Tes grafis, DAP, dan HTP merupakan alat ukur kepribadian proyektif yang menganalisis gambar rumah, pohon, dan orang untuk memahami sifat emosi, motivasi, dan hubungan sosial seseorang. Tes-tes tersebut didasarkan pada asumsi bahwa gambar merefleksikan hal-hal tak sadar dan memberikan petunjuk mengenai kepribadian, minat, dan konflik internal seseorang. Administrasi dan interpretasi tes mempertimbangkan fak
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, termasuk definisi diri menurut berbagai ahli, pengetahuan diri, berpikir tentang diri, dan presentasi diri. Diri dijelaskan sebagai sistem multidimensi yang terdiri atas skema-skema kognitif untuk mengorganisasi pengalaman diri. Skema-skema diri memandu perilaku dan perasaan seseorang dalam berbagai situasi.
Dokumen tersebut merupakan contoh hasil skoring tes CFIT pada seorang testee berusia 14 tahun 5 bulan dengan nilai raw score 32 dan skor standar 16 yang menghasilkan IQ 134.
Teks tersebut merangkum teori dan prinsip-prinsip terapi person-centered karya Carl Rogers. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah asumsi dasar Rogers tentang manusia dan kecenderungannya untuk berkembang positif, konsep diri, empati, penerimaan tanpa syarat, serta tujuan dan ciri-ciri dari pendekatan terapi person-centered.
Dokumen tersebut memberikan deskripsi skor derajat autisme pada anak berdasarkan Childhood Autism Rating Scale (CARS). CARS menilai 15 aspek perilaku anak untuk menentukan tingkat autisme, mulai dari hubungan sosial, imitasi, respon emosi, penggunaan tubuh, mainan, hingga komunikasi dan aktivitas. Setiap aspek diberi skor 1-4 dengan 1 normal dan 4 berat, untuk menentukan derajat autisme anak tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif psikopatologi pada tingkat biologis, psikologis, dan lingkungan. Perspektif-perspektif tersebut meliputi model biologis, psikodinamis, perilaku, kognitif, humanistik-eksistensial, dan sosiokultural."
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Teori kepribadian Dollard dan Miller membahas struktur kepribadian berupa kebiasaan yang stabil, dinamika kepribadian melalui motivasi dan dorongan primer-sekunder, serta proses belajar dan mental yang lebih tinggi seperti penggunaan bahasa. Teori ini diterapkan untuk memahami neurosis sebagai konflik ketidaksadaran dan diatasi melalui represi atau psikoterapi dengan merubah arah impuls.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Jung melihat kepribadian manusia terdiri dari berbagai sistem yang saling berinteraksi, termasuk ego, kompleks-kompleks dalam ketidaksadaran pribadi, archetype-archetype dalam ketidaksadaran kolektif seperti anima-animus dan shadow, serta fungsi-fungsi berpikir, merasa, mengindera dan intuitif. Self dipandang sebagai pusat keseimbangan kepribadian. Perkembangan kepribadian meliputi pengelolaan insting, penyad
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
TES RORSCHACH merupakan tes proyektif yang menggunakan 10 kartu bercak tinta untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Sistem Komprehensif Exner menstandarisasi administrasi, skoring, dan interpretasi tes ini agar menjadi lebih valid dan reliabel dengan membuat kategori penentuan skor dan norma yang terpisah untuk dewasa, anak, dan remaja.
Kepribadian terkait dengan karakter, disposisi, sifat, dan temperamen seseorang. Beberapa pendekatan dalam memahami kepribadian meliputi teori konstitusional, temperamen, ketidaksadaran, faktor, dan budaya. Ada berbagai penggolongan teori kepribadian berdasarkan metode pembentukannya, komponen yang dijadikan landasan, serta pendekatan tipologis atau pensifatan.
Hans Eysenck adalah psikolog Inggris yang mengembangkan teori kepribadian berdasarkan faktor-faktor genetik dan fisiologi. Menurut teorinya, perbedaan kepribadian berasal dari warisan genetik dan terdiri atas tiga dimensi yaitu ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme. Ia mengukur kepribadian ini melalui beberapa inventori seperti MPI, EPI, EPQ, dan EPQ-R.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Ìý
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas berbagai perspektif psikopatologi pada tingkat biologis, psikologis, dan lingkungan. Perspektif-perspektif tersebut meliputi model biologis, psikodinamis, perilaku, kognitif, humanistik-eksistensial, dan sosiokultural."
Tes IST merupakan tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953 di Jerman. Tes ini terdiri dari sembilan subtes yang masing-masing mengukur aspek kecerdasan tertentu. Hasil tes digunakan untuk menentukan taraf kecerdasan, gaya berpikir (Festigung-Flexibilität dan profil M-W), serta rekomendasi jurusan berdasarkan kekuatan subtes tertentu. Tes ini telah diadaptasi di Indonesia.
Teori kepribadian Dollard dan Miller membahas struktur kepribadian berupa kebiasaan yang stabil, dinamika kepribadian melalui motivasi dan dorongan primer-sekunder, serta proses belajar dan mental yang lebih tinggi seperti penggunaan bahasa. Teori ini diterapkan untuk memahami neurosis sebagai konflik ketidaksadaran dan diatasi melalui represi atau psikoterapi dengan merubah arah impuls.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Jung melihat kepribadian manusia terdiri dari berbagai sistem yang saling berinteraksi, termasuk ego, kompleks-kompleks dalam ketidaksadaran pribadi, archetype-archetype dalam ketidaksadaran kolektif seperti anima-animus dan shadow, serta fungsi-fungsi berpikir, merasa, mengindera dan intuitif. Self dipandang sebagai pusat keseimbangan kepribadian. Perkembangan kepribadian meliputi pengelolaan insting, penyad
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi sosial, yang merupakan proses pemahaman seseorang terhadap orang lain atau realitas sosial. Persepsi sosial terbentuk dari tiga elemen yaitu pribadi, situasi, dan perilaku. Persepsi sosial dapat mempengaruhi perilaku sosial meskipun dapat menimbulkan kesalahan jika didasarkan pada sudut pandang sempit seperti stereotip atau gema.
TES RORSCHACH merupakan tes proyektif yang menggunakan 10 kartu bercak tinta untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Sistem Komprehensif Exner menstandarisasi administrasi, skoring, dan interpretasi tes ini agar menjadi lebih valid dan reliabel dengan membuat kategori penentuan skor dan norma yang terpisah untuk dewasa, anak, dan remaja.
Kepribadian terkait dengan karakter, disposisi, sifat, dan temperamen seseorang. Beberapa pendekatan dalam memahami kepribadian meliputi teori konstitusional, temperamen, ketidaksadaran, faktor, dan budaya. Ada berbagai penggolongan teori kepribadian berdasarkan metode pembentukannya, komponen yang dijadikan landasan, serta pendekatan tipologis atau pensifatan.
Hans Eysenck adalah psikolog Inggris yang mengembangkan teori kepribadian berdasarkan faktor-faktor genetik dan fisiologi. Menurut teorinya, perbedaan kepribadian berasal dari warisan genetik dan terdiri atas tiga dimensi yaitu ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme. Ia mengukur kepribadian ini melalui beberapa inventori seperti MPI, EPI, EPQ, dan EPQ-R.
1. AUM PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Alat ini terdiri dari beberapa format untuk mahasiswa dan siswa SD sampai SLTA.
2. Alat ini digunakan untuk mengungkap masalah belajar terkait prasyarat materi, keterampilan, sarana, kondisi pribadi, dan lingkungan belajar. Hasilnya digunakan se
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Ìý
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Skala Penyesuaian Diri bertujuan untuk mengukur tingkat penyesuaian diri siswa SMA terhadap lingkungan, konflik internal, dan norma sosial. Skala ini terdiri dari 51 pernyataan yang mencakup tiga dimensi penyesuaian diri yaitu adaptasi, konformitas, dan penguasaan diri. Hasil pengukuran skala diharapkan dapat menunjukkan profil penyesuaian diri siswa dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan metode studi kasus dan biografi dalam penelitian psikologi. Metode studi kasus digunakan untuk memperoleh gambaran terperinci tentang aspek psikologis seseorang berdasarkan data, laporan, dan rekaman. Sedangkan biografi adalah riwayat hidup seseorang. Tujuan metodenya adalah untuk memahami objek penelitian secara khusus. Dibahas pula ke
Dokumen tersebut berisi pedoman wawancara untuk account officer, loan administration, dan nasabah terkait pembiayaan murabahah di PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gorontalo. Pedoman tersebut mencakup proses, persyaratan, dan akuntansi pembiayaan murabahah serta penentuan marjin keuntungan.
1. Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan psikologi kognitif, mulai dari pendekatan introspeksi oleh Wilhelm Wundt hingga pendekatan pemrosesan informasi saat ini.
2. Beberapa tokoh penting dalam sejarah psikologi kognitif diantaranya Herman Ebbinghaus yang meneliti memori tidak bermakna, serta Frederick Bartlett yang menekankan sifat rekonstruktif memori.
3. Psikologi kognitif modern berkembang sejak t
Dokumen tersebut membahas penyusunan program penyuluhan pertanian mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Terdapat tahapan penggalian data, perumusan masalah dan tujuan, hingga penandatanganan program. Program desa disusun bersama masyarakat dan tokoh, sedangkan program kecamatan dan kabupaten melibatkan unsur dinas terkait.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dan ruang lingkup psikologi abnormal dan psikopatologi. Ia menjelaskan bahwa psikologi abnormal berfokus pada perilaku abnormal, sedangkan psikopatologi berfokus pada penyakit jiwa. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik perilaku abnormal, sejarah perkembangannya, dan definisi normalitas secara psikologis.
Dokumen ini membahas skizofrenia, termasuk gejala positif dan negatif, diagnosis, tipe-tipe, penyebab, dan terapi untuk skizofrenia. Kuliah ini menjelaskan bahwa skizofrenia adalah gangguan kronis yang ditandai oleh delusi, halusinasi, dan gangguan berpikir dan perilaku. Penanganannya meliputi obat, terapi kognitif dan perilaku, serta dukungan sosial dan keluarga.
Dokumen ini membahas tentang Pengantar Psikologi Klinis 1. Tulisan ini menjelaskan bahwa abnormalitas sulit ditentukan karena dipengaruhi oleh konteks budaya dan gender. Tulisan ini juga menjelaskan pendekatan maladaptiveness untuk menilai abnormalitas dengan kriteria distress, dysfunction, dan deviance.
1. Kebijakan yang dilakukan Pemda dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan jiwa yang bersifat promotif :
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan manusia melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu upaya Promotif primer adalah dengan berorientasi pada kelompok masyarakat yang belum mengalami masalah maupun gangguan jiwa.
Lembaga yang menjadi target utama dalam meningkatkan Kesehatan jiwa yang yaitu pada : Keluarga, Lembaga Pendidikan, Tempat Kerja, Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Media Massa, Lembaga Keagaaman dan tempat ibadah; dan Lembaga Pemasyarakatan yang membutuhkan upaya promotif kesehatan jiwa, di antaranya dengan melaksanakan kebijakan operasional kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat dan diharapkan akan mampu dan memandirikan masyarakat melalui edukasi peningkatan ketahanan mental/jiwa terutama dalam Pola Asuh, Life skill dan Pencegahan perilaku berisiko/Napza/Perilaku Bunuh diri.
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya promotif diantaranya :
a) Advokasi, sosialisasi dan promosi kesehatan jiwa (psikoedukasi);
b) Penyediaan materi dan media KIE;
c) Pemberdayaan masyarakat dalam Kesehatan jiwa melalui pelatihan kader;
d) Membuat inovasi dan terobosan baru dalam mensosialisasikan dan mendekatkan akses layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat yaitu dengan membuat Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa ;
e) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, pemerhati masalah kesehatan jiwa, dan lain- lain.
Dalam kerangka regulasi, untuk meningkatkan peran serta Pemerintah daerah dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat, maka Pemerintah Daerah Maluku dengan menerbitkan kebijakan terkait yaitu :
1. SK Gubernur Maluku Nomor 182 Tahun 2022 tentang TIM PENGARAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM) Provinsi Maluku yang bertugas merumuskan kebijakan Pemerintah Provinsi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan multi disiplin dan peran serta masyarakat, guna meningkatkan kondisi Kesehatan Jiwa Masyarakat yang optimal di wilayahnya.
2. SK Gubernur Maluku Nomor 183 Tahun 2022 tentang TIM DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL (DKPJS) PROVINSI MALUKU yang bertugas untuk : Melakukan Psychological First Aid (PFA) dan follow up PFA pada anggota masyarakat/komunitas yang membutuhkan pada saat terjadi Kedaruratan (permasalahan kesehatan masyarakat, bencana alam, konflik sosial, permasalahan hukum dan lainnya), Membentuk jejaring dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dengan lintas sektor terkait, Melakukan edukasi, pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun bencana lainnya dan Melakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk masyarakat, kelompok khusus yang membutuhkan melalui la
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting terkait etika dalam pemeriksaan psikologis, yaitu siapa yang berhak melakukan diagnosa psikologis, tanggung jawab pengamanan alat tes psikologis, serta jenis-jenis tes berdasarkan tingkat kesulitannya.
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mentalMalenna Omar
Ìý
Program Kesihatan Mental Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesihatan mental murid dan warga sekolah dengan mengenal pasti masalah awal, memberi kemahiran menangani stres dan masalah emosi, serta merujuk kes yang serius kepada pakar. Panduan ini menyediakan langkah-langkah untuk menangani isu kesihatan mental di sekolah.
Buku panduan ini memberikan panduan lengkap tentang teknik keterampilan pemeriksaan status mental yang mencakup penilaian status mental, orientasi, persepsi, mood, pikiran, dan fungsi kognitif guna mendiagnosa gangguan sistem neuropsikiatri. Buku ini berisi panduan langkah-demi-langkah melakukan pemeriksaan status mental beserta contoh-contohnya untuk memudahkan mahasiswa mempelajari keterampilan klinis ini."
Buku panduan ini memberikan panduan lengkap tentang teknik keterampilan pemeriksaan status mental yang mencakup penilaian status mental, orientasi, persepsi, mood, pikiran, dan fungsi kognitif guna mendiagnosa gangguan sistem neuropsikiatri. Buku ini berisi panduan langkah-demi-langkah untuk melakukan pemeriksaan status mental secara sistematis beserta contoh-contoh kasus untuk simulasi klinis."
Kuliah membahas profesi terkait kesehatan mental di Amerika, Jerman, dan Indonesia seperti psikolog klinis, psikiater, dan perawat psikiatri. Dijelaskan peran, pendidikan, izin praktek, dan terapi yang mereka lakukan di masing-masing negara.
Dokumen tersebut membahas tiga perspektif untuk memahami abnormalitas yaitu pendekatan biologis, psikologis, dan sosial serta memberikan contoh kasus Albert Ellis yang mengembangkan teori kognitif rasional-emotif berdasarkan pengalamannya sendiri mengatasi ketakutan berkenalan dengan perempuan.
Kuliah membahas perbandingan perawatan gangguan kejiwaan di Amerika dan Indonesia. Di Amerika, ada deinstitusionalisasi yang menutup rumah sakit jiwa dan beralih ke pelayanan komunitas, namun ini tidak berjalan dengan baik. Sistem asuransi kesehatan 'managed care' memonitor pasien tetapi seringkali tidak mencakup kesehatan mental. Di Indonesia, UU Kesehatan Jiwa 2014 melindungi hak pasien dan melarang tindakan tidak manusiawi
3. Asesmen klinis
Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi
mengenai gejala-gejala yang dialami oleh
seseorang dan penyebab dari gejala-gejala
tersebut.
Misalnya:
Apa saja gejala yang dirasakan?
 Saya merasa sedih
 Saya merasa tidak bersemangat
 Saya merasa kesepian
 Saya susah tidur
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
4. Diagnosis abnormalitas
Diagnosis adalah label yang diberikan untuk
suatu kelompok gejala-gejala tertentu yang
memiliki kecenderungan muncul bersamaan.
Misalnya:
 Saya merasa sedih
 Saya merasa tidak bersemangat
 Saya merasa kesepian
 Saya susah tidur
Kumpulan gejala di atas merupakan gejala dari diagnosis depresi.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
5. Pentingnya mengetahui riwayat gejala!
Hal-hal yang ditanyakan saat asesmen:
• Informasi detil mengenai gejala-gejala yang ada saat ini
• Kemampuan seseorang untuk berfungsi seperti biasanya
• Strategi penanganan stres (coping) yang dimiliki
• Peristiwa-peristiwa baru yang terjadi dan terkait dengan
kemunculan gejala
• Riwayat gangguan psikologis yang pernah dialami oleh
orang tersebut
• Riwayat gangguan psikologis yang mungkin pernah
dialami oleh anggota keluarga
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
6. Faktor fisiologis dan neurofisiologis
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Pada kasus-kasus yang
terkait dengan kondisi
fisiologis seseorang,
asesmen terhadap kondisi
fisiologis dan
neurofisiologis penting
pula untuk dilakukan.
• Asesmennya antara lain berupa:
1. Pemeriksaan kesehatan fisik menyeluruh untuk mendeteksi
kondisi medis tertentu
2. Pertanyaan seputar penggunaan obat-obatan
3. Pemeriksaan fungsi kognitif dan kemampuan intelektual
7. Faktor sosio-kultural
• Lingkungan sosial
dan latar belakang
budaya seseorang
dapat
mempengaruhi
kemunculan gejala
gangguan psikologis,
oleh karena itu
asesmen terhadap
faktor ini penting
untuk dilakukan.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
8. Faktor sosio-kultural
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Hal yang
perlu
digali
mengenai
faktor
sosio-kultural:
Sumber
dukungan sosial
yang dimiliki:
- Anggota keluarga, sahabat, teman yang
dapat dipercaya dan memiliki hubungan
yang berkualitas dengan orang tersebut,
serta dapat memberi dukungan sosial yang
berkualitas.
Latar belakang
sosial dan
budaya:
- Budaya yang dianut oleh orang tersebut
dan budaya yang berlaku di tempatnya
tumbuh besar.
- Untuk seseorang yang bermigrasi, perlu
diketahui juga seberapa tinggi tingkat
keberhasilannya dalam beradaptasi dengan
lingkungan dan budaya tempat ia tinggal saat
ini. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan
dan budaya baru sangat mungkin berkontribusi
pada kemunculan gejala gangguan psikologis.
9. Alat-alat asesmen yang umum digunakan (1)
• Wawancara klinis
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
10. Wawancara klinis
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Wawancara klinis dapat
dilakukan dengan
panduan yang
terstruktur (pertanyaan-pertanyaannya
jelas dari
awal hingga akhir)
• Dapat pula menggunakan
panduan yang tidak
terstruktur (panduan
hanya berupa hal-hal yang
ingin digali, pertanyaannya
diberikan secara spontan).
11. Contoh panduan wawancara klinis
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
• Berikut ini adalah contoh
cuplikan panduan
wawancara terstruktur
untuk klien dengan
gangguan panik:
• Apakah Anda pernah
mengalami serangan
panik, di mana Anda
tiba-tiba merasa takut,
cemas, dan sangat tidak
nyaman
(Jika ya, mohon ceritakan
lebih lanjut seperti apa
pengalaman Anda)
 Kapan terakhir kali
Anda mengalaminya
 Dalam sebulan
terakhir, berapa kali
Anda mengalaminya?
12. Alat-alat asesmen yang umum digunakan (2)
• Tes fungsi kognitif dan inteligensi,
gejala, serta kepribadian
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
13. Tes berupa kuesioner atau tes proyektif
• Menggunakan alat tes berupa kuesioner atau alat tes
proyektif (alat tes dengan stimulus yang tidak jelas)
biasanya digunakan untuk:
– Tes inteligensi yang dapat menunjukkan indikasi fungsi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
intelektual seseorang.
– Tes gejala yang dapat menunjukkan gejala-gejala yang dialami
seseorang.
– Tes kepribadian yang dapat menggali karakteristik kepribadian
orang tersebut.
– Tes proyektif yang digunakan untuk menggali konflik bawah
sadar yang dialami seseorang (interpretasi tes proyektif perlu
dilakukan oleh orang yang ahli dan sudah mendalami tes
tersebut).
14. Contoh tes gejala
• Berikut ini adalah contoh beberapa item tes untuk
mengukur gejala depresi yang disebarkan secara bebas
oleh pembuatnya.
– Petunjuk: Selama 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda
merasa terganggu dengan masalah-masalah berikut ini?
No. Pernyataan Tidak pernah Beberapa hari Lebih dari
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
separuh hari
yang dimaksud
Hampir
setiap hari
1. Kurang tertarik atau bergairah dalam
melakukan apapun
2. Merasa murung, muram, atau putus
asa
Selengkapnya (versi berbahasa Inggris) dapat dilihat pada: http://www.phqscreeners.com/pdfs/02_PHQ-9/English.pdf
Tes ini dikembangkan oleh Dr. Robert L. Spitzer, Dr. Janet B.W. Williams, Dr. Kurt Kroenke dan rekan, dengan hibah pendidikan dari Pfizer Inc.
Anda bebas memperbanyak, menerjemahkan, menampilkan, atas menyebarluaskan tes ini.
*Isi disesuaikan kembali tanpa mengubah makna, dari sumber: http://www.phqscreeners.com/instructions/instructions.pdf. Sumber artikel
yang juga dikutip oleh tautan di atas: Kroenke K, Spitzer RL. The PHQ-9: a new depression diagnostic and severity measure. Psychiatric Annals
2002;32:509-521 (also includes validation data on PHQ-8)
15. Alat-alat asesmen yang umum digunakan (3)
• Observasi dan Monitor diri
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
16. Observasi dan monitor diri
• Pada dasarnya berupa pengamatan selama
jangka waktu tertentu dan menggunakan
panduan observasi tertentu.
• Observasi dapat membantu mendeteksi
gangguan perilaku dan pemicu-pemicu
munculnya gejala terlihat (dapat diamati) yang
berasal dari lingkungan.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
17. Contoh panduan observasi monitor diri
• Berikut ini adalah cuplikan contoh panduan observasi
monitor diri yang diberikan kepada seseorang yang ingin
berhenti dari kebiasaan minum minuman keras.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Waktu / Perilaku Minum
minuman
keras
(ya/tidak)
Jumlah
gelas
Jenis
minuman
keras
Perasaan
setelah
minum
minuman
keras
Pagi
Siang
Malam
18. Syarat alat asesmen
Alat-alat yang digunakan untuk asesmen
harus melalui uji validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
19. Valid dan reliabel
• Alat yang valid artinya mampu dengan
tepat mengukur apa yang memang ingin
diukur/ dicari tahu dalam proses asesmen.
• Alat yang reliabel artinya dapat dipercaya
dan hasilnya konsisten untuk digunakan
dalam asesmen serupa dari waktu ke
waktu dan dari kondisi ke kondisi.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
20. Masalah yang dapat ditemui pada proses
asesmen
• Seseorang dapat merasa resisten untuk menyampaikan
informasi seputar diri dan keluhannya, karena berbagai tidak
mau/ merasa tidak nyaman untuk berbagi
• Seseorang memiliki keterbatasan fungsi kognitif
• Usia orang yang masih terlalu muda (masih anak-anak/
remaja), manifestasi gangguan masih sangat mungkin
berubah seiring perkembangan usia
• Perbedaan budaya antara ahli yang melakukan asesmen
dengan klien, disebabkan oleh misalnya, perbedaan bahasa
dan penilaian yang berbeda terhadap sebuah perilaku/
masalah yang sama.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
21. Asesmen untuk diri sendiri (self-assessment)
• Sekarang ini, mudah bagi kita untuk menemukan
alat tes psikologis di majalah, buku, website
bebas. Hanya saja, kita perlu berhati-hati karena
alat tes tersebut belum tentu sudah teruji valid dan
reliabel menurut kaidah psikometrik yang berlaku.
• Self-assessment dapat dilakukan, tetapi ingat
selalu beberapa hal berikut:
– Informasi/ hasil yang diperoleh dari self-assessment
itu bersifat dugaan, bukan kesimpulan yang pasti.
– Konsultasi kepada ahli (psikolog) selalu diperlukan
untuk memastikan seberapa besar hasil self-assessment
tersebut dapat dipercaya.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
22. Panduan resmi diagnosis gangguan psikologis
• Ada panduan tertentu yang digunakan untuk
memberikan diagnosis gangguan psikologis. Salah satu
yang paling umum digunakan secara internasional
adalah: DSM (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders).
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
23. Panduan resmi diagnosis gangguan psikologis
• Di Indonesia, para ahli di
bidang kesehatan mental
(psikiater) menerbitkan:
PPDGJ (Pedoman
Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan
Jiwa di Indonesia).
Baik DSM maupun PPDGJ selalu direvisi dari waktu ke waktu,
disesuaikan dengan perkembangan isu kesehatan mental yang terjadi.
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
24. Diagnosis multi-aksial berdasarkan DSM
• Aksis 1: Gangguan klinis
• Aksis 2: Gangguan kepribadian; Retardasi
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
mental
• Aksis 3: Kondisi medis umum
• Aksis 4: Masalah psikososial dan lingkungan
• Aksis 5: Asesmen global dari keberfungsian
Panduan lengkap dapat dilihat pada DSM yang resmi
dikeluarkan oleh American Psychiatric Association.
25. Integrasi faktor biologis/ fisiologis, psikologis, dan
sosial pada asesmen dan diagnosis klinis
Gejala-gejala
Faktor sosial:
Dukungan sosial, relasi
dalam pekerjaan,
kemampuan sosial
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
Faktor fisiologis:
Penyakit fisik tertentu,
Kerentanan terkait genetik,
Fungsi otak
Faktor psikologis:
Kepribadian, kemampuan
mengatasi tekanan (coping),
kekuatan intelektual, gejala
26. Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 2) (E.S. Jaya & R.
Arjadi)
SELESAI
Psikologi Klinis 2 – Pertemuan 1
Oleh:
Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog
Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog
Bahan utama:
Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-
Hill.