Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan sistem dan proses. Ia mendefinisikan pemodelan sistem sebagai representasi grafis dari realitas yang meliputi model logika dan fisik. Dokumen juga menjelaskan bahwa pemodelan proses digunakan untuk mendokumentasikan sistem saat ini maupun yang akan dikembangkan, dan menggunakan diagram aliran data untuk menggambarkan aliran data dan aktivitas sistem. Empat elemen utama dalam diagram aliran data
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan sistem informasi menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Diagram Konteks. DFD dan Diagram Konteks digunakan untuk memodelkan proses, aliran data, entitas, dan simpanan data dalam sistem informasi."
Pemodelan proses digunakan untuk mendokumentasikan struktur dan aliran data dalam suatu sistem menggunakan diagram alir data (DFD). DFD menggambarkan aliran data masuk dan pekerjaan sistem. Ada empat simbol utama dalam DFD: proses, agen eksternal, basis data, dan aliran data. Ada lima strategi pemodelan proses, yaitu membuat diagram konteks, dekomposisi fungsional, diagram level nol, diagram level satu, dan diagram aliran sistem ke
Diagram aliran data untuk perusahaan kecilrian rian
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang diagram alir data (DFD) untuk sistem informasi akuntansi perusahaan kecil. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data sistem secara logis dan terstruktur. Terdapat beberapa komponen pada DFD seperti proses, simpanan data, dan entitas eksternal. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pembuatan DFD dan tips untuk membuat DFD yang baik.
DFD adalah diagram yang menggambarkan aliran data dalam suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol tertentu seperti proses, data store, dan arus data. DFD digunakan untuk merancang sistem secara terstruktur dengan mengidentifikasi proses-proses utama, aliran data antar proses, serta penyimpanan datanya.
Dokumen tersebut membahas konsep Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat pembuatan model sistem yang menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional yang dihubungkan oleh aliran data. DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem dengan menekankan pada aliran data dan fungsionalitas sistem. DFD terdiri atas beberapa komponen utama seperti proses, data store, dan aliran data.
DFD (Data Flow Diagram) dan flowchart (bagan alir) merupakan teknik penting dalam menganalisis sistem dengan menggambarkan aliran data dan proses secara logis. DFD menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan sumber data, tujuan data, proses, dan penyimpanan data tanpa mempertimbangkan aspek fisik, sedangkan flowchart menggambarkan urutan proses menggunakan simbol-simbol standar. Kedua teknik ini berguna unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses dengan menggunakan diagram aliran data (DFD) untuk menganalisis sistem informasi. DFD digunakan untuk memodelkan proses dan aliran data dalam sistem serta menunjukkan interaksi sistem dengan entitas eksternal. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen DFD seperti entitas, proses, aliran data, dan data store beserta aturan-aturan pembuatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi untuk perusahaan kecil dengan menggunakan diagram aliran data (DFD). DFD digunakan untuk merancang sistem informasi dengan menggambarkan aliran data dan prosesnya. Dokumen ini menjelaskan konsep, komponen, dan tata cara pembuatan DFD secara lengkap dan sistematis.
DFD digunakan untuk merangkum sistem informasi keuangan pribadi yang meliputi proses penerimaan gaji, penyetoran ke bank, penggunaan kartu kredit dan ATM, serta pembuatan laporan keuangan berdasarkan rekening koran dari bank.
Makalah ini membahas tentang diagram aliran data (DFD) untuk perusahaan kecil. DFD digunakan untuk merepresentasikan aliran data melalui sistem informasi dan memungkinkan visualisasi proses sistem berdasarkan sudut pandang data. Makalah ini menjelaskan konsep, komponen, dan syarat pembuatan DFD serta memberikan contoh penggunaannya untuk perancangan sistem informasi akuntansi perusahaan kecil.
Materi ini membahas pendekatan perancangan terstruktur yang meliputi konsep perancangan terstruktur, data flow diagram (DFD), dan komponen-komponen DFD seperti terminator, proses, data store, serta alur data. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. Langkah pembuatan DFD meliputi identifikasi entitas luar, pembuatan diagram konteks, diagram level nol, serta diagram rinci.
Tugas sia sesi 7 diagram alir data untuk perusahaan kecil rizkyta salsabila 3...RizkytaSalsabila
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang diagram alir data (DFD) untuk sistem informasi akuntansi perusahaan kecil. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data dan proses sistem secara logis dan terstruktur. Dokumen ini menjelaskan pengertian, komponen, dan manfaat DFD serta hubungannya dengan sistem informasi akuntansi.
Perancangan sistem adalah proses merancang elemen-elemen sistem menjadi kesatuan utuh dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Tahapan perancangan sistem secara umum mencakup perancangan output, input, proses, database, kontrol, jaringan, dan komputer.
ANALISIS IMPLEMENTASI DIAGRAM ALIRAN DATA PADA PT UNILIVER INDONESIA, TBKRaihanAbid1
Ìý
Dokumen tersebut membahas implementasi diagram aliran data (DFD) pada PT Unilever Indonesia Tbk. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data dan proses-proses sistem informasi akuntansi perusahaan. Tulisan ini menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis DFD serta hubungannya dengan sistem informasi dan rancangan sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas konsep Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat pembuatan model sistem yang menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional yang dihubungkan oleh aliran data. DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem dengan menekankan pada aliran data dan fungsionalitas sistem. DFD terdiri atas beberapa komponen utama seperti proses, data store, dan aliran data.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses menggunakan Data Flow Diagram (DFD) yang mencakup pengertian, komponen, aturan pembuatan, penurunan level, dan langkah-langkah pembuatan DFD."
Dokumen tersebut membahas konsep Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat pembuatan model sistem yang menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional yang dihubungkan oleh aliran data. DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem dengan menekankan pada aliran data dan fungsionalitas sistem. DFD terdiri atas beberapa komponen utama seperti proses, data store, dan aliran data.
DFD (Data Flow Diagram) dan flowchart (bagan alir) merupakan teknik penting dalam menganalisis sistem dengan menggambarkan aliran data dan proses secara logis. DFD menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan sumber data, tujuan data, proses, dan penyimpanan data tanpa mempertimbangkan aspek fisik, sedangkan flowchart menggambarkan urutan proses menggunakan simbol-simbol standar. Kedua teknik ini berguna unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses dengan menggunakan diagram aliran data (DFD) untuk menganalisis sistem informasi. DFD digunakan untuk memodelkan proses dan aliran data dalam sistem serta menunjukkan interaksi sistem dengan entitas eksternal. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen DFD seperti entitas, proses, aliran data, dan data store beserta aturan-aturan pembuatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi untuk perusahaan kecil dengan menggunakan diagram aliran data (DFD). DFD digunakan untuk merancang sistem informasi dengan menggambarkan aliran data dan prosesnya. Dokumen ini menjelaskan konsep, komponen, dan tata cara pembuatan DFD secara lengkap dan sistematis.
DFD digunakan untuk merangkum sistem informasi keuangan pribadi yang meliputi proses penerimaan gaji, penyetoran ke bank, penggunaan kartu kredit dan ATM, serta pembuatan laporan keuangan berdasarkan rekening koran dari bank.
Makalah ini membahas tentang diagram aliran data (DFD) untuk perusahaan kecil. DFD digunakan untuk merepresentasikan aliran data melalui sistem informasi dan memungkinkan visualisasi proses sistem berdasarkan sudut pandang data. Makalah ini menjelaskan konsep, komponen, dan syarat pembuatan DFD serta memberikan contoh penggunaannya untuk perancangan sistem informasi akuntansi perusahaan kecil.
Materi ini membahas pendekatan perancangan terstruktur yang meliputi konsep perancangan terstruktur, data flow diagram (DFD), dan komponen-komponen DFD seperti terminator, proses, data store, serta alur data. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. Langkah pembuatan DFD meliputi identifikasi entitas luar, pembuatan diagram konteks, diagram level nol, serta diagram rinci.
Tugas sia sesi 7 diagram alir data untuk perusahaan kecil rizkyta salsabila 3...RizkytaSalsabila
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang diagram alir data (DFD) untuk sistem informasi akuntansi perusahaan kecil. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data dan proses sistem secara logis dan terstruktur. Dokumen ini menjelaskan pengertian, komponen, dan manfaat DFD serta hubungannya dengan sistem informasi akuntansi.
Perancangan sistem adalah proses merancang elemen-elemen sistem menjadi kesatuan utuh dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Tahapan perancangan sistem secara umum mencakup perancangan output, input, proses, database, kontrol, jaringan, dan komputer.
ANALISIS IMPLEMENTASI DIAGRAM ALIRAN DATA PADA PT UNILIVER INDONESIA, TBKRaihanAbid1
Ìý
Dokumen tersebut membahas implementasi diagram aliran data (DFD) pada PT Unilever Indonesia Tbk. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data dan proses-proses sistem informasi akuntansi perusahaan. Tulisan ini menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis DFD serta hubungannya dengan sistem informasi dan rancangan sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas konsep Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat pembuatan model sistem yang menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional yang dihubungkan oleh aliran data. DFD digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem dengan menekankan pada aliran data dan fungsionalitas sistem. DFD terdiri atas beberapa komponen utama seperti proses, data store, dan aliran data.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses menggunakan Data Flow Diagram (DFD) yang mencakup pengertian, komponen, aturan pembuatan, penurunan level, dan langkah-langkah pembuatan DFD."
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiStemada Kediri
Ìý
Dokumen tersebut membahas tahapan analisis dan perancangan sistem informasi, termasuk metodologi seperti HIPO dan kamus data. Dibahas pula contoh kasus sistem informasi penjualan barang elektronika untuk mendemonstrasikan proses analisis dan perancangan sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan pada pemrograman terstruktur yang mencakup pemodelan proses menggunakan data flow diagram dan pemodelan data menggunakan entity relationship diagram."
Bab II membahas konsep dasar sistem informasi, termasuk definisi sistem, karakteristik sistem, konsep informasi, siklus informasi, komponen sistem informasi, sistem informasi manajemen, siklus hidup pengembangan sistem, dan alat-alat analisis sistem informasi seperti diagram konteks dan data flow diagram."
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis dokumentasi sistem informasi, khususnya diagram alir data dan bagan alir. Diagram alir data digunakan untuk menggambarkan aliran data secara logika dan fisik dalam sistem, sedangkan bagan alir digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses bisnis. Makalah ini juga menjelaskan unsur-unsut diagram alir data seperti konteks diagram, diagram alir data fisik, dan simbol
Dokumen tersebut membahas pengantar sistem informasi yang mencakup penjelasan konsep data, informasi, sistem, komponen sistem informasi, jenis sistem informasi, teknologi informasi, dan tantangan dalam hal etika dan keamanan sistem informasi.
The document discusses the importance of documentation in software testing. It notes that documentation is needed to record test implementation and results, and helps direct testing and reuse tests. There are different types of test documentation, including test plans, specifications, and analysis reports. Effective documentation provides benefits like training, communication, maintenance, and historical reference. Test documentation should be maintained throughout the software development life cycle.
1) The document discusses various metrics for measuring software productivity, quality, and testing at different stages of the software development process. It covers metrics for requirements, design, source code, testing, maintenance, and processes.
2) Key metrics discussed include defects per KLOC, function points, defect removal efficiency, and size-oriented vs function-oriented metrics. Metrics for object-oriented design, user interfaces, and project management are also summarized.
3) Collecting measures and developing metrics at each stage of development allows indicators to be obtained and improvements to be made to both the product and process. A variety of productivity, quality, and testing metrics can provide meaningful insights.
The document discusses various debugging techniques. It describes the brute force method, which involves taking memory dumps and adding print statements to locate bugs. This generates a large amount of data but requires little thought. The cause elimination method deduces or induces potential causes and tests hypotheses to eliminate them one by one. Other methods include trial and error, backtracking code to find failures, and forward tracking to see when results first became wrong. Principles for locating errors include thinking carefully and getting a fresh perspective. Principles for repairing errors are to fix the underlying cause, check for new errors, and re-evaluate the design when making changes.
The document discusses debugging processes and techniques. It defines debugging as the process of finding, correcting and removing bugs from programs. There are three main types of errors: syntactic, semantic, and logic errors. The debugging process involves reproducing the problem reliably, finding the source of the error, fixing just that one error, testing the fix, and optionally looking for more errors. Key debugging techniques include inserting print statements, using a debugger, explaining the code to someone else, and fixing only one error at a time. The overall goal of debugging is to methodically match symptoms to causes to locate and correct errors in code.
This document discusses various types of software testing strategies including integration testing, continuous integration testing, and system testing. It provides details on techniques like top-down integration, bottom-up integration, smoke testing, regression testing, interface testing, and acceptance and installation testing. The objectives are to learn about integration testing, continuous integration testing, and system testing. Key aspects of different strategies like top-down vs bottom-up integration and categories of system test cases are compared. Determining when to stop testing is noted as one of the most difficult questions.
The document provides an overview of software testing strategies. It discusses that the main objective of software testing is to systematically find errors without taking much time. It emphasizes the importance of choosing the best testing strategy. It then covers various software testing strategies including unit testing, integration testing, validation testing, and system testing. Unit testing involves testing individual software components in isolation while integration testing focuses on testing the interaction between integrated components. The document contrasts the incremental and "big bang" approaches to integration testing and argues that the incremental approach is more effective.
The document discusses object-oriented testing strategies. It explains that in object-oriented testing, the component being tested is a class-object rather than a function. Unit testing focuses on testing each class's operations and attributes. Integration testing focuses on testing groups of collaborating classes. Validation testing is based on use case scenarios from the object-oriented analysis model. The document provides details on techniques for unit testing, integration testing, and validation testing of object-oriented systems.
The document discusses various software testing techniques, including blackbox and whitebox testing. Blackbox testing focuses on functional requirements without seeing the internal structure and includes equivalence class testing, limit testing, robustness testing, and requirements testing. Whitebox testing uses internal program structure to derive test cases and focuses on all logical paths and decisions. It includes basis path testing and control structure testing such as conditional and loop testing. The document provides examples of applying these techniques.
This document discusses various software testing techniques classified into static, dynamic, and exhaustive categories. Static techniques like verification and static analysis do not require executing the program. Dynamic techniques execute the program and are divided into structure-oriented techniques like control flow testing and function-oriented techniques like function coverage and use case testing. Exhaustive techniques aim to cover all possible test cases. The document provides examples and explanations of different testing methods.
The document discusses software testing concepts including:
1. It defines key terms related to software defects such as errors, defects, failures, and faults.
2. It outlines the different phases of software testing from component/unit testing to acceptance testing and discusses principles of good testability.
3. It provides guidance on writing test plans and cases, including reviewing requirements, identifying test suites, and transforming use cases into test cases.
This document discusses methodology selection strategy for systems analysis and design. It explains that there is no single framework appropriate for every software project, and the methodology needs to be adapted to the specific team and product. It outlines important factors to consider like clarity of requirements, technology familiarity, system complexity, schedule constraints. The methodology should guide the team's process but allow flexibility. The success of the methodology is measured by timely delivery of quality product increments that satisfy stakeholders.
The document discusses software quality and testing. It defines software reliability as the probability of failure-free operation of a computer program in a given environment and time. Testing aims to find errors in programs to improve reliability, rather than show a program works correctly. The document outlines ISO quality standards for software development including ISO 9001, which provides a framework for quality processes and procedures. Organizations must comply with ISO 9001 requirements to achieve quality certification.
The document discusses software quality assurance and testing. It defines software quality as having two aspects - quality of design which includes requirements and specifications, and quality of conformance which focuses on implementation. Software Quality Assurance (SQA) includes quality management, effective engineering processes, formal techniques, testing strategies, documentation control, and measurement/reporting. SQA aims to ensure requirements quality, design quality, code quality, and effective quality control. Non-functional attributes like reliability, usability, and performance largely determine a software's subjective quality from a user's perspective.
The document describes an introduction to software testing presentation. It discusses the software development life cycle (SDLC) which includes planning, analysis, design, implementation, and maintenance phases. It then explains different software development methodologies like structured design, rapid application development, and agile development. Finally, it provides definitions and goals of software testing, and presents a model of the software testing process.
Dokumen ini membahas tentang analisis dan desain sistem untuk sistem ATM. Terdapat penjelasan mengenai diagram urutan dan diagram kelas yang menggambarkan interaksi antar objek dalam sistem ATM untuk beberapa kasus penggunaan seperti mengecek saldo, mentransfer uang, dan mengambil uang. Dokumen ini juga menampilkan contoh desain antarmuka pengguna untuk sistem ATM menggunakan perangkat lunak Netbeans.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan proses bisnis dengan diagram aktivitas dan menggunakan sistem ATM sebagai contoh studi kasus. Diagram aktivitas digunakan untuk memvisualisasikan aliran kerja dalam suatu proses bisnis yang melibatkan beberapa departemen. Contoh aktivitas yang dimodelkan meliputi memasukkan PIN, mengecek saldo, mentransfer uang, mengambil uang, dan logout.
The document discusses use case diagrams for systems analysis and design. It provides examples of use case diagrams for an appointment system and an ATM system. Key elements of use case diagrams are described, including actors, use cases, relationships like generalization, include and extend, and the system boundary. The ATM system example demonstrates how a use case diagram can model the interactions between an actor (user) and the various functions of an ATM machine like checking balance, transferring money, withdrawing money and logging out.
Systems analysis and design techniques are discussed, including requirement gathering and business process analysis. Requirement gathering involves document analysis, interviews, questionnaires, and observation to understand user needs. Functional requirements define system functions while non-functional requirements address system qualities. Business process analysis assesses current processes and can involve automation, improvement, or reengineering. Barriers to effective requirement gathering include users finding additional needs after seeing a system ("yes but" syndrome), incomplete discovery of all needs ("undiscovered ruins" syndrome), and communication gaps between users and developers.
The document discusses a feasibility analysis for a proposed CD Selections Internet Order System project.
The technical feasibility is determined to be medium risk overall, as the application and technology are somewhat unfamiliar but compatible with existing systems. The economic feasibility analysis shows a 229% return on investment over 3 years with a break-even point of 1.7 years. The organizational feasibility is low risk as the project aligns with goals of increasing sales and becoming more Internet-savvy.
1. Systems Analysis
and Design
By : Ajeng Savitri P, M.Kom
Prepared by Kevin C. Dittman for
Systems Analysis & Design Methods 4ed
by J. L. Whitten & L. D. Bentley
3. • Mendefinisikan pemodelan sistem dan membedakan
antara model sistem logika dan fisik
• Mendefinisikan pemodelan proses dan menjelaskan
manfaatnya
• Mengenali dan memahami konsep dasar dan membuat
model proses
5. Model
Model – Representasi piktorial dari realitas.
Seperti halnya sebuah gambar yang
melukiskan banyak kata, sebagian besar
model sistem adalah representasi
bergambar mengenai kenyataan.
5
6. Model : Logika Dan Fisik
1. Model logika – menunjukkan apa sebenarnya
sistem tersebut dan apa yang dilakukannya.
Sinonimnya adalah model esensial, model
konseptual, dan model bisnis.
2. Model fisik – tidak hanya menujukkan apa
sebenarnya sistem tersebut atau apa yang
dilakukannya, tetapi juga sebenarnya sistem
tersebut diimplementasikan secara fisik dan
teknis. Sinonimnya adalah model
implementasi dan model teknis.
6
7. Model Proses
A process model is a graphical way of
representing how a business system should
operate. It illustrates the processes or activities
that are performed and how data move among
them.
(Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. 2012)
8. Pemodelan Proses Dan Diagram
Aliran Data
• Model proses dapat digunakan untuk mendokumentasikan sistem
saat ini (yang digunakan) ataupun sistem baru yang akan
dikembangkan, baik terkomputerisasi atau tidak
• Pemodelan proses – teknik yang digunakan untuk mengelola dan
mendokumentasikan proses sistem.
• Data flow diagram (DFD)/diagram aliran data – Model proses yang
digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah
sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem
9. Data Flow Diagram
Terdapat empat elemen yang menyusun DFD :
1. Proses
2. Data Store
3. Data Flow
4. External entity
13. • Entitas (kesatuan) berada diluar lingkup proyek tetapi
berinteraksi dengan sistem
• Memberikan input atau menerima output dari/ke sistem.
• Berupa orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi
lain yang berinteraksi dengan sistem.
• Contoh :
Kesatuan Luar (External Entity)
Mahasiswa Bank
14. Kesatuan Luar
• Kesatuan luar adalah orang, organisasi, unit organisasi, atau sistem yang eksternal
ke sistem, tetapi berinteraksi dengannya
• Biasanya sesuai dengan aktor utama yang diidentifikasi dalam kasus penggunaan.
• Kesatuan luar menyediakan data ke sistem atau menerima data dari sistem, dan
berfungsi untuk menetapkan batas-batas sistem.
• Setiap entitas eksternal memiliki nama dan deskripsi.
• Poin kuncinya yang perlu diingat tentang kesatuan luar adalah bahwa kesatuan
tersebut berada di luar sistem, tetapi mungkin atau mungkin bukan bagian dari
organisasi.
• Orang yang menggunakan informasi dari sistem untuk melakukan proses lain atau
orang yang memutuskan informasi apa yang masuk ke dalam sistem juda gapat
disebut sebagai kesatuan luar (contoh : manajer, staf)
15. • Merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan orang
atau komputer, dimana aliran data masuk, ditransformasikan
ke aliran data keluar
• Contoh :
Proses
1.0
Pembuatan
Slip
1
Hitung Gaji
Pegawai
16. • Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari input arus data untuk
menghasilkan output arus data
Proses (lanjutan)
Identifikasi
Nama
Proses
identifikasi
Nama
Proses
Pemroses
2
Hitung
Gaji
Personalia
17. Proses (lanjutan)
• Setiap proses harus diberi nama dimulai dengan kata kerja dan
berakhir dengan kata benda
• Nama harus pendek, namun mengandung informasi yang cukup
sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang
mereka lakukan.
• Setiap proses hanya melakukan satu aktivitas, hindari penggunaan
kata "dan" dalam nama proses karena itu menunjukkan bahwa
proses melakukan beberapa kegiatan.
• Setiap proses harus memiliki setidaknya satu aliran data input dan
setidaknya satu aliran data output.
18. • Arus data di DFD di beri simbol suatu panah
• Mengalir diantara proses, simpanan data, dan kesatuan luar
• Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan
untuk sistem atau hasil dari proses sistem
• Arus data sebaiknya diberikan nama yang jelas dan
mempunyai arti.
Arus Data (Data Flow)
19. Arus Data (Data Flow)
• Aliran data adalah satu bagian data atau kumpulan logis beberapa informasi
• Setiap aliran data harus diberi nama dengan kata benda. Deskripsi aliran data
tersebut mencantumkan dengan tepat elemen-elemen data apa yang mengalir
• Aliran data menyatukan proses. Salah satu ujung dari setiap aliran data akan selalu
datang dari atau menuju suatu proses, dengan panah yang menunjukkan arah
masuk atau keluar dari proses.
• Aliran data menunjukkan input apa yang masuk ke setiap proses dan output apa
yang dihasilkan setiap proses.
• Setiap proses harus membuat setidaknya satu aliran data output, karena jika tidak
ada output, proses tidak melakukan apa-apa.
• Setiap proses memiliki setidaknya satu aliran data input, karena sulit, jika tidak
mustahil, untuk menghasilkan output tanpa input
21. Arus Data (lanjutan)
Konsep dari arus data yang perlu diperhatikan:
1. Konsep paket dari data
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang
sama ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai
arus data yang tunggal. Berikut contoh arus data yang
tidak benar
Langganan
1.
Proses
Order
langganan
Order langganan
Pembayaran
22. Contoh arus data yang benar, karena dua buah data mengalir
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal.
Langganan
1.
Proses
Order
langganan
Order langganan
Pembayaran
Arus Data (lanjutan)
23. Arus Data (lanjutan)
Jika dua buah data akan ditangani oleh dua proses yang berlainan:
Langganan
1.
Proses
Order
langganan
Order
langganan
2.
Proses
Penerimaan
KasPembayaran
24. Arus Data (lanjutan)
2. Konsep arus data menyebar
Menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang
sama dari sumber yang sama ke tujuan yang berbeda
1.
Penerimaan
Kas
2.
Order
langgana
3.
Verifikasi
Kredit
Order penjualan
Tembusan
jurnal
Tembusan
Kredit
25. Arus Data (lanjutan)
3. Konsep arus data mengumpul
Menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari
sumber yang berbeda bergabung menuju tujuan yang
sama
1.
Pembuatan
Faktur
2.
Pembuatan
Slip
pengepakan
Langganan
Faktur
Slip pengepakan
Pengiriman
26. Penyimpanan Data (Data Store)
• Dapat berupa suatu file atau suatu sistem database dari suatu
komputer, suatu arsip/ dokumen, suatu agenda/buku
• Tempat menyimpan data (Database= File/Table, Arsip, buku
Catatan).
• Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke data
store.
• Nama data store harus mencerminkan isi dari data store tersebut.
• Bila namanya lebih dari satu kata, maka harus diberi kata sambung
27. Penyimpanan Data (Data Store)
• Penyimpanan data adalah kumpulan data yang disimpan dalam beberapa cara (yang ditentukan
kemudian saat membuat model fisik).
• Setiap penyimpanan data diberi nama dengan kata benda dan diberi nomor identifikasi dan deskripsi.
• Penyimpanan data membentuk titik awal untuk model data dan menjadi penghubung utama antara
model proses dan model data.
• Aliran data yang keluar dari penyimpanan data menunjukkan bahwa informasi diambil dari
penyimpanan data.
• Aliran data yang masuk ke penyimpanan data menunjukkan bahwa informasi ditambahkan ke
penyimpanan data
• Semua penyimpanan data harus memiliki setidaknya satu aliran data input (atau mereka tidak pernah
mengandung data apa pun), kecuali jika dibuat dan dikelola oleh sistem informasi lain atau pada
halaman lain dari DFD.
• Demikian juga, mereka memiliki setidaknya satu data keluaran mengalir di beberapa halaman DFD