ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Psikologi Klinis 2 
(Pertemuan 4) 
Kuliahkita.com 
Pengajar: 
Edo Sebastian Jaya, M.Psi 
Retha Arjadi, M.Psi 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Agenda Kuliah 
• Mengenali skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Gejala skizofrenia 
• Dalam skizofrenia, ada gejala yang 
disebut sebagai gejala positif dan gejala 
negatif 
– Gejala positif adalah gejala berupa 
kemunculan persepsi, pemikiran, dan perilaku 
yang TIDAK biasa. 
– Gejala negatif adalah gejala berupa 
menghilangnya emosi dan perilaku yang 
biasanya ADA. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Gejala positif 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Delusi 
– Keyakinan yang tidak nyata, contoh: 
• Seseorang meyakini bahwa dirinya 
adalah Tuhan. 
• Seseorang merasa dirinya dikejar-kejar 
oleh orang lain, padahal tidak betul. 
• Seseorang merasa bahwa berita yang 
ada di televisi atau radio membicarakan 
dirinya. 
• Halusinasi 
– Persepsi atau pengalaman sensori 
yang tidak nyata, contoh: 
• Mendengar atau melihat sesuatu yang 
sebetulnya tidak ada.
Gejala positif 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Pikiran dan pembicaraan yang 
tidak beraturan (disorganized 
thought and speech) 
– Pola bicara yang tidak beraturan, 
contoh: pembicaraan yang tidak 
nyambung. 
• Perilaku yang tidak beraturan atau 
katatonik (disorganized or 
catatonic behavior) 
– Perilaku yang sangat tidak dapat 
diprediksi, aneh, dan / atau 
menunjukkan bahwa seseorang 
terputus dari realita, contoh: tidak 
bergerak/ mematung selama waktu 
yang panjang; tiba-tiba mengamuk)
Gejala negatif 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Afek datar 
– Penurunan atau ketiadaan respon emosional (afek) 
terhadap lingkungan, contoh: tidak ada perubahan 
ekspresi emosi saat menghadapi situasi berbeda, 
bicara dengan emosi datar.
Gejala negatif 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Alogia 
– Penurunan yang parah atau 
sama sekali berhenti bicara, 
contoh: tidak bicara sama 
sekali selama satu minggu. 
• Avolition 
– Ketidakmampuan untuk 
mengerjakan tugas-tugas 
sehari-hari, contoh: tidak 
dapat memakai baju sendiri, 
tidak mandi dan sikat gigi, 
tidak makan.
Diagnosis skizofrenia 
• Kriteria diagnosis untuk skizofrenia (DSM IV-TR): 
– Gejala kunci: 2 atau lebih dari gejala berikut selama setidaknya 
1 bulan: 
• Delusi 
• Halusinasi 
• Pembicaraan yang tidak beraturan 
• Perilaku yang tidak beraturan/ katatonik 
• Gejala negatif 
– Fungsi sosial dan pekerjaan terganggu secara signifikan 
(performa pekerjaan, akademik, hubungan interpersonal, dan 
kemampuan merawat diri) 
– Durasi: tanda-tanda gangguan bertahan setidaknya 6 bulan, 
setidaknya 1 bulan dari periode tersebut harus mencakup 
kelompok gejala pertama (delusi, halusinasi, pembicaraan tidak 
beraturan, perilaku tidak beraturan/ katatonik, gejala negatif) 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Diagnosis skizoafektif 
• Kriteria diagnosis untuk skizoafektif 
(Pada dasarnya sama dengan skizofrenia, tetapi 
disertai dengan kemunculan gejala gangguan mood 
yang parah) 
– Adanya periode kemunculan gejala skizofrenia 
(delusi, halusinasi, pembicaraan tidak beraturan, 
perilaku tidak beraturan/ katatonik, gejala negatif) 
yang disertai oleh episode depresi mayor, episode 
manik, atau kombinasi keduanya. 
– Dalam periode sakit, harus ada delusi atau halusinasi 
yang muncul selama setidaknya 2 minggu, yaitu saat 
gejala gangguan mood menghilang. 
– Gejala gangguan mood muncul dengan porsi yang 
signifikan dari total durasi gangguan dari periode aktif 
dan residual dari masa sakit. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Tipe-tipe skizofrenia 
• Skizofrenia paranoid, ciri utamanya: 
– Adanya delusi atau halusinasi dengan tema 
kebesaran atau merasa dikejar-kejar. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Tipe-tipe skizofrenia 
• Skizofrenia disorganized, ciri utamanya: 
– Pikiran, pembicaraan, dan perlaku tidak 
koheren, afek/ emosi datar atau tidak sesuai. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Tipe-tipe skizofrenia 
• Skizofrenia katatonik, ciri utamanya: 
– Hampir tidak ada respon apapun terhadap 
lingkungan, abnormalitas gerakan motorik 
dan komunikasi verbal. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Tipe-tipe skizofrenia 
• Skizofrenia tak terkategori, ciri utamanya: 
– Diagnosis ini diberikan ketika seseorang 
mengalami gejala skizofrenia tetap tidak 
memenuhi kriteria skizofrenia paranoid, 
disorganized, dan katatonik. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Tipe-tipe skizofrenia 
• Skizofrenia residual, ciri utamanya: 
– Riwayat dari setidaknya satu episode dari 
gejala positif akut, tetapi saat ini tidak ada 
gejala positif tersebut. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Prognosis 
• Skizofrenia merupakan gangguan yang paling kronis 
dan sulit ditangani dari antara seluruh gangguan 
psikologis lain. 
• Antara 50-80% orang yang pernah mengalami 
episode skizofrenia akan mengalami kembali episode 
tersebut di masa mendatang. 
• Skizofrenia lebih banyak ditemukan pada negara 
berkembang daripada negara maju. Hal ini terkait 
dengan pemicu gangguan (ketidakstabilan lingkungan) 
lebih banyak ditemukan di negara berkembang. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi)
Penyebab: Teori biologis skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Teori genetik 
– Gen yang tidak normal menyebabkan 
skizofrenia, atau setidaknya kerentanan 
seseorang untuk mengalami skizofrenia. 
• Teori neurotransmitter 
– Ketidakseimbangan level reseptor untuk 
dopamine dapat menyebabkan gejala 
skizofrenia; serotonin, GABA, dan glutamate 
juga dapat berperan dalam hal ini.
Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia 
• Pengaruh sosial dan kelahiran di daerah urban 
– Skizofrenia mengganggu fungsi seseorang, dan dapat 
membuatnya kehilangan status sosial; juga, orang yang lahir di 
lingkungan urban yang miskin memiliki resiko lebih tinggi untuk 
mengalami masalah pada kelahiran yang berkontribusi pada 
munculnya skizofrenia. 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Stres dan kekambuhan 
– Peristiwa pemicu stres yang beragam dapat meningkatkan 
resiko kekambuhan skizofrenia. 
• Psikodinamika 
– Skizofrenia disebabkan oleh adanya penolakan yang besar dari 
ibu kepada anaknya sejak bayi, sehingga membuat anak 
tersebut kehilangan kemampuan untuk membedakan realitas 
dari yang bukan realitas.
Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Pola komunikasi 
– Komunikasi yang aneh dari pengasuh kepada 
anak yang punya potensi mengalami skizofrenia 
dalpat meningkatkan stres dan mengganggu 
pertumbuhan anak untuk berkomunikasi dengan 
orang lain. 
• Ekspresi emosi 
– Keluarga yang terlalu terlibat dan menunjukkan 
kebencian pada anggota keluarganya yang 
mengalami skizofrenia dapat meningkatkan stres, 
dan memicu kekambuhan
Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Teori kognitif 
– Gejala skizofrenia muncul dari usaha seseorang 
yang tidak adaptif untuk memahami dan 
mengelola keterbatasan kognitifnya. 
• Teori perilaku 
– Orang dengan skizofrenia cenderung 
menanggapi stimulus yang tidak relevan dari 
lingkungannya serta tidak memahami jenis 
respon yang sesuai dan dapat diterima oleh 
lingkungannya.
Terapi untuk skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Terapi biologis 
– Medikasi atau obat-obatan anti-psikotik (hanya dapat 
diperoleh melalui resep dari psikiater) 
• Terapi kognitif 
– Membantu orang dengan skizofrenia untuk mengenali 
bahwa gangguan yang mereka alami ini bukanlah 
sesuatu yang harus ditakuti, disesali, dan diabaikan. 
Dengan demikian, mereka akan mau meminta 
pertolongan pengobatan ketika diperlukan dan 
mencoba berpartisipasi dalam lingkungan sosial 
untuk menunjukkan bahwa walau memiliki gangguan 
ini, mereka tetap bisa berinteraksi dengan orang lain.
Terapi untuk skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Terapi perilaku 
– Mengajari orang dengan skizofrenia untuk memulai 
interaksi dengan orang lain, mengobrol, bertanya kepada 
orang lain, dan melakukan aktivitas dasar yang 
sederhana, seperti makan, mencuci piring, menyapu. Ini 
dilakukan untuk mengembalikan fungsi keseharian 
mereka. 
• Intervensi sosial 
– Meningkatkan kontak dengan orang lain, misalnya melalui 
support group sesama pengidap skizofrenia atau orang 
yang peduli dengan pengidap skizofrenia. Di sana, mereka 
dapat mengungkapkan kekuatiran mereka atas kondisi 
mereka, hingga belajar cara memecahkan masalah sehari-hari.
Terapi untuk skizofrenia 
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
• Terapi keluarga 
– Memberi informasi kepada 
keluarga mengenai 
penyebab dan gejala dari 
skizofrenia agar keluarga 
memahami, termasuk juga 
efek samping dari obat-obatan 
yang dikonsumsi. 
Selain itu, anggota keluarga 
diajari cara komunikasi yang 
sesuai untuk menghadapi 
orang dengan skizofrenia 
untuk menghindari terjadinya 
konflik dan perasaan 
tertekan baik pada anggota 
keluarga maupun pada 
pengidap skizofrenia.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. 
Arjadi) 
SELESAI 
Psikologi Klinis 2 – Pertemuan 4 
Oleh: 
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog 
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog 
Bahan utama: 
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw- 
Hill.

More Related Content

What's hot (20)

Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
Ersifa Fatimah
Ìý
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
Fransiska Oktafiani
Ìý
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Azimatul Karimah
Ìý
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ikha Mardiyah
Ìý
osteoarthritis.ppt
osteoarthritis.pptosteoarthritis.ppt
osteoarthritis.ppt
SebastianMihardja1
Ìý
Akromegali
AkromegaliAkromegali
Akromegali
Yabniel Lit Jingga
Ìý
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Ade Wijaya
Ìý
Stroke
StrokeStroke
Stroke
AsthrEey' Schwarzenegger
Ìý
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
Seta Wicaksana
Ìý
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
Dhian Khikmah
Ìý
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
Ìý
SOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDERSOMATOFORM DISORDER
SOMATOFORM DISORDER
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Ìý
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
Yeni Anggraini
Ìý
Stroke
StrokeStroke
Stroke
Sana Suhaimah
Ìý
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptxCOR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
elsypramitha1
Ìý
Ggn. suasana perasaan
Ggn. suasana perasaanGgn. suasana perasaan
Ggn. suasana perasaan
dadadony
Ìý
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif
Amelia Rahmadiyan
Ìý
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
aditya romadhon
Ìý
Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1
David Edward
Ìý
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
fikri asyura
Ìý
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
Ersifa Fatimah
Ìý
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Azimatul Karimah
Ìý
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Ade Wijaya
Ìý
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
Seta Wicaksana
Ìý
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
Dhian Khikmah
Ìý
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
Yeni Anggraini
Ìý
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptxCOR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
COR PULMONALE CHRONIC elsy.pptx
elsypramitha1
Ìý
Ggn. suasana perasaan
Ggn. suasana perasaanGgn. suasana perasaan
Ggn. suasana perasaan
dadadony
Ìý
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif
Amelia Rahmadiyan
Ìý
Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1
David Edward
Ìý
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
fikri asyura
Ìý

Similar to Psikologi klinis 2 pertemuan 4 (20)

Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Edo Sebastian Jaya
Ìý
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Indra Lasmana
Ìý
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Artiarini Aruchyat
Ìý
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
BMG Training Indonesia
Ìý
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
wahyu9652
Ìý
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
Ìý
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitasMateri penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
hadiansiregar2
Ìý
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien SkizofreniapptxKekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
ryara2
Ìý
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
RsiaCicik1
Ìý
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
Butet Rezeki
Ìý
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
ica aditya
Ìý
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
AldilaNursalma1
Ìý
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
Ìý
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.pptASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
riaindriani2006
Ìý
ASuhan KEPerawatan KLIEN dengan SKIZOFRENIA
ASuhan KEPerawatan  KLIEN dengan SKIZOFRENIAASuhan KEPerawatan  KLIEN dengan SKIZOFRENIA
ASuhan KEPerawatan KLIEN dengan SKIZOFRENIA
riaindriani2006
Ìý
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
JokoSriPujianto
Ìý
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
Ìý
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ikha Mardiyah
Ìý
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
Albertcornus Susanto
Ìý
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
David Edward
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Edo Sebastian Jaya
Ìý
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Indra Lasmana
Ìý
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Artiarini Aruchyat
Ìý
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
wahyu9652
Ìý
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
Ìý
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitasMateri penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
Materi penyakit skizo farmasi Indonesia universitas
hadiansiregar2
Ìý
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien SkizofreniapptxKekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
Kekritisan Jiwa Pada Pasien Skizofreniapptx
ryara2
Ìý
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
550802997-ppt-gangguan-perilaku-dan-persepsi.pptx
RsiaCicik1
Ìý
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
Butet Rezeki
Ìý
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
ica aditya
Ìý
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
AldilaNursalma1
Ìý
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
Ìý
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.pptASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
ASuhan KEPerawatan KLIEN SKIZOFRENIA.ppt
riaindriani2006
Ìý
ASuhan KEPerawatan KLIEN dengan SKIZOFRENIA
ASuhan KEPerawatan  KLIEN dengan SKIZOFRENIAASuhan KEPerawatan  KLIEN dengan SKIZOFRENIA
ASuhan KEPerawatan KLIEN dengan SKIZOFRENIA
riaindriani2006
Ìý
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
5. Prinsip kedaruratan Psikiatrik (Eddi Sudjarwo).pptx
JokoSriPujianto
Ìý
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
Ìý
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
David Edward
Ìý

More from Edo Sebastian Jaya (9)

Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Psikologi klinis 2 pertemuan 3 Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Psikologi klinis 2 pertemuan 6Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Psikologi klinis 1 pertemuan 1Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Psikologi klinis 1 pertemuan 3Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Psikologi klinis 2 pertemuan 3 Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Psikologi klinis 2 pertemuan 3
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Psikologi klinis 2 pertemuan 6Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Psikologi klinis 2 pertemuan 6
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Psikologi klinis 1 pertemuan 2
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Psikologi klinis 1 pertemuan 1Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Psikologi klinis 1 pertemuan 1
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Psikologi klinis 1 pertemuan 4
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Psikologi klinis 1 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
Ìý
Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Psikologi klinis 1 pertemuan 3Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Psikologi klinis 1 pertemuan 3
Edo Sebastian Jaya
Ìý

Psikologi klinis 2 pertemuan 4

  • 1. Psikologi Klinis 2 (Pertemuan 4) Kuliahkita.com Pengajar: Edo Sebastian Jaya, M.Psi Retha Arjadi, M.Psi Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 2. Agenda Kuliah • Mengenali skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 3. Gejala skizofrenia • Dalam skizofrenia, ada gejala yang disebut sebagai gejala positif dan gejala negatif – Gejala positif adalah gejala berupa kemunculan persepsi, pemikiran, dan perilaku yang TIDAK biasa. – Gejala negatif adalah gejala berupa menghilangnya emosi dan perilaku yang biasanya ADA. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 4. Gejala positif Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Delusi – Keyakinan yang tidak nyata, contoh: • Seseorang meyakini bahwa dirinya adalah Tuhan. • Seseorang merasa dirinya dikejar-kejar oleh orang lain, padahal tidak betul. • Seseorang merasa bahwa berita yang ada di televisi atau radio membicarakan dirinya. • Halusinasi – Persepsi atau pengalaman sensori yang tidak nyata, contoh: • Mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada.
  • 5. Gejala positif Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Pikiran dan pembicaraan yang tidak beraturan (disorganized thought and speech) – Pola bicara yang tidak beraturan, contoh: pembicaraan yang tidak nyambung. • Perilaku yang tidak beraturan atau katatonik (disorganized or catatonic behavior) – Perilaku yang sangat tidak dapat diprediksi, aneh, dan / atau menunjukkan bahwa seseorang terputus dari realita, contoh: tidak bergerak/ mematung selama waktu yang panjang; tiba-tiba mengamuk)
  • 6. Gejala negatif Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Afek datar – Penurunan atau ketiadaan respon emosional (afek) terhadap lingkungan, contoh: tidak ada perubahan ekspresi emosi saat menghadapi situasi berbeda, bicara dengan emosi datar.
  • 7. Gejala negatif Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Alogia – Penurunan yang parah atau sama sekali berhenti bicara, contoh: tidak bicara sama sekali selama satu minggu. • Avolition – Ketidakmampuan untuk mengerjakan tugas-tugas sehari-hari, contoh: tidak dapat memakai baju sendiri, tidak mandi dan sikat gigi, tidak makan.
  • 8. Diagnosis skizofrenia • Kriteria diagnosis untuk skizofrenia (DSM IV-TR): – Gejala kunci: 2 atau lebih dari gejala berikut selama setidaknya 1 bulan: • Delusi • Halusinasi • Pembicaraan yang tidak beraturan • Perilaku yang tidak beraturan/ katatonik • Gejala negatif – Fungsi sosial dan pekerjaan terganggu secara signifikan (performa pekerjaan, akademik, hubungan interpersonal, dan kemampuan merawat diri) – Durasi: tanda-tanda gangguan bertahan setidaknya 6 bulan, setidaknya 1 bulan dari periode tersebut harus mencakup kelompok gejala pertama (delusi, halusinasi, pembicaraan tidak beraturan, perilaku tidak beraturan/ katatonik, gejala negatif) Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 9. Diagnosis skizoafektif • Kriteria diagnosis untuk skizoafektif (Pada dasarnya sama dengan skizofrenia, tetapi disertai dengan kemunculan gejala gangguan mood yang parah) – Adanya periode kemunculan gejala skizofrenia (delusi, halusinasi, pembicaraan tidak beraturan, perilaku tidak beraturan/ katatonik, gejala negatif) yang disertai oleh episode depresi mayor, episode manik, atau kombinasi keduanya. – Dalam periode sakit, harus ada delusi atau halusinasi yang muncul selama setidaknya 2 minggu, yaitu saat gejala gangguan mood menghilang. – Gejala gangguan mood muncul dengan porsi yang signifikan dari total durasi gangguan dari periode aktif dan residual dari masa sakit. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 10. Tipe-tipe skizofrenia • Skizofrenia paranoid, ciri utamanya: – Adanya delusi atau halusinasi dengan tema kebesaran atau merasa dikejar-kejar. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 11. Tipe-tipe skizofrenia • Skizofrenia disorganized, ciri utamanya: – Pikiran, pembicaraan, dan perlaku tidak koheren, afek/ emosi datar atau tidak sesuai. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 12. Tipe-tipe skizofrenia • Skizofrenia katatonik, ciri utamanya: – Hampir tidak ada respon apapun terhadap lingkungan, abnormalitas gerakan motorik dan komunikasi verbal. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 13. Tipe-tipe skizofrenia • Skizofrenia tak terkategori, ciri utamanya: – Diagnosis ini diberikan ketika seseorang mengalami gejala skizofrenia tetap tidak memenuhi kriteria skizofrenia paranoid, disorganized, dan katatonik. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 14. Tipe-tipe skizofrenia • Skizofrenia residual, ciri utamanya: – Riwayat dari setidaknya satu episode dari gejala positif akut, tetapi saat ini tidak ada gejala positif tersebut. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 15. Prognosis • Skizofrenia merupakan gangguan yang paling kronis dan sulit ditangani dari antara seluruh gangguan psikologis lain. • Antara 50-80% orang yang pernah mengalami episode skizofrenia akan mengalami kembali episode tersebut di masa mendatang. • Skizofrenia lebih banyak ditemukan pada negara berkembang daripada negara maju. Hal ini terkait dengan pemicu gangguan (ketidakstabilan lingkungan) lebih banyak ditemukan di negara berkembang. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi)
  • 16. Penyebab: Teori biologis skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Teori genetik – Gen yang tidak normal menyebabkan skizofrenia, atau setidaknya kerentanan seseorang untuk mengalami skizofrenia. • Teori neurotransmitter – Ketidakseimbangan level reseptor untuk dopamine dapat menyebabkan gejala skizofrenia; serotonin, GABA, dan glutamate juga dapat berperan dalam hal ini.
  • 17. Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia • Pengaruh sosial dan kelahiran di daerah urban – Skizofrenia mengganggu fungsi seseorang, dan dapat membuatnya kehilangan status sosial; juga, orang yang lahir di lingkungan urban yang miskin memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami masalah pada kelahiran yang berkontribusi pada munculnya skizofrenia. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Stres dan kekambuhan – Peristiwa pemicu stres yang beragam dapat meningkatkan resiko kekambuhan skizofrenia. • Psikodinamika – Skizofrenia disebabkan oleh adanya penolakan yang besar dari ibu kepada anaknya sejak bayi, sehingga membuat anak tersebut kehilangan kemampuan untuk membedakan realitas dari yang bukan realitas.
  • 18. Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Pola komunikasi – Komunikasi yang aneh dari pengasuh kepada anak yang punya potensi mengalami skizofrenia dalpat meningkatkan stres dan mengganggu pertumbuhan anak untuk berkomunikasi dengan orang lain. • Ekspresi emosi – Keluarga yang terlalu terlibat dan menunjukkan kebencian pada anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia dapat meningkatkan stres, dan memicu kekambuhan
  • 19. Penyebab: Perspektif psikososial untuk skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Teori kognitif – Gejala skizofrenia muncul dari usaha seseorang yang tidak adaptif untuk memahami dan mengelola keterbatasan kognitifnya. • Teori perilaku – Orang dengan skizofrenia cenderung menanggapi stimulus yang tidak relevan dari lingkungannya serta tidak memahami jenis respon yang sesuai dan dapat diterima oleh lingkungannya.
  • 20. Terapi untuk skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Terapi biologis – Medikasi atau obat-obatan anti-psikotik (hanya dapat diperoleh melalui resep dari psikiater) • Terapi kognitif – Membantu orang dengan skizofrenia untuk mengenali bahwa gangguan yang mereka alami ini bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, disesali, dan diabaikan. Dengan demikian, mereka akan mau meminta pertolongan pengobatan ketika diperlukan dan mencoba berpartisipasi dalam lingkungan sosial untuk menunjukkan bahwa walau memiliki gangguan ini, mereka tetap bisa berinteraksi dengan orang lain.
  • 21. Terapi untuk skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Terapi perilaku – Mengajari orang dengan skizofrenia untuk memulai interaksi dengan orang lain, mengobrol, bertanya kepada orang lain, dan melakukan aktivitas dasar yang sederhana, seperti makan, mencuci piring, menyapu. Ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi keseharian mereka. • Intervensi sosial – Meningkatkan kontak dengan orang lain, misalnya melalui support group sesama pengidap skizofrenia atau orang yang peduli dengan pengidap skizofrenia. Di sana, mereka dapat mengungkapkan kekuatiran mereka atas kondisi mereka, hingga belajar cara memecahkan masalah sehari-hari.
  • 22. Terapi untuk skizofrenia Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) • Terapi keluarga – Memberi informasi kepada keluarga mengenai penyebab dan gejala dari skizofrenia agar keluarga memahami, termasuk juga efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, anggota keluarga diajari cara komunikasi yang sesuai untuk menghadapi orang dengan skizofrenia untuk menghindari terjadinya konflik dan perasaan tertekan baik pada anggota keluarga maupun pada pengidap skizofrenia.
  • 23. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R. Arjadi) SELESAI Psikologi Klinis 2 – Pertemuan 4 Oleh: Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog Bahan utama: Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw- Hill.