Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Ìý
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Ìý
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
Ìý
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali gugus fungsional dari senyawa-senyawa tersebut melalui reaksi kimia khas. Beberapa senyawa diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya reaksi esterifikasi pada alkohol dan pembentukan kompleks
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Ìý
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Laporan praktikum kimia organik I mengenai percobaan reaksi pengenalan hidrokarbon. Percobaan meliputi pembuatan alkana dari aldehid melalui reduksi Clemensen, uji bromine untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam reaksi, uji Bayers untuk mengetes kereaktifan hidrokarbon terhadap oksidator, dan uji asam sulfat untuk membedakan alkana dan sikloalkana. Hasilnya menunjukkan terbentuknya alkana, terb
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Ìý
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
Ìý
Uji asam-asam bermartabat dua melibatkan reaksi antara asam oksalat, H2SO4, dan KMnO4 untuk mengetahui reaksi oksidasi dan reduksi. Beberapa uji lainnya juga dilakukan untuk mengetahui reaksi antara anilin dan K2CrO7, mendeteksi air dalam alkohol menggunakan CuSO4, serta mempelajari reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 dan reaksi alkohol dengan logam
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
Ìý
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan gugus fungsi pada senyawa organik melalui reaksi adisi menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, FeCl3, dan asam kromat.
2. Dilakukan uji terhadap alkana (heksana), alkohol (etanol), dan fenol untuk mengetahui tingkat ketidakjenuhan dan jenis gugus fungsionalnya.
3. Hasilnya menunjukkan heksana bersifat jenuh
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dan memiliki peranan penting dalam kehidupan seperti sebagai bahan bakar dan pelarut. Laporan ini menjelaskan golongan-golongan hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan benzena beserta sifat dan contoh senyawanya. Dilaporkan pula berbagai reaksi kimia yang dapat ter
1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara umum dijelaskan bahwa larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dan kelarutan adalah batas maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu dan tekanan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis zat, suhu, tekanan, dan prosedur percobaan untuk menentukan larut
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran zat organik dalam air, termasuk definisi senyawa organik, penyebab tingginya zat organik dalam air, dan metode pengukuran seperti COD, BOD, serta perbandingan metode titrasi asam dan basa dalam mengukur zat organik.
Summary of feedback questionnaire resultsLucyrutter21
Ìý
This document summarizes the results of a feedback questionnaire for a student's magazine construction project. Key findings include:
- The front cover and double page spread were the most popular features.
- Respondents clearly felt the construction represented the indie/rock genre, with one noting the contents page seemed too colorful.
- The target audience of 16-19 years old was achieved.
- All respondents would recommend the magazine to others their age.
- Respondents felt the magazine was most comparable to Q magazine and NME in style.
This document provides information for students interested in running for election as student leaders at the University of West London Students' Union (UWLSU) in 2014. It defines the roles of sabbatical officers, part-time officers, and school council reps who represent students. The benefits mentioned include feeling a sense of achievement, gaining unique experience and skills, getting paid (for sabbatical officers), giving back, meeting people, and making the world better for students. Potential challenges include the workload being exhausting and feeling underappreciated. Examples of past leaders' work are provided and dates for the 2014 election process are listed.
The target audience for the magazine "Encore" would be 16-19 year old students from a lower middle to middle class background. Specifically, the magazine would target both males and females who are predominantly white British, but also include people of all ethnicities. Two example members of the target audience described are Addy, a 17 year old male of Afghan origin studying at sixth form college, and Lydia, a 16 year old white British female studying at a private sixth form college.
699. Three BHK Flat for Rent in South BopalAAD Realty
Ìý
3 BHK Flat For Rent in South Bopal.The Apartment is Fully Furnished.It is very well maintained. The complex is also very well maintained. It has amenities like beautiful landscape garden , Club House , Children play area for kids.It is very well connected to S.P Ring Road and S.G Highway.
Madhav Group was established in 2013 to serve cleanroom requirements in India. It has become the largest cleanroom partition and equipment manufacturer in India through understanding customer needs and timely delivery. Its vision is to be an integrated cleanroom solutions provider offering world class products and services. The company's mission is to satisfy customers through quality, safety, and adhering to timelines. It provides cleanroom partitions, equipment, filters, accessories, validation, design, and turnkey projects.
This document provides an overview of new features in Windows 8.1 presented by Sami Laiho. It discusses improvements to the user interface including the return of the Start button, ability to boot to the desktop, different Live Tile sizes, and screen dividing. New security features like pervasive device encryption and credential theft mitigations are highlighted. Support for BYOD scenarios through Workplace Join and Work Folders is covered. Enhancements to virtualization, deployment and management tools, and mobility options are also summarized. The presentation concludes with a request for feedback and reminder about giving away prizes.
Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan hidrokarbon yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Irma Lawai. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika, kelarutan, dan densitas beberapa senyawa hidrokarbon serta mempelajari dan membandingkan reaksi kimia pada alkana, alkena, dan senyawa aromatik. Teori yang mendasari percobaan ini adalah tentang jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alken
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
Laporan praktikum ini membahas percobaan untuk membedakan senyawa polar dan nonpolar dengan melarutkannya dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana dan kloroform yang nonpolar tidak larut dalam air, sedangkan metanol yang polar dapat larut.
Mata kuliah Kimia Keperawatan membahas tentang penerapan prinsip-prinsip kimia dalam keperawatan, termasuk larutan, keseimbangan asam-basa, sistem koloid, serta kimia karbohidrat, lipid, dan protein. Mata kuliah ini terdiri dari kuliah, diskusi, dan praktikum laboratorium untuk mempelajari teori dan aplikasi kimia dalam keperawatan.
Reaksi Kimia Organik Hidrokarbon Gugus FugsiLenifey3
Ìý
Jenis Reaksi
BAGAIMANA SUATU REAKSI BISA TERJADI?
Suatu
reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih m emiliki
energi yang cukup energi aktivasi ) untuk memutuskan Ikatan
Dalam
reaksi organik , biasanya disertai dengan pembentukan
atau pemutusan suatu ikatan kovalen .
Konsep
pemutusan ikatan biasanya dibedakan menjadi dua
jenis , yaitu pemecahan ikatan secara homolisis dan secara
heterolisis
.
Masing
masing pemecahan tersebut mempunyai proses dan
produk yang berbeda . Perbedaan pemecahan homolitik dan
heterolitik adalah sebagai berikut
12
Senyawa karbon terdiri atas atom karbon dan atom lain seperti hidrogen dan oksigen. Senyawa karbon dapat bersifat organik maupun anorganik, dan senyawa organik dapat berasal dari makhluk hidup atau disintesis di laboratorium. Salah satu kelompok senyawa karbon penting adalah hidrokarbon yang terdiri atas karbon dan hidrogen.
Turunan senyawa alkana adalah senyawa kimia yang berasal dari alkana (hidrokarbon jenuh) dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen dalam rantai karbon alkana dengan gugus fungsional tertentu. Beberapa turunan senyawa alkana yang umum melibatkan substitusi hidrogen dengan gugus fungsional tertentu, seperti halogen, gugus hidroksil, atau gugus amino.
1. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar besi dalam FeSO4.7H2O dan kadar tembaga dalam CuSO4.5H2O menggunakan analisis volumetri titrasi redoks.
2. Metode yang digunakan adalah titrasi permanganometri untuk menentukan kadar besi dan titrasi iodometri untuk menentukan kadar tembaga.
3. Hasilnya menunjukkan kadar besi 18,59% dan kadar tembaga
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor penguapan karbon triklorida dengan mengukur waktu penguapannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat waktu penguapan karbon triklorida."
1. BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan
dan senyawa. Di antara banyaknya hal yang dipelajari dalam ilmu kimia
tersebut tentu kita mengenal bagiannya yang disebut kimia organik dimana
cabang ini mempelajari senyawa organik yaitu suatu senyawa yang
mengandung unsur karbon dan hidrogen, oksigen, dan nitrogen. senyawa
organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang
memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa
organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata
karena alasan jumlahnya yang demikian besar.
Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering
dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat
diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam
melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua
metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponenkomponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang
didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap,
yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.
Senyawa organik begitu penting untuk dilakukan pengidentifikasian,
dimana dapat mengetahui sifat-sifat dari suatu senyawa organik yang belum
2. diketahui namanya atau suatu sampel larutan tidak tertera nama larutan atau
senyawanya. Indentifikasi senyawa organik sangat penting bagi orang yang
akan menghabiskan waktunya bekerja dalam laboratorium atau orang yang
akan melakukan penelitian sangat penting ntuk mempelajari indentifikasi
senyawa organik.
Dalam mengidentifikasi senyawa organik dapat dilakukan pengujian
dengan menggunakan suatu pelarut yang khusus untuk menguji suatu senyawa
organik diantaranya eter, air, larutan HCl dan lain sebagainya.
Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan
percobaan mengenai indentikasi suatu senyawa organik guna mengetahui cara
dan dapat memberi nama pada senyawa organik yang belm diketahui namanya
dengan menggunakan beberapa sampel larutan.
II. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa organik ini
yaitu untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya.
III. Prinsip Praktikum
Adapun prinsip praktikum pada percobaan ini adalah identifikasi
senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dapat dilakukan dengan
melarutkan senyawa tersebut dalam air, n-heksan, NaOH 10%, dan HCl 10%.
3. BAB II
TEORI PENDUKUNG
Langkah pertama dalam menentukan struktur suatu senyawa organic
adalah menentukan rumus molekulnya. Sebelum sampai pada rumus molekul,
terlebih dahulu di tentukan rumus empiris
di mana rumus empiris yaitu
perbandingan relatif unsur-unsur penyusunnya. Untuk menentukan banyaknya
karbon dan hydrogen di lakukan dengan mengoksidasi senyawa organic tersebut,
dan kemudian zat hasil oksidasi tersebut di selediki. Alkana yaitu senyawa non
polar sehingga gaya tarik antara molekul lemah. Alkena mudah larut dalam
pelarut zat-zat organic non polar. Misalnya benzene, karbon tetra klorida, eter dan
kloroform tidak larut dalam air dan zat-zat pelarut polar (Respati, 1986).
Metanol dahulu dibuat dari kayu melalui pendinginan dan kadang –
kadang dinamakan alkohol. Umumnya metanol digunakan sebagai bahan baku
pemnuatan formaldehida dan bahan baku kimia lain, dan juga digunakan sebagai
pelarut anti beku. Dengan berkurangnya minyak bumi, metanol dapat digunakan
sebagai bahan bakar motor. Keuntungannya adalah rendahnya pencemaran udara
yang diakibatkan oleh hasil pembakarannya (Hart, 1987).
Alkohol memiliki gugus fungsi OH yang melekat pada rantai alkil.
Alkohol yang paling sederhana adalah metanol dan alkohol yang lebih tinggi lagi
adalah etanol. Baik metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan
sebagai zat antara untuk sintesis kimia lebih lanjut. Nama sistematik alkohol
diperoleh dengan mengganti akhiran –ana dari alkana bersangkutan dengan –anol
4. dan menggunakan awalan numerik, bila perlu untuk mengidentifikasi atom karbon
yang dilekati oleh gugus OH (Oxtoby, 1998).
Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang
terikat pada atom jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R
merupakan alkil, alkil tersubtitusi hidrokarbonsiklik. Alkohol disini tidak
memiliki gugus fenol (gugus hidroksil berikatan dengan aromatik), enol (gugus
hidroksil berikatan dengan karbon vinilik) karena sifat – sifatnya berbeda.
Alkohol diklasifikasikan menjadi 3 kelompok alkohol primer, sekunder dan tersier
(Riswayanto, 2009).
Molekul organik non polar seperti hidrokarbon dan halo karbon di
tolak dari air, senyawa tersebut di katakan hidrofob(benci air). Air dan minyak
tidak bercampur, tetapi jika kita campurkan dua cairan non polar, keduanya
membentuk larutan. Zat yang mudah di ingat zat yang melarutkan zat ssejenisnya,
dengan prinsip tersebut alkohol yang merupakan turunan dari keduanya
mempunyai sifat yang serupa. Alkohol mempunyai sampai empat karbon yang
menyusunnya, larut dalam air dalam semua perbandingan. Kelarutan alkohol
dengan dengan rantai empat karbon atau lebih menjadi lebih rendah. Rantai
karbon bersifat non polar dan hidrofob, tetapi gugus hiddroksil yang berikatan
hydrogen besifsat hidrofil (suka air). Alkohol rantai pendek larut dalam air,
sedangkan yang berantai panjang tidak larut. Beberapa alkohol yang rantai
karbonnya tidak terlalu panjang hanya sedikit larut. Eter lebih larut di banding
hidrokarbon dan halokaron, tetapi kurang larut di banding alkohol. Alasannya
oksigen dalam eter adalah penerima elekktron, tetapi eter tidak mempunyai
5. hidrogen hidroksil untuk di sumbangkan kepada ikatan hydrogen. Rendahnya
kelarutan ini di banding alkohol di atas apabila lebih dari satu ikatan eter dalam
molekul. Dioksan senyawa siklik dengan dua ikatan eter, larut dalam air pada
semua perbandingan, tetapi di etil eter tidak, sekalipun jumlah karbonnya sama
(Antony, 1992).
6. BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. AlatdanBahan
a. Alat
Adapunalat yang digunakanpadapraktikuminiyaitusebagaiberikut:
-
Gelaspiala 500 mL dan 250 mL
1 buah
-
Tabungreaksi
5buah
-
Gelasukur 100 mL
1 buah
-
Pipet volume 25 mL
1 buah
-
filler
1 buah
-
raktabungreaksi
1 buah
-
botolsemprot
1 buah
b. Bahan
Adapunbahan yang digunakanpadapraktikuminiyaitusebagaiberikut:
Pelarut
Sampel
-
Air
- Sampellarutan A
-
N-heksan
- Sampellarutan B
-
HCl 10 %
- Sampellarutan C
-
NaOH 10 %
- Sampellarutan D
- Sampellarutan E
- Kertaslakmusmerahdanbiru
II. ProsedurKerja
7. a. Kelarutandalam air
Sampel A
Sampel B
Sampel C
Sampel D
Sampel E
Dimasukan 0,2 mL dalamtabungreaksi
- Ditambahkan 1 mL aquades
- Dikocokkuat-kuat
- Diamatikelarutannya
Larutsempurn
a
Larutsempu
rna
Larutsempu
rna
Larutsempu
rna
Larutsempu
rna
Sampel C
Sampel D
Sampel E
b. Kelarutandalam N-heksan
Sampel A
Sampel B
Dimasukan 0,2 mL dalamtabungreaksi
- Ditambahkan 1 mL n-heksan
- Dikocokkuat-kuat
- Diamatikelarutannya
Tidaklarut
Sedikittidak
larut
c. KelarutandalamNaOH 10%
Tidaklarut
Sedikittidak
larut
Tidaklarut
8. Sampel A
Sampel B
Sampel C
Sampel D
Sampel E
Dimasukan 0,2 mL dalamtabungreaksi
- Ditambahkan 1 mL NaOH 10%
- Dikocokkuat-kuat
- Diamatikelarutannya
Larutsempurn
a
sedikitlarut
Tidaklarut
Larutsempu
rna
Sedikitlarut
Sampel C
Sampel D
Sampel E
d. KelarutandalamHCl 10%
Sampel A
Sampel B
Dimasukan 0,2 mL dalamtabungreaksi
- Ditambahkan 1 mL HCl 10%
- Dikocokkuat-kuat
- Diamatikelarutannya
Larutsempurn
a
Larutsempu
rna
Larutsempu
rna
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Larutsempu
rna
Larutsempu
rna
10. Dalam pengelompokkan senyawa organik diperlukan suatu
identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat fisik dari senyawa organik,
seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah satu identifikasi yang
sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah identifikasi berdasarkan sifat
kelarutannya. Senyawa organik dikatakan larut apabila 0,1 gram padatan atau
0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL pelarut. Kelarutan senyawa organik
dipengaruhi oleh tingkat kepolarannya. Senyawa polar larut dalam pelarut
polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar. Kelarutan senyawa
organik dalam suatu pelarut juga dapat memberikan informasi tentang
klasifikasi larutan yang bersifat asam atau basa dengan menentukan sifat
kelarutannya dan larutan asam, basa dan netral.
Suatusenyawadikatakan polar apabilasenyawa yang memiliki
ikatan polar. Ikatan polar terjadi karena electron-elektron menghabiskan lebih
banyak waktunya untuk berada di dekat salah satu atom. Sedangkan senyawa
non polar merupakan senyawa yang tidak memiliki ikatan non polar. Satu sifat
yang dapat membantu kita dalam membedakan senyawa tersebut polar atau
non polar dapat dilihat dengan mengidentifikasi berdasarkan kelarutannya
yaitu Senyawa polar dan non polar larut dalam pelarut polar dan senyawa
nonpolar larut dalam pelarut nonpolar.
Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut
dalam air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air.
Senyawa-senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester,
amida, juga nitril dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan.
11. Senyawa-senyawa tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat
larut dalam air, tetapi dengan bertambahnya atom C pada deret homolog
tersebut gugus non polar menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam
air semakin berkurang.
Padapercobaaniniidentifikasisenyawaorganikinibertujuanmengiden
tifikasisenyawaorganikbedasarkankelarutannya.Senyawa yang akandiujidiberi
label A, B, C, D dan E denganmenggunakanpelarut air, n-heksan, NaOH 10%
danHCl 10%.
Padaujikelarutanpertamamenggunakanpelarut air, suatusampel A,
B, C, D, dan E masing-masingdimasukkandalamtabungreaksisebanyak 0,2 mL
yang dilarutkandalam air sekitar 2 mL, kemudiandigoyangkankuat-kuat yang
bertujuanuntukmengetahuilarutansampeltersebutlarutatautidakdalam
air.
Ternyatakelimalarutansampeltersebutlarutdalam
air,
darihasilujidapatdinyatakanbahwasampel
merupakamlarutanatausenyawa
polar
A,
B,
C,
D,
karenadapatlarutdalam
dan
air
E
yang
merupakanpelarut polar.
Padaujikelarutanmenggunakanpelarut
n-heksan,
dimana
n-
heksanmerupakanpelarut non polar.Larutansampel A, B, C, D, dan E sebanyak
0,2 mL dilarutkandalam 1 mL n-heksan, darihasilpengamatanbahwasampel A,
C,
dan
E
tidaklarutdalam
inibahwasampeltersebutmerupakansenyawa
tidakdapatlarutdalampelarut
non
n-heksan.
Hal
polar
polar.Sedangkansampel
yang
B
dan
D
12. sedikittidaklarutdapatdinyatakanbahwasampeltersebutmerupakansenyawa
polar ionikkarenalarutdalam air dansedikittidaklarutdalam n-heksan.
PadaujikelarutanmenggunakanpelarutNaOH
10%dimanaNaOHbersifat polar, sampel A dan D larutdalamNaOH 10%,
dapatdikatakanbahwasampeltersebutmerupakansenyawa
tidaklarutdalamNaOHdansampel
B
dan
E
polar.
Sampel
sedikitlarutdalamNaOH
%.Endapandarisampellarutan
tidaklarutdansedikitlarutdiujidenganbeberapatetespenambahanHCl
C
10
yang
10%tidak
terlihat terdapatnya endapan pada kedua sampel larutan ini. Hal ini berarti
tidak terdapat gugus asam pada kedua senyawa organik ini.
PadaujikelarutanmenggunakanpelarutHCl 10%, sampel A, B, C, D,
dan E dilarutkandalamHCl 10%, semualarutansampeltersebutlarutdalamHCl
10%
daripengamatantersebutdapatdinyatakansampeltersebutmerupakansenyawa
polar.
13. BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkandaripecobaan yang
telahdilakukandapatditarikkesimpulanbahwasampel A adalahetanol, sampel B
adalahisopropana, sampel C adalahlarutanNaCl, sampel D adalah isopropyl
alkoholdansampel E adalah urea.
II. Saran
Adapn saran yang
sayaajukanpadapercobaaniniyaitudiharapkanpraktikanmelakukanpercobaanini
denganteliti agar tidakterjadikesalahan.
14. DAFTAR PUSTAKA
Antony, C.W. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB: Bandung.
Hart, Harold. 1987. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam.
Erlangga:Jakarta.
Oxtoby, David, dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempat. Erlangga: Jakarta.
Respati. 1986. Pengantar Kimia OrganikJilid I. Aksara Baru: Jakarta.
Riswayanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta.
15. ABSTRAK
Senyawa organik diperlukan suatu identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat
fisik dari senyawa organik, seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah
satu identifikasi yang sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah
identifikasi berdasarkan sifat kelarutannya. Senyawa organik dikatakan larut
apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL
pelarut.Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa organik ini yaitu untuk
mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya.Adapun prinsip
praktikum pada percobaan ini adalah identifikasi senyawa organik berdasarkan
sifat kelarutannya dapat dilakukan dengan melarutkan senyawa tersebut dalam air,
n-heksan, NaOH 10%, dan HCl 10%.Dari hasilpengatamansampeletanol,
isoprapana, NaCl, isoprpopylalkohol, dan urealarutdalam airdanHCl 10%.
Sampeletanol,NaCl, danueratidaklarutdalam n-heksansedangkanisopropanadan
isopropyl alkoholsedikittidaklarutdalam n-heksan.Sampeletanoldanisopropyl
alkohollarutdalamNaOH
10%,
sampelisopropanadan
ureasedikittidaklarutdalamNaOH 10% dansampel C tidaklarutdalamNaOH 10%.
Kata kunci :Senyawaorganik, Senyawa polar, Senyawa non polar, Kelarutan
16. LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN I
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
BERDASARKAN KELARUTANNYA
OLEH :
NAMA
:
WA ODE AMALIA
STAMBUK
:
A1C4 12 051
KELOMPOK
:
III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING
: INDRA KURNIAWAN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
17. UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN I
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
BERDASARKAN KELARUTANNYA
OLEH :
NAMA
:
WA ODE AMALIA
STAMBUK
:
A1C4 12 051
KELOMPOK
:
III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING
: INDRA KURNIAWAN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
18. UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
Soal!
Senyawa-senyawa yang dapat di simpulkan sebagai identifikasi terhadap
senyawa-senyawa uji jika senyawa tersebut:
1. larut dalam air dan larut dalam n-heksan?
2. larut dalam air tetapi tidak larut dalam n-heksan?
3. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan ?
4. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan dan larut dalam NaOH 10%
5. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan dan larut dalam HCl 10%
Jawab :
1. senyawa polar non ionik
2. senyawa polar ionik
3. senyawa yang bersifat non polar
4. senyawa non polar dan bersifat asam
5. senyawa non polar dan bersifat basa.