Behaviour-based safety (BBS) is the application of science of behaviour chan...Indohaan Technology
油
The document discusses human factor analysis and accident causation. It describes several models for analyzing accidents, including the human factors model which views accidents as resulting from interactions between humans, machines, environments and tasks. The document also discusses how human factors like attitudes, motivation, fatigue and organizational culture can influence safety. It provides examples of root causes identified in past accidents, such as inadequate training, procedures, communication and hazard awareness.
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Penerapan Program Budaya Kerja di Perusahaan, Tata letak & penataan efisien (mutu & keamanan). Produktivitas dengan efisiensi waktu mencari barang. Tata letak yang rapi.
5S adalah sistem manajemen kebersihan asal Jepang yang terdiri dari 5 langkah yaitu seiri (membersihkan), seiton (menyusun rapi), seiso (membersihkan), seiketsu (memelihara kebersihan), dan shitsuke (menerapkan disiplin). Penerapan 5S diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang rapi dan bersih serta mencegah barang yang tidak diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan enam lang
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Terdapat 3 poin utama:
1. Pelatihan ini memberikan pandangan tentang manfaat penerapan 5S di tempat kerja.
2. Peserta mengikuti serangkaian game dan workshop untuk mempraktikkan penerapan 5S.
3. Tujuan akhir pelatihan ini adalah membentuk komitmen peserta dalam menerapkan 5S secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Metode 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain) merupakan konsep manajemen kebersihan dan efisiensi dari Jepang yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, manfaat, tujuan, definisi, dan hubungan pelaksanaan 5S dengan kualitas, keselamatan, dan moral karyawan.
Presented: September 21, 2017
At: CS2AI, Washington, DC
A decade ago, ISA99 published the first standard in what is now the ISA/IEC 62443 series. Since then, the series has coalesced into the current form consisting of 13 individual documents in various stages of completion, publication, and/or revision. Printing out all of the existing standards and drafts can easily use up more than a ream of paper. It can be a daunting task to try to apply it to an organization. So, what are you supposed to do? How are you supposed to proceed? In this talk, Ill go over some of the lessons Ive learned from helping customers develop and evaluate security programs within their organization.
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018KosasihSomantri
油
Pelatihan memberikan pemahaman tentang standar sistem manajemen mutu dan lingkungan ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015, serta prosedur-prosedur terkait untuk diimplementasikan. Tujuan pelatihan adalah agar peserta memahami konsep-konsep utama dan dapat menerapkan sistem manajemen yang sesuai."
Bagi Pengunjung 際際滷share yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Behavior-based safety (BBS) reflects a proactive approach to safety and health management and injury prevention. It focuses on at-risk behaviors that can lead to injury and safe behaviors that can contribute to injury prevention. BBS is an injury prevention process that is implemented in phases that include assessing safety culture, educating and training team leaders and employees, and monitoring progress.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pelatihan 5R yang bertujuan untuk menanamkan budaya kerja 5R guna meningkatkan kinerja individu dan tim serta perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan konsep 5R, tahapan penerapan dan tujuan dari masing-masing langkah 5R untuk mencapai budaya kerja yang lebih baik."
This document provides an overview of the 5S methodology for performance excellence. It discusses the five elements of 5S - systematic organization, visual placement, scrubbing clean, standardizing control, and self-discipline control. The goals of 5S are to eliminate waste, improve quality, safety, costs and deliveries through visual management techniques. It also compares 5S to other lean and six sigma tools and provides details on implementing a 5S strategy.
This safety presentation outlines proper procedures for operating a man basket, which is a personnel lifting device. Key points covered include: conducting pre-use checks of the basket and equipment, ensuring workers are properly secured using fall arrest harnesses and lanyards, maintaining clear communication signals between workers in the basket and the operator, keeping the basket clear of hazards as it is moved around the work site, and following safety protocols for entering and exiting the basket. The goal is to prevent injuries by ensuring safe operation of the man basket at heights.
2022 APIsecure_Understanding API Abuse With Behavioral AnalyticsAPIsecure_ Official
油
APIsecure - April 6 & 7, 2022
APIsecure is the worlds first conference dedicated to API threat management; bringing together breakers, defenders, and solutions in API security.
Understanding API Abuse With Behavioral Analytics
Giora Engel, CEO and Co-Founder, Neosec
The document discusses Safety Instrumented Systems (SIS) and the Safety Life Cycle as defined by ANSI/ISA 84.00.01-2004. It outlines the steps in the Safety Life Cycle from initial Hazard and Risk Assessment to determine Safety Instrumented Functions (SIFs) and required Safety Integrity Levels (SILs), to design, installation, and ongoing maintenance of SIS including functional proof testing. The Safety Life Cycle is meant to guide safety systems through all stages from initial assessment to eventual decommissioning to minimize risk in industrial processes.
Dokumen tersebut membahas rencana penerapan metode 5R untuk meningkatkan produktivitas di Lidah Buaya Group. Metode 5R terdiri dari 5 tingkatan yang menilai tingkat pencapaian dalam hal Ringkas, Rapih, Rajin, dan Rawat. Dokumen juga membahas penerapan papan Kaizen, yaitu perbaikan berkelanjutan melalui ide-ide kecil yang dilakukan secara terus menerus, serta metode berbagi pengetahuan Yokoten
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Persekitaran Berkualiti (5S) yang merupakan metodologi untuk menjaga kebersihan tempat kerja.
2. Prinsip 5S adalah "Tempat untuk semua dan semua di tempatnya" dan terdiri dari 5 tahap yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
3. Penerapan 5S diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, keselamatan,
Presented: September 21, 2017
At: CS2AI, Washington, DC
A decade ago, ISA99 published the first standard in what is now the ISA/IEC 62443 series. Since then, the series has coalesced into the current form consisting of 13 individual documents in various stages of completion, publication, and/or revision. Printing out all of the existing standards and drafts can easily use up more than a ream of paper. It can be a daunting task to try to apply it to an organization. So, what are you supposed to do? How are you supposed to proceed? In this talk, Ill go over some of the lessons Ive learned from helping customers develop and evaluate security programs within their organization.
Materi pelatihan iso 9001 iso 14001-2015 2018KosasihSomantri
油
Pelatihan memberikan pemahaman tentang standar sistem manajemen mutu dan lingkungan ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015, serta prosedur-prosedur terkait untuk diimplementasikan. Tujuan pelatihan adalah agar peserta memahami konsep-konsep utama dan dapat menerapkan sistem manajemen yang sesuai."
Bagi Pengunjung 際際滷share yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Behavior-based safety (BBS) reflects a proactive approach to safety and health management and injury prevention. It focuses on at-risk behaviors that can lead to injury and safe behaviors that can contribute to injury prevention. BBS is an injury prevention process that is implemented in phases that include assessing safety culture, educating and training team leaders and employees, and monitoring progress.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pelatihan 5R yang bertujuan untuk menanamkan budaya kerja 5R guna meningkatkan kinerja individu dan tim serta perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan konsep 5R, tahapan penerapan dan tujuan dari masing-masing langkah 5R untuk mencapai budaya kerja yang lebih baik."
This document provides an overview of the 5S methodology for performance excellence. It discusses the five elements of 5S - systematic organization, visual placement, scrubbing clean, standardizing control, and self-discipline control. The goals of 5S are to eliminate waste, improve quality, safety, costs and deliveries through visual management techniques. It also compares 5S to other lean and six sigma tools and provides details on implementing a 5S strategy.
This safety presentation outlines proper procedures for operating a man basket, which is a personnel lifting device. Key points covered include: conducting pre-use checks of the basket and equipment, ensuring workers are properly secured using fall arrest harnesses and lanyards, maintaining clear communication signals between workers in the basket and the operator, keeping the basket clear of hazards as it is moved around the work site, and following safety protocols for entering and exiting the basket. The goal is to prevent injuries by ensuring safe operation of the man basket at heights.
2022 APIsecure_Understanding API Abuse With Behavioral AnalyticsAPIsecure_ Official
油
APIsecure - April 6 & 7, 2022
APIsecure is the worlds first conference dedicated to API threat management; bringing together breakers, defenders, and solutions in API security.
Understanding API Abuse With Behavioral Analytics
Giora Engel, CEO and Co-Founder, Neosec
The document discusses Safety Instrumented Systems (SIS) and the Safety Life Cycle as defined by ANSI/ISA 84.00.01-2004. It outlines the steps in the Safety Life Cycle from initial Hazard and Risk Assessment to determine Safety Instrumented Functions (SIFs) and required Safety Integrity Levels (SILs), to design, installation, and ongoing maintenance of SIS including functional proof testing. The Safety Life Cycle is meant to guide safety systems through all stages from initial assessment to eventual decommissioning to minimize risk in industrial processes.
Dokumen tersebut membahas rencana penerapan metode 5R untuk meningkatkan produktivitas di Lidah Buaya Group. Metode 5R terdiri dari 5 tingkatan yang menilai tingkat pencapaian dalam hal Ringkas, Rapih, Rajin, dan Rawat. Dokumen juga membahas penerapan papan Kaizen, yaitu perbaikan berkelanjutan melalui ide-ide kecil yang dilakukan secara terus menerus, serta metode berbagi pengetahuan Yokoten
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Persekitaran Berkualiti (5S) yang merupakan metodologi untuk menjaga kebersihan tempat kerja.
2. Prinsip 5S adalah "Tempat untuk semua dan semua di tempatnya" dan terdiri dari 5 tahap yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
3. Penerapan 5S diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, keselamatan,
5S adalah metodologi sistematis untuk menjaga kebersihan tempat kerja dengan menyusun, membersihkan, mengembangkan, dan mempertahankan lingkungan kerja yang produktif. Program ini melibatkan semua karyawan dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, lingkungan kerja, dan disiplin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penerapan 5S di bengkel sekolah dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan aman bagi siswa dan guru.
2) 5S meliputi kegiatan pengaturan, pembersihan, dan pemeliharaan lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kecelakaan.
3) Penerapan standar keselamatan dan kebersihan di bengkel sekolah penting unt
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penerapan amalan 5S di tempat kerja untuk menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan efisien. Ia menjelaskan teknik-teknik 5S yaitu Seiri (membersihkan), Seiton (menyusun), Seiso (membersihkan), Seiketsu (memelihara ketertiban), dan Shitsuke (membiasakan) beserta contoh penerapannya dalam aktivitas harian di tempat kerja.
Dokumen tersebut memperkenalkan Amalan 5S, yaitu metodologi Jepun untuk meningkatkan produktivitas dan kebersihan tempat kerja. Amalan 5S terdiri dari 5 prinsip utama yaitu seiri (membereskan), seiton (menyusun), seiso (membersihkan), seiketsu (memelihara kebersihan), dan shitsuke (membuat kebiasaan). Amalan ini populer karena dapat meningkatkan hasil kerja, kepuasan pegawai, dan citra perusaha
Ceramah kajian tindakan konsep dan pelaporanAzizul Bakar
油
1. Kajian tindakan dapat meningkatkan budaya penyelidikan di kalangan guru dan memberi peluang untuk peningkatan profesi. 2. Dokumen menjelaskan proses kajian tindakan meliputi merancang, bertindak, memerhati dan merefleksi untuk meningkatkan amalan pengajaran. 3. Kajian tindakan memberi manfaat dalam membangunkan profesionalisme guru.
Modul 4 membahas tentang budaya kerja dan etika di tempat kerja. Modul ini menjelaskan pentingnya integriti, tanggung jawab, dan penilaian prestasi yang adil bagi pekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan dan tindak lanjut supervisi akademik di madrasah. Tujuannya adalah memastikan mutu pembelajaran dan mencapai pembelajaran yang kreatif sesuai kebutuhan abad 21. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik mulai dari perencanaan, observasi kelas, hingga tindak lanjut hasil supervisi.
This document contains responses from various individuals about their reflections on education report cards. Some of the key points from the responses include:
- One respondent realized that education report cards are important for improving school quality because they provide a true assessment of the school without deception.
- Another respondent did not previously think that only students receive education report cards, but that schools also use them for self-evaluation and improvement.
- A third respondent was previously unaware of the shortcomings of their school as identified in the education report card.
UPT PDM telah melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pemetaan kompetensi, dan analisis kebutuhan pengembangan. Namun, anggaran yang dialokasikan masih terbatas dan kegiatan pengembangan kompetensi widyaprada perlu ditingkatkan.
Modul Projek - Growth Mindset pada Generasi Masa Kini - Fase F.pdfNiaPiliang
油
Modul ini membahas tentang penerapan growth mindset pada generasi masa kini dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya". Modul ini bertujuan untuk meningkatkan potensi, pengetahuan, dan keterampilan siswa dengan melatih siswa untuk terus belajar dan tumbuh secara positif. Modul ini terdiri dari lima aktivitas utama yaitu pengenalan growth mindset, analisis diri, kampanye growth mindset, refleksi, dan rencana tindak lanjut
1. Materi Kebijakan Asesmen Nasional revisi_28 Mei.pdfNiaPiliang
油
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyosialisasikan kebijakan Asesmen Nasional tahun 2023 kepada Direktorat Sekolah Menengah Pertama. Asesmen Nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan yang melibatkan peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan untuk mengukur prestasi belajar, karakter, dan lingkungan belajar. Terdapat perubahan ruang lingkup dan definisi dalam pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas tentang belajar bersama dalam jaringan, termasuk definisi, tujuan, manfaat, media, kelebihan, kekurangan, dan kegunaannya untuk mendukung pembelajaran tatap muka. Secara ringkas, belajar bersama dalam jaringan adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet secara sinkron antara guru dan siswa untuk berkomunikasi secara interaktif, dapat membantu proses pembelajaran menj
Panduan ini membahas tentang monitoring dan evaluasi uji petik data pokok pendidikan (Dapodik) di DKI Jakarta. Uji petik Dapodik bertujuan untuk memeriksa kesesuaian data Dapodik dengan kondisi sekolah sebenarnya melalui wawancara, observasi, dan diskusi dengan peserta terkait. Uji petik ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas data Dapodik dan memberikan masukan untuk mengatasi kendala pengisian data di sekolah
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
1. 1
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
PEDOMAN PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP
PADA SARANA PRAKTIK SEKOLAH SESUAI BUDAYA INDUSTRI
5S
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4. 4
Hak Cipta 息2020 pada penerbit, dengan susunan penulis sebagai berikut:
Pengarah Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.
Penanggungjawab Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak.
Tim Penulis Hernita, S.T., M.Sc.
Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak.
Suharto, S.E., M.M.
Christina Yunita Setyaningsih, S.T.
Niken Dwiyanthi, S.Ars.
Donny Akbar, S.Ip., S.H., M.IKom.
Sandy Hutama, S.T.
Penyunting Wafi Risdayanti
Adik Apriliyadi
Penelaah Sutikno
Khalid bin Walid
Sunardi
Penata Letak Slamet Priyadi
Gustriza Erda
Ilustrasi Tanti Sandora
Farhan Savero
Harun Zain
Sekretariat Tsana Tsauzan, S.E.
Raka Mahandika
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk
memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin
tertulis dari Penerbit.
Penerbit
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E
Lantai 12 13 Senayan, Jakarta 10270
Telepon: 5725477 (hunting), 5725471-74
Faksimile: 5725049, 5725467
Laman: http://smk.kemdikbud.go.id
Email: sarana@ditpsmk.net
Pedoman Penerapan Prinsip-Prinsip 5S Pada Sarana
Praktik Sekolah Sesuai Budaya Industri
5. 5
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Tuntutan terhadap peningkatan kualitas lulusan pendidikan kejuruan
terus berkembang seiring perkembangan dunia industri yang sudah
memasuki era Revolusi Industri 4.0. Pendidikan dan proses belajar di
pendidikan kejuruan harus dirancang agar menyerupai tempat kerja
di dunia industri dan atau dunia usaha, baik peralatannya, sarana
prasarana pendukungnya, keterampilan penggunaan alat kerja dan
mesin produksi, maupun budaya kerjanya.
Salah satu budaya kerja yang diterapkan dalam dunia industri
adalah prinsip 5S atau 5R (Ringkas-Rapih-Resik-Rawat-Rajin). 5S
adalah perangkat yang dapat meningkatkan mutu produk dan tempat
kerja. Penerapan 5S harus dilakukan secara sistematis karena 5S akan
membentuk budaya kerja yang berdampak positif bagi seluruh karyawan
di dalam suatu institusi.
Pendidikan SMK sebagai institusi yang membekali siswanya
menjadi tenaga kerja yang siap kerja sesuai standar industri berupaya
menerapkan budaya 5S ini agar terciptanya kondisi belajar yang serupa
dengan kondisi yang berlangsung di industri.
Untuk mendukung keberhasilan penerapan prinsip 5S di lingkungan
sekolah, maka Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi menyusun Panduan Penerapan Prinsip-Prinsip 5S
sesuai Budaya Industri.
Diharapkan Buku Panduan ini mampu menanamkan budaya
industri yang mengacu pada standar operasional dan lingkungan kerja
sebenarnya seperti yang ada di industri.
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih
atas kerjasama dan peran aktif dari berbagai pihak dalam penyusunan
panduan ini.
Jakarta, Desember 2020
Direktur SMK
Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.
KATA PENGANTAR
7. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
5S merupakan sistem
kerja yang berwawasan
efektifitas berbasis
pada budaya industri
yang spesifik. Sistem ini
memadukan profesionalitas
dan efektifitas kerja
guna memenuhi tujuan
tujuan industri yang
aman, efektif, dan efisien
dari segi kebiasan kerja
dan fitur personil yang
menjadi bagian penting
dari dunia industri. 5S
merupakan kepanjangan
dari Seiri (Ringkas), Seiton
(Rapih), Seiso (Resik),
Seiketsu (Rawat), Shitsuke
(Rajin). Pengadaan dan
penggunaan sarana praktik
sekolah yang berbudaya
industri diarahkan dalam 5
prinsip tersebut diatas.
Pendahuluan
01.
1
9. 3
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Seiri
- Kategorikan barang
dalam ruangan praktik
sesuai modul dan
kurikulum praktik.
- Pemilahan subyek dan
obyek praktikum.
- Buat kategori kondisi
barang dalam ceklist
atau kartu dan laman
checking ruang
praktikum.
- Rancangan ruangan
sesuai kategori dan
tingkat urgensi dari alat
praktikum.
- Akses kepada alat dan
bahan praktik yang
mudah.
- Penggunaan alat dan
bahan praktikum tidak
berlebih-lebihan sesuai
ukuran ruang waktu yang
terstandar dalam modul
belajar dan kurikulum
praktikum.
Ringkas
Seiri (ringkas)
01.1
11. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
- Atur tempat kerja praktik.
Simpan peralatan kerja
praktik pada penyimpanan
yang seharusnya.
- Alat dan bahan praktik
mudah ditemukan, mudah
diambil, mudah disimpan
kembali di tempatnya.
- Alat dan bahan praktik tidak
tercecer.
- Klasifikasikan penyimpanan
barang menurut fungsi
dan frekuensi pemakaian
praktikum.
- Rancangan tempat
penyimpanan sesuai
Rapi
dengan fitur alat,
penggunaan, dan modul
pembelajaran praktik, apakah
tempat terbuka atau tempat
tertutup.
- Berikan identifikasi yang jelas
atas semua item dari ruang
dan alat praktik.
- Setiap alat dan elemen
ruangan praktik memiliki label
label sesuai identifikasi dan
klasifikasi.
- Label berhubungan
dengan penyimpanan dan
penggunaan alat praktik.
Seiton
Seiton (rapi)
01.2
5
13. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
- Sarana dan prasarana
alat dan bahan praktikum
harus memenuhi prosedur
kebersihan.
- Pembersihan sarana dan
prasarana praktik dari
kotoran secara berkala
menurut prosedur.
- Melakukan pemeriksaan
kebersihan alat dan sarana
praktik berkala.
Resik
- Menghilangkan dan
menghindari penyebab
kekotoran dari alat dan
sarana praktikum.
- Mengupayakan kondisi
optimum sehingga
lingkungan belajar dan kerja
praktik bersih.
- Tata letak tempat praktik
dan sarana belajar
harus memperhitungkan
penyediaan alat kebersihan
dan prosedur pembersihan
yang terpadu.
S
e
i
s
o
Seiso (resik)
01.3
7
15. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
S
e
i
k
e
t
s
u
- Memelihara lingkungan
yang sudah sesuai
dengan pembelajaran
praktik yang ideal agar
tetap bersih, rapih, dan
ringkas.
- Pemakaian sarana
dan prasarana praktik
sesuai standarisasi yang
ditentukan.
- Mencegah berbagai
hal yang bisa
mengganggu operasi
dan keseimbangan
lingkungan sarana dan
prasarana praktik.
Rawat
- Merumuskan
standarisasi kerja
praktik dalam
penggunaan sarana,
bahan dan alat
praktikum.
- Mengoptimalisasi
lingkungan belajar
praktik sehingga
kelanggengan
lingkungan belajar
mengajar dan latihan
kerja praktik terjaga
dengan baik.
Seiketsu (rawat)
01.4
9
17. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
11
- Kelanggengan
pelaksanaan standar
yang sudah dibuat.
- Membangun disiplin yang
kuat dalam penggunaan
sarana dan prasarana
praktik sesuai dengan
budaya kerja.
- Melakukan kebiasaan
positif dalam
menggunakan sarana
dan prasarana praktik
kerja di sekolah.
- Melaksanakan standar
penggunaan sarana dan
prasarana belajar praktik.
Rajin
- Efisiensi penggunaan
alat dan sarana
praktikum.
- Peningkatan
produktivitas dan
evaluasi berkala.
Shitsuke
Shitsuke (rajin)
01.5
19. 13
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Sikap Kerja dan 5S
02.
Prinsip prinsip 5S
diaplikasikan dalam team
work untuk memperoleh
disiplin kerja dan
kebiasaan kerja dalam
team.
Team Work
- Dalam sesi praktikum
dan penggunaan
sarana dan latihan
mengembangkan
pikiran yang positif
dan out of the box.
- Alat praktikum adalah
cara dan sarana untuk
mencapai tujuan-
Positive Thinking
tujuan kerja.
- Disiplin dan kerapihan
adalah nilai nilai yang
bisa membangun
positive thinking dalam
kerja.
- 5S melatih positive
thinking dalam dunia
kerja.
20. 14
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Penggunaan alat
dan attitude yang
mengiringinya adalah
pangkal pemicu
kreativitas.
5S mendorong sikap kreatif yang muaranya
adalah budaya kerja
yang melekat pada
attitude seorang
profesional.
Kreatif
5S sebagai proses
kerja dimana ke semua
elemennya adalah
proses pendisiplinan,
proses belajar, dan
proses menjadi seorang
yang profesional di
dunia usaha dan
industri.
Orientasi
Proses
21. 15
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Dengan 5S maka hasil
kerja harus bisa diukur
dan memenuhi standard
kualitas yang tinggi
Bahwa individu dengan
proses 5S menghasilkan
sebuah mekanisme
peningkatan add value
yang signifikan bagi produk
produk dan jasa di dunia
industri dan usaha.
Orientasi
Hasil
Pionir /
Pelopor
Proses dan prinsip 5S harus
mendorong orang untuk
menciptakan inovasi. Seorang
pioner berproses dengan 5S
dengan menerapkan disiplin,
proses kerja, dan problem
solving yang terintegrasi.
Ada hasil-hasil baru yang
membuka pasar, dimana
visi misi yang dihasilkan dari
proses dan prinsip 5S ini
haruslah sesuai visi misi inovatif.
Dengan menciptakan individu
profesional yang bukan hanya
worker tetapi juga pionir.
22. 16
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
5S harus konsisten dan
berkelanjutan dalam sikap dan
budaya kerja
Sarana dan prasarana alat
alat praktikum bertujuan untuk
membentuk dan mencetak
sikap dan budaya kerja
secara konsisten
dan sustainable
berdasarkan
prinsip 5S
Konsisten dan
Sustainable
23. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
17
- Lakukan dokumentasi kerja
awal dan akhir pada setiap sesi
praktikum dan berkala oleh
laboran.
- Pembuatan checklist kerja dan
checklist sarana dan prasarana
praktikum.
- Buat laporan pemeriksaan
berkala terhadap sarana
praktik.
Evaluasi 5S
Evaluasi
03
25. Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
19
- Proses kerja menjadi lebih cepat
- Kualitas produk terjaga
- Lingkungan kerja yang nyaman
- Biaya produksi menjadi lebih hemat
Manfaat
menerapkan 5S
Manfaat menerapkan 5S
05
26. 20
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Pedoman Penerapan Prinsip-Prinsip 5S Pada Sarana
Praktik Sekolah Sesuai Budaya Industri Tahun 2020
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa
SMK dalam membiasakan diri bekerja dengan standar
industri. Proses ini tidak mudah untuk diterapkan, oleh
karena itu membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh
dan komitmen dari peserta didik, pengelola SMK serta
seluruh pemerhati dunia SMK.
Penutup
28. 22
Pedoman Penerapan prinsip-prinsip 5s
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat SMK-
Kemdikbud
Direktorat SMK-
Kemdikbud
@direktoratsmk @direktoratsmk