際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Tarakan, 06 Mei 2023
Kuliah dilaksanakan di lapangan
Lokasi : Embung Bengawan Kota Tarakan
Praktisi :
Ir. Sabudi Prasetyo, S.T., M.M.
Kabid Pengairan dan Sumber Daya Air
DPUPR Kota Tarakan
Pelaksanaan Kelas Kolaborasi
Program Praktisi Mengajar
Tahun 2023
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Borneo Tarakan
Mata Kuliah :
Irigasi dan Bangunan Air (3 SKS)
Materi :
Bangunan Pengatur : Pintu Skot Balok dan Pintu Sorong
Pertemuan ke 13
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air
Bangunan pengatur tinggi muka air terletak melintang pada saluran
dan berada di depan pintu pengambil debit/intake. Bangunan ini
berfungsi untuk mengatur tinggi muka air di saluran depan intake
sehingga debit yang masuk intake sesuai dengan perencanaan yaitu
debit andalan. Bab ini akan membahas dua jenis bangunan pengatur
muka air, yaitu : pintu skot balok dan pintu sorong. Kedua
bangunan ini dapat dipakai sebagai bangunan pengontrol untuk
mengendalikan tinggi muka air di saluran.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air
1. Pintu Sorong (Check Gate)
2. Pintu Skot Balok (Skot Balk)
3. Pintu Radial
4. Mercu Tetap
5. Mercu Tipe U (Tipe Cocor Bebek)
6. Celah Kontrol Trapesium
(Sumber : Standar Perencanaan Irigasi - Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan KP-04
Tahun 2013)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan
PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Pintu Sorong (Check Gate)
Pintu Sorong ialah sekat yang dapat diatur bukaannya. Pintu Sorong
terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir, alat stang (baut)
pemutar. Daun pintu dapat terbuat dari plat baja atau kayu.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
 Operasionalnya berat
 Bahan cepat rusak / keropos / berkarat
 Pemeliharaan mahal / sulit
(Sumber : Bahan Pelatihan
Desain Irigasi Partisipatif,
Direktorat Pengelolaan Lahan
dan Air dan PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan
Desain Irigasi Partisipatif,
Direktorat Pengelolaan Lahan
dan Air dan PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan
Desain Irigasi Partisipatif,
Direktorat Pengelolaan Lahan
dan Air dan PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan
Desain Irigasi Partisipatif,
Direktorat Pengelolaan Lahan
dan Air dan PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan
Desain Irigasi Partisipatif,
Direktorat Pengelolaan Lahan
dan Air dan PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Foto Pintu Sorong (1)
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Foto Pintu Sorong (2)
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Perencanaan Hidrolis
Rumus debit yang dapat dipakai untuk pintu sorong adalah :
 =      
Dimana :
Q = debit (m3/dt)
K = Faktor aliran tenggelam
 = Koefisien debit
a = bukaan pintu (m)
b = lebar pintu (m)
g = percepatan gravitasi (m/dt2 )( 9,8)
h1 = kedalaman air di depan pintu di atas ambang (m)
Lebar standar untuk pintu pembilas bawah (undersluice) adalah 0,50m ; 0,75m ; 1,00m ; 1,25m dan
1,50 m.
Besarnya koeffisien K dapat diambil dari
grafik berikut ini.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Sedangkan besarnya koeffisien debit (  ) dapat diambil dari grafik
berikut berikut ini dimana besarnya koeffisien debit tergantung dari
perbandingan h1dengan a serta besarnya sudut antara pintu sorong
dengan lantai ().
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Pintu Skot Balok (Skot Balk)
Pintu Skot Balok ialah pintu yang terbuat dari susunan kayu atau
balok-balok kayu segi empat yang terlepas satu sama lain (Skot Balk)
yang disusun vertikal, tegak lurus memotong arah aliran atau
melintang saluran setinggi rencana sehingga debit yang berlebih
akan melimpah melalui atas balok ke saluran.
Balok  balok tersebut disangga di dalam sponeng/alur yang lebih
besar 0,03m sampai 0,05m dari tebal balok  balok itu sendiri.
Bangunan pengatur tinggi muka air direncanakan dengan skot
balok.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
(Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan
PNM, 2008)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Foto Pintu Skot Balok (1)
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Foto Pintu Skot Balok (2)
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Kelebihan Pintu Skot Balok
1. Konstruksi ini sederhana dan kuat
2. Biaya pembuatannya kecil
Kelemahan Pintu Skot Balok
1. Pemasangan dan pemindahan balok-baloknya memerlukan sedikitnya dua orang dan
memerlukan waktu
2. Tinggi muka air bisa diatur selangkah demi selangkah saja; setiap langkah sama dengan
tinggi sebuah balok
3. Ada kemungkinan balok  baloknya hilang
4. Skot balok bisa dioperasikan oleh orang yang tidak berwenang
5. Karakteristik tinggi debit aliran pada balok belum diketahui secara pasti
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Bentuk Hidrolis dan Kriteria Skot Balok
1. Pengalirannya merupakan pengaliran tidak
sempurna.
2. Dibuat dari susunan balok-balok persegi yang
terlepas satu sama lain.
3. Lebar skot balok dilepaskan seluruhnya.
Disarankan lebar b < 1,5 m, agar mudah
memasang dan mengambil skot balk.
4. Pintu Kayu dan Besi dengan perlengkapan stang
pengangkat; pengalirannya merupakan pengaliran
lewat lubang. Bila lebar pintu < 1,0 m lebih baik
dibuat dari besi.
5. Dalam bangunan  bangunan saluran irigasi,
dengan lebar bukaan pengontrol 2,0 m atau lebih
kecil lagi, profil  profil balok seperti yang
diperlihatkan pada gambar disamping biasa
dipakai.
Gambar : Koefisien debit untuk aliran diatas skot balok
potongan segi empat (cv  1,0)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Perencanaan Hidrolis
Aliran pada skot balok dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan tinggi debit berikut :
 = 





/

.
Dimana :
Q = debit, m3/dt
Cd = koefisien debit ( harganya mendekati 0,63 )
Cv = koefisien kecepatan datang
g = percepatan gravitasi ( 9,8 m/dt2 )
b = lebar normal, m
h1 = kedalaman air di atas skot balok, m
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Besarnya koeffisien debit dapat diambil dari grafik berikut ini. Nilai H1 /L sebaiknya diambil kurang dari 1,5.
Nilai yang lebih tinggi dari 1,5 maka pola alirannya menjadi tidak mantap dan sangat sensitif terhadap
ketajaman tepi balok sekat bagian hulu. Juga besarnya airasi dalam kantong udara dan tenggelamnya
pancaran sangat mempengaruhi debit pada balok sekat.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Stabilitas
Skot balok dan pintu-pintunya diperhitungkan kekuatannya, terhadap tekanan air :
T = F / W  T < F
Tembok sayap diperhitungkan terhadap guling dan geser
Terhadap Guling : F = Mt/Mg
Dimana : F = faktor keamanan (1,5  2)
Mg = momen guling (Kg m; Ton m)
Mt = momen penahan (Kg m; Ton m)
Terhadap Geser : F = f.


Dimana : F = faktor keamanan
f = koefisien geser
V = jumlah gaya vertical (Kg; ton)
H = jumlah gaya horizontal (Kg; ton)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Material f
Batu kompak tak beraturan 0,8
Batuan sedikit pecah 0,7
Koral dan pasir kasar 0,4
Pasir 0,3
Lumpur Perlu penyelidikan
Tabel Koefisien Geser (f)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Contoh Perhitungan
Akan dilakukan perhitungan perencanaan bangunan bagi dengan data sebagai
berikut :
Data Sekunder
hulu
Sekunder
kiri
Sekunder
kanan
Tersier kiri Tersier kanan
Elevasi muka air,
meter
+ 76.53 + 76.03 + 75.97 + 74.16 + 73.23
Debit, m3/detik 2.232 1.237 0.616 0.149 0.232
Pengatur - - P.sorong P.sorong Balok sekat Romijn
Pintu Ukur - - Mercu - - Thomson Romijn
Kemiringan 0.000328 0.000133 0.000080 0.000970 0.000510
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Perhitungan dimensi saluran
Perencanaan saluran dari bangunan bagi  sadap tersebut adalah sebagai
berikut :
Data
Sekunder
hulu
Sekunder
kiri
Sekunder
kanan
Tersier kiri
Tersier
kanan
Debit, m3/dtk 2.232 1.237 0.616 0.095 0.232
Kemiringan talut 1 : m 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0
Perbandingan b/h 1.8  2.3 1.5  1.8 1.3  1.5 1.0 1.0
Koeffisien kekasaran
Stickler ( k )
40 40 35 35 35
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Tabel karakteristik saluran
berdasarkan debit
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Untuk tersier kanan ini dicoba dengan lebar saluran b = 0.50 m dengan b/h = 1.0
maka h = 0.5 m.
Dengan miring talud m = 1.0, maka :
 Luas basah A = (b + m x h) h = ( 0.50 + 1.0 x 0.5 ) 0.5 = 0.50 m2.
 Keliling basah P = b + 2 h (1 + 2) = 0.5 + 2 x 0.5 (1 + 12) = 1.942 m
 Jari-jari hidraulis R = A/P = 0.257 m.
 Kecepatan aliran V = k x R2/3 x I1/2 = 0.3195 m/det
 Debit Q = V x A = 0.3195 x 0.50 = 0.159 m3/det
Perhitungan dimensi saluran
Karena debit yang dialirkan oleh tersier kanan ini adalah sebesar 0,232 m3/detik,
maka dipakai pintu Romijn Type II.
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
Data pintu Romijn Type II dapat dilihat pada tabel berikut :
(m)
(m)
(Liter/detik)
(m)
(p)
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
V = varian = 0.18 x H maksimum = 0.18 x 0.50 = 0.09 meter
Elevasi dasar dari muka air rencana : p = 1.15 + 0.09 = 1.24 meter.
h1 + p = 0.50 + 1.24 meter = 1.74 meter > h = 1.1 meter
Karena h1+p lebih besar dari kedalaman muka air di saluran
sekunder hulu maka dasar pintu Romijn harus diturunkan sebesar
0,64 meter.
Sehingga kedudukan pintu Romijn seperti pada gambar berikut :
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
www.ubt.ac.id
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to MATERI PERTEMUAN 13.pdf (20)

Tb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 okTb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 ok
taufiq268446
Hidrolika dua
Hidrolika duaHidrolika dua
Hidrolika dua
Indaru Meinika Adnin
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
PutraLuase2
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Aswar Amiruddin
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Dasapta Erwin Irawan
pompa air tenaga angin
pompa air tenaga anginpompa air tenaga angin
pompa air tenaga angin
binaaprilia
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
Budiman Indriyani
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
infosanitasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
Andrew Hutabarat
Tegangan permukaan
Tegangan permukaanTegangan permukaan
Tegangan permukaan
Muhammad Ananta Buana Burhan
Laporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simonganLaporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simongan
EVI KRISTIANINRUM
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
Syafutri Asbintari
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
Hendrizal
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
YusufChristianNugroh
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Aswar Amiruddin
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
MuchamadAbdulKholiq
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Mega Dharma Putra
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
AhmadMuhtadi11
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
Nur Rachmat
Tb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 okTb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 ok
taufiq268446
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
PutraLuase2
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Aswar Amiruddin
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Geologi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Dasapta Erwin Irawan
pompa air tenaga angin
pompa air tenaga anginpompa air tenaga angin
pompa air tenaga angin
binaaprilia
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
infosanitasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
8 kuliah pa bab viii. penyaluran air irigasi
Andrew Hutabarat
Laporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simonganLaporan observasi bendung simongan
Laporan observasi bendung simongan
EVI KRISTIANINRUM
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
Hendrizal
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
Tugas makalah IUT (deep tunnel) yusuf christian nugroho 18.1003.222.01.0912
YusufChristianNugroh
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Aswar Amiruddin
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
MuchamadAbdulKholiq
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Mega Dharma Putra
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
AhmadMuhtadi11
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
PEMANFAATANSUMBERENERGITERBARUKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI PEMASOK ...
Nur Rachmat

More from Aswar Amiruddin (20)

Template Civil Engineering Scientific Journal
Template Civil Engineering Scientific JournalTemplate Civil Engineering Scientific Journal
Template Civil Engineering Scientific Journal
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Aswar Amiruddin
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Aswar Amiruddin
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Aswar Amiruddin
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Aswar Amiruddin
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
Aswar Amiruddin
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
Aswar Amiruddin
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Aswar Amiruddin
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
Aswar Amiruddin
Template Civil Engineering Scientific Journal
Template Civil Engineering Scientific JournalTemplate Civil Engineering Scientific Journal
Template Civil Engineering Scientific Journal
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Aswar Amiruddin
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Aswar Amiruddin
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Aswar Amiruddin
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 5
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Rekayasa hidrologi pertemuan 6
Aswar Amiruddin
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7 Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Rekayasa hidrologi pertemuan 7
Aswar Amiruddin

Recently uploaded (6)

Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset

MATERI PERTEMUAN 13.pdf

  • 1. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Tarakan, 06 Mei 2023 Kuliah dilaksanakan di lapangan Lokasi : Embung Bengawan Kota Tarakan Praktisi : Ir. Sabudi Prasetyo, S.T., M.M. Kabid Pengairan dan Sumber Daya Air DPUPR Kota Tarakan Pelaksanaan Kelas Kolaborasi Program Praktisi Mengajar Tahun 2023 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan Mata Kuliah : Irigasi dan Bangunan Air (3 SKS) Materi : Bangunan Pengatur : Pintu Skot Balok dan Pintu Sorong Pertemuan ke 13
  • 2. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air Bangunan pengatur tinggi muka air terletak melintang pada saluran dan berada di depan pintu pengambil debit/intake. Bangunan ini berfungsi untuk mengatur tinggi muka air di saluran depan intake sehingga debit yang masuk intake sesuai dengan perencanaan yaitu debit andalan. Bab ini akan membahas dua jenis bangunan pengatur muka air, yaitu : pintu skot balok dan pintu sorong. Kedua bangunan ini dapat dipakai sebagai bangunan pengontrol untuk mengendalikan tinggi muka air di saluran.
  • 3. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air 1. Pintu Sorong (Check Gate) 2. Pintu Skot Balok (Skot Balk) 3. Pintu Radial 4. Mercu Tetap 5. Mercu Tipe U (Tipe Cocor Bebek) 6. Celah Kontrol Trapesium (Sumber : Standar Perencanaan Irigasi - Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan KP-04 Tahun 2013)
  • 4. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 5. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Pintu Sorong (Check Gate) Pintu Sorong ialah sekat yang dapat diatur bukaannya. Pintu Sorong terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir, alat stang (baut) pemutar. Daun pintu dapat terbuat dari plat baja atau kayu.
  • 6. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Operasionalnya berat Bahan cepat rusak / keropos / berkarat Pemeliharaan mahal / sulit (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 7. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 8. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 9. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 10. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 11. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Foto Pintu Sorong (1) Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
  • 12. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Foto Pintu Sorong (2) Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
  • 13. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Perencanaan Hidrolis Rumus debit yang dapat dipakai untuk pintu sorong adalah : = Dimana : Q = debit (m3/dt) K = Faktor aliran tenggelam = Koefisien debit a = bukaan pintu (m) b = lebar pintu (m) g = percepatan gravitasi (m/dt2 )( 9,8) h1 = kedalaman air di depan pintu di atas ambang (m) Lebar standar untuk pintu pembilas bawah (undersluice) adalah 0,50m ; 0,75m ; 1,00m ; 1,25m dan 1,50 m. Besarnya koeffisien K dapat diambil dari grafik berikut ini.
  • 14. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Sedangkan besarnya koeffisien debit ( ) dapat diambil dari grafik berikut berikut ini dimana besarnya koeffisien debit tergantung dari perbandingan h1dengan a serta besarnya sudut antara pintu sorong dengan lantai ().
  • 15. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Pintu Skot Balok (Skot Balk) Pintu Skot Balok ialah pintu yang terbuat dari susunan kayu atau balok-balok kayu segi empat yang terlepas satu sama lain (Skot Balk) yang disusun vertikal, tegak lurus memotong arah aliran atau melintang saluran setinggi rencana sehingga debit yang berlebih akan melimpah melalui atas balok ke saluran. Balok balok tersebut disangga di dalam sponeng/alur yang lebih besar 0,03m sampai 0,05m dari tebal balok balok itu sendiri. Bangunan pengatur tinggi muka air direncanakan dengan skot balok.
  • 16. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id (Sumber : Bahan Pelatihan Desain Irigasi Partisipatif, Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air dan PNM, 2008)
  • 17. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Foto Pintu Skot Balok (1) Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
  • 18. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Foto Pintu Skot Balok (2) Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air Sumber Foto : http://irigasi.pupr.kuduskab.go.id/pintu_air
  • 19. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Kelebihan Pintu Skot Balok 1. Konstruksi ini sederhana dan kuat 2. Biaya pembuatannya kecil Kelemahan Pintu Skot Balok 1. Pemasangan dan pemindahan balok-baloknya memerlukan sedikitnya dua orang dan memerlukan waktu 2. Tinggi muka air bisa diatur selangkah demi selangkah saja; setiap langkah sama dengan tinggi sebuah balok 3. Ada kemungkinan balok baloknya hilang 4. Skot balok bisa dioperasikan oleh orang yang tidak berwenang 5. Karakteristik tinggi debit aliran pada balok belum diketahui secara pasti
  • 20. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Bentuk Hidrolis dan Kriteria Skot Balok 1. Pengalirannya merupakan pengaliran tidak sempurna. 2. Dibuat dari susunan balok-balok persegi yang terlepas satu sama lain. 3. Lebar skot balok dilepaskan seluruhnya. Disarankan lebar b < 1,5 m, agar mudah memasang dan mengambil skot balk. 4. Pintu Kayu dan Besi dengan perlengkapan stang pengangkat; pengalirannya merupakan pengaliran lewat lubang. Bila lebar pintu < 1,0 m lebih baik dibuat dari besi. 5. Dalam bangunan bangunan saluran irigasi, dengan lebar bukaan pengontrol 2,0 m atau lebih kecil lagi, profil profil balok seperti yang diperlihatkan pada gambar disamping biasa dipakai. Gambar : Koefisien debit untuk aliran diatas skot balok potongan segi empat (cv 1,0)
  • 21. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Perencanaan Hidrolis Aliran pada skot balok dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan tinggi debit berikut : = / . Dimana : Q = debit, m3/dt Cd = koefisien debit ( harganya mendekati 0,63 ) Cv = koefisien kecepatan datang g = percepatan gravitasi ( 9,8 m/dt2 ) b = lebar normal, m h1 = kedalaman air di atas skot balok, m
  • 22. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Besarnya koeffisien debit dapat diambil dari grafik berikut ini. Nilai H1 /L sebaiknya diambil kurang dari 1,5. Nilai yang lebih tinggi dari 1,5 maka pola alirannya menjadi tidak mantap dan sangat sensitif terhadap ketajaman tepi balok sekat bagian hulu. Juga besarnya airasi dalam kantong udara dan tenggelamnya pancaran sangat mempengaruhi debit pada balok sekat.
  • 23. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Stabilitas Skot balok dan pintu-pintunya diperhitungkan kekuatannya, terhadap tekanan air : T = F / W T < F Tembok sayap diperhitungkan terhadap guling dan geser Terhadap Guling : F = Mt/Mg Dimana : F = faktor keamanan (1,5 2) Mg = momen guling (Kg m; Ton m) Mt = momen penahan (Kg m; Ton m) Terhadap Geser : F = f. Dimana : F = faktor keamanan f = koefisien geser V = jumlah gaya vertical (Kg; ton) H = jumlah gaya horizontal (Kg; ton)
  • 24. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Material f Batu kompak tak beraturan 0,8 Batuan sedikit pecah 0,7 Koral dan pasir kasar 0,4 Pasir 0,3 Lumpur Perlu penyelidikan Tabel Koefisien Geser (f)
  • 25. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Contoh Perhitungan Akan dilakukan perhitungan perencanaan bangunan bagi dengan data sebagai berikut : Data Sekunder hulu Sekunder kiri Sekunder kanan Tersier kiri Tersier kanan Elevasi muka air, meter + 76.53 + 76.03 + 75.97 + 74.16 + 73.23 Debit, m3/detik 2.232 1.237 0.616 0.149 0.232 Pengatur - - P.sorong P.sorong Balok sekat Romijn Pintu Ukur - - Mercu - - Thomson Romijn Kemiringan 0.000328 0.000133 0.000080 0.000970 0.000510
  • 27. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Perhitungan dimensi saluran Perencanaan saluran dari bangunan bagi sadap tersebut adalah sebagai berikut : Data Sekunder hulu Sekunder kiri Sekunder kanan Tersier kiri Tersier kanan Debit, m3/dtk 2.232 1.237 0.616 0.095 0.232 Kemiringan talut 1 : m 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0 Perbandingan b/h 1.8 2.3 1.5 1.8 1.3 1.5 1.0 1.0 Koeffisien kekasaran Stickler ( k ) 40 40 35 35 35
  • 29. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Untuk tersier kanan ini dicoba dengan lebar saluran b = 0.50 m dengan b/h = 1.0 maka h = 0.5 m. Dengan miring talud m = 1.0, maka : Luas basah A = (b + m x h) h = ( 0.50 + 1.0 x 0.5 ) 0.5 = 0.50 m2. Keliling basah P = b + 2 h (1 + 2) = 0.5 + 2 x 0.5 (1 + 12) = 1.942 m Jari-jari hidraulis R = A/P = 0.257 m. Kecepatan aliran V = k x R2/3 x I1/2 = 0.3195 m/det Debit Q = V x A = 0.3195 x 0.50 = 0.159 m3/det Perhitungan dimensi saluran Karena debit yang dialirkan oleh tersier kanan ini adalah sebesar 0,232 m3/detik, maka dipakai pintu Romijn Type II.
  • 30. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id Data pintu Romijn Type II dapat dilihat pada tabel berikut : (m) (m) (Liter/detik) (m) (p)
  • 31. www.ubt.ac.id www.ubt.ac.id V = varian = 0.18 x H maksimum = 0.18 x 0.50 = 0.09 meter Elevasi dasar dari muka air rencana : p = 1.15 + 0.09 = 1.24 meter. h1 + p = 0.50 + 1.24 meter = 1.74 meter > h = 1.1 meter Karena h1+p lebih besar dari kedalaman muka air di saluran sekunder hulu maka dasar pintu Romijn harus diturunkan sebesar 0,64 meter. Sehingga kedudukan pintu Romijn seperti pada gambar berikut :