Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
油
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
油
Dokumen tersebut membahas tentang baku mutu air dan parameter kualitas air. Baku mutu air adalah ukuran batas kadar zat atau unsur yang boleh ada dalam air, sedangkan parameter kualitas air meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, hardness, alkalinitas, dan kecerahan yang digunakan untuk menilai mutu air.
Paparan lingkungan dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif melibatkan pengukuran langsung kadar zat kimia yang masuk ke tubuh, sedangkan pengukuran kualitatif menggunakan indikator tidak langsung seperti indeks kesehatan masyarakat. Populasi terpapar ditentukan dengan mengukur secara langsung dosis zat kimia dalam tubuh atau secara tidak langsung menggunakan
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
油
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian partikel tersuspensi total di udara ambien menggunakan alat High Volume Air Sampler dengan metode gravimetri. Meliputi prinsip pengambilan contoh udara besar volume selama 24 jam menggunakan filter kaca dan pompa vakum, persiapan filter sebelum dan sesudah pengujian, perhitungan konsentrasi partikel berdasarkan berat filter, serta laporan hasil pengujian.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
油
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Dokumen ini membahas tentang parameter kualitas udara dan teknik analisis udara. Terdapat dua jenis teknik sampling udara yaitu sampling udara emisi dan udara ambien. Dokumen ini juga menjelaskan standar baku mutu udara ambien dan emisi menurut peraturan pemerintah serta cara penentuan lokasi dan penggunaan alat impinger dalam menganalisis kadar gas-gas berbahaya di udara.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Uji beda dua mean digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang terkait. Dokumen menjelaskan rumus, syarat, dan contoh soal uji beda dua mean dengan menggunakan data sebelum dan sesudah perlakuan untuk menguji pengaruh suatu faktor.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Teknik pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan BOD melibatkan penyiapan botol sampel dengan mencuci dan membilasnya dengan asam klorida dan air bebas analit. Volume sampel minimal 1000 ml diambil dari lokasi yang mewakili karakteristik air limbah sebelum dan sesudah IPAL. Sampel dimasukkan ke dalam botol sambil menghindari gelembung udara dan ditutup rapat untuk disimpan maksimal 2 hari pada suhu pending
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan prinsip dan persyaratan penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara roadside. Lokasi harus mewakili daerah yang dipantau dan bebas dari pengaruh adsorpsi atau absorpsi. Peralatan harus dipasang pada tempat terbuka, aman, dan tidak terganggu, serta jaraknya 1-5 m dari jalan dan ketinggian 1,5-3 m. Dilaporkan data lokasi, kondisi, dan parameter penguk
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Biodata dan latar belakang pendidikan Ir. Muhtadi A. Temenggung, dosen teknik lingkungan.
2. Ringkasan tentang tujuan dan materi silabus teknik lingkungan yang meliputi pengertian bidang tersebut, ruang lingkupnya, dan referensi.
3. Sejarah perkembangan ilmu teknik lingkungan dan pengertian teknik lingkungan sebagai cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha per
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian partikel tersuspensi total di udara ambien menggunakan alat High Volume Air Sampler dengan metode gravimetri. Meliputi prinsip pengambilan contoh udara besar volume selama 24 jam menggunakan filter kaca dan pompa vakum, persiapan filter sebelum dan sesudah pengujian, perhitungan konsentrasi partikel berdasarkan berat filter, serta laporan hasil pengujian.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
油
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Dokumen ini membahas tentang parameter kualitas udara dan teknik analisis udara. Terdapat dua jenis teknik sampling udara yaitu sampling udara emisi dan udara ambien. Dokumen ini juga menjelaskan standar baku mutu udara ambien dan emisi menurut peraturan pemerintah serta cara penentuan lokasi dan penggunaan alat impinger dalam menganalisis kadar gas-gas berbahaya di udara.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Uji beda dua mean digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang terkait. Dokumen menjelaskan rumus, syarat, dan contoh soal uji beda dua mean dengan menggunakan data sebelum dan sesudah perlakuan untuk menguji pengaruh suatu faktor.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Teknik pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan BOD melibatkan penyiapan botol sampel dengan mencuci dan membilasnya dengan asam klorida dan air bebas analit. Volume sampel minimal 1000 ml diambil dari lokasi yang mewakili karakteristik air limbah sebelum dan sesudah IPAL. Sampel dimasukkan ke dalam botol sambil menghindari gelembung udara dan ditutup rapat untuk disimpan maksimal 2 hari pada suhu pending
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan prinsip dan persyaratan penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara roadside. Lokasi harus mewakili daerah yang dipantau dan bebas dari pengaruh adsorpsi atau absorpsi. Peralatan harus dipasang pada tempat terbuka, aman, dan tidak terganggu, serta jaraknya 1-5 m dari jalan dan ketinggian 1,5-3 m. Dilaporkan data lokasi, kondisi, dan parameter penguk
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Biodata dan latar belakang pendidikan Ir. Muhtadi A. Temenggung, dosen teknik lingkungan.
2. Ringkasan tentang tujuan dan materi silabus teknik lingkungan yang meliputi pengertian bidang tersebut, ruang lingkupnya, dan referensi.
3. Sejarah perkembangan ilmu teknik lingkungan dan pengertian teknik lingkungan sebagai cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha per
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Getaran adalah gerak bolak-balik yang terjadi secara teratur di sekitar titik setimbangnya. Karena terjadi secara teratur. Getran sering disebut gerak berkala atau gerak periodik. Beberapa contoh gerak periodik atau getaran adalah: Gerak turun naiknya batu yang digantung pada sebuah pegas. Gerak ayunan sebuah bola besi. Gerak turun naiknya ujung sebilah penggaris plastik yang salah satu ujungnya dijepit. Gerak turun naiknya air dalam pipa U. Dalam keseharian, manfaat getaran, seperti: Senar-senar gitar yang dipetik menghasilkan musik yang merdu Getaran bandul yang dimanfaatkan sebagai penunjuk waktu Getaran pegas pada alat suspensi mobil memberi kenyaman dalam berkendara, terutama saat mobil melintasi jalan tidak rata
Gelombang adalah perambatan energi dari suatu tempat ke tempat lain tanpa menyeret materi yang dilewatinya. Beberapa jenis gelombang yang biasa ditemui, seperti: Gelombang tali Gelombang gempa Gelombang bunyi Gelombang air Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang gempa merambat melalui suatu medium. Mediumnya dapat berupa zat padat, zat cair atau gas. Gelombang yang seperti ini disebut gelombang mekanik. Sementara, gelombang cahaya, gelombang radio, dan gelombang mikro tidak membutuhkan medium untuk perambatnya. Gelombang yang seperti ini disebut gelombang elektromagnetik. Dalam penghitungan soal, biasanya diketahui bentuk gelombangnya seperti gelombang transversal atau gelombang longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang periodik berbentuk sinusoidal yang memiliki bukit dan lembah. Satu gelombang transversal terdiri dari 1 bukit dan 1 lembah. Sedangkan, untuk gelombang longitudinal adalah gelombang slinki yang memiliki rapatan dan renggangan. Rapatan yaitu daerah di mana gulungan pegas lebih rapat dibandingkan jarak antara gulungan pada keadaan normal. Renggangan ialah daerah yang jarak antara gulungan pegasnya relatif lebih renggang.
Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada saat merambat. Bunyi juga termasuk ke dalam kelompok gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya. Selain itu, bunyi juga dapat merambat melalui medium udara dan air. Bunyi merambat melalui medium air misalnya, ikan lumba-lumba yang dapat berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gelombang bunyi yang dapat diterima sesamanya. Karena bunyi dapat merambat melalui medium, maka pada ruang hampa bunyi tidak dapat merambat atau tidak terdengar. Baca juga: Pengertian Bunyi, Sifat, dan Manfaatnya Jenis-jenis bunyi Dikutip dari U.S National Park Service,terdapat tiga jenis bunyi, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Berikut penjelasannya: Bunyi infrasonik Bunyi infrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 hertz. Jenis bunyi ini tidak bisa didengar oleh manusia. Contoh bunyi infrasonik dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Suara gajah memanggil kawanannya Suara pergeran lempeng tektonik Suara gempa bumi Suara peluncuran misil Komuni
Dokumen tersebut membahas tentang gelombang bunyi, termasuk definisi gelombang bunyi, cara mengetahui bunyi adalah gelombang, klasifikasi gelombang bunyi berdasarkan frekuensi, sifat gelombang bunyi seperti refleksi, refraksi, interferensi, dan efek Doppler, serta contoh aplikasi gelombang bunyi dalam teknologi seperti SONAR dan USG.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang membutuhkan medium untuk terdengar. Bunyi dapat didengar pada frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz. Gelombang bunyi dibagi menjadi infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Tinggi nada ditentukan oleh frekuensi bunyi sedangkan pola gelombang ditentukan oleh simpul dan perut gelombang pada dawai dan pipa organ. Intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar audio, termasuk definisi audio dan aplikasinya, bagaimana gelombang suara bekerja, dan bidang kerja yang terkait dengan audio. Secara khusus, dibahas mengenai frekuensi, periode, fasa, dan propagasi gelombang suara.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
1. LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT ALAT UKUR
Disusun Oleh:
SOFIA CHRISTINE SAMOSIR
RSA1C316011
Dosen Pengampuh:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
2. I. Judul : sound level meter
II. Tujuan : 1. Mengukur intensitas bunyi yang dihasilkan pada sebuah kebisingan
2. Mengukur intensitas bunyi pada suatu kawasan
III. Landasan Teori
3.1 . Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Jadi di setiap titik yang dilalui
gelombang terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga tampak sebagai
getaran yang merambat. Terkaitdengan arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibagi
menjadi dua kelompok, gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
transversal arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya, sedangkan gelombang
longitudinal arah rambatnya searah dengan arah getarannya.
Persamaan gelombang memenuhi bentuk:
2
2
=
1
2
2
2
Bentuk umum persamaan tersebut adalah semua fungsi yang berebentuk
x (z,t)= x (z賊p). Bentuk yang cukup sederhana menggambarkan gelombang sinusoida
yaitu penyelesaian berbentuk:
( , ) = 基 ( 賊 ゐ + )
Pada waktu tertentu (t) misalkan t=0 dan pilih = 0 , maka:
( , ) = sin
Ini adalah persamaan sinusoida dengan jarak dari suatu fase ke fase lainnya diberikan oleh :
( , ) =
2
Jadi, =
2
. (Satriawan,2007:97-98).
3.2. Jenis gelombang
Ada dua jenis gelombang apabila dibedakan berdasarkan arah getarnya yaitu:
a. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambat dan arah getarnya tegak
lurus.
V motionof
the wave
Particle of the string
The hand movesthe stringupand the retuns,producing a transverse
3. This picture the medium is a string of rope under terision. If we give the left end a
smaal upward shake of wiggle. The wiggle travels along the length of the string. Succussive
section of string go through the same motion that we gave to the end, but at succussively
later times. Because the displecement of the medium are pespendicular or transverse to the
direction of the travel of the wave a long the medium, this is called a transverse
wave(Zemansky,2008:488).
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambat dan arah getarnya
sejajar.
This picture the piston moves tothe right, compressing the gas or liquid and then
returns. Producing a longitudinal wave in fig. The medium is a liquid or gas in the tube with
a rigid wall at the right and a moveable piston at the left end. If we give the piston a single
back and folth motion, displacement and pressure fluctiations of the medium are back and
forth along the same direction that the wave travels.
3.3 Gelombang bunyi
Bunyi adalah gelombang mekanik yang merambat dalam medium. Bunyi timbul
karena getaran partikel-partikel penyusun medium. Getaran partikel-partikel inilah yang
menyebabkan energi yang berasal dari sumber bunyi merambat dalam medium tersebut. Dengan
demikian, bunyi hanya bisa merambar jika ada medium. Dalam ruang hampa bunyi tidak dapat
merambat. Diudara bunyi merambat akibat getaran molekul-molekul udara. Di dalam zat padat
bunyi merambat akibat getaran atom-atom atau partikel-partikel penyusun zat padat. Di dalam zat
cair bunyi merambat akibat getaran atom-atom atau partikel-partikel penyusun zat cair.
Particle of the fluid
Longitudinal wave influid
As the wave passes,eachparticle of
the fluidmoves forwardandthenback,
parallel tothe motionof the wave it
self
4. Laju rambat bunyi berbeda dalam material yang berbeda. Dalam zat padat laju
rambat bunyi lebih besar daripada dalam zat cair. Dalam zat cair cepat rambat bunyi lebih besar
daripada dalam gas(Abdullah,2006:423-424).
Tabel 3.1 Laju rambat bunyi di dalam beberapa molekul pada suhu 25.
Material Laju rambat bunyi (m/s)
Udara 343
Udara (0) 331
Helium 1005
Hidrogen 1300
Air 1440
Air laut 1560
Besi dan baja 5000
Gelas 4500
Aluminium 5100
Kayu kertas 4000
Laju rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu. Kebergantungan laju rambat bunyi dapat
di dekati dengan persamaan:
= (331 + 0,6)/
Dengan T dalam ().
3.4 Kebisingan
Menurut (Yuliando,2012), kebisingan adalah semua suara/bunyi yang tidak
dikehendaki dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang ada pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan ganguan pendengaran. Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, dibagi
atas :
1. Bising kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif
tetap dalam batas kurang lebih 6dBA untuk periode 0,5 detik berturut-
turut, misalnya : angin, mesinm dan kipas.
2. Bising kontinu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga
relatif tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja .
seperti pada frekuensi 500Hz, 1000Hz dan 4000Hz, misalnya gasing
serkulerdan katup gas.
5. 3. Bising terputus-putus (intermittent). Bising disini tidak terjadi secara
terus-menerus, misalnya suara lalu lintas dan kebisingan di lapangan
terbang.
Menurut (Muhammad Isran Ramli, dalam Kep-48/Meniti/1996), ambang batas
kebisingan menurut dapertemen lingkungan hidup .
Tebel 3.2. Ambang Batas Kebisingan Lingkungan hidup
Pembentukan kawasan lingkungan
kegiatan
Tingkat kebisingan (dBA)
A. Pembentukan kawasan
1. Perumahan dan pemukiman 55 dBA
2. Perdagangan dan jasa 70 Dba
3. Perkantoran dan perdagangan 65 dBA
4. Ruang terbuka hijau 50 dBA
5. Industri 70 dBA
6. Pemerintahan dan fasilitas umum 60 dBA
7. Khusus
Stasiun kereta api* 70 dBA
Pelabuhan laut
Cagar budaya 60 dBA
B. Lingkungan kegiatan
1. Rumah sakit dan sejenisnya 55 dBA
2. Sekolah dan sejenisnya 55 dBA
3. Tempat ibadah dan sejenisnya 55 dBA
Alat ukur kebisingan yang paling sering digunakan untuk mengukur kebisangan
yaitu SLM (sound level meter). Sound level meter terdiri dari microfon, amplifier,
wheigthing network dan layar (display) dalam satuan desiBell(dB). Lainnya dapat berupa
manual yang ditujukkan dengan jarum dan angka seperti halnya pada jarum manual, ataupun
berupa layar digital.
Cara menggunakan sound level meter ialah :
a. Persiapan alat
1. Pasang baterai pada tempatnya
2. Tekan tombol power
6. 3. Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan
baik atau tidak
4. Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga alat pada monitor sesuai
dengan angka kalibrator
b. Pengukuran
1. Pilih selektor pada posisi :
Fast : untuk jenis kebisingan kontinu
Slow : untuk kebisingan terputus-putus
2. Pilih weighting network atau pembobotan
IV. Alat dan Bahan
1. Sound level meter
2. Stopwatch
3. Sumber bunyi
V. Prosedur kerja
1. Ukurlah intensitas bunyi yang dikeluarkan oleh suatu sumber bunyi dengan jarak
30cm dari sound level meter
2. Lakukanlah langkah a sebanyak 5kali, catat hasil pengukuran, ketidakpastian
relatif serta ketidakpastian mutlak dari percobaan tersebut.
3. Ukurlah intensitas bunyi yang dikeluarkan dari suatu sampel kawasan
4. Lakukanlah perhitungan tingkat kebisingan oleh kawasan percobaan selama 15
menit dengan skala waktu selama 3 menit sesuai tabel yang diberikan.
VI. Hasil dan Pembahasan
6.1 Hasil
1. Pengukuran intensitas bunyi pada sebuah sumber bunyi
No Jarak sumber
bunyi (cm)
Intensitas bunyi
(dB)
1 30cm 79,3 dB
2 30cm 88,1 dB
3 30cm 82,4 dB
4 30cm 81,4 dB
5 30cm 85,0 dB
7. 2. Pengukuran intensitas bunyi pada sebuah kawasan
No Waktu(menit) Intensitas bunyi (dB)
1 1 menit 79,6 dB
2 2 menit 82,6 dB
3 3 menit 78,8 dB
4 4 menit 79,9 dB
5 5 menit 81,7 dB
6 6 menit 97,0 dB
7 7 menit 80,2 dB
8 8 menit 78,1 dB
9 9 menit 91,8 dB
10 10 menit 85,9 dB
11 11 menit 81,6 dB
12 12 menit 82,0 dB
13 13 menit 81,0 dB
14 14 menit 86,9 dB
15 15 menit 101,6 dB
6.2 Pembahasan
Pada percobaan sound level meter yang bertujuan untuik mengukur intensitas bunyi
yang bersumber dari sebuah kebisingan. Sumber bunyi yang kita gunakan ialah suara dari
handphone, dan mengukur intensitas bunyi dari sebuah kawasan dalam waktu tertentu. Kawasan
yang kita gunakan ialah kantin di lantai dasar fakultas sains dan teknologi. Adapun alat dan
bahan yang kita perlukan ialah sound level meter, sumber kebisingan dan stopwatch. Prosedur
kerja yang harus kita lakukan ialah diawali dengan mengukur intensitas bunyi dari sumber
bunyi handphone. Prtama kita atur tombol-tombol pada sound level meter, yaitu:
Arahkan tombol power ke ON
Arahkan tombol weighting ke C
Arahkan tombol response ke SLOW
Kita mengukur intensitas bunyi dengan sound level meter dengan jarak 30cm dari sumber buyi
yaitu handphone. Kita lakukan sebanyak 5 kali percobaan, yaitu :
Percobaan 1 = 79,3 dB
Percobaan 2 = 88,1 dB
Percobaan 3 = 82,4 dB
Percobaan 4 = 81,2 dB
8. Percobaan 5 = 85,0 dB
Dari 5 percobaan kita hitung nilai rata-rata intensitas yaitu:
Intensitas rata-rata=
79,3+88,1+82,4+81,2+85,0
5
=
416
5
= 83,2 dB
kita hitung nilai tingkat tekanan bunyi dengan rumus
2
2 = 10/10
=1 secara matematis bisa dilihat di lampiran hitung.
a) 10. 107
b) 100. 107
c) 10. 107
d) 10. 107
e) 100. 107
Kemudian kita hitung nilai rata-rata tekanan bunyi yaitu:
2
$$
02 = {10+100+10+10+100}(107
)= 230. 107
Kita hitung niali tingkat tekanan bunyi tara-rata
rata-rata = 10 log (
2
$$
02 ) = 93,6 dBA
Kita lanjutkan untuk menghitung nilai ketidakpastian relative dengan rumus:
KR=
$$
100%
Dengan = 10 log 2/
= 90,4 dBA
Maka, KR= 96%
Nilai ketidakpastian mutlak
Km=
瑞
瑞$$
= 0,96
Setelah selesai pada percobaan kami lanjutkan untuk percobaan ke-2 yaitu: pengukuran
intensitas bunyi dikawasan lantai dasar FST. Intensitas kita ukur dengan waktu 1 menit dalam
durasi waktu 15 menit. Dimenit pertama sampai menit ke limabelas secara berturut-turut yaitu:
79,6dB.82,6dB.82,6dB.79,9dB.81,7dB.97,0dB.80,2dB.78,1dB.91,8dB.85,9dB.81,6dB.82,0dB.81,0
dB.86,9dB. Dan 101,6dB. Dari hasil yang diperoleh kita dapat menggambarkan mahasiswa/i berlalu
lalang dengan kebisingan cukup ribut. Ada orang yang pergi dan datang sehungga intensitas bunyi
tidak selalu meningkat atau selalu menurun. Nilai intensitas bunyi naik, turun sesuai denga jumlah
mahaiswa/i disana. Dari data yang diperoleh kita dapat hitung nilai rata-rata intensitas buyi yaitu:
Intensitas rata-rata =
79,6+82,6+82,6+79,9+81,7+97,0+80,2+78,1+.91,8+85,9+81,6+82,0+81,0+86,9+101 ,6
15
=84,5 dB
9. Kita lanjutkan untuk menghitung nilai tingkat tekanan bunyi pada kebisingan suatu kawasan dengan
rumus
2
2 = 10/10
=1 perhitungan secara matematis dapat dilihat di lampiran hitung
a) 10. 107
b) 10. 107
c) 10. 107
d) 10. 107
e) 10. 107
f) 100. 107
g) 10. 107
h) 10. 107
i) 100. 107
j) 100. 107
k) 10. 107
l) 10. 107
m) 10. 107
n) 100. 107
o) 1000. 107
Lalu kita hitung niali rata-rata tekanan bunyi pada suatu kebisingan , dengan rumus :
2
$$
02 ={10+10+10+10+10+100+10+10+100+100+10+10+10+100+1000}(107
)
= 1500. 107
Kita hitung nilai tingkat tekanan bunyi rata-rata
rata-rata = 10 log (
2
$$
02 )= 101,7. dBA
Kita lanjutkan menghitung nilai ketidakpastian relative dengan rumus:
KR=
$$
100%
Dengan = 10 log 2/
= 90,4 dBA
Maka KR = 96%
Niali ketidakpastian mutlak ialah
Km=
瑞
瑞$$
= 0,96
Dari kedua percobaan kita mendapatkan nialai ketidakpastian relative sama dengan nilai
ketidakpastian mutlak KR=Km
10. Grafik
VII. Kesimpulan
Melalui percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Sound level meter dapat digunalan untuk mengukur intensitas bunyi dari suatu
sumber. Satuan untuk intensita bunyi ialah waat/m^2 dan Tafar intensitas bunyi
ialah dB.
2. Intesitas bunyi pada suatu kawasan bergantung pada kondisi kawasan sampel.
Intensitas bunyi diukur dengan sound level meter juga bergantung pada cuaca di
kawasan sampel seperti hujan.
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6
intesitas bunyi
Column1
Column2
11. VIII. Analisis Data
a) Menghitung tekanan bunyi pada kebisingan
2
2 = 10/10
=1
b) Menghitung nilai rata-rata tekanan bunyi pada suatu kebisingan
2
$$
02 = 10/10
=1
c) Menghitung nilai tekanan bunyi
rata-rata = 10 log (
2
$$
02 )
d) Ketidakpastian relative
KR=
$$
100%
e) Ketidakpastian mutlak
Km=
瑞
瑞$$
14. = 0,88.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2006. Diktat kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan Bersam ITB. Bandung:ITB.
Satriawan, M. 2007. Fisika Dasar . Bandung : ITB.
Zemansky dan Sears.2008. University Physics. United State:Pearson Education
Ramli, M Isran. 2014. Jurnal ilmiah. Hubungan Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran
Pekerja Laundry kota Makasar.No.48. Vol. 5. 2014.
Yuliando, D Try. 2012. Jurnal Teknik Lingkungan. Kebisingan. No.47.Vol.6.2012