PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
油
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
油
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik sanitasi lingkungan kerja/industri yang mencakup fasilitas sanitasi, suhu, kelembaban, kebisingan, kebersihan, penerangan, peralatan ergonomis, identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja, ventilasi, air minum, toilet, fasilitas cuci, dan layanan personal.
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
油
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi umum dan lingkungan. Secara umum membahas prinsip toksikologi, pengertian dan konsep dasar toksikologi lingkungan, sejarah perkembangan toksikologi dan hubungannya dengan ilmu lain, serta aspek umum toksikologi dalam pendekatan dampak polutan terhadap sistem hidup.
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
油
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...Muhamad Imam Khairy
油
Standar Nasional Indonesia ini menjelaskan metode pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan yang meliputi prinsip, peralatan, prosedur, dan perhitungan kadar debu. Metode pengukuran menggunakan alat penghisap udara yang dipasang pada pekerja untuk mengambil sampel debu selama 6 jam. Kadar debu kemudian dihitung berdasarkan perbedaan berat filter sebelum dan sesudah pengambilan samp
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
油
Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan pabrik kelapa sawit dan menemukan bahwa mayoritas pekerja di bagian pengolahan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin berat. Dokter tersebut kemudian mempelajari definisi, klasifikasi, etiologi, pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
油
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi umum dan lingkungan. Secara umum membahas prinsip toksikologi, pengertian dan konsep dasar toksikologi lingkungan, sejarah perkembangan toksikologi dan hubungannya dengan ilmu lain, serta aspek umum toksikologi dalam pendekatan dampak polutan terhadap sistem hidup.
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
油
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...Muhamad Imam Khairy
油
Standar Nasional Indonesia ini menjelaskan metode pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan yang meliputi prinsip, peralatan, prosedur, dan perhitungan kadar debu. Metode pengukuran menggunakan alat penghisap udara yang dipasang pada pekerja untuk mengambil sampel debu selama 6 jam. Kadar debu kemudian dihitung berdasarkan perbedaan berat filter sebelum dan sesudah pengambilan samp
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
油
Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan pabrik kelapa sawit dan menemukan bahwa mayoritas pekerja di bagian pengolahan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan mesin berat. Dokter tersebut kemudian mempelajari definisi, klasifikasi, etiologi, pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang pada anak, termasuk definisi gizi seimbang, peran makanan, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan serta cara mengatasinya seperti mengatur jadwal dan jenis makanan yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan nasihat kepada anak-anak untuk memilih jajanan sehat dengan memperhatikan warna, rasa, harga, tanggal kadaluarsa, dan kemasannya agar terhindar dari gangguan kesehatan seperti diare, mual, dan pusing. Anak diperingatkan untuk memilih jajanan yang masih segar dan dikemas dengan baik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang makanan bergizi dan seimbang untuk kesehatan anak, termasuk definisi makanan bergizi, manfaatnya untuk pertumbuhan balita, cara mengolah dan menyimpan makanan, tanda-tanda gangguan gizi pada anak, dan tahapan perkembangan motorik dan kognitif anak dari lahir hingga usia 5 tahun.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
油
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Bab 2 membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anatomi telinga dan mekanisme mendengar, serta bunyi dan kebisingan. Anatomi telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Bunyi didefinisikan sebagai gelombang udara yang ditangkap telinga dan diteruskan ke otak. Kebisingan adalah bunyi tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan. Jenis dan sumber kebisingan s
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. Dokumen ini menjelaskan tentang gelombang bunyi, mekanisme pendengaran, ultrasonik dalam kesehatan seperti diagnostik dan pengobatan, serta penggunaan alat USG.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bising (kebisingan) dan dampaknya terhadap manusia.
2. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan gangguan.
3. Dampak bising meliputi gangguan pendengaran, peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penurunan produktivitas kerja.
Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran bunyi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Termasuk sumber-sumber utama pencemaran bunyi seperti lalu lintas, aktivitas industri dan konstruksi, serta kapal terbang. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bunyi, jenis-jenis bunyi bising, dan skala kekuatan bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bunyi dan gelombang bunyi, termasuk sumber bunyi, perambatan bunyi di udara dan zat padat, resonansi, dan pemantulan bunyi.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
Kebisingan
1. 09/23/13 1
KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA
Meningkatnya pembangunan, berkembangnya IPTEK di
bidang industri, transfortasi, elektronik, infrastruktur
positif & negatif
WHO (1988) 8-12% penduduk dunia menderita
dampak bising dlm bbg bentuk diperkirakan terus
meningkat
USA (1982) 1 jt pekerja mengalami gangguan
pendengaran/th
WHO (2001) 120 jt penduduk dunia mengalami
gangguan pendengaran diperkirakan terus meningkat
2. 09/23/1309/23/13 22
DEFINISI KEBISINGANDEFINISI KEBISINGAN
Dennis :Dennis :
Kebisingan adalah suara yg timbul dari getaran ygKebisingan adalah suara yg timbul dari getaran yg
tdk teratur dan tidak periodik.tdk teratur dan tidak periodik.
SponnerSponner ::
Kebisingan adalah suara yg tdk mengandungKebisingan adalah suara yg tdk mengandung
kualitas musikkualitas musik
Burnt & Littler :Burnt & Littler :
Kebisingan adalah suara yg tdk dikehendakiKebisingan adalah suara yg tdk dikehendaki
oleh pendengarnya.oleh pendengarnya.
Wall :Wall :
Kebisingan adalah suara yg mengganggu.Kebisingan adalah suara yg mengganggu.
3. 09/23/1309/23/13 33
Hirsh & Ward :Hirsh & Ward :
Kebisingan adalah suara yg kompleks ygKebisingan adalah suara yg kompleks yg
mempunyai sedikit /tdk berpreriodik, dimanamempunyai sedikit /tdk berpreriodik, dimana
bentuk gelombang tdk dapat diikuti/bentuk gelombang tdk dapat diikuti/
diproduksi lagi dalam waktu tertentu.diproduksi lagi dalam waktu tertentu.
SK Menaker No. 01/1973 :SK Menaker No. 01/1973 :
Kebisingan adalah semua bunyi yg tdkKebisingan adalah semua bunyi yg tdk
dikehedaki yg bersumber dari alat produksi.dikehedaki yg bersumber dari alat produksi.
Sumamur :Sumamur :
Kebisingan adalah suara yg dapatKebisingan adalah suara yg dapat
menurunkan ambang pendengaran secaramenurunkan ambang pendengaran secara
kuantitatif dan berkaitan dng intensitas,kuantitatif dan berkaitan dng intensitas,
frekuensi, durasi dan pola waktu.frekuensi, durasi dan pola waktu.
4. 09/23/13 4
4
Bunyi / Suara :
Suatu fenomena fisik udara yang terjadi
karena kompresi dan dekompresi berupa
variasi perubahan tekanan udara yg terus
menerus, cepat, naik-turun dalam tekanan
atmosfir normal yg dirambatkan dalam
bentuk gelombang oleh benda bergetar
melalui medan padat, cair dan gas.
5. 09/23/1309/23/13 55
The difference
between noise out
here
and the noise in hereEar Plugs
Mekanisme Suara Didengar Manusia :
Suara Telinga Luar Telinga Tengah
Telinga Dalam Otak Asosiasi
Bunyi
6. 09/23/1309/23/13 66
Parts of earParts of ear
Outer EarOuter Ear
Middle EarMiddle Ear
Inner EarInner Ear
Ear AnatomyEar Anatomy
10. 09/23/1309/23/13 1010
Bunyi dapat diinterpretasi sebagai musik,Bunyi dapat diinterpretasi sebagai musik,
ceritra, lelucon, peringatan atau sinyal-sinyal.ceritra, lelucon, peringatan atau sinyal-sinyal.
Bunyi sering dpt memberi kenikmatan, tetapiBunyi sering dpt memberi kenikmatan, tetapi
dpt pula mengganggudpt pula mengganggu tergantung padatergantung pada
karakteristik orang dan karakteristik suara.karakteristik orang dan karakteristik suara.
Misal, sekelompok orang mungkin menikmatiMisal, sekelompok orang mungkin menikmati
main musik pd pkl 3 dini hari dan dilain pihakmain musik pd pkl 3 dini hari dan dilain pihak
akan mengganggu tetanggaakan mengganggu tetangga
11. 09/23/1309/23/13 1111
Frekuensi rendah menghasilkan pitch rendah =Frekuensi rendah menghasilkan pitch rendah =
bunyi bass.bunyi bass.
Frekuensi tinggi menghasilkan pitch tinggi, bunyiFrekuensi tinggi menghasilkan pitch tinggi, bunyi
melengking.melengking.
Telinga manusia peka pd frekuensi antaraTelinga manusia peka pd frekuensi antara
20Hz -- 20,000Hz (Sonik)20Hz -- 20,000Hz (Sonik)
Paling sensitif pada bunyi 1000 -- 4000HzPaling sensitif pada bunyi 1000 -- 4000Hz
Suara manusia berfrekuensi 500 -- 2,000Hz.Suara manusia berfrekuensi 500 -- 2,000Hz.
< 20Hz (infrasonik) & > 20,000Hz (ultrasonik)< 20Hz (infrasonik) & > 20,000Hz (ultrasonik)
bunyi tdk terdengarbunyi tdk terdengar
13. 09/23/1309/23/13 1313
2. Intensitas :
Jumlah energi bunyi yg mencapai gendang pendengar,
diukur dalam decibels (dB) Energi yg melewati
medium (dB)
Skala Intensitas Kebisingan :
0 20 dB : Sangat tenang
21 40 dB : Tenang
41 60 dB : Sedang
61 80 dB : Ramai
81 100 dB : Sangat Hiruk
3. Durasi :
Besar / lamanya paparan suara ke telinga
4. Pola Waktu :
Menggambarkan distribusi energi dalam
periode tertentu.
14. 09/23/13 14
1
Fisiologi Telinga
1. Tergantung usia
2. Orang muda normal : 20 20.000 Hz
3. Gendang telinga tahan sampai 125 dBA
4. Cara masuk suara : mll 3 cara
- Hantaran udara
- Hantaran tulang
- Hantaran diteruskan ke foramen ovale
15. 09/23/13 15
Skala Ukur Bising
Skala pengukuran A (filter A) : memperlihatkan
perbedaan kepekaan yg besar pd frekuensi rendah
dan tinggi yg mendekati reaksi telinga untuk
intensitas rendah (35-135 dB)
Skala pengukuran B : memperlihatkan kepekaan
telinga untuk intensitas sedang (40-135 dB)
Skala pengukuran C : untuk bunyi intensitas tinggi
(45-135 dB) kalibrasi pengukuran
16. 09/23/13 16
Basic Definitions
Sound Level
Tingkat Kebisingan
Alat Ukur : sound level
meter
Decibel
The standard measurement of sound level
The Decibel Scale is logarithmic and is an
expression of Sound Pressures
17. 09/23/13 17
6
1. Zona A : RS, Labkes : 35 - 45 dB
2. Zona B : Pendidikan : 45 55 dB
3. Zona C : Kantor : 50 60 dB
4. Zona D : Industri : 60 70 dB
NAB utk Tempat Kerja di Industri : 85 dB
STANDAR KEBISINGANSTANDAR KEBISINGAN
18. 09/23/1309/23/13 1818
(1) Kebisingan Kontinue Terus menerus
(2) Kebisingan Intermiten Terputus-putus
(3) Kebisingan Impulsif Tiba-tiba
JENIS KEBISINGANJENIS KEBISINGAN
19. 09/23/13 19
7
Kebisingan Kontinue (Steady Noise)
Adalah Kebisingan dengan fluktuasi dari intensitas
tdk lebih dari 6 dB.
(1) Kontinue Spektrum Luas : Mesin Produksi
(2) Kontinue Spektrum Sempit : Gergaji
Kebisingan Intermiten :
Adalah Kebisingan yg terputus-putus
Kendaraan/lalu lintas
JENIS - JENIS KEBISINGANJENIS - JENIS KEBISINGAN
20. 09/23/13 20
8
Kebisingan Impulsif :
Adalah Kebisingan dimana waktu yg dibutuhkan
utk mencapai puncak dr sbr bunyi tdk lebih
0.3 dtk dengan waktu penurunan sampai 20 dB
(1) Impulsif : Ledakan
(2) Impulsif Berulang : mesin tempa
21. 09/23/13 21
Pada Sistem Pendengaran
1. Trauma Akustik : Acoustic trauma
Disebabkan oleh Pemaparan tunggal dng
intensitas yg sangat tinggi dan terjadi
secara tiba-tiba. Kerusakan gendang
telinga akibat gesekan sel rambut
Membran
tectoria pd organon corti, mengakibatkan
kerusakan sel rambut dan tdk tjd
regenerasi Jd kerusakan lebih
disebabkan faktor mekanis.
PENGARUH KEBISINGANPENGARUH KEBISINGAN
22. 09/23/13 22
2. Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
Penurunan ketajaman akibat bising dg
intensitas > 85 dB dlm waktu lama. Akibat
paparan bising yg lama akumulasi
mikro trauma pd sel rambut.
a. Temporary Treshold Shift/TTS
b. Permanen Treshold Shift /PTS
23. 09/23/13 23
Bukan Pada Sistem Pendengaran
1. Gangguan Perasaan
2. Gangguan Pembicaraan / Komunikasi
3. Gangguan tidur / Insomnia 33 38 dB
4. Gangguan Keseimbangan / konsentrasi
5. Pengurangan daya kerja : cepat lelah,
tegang
6. Penurunan Produktifitas Kerja
24. 09/23/13 24
TANDA-TANDA
NOISE INDUCED HEARING LOOS
1. Telinga berdenging/mendesis
2. Sulit memahami pembicaraan
3. Bunyi sedikit tidak jelas
4. Kesulitan memahami percakapan
5. Berkomunikasi dg berteriak
25. 09/23/13 25
4 phases of hearing loss
Phase 1
Ringing in the ears
Phase 2
Intermittent Ringing
continues
Phase 4
Disturbed sleep,
mistakes
in conversation
Phase 3
Normal hearing
is gone
FASE KEHILANGAN
PENDENGARAN
26. 09/23/13 26
11
1. TUJUAN
(1) Mencari data kebisingan
(2) Sebagai tindakan korektif K3
2. ALAT UKUR
(1) Sound level meter
(2) Audiometer
PENGUKURAN KEBISINGANPENGUKURAN KEBISINGAN
27. 09/23/13 27
Pengukuran Kebisingan
Tujuan :
- Mencari data tingkat kebisingan
- Mengendalikan kebisingan
Alat Ukur :
- Sound Level Meter
- Noise Logging Dosimeter
Skala pembacaan
- Leq : Level Equivalen (Tk. Kebisingan
Sinambung Setara)
- Mode : Angka yg paling banyak muncul
- L95 : Exedence Level (Tingkat persentase 95 dr
pengukuran)
28. 09/23/13 28
CARA PENGUKURANCARA PENGUKURAN
Di kantor :Di kantor :
Pengukuran dilakukan denganPengukuran dilakukan dengan
memperkirakan posisi telinga pekerja.memperkirakan posisi telinga pekerja.
Pengukuran dilakukan pada posisi yangPengukuran dilakukan pada posisi yang
mewakili tempat para pekerja bergerakmewakili tempat para pekerja bergerak
dan 1,2 1,5 m diatas lantai.dan 1,2 1,5 m diatas lantai.
Sound Level Meter didekatkan padaSound Level Meter didekatkan pada
sumber bising selama 賊 10 mnt, lihatsumber bising selama 賊 10 mnt, lihat
hasilnya.hasilnya.
29. 09/23/13 29
Di lingkungan umum ( pengukuran di luar/ di jalan )Di lingkungan umum ( pengukuran di luar/ di jalan )
Posisi pengukuran dipilih pada tepi jalan.Posisi pengukuran dipilih pada tepi jalan.
Sound Level Meter diarahkan kearah tengahSound Level Meter diarahkan kearah tengah
jalan, dan pada ketinggian 1,2 1,5 m diatasjalan, dan pada ketinggian 1,2 1,5 m diatas
tanah.tanah.
Pengukuran dilakukan sebanyak 7 kaliPengukuran dilakukan sebanyak 7 kali
pengukuranpengukuran
Dengan Integrating Sound Level Meter, denganDengan Integrating Sound Level Meter, dengan
waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuranwaktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran
selama 10 menit.selama 10 menit.
Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24
jam ( Lsm) dengan cara pada siang hari tingkatjam ( Lsm) dengan cara pada siang hari tingkat
aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls)aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls)
pada selang waktu 06.00 22.00 dan aktifitaspada selang waktu 06.00 22.00 dan aktifitas
malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang 22.00malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang 22.00
06.00. 06.00.
30. 09/23/13 30
Daftar Skala Intensitas Kebisingan
Tingkat bising Intensitas (dB) Batas dengar tetinggi
Menulikan
Sangat hiruk-pikuk
Kuat
Sedang
Tenang
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
Halilintar dan meriam
Mesin uap
Jalan hiruk pikuk,
perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
Kantor gaduh, jalan pd umumnya
Radio dan perusahaan
Rumah gaduh, kantor pd umumnya
Percakapan kuat & radio perlahan]
Rumah tenang, kantor perorangan
auditorium, dan percakapan
31. 09/23/13 31
Intensitas & Jam Kerja yg diperkenankan (Sumamur)
Intensitas (dBA) Waktu Kerja (Jam)
85 (90?) 8
92 6
95 4
97 3
100 2
105 1
110 0,5
115 0,25
32. Kriteria Ketulian
09/23/13 32
1.Tuli Normal: NAB < 25 dB
2.Tuli Ringan: NAB antara 26 40 dB
3.Tuli Sedang: NAB 40 55 dB
4.Tuli Berat: NAB 55 70 dB
5.Tuli Sangat Berat: NAB 70 90 dB
6.Tuli Total: NAB > 90 dB atau sama sekali tidak
mendengar.
33. 09/23/13 33
NAB/TLVs Kebisingan (ACGIH 96)
80 dBA 24 jam 97 dBA 30 menit
82 dBA 16 jam 100 dBA 15 Menit
85 dBA 8 jam 103 dBA 7,5 menit
88 dBA 4 jam 106 dBA 3,75 menit
91 dBA 2 jam 109 dBA 1,89 menit
94 dBA 1 jam 112 dBA 0,95 menit
34. 09/23/13 34
C (Compliance) : Tingkat kebisingan dianggap
aman bila C < 1
C1 : Waktu paparan pd intensitas kebisingan
pengukuran ke 1
Tr : NAB waktu pd tabel intensitas kebisingan
pengukuran ke 1
Tn : NAB waktu pd tabel intensitas kebisingan
pengukuran ke n
C1 Cn
Compliance = ___ + .+ ___
Tr Tn
35. 09/23/13 35
Contoh :
Seorang pekerja berada di lingkungan dg Intensitas (I)
kebisingan sbb :
I1 : 101 dBA selama 1 jam
I2 : 98 dBA selama 5 jam
Amankah pekerja dalam lingkungan tersebut :
Diket : I1 : 101 dBA -------- NAB : 7,5 mnt
I2 : 98 dbA --------- NAB : 15 mnt
1 x 60 5 x 60
C = -------- + -------- > 1
7,5 15
Jadi pekeja tidak aman di lingkungan tsb.
36. 09/23/13 36
Latihan Soal :
Suatu perusahaan tekstil tingkat menengah telah diukur
tingkat kebisingan di ruang produksi dengan hasil
sebagai berikut :
- Titik 1 : Intensitas Kebisingan : 105 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 0,5 jam
- Titik 2 : Intensitas Kebisingan : 95 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 6 jam
- Titik 3 : Intensitas Kebisingan : 91 dBA,
pekerja berada di lokasi tersebut selama 7 jam
Pertanyaan :
1. Amankah pekerja di ruang produksi tersebut?
2. Apa saran anda?
37. 09/23/13 37
HEARING CONSERVATION PROGRAM (HCP)
1. Penataan yg efektif
2. Pemantauan lingkungan (suvei kebisingan)
3. Pemantauan administrasi dan rekayasa
4. Perlindungan telinga
5. Pendidikan dan latihan
6. Pengawasan dan supervisi
7. Pemeriksaan Audiometri
HCP hrs didukung Manajemen puncak dr
perusahaan dg ketentuan yg tertulis serta
dikoordinasikan antara manajer dg karyawan.
38. 09/23/13 38
12
1. Pengendalian Teknis
(1) Mengurangi pada Sumbernya
(2) Mengurangi Rambatan Bunyi pada media
(3) Mengurangi Bunyi pada Pekerja
2. Pengendalian Administrasi
(1) Mengurangi Waktu paparan Bising
(2) Mengatur Rotasi Kerja
(3) Mengatur Jadwal kerja
(4) Manajemen K3
UPAYA PENGENDALIAN KEBISINGANUPAYA PENGENDALIAN KEBISINGAN