O< kulit P<kulit Q, atau E1< E2< E3< E4< E5< E6< E7
  • 6. Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian kulit berikutnya yang memiliki energi lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir, contohnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Konfigurasi elektron atom berkulit K sampai N Atom Jumlah elektron Kulit K(n = 1) Kulit L(n = 2) Kulit M(n = 3) Kulit N(n = 4) 1H3Li6C12Mg33As1361233 12222 -1488 —218 —-5 Sumber: ( Sutresna, 2007, hal. 19) Jika jumlah elektron yang tersedia tidak mencapai jumlah elektron maksimum dalam suatu kulit, bahkan lebih besar dari jumlah elektron maksimum kulit sebelumnya, maka kulit yang akan ditempati elektron harus menggunakan jumlah elektron yang sama dengan jumlah elektron maksimum dalam kulit sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Kulit K 2 (jika elektron yang tersedia ≥ 2) 1 (hanya untuk H) Kulit L 8 (jika elektron yang tersedia ≥ 8) Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8) Kulit M 18 ( jika elektron yang tersedia > 18) 8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia) Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8) 32 (jika elektron yang tersedia > 32) Kulit N
  • 7. 18 (jika 18 ≤ elektron < 32 yang tersedia) 8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia) Sisa (jika elektron yang tersedia < 8) Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 19) 2). Elektron Valensi