際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
11/10/2014 | 1 
Halogenasi
11/10/2014 | 2 
Halogenasi : Definisi 
 Proses pemasukan halogen pada senyawa 
organik 
 Biasanya dengan cara adisi (penambahan) 
atau subtitusi (penggantian)
11/10/2014 | 3 
Proses Halogenasi 
 Mengganti H (substitusi) 
Reaksi: RH + X2 RX + HX 
C5H12 + Cl2 C5H11Cl + HCl 
 Addisi 
Reaksi: RCH = CHR + X2 RCHX  CHXR 
CH3  CH = CH2 + Br2 CH3  CHBr  CH2Br 
 Mengganti suatu gugus (substitusi) 
Reaksi: RCH2OH + HX RCH2X + H2O
11/10/2014 | 4 
Proses Halogenasi 
 Banyak dilakukan dalam industri 
 Misal : 
 Pembuatan industrial solvent: trichloroethylene 
(C2HCl3) 
 Intermediate penting, misal: chlorobenzene (C6H5Cl) ; 
vinyl chloride (H2C:CHCl) 
 Sebagai refrigerant, misal: Hydrofluorocarbons 
(pengganti CFCs) 
 Msh bnyk lagi
11/10/2014 | 5 
Jenis/Tipe Halogenasi 
 Dengan menggunakan halogen langsung  Penamaan 
prose halogenasi tergantung dari halogen yang terlibat. 
 Fluorine  fluorination 
 Chlorine  chlorination 
 Bromine  bromination 
 Iodine  iodination 
 Menggunakan HX  Digunakan untuk mengganti gugus  
OH 
 Ada juga yang menggunakan NaOX dan Ca(OX)2
11/10/2014 | 6 
Zat-zat yang dihalogenasi 
1. Alkana 
Alkana secara substitusi, biasanya sebagai hasil antara 
untuk memperoleh hasil akhir. 
Reaksi: RH + Cl2 RCl + HCl 
CH4 + Cl2 CH3Cl + CH2Cl2 + HCl 
2. Olefin 
Olefin, secara addisi dan substitusi 
Reaksi: RCH = CH2 + X2 RCHX  CH2X 
RCH = CH2 + HX RCH2  CH2X
11/10/2014 | 7 
Zat-zat yang dihalogenasi 
3. Alkohol 
Reaksi: ROH + HX RX + H2O 
RCH2OH + X2 RCHXOH + HX 
4. Aldehid, keton dan asam 
Reaksi: 
O OH 
H2 
R  C  H + HX R  CH  X R  CH2X + H2O 
O O 
R  C  H + X2 R  C  X + HX
11/10/2014 | 8 
Zat-zat yang dihalogenasi 
5. Halogenida 
Reaksi: 
6. Aromatik, secara adisi maupun substitusi 
Reaksi: 
R  CH2  CH2X + X2 R  CH = CHX + 2HX 
dihalogenasi R  CH = CH2 + HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
X 
X 
X 
X X 
X 
+ X2 
+ X2 
+ 6HX 
Addisi 
Subtitusi
11/10/2014 | 9 
Zat-zat yang dihalogenasi 
7. Halogenida 
Halogenasi bisa terhadap inti dan bisa terhadap cabang 
A. Substitusi pada inti, secara katalitik 
Reaksi: 
Kat. AlCl3 
H3C + X2 H3C 
X 
+ HX 
T< 
B. Substitusi pada cabang, secara termal dan foto reaksi 
Reaksi 
CH3 + X2 
T> 
CH2X + HX
11/10/2014 | 10 
Zat-zat yang dihalogenasi 
8. Naphtalen, secara addisi akan diperoleh octachlor naphtalen 
Reaksi: 
9. Karbon disulfida 
 
Reaksi: CS2 + 3Cl2 CCl4 + S2Cl2 
10. Antroquinon 
Reaksi 
+ Cl2 
Cl Cl 
Cl 
Cl Cl 
Cl Cl 
Cl 
+ 8HCl 
O 
O 
NH O 2 
O 
NH2 
NH2 
NH2 
Cl 
Cl 
+ Cl2 
Katalisator 
nitrobenzen
11/10/2014 | 11 
Mekanisme Reaksi 
Pada umumnya reaksi halogenasi adalah reaksi berantai 
radikal bebas
11/10/2014 | 12 
Mekanisme Reaksi 
Contoh: Halogenasi methane dengan chlorine (substitusi)
11/10/2014 | 13 
Self study: 
 Mekanisme pada alkenes 
 Mekanisme pada aromatik 
 Perhitungan energi aktivasi dan panas reaksi 
berdasarkan tenaga ikat 
(Bahan ajar PIK 2 hal 74-85)
11/10/2014 | 14 
Kinetika: 
 Misal, reaksi : A+ B  C + D 
 Rate = k [A]m[B]n 
 k = rate constant 
 m,n  ditentukan dari eksperimen 
 Persamaan laju reaksi tergantung pada mekanisme 
reaksi dan laju dari masing2 langkah yang ada pada 
mekanisme reaksi 
 m  order reaksi reaksi berkenaan dengan A 
 n  order reaksi reaksi berkenaan dengan B 
 Orde total = m+n.
11/10/2014 | 15 
Kinetika: 
Activation energy 
 k=Ae-Ea/RT 
 Ea  energi aktivasi  energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh 
molekul untuk agar tabrakan (antar molekul) terjadi  mengarah ke 
reaksi. 
 e-Ea/RT adalah fraksi dari tumbukan dimana molekul mempunyai energi 
kinetik yang cukup untuk reaksi 
 A  konstanta tumbukan  berhubungan dengan frekuensi tabrakan dan 
fraksi tumbukan dengan orientasi yang tepat agar reaksi terjadi. 
 Menurut distribusi Boltzmann untuk energi kinetik molekul gas-phase 
sebagi fungsi dari temperatur,  pada T yang lebih tinggi, laju reaksi 
meningkat 
 Rate/laju  meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10 属 C
11/10/2014 | 16 
Kinetika: 
Transition state 
 Transition state adalah keadaan energi tertinggi dalam 
tabrakan molekul yang mengarah ke reaksi. 
 Energi aktivasi merupakan selisih energi antara reaktan 
dan transisi state. (Ea selalu positif) 
 Energi aktivasi adalah energi barrier yang harus bisa 
dilampaui agar reaksi terjadi. 
 Transition state bersifat sementara dan tidak stabil dan 
tidak dapat dipisahkan; transition state berbeda 
dengan intermediate yang memiliki stabilitas dan 
lifetime yang terbatas
11/10/2014 | 17 
Kinetika: 
Transition state
11/10/2014 | 18 
Kinetika: 
Catalysts 
 Katalis tidak mengubah energi dari reaktan dan 
produk; 
 Melainkan menciptakan sebuah keadaan transisi 
(transition state) dengan energi yang lebih rendah 
untuk mempercepat reaksi, sehingga lebih 
banyak molekul yang mempunyai energi kinetik 
yang cukup untuk melampau energy barrier pada 
suhu tertentu
11/10/2014 | 19 
Kinetika: 
Catalysts
11/10/2014 | 20 
Next week : Thermodinamics, 
Example of industrial application
11/10/2014 | 21 
Thank you for your attention 
Question???
11/10/2014 | 22 
Mekanisme Reaksi 
 CH4 + Cl CH3 + HCl 
 CH3 + Cl2 CH3Cl + Cl 
 CH3Cl + Cl CH2Cl + HCl 
 CH2Cl + Cl2 CH2Cl2 + Cl 
 CH2Cl2 + Cl CHCl2 + HCl 
 CHCl2 + Cl2 CHCl3 + Cl 
 CHCl3 + Cl CCl3 + HCl 
 CCl3 + Cl2 CCl4 + Cl 
 2Cl Cl2 
 CH3 + Cl CH3Cl 
 CH3 + CH3 CH3CH3
11/10/2014 | 23 
Halogenation  Part2
11/10/2014 | 24 
Termodinamika 
 Perubahan entalpi dan entropi selama reaksi memungkinkan kita untuk 
memprediksi arah spontanitas reaksi 
 Ingat : A + B C+D 
 Keq = [C][D]/[A][B] 
 Jika Keq>1, cenderung ke arah produk; if Keq<1 cenderung ke reaktan; if 
Keq=1, produk dan reaktan dengan jumlah yang sama terbentuk pada 
equilibrium. 
 Contoh: 
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl 
Keq = [CH3Cl][HCl]/[CH4][Cl2] = 1.1 x1019 
Keq>>1, sangat sedikit reaktan yang terdapat pada equilibrium
11/10/2014 | 25 
Termodinamika 
 Ingat: 
 G = -RTlnKeq 
 dimana G adalah perubahan energi bebas Gibbs pada reaksi  ukuran banyaknya 
energi tersedia untuk melakukan kerja (G<0) atau banyaknya kerja (G>0) yang 
harus dilakukan untuk membuat reaksi menuju arah yang diinginkan 
 G = energi bebas produk  energi bebas reaktan 
 Jika Keq>1, G<0, produk lebih disukai daripada reaktan pd equilibrium 
 Jika Keq<1, G>0, reaktan lebih disukai daripada produk pd equilibrium 
 Secara intuisi, reaksi berjalan dari keadaan energi yang tinggi ke rendah. Secara 
umum, reaksi akan berjalan dengan kesempurnaan >99% untuk G lebih kecil dari 
3.0 kcal/mol. 
 Ada dua faktor yang berkontribusi terhadap perubahan energi bebas: enthalpy dan 
entropy  
 G=H-TS 
 H = enthalpy of products - enthalpy of reactants 
 S= entropy of products  entropy of reactants
11/10/2014 | 26 
Termodinamika 
Enthalpy 
 Enthalpy  panas yang dihasilkan atau diserap oleh reaksi 
 H adalah ukuran kekuatan relatif dari ikatan pada produk dan reaktan 
 Reaksi cenderung memilih produk dengan entalpi terendah (atau ikatan 
terkuat) 
 Dalam reaksi eksotermik, H <0, panas berkembang, ikatan lemah rusak 
dan ikatan kuat terbentuk. 
Dalam reaksi endotermik, H> 0, panas diserap, dan ikatan lebih kuat yang 
rusak, ikatan lemah terbentuk 
 Contoh: 
 CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl H =- 25 kkal / mol 
Penurunan entalpi mendatangkan kontribusi yang menguntungkan untuk 
G
11/10/2014 | 27 
Termodinamika 
Entropy 
 Entropi berkaitan dengan randomness, disorder, dan freedom of motion. 
 Reaksi cenderung memilih produk dengan entropi yang lebih besar 
 Contoh: 
A (g)  B (g) + C (g) S> 0, entropi produk> entropi reaktan 
A (g) + B (g)  C (g) S <0 entropi, entropi produk <reaktan 
 Nilai positif dari S memberikan kontribusi yang menguntungkan untuk G 
 Dalam kebanyakan kasus, perubahan entalpi jauh lebih besar dari perubahan 
entropi, dan entalpi mendominasi pada T ambient, sehingga nilai S negatif tidak 
selalu mematikan reaksi. 
 Dengan demikian, pembentukan ikatan yang kuat (H) biasanya merupakan 
komponen yang paling penting pada driving force reaksi 
 Contoh: 
 CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl TS = 0,86 kkal / mol 
G =- 25 kkal / mol - 0,86 kkal / mol = -25,9 kkal / mol 
dan G = ~ H
11/10/2014 | 28 
Termodinamika 
 Prediksi mengenai apakah suatu reaksi itu endo atau 
eksotermis bisa dilihat dari tanga ikat (atau bond 
dissociation energies (BDEs)) 
 Hreaksi = 裡(BDE ikatan yang putus) - 裡(BDE ikatan yang 
terbentuk)
11/10/2014 | 29 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
 Mono-klorobenzene telah menjadi kimia utama untuk setidaknya 50 
tahun. 
 Dahulu, sangat penting dalam pembuatan pestisida diklorinasi, terutama 
DDT, dan dalam produksi fenol dan anilin. 
 Saat ini, penggunaan utama monochlorobenzene yang adalah sebagai 
intermediate dalam produksi bahan kimia seperti nitrochlorobenzenes 
dan diphenyl oxide. Dimana chemical ini kemudian digunakan dalam 
produksi herbisida, zat warna, dan bahan kimia karet. 
 Selain itu, monochlorobenzene digunakan sebagai pelarut dalam proses 
degreasing (misalnya, dalam operasi pembersihan logam), cat, perekat, 
pembersih dan pemoles. 
 Reaksi :
11/10/2014 | 30 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
 Prinsip dasar pembuatan klorobenzena adalah klorinasi benzena dengan atau tanpa katalis (reaksi Friedel-Craft ). 
 Produk dari reaksi; klorobenzena, dichlorobenzene, trichlorobenzene dan higher chlorinated benzenes 
 Dalam praktek yang sebenarnya di industri, hanya klorobenzena dan sejumlah kecil dichlorobenzene yang 
terbentuk. 
 Jumlah dichlorobenzene dan higher subtitued lorobenzene yang terbentuk dapat dikurangi dengan penggunaan 
katalis yang sangat selektif dan memodifiksi kondis. 
 Jadi pada dasarnya klorinasi benzena dapat dianggap ada tiga pasang dgn msng2 dua tahapan: 
(1) Klorinasi dari benzena menjadi monochlorobenzene dan dichlorobenzene. 
(2) Klorinasi dari dichlorobenzene untuk trichlorobenzene dan tetrachlorobenzenes. 
(3) Klorinasi dari tetrachlorobenzenes untuk pentachlorobenzenes dan hexachlorobenzene. 
 Klorinasi dapat dilakukan baik secara batch atau kontinu. Bila diinginkan dichlorobenzenes dlm jumlah minimum, 
prosedur  kontinu. 
 Pada proses batch, benzena berada di dalam, vessel besi atau baja yang dilengkapi dengan coil pendingin dari 
timah. 
 Pipa feed Klorin masuk di bagian bawah chlorinator dan katalis yang digunakan adalah besi klorida (ferric chloride) 
 Suhu dipertahankan < 45 属 C 
 HCl yang dihasilkan pada reaksi dapat di-recovery setelah dipisahkan dari benzena dengan mencuci nyadengan 
refrigerated solvent. 
 Pada suhu di bawah 40 属 C, laju pembentukan dichlorobenzene sangat rendah dan fakta ini digunakan untuk 
menekan pembentukan dichlorobenzene pada proses kontinu.
11/10/2014 | 31 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
 Tipikal continuous process plant terdiri dari serangkaian vesel kecil dengan 
pendingin luar yang mengandung katalis. Khlorin di supplai pada setiap 
vessel melalui inlet-inlet dan temperatur realsi dipertahankan antara 20 - 
40属C. 
 Ketika Chlorobenzene terbentuk, ia meninggalkan zona klorinasi pada 
kecepatan yang diatur yang tidak memungkinkan utk terjadinya klorinasi 
lebih lanjut 
 Benzene yang tidak bereaksi dan Chlorobenzene dipisahkan terus-menerus 
dengan fractional distillation, dan mengembalikan benzene ke 
chlorination stage dan efisiensi proses ini bisa mencapai 95%. 
 Sebenarnya ada tiga cara khlorinasi benzene: Raschig Process; Loeser and 
Schmidt (gas phase) dan reaksi pada liquid phase 
 Reaksi pada gas phase -> T >> ; bisa tidak terkontrol 
 Reaksi pada liquid phase (40 oC)-> paling pas utk proses komersial
11/10/2014 | 32 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
 Benzene cair diumpankan ke chlorinator yang beroperasi pada 2,4 bar. 
 Feed masuk pada 25 属 C, pada tekanan atmosfer dan juga berisi air. Gas klorin diumpankan ke tangki ini, juga pada 
tekanan atmosfer dan pada 25 属 C dan dianggap sepenuhnya murni. 
 Kemungkinan ada beberapa chlorinators beroperasi secara seri atau paralel tergantung pada derajat klorinasi 
benzene yang diinginkan/diperlukan. 
 Biasanya katalisnya adalah Ferri Klorida. Katalis dapat ditambahkan dalam bentuk solution ke dalam benzene 
 Reaksi eksotermis sehingga pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu sekitar 40 属 C 
 Gas HCl (90% dari HCl yang terbentuk) yang meninggalkan reaktor pertama 2 didinginkan untuk memadatkan 
kotoran (benzena dan produk terklorinasi) dan kemudian dicuci di scrubber menggunakan klorobenzena dingin 
 Aliran crude chlorobenzene yang meninggalkan reaktor dicuci dengan larutan NaOH (20 wt%; diatur pada tingkat 
basa rendah untuk melindungi downstream equipment dari korosi) pada pre-neutralizer. 
 Aliran produk bebas dari HCl. Produk diumpankan ke Benzene Recovery Column, yang merupakan distillation 
column. Disini, bottoms hampir seluruhnya murni 100 % chlorobenzene. T 
 Hasil atas mengandung 98 % berat benzene dan 2% chlorobenzene dan seluruh benzene di recycle ke benzene 
storage via purifier. 
 Dari purifier monochlorobenzene dikirim ke sistem refrigerasi. 
 Hasil bawah dari benzene column, mengandung monochlorobenzene dan dichlorobenzene, yang kemudian 
diumpankan ke kolom klorobenzena, (yang juga merupakan kolom distilasi). 
 Kolom distilasi ini bisa berisi 12 sampai 20 tray dan dioperasikan pada tekanan yang berkisar antara 3-7 lb/in.2 abs. 
Suhu di kolom klorobenzena kemungkinan adalah antara 100-120 属 C. 
 Monochlorobenzene merupakan produk overhead distillate dengan kemurnian 99%. 
 Dichlorobenzene adalah produk residu bawah dengan kemurnian 97%.
11/10/2014 | 33 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
 Reaksi yang terlibat dalam proses adalah sebagai berikut: 
1. C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl 
2. C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 HCl 
 Dichlorobenzene diasumsikan sebagai para-isomer. Pembentukan Trichloroisomer diabaikan. 
 Ketika konsentrasi klorin terlarut tetap konstan, maka reaksinya adalah orde satu 
 rb =-k1xb 
rm = k1xb - k2xm k1 = 1 x 10-4 s-1 pada 55 属 C 
rd = k2xm k2 = 0,15 x 10-4 s-1 pada 55 属 C 
Di mana b = benzena, m = monochlorobenzene, d = dichlorobenzene

More Related Content

What's hot (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Utami Irawati
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Andreas Cahyadi
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
Dwi Karyani
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
Mhd Jabbar
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar KeporalannyaKimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Zahro Dhila
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
UNIMUS
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
DM12345
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
Imo Priyanto
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
Ihsan Yaacob
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Ruci Rushiana
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
Ardinda Avicenna
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
Avivah Nasution
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Utami Irawati
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Andreas Cahyadi
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
Dwi Karyani
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
Mhd Jabbar
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar KeporalannyaKimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Kimia Organik Kelarutan Senyawa Berdasar Keporalannya
Zahro Dhila
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
UNIMUS
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
DM12345
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
Imo Priyanto
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
Ihsan Yaacob
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Ruci Rushiana
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
Ardinda Avicenna

Similar to Pik 2 bab 4_halogenasi (20)

Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
FTI Andika Widi Yatmoko
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
RafifArdiansah
Ppt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptxPpt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptx
ssusera8b520
Termokimia materi kelas sebelas XI MIPA
Termokimia materi kelas  sebelas XI MIPATermokimia materi kelas  sebelas XI MIPA
Termokimia materi kelas sebelas XI MIPA
istimrarriyyahshulba
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
udinbaihaqi485
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasi
wahyuddin S.T
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
BidangKurikulum
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIAPPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
DianaEkowati3
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Utami Irawati
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
Kristarigan1
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
Fransiska Puteri
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
najmiarjuna
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Rizki Basuki
Termokimia kelas XI
Termokimia kelas XITermokimia kelas XI
Termokimia kelas XI
Fitria Zahrah Asyathri
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
Ahmad Juhaidi
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
MUHAMMADFAYAADHRIFKI
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Novi Fachrunnisa
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
KEMASRIDUAN
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
FTI Andika Widi Yatmoko
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
11 Termokimia termochemistry kimia termo kim
RafifArdiansah
Ppt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptxPpt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptx
ssusera8b520
Termokimia materi kelas sebelas XI MIPA
Termokimia materi kelas  sebelas XI MIPATermokimia materi kelas  sebelas XI MIPA
Termokimia materi kelas sebelas XI MIPA
istimrarriyyahshulba
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
udinbaihaqi485
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasi
wahyuddin S.T
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
BidangKurikulum
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIAPPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
PPT Termokimia KELAS XI SMA UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA
DianaEkowati3
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Utami Irawati
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
Kristarigan1
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
Fransiska Puteri
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
najmiarjuna
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Rizki Basuki
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
Alkil Halida Substitusi Kimia Organik Semester 2
MUHAMMADFAYAADHRIFKI
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Novi Fachrunnisa
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
PPT TERMOKIMIA KIMIA SMA KELAS XI K-13..
KEMASRIDUAN

More from wahyuddin S.T (20)

Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-old
wahyuddin S.T
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
wahyuddin S.T
Petrokimia
PetrokimiaPetrokimia
Petrokimia
wahyuddin S.T
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
wahyuddin S.T
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
wahyuddin S.T
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
wahyuddin S.T
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2
wahyuddin S.T
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik word
wahyuddin S.T
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
wahyuddin S.T
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
wahyuddin S.T
Surat pernyataan
Surat pernyataanSurat pernyataan
Surat pernyataan
wahyuddin S.T
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
wahyuddin S.T
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupku
wahyuddin S.T
Rencana studi
Rencana studiRencana studi
Rencana studi
wahyuddin S.T
Motivation letter
Motivation letterMotivation letter
Motivation letter
wahyuddin S.T
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesia
wahyuddin S.T
Tugas petrokimia
Tugas petrokimiaTugas petrokimia
Tugas petrokimia
wahyuddin S.T
Purun ft
Purun   ftPurun   ft
Purun ft
wahyuddin S.T
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
wahyuddin S.T
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)
wahyuddin S.T
Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-old
wahyuddin S.T
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
wahyuddin S.T
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
wahyuddin S.T
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
wahyuddin S.T
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2
wahyuddin S.T
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik word
wahyuddin S.T
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
wahyuddin S.T
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
wahyuddin S.T
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
wahyuddin S.T
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupku
wahyuddin S.T
Motivation letter
Motivation letterMotivation letter
Motivation letter
wahyuddin S.T
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesia
wahyuddin S.T
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
wahyuddin S.T
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)
wahyuddin S.T

Pik 2 bab 4_halogenasi

  • 1. 11/10/2014 | 1 Halogenasi
  • 2. 11/10/2014 | 2 Halogenasi : Definisi Proses pemasukan halogen pada senyawa organik Biasanya dengan cara adisi (penambahan) atau subtitusi (penggantian)
  • 3. 11/10/2014 | 3 Proses Halogenasi Mengganti H (substitusi) Reaksi: RH + X2 RX + HX C5H12 + Cl2 C5H11Cl + HCl Addisi Reaksi: RCH = CHR + X2 RCHX CHXR CH3 CH = CH2 + Br2 CH3 CHBr CH2Br Mengganti suatu gugus (substitusi) Reaksi: RCH2OH + HX RCH2X + H2O
  • 4. 11/10/2014 | 4 Proses Halogenasi Banyak dilakukan dalam industri Misal : Pembuatan industrial solvent: trichloroethylene (C2HCl3) Intermediate penting, misal: chlorobenzene (C6H5Cl) ; vinyl chloride (H2C:CHCl) Sebagai refrigerant, misal: Hydrofluorocarbons (pengganti CFCs) Msh bnyk lagi
  • 5. 11/10/2014 | 5 Jenis/Tipe Halogenasi Dengan menggunakan halogen langsung Penamaan prose halogenasi tergantung dari halogen yang terlibat. Fluorine fluorination Chlorine chlorination Bromine bromination Iodine iodination Menggunakan HX Digunakan untuk mengganti gugus OH Ada juga yang menggunakan NaOX dan Ca(OX)2
  • 6. 11/10/2014 | 6 Zat-zat yang dihalogenasi 1. Alkana Alkana secara substitusi, biasanya sebagai hasil antara untuk memperoleh hasil akhir. Reaksi: RH + Cl2 RCl + HCl CH4 + Cl2 CH3Cl + CH2Cl2 + HCl 2. Olefin Olefin, secara addisi dan substitusi Reaksi: RCH = CH2 + X2 RCHX CH2X RCH = CH2 + HX RCH2 CH2X
  • 7. 11/10/2014 | 7 Zat-zat yang dihalogenasi 3. Alkohol Reaksi: ROH + HX RX + H2O RCH2OH + X2 RCHXOH + HX 4. Aldehid, keton dan asam Reaksi: O OH H2 R C H + HX R CH X R CH2X + H2O O O R C H + X2 R C X + HX
  • 8. 11/10/2014 | 8 Zat-zat yang dihalogenasi 5. Halogenida Reaksi: 6. Aromatik, secara adisi maupun substitusi Reaksi: R CH2 CH2X + X2 R CH = CHX + 2HX dihalogenasi R CH = CH2 + HX HX HX HX HX HX HX X X X X X X + X2 + X2 + 6HX Addisi Subtitusi
  • 9. 11/10/2014 | 9 Zat-zat yang dihalogenasi 7. Halogenida Halogenasi bisa terhadap inti dan bisa terhadap cabang A. Substitusi pada inti, secara katalitik Reaksi: Kat. AlCl3 H3C + X2 H3C X + HX T< B. Substitusi pada cabang, secara termal dan foto reaksi Reaksi CH3 + X2 T> CH2X + HX
  • 10. 11/10/2014 | 10 Zat-zat yang dihalogenasi 8. Naphtalen, secara addisi akan diperoleh octachlor naphtalen Reaksi: 9. Karbon disulfida Reaksi: CS2 + 3Cl2 CCl4 + S2Cl2 10. Antroquinon Reaksi + Cl2 Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl + 8HCl O O NH O 2 O NH2 NH2 NH2 Cl Cl + Cl2 Katalisator nitrobenzen
  • 11. 11/10/2014 | 11 Mekanisme Reaksi Pada umumnya reaksi halogenasi adalah reaksi berantai radikal bebas
  • 12. 11/10/2014 | 12 Mekanisme Reaksi Contoh: Halogenasi methane dengan chlorine (substitusi)
  • 13. 11/10/2014 | 13 Self study: Mekanisme pada alkenes Mekanisme pada aromatik Perhitungan energi aktivasi dan panas reaksi berdasarkan tenaga ikat (Bahan ajar PIK 2 hal 74-85)
  • 14. 11/10/2014 | 14 Kinetika: Misal, reaksi : A+ B C + D Rate = k [A]m[B]n k = rate constant m,n ditentukan dari eksperimen Persamaan laju reaksi tergantung pada mekanisme reaksi dan laju dari masing2 langkah yang ada pada mekanisme reaksi m order reaksi reaksi berkenaan dengan A n order reaksi reaksi berkenaan dengan B Orde total = m+n.
  • 15. 11/10/2014 | 15 Kinetika: Activation energy k=Ae-Ea/RT Ea energi aktivasi energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh molekul untuk agar tabrakan (antar molekul) terjadi mengarah ke reaksi. e-Ea/RT adalah fraksi dari tumbukan dimana molekul mempunyai energi kinetik yang cukup untuk reaksi A konstanta tumbukan berhubungan dengan frekuensi tabrakan dan fraksi tumbukan dengan orientasi yang tepat agar reaksi terjadi. Menurut distribusi Boltzmann untuk energi kinetik molekul gas-phase sebagi fungsi dari temperatur, pada T yang lebih tinggi, laju reaksi meningkat Rate/laju meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10 属 C
  • 16. 11/10/2014 | 16 Kinetika: Transition state Transition state adalah keadaan energi tertinggi dalam tabrakan molekul yang mengarah ke reaksi. Energi aktivasi merupakan selisih energi antara reaktan dan transisi state. (Ea selalu positif) Energi aktivasi adalah energi barrier yang harus bisa dilampaui agar reaksi terjadi. Transition state bersifat sementara dan tidak stabil dan tidak dapat dipisahkan; transition state berbeda dengan intermediate yang memiliki stabilitas dan lifetime yang terbatas
  • 17. 11/10/2014 | 17 Kinetika: Transition state
  • 18. 11/10/2014 | 18 Kinetika: Catalysts Katalis tidak mengubah energi dari reaktan dan produk; Melainkan menciptakan sebuah keadaan transisi (transition state) dengan energi yang lebih rendah untuk mempercepat reaksi, sehingga lebih banyak molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup untuk melampau energy barrier pada suhu tertentu
  • 19. 11/10/2014 | 19 Kinetika: Catalysts
  • 20. 11/10/2014 | 20 Next week : Thermodinamics, Example of industrial application
  • 21. 11/10/2014 | 21 Thank you for your attention Question???
  • 22. 11/10/2014 | 22 Mekanisme Reaksi CH4 + Cl CH3 + HCl CH3 + Cl2 CH3Cl + Cl CH3Cl + Cl CH2Cl + HCl CH2Cl + Cl2 CH2Cl2 + Cl CH2Cl2 + Cl CHCl2 + HCl CHCl2 + Cl2 CHCl3 + Cl CHCl3 + Cl CCl3 + HCl CCl3 + Cl2 CCl4 + Cl 2Cl Cl2 CH3 + Cl CH3Cl CH3 + CH3 CH3CH3
  • 23. 11/10/2014 | 23 Halogenation Part2
  • 24. 11/10/2014 | 24 Termodinamika Perubahan entalpi dan entropi selama reaksi memungkinkan kita untuk memprediksi arah spontanitas reaksi Ingat : A + B C+D Keq = [C][D]/[A][B] Jika Keq>1, cenderung ke arah produk; if Keq<1 cenderung ke reaktan; if Keq=1, produk dan reaktan dengan jumlah yang sama terbentuk pada equilibrium. Contoh: CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl Keq = [CH3Cl][HCl]/[CH4][Cl2] = 1.1 x1019 Keq>>1, sangat sedikit reaktan yang terdapat pada equilibrium
  • 25. 11/10/2014 | 25 Termodinamika Ingat: G = -RTlnKeq dimana G adalah perubahan energi bebas Gibbs pada reaksi ukuran banyaknya energi tersedia untuk melakukan kerja (G<0) atau banyaknya kerja (G>0) yang harus dilakukan untuk membuat reaksi menuju arah yang diinginkan G = energi bebas produk energi bebas reaktan Jika Keq>1, G<0, produk lebih disukai daripada reaktan pd equilibrium Jika Keq<1, G>0, reaktan lebih disukai daripada produk pd equilibrium Secara intuisi, reaksi berjalan dari keadaan energi yang tinggi ke rendah. Secara umum, reaksi akan berjalan dengan kesempurnaan >99% untuk G lebih kecil dari 3.0 kcal/mol. Ada dua faktor yang berkontribusi terhadap perubahan energi bebas: enthalpy dan entropy G=H-TS H = enthalpy of products - enthalpy of reactants S= entropy of products entropy of reactants
  • 26. 11/10/2014 | 26 Termodinamika Enthalpy Enthalpy panas yang dihasilkan atau diserap oleh reaksi H adalah ukuran kekuatan relatif dari ikatan pada produk dan reaktan Reaksi cenderung memilih produk dengan entalpi terendah (atau ikatan terkuat) Dalam reaksi eksotermik, H <0, panas berkembang, ikatan lemah rusak dan ikatan kuat terbentuk. Dalam reaksi endotermik, H> 0, panas diserap, dan ikatan lebih kuat yang rusak, ikatan lemah terbentuk Contoh: CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl H =- 25 kkal / mol Penurunan entalpi mendatangkan kontribusi yang menguntungkan untuk G
  • 27. 11/10/2014 | 27 Termodinamika Entropy Entropi berkaitan dengan randomness, disorder, dan freedom of motion. Reaksi cenderung memilih produk dengan entropi yang lebih besar Contoh: A (g) B (g) + C (g) S> 0, entropi produk> entropi reaktan A (g) + B (g) C (g) S <0 entropi, entropi produk <reaktan Nilai positif dari S memberikan kontribusi yang menguntungkan untuk G Dalam kebanyakan kasus, perubahan entalpi jauh lebih besar dari perubahan entropi, dan entalpi mendominasi pada T ambient, sehingga nilai S negatif tidak selalu mematikan reaksi. Dengan demikian, pembentukan ikatan yang kuat (H) biasanya merupakan komponen yang paling penting pada driving force reaksi Contoh: CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl TS = 0,86 kkal / mol G =- 25 kkal / mol - 0,86 kkal / mol = -25,9 kkal / mol dan G = ~ H
  • 28. 11/10/2014 | 28 Termodinamika Prediksi mengenai apakah suatu reaksi itu endo atau eksotermis bisa dilihat dari tanga ikat (atau bond dissociation energies (BDEs)) Hreaksi = 裡(BDE ikatan yang putus) - 裡(BDE ikatan yang terbentuk)
  • 29. 11/10/2014 | 29 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) Mono-klorobenzene telah menjadi kimia utama untuk setidaknya 50 tahun. Dahulu, sangat penting dalam pembuatan pestisida diklorinasi, terutama DDT, dan dalam produksi fenol dan anilin. Saat ini, penggunaan utama monochlorobenzene yang adalah sebagai intermediate dalam produksi bahan kimia seperti nitrochlorobenzenes dan diphenyl oxide. Dimana chemical ini kemudian digunakan dalam produksi herbisida, zat warna, dan bahan kimia karet. Selain itu, monochlorobenzene digunakan sebagai pelarut dalam proses degreasing (misalnya, dalam operasi pembersihan logam), cat, perekat, pembersih dan pemoles. Reaksi :
  • 30. 11/10/2014 | 30 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) Prinsip dasar pembuatan klorobenzena adalah klorinasi benzena dengan atau tanpa katalis (reaksi Friedel-Craft ). Produk dari reaksi; klorobenzena, dichlorobenzene, trichlorobenzene dan higher chlorinated benzenes Dalam praktek yang sebenarnya di industri, hanya klorobenzena dan sejumlah kecil dichlorobenzene yang terbentuk. Jumlah dichlorobenzene dan higher subtitued lorobenzene yang terbentuk dapat dikurangi dengan penggunaan katalis yang sangat selektif dan memodifiksi kondis. Jadi pada dasarnya klorinasi benzena dapat dianggap ada tiga pasang dgn msng2 dua tahapan: (1) Klorinasi dari benzena menjadi monochlorobenzene dan dichlorobenzene. (2) Klorinasi dari dichlorobenzene untuk trichlorobenzene dan tetrachlorobenzenes. (3) Klorinasi dari tetrachlorobenzenes untuk pentachlorobenzenes dan hexachlorobenzene. Klorinasi dapat dilakukan baik secara batch atau kontinu. Bila diinginkan dichlorobenzenes dlm jumlah minimum, prosedur kontinu. Pada proses batch, benzena berada di dalam, vessel besi atau baja yang dilengkapi dengan coil pendingin dari timah. Pipa feed Klorin masuk di bagian bawah chlorinator dan katalis yang digunakan adalah besi klorida (ferric chloride) Suhu dipertahankan < 45 属 C HCl yang dihasilkan pada reaksi dapat di-recovery setelah dipisahkan dari benzena dengan mencuci nyadengan refrigerated solvent. Pada suhu di bawah 40 属 C, laju pembentukan dichlorobenzene sangat rendah dan fakta ini digunakan untuk menekan pembentukan dichlorobenzene pada proses kontinu.
  • 31. 11/10/2014 | 31 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) Tipikal continuous process plant terdiri dari serangkaian vesel kecil dengan pendingin luar yang mengandung katalis. Khlorin di supplai pada setiap vessel melalui inlet-inlet dan temperatur realsi dipertahankan antara 20 - 40属C. Ketika Chlorobenzene terbentuk, ia meninggalkan zona klorinasi pada kecepatan yang diatur yang tidak memungkinkan utk terjadinya klorinasi lebih lanjut Benzene yang tidak bereaksi dan Chlorobenzene dipisahkan terus-menerus dengan fractional distillation, dan mengembalikan benzene ke chlorination stage dan efisiensi proses ini bisa mencapai 95%. Sebenarnya ada tiga cara khlorinasi benzene: Raschig Process; Loeser and Schmidt (gas phase) dan reaksi pada liquid phase Reaksi pada gas phase -> T >> ; bisa tidak terkontrol Reaksi pada liquid phase (40 oC)-> paling pas utk proses komersial
  • 32. 11/10/2014 | 32 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) Benzene cair diumpankan ke chlorinator yang beroperasi pada 2,4 bar. Feed masuk pada 25 属 C, pada tekanan atmosfer dan juga berisi air. Gas klorin diumpankan ke tangki ini, juga pada tekanan atmosfer dan pada 25 属 C dan dianggap sepenuhnya murni. Kemungkinan ada beberapa chlorinators beroperasi secara seri atau paralel tergantung pada derajat klorinasi benzene yang diinginkan/diperlukan. Biasanya katalisnya adalah Ferri Klorida. Katalis dapat ditambahkan dalam bentuk solution ke dalam benzene Reaksi eksotermis sehingga pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu sekitar 40 属 C Gas HCl (90% dari HCl yang terbentuk) yang meninggalkan reaktor pertama 2 didinginkan untuk memadatkan kotoran (benzena dan produk terklorinasi) dan kemudian dicuci di scrubber menggunakan klorobenzena dingin Aliran crude chlorobenzene yang meninggalkan reaktor dicuci dengan larutan NaOH (20 wt%; diatur pada tingkat basa rendah untuk melindungi downstream equipment dari korosi) pada pre-neutralizer. Aliran produk bebas dari HCl. Produk diumpankan ke Benzene Recovery Column, yang merupakan distillation column. Disini, bottoms hampir seluruhnya murni 100 % chlorobenzene. T Hasil atas mengandung 98 % berat benzene dan 2% chlorobenzene dan seluruh benzene di recycle ke benzene storage via purifier. Dari purifier monochlorobenzene dikirim ke sistem refrigerasi. Hasil bawah dari benzene column, mengandung monochlorobenzene dan dichlorobenzene, yang kemudian diumpankan ke kolom klorobenzena, (yang juga merupakan kolom distilasi). Kolom distilasi ini bisa berisi 12 sampai 20 tray dan dioperasikan pada tekanan yang berkisar antara 3-7 lb/in.2 abs. Suhu di kolom klorobenzena kemungkinan adalah antara 100-120 属 C. Monochlorobenzene merupakan produk overhead distillate dengan kemurnian 99%. Dichlorobenzene adalah produk residu bawah dengan kemurnian 97%.
  • 33. 11/10/2014 | 33 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) Reaksi yang terlibat dalam proses adalah sebagai berikut: 1. C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl 2. C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 HCl Dichlorobenzene diasumsikan sebagai para-isomer. Pembentukan Trichloroisomer diabaikan. Ketika konsentrasi klorin terlarut tetap konstan, maka reaksinya adalah orde satu rb =-k1xb rm = k1xb - k2xm k1 = 1 x 10-4 s-1 pada 55 属 C rd = k2xm k2 = 0,15 x 10-4 s-1 pada 55 属 C Di mana b = benzena, m = monochlorobenzene, d = dichlorobenzene