Dokumen tersebut membahas tentang algoritma dan flowchart. Menguraikan bahwa algoritma adalah urutan instruksi untuk menyelesaikan masalah, sedangkan flowchart adalah gambaran grafis dari algoritma yang menggunakan simbol-simbol khusus. Diberikan pula contoh algoritma dan flowchart sederhana untuk masalah-masalah matematika.
Siklus pembelajaran mata pelajaran matematika kelas IX tentang kesebangunan dan kekongruenan bangun datar. Materi pelajaran meliputi konsep kesebangunan, kekongruenan, faktor skala, dan syarat segitiga sebangun. Pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan metode diskusi, presentasi, dan penugasan soal latihan. Penilaian dilakukan secara tertulis berupa penyelesaian soal.
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
油
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran matematika. Terdapat pengertian berpikir kritis sebagai kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan, sedangkan berpikir kreatif adalah kegiatan membangun ide atau gagasan baru. Contoh soal berpikir kritis dan kreatif matematika untuk siswa SMP dan SMA
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki dan abstraksi data dalam sistem basis data. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa data dapat disusun dalam hirarki berdasarkan tingkat kompleksitasnya, mulai dari bit, byte, data item, record, file, hingga sistem basis data secara keseluruhan. Dokumen juga menjelaskan tiga tingkatan abstraksi data yaitu view pengguna, pandangan konseptual, dan pandangan fisik.
Bahan Ajar Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IXSoib Thea
油
Dokumen tersebut membahas tentang bangun ruang sisi lengkung seperti tabung, kerucut dan bola. Termasuk menjelaskan unsur-unsurnya, rumus untuk menghitung luas permukaan dan volume, serta contoh soal latihan.
RPP GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARANPutri Viona
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika tentang garis singgung lingkaran dan garis singgung persekutuan lingkaran untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Palembang yang mencakup tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
Logika predikat diperkenalkan oleh Sir William Hamilton (1788-1856) dengan doktrinnya yang dinamakan Quantification Theory. Oleh karena itu, logika predikat sebenarnya adalah logika proposisional yang ditambah dengan hal-hal baru, yaitu pengkuantoran.
Sistem persamaan linear tiga variabel membahas tentang menentukan penyelesaian sistem persamaan yang terdiri dari tiga variabel. Terdapat beberapa metode penyelesaian seperti metode eliminasi, substitusi, dan eliminasi-substitusi. Contoh soal dan penyelesaiannya juga dijelaskan secara rinci.
Artikel ini membahas metode iterasi Jacobi untuk menyelesaikan sistem persamaan linier (SPL). Metode iterasi Jacobi adalah metode numerik yang menghasilkan serangkaian vektor yang konvergen ke penyelesaian SPL melalui proses iterasi berulang. Artikel ini menjelaskan algoritma dan contoh penerapan metode iterasi Jacobi menggunakan MATLAB untuk menyelesaikan SPL.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis batas lulus yaitu batas lulus aktual, ideal, dan purposif. Batas lulus aktual dan ideal didasarkan pada nilai rata-rata dan simpangan baku siswa, sedangkan batas lulus purposif didasarkan pada kriteria tertentu seperti persentase nilai maksimum.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki ordo yang menunjukkan jumlah baris dan kolom, seperti A3x2 yang memiliki 3 baris dan 2 kolom. Operasi yang dapat dilakukan pada matriks antara lain penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Interpolasi polinomial Newton menggunakan persamaan rekursif untuk menghitung koefisien polinomial berdasarkan beda terbagi hingga dari data titik. Metode ini diterapkan untuk memperkirakan nilai fungsi di luar data titik yang diketahui dengan menggunakan polinomial hasil interpolasi.
Logika predikat diperkenalkan oleh Sir William Hamilton (1788-1856) dengan doktrinnya yang dinamakan Quantification Theory. Oleh karena itu, logika predikat sebenarnya adalah logika proposisional yang ditambah dengan hal-hal baru, yaitu pengkuantoran.
Sistem persamaan linear tiga variabel membahas tentang menentukan penyelesaian sistem persamaan yang terdiri dari tiga variabel. Terdapat beberapa metode penyelesaian seperti metode eliminasi, substitusi, dan eliminasi-substitusi. Contoh soal dan penyelesaiannya juga dijelaskan secara rinci.
Artikel ini membahas metode iterasi Jacobi untuk menyelesaikan sistem persamaan linier (SPL). Metode iterasi Jacobi adalah metode numerik yang menghasilkan serangkaian vektor yang konvergen ke penyelesaian SPL melalui proses iterasi berulang. Artikel ini menjelaskan algoritma dan contoh penerapan metode iterasi Jacobi menggunakan MATLAB untuk menyelesaikan SPL.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis batas lulus yaitu batas lulus aktual, ideal, dan purposif. Batas lulus aktual dan ideal didasarkan pada nilai rata-rata dan simpangan baku siswa, sedangkan batas lulus purposif didasarkan pada kriteria tertentu seperti persentase nilai maksimum.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki ordo yang menunjukkan jumlah baris dan kolom, seperti A3x2 yang memiliki 3 baris dan 2 kolom. Operasi yang dapat dilakukan pada matriks antara lain penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Interpolasi polinomial Newton menggunakan persamaan rekursif untuk menghitung koefisien polinomial berdasarkan beda terbagi hingga dari data titik. Metode ini diterapkan untuk memperkirakan nilai fungsi di luar data titik yang diketahui dengan menggunakan polinomial hasil interpolasi.
Diktat ini membahas empat teknik utama berpikir komputasi yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Dekomposisi memecah masalah menjadi bagian-bagian lebih kecil, pengenalan pola menemukan pola dalam masalah, abstraksi berfokus pada informasi penting, dan algoritma mengembangkan solusi langkah demi langkah. Diktat ini bertujuan membantu siswa menyelesaikan masalah dengan
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir komputasional, yang merupakan metode pemecahan masalah melalui penerapan ilmu komputer. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, penerapan, dan teknik-teknik dasar berpikir komputasional seperti dekomposisi, abstraksi, dan algoritma. Dokumen tersebut juga memberikan contoh soal untuk mencari masalah di sekolah, penyebabnya, dan solusinya serta memb
Seperti apa Berpikir Komputasional dalam praktiknya?
Apa yang dimaksud dengan algoritma dalam berpikir komputasional?
Apa teknologi pendidikan untuk pengembangan berpikir komputasional?
Bagaimana pendidik dapat mendukung pertumbuhan dalam berpikir komputasional?
Webinar ini membahas pentingnya keterampilan berpikir komputasional dalam pendidikan dan bagaimana guru dapat mengajarkannya, termasuk mendefinisikan berpikir komputasional, hubungannya dengan ilmu komputer, dan contoh aktivitas sehari-hari yang melibatkan berpikir komputasional."
BAB 1 - BERPIKIR KOMPUTASIONAL UNTUK MTS/SMP KELAS 7kkjtikmtsn1mks
油
Berpikir komputasional atau computational thinking merupakan cara berpikir untuk melihat suatu
masalah dan menemukan solusi secara sistematis hingga dapat dipahami oleh manusia, komputer,
atau keduanya.
Terdapat 4 fondasi berpikir komputasional :
Dekomposisi
Pengenalan Pola
Abstraksi
Penyusunan Algoritma
Karakteristik berpikir komputasional adalah:
1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain
2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data
3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi
4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma
5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah
/ cara dan sumber daya yang efisien dan efektif
6. Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.
Dekomposisi : kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagianbagian yang lebih kecil yang terstruktur atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya
memilah Drive/Direktori dalam sebuah komputer berdasarkan komponen penyusunnya: File dan
Direktori.
Pengenalan pola : kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan
keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.
Misalnya mengenali pola jenis file dari ekstensinya, seperti file sistem, file eksekusi, atau file data.
Abstraksi : melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan
pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya dengan menempatkan semua file sistem di folder
Windows, file program di folder Program Files, file dokumen di Folder My Document dan file
pendukung di drive atau direktori terpisah.
Algoritma : mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step,
langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah atau
informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama
Metode utama dalam pemikiran komputasional meliputi dekomposisi masalah besar menjadi komponen kecil, pengenalan pola untuk menentukan pola dan kesamaan antar masalah, abstraksi yang fokus pada informasi penting, dan algoritma untuk membangun langkah-langkah penyelesaian masalah. Komputasi dalam ilmu alam dapat memberikan pemahaman baru melalui model matematika dan menyelesaikan masalah nyata.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
2. Berpikir komputasional merupakan metode pemecahan masalah dengan
menerapkan teknologi ilmu komputer atau informatika. Berpikir
komputasional juga dapat diartikan sebagai konsep tentang cara menemukan
masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati lalu mengembangkan solusi
pemecahan masalah. Mungkin tidak sedikit orang mengira jika berpikir
komputasional haruslah menggunakan aplikasi yang terdapat pada komputer.
Namun pada kenyataannya berpikir komputasional juga dapat diterapkan
untuk memecahkan masalah di semua disiplin ilmu seperti ilmu pengetahuan
alam, humaniora, dan matematika
3. ADA BERAGAM MANFAAT YANG DIPEROLEH DARI
BERPIKIR KOMPUTASIONAL, ANTARA LAIN:
1. Membantu dalam memecahkan masalah yang kompleks melalui cara-cara yang
sederhana.
Melatih otak agar terbiasa berpikir secara logis, kreatif, dan terstruktur.
2. Membantu seseorang dalam merumuskan masalah dengan cara menguraikan
masalah
tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah diatur.
3. Membantu dalam melakukan identifikasi, analisa, serta implementasi solusi
dengan berbagai
cara dan sumber daya secara efisien dan efektif.
4. BERPIKIR KOMPUTASIONAL TERNYATA MEMILIKI BEBERAPA
KARAKTERISTIK, YAKNI:
1.Berdasarkan konsep dan bukan pemrogaman. Artinya komputer sains bukan hanya sekedar
pemrogaman komputer, namun mencoba untuk berpikir seperti orang yang ahli dalam komputer
sains dan lebih dari program yang ada di dalam komputer.
2. Mendasar dan bukan menghafal. Kemampuan dasar menjadi kemampuan yang harus dimiliki
oleh setiap orang, sebab kegiatan menghafal merupakan rutinitas mekanikal.
3. Menerapkan cara manusia berpikir dan bukan cara komputer berpikir. Berpikir komputasional
merupakan cara untuk memecahkan masalah dengan tidak membuat orang mencoba berpikir
layaknya sebuah komputer.
4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran teknik dan matematis. Seperti
halnya dengan komputer sains yang berkaitan erat dengan berpikir matematis.
5. 5. Ide dan bukanlah benda. Lebih ke arah konsep komputasional yang
digunakan untuk mendekati dan memecahkan masalah, mengatur kehidupan
sehari-hari, hingga berkomunikasi dengan orang lain.
6. Diperuntukan bagi setiap orang dan di setiap tempat. Berpikir
komputasional akan menjadi nyata jika saling terhubung dalam usaha
manusia.
7.Secara intelektual terlihat menantang dan mengharuskan masalah saintifik
dipahami dan diselesaikan segera.
8. Orang yang mempunyai kemampuan komputasional harus dapat
menguasai komputer sains serta melakukan apa saja.
6. CARA BERPIKIR KOMPUTASIONAL MENGGUNAKAN BERBAGAI
TEKNIK DASAR DAN TAHAPAN SEBAGAI BERIKUT:
Dekomposisi
Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks
menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah
diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk
melakukan sebuah inovasi.
Pengenalan Pola
Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam
menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk
memahami keteraturan yang telah ditemukan.
Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam
mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di
kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah
manusia hingga memprediksi cuaca.
7. Abstraksi
Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional
yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan
mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.
Algoritma
Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan
rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan
masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses
perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.
Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis
program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan
masalah di kehidupan sehari-hari.
8. DEKOMPOSISI
proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana atau penguraian.
Nah dalam informatika, dekomposisi adalah proses penguraian sistem,
program atau hal lain dalam komputer menjadi elemen-elemen yang
lebih kecil atau sederhana.
Dengan begitu, sistem akan terbagi menjadi bagian kecil dan mudah
untuk diatur dan dipahami oleh pengguna. Proses ini diperlukan agar
masalah lebih mudah diatasi dan memudahkan untuk analisis,
pemeliharaan, dan pengembangan.
Jika masalah yang komplek dan rumit tidak didekomposisi, masalah
tersebut akan terasa sulit dipahami dan ditangani. Dengan dekomposisi,
masalah yang awalnya terlihat sulit akan menjadi lebih mudah
diselesaikan.
9. Contoh Menyelesaikan masalah dengan Dekomposisi
Dalam dunia kepolisian, tentunya metode ini akan membantu proses
penyelidikan tindak kriminal. Sebagai contohnya ketika memecahkan kasus
dalam dunia kepolisian denga menggunakan metode dekomposisi yaitu:
Misalnya terjadi pembunuhan pada seseorang di gedung A pukul 20.00.
Maka polisi akan memecah masalah tersebut untuk mempermudah proses
identifikasi.
Dengan metode dekomposisi, polisi akan berfikir bagaimana peristiwa itu
bisa terjadi, siapa saja orang yang berada di tempat kejadian, di mana posisi
korban berada, dan yang lainnya.
Itulah penjelasan dan contoh cara memecahkan masalah dengan
dekomposisi dalam dunia kepolisian.