Dokumen tersebut membahas tentang alur pelaporan logistik di rumah sakit dan puskesmas, meliputi 1) sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas, 2) pencatatan dan pelaporan logistik obat, 3) alur pelaporan rutin, 4) penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, 5) pelaporan dan indikator obat dan perbekalan kesehatan, 6) penggunaan alat bantu pencatatan dan pelaporan, 7) alur dan tahapan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rumah sakit, termasuk definisi rumah sakit, fungsi, tugas, sarana prasarana, jenis, kelasifikasi, dan proses manajemen rumah sakit seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen logistik di rumah sakit, termasuk definisi logistik, aktivitas logistik, dimensi logistik rumah sakit, pengaturan persediaan logistik, tujuan manajemen logistik, dan fungsi-fungsi manajemen logistik."
Dokumen ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia, termasuk jenis-jenis formulir pelaporan data rumah sakit, periode pelaporan, dan skema sistem pelaporannya. SIRS saat ini dilakukan secara online melalui situs web khusus untuk memudahkan pelaporan dan pendataan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Prosedur pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit meliputi penerimaan pasien baru di bagian pendaftaran untuk mengisi data diri, kemudian ditujukan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan, pasien bisa pulang, dirawat, dirujuk ke rumah sakit lain, atau dijadwalkan berobat ulang. Pasien lama langsung ke poliklinik dengan menggunakan kartu berobat.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Manajemen rumah sakit melibatkan koordinasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur manajemennya meliputi sumber daya manusia, keuangan, metode, peralatan, pasien, bahan, informasi, layanan, reputasi dokter, dan mutu. Staf medis rumah sakit terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Ìý
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan obat mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pelayanan ke pasien, serta pencatatan dan pelaporan. Tugas petugas farmasi antara lain memastikan ketersediaan obat yang tepat untuk pasien dan memberikan informasi tentang penggunaan obat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Manajemen rumah sakit melibatkan koordinasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur manajemennya meliputi sumber daya manusia, keuangan, metode, peralatan, pasien, bahan, informasi, layanan, reputasi dokter, dan mutu. Staf medis rumah sakit terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
1.050
Fasilitas Kesehatan tk
Sekunder/Lanjutan:
• RS Pratama: 1.050
• RS Kelas C: 1.000
Fasilitas Kesehatan tk
Tersier/Ujung:
• RS Kelas B: 300
• RS Kelas A: 100
• Rujukan Nasional: 20
28
Perjanjian Kerja Sama (PKS)
SISTEM RUJUKAN
- Rujukan dari faskes primer ke lanjutan
- Rujukan dari lanjutan ke ujung
-
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
Ìý
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen asuhan keperawatan sebagai pemimpin, penerapan kepemimpinan dan manajemen di rumah sakit, puskesmas, keluarga dan masyarakat, metode penugasan di rumah sakit dan puskesmas, peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan, serta upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem indeks rekam medis, termasuk jenis-jenis indeks yang digunakan seperti indeks pasien, diagnosis, operasi, dokter, dan kematian. Indeks digunakan untuk memudahkan pencarian informasi identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis serta mengelola data pasien dan rumah sakit.
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan obat mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pelayanan ke pasien, serta pencatatan dan pelaporan. Tugas petugas farmasi antara lain memastikan ketersediaan obat yang tepat untuk pasien dan memberikan informasi tentang penggunaan obat.
Dokumen tersebut merangkum standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai peraturan pemerintah. Pelayanan kefarmasian mencakup pengelolaan obat dan alat kesehatan, pelayanan farmasi klinis seperti konseling obat, serta edukasi masyarakat untuk mendukung pencapaian kesehatan yang optimal. Standar ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dalam penggunaan obat.
Laporan bimbingan akreditasi manajemen dan penggunaan obat (MPO) rumah sakit Dr. Suyoto mengevaluasi standar organisasi dan manajemen obat, seleksi dan pengadaan obat, serta pengawasan daftar dan penggunaan obat. Beberapa aspek seperti formularium, pengadaan obat darurat, dan kolaborasi antarbagian perlu diperbaiki untuk memenuhi standar akreditasi.
Keputusan Kepala Puskesmas Weoe menetapkan kebijakan pelayanan farmasi di puskesmas tersebut, yang mencakup kualifikasi sumber daya manusia, jadwal pelayanan, pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai, penulisan resep, serta standar operasional prosedur pelayanan kefarmasian. Kebijakan ini ditetapkan untuk menjamin pelayanan farmasi berjalan secara konsisten dan sesuai standar.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi obat di tingkat kabupaten/kota yang mencakup peran setiap tingkatan dalam pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan, sumber dana, organisasi unit pengelola, serta tugas pokok dan fungsi unit pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di tingkat provinsi/kabupaten/kota."
5. Farmasi B-pengelolaan di Puskesmas.pptxLindaIndriani6
Ìý
Pengelolaan obat di puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan, pemusnahan, dan evaluasi
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
Ìý
Tim tutor pelatihan pelayanan kefarmasian membahas pentingnya pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keluar masuk obat, menyusun laporan, dan menjadi bukti pengelolaan telah dilaksanakan. Pencatatan dilakukan menggunakan kartu stok, buku penerimaan, dan rekapan harian. Laporan yang harus dibuat antara lain LPLPO, obat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan prosedur akuntansi persediaan obat-obatan di Instalasi Farmasi RSUD Kota Padang Panjang.
2. Beberapa masalah yang dihadapi meliputi perangkapan tugas pegawai dan perbedaan antara catatan dengan persediaan aktual.
3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan prosedur akuntansi persediaan obat terhadap
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...bijigandum5454
Ìý
DAFTAR KETIK DI GOOGLE >> TRANSTOGEL <<
Casino adalah sebuah situs taruhan live casino online uang asli terbaik dan terpercaya tahun 2025. Bagi ada yang tertarik untuk bermain permainan di stasiun online, tentu sekarang bisa bergabung bersama pilihan situs agen taruhan Casino yang resmi dan terpercaya di Indonesia. Diantaranya yaitu di mana anda menjadi pemain bisa langsung bergabung bersama situs online live Casino. Di sini kami menghadirkan terhadap variasi pada agen baccarat yang pertaruhan menuju di online lengkap mulai dari taruhan baccarat online, taruhan rolet online, taruhan dadu online dan banyak lagi variasi games online lainnya tersedia.
Casino Online sendiri Memang jadi pilihan game yang cukup ramai dan banyak peminatnya saat ini terutama Indonesia. Banyak sekali para pecinta taruhan Indonesia yang tertarik untuk mencoba bermain di dan memainkan permainan taruhan casino online tersebut. Apalagi sistem mainnya Sekarang sudah menggunakan sistem main online live Casino online secara streaming. Siapapun kemudian bisa memainkan permainan taruhan game rolet online, taruhan baccarat, dan lain sebagainya menggunakan smartphone ataupun juga komputer laptop. Sistem permainannya sendiri saat ini kemudian juga hadir secara terintegrasi menggunakan satu user ID.
Daftar akun satu kali, anda sudah bisa menikmati ragam variasi Permainan mulai dari baccarat online terpercaya uang asli, rolet online terpercaya, sicbo dan banyak lagi lainnya.
Casino hadir di Indonesia sebagai rekomendasi dari pilihan agen taruhan baccarat terpercaya yang memiliki lisensi dan juga legalitas resmi. Cara player bisa menikmati dan mencoba ragam variasi permainan game baccarat Casino jaminan 100% pasti membayar jika menang. Selain itu juga kami tawarkan ada variasi permainan game lainnya termasuk juga permainan game rolet online yang mudah dalam hal transaksi. Pemain bisa melakukan proses deposit melalui situs agen taruhan baccarat dan juga situs rolet online menggunakan berbagai metode. Menggunakan suatu metode transaksi taruhan rolet online atau agen baccarat yang menggunakan satu akun atau satu user ID.
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptWahid Husein
Ìý
PPT KEL 1 M. Logistik.pptx
1. Alur pelaporan Logistik di
RS dan Puskesmas
Dosen Pengampu : Dr. Syafrawati, SKM, M.
CommHealth, Sc
Kelompok 1
2. 1. Mia Fitria 1911213025
2. Lala Aprilia Putri 1911212013
3. Annisa Ramadhani 1911211017
4. Zil Himmah 1911211003
5. Sindi Maulani 1911211033
6. Muhammad Rahul Gunawan 1911212040
7. Muthia Ikhsania 1911212055
8. Emlly Tria Ananda 1911212031
9. Raudhatul Hasanah AF 1911212011
10. Rania Sasabila 1911213041
11. Dinda Syafitrillah 1911211045
12. Millata Salami 1911211002
Anggota Kelompok 1
3. 1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
(SP2TP)
2. Pencatatan Dan Pelaporan Logistik Obat
3. Alur Pelaporan Rutin
4. Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
5. Pelaporan dan Indikator Obat dan Perbekalan
Kesehatan
6. Penggunaan Alat Bantu Pencatatan dan Pelaporan
7. Alur dan tahapan pencatatan dan pelaporan logistik
Rumah sakit
8. Studi Kasus : Pengelolaan Kebutuhan Logistik
Farmasi pada Instalasi Farmasi RS Islam Faisal
Makassar
Table of
contents
5. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP) dapat diartikan sebagai kegiatan Pencatatan dan
Pelaporan data umum, sarana, tenaga (SDM) yang
dilakukan sesuai kebutuhan dan berkala dengan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
63/MENKES/SK/II/1981: Data SP2TP berupa umum dan
demografi, ketenagaan, sarana, kegiatan, pokok puskesmas
Definisi SP2TP
6. a. Tujuan Umum
Tercapainya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan
mutakhir secara periodik dan teratur pengolahan program
kesehatan masyarakat melalui Puskesmas dibagai tingkat
administrasi
b. Tujuan Khusus
• Tersedianya data meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan
kegiatan pokok Puskesmas akurat, tepat waktu dan mutakhir
secara teratur
• Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang
administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Digunakan data untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui Puskesmas
diberbagai tingkat administrasi
Tujuan SP2TP
7. 1. Fasilitas (Sarana dan Prasarana) = Fasilitas Kerja yang dimaksud
dalam hal ini adalah suatu bentuk pelayanan perusahaan
terhadap pegawai agar menunjang kinerja dalam memenuhi
kebutuhan pegawai, sehingga dapat meningkat kinerja kerja
pegawai
2. Kepemimpinan = Bentuk kepemimpinan dengan memberikan
motivasi dan menginsentifkan monitoring terhadap pegawai
3. Lama Tugas = Pengalaman kerja menciptakan sebuah kreatifitas
bagi petugas kesehatan dalam mengembangkan SP2TP.
4. Frekuensi pelatihan = Pelatihan merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam
mengembankan tugas yang telah diberikan
Faktor-faktor yang Menghambat
Pelaksanaan SP2TP
9. Pencatatan dan pelaporan data obat merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka pengelolaan obat
secara tertib baik obat yang diterima, disimpan,
didistribusikan maupun yang digunakan diunit
pelayanan kesehatan
Pengertian Pencatatan dan
Pelaporan Logistik Obat
10. • Tersedianya data mengenai jenis dan jumlah
penerimaan, persediaan, pengeluaran/penggunaan dan
data mengenai waktu dari seluruh rangkaian kegiatan
mutasi obat.
• Sebagai bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan
• Sebagai sumber untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian
• Sebagai sumber data untuk pembuatan laporan lain
atau laporan berikutnya.
Tujuan Pencatatan dan Pelaporan
Logistik Obat
11. • Kartu stok obat
Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat
(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, kadaluarsa)
• Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Oba
(LPLPO)
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) merupakan suatu pngelolahan terhadap obat
yang pemakian, distribusi, tingkatan stok, kebutuhan obat
dibatasi dengan tujuan agar pemakaian yang ada dapat
terkendali dengan baik.
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan Logistik Obat di Puskesmas
13. • Pencatatan dan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Indonesia dilakukan dari level yang paling rendah (Puskesmas).
• Puskesmas mengirim formulir Laporan Penggunaan dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO) ke Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
• LPLPO dikompilasi di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota sebagai
dasar untuk distribusi obat. Kompilasi laporan tersebut juga
dikirimkan ke level yang lebih tinggi (Instalasi Farmasi Provinsi dan
Kementrian Kesehatan).
• Pelaporan ke Instalasi Farmasi Provinsi dilakukan 3 bulan sekali
yang berasal dari kompilasi laporan Puskesmas.
• Sedangkan Instalasi Farmasi Provinsi akan melaporkan ke
Kementrian Kesehatan setiap 6 bulan.
Alur Pelaporan Rutin
15. • Instalasi Farmasi level Kabupaten/Kota memiliki peran
penting dalam mendistribusikan obat ke unit layanan
(Puskesmas).
• Terdapat beberapa sumber dalam penyediaan obat dan
perbekalan kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota.
• Fasilitas kesehatan primer yang sudah berstatus badan
layanan umum (BLUD) juga memiliki wewenang untuk
melakukan penyediaan logistik secara mandiri.
Penyediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
16. Berdasarkan gambar,
Penerimaan obat dan
perbekalan kesehatan di level
Kabupaten/Kota berasal dari
4 sumber yang berbeda,
antara lain
1. pembelian langsung,
2. penyediaan dari provinsi,
3. penyediaan dari pusat,
dan
4. obat hibah
18. • Instalasi farmasi memiliki tanggung
jawab untuk membuat laporan rutin
yang telah ditentukan Kementrian
Kesehatan dan Pemerintah Daerah
karena merupakan bagian dari
tatakelola kepemerintahan daerah.
• Sebagai pengelola aset obat dan
perbekalan kesehatan, instalasi farmasi
juga diwajibkan untuk melaporkan ke
pemerintah daerah, pihak jaminan
kesehatan (Jamkesda) dan badan
pemeriksaan keuangan
20. • Untuk mengakomodasi pencatatan dan pelaporan yang terjadi, beberapa
Instalasi Farmasi sudah menggunakan pendekatan teknologi informasi dan
komunikasi. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah aplikasi
spreadsheet untuk pencatatan dan pelaporan
• Beberapa Kabupaten/Kota menginisiasi pemanfaatan Sistem Informasi
Manajemen Logistik (LMIS) dengan berbagai nama seperti Sistem Informasi
Manajemen Obat (SIMO), e-logistik dan system farmasi
• Terdapat formulir Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang digunakan
untuk pencatatan distribusi logistik dari instalasi farmasi ke level
dibawahnya.
• Puskesmas ke Kabupaten/Kota terdapat formulir Lembar Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
Penggunaan Alat Bantu Pencatatan
dan Pelaporan
21. Alur dan tahapan pencatatan
dan pelaporan logistik
Rumah sakit
07.
22. 1. Pencatatan Penerimaan
a. Formulir rencana penerimaan
b. Buku harian penerimaan barang
2. Pencatatan penyimpanan
a. Kartu persediaan obat atau barang
3. Pencatatan kartu stok induk
a. Kartu stok induk dipergunakan untuk mencatat mutasi
obat seperti penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak
atau kadaluarsa
4. Pencatatan dan pengeluaran
a. Buku Harian Pengeluaran Barang
b. Bukti Mutasi
5. Pelaporan
a. Laporan Mutasi Barang
Alur dan tahapan pencatatan dan
pelaporan logistik Rumah sakit
24. Rumah Sakit Islam Faisal secara independen menjalankan
Instalasi Farmasi untuk manajemen logistik farmasi. Instalasi
Farmasi menggunakan metode konsumsi dan epidemiologi
atau kombinasi keduanya. Sistem saat ini menambahkan
kebutuhan akan obat hingga 10-30% dari penggunaan
sebelumnya, namun tidak memiliki rencana prioritas. Dengan
cara ini, anggaran berpotensi tidak memenuhi persyaratan dan
menyebabkan kekurangan stok. . Oleh karena itu, analisis yang
komprehensif dilakukan pada manajemen logistik farmasi
untuk menggambarkan ketersediaan dan kualitas stok obat-
obatan
1. Pendahuluan
25. • Penelitian kualitatif ini dilakukan di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Islam Faisal. Pengumpulan data dilakukan
pada bulan Maret hingga Juni 2020, terdiri atas observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi.
• Penelitian ini memilih staf Instalasi Farmasi di Rumah Sakit
Islam Faisal Makassar sebagai populasi, sementara sampel
ditentukan untuk wawancara berdasarkan purposive
sampling
2. Metode
26. a. Perencanaan
• Hasil wawancara mendalam dengan informan terkait
perencanaan obat menunjukan bahwa perencanaan obat
melibatkan tim KFT yang telah dibentuk oleh RS Islam Faisal dan
berkordinasi dengan Kepala Istalasi Farmasi
• Metode perencanaan yang digunakan adalah metode konsumsi
b. Pengadaan
• Pengadaan obat dilakukan dengan metode pembelian langsung
ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) tanpa sistem tender.
Pengadaan obat juga berasal dari hibah pemerintah untuk obat–
obat khusus yang merupakan program pemerintah.
• Pengadaan obat dilakukan berdasarkan surat pesanan (SP) dari
kepala instalasi dan ditujukan kepada PBF yang menyediakan
obat-obat tersebut
3. Hasil
27. c. Penerimaan
• Hasil observasi langsung dan penelusuran dokumen
diperoleh bahwa kegiatan penerimaan obat berjalan
dengan optimal sebab komunikasi antara panitia
penerimaan barang dan petugas gudang farmasi (petugas
instalasi farmasi) berjalan baik
• Kendala yang ada yaitu panitia penerimaan barang hanya 1
(satu) orang yang berprofesi sebagai tenaga farmasi dan
tenaga administrasi. Kendala selanjutnya saat penerimaan
barang apabila barang yang diterima rusak atau waktu ED
dekat maka di return.
28. d. Pendistribusian
• Hasil wawancara dengan informan diperoleh bahwa sistem
distribusi obat yang dilakukan oleh instalasi farmasi RS
Islam Faisal Makassar adalah sistem resep perorangan baik
itu resep pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
• Kendala untuk sistem resep perorangan adalah terjadi
penumpukan pasien dan keluarga pasien yang mengantri
untuk mengambil obat.
e. Pengendalian
Kegiatan Pengendalian di Rumah Sakit Islam Faisal
Makassar dilakukan oleh pihak Gudang Farmasi dan tiap
unit/depo setiap akhir bulan, yaitu dengan kegiatan stok
opname.
29. f. Penghapusan
• Dari hasil wawancara mendalam dan observasi dokumen
ditemukan tersedia dokumen yang memuat laporan
pemusnahan obat.
• Kegiatan pemusnahan dilakukan setiap 3 (tiga) sampai
dengan 5 (lima) tahun sekali untuk sediaan farmasi dan alat
kesehatan dari setiap unit/depo yang kedaluwarsa dan
tidak memenuhi persyaratan (rusak) dengan cara
dikumpulkan lalu diserahkan ke petugas Gudang Farmasi
Rumah Sakit.
30. g. Pencatatan dan Pelaporan
• Hasil wawancara yang didapat bahwa pencatatan dan
pelaporan penggunaan obat selalu dibuat dan dilaporkan
pada manajemen rumah sakit. Dalam observasi langsung
dan penelusuran dokumen terdapat catatan masuk
keluarnya obat baik dari gudang maupun dari depo
instalasi farmasi
• Kegiatan Administrasi yang dilakukan yaitu dengan
melakukan pencatatan pada kartu stok, membuat rekapan
data berupa laporan pemakaiaan/penggunaan obat pada
aplikasi yang telah dibuat baik dari pihak Rumah Sakit,
Dinas Kesehatan Kota/Provinsi dan BPOM
31. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan yaitu dengan melakukan
pencatatan pada kartu stok, membuat rekapan data berupa
laporan pemakaiaan/ penggunaan obat pada aplikasi yang telah
dibuat baik dari pihak Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kota/Provinsi
dan BPOM.
1) Pencatatan Pada Kartu Stok : Kegiatan ini dilakukan setiap hari,
baik di Gudang Farmasi maupun unit/depo yang ada di Rumah
Sakit
2) Stok Opname Setiap Akhir Bulan : Kegiatan ini dilakukan setiap
akhir bulan, baik di Gudang Farmasi maupun unit/depo yang ada
di Rumah Sakit
3) RKO (Rencana Kebutuhan Obat) : Kegiatan ini dilakukan setiap 1
(satu) tahun sekali berupa laporan rencana kebutuhan obat yang
diperlukan untuk perencanaan periode berikutnya.
4) SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika)
5) SIMRS
Pembahasan
32. Kesimpulan : Manajemen Logistik pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Islam Faisal Makassar yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan,
pencatatan dan pelaporan sudah memenuhi standard yang
diterapkan sehingga mutu dan kualitas sediaan farmasi dapat
terjamin.
Saran : Menambahkan SDM untuk tenaga farmasi , menerapkan
pemantauan yang tepat untuk pasokan obat-obatan untuk pasien
rawat inap, memperbarui teknologi untuk pemantauan stok obat
dalam Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit, dan
berkoordinasi dengan keuangan untuk memfasilitasi anggaran
yang sesuai untuk perencanaan yang dibuat
Kesimpulan & Saran
33. Daftar Pustaka
Ibrahim, Apriliyana. 2020. Literature Review : Analisis Pelaksanaan Sistem
Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2010.
Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI
Sanjaya, Guardian Yoki, dan Ahadi Wahyu Hidayat. 2016. PEMANTAUAN
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI INDONESIA: TANTANGAN DAN
PENGEMBANGANNYA. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Vol 6
(2) : 159-168.
Yusman, Rahmanita, dan Rika Amran. 2021. Modul Praktikum :
Manajemen Logistik (Medis dan Nonmedis). Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Baiturrahmah.
Arianto, Adi. 2021. Pencatatan dan Pelaporan Logistik Rumah Sakit.
Makassar : Universitas Indonesia timur.
34. CREDITS: This presentation template was created by ºÝºÝߣsgo,
including infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?