Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
油
Dokumen ini membahas rencana detail desain Regulating Dam Way Sekampung untuk mengatur aliran Sungai Way Sekampung agar sumber daya airnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Lingkup pekerjaan mencakup survei topografi, geologi, hidrologi, dan desain bangunan bendungan serta fasilitas pendukungnya. Tujuannya adalah mendapatkan desain yang memenuhi kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Current meter digunakan untuk mengukur debit dan kecepatan aliran sungai dengan cara mencatat putaran propelernya di bawah air.
2. Kecepatan aliran dihitung berdasarkan rumus yang terkait dengan jumlah putaran propeler.
3. Debit dihitung dengan rumus perkalian luas penampang dan kecepatan aliran rata-rata.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian rekayasa turbin air jenis cross flow untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro di desa Lubuk Salasih, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Padang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membangun pembangkit listrik tenaga terbarukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Hasil survey menunjukkan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
油
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
This slide was made for a seminar about water crisis in Balikpapan on November 24, 2014. The crisis was started by the low water level in Manggar Reservoir, the only water source for Kota Balikpapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan ulang bendung tetap Batang Kambang di Kabupaten Pesisir Selatan untuk meningkatkan produksi pangan. Dibahas mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penelitian, dan landasan teori yang terkait dengan perencanaan bendung seperti analisis hidrologi, perhitungan hidrolis dan stabilitas bendung. [/ringkasan]"
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro pada Waduk Sidodadi Glenmore Banyuwangi. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang pemilihan lokasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan tinjauan pustaka mengenai debit andalan, kurva durasi aliran, penentuan tinggi jatuh efektif, dan klasifikasi PLTMH
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro pada Waduk Sidodadi Glenmore Banyuwangi. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang pemilihan lokasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan tinjauan pustaka mengenai debit andalan, kurva durasi aliran, penentuan tinggi jatuh efektif dan debit turbin, serta klas
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Sungai Air Besar, Kampung Air Besar, Kabupaten Fakfak. Studi menunjukkan debit rata-rata sungai adalah 23,826 m3/detik dengan tinggi jatuh efektif 4 m, yang diperkirakan mampu menghasilkan daya listrik 620,8159 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 688 rumah tangga.
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
油
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Kuliah dilaksanakan di lapangan Embung Bengawan Kota Tarakan membahas dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu pintu skot balok dan pintu sorong. Pintu sorong terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir untuk membuka dan menutup daun pintu. Pintu skot balok terbuat dari susunan balok-balok kayu yang dapat diatur tingginya untuk mengontrol debit masuk. Perhitungan hidrolis untuk menentuk
Perencanaan Sistem Drainase Sub Das Karang Mumus Hilir Kota Samarinda Kalima...Alphariyan Sukmara
油
Abstrak-Kota Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta salah satu kota terbesar di
pulau Kalimantan. Dipilihnya Sub Das Karang Mumus Hilir sendiri dikarenakan sering terjadinya genangan air pada saat
setelah hujan. Faktor penyebab genangan air tersebut kurang memadainya kapasitas saluran yang ada, terjadinya backwater
dari sungai karang mumus yang mempengaruhi saluran sekunder, dan terjadinya backwater dari sungai mahakam yang
mempengaruhi sungai karang mumus. Genangan banjir dapat dihindari dengan perencanaan sistem drainase sesuai dengan
kebutuhan daerah Sub Das Karang Mumus Hilir tersebut, sehingga dalam studi ini akan dibahas mengenai besarnya debit
banjir rencana pada Sub Das Karang Mumus hilir beserta perencanaan sistem drainase.
Perhitungan yang dipakai dalam perencanaan sistem drainase ini antara lain perhitungan curah hujan rencana
dengan menggunakan Pearson Tipe III, debit rencana banjir menggunakan metode hidrograf Nakayazu, analisa limpasan
bendungan benangan lempake menggunakan lengkung kapasitas, analisa kapasitas eksisting dan rencana saluran primer
dengan metode manning, analisa profil muka air Sungai Karang Mumus sebelum backwater, Analisa profil muka air Sungai
Karang Mumus setelah backwater, Analisa kapasitas eksisting dan rencana saluran sekunder Sungai Karang Mumus dengan
metode manning, Analisa profil muka air saluran sekunder dengan menggunakan metode tahapan langsung (direct step), lalu
dengan adanya kondisi backwater , kemiringan yang sangat curam dengan H lebih dari 1,5 m, dan kemiringan rencana
lebih kecil daripada kemiringan eksisting maka dibutuhkannya perencanaan bangunan bantu
Dari hasil perencanaan sistem drainase sub Das Karang Mumus Hilir meliputi curah hujan periode ulang 10 tahun
untuk saluran sekunder 114,746 mm dan periode ulang 50 tahun untuk saluran primer 131,470 mm, sehingga didapatkan
debit banjir bervariasi yaitu antara 5,917 sampai dengan 52,405 m3/dt dan 983,23 m3/dt. Dari debit hidrolika bentuk dimensi
diperoleh dengan trapesium untuk saluran primer dengan dimensi maksimum b = 47,02 m, hair = 4,61 m , h saluran = 6 m dan
persegi untuk saluran sekunder dengan dimensi maksimum b = 7 m, hair = 2,6 m , h saluran = 3,5 m. serta bangunan bantu
yang diperlukan dalam saluran sekunder yang meliputi pintu air, bangunan terjun dan got miring.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian rekayasa turbin air jenis cross flow untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro di desa Lubuk Salasih, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Padang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membangun pembangkit listrik tenaga terbarukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Hasil survey menunjukkan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
油
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
This slide was made for a seminar about water crisis in Balikpapan on November 24, 2014. The crisis was started by the low water level in Manggar Reservoir, the only water source for Kota Balikpapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan ulang bendung tetap Batang Kambang di Kabupaten Pesisir Selatan untuk meningkatkan produksi pangan. Dibahas mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penelitian, dan landasan teori yang terkait dengan perencanaan bendung seperti analisis hidrologi, perhitungan hidrolis dan stabilitas bendung. [/ringkasan]"
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro pada Waduk Sidodadi Glenmore Banyuwangi. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang pemilihan lokasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan tinjauan pustaka mengenai debit andalan, kurva durasi aliran, penentuan tinggi jatuh efektif, dan klasifikasi PLTMH
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro pada Waduk Sidodadi Glenmore Banyuwangi. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang pemilihan lokasi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan tinjauan pustaka mengenai debit andalan, kurva durasi aliran, penentuan tinggi jatuh efektif dan debit turbin, serta klas
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Sungai Air Besar, Kampung Air Besar, Kabupaten Fakfak. Studi menunjukkan debit rata-rata sungai adalah 23,826 m3/detik dengan tinggi jatuh efektif 4 m, yang diperkirakan mampu menghasilkan daya listrik 620,8159 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 688 rumah tangga.
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
油
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi normalisasi saluran drainase Tanjung Sadari Krembangan Surabaya dan menemukan alternatif penanggulangan banjir. Beberapa alternatif yang diteliti meliputi pelebaran saluran sebagai tampungan memanjang dan penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan debit banjir, evaluasi kapasitas saluran, serta analisis alternatif penanganan genangan.
Kuliah dilaksanakan di lapangan Embung Bengawan Kota Tarakan membahas dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu pintu skot balok dan pintu sorong. Pintu sorong terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir untuk membuka dan menutup daun pintu. Pintu skot balok terbuat dari susunan balok-balok kayu yang dapat diatur tingginya untuk mengontrol debit masuk. Perhitungan hidrolis untuk menentuk
Perencanaan Sistem Drainase Sub Das Karang Mumus Hilir Kota Samarinda Kalima...Alphariyan Sukmara
油
Abstrak-Kota Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta salah satu kota terbesar di
pulau Kalimantan. Dipilihnya Sub Das Karang Mumus Hilir sendiri dikarenakan sering terjadinya genangan air pada saat
setelah hujan. Faktor penyebab genangan air tersebut kurang memadainya kapasitas saluran yang ada, terjadinya backwater
dari sungai karang mumus yang mempengaruhi saluran sekunder, dan terjadinya backwater dari sungai mahakam yang
mempengaruhi sungai karang mumus. Genangan banjir dapat dihindari dengan perencanaan sistem drainase sesuai dengan
kebutuhan daerah Sub Das Karang Mumus Hilir tersebut, sehingga dalam studi ini akan dibahas mengenai besarnya debit
banjir rencana pada Sub Das Karang Mumus hilir beserta perencanaan sistem drainase.
Perhitungan yang dipakai dalam perencanaan sistem drainase ini antara lain perhitungan curah hujan rencana
dengan menggunakan Pearson Tipe III, debit rencana banjir menggunakan metode hidrograf Nakayazu, analisa limpasan
bendungan benangan lempake menggunakan lengkung kapasitas, analisa kapasitas eksisting dan rencana saluran primer
dengan metode manning, analisa profil muka air Sungai Karang Mumus sebelum backwater, Analisa profil muka air Sungai
Karang Mumus setelah backwater, Analisa kapasitas eksisting dan rencana saluran sekunder Sungai Karang Mumus dengan
metode manning, Analisa profil muka air saluran sekunder dengan menggunakan metode tahapan langsung (direct step), lalu
dengan adanya kondisi backwater , kemiringan yang sangat curam dengan H lebih dari 1,5 m, dan kemiringan rencana
lebih kecil daripada kemiringan eksisting maka dibutuhkannya perencanaan bangunan bantu
Dari hasil perencanaan sistem drainase sub Das Karang Mumus Hilir meliputi curah hujan periode ulang 10 tahun
untuk saluran sekunder 114,746 mm dan periode ulang 50 tahun untuk saluran primer 131,470 mm, sehingga didapatkan
debit banjir bervariasi yaitu antara 5,917 sampai dengan 52,405 m3/dt dan 983,23 m3/dt. Dari debit hidrolika bentuk dimensi
diperoleh dengan trapesium untuk saluran primer dengan dimensi maksimum b = 47,02 m, hair = 4,61 m , h saluran = 6 m dan
persegi untuk saluran sekunder dengan dimensi maksimum b = 7 m, hair = 2,6 m , h saluran = 3,5 m. serta bangunan bantu
yang diperlukan dalam saluran sekunder yang meliputi pintu air, bangunan terjun dan got miring.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxUsBero
油
SLIDE PRESENTASI UNTUK CONTOH MATAKULIAH
1. PERANCANGAN KINCIR AIR PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MIKROHIDRO ALIRAN HEAD RENDAH
Studi Kasus Di Desa Manemeng
Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat
PROPOSAL
PENELITIAN
HAIZAN
21.10.03.024
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS REKAYASA SISTEM
SUMBAWA
2024
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2. BAB I PENDAHULUAN
PETANI PEKEBUN PETERNAK
1.1 Latar Belakang
Desa Manemeng dalah Salah satu Desa yang berada di Kec. Brang Ene Kabupaten Sumbawa
Barat yang secara geografis terletak dipesisir barat Kabupaten Sumbawa Barat yang
Penduduknya bersifat Homogen masih punya taliikatan kekerabatanya dengan penduduk
bermata pencaharian sebagai
4. PENELITIAN TERDAHULU
Studi potensi pembangkit listrik
tenaga mikrohidro (PLTMH) di
aliran sungai desa Kejawar
Banyumas
(Rizki Harto Jawadz, Hari
Prasetijo, Widhiatmoko Herry
Purnomo, 2019)
Uji kelayakan perencanaan
tenaga mikrohidro(pltmh)
bendung njaen di kab
sukoharjo lokasi perairan
bendungan Njaen cukup
berpotensi untuk dibangun
pembangkit Listik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)
(Muhammad Robani, 2019)
Studi perencanaan
pembangunan pembangkit
iistrik tenaga mikrohidro
(PLTMH) berdasarkan potensi
air yang ada di desa Pinogu
(Susanto Ointu, Frengki Eka
Putra Surusa, Muammar
Zainuddin, 2020)
6. Oleh sebab itu, perlu ada
perancangan kincir air sebagai
komponen utama untuk pembangkit
listrik sehingga dapat dijadikan
rekomendasi rancangan untuk
membangun PLTMH oleh pemerintah
Desa Manemeng untuk memecahkan
masalah ketersediaan listrik di
daerah tersebut.
8. 1.3 Batasan Masalah
1. Penelitian ini lebih dititik beratkan pada proses desain kincir air dan parameter
hasil kerja kincir air.
2. Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air yang digunakan yakni menurut Luvita
3. Pemilihan tipe kincir yang digunakan yakni menurut Quaranta dan Revelli.
4. Penelitian tidak mencakup kelistrikan namun pada penelitian hanya mencakup
daya rencana dari kincir air (kW).
9. 1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
rancangan kincir air Breastshot sesuai dengan debit dan
head aliran saluran irigasi Sier-sier di Desa Manemeng.
10. 1.5 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Diperolehnya rancangan kincir air Breastshot sesuai dengan keadaan
aliran saluran irigasi Sier-sier di Desa Manemeng.
b. Sebagai sarana mahasiswa menerima dan memahami materi
perkuliahan dan menambah minat mahasiswa terhadap materi
Manufaktur.
c. Sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang teknik
mesin khususnya ilmu Manufaktur.
11. 1.5 Manfaat
2. Bagi akademisi
a. Sebagai pembuktian teori tentang Manufaktur didapatkan mahasiswa di
dalam kelas.
b. Sebagai pengabdian mahasiswa untuk masyarakat sekitar.
12. 1.5 Manfaat
3. Bagi masyarakat
a. Penelitian ini dapat membantu masyarakat sekitar untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di daerah tersebut.
b. Sebagai pengenalan bidang Manufaktur pada pembuatan Kincir
Air sebagai Pembangkit Listrik di desa Manemeng sehingga bisa
dijadikan referensi untuk kemandirian listrik di daerah
pedesaan.
14. 2.1 Tinjauan Pustaka
Rancangan kincir air Ruzita
Sumiati (Sumiati, 2019)
Rancangan kincir air Sugiman
(Sugiman, 2018)
Rancangan kincir air Lie
Keng Wong (Wong, 2019)
Rancangan kincir air Unggul Wibawa
(Wibawa, 2014)
15. 2.2 Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH)
Tipe Kapasitas
Large-hydro 100 MW
Medium-hydro 15-100 MW
Small-hydro 115 MW
Small-hydro 1 MW< Daya >100 kW
Micro-hydro 5 kW100 kW
Pico-hydro 5 kW
Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air (Luvita, 2017).
16. 2.3 Klasifikasi kincir air
A. Kincir air overshot
B. Kincir air breastshot
C. Kincir air undershot
breastshot
overshot
undershot
17. 2. 3 Pemilihan kincir air
Type
Head
(m)
Max. Flow rate
(m続/s)
Max. Effiency
(%)
Overshot 3-6 0,2 80-85
Breastshot 1-4 0,6-1 70-85
Undershot 1.5 1 70-85
Klasifikasi tipe kincir air (Quaranta & Revelli, 2018)
18. 2. 4 Perancangan kincir air
Tahap Perancangan Kincir Air Sebagai Berikut:
1. Luas Penampang Irigasi A=(B+m.h) h
2. Kecepatan Aliran
3. Debit Saluran Irigasi Q=A x v
4. Daya Hidrolik ph=g.Q.h+0,5.Q.v2
5. Daya Rencana Kincir Air Pkincir =紐 kincir . ph
6. Geometri Kincir Air
Keterangan
A = luas penampang (m)
B = lebar dasar saluran (m)
h = tinggi muka air (m)
m = kemiringan dinding (m)
v = kecepatan aliran (m/detik)
S = jarak (m)
t = waktu (detik)
Q = debit (m3
/detik)
A = luas penampang (m)
v = kecepatan aliran (m2
/detik)
Ph = daya hidrolik (kW)
g = gaya gravitasi (9,81 m/detik2
)
Q = debit (m3
/detik)
h = tinggi muka air (m)
v = kecepatan aliran (m/detik)
紐 = efisiensi kincir air (%)
P kincir = daya rencana kincir air (kW)
P Hidrolik = daya hidrolik (kW)
D = diameter kincir air (m)
H = head (m)
cos = 0,60-0,62
v = kecepatan aliran (m/detik)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/detik2
)
19. Lanjutan 2. 4 Perancangan kincir air
7. Kecepatan Keliling Kincir Air
8. Putaran Kincir Air
9. Jumlah Sudu yang Aktif i = nnps .z
10. Kapasitas Air yang Diterima Oleh Sudu
11. Gaya Fluida F = q.p.v
12. Torsi Kincir Air = r.F
13. Kecepatan Anguler
Keterangan
U1 = kecepatan keliling (m/detik)
v = kecepatan aliran (m/detik)
cos 淡 = sudut sudu (属)
n = putaran kincir air (rpm)
U1= kecepatan keliling (m/detik)
D Luar = diameter luar kincir (m)
i = jumlah sudu aktif
=
Z = jumlah sudu
q = kapasitas air diterima sudu (m3
/detik)
Q = debit (m3
/detik)
i = jumlah sudu aktif
F = gaya fluida (N)
q = kapasitas air diterima sudu (m3
/detik)
p= massa jenis air (1000 kg/m3
)
v = kecepatan aliran (m/detik)
= torsi (N.m)
r = jari-jari kincir (m)
F = gaya tangensial (N)
m = Kecepatan anguler
= kecepatan anguler (rad/detik)
n = putaran kincir air (rpm)
20. 2. 5 Perancangan poros
A. Daya rencana poros
B. Momen puntir
C. Tegangan ijin geser
D. Diameter poros
Keterangan :
Pd = daya poros rencana (kW)
k
紐 = efisiensi kincir air (%)
Pk = daya rencana kincir air (kW)
T = momen puntir (kg/mm)
Pd = daya poros rencana (kW)
n = putaran kincir air (rpm)
a = tegangan ijin geser (kg/mm2
)
b = kekuatan tarik bahan (kg/mm2
)
Sf1 = faktor keamanan
Sf2 = faktor pengalih alir pasak
ds = diameter poros (mm)
a = tegangan ijin geser (kg/mm2
)
Kt = faktor koreksi
Cb = beban lentur
T = momen puntir (kg/mm)
24. 3.1. Waktu dan Tempat
Perancangan ini bertempat
di Desa Manemeng
Kecamatan Brang Ene
Kabupaten Sumbawa Barat
dan waktu perancangan
dilakukan pada bulan Juni
2024 sampai Agustus 2024
Lokasi Penelitian
25. 3.2. Alat dan Bahan
1. Alat
Laptop atau PC
Roll 8 meter Stanley Tylon
Stopwatch
2. Bahan
sterefoam atau bola pimpong
28. 3.5. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Analisa data
deskriptif. Dimana data yang
diperoleh dari hasil studi
lapangan dan studi numeris
ditampilkan dalam bentuk
tabel, dan kemudian dijadikan
sebagai acuan dalam
perancangan kincir air.
29. 3.6. Rancangan Penelitian
Menguraikan latar belakang
permasalahan kemudian melakukan
identifikasi masalah. Selanjutnya
dilakukan tinjauaan pustaka dan
mencari landasan teori dan
persamaan yang berkaitan. Setelah
itu Menyusun metode perancangan
yang akan digunakan. Kemudian
mendapatkan perancangan tipe
kincir air.
30. 3.7. Prosedur Perancangan
Studi Literatur
Mulai
Studi Lapangan
Kecepatan Aliran
Kesimpulan
Selesai
Geometri Irigasi Head
Debit Aliran
Perancangan
Kincir Air tipe
Diagram alir perancangan
31. 3.7. Prosedur Perancangan
Studi Literatur
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH).
2. Klasifikasi kincir air
3. Perancangan kincir air.
4. Perancangan poros.
5. Perancangan bantalan.
Lanjutan
Studi Lapangan
1. Luas penampang irigasi
2. Kecepatan aliran
3. Debit saluran irigasi
4. Daya hidrolik
5. Daya rencana kincir air
6. Geometri kincir air
32. 3.7. Prosedur Perancangan
Perancangan kincir air
1. Membuat gambaran umum kincir air yang dirancang.
2. Menghitung geometri dari kincir air meliputi:
3. Menghitung parameter hasil kerja kincir air yang dirancang meliputi:
4. Membuat gambar Detail Engineering Design (DED) dalam dua dimensi dan tiga
dimensi sebagai acuan proses MANUFAKTUR dengan kondisi penyesuaian
terhadap perhitungan perancangan komponen kincir air.
Lanjutan