Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor untuk memastikan sesi kaunseling berjalan dengan efektif. Antara kemahiran tersebut adalah kemahiran mendengar, membalas, merefleksi, merumus, dan menggunakan soalan terbuka dan tertutup secara tepat. Kemahiran-kemahiran ini selari dengan kemahiran komunikasi untuk memudahkan kli
Dokumen ini membahas tentang kemahiran parafrasa dalam kaunseling. Parafrasa adalah kemahiran unik dimana pembimbing menyatakan kembali inti pesan klien dengan ringkas untuk mengecek pemahaman. Parafrasa membantu membangun hubungan antara pembimbing dan klien, dan membuat klien merasa dipahami. Panduan untuk parafrasa adalah dengar, ringkaskan inti pesan, dan semak pemahaman dengan klien.
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran-kemahiran dasar yang penting bagi kaunselor untuk memiliki, termasuk kemahiran mendengarkan secara aktif, membangun hubungan yang efektif dengan klien, dan mengelola lingkungan dan interaksi untuk mendukung proses kaunseling.
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran-kemahiran dasar yang perlu dimiliki oleh seorang konselor agar dapat memberikan layanan konseling yang efektif. Kemahiran mendengarkan dengan aktif dijelaskan sebagai kemahiran paling penting, diikuti kemahiran membangun hubungan yang erat dengan klien untuk menciptakan suasana yang aman bagi proses konseling. Berbagai aspek lain seperti penampilan, jarak ant
Dokumen tersebut menjelaskan tentang teknik dasar komunikasi dalam konseling yang terdiri dari 15 teknik, yaitu attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, advice, summary, konfrontasi, interpretasi, dan termination. Teknik-teknik tersebut digunakan oleh konselor untuk membantu menggali perasaan dan memahami konseli.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen ini membahasikan sesi kaunseling antara seorang helper dengan helpee bernama Ayshah yang menghadapi masalah kekeliruan perasaan akibat terpaksa mengambil jurusan kejuruteraan padahal minatnya adalah seni.
2. Helper menggunakan berbagai teknik kaunseling seperti mendengarkan, menyatakan ulang, bertanya, memberi masukan dan mengenalpasti masalah utama helpee
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran asas kaunseling, termasuk definisi kaunseling, tahap-tahap dalam proses kaunseling seperti pembentukan hubungan, penetapan tujuan, penerokaan masalah, dan penamatan sesi. Proses kaunseling bertujuan untuk membantu klien mengenali diri dan masalahnya serta mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah.
Dokumen tersebut membahas proses kaunseling yang terbagi menjadi tiga fasa: sebelum, selama, dan sesudah proses kaunseling. Fasa selama proses kaunseling meliputi beberapa peringkat seperti penyediaan, penetapan masalah, pembentukan hubungan, dan penerokaan solusi bersama antara kaunselor dan klien.
Tugas resensi artikel ini membahas pentingnya kualitas pribadi konselor dalam membangun hubungan dengan konseli. Kualitas hubungan antara konselor dan konseli ditunjukkan melalui empati, perhatian, penghargaan, dan kemampuan konselor untuk membimbing konseli mengeksplorasi potensi diri. Artikel ini menyarankan agar konselor terus meningkatkan kompetensi diri untuk memahami konseli dengan baik dan membent
Ringkasan dokumen ini memberikan laporan sesi kaunseling individu antara seorang kaunselor dengan seorang pelajar wanita. Pelajar wanita ini menghadapi masalah tekanan akademik dan konflik dengan ibunya berkaitan keinginan ibunya untuk menjodohkannya pada usia muda ketika dia masih belajar. Melalui sesi kaunseling, pelajar wanita ini dibantu untuk berbincang dengan ibunya secara terbuka dan
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran-kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor, termasuk kemahiran membina hubungan, mendengar, menyoal, dan merumus untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang teknik dasar komunikasi dalam konseling yang terdiri dari 15 teknik, yaitu attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, clarification, paraphrasing, structuring, lead, silence, advice, summary, konfrontasi, interpretasi, dan termination. Teknik-teknik tersebut digunakan oleh konselor untuk membantu menggali perasaan dan memahami konseli.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen ini membahasikan sesi kaunseling antara seorang helper dengan helpee bernama Ayshah yang menghadapi masalah kekeliruan perasaan akibat terpaksa mengambil jurusan kejuruteraan padahal minatnya adalah seni.
2. Helper menggunakan berbagai teknik kaunseling seperti mendengarkan, menyatakan ulang, bertanya, memberi masukan dan mengenalpasti masalah utama helpee
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran asas kaunseling, termasuk definisi kaunseling, tahap-tahap dalam proses kaunseling seperti pembentukan hubungan, penetapan tujuan, penerokaan masalah, dan penamatan sesi. Proses kaunseling bertujuan untuk membantu klien mengenali diri dan masalahnya serta mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah.
Dokumen tersebut membahas proses kaunseling yang terbagi menjadi tiga fasa: sebelum, selama, dan sesudah proses kaunseling. Fasa selama proses kaunseling meliputi beberapa peringkat seperti penyediaan, penetapan masalah, pembentukan hubungan, dan penerokaan solusi bersama antara kaunselor dan klien.
Tugas resensi artikel ini membahas pentingnya kualitas pribadi konselor dalam membangun hubungan dengan konseli. Kualitas hubungan antara konselor dan konseli ditunjukkan melalui empati, perhatian, penghargaan, dan kemampuan konselor untuk membimbing konseli mengeksplorasi potensi diri. Artikel ini menyarankan agar konselor terus meningkatkan kompetensi diri untuk memahami konseli dengan baik dan membent
Ringkasan dokumen ini memberikan laporan sesi kaunseling individu antara seorang kaunselor dengan seorang pelajar wanita. Pelajar wanita ini menghadapi masalah tekanan akademik dan konflik dengan ibunya berkaitan keinginan ibunya untuk menjodohkannya pada usia muda ketika dia masih belajar. Melalui sesi kaunseling, pelajar wanita ini dibantu untuk berbincang dengan ibunya secara terbuka dan
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kemahiran-kemahiran asas kaunseling yang perlu dikuasai oleh kaunselor, termasuk kemahiran membina hubungan, mendengar, menyoal, dan merumus untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang keterampilan konseling di Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian konseling, tujuan konseling, serta langkah-langkah dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang konselor agar dapat memberikan konseling yang efektif.
Proses kaunseling melibatkan interaksi antara kaunselor dan klien untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya. Ia terdiri daripada 6 peringkat utama: membina hubungan, pengukuran dan diagnosis, membina matlamat, intervensi dan penyelesaian masalah, penamatan dan susulan, serta penyelidikan dan penilaian. Kemahiran mendengar merupakan aspek penting dalam membina hubungan dan memahami klien melal
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep kaunseling individu, teori-teori yang berkaitan dengan pemilihan kerjaya, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam industri. Ia juga menjelaskan kemahiran yang diperlukan oleh kaunselor seperti mendengar, memahami, merumuskan dan memberikan umpan balik kepada klien.
Kaunseling kelompok membantu pelajar yang bermasalah terutamanya masalah ketagihan dadah dengan memberikan kemahiran sosial melalui interaksi antara ahli kelompok. Bagi kaunseling kelompok berjaya, kaunselor perlu membina hubungan yang baik dengan klien, menguruskan masa dan suasana dengan baik, serta memastikan perhubungan positif di antara ahli kelompok.
Keterampilan dalam konseling traumatikesperokajaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses konseling yang terbagi atas tiga tahap yaitu tahap awal, pertengahan, dan akhir. Tahap awal meliputi keterampilan dasar seperti mendengarkan, empati, dan refleksi. Tahap pertengahan meliputi keterampilan seperti menyimpulkan sementara, memfokuskan, dan memberikan nasehat. Tahap akhir meliputi menyimpulkan hasil, merencanakan tindak lanjut
Dokumen tersebut merupakan peta kognitif keterampilan dasar konseling yang mencakup definisi, tujuan, modalitas, dan contoh aplikasi dari beberapa teknik dasar konseling seperti restatement, paraphrasing, dan clarification. Dokumen ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah mata keterampilan dasar konseling.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
2. Kemahiran Asas Kaunseling
Kemahiran ialah kebolehan untuk melakukan
sesuatu dengan menggunakan pengetahuannya serta
ia berbeza di antara seorang individu dengan individu
yang lain
Kaunseling merupakan proses pertemuan bersemuka
antara seorang kaunselor terlatih dengan seorang
klien atau kaunseli iaitu individu yang memerlukan
pertolongan.
3. Kemahiran asas kaunseling selari dengan
kemahiran komunikasi.
Kaunselor perlu mengamalkan kemahiran ini
agar sesi menjadi lebih berkesan.
4. Antara kemahiran kaunseling yang perlu
dikuasai oleh kaunselor ialah :
Soalan terbuka
Soalan tertutup
Kemahiran mendengar
Kemahiran membalas
Kemahiran merefleksi
Kemahiran merumus
Kemahiran mengkonfrantasi
5. SOALAN TERBUKA
JENIS
SOALAN
DEFINISI TUJUAN
PERTANYAAN
SOALAN
TERBUKA
Soalan yang bermula
dengan apa,
bagaimana,atau
siapa yang
menanyakan tentang
maklumat tanpa
membuat
pengkhususan tentang
isi tetapi memerlukan
penjelasan yang
menggunakan lebih
daripada satu perkataan
1) Untuk menggalakkan
klien bercakap
terutamanya pada
permulaan sesi
2) Untuk mendapatkan
contoh tepat / khusus
mengenai masalah
klien
3) Untuk membuat
penilaian dan tahap
bantuan yang boleh
diberikan oleh
kaunselor
6. SOALAN TERTUTUP
JENIS
RESPONS
DEFINISI TUJUAN
PERTANYAAN
SOALAN
TERTUTUP
Soalan yang bermula
dengan perkataan
adakah ,
bolehkah, setujukah
dan awalan soalan yang
mana klien boleh
menjawab soalan-soalan
yang diberikan semudah
ya atau tidak
1) Untuk mendapatkan
fakta khusus atau
maklumat ringkas
2) Untuk mengecilkan
atau menjuruskan
bidang perbincangan
3) Untuk menyekat
klien daripada
daripada bercakap
perkara-perkara
yang tidak menentu
7. KEMAHIRAN MENDENGAR
1) Mendengar dengan isi
-Tidak suka orang lain campur tangan dalam hal dirinya
2) Mendengar dengan perasaan
-Marah
3) Mendengar dengan makna / pengalaman
-Marah bila orang lain campur dalam hal dirinya seolah
olah ia tidak berkuasa mengurus dirinya
8. KEMAHIRAN MEMBALAS
Ulangan kata yang pendek oleh kaunselor yang dapat
difahaminya dari apa yang diperkatakan oleh klien
Untuk menunjukkan kaunselor mendengar dan
memahami klien.
CONTOH:
Klien : saya tidak memahaminya . Adakalanya
dia baik dan bertimbang rasa , adakalanya pula
perlakuannya amat menyakitkan hati saya.
Kaunselor : jadi anggapan anda dia tidak begitu tetap
pendirian.
9. MEREFLEKSI
Refleksi isi
-Memberi fokus kepada isi percakapan klien dan
menyatakannya semula dengan perkataan kaunselor
Contoh :
Klien : saya tak faham kelakuan dia . Sekejap dia
baik , sekejap dia buat saya macam musuh . Saya tak
tahu apa nak buat .
Kaunselor : Awak tak faham mengapa dia sekejap
baik sekejap tidak.
10. Merefleksi perasaan
-Memberi tumpuan kepada perasaan yang dialami oleh
klien
Contoh :
Klien : Saya geram betul dengan tingkah laku si Amit
itu.
Kaunselor : Jadi , Din betul betul geramlah dengan
perangai Amit ya.
11. MERUMUS
Mengulang semula apa yang telah diperkatakan oleh klien
1. Rumusan kecil : menyemak persepsi dan membawa
perbincangan
2. Rumusan besar : dilakukan diakhir sesi atau permulaan sesi
RINGKASAN KETIKA MERUMUS
Awal sesi kaunseling
sesi kaunseling yang + rumusan = permulaan sesi untuk
telah dijalankan menyambung sesi
12. Pertengahan sesi kaunseling
parafrasa + rumusan = sesuatu idea, perasaan
soalan atau tajuk
refleksi perbincangan kecil
beri fokus ikut perenggan
Akhir sesi kaunseling
idea besar + rumusan = penamatan sesi
keseluruhan kaunseling
13. KONFRANTASI
Ia dibuat apabila apa yang dikatakan
oleh klien dahulu tidak sama dengan
apa yang dikatakan oleh klien sekarang.
Dibuat apabila kaunselor melihat apa
yang dikatakan oleh klien (lisan) tidak
selari dengan tingkah laku klien (not
congurent )
Contoh : klien menyatakan klien tidak
sedih tetapi mimik muka klien dapat
dilihat seperti menahan dari menangis.