1. Tulisan ini membahas tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem pemilu secara online di masa depan berdasarkan hasil wawancara beberapa responden.
2. Kebanyakan responden menyatakan pengetahuan mereka tentang komputer dan internet cukup, namun tidak setuju jika pemilu diadakan secara online karena khawatir masyarakat tidak paham.
3. Responden menyarankan pemerintah melakukan sosialis
Tahap 1 tanggapan masyarakat terhadap sistem pemilu onlineOktavia Anggreani
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem pemilihan umum secara online di masa depan berdasarkan studi kasus beberapa responden yang diwawancarai secara non random. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan masyarakat dan menjadi acuan bagi pemerintah dalam kebijakan pemilu online.
Penelitian ini membahas pengaruh penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku remaja. Tujuannya adalah mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan jejaring sosial dengan intensitas komunikasi antarpersonal mahasiswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Hasil analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial.
Sistem pemilihan umum di Indonesia telah berkembang sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Pemilu pertama menggunakan sistem proporsional pada 1955, namun belum mencapai stabilitas politik. Pada zaman Orde Baru, pemilu dilakukan secara terpimpin dengan satu partai. Sistem demokrasi mulai dipulihkan pasca Orde Baru dengan pemilu langsung untuk presiden dan legislatif dengan berbagai partai.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemilu dan bagaimana suara rakyat dikonversi menjadi kursi-kursi di lembaga perwakilan. Ada tiga jenis sistem pemilu utama yaitu sistem pluralitas-mayoritas, sistem proporsional, dan sistem semi-proporsional."
Dokumen tersebut membahas tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia, mulai dari pengertian pemilu, tujuan, asas pelaksanaan, pentingnya penyelenggaraan pemilu, serta proses pelaksanaan pemilu presiden, bupati, dan legislatif. Dokumen ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia."
Teks tersebut membahas tentang pemilihan umum dan sistem pemilihan umum di Indonesia. Pemilihan umum didefinisikan sebagai cara untuk memilih perwakilan rakyat, sedangkan sistem pemilihan umum mencakup metode yang mengatur proses pemilihan. Teks tersebut juga membandingkan sistem distrik dan sistem perwakilan berimbang yang diadopsi di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas demokrasi di Indonesia menjelang pemilu 2014. Terdapat pembahasan mengenai indikator sistem demokrasi, kategori demokrasi, varian demokrasi prosedural, indikator demokrasi Indonesia, dan praktik-praktik pemilu 2014 yang diselenggarakan oleh KPU untuk mencapai proses pemilu yang demokratis.
Instrumen survey pemetaan politik untuk pemilihan umum kepala daerah perlu disusun dengan baik agar hasilnya akurat. Workshop dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang penyusunan instrumen survey seperti pertanyaan kuisioner dan teknik wawancara. Peserta workshop meliputi 12 pengurus lembaga survey Solo Raya Polling yang berlatih menyusun instrumen untuk survey simulasi pemilihan kepala daerah Salatiga 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung (Pemilukada) dan berbagai masalah yang terkait dengan pelaksanaannya seperti kemerosotan kualitas demokrasi, pentingnya pengawasan masyarakat, dan perbaikan sistem Pemilukada untuk mencegah praktik kecurangan dan meningkatkan partisipasi rakyat yang berkualitas.
Buku ringkasan ini membahas konsep keadilan pemilu dan pentingnya memiliki sistem keadilan pemilu yang efektif untuk menjamin proses pemilu yang bebas, adil dan jujur serta mencegah terjadinya sengketa pemilu. Sistem ini meliputi berbagai mekanisme formal maupun informal untuk mencegah ketidakberesan dalam pemilu dan menyelesaikan sengketa secara kredibel. Budaya politik yang mendukung supremasi hukum dan
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah mengenai pentingnya sosialisasi politik dan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih. Dokumen ini juga menjelaskan identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang berfokus pada pengaruh intensitas sosialisasi politik dan pemahaman demokrasi terhadap
Dokumen tersebut membahas sejarah dan metode pengawasan pemilu di Indonesia, termasuk perbedaan antara pemantauan dan pengawasan pemilu, dinamika pengawasan pemilu di Indonesia dari masa ke masa, tantangan dan kendala pengawasan pemilu, serta tujuan pengawasan pemilu.
Dokumen tersebut membahas pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu bagi kelancaran demokrasi. Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin dan unsur penting dalam demokrasi. Namun, partisipasi masyarakat masih perlu ditingkatkan, antara lain melalui pendidikan politik oleh penyelenggara pemilu, partai politik, dan berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman tentang dem
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku pemilih masyarakat Melayu dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Ketapang tahun 2009. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah, dan tinjauan pustaka mengenai teori-teori perilaku pemilih seperti pendekatan sosiologis, psikologis, dan rasional.
More Related Content
Similar to Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online (20)
Dokumen tersebut membahas tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia, mulai dari pengertian pemilu, tujuan, asas pelaksanaan, pentingnya penyelenggaraan pemilu, serta proses pelaksanaan pemilu presiden, bupati, dan legislatif. Dokumen ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia."
Teks tersebut membahas tentang pemilihan umum dan sistem pemilihan umum di Indonesia. Pemilihan umum didefinisikan sebagai cara untuk memilih perwakilan rakyat, sedangkan sistem pemilihan umum mencakup metode yang mengatur proses pemilihan. Teks tersebut juga membandingkan sistem distrik dan sistem perwakilan berimbang yang diadopsi di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas demokrasi di Indonesia menjelang pemilu 2014. Terdapat pembahasan mengenai indikator sistem demokrasi, kategori demokrasi, varian demokrasi prosedural, indikator demokrasi Indonesia, dan praktik-praktik pemilu 2014 yang diselenggarakan oleh KPU untuk mencapai proses pemilu yang demokratis.
Instrumen survey pemetaan politik untuk pemilihan umum kepala daerah perlu disusun dengan baik agar hasilnya akurat. Workshop dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang penyusunan instrumen survey seperti pertanyaan kuisioner dan teknik wawancara. Peserta workshop meliputi 12 pengurus lembaga survey Solo Raya Polling yang berlatih menyusun instrumen untuk survey simulasi pemilihan kepala daerah Salatiga 2017.
Dokumen tersebut membahas tentang Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung (Pemilukada) dan berbagai masalah yang terkait dengan pelaksanaannya seperti kemerosotan kualitas demokrasi, pentingnya pengawasan masyarakat, dan perbaikan sistem Pemilukada untuk mencegah praktik kecurangan dan meningkatkan partisipasi rakyat yang berkualitas.
Buku ringkasan ini membahas konsep keadilan pemilu dan pentingnya memiliki sistem keadilan pemilu yang efektif untuk menjamin proses pemilu yang bebas, adil dan jujur serta mencegah terjadinya sengketa pemilu. Sistem ini meliputi berbagai mekanisme formal maupun informal untuk mencegah ketidakberesan dalam pemilu dan menyelesaikan sengketa secara kredibel. Budaya politik yang mendukung supremasi hukum dan
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah mengenai pentingnya sosialisasi politik dan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih. Dokumen ini juga menjelaskan identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang berfokus pada pengaruh intensitas sosialisasi politik dan pemahaman demokrasi terhadap
Dokumen tersebut membahas sejarah dan metode pengawasan pemilu di Indonesia, termasuk perbedaan antara pemantauan dan pengawasan pemilu, dinamika pengawasan pemilu di Indonesia dari masa ke masa, tantangan dan kendala pengawasan pemilu, serta tujuan pengawasan pemilu.
Dokumen tersebut membahas pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu bagi kelancaran demokrasi. Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin dan unsur penting dalam demokrasi. Namun, partisipasi masyarakat masih perlu ditingkatkan, antara lain melalui pendidikan politik oleh penyelenggara pemilu, partai politik, dan berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman tentang dem
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku pemilih masyarakat Melayu dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Ketapang tahun 2009. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah, dan tinjauan pustaka mengenai teori-teori perilaku pemilih seperti pendekatan sosiologis, psikologis, dan rasional.
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
1. Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu
Online
Oktavia Anggreani/J1F111242
#
Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lambung Mangkurat
Jalan A. Yani Km. 38,5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
1
oktavia.anggreani88@gmail.com
Abstrak— Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem
pemilihan umum secara online di masa yang akan datang.
Penelitian ini juga bisa dikatakan sebagai parameter bagi
pemerintah sebelum melakukan kebijakan menerapkan sistem
pemilu secara online. Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian Case
Studies Research atau studi kasus. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode non random sampling (non
probability sampling) atau pengambilan sampel secara tidak acak
atau sampel diambil tanpa melalui proses seleksi dengan teknik
purposive sampling yaitu sampel yang telah ditentukan sendiri
oleh peneliti karena ada pertimbangan tertentu.
Kata Kunci— penerapan sistem, sistem, pemilihan umum, pemilu,
online, dan masyarakat
I. PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini sudah
semakin pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan
manusia. Perkembangan yang demikian tersebut didukung
oleh tersedianya perangkat keras maupun perangkat lunak
yang semakin hari semakin hebat kemampuannya. Teknologi
informasi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan dunia
informasi internet saat ini. Informasi yang disajikan di dunia
internet sudah sangat global dan selalu diusahakan ontime
sehingga waktu update suatu informasi sangatlah cepat.
Perkembangan internet sebagai sarana komunikasi merupakan
teknologi yang mampu menyikapi persoalan-persolan yang
semakin kompetitif saat ini, terbukti dengan pemakaiannya
yang sudah mendunia. Internet menyediakan berbagai
informasi secara cepat yang dibutuhkan oleh semua orang di
seluruh dunia.
Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat sebagai wujud keikutsertaan seluruh rakyat
Indonesia dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Pemilu harus
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta
dilandasi dengan semangat jujur dan adil. Oleh karena itu
pelaksanaan Pemilu perlu dikelola dengan baik dan benar.
Pemilu yang diterapkan di Indonesia masih secara
konvensional. Banyak faktor yang bisa menghambat jalannya
pemilu. Diantaranya sebagai berikut, pada saat proses
pendataan pemilih, pemilih, jumlah partai politik dan
calon/kandidat semakin bertambah, proses pendistribusian
kertas suara.
Kekompleksan dan kendala-kendala yang terjadi membuat
proses pemilu tidak berjalan dengan baik serta kurang efisien
dan efektifnya waktu yang dihabiskan. Terciptanya pemilu
yang efektif dan efisien dapat dilakukan dengan cara
memanfaatkan teknologi yang dapat memberikan solusi secara
konvensional terhadap proses pemilu sebelumnya yaitu
dengan menerapkan sistem pemilihan umum secara online.
Akan tetapi, pada kenyataannya seperti pada kasus
pendaftaran siswa baru untuk tingkat SD/SMP/SMA masih
banyak orang tua maupun wali murid yang kebingungan pada
saat melakukan kegiatan tersebut. Ini semua karena kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk itu, disini penulis ingin mengetahui
bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem
pemilu online di masa yang akan datang, akan kah terulang
kembali mengingat seperti kasus pendaftaran siswa baru.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
rumusan masalah yaitu bagaimana tanggapan masyarakat
apabila diterapkannya sistem pemilu online di masa yang akan
datang? Setuju atau tidak?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
tanggapan masyarakat terhadap penerapan sistem pemilihan
umum secara online di masa yang akan datang. Penelitian ini
juga bisa dikatakan sebagai parameter bagi pemerintah
sebelum melakukan kebijakan menerapkan sistem pemilu
secara online. Manfaat dari penelitian ini yaitu mempermudah
bagi pemerintah/kalangan tertentu dalam melaksanakan
kegiatan yang menyangkut dengan masyarakat.
D. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah beberapa orang dari kerabat
dekat yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
non random sampling (non probability sampling) yang
merupakan pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel
diambil tanpa melalui proses seleksi dengan teknik purposive
sampling yaitu sampel yang telah ditentukan sendiri oleh
peneliti karena ada pertimbangan tertentu.
2. II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem
Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu organisasi besar
yang menjalin berbagai subjek atau objek serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat. Kehadiran subjek atau objek semata belumlah
cukup untuk membentuk sebuah sistem, itu baru merupakan
himpunan subjek atau objek. Himpunan subjek atau objek tadi
baru membentuk sebuah sistem jika lengkap dengan perangkat
kelembagaan yang mengatur dan menjalin tentang bagaimana
subjek-objek bekerja, berhubungan dan berjalan (Haris, 2005).
Sebuah sistem sederhana apapun senantiasa mengandung
kadar kompleksitas tertentu. Dari uraian diatas cukup jelas
bahwa sebuah sistem bukan sekedar himpunan suatu subjek
atau himpunan suatu objek. Sebuah sistem adalah jalinan
semua itu, mencakup objek dan perangkat-perangkat
kelembagaan yang membentuknya. Selanjutnya perlu disadari
bahwa, seringkali suatu sistem tidak bisa berdiri sendiri,
melainkan terkait dengan sistem yang lain (Haris, 2005).
B. Pemahaman Pemilu
Dalam suatu sistem politik demokrasi, kehadiran pemilu
yang bebas dan adil (free and fair) adalah suatu keniscayaan.
Bahkan negara manapun sering menjadikan pemilihan umum
sebagai klaim demokrasi atas sistem politik yang
dibangunnya. Di negara-negara berkembang pemilihan umum
sering kali tidak dapat dijadikan parameter yang akurat dalam
mengukur demokrasi atau tidaknya suatu sistem politik.
Artinya, ada tidaknya pemilu di suatu negara tidak secara
otomatis menggambarkan ada atau tidaknya kehidupan
demokrasi politik di negara tersebut. Hal ini disebabkan,
pemilu di beberapa negara dunia ketiga seringkali tidak
dijalankan dengan menggunakan prinsip-prinsip demokrasi
(Anonim1, 2009).
Ada beberapa alasan mengapa pemilu sangat penting bagi
kehidupan demokrasi suatu negara, khususnya di negaranegara dunia ketiga, pertama, melalui pemilu memungkinkan
suatu komunitas politik melakukan transfer kekuasaan secara
damai. Kedua, melalui pemilu akan tercipta pelembagaan
konflik. Persoalannya adalah bagaimana menciptakan suatu
pemilu yang bebas dan adil. Sebab jika tidak, akan
mengundang protes massa untuk menentang penyelewengan
dalam penyelenggaraan kekuasaan, yang tidak jarang
dilakukan dengan cara-cara kekerasan (Anonim1, 2009).
Secara konseptual, terdapat dua mekanisme untuk
menciptakan pemilu yang bebas dan adil. Pertama,
menciptakan seperangkat metode atau aturan untuk
mentransfer suara pemilih ke dalam suatu lembaga perwakilan
rakyat secara adil, atau yang disebut oleh banyak kalangan
ilmuwan politik disebut dengan sistem pemilihan (electoral
system). Kedua, menjalankan pemilu sesuai dengan aturan
main dan prinsip-prinsip demokrasi, atau yang oleh kalangan
ilmuwan politik disebut dengan proses pemilihan (electoral
process) (Anonim1, 2009).
C. Sistem Pemilihan Umum
Pada dasarnya sistem pemilu di negara yang satu dengan
negara lain berbeda. Berlakunya sistem pemilu pada suatu
negara dilatarbelakangi oleh sistem politik negarannya
sehinggga belum tentu sistem pemilu yang ada di negara satu
dengan negara lain dapat diberlakukan (Anonim2, 2009).
D. Dampak Sistem Pemilu
Adanya pilihan sistem pemilu di suatu negara akan
membawa dampak yang sangat signifikan, baik dampak yang
sifatnya kekurangan dan kebaikan dalam pembangun politik.
Sistem-sistem pemilu ini bukan merupakan aktor yang pasif
dan netral dalam proses pemilihan perwakilan dan tipe sistem
pemilihan yang digunakan akan memiliki dampak yang besar
terhadap hal-hal seperti: pertama, jumlah partai politik,
hubungan antara rakyat dan wakil rakyat yang dipilih, struktur
internal partai-partai politik, struktur, kesinambungan dan
fungsi badan administrasi pemilihan, kabinet yang dibentuk
dan konsensus dalam badan legislative (Anonim2, 2009).
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan desain penelitian Case Studies Research atau
studi kasus, dimana jumlah sampel yang diambil hanya
beberapa orang/kerabat dekat.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
non random sampling (non probability sampling) yang
merupakan pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel
diambil tanpa melalui proses seleksi dengan teknik purposive
sampling yaitu sampel yang telah ditentukan sendiri oleh
peneliti karena ada pertimbangan tertentu. Dalam
mengumpulkan data primer, peneliti menggunakan instrumen
penelitian yang disebut dengan daftar pertanyaan/kuesioner.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan data hasil dari
kuisioner yang diberikan ke beberapa sampel / responden
sebagai berikut:
A. Hasil
Dibawah ini merupakan data hasil penelitian sebagai
berikut:
Tabel 1. Tabel Hasil Penelitan
N
o.
1
2
3
Pertanyaan
Seberapa
besar
pengetahua
n anda
mengenai
komputer
dan internet
serta cara
penggunaa
n atau
pemanfaata
nnya?
Apakah
anda
mengerti
apa yang
dimaksud
dengan
sistem
online?
Apa
tanggapan
anda,
apabila
sistem
pemilihan
umum
diterapkan
secara
online di
1
2
Cukup
tahu
Cukup
tahu
Ya
Menur
ut saya
bagus
jika
ada
sistem
pemilih
an
umum
secara
Responden
3
4
5
Cukup
tahu
Cukup
tahu
Cukup
tahu
Tidak
Ya
Ya
Ya
cukup
bagus
boleh
saja,
asal
sesuai
dengan
aturan
atau
undang
undang
Tangga
pan
saya
setuju
bila
sistem
pemilu
diterap
kan
secara
Menurut
saya, tidak
setuju
dengan
diterapkann
ya sistem
pemilu
online,
karena itu
akan
3. masa yang
akan
datang?
4
5
Melihat
fenomena
yang telah
terjadi
yaitu
pendaftaran
siswa
baru/murid
baru
tingkat SDSMA yang
membuat
sebagian
masyarakat
khususnya
masyarakat
menengah
kebawah
kesulitan
dalam
melaksanak
annya,
akankah
fenomena
ini terulang
pada
penerapan
sistem
pemilihan
umum
secara
online di
masa yang
akan
datang?
Menurut
anda,
apakah
kebijakan
pemerintah
dengan
menerapka
n sistem
pemilihan
umum
secara
online di
masa yang
akan
datang
sudah tepat
apabila
sekilas
melihat
dari
fenomena
yang telah
terjadi
yaitu
pendaftaran
siswa
baru/murid
online
yang
berlaku
online
karena
lebih
mudah
dan
tidak
repot
harus
datang
ke
tempat
pemilih
an
suara
yang
menga
ntri
mempersuli
t bagi
pemilih
yang lanjut
usia
6
Mungk
in
Tidak
tepat
Ya
Belum
tepat
Mungk
in
Belum
tepat
Mungk
in
Belum
tepat
Ya
Tidak
tepat
baru
tingkat SDSMA yang
justru
membuat
sebagian
masyarakat
khususnya
masyarakat
menengah
kebawah
kesulitan
karena
keterbatasa
n
pengetahua
n mengenai
komputer
dan
internet?
Berikan
saran anda
mengenai
kebijakan
pemerintah
menerapka
n sistem
pemilihan
umum
secara
online di
masa yang
akan
datang!
lebih
membe
rikan
arahan
kepada
masaya
rakat
tentang
sistem
pemilu
online
diadak
an
sosialis
asi
tentang
sistem
pemilih
an
umum
khusus
nya
buat
masyar
akat
menen
gah
kebawa
h
harus
diperlu
kan
adanya
penyul
uhan
langsu
ng
pemeri
ntah
kepada
masyar
akat
bila
ingin
menga
dakan
sistem
pemilih
an
umum
secara
online
sebaikn
ya
pemeri
ntah
lebih
menata
dan
pembe
nahan
untuk
sistem
online
dan
mengaj
arkan
kepada
masyar
akat
yang
tidak
atau
belum
menget
ahui
dan
memah
ami
menge
nai
komput
er dan
internet
agar
tidak
terjadi
kericuh
an
dalam
pemilu
sebaiknya
pemerintah
bisa
menanggul
angi
masalah
yang kerap
terjadi
dimasyarak
at sebelum
melakukan
kebijakankebijakan
yang
berhubunga
n dengan
masyarakat,
seperti
diadakanny
a
penyuluhan
cara
memilih
yang baik
dalam
pemilu
online.
B. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapatkan, bahwa
rata-rata pengetahuan responden cukup tahu/mengenal
mengenai komputer dan internet serta cara penggunaan atau
pemanfaatannya. Begitu juga dengan pengetahuan mengenai
sistem online.
Dilihat dari data yang diperoleh, terdapat berbagai macam
pendapat yang dikemukakan oleh responden mengenai
tanggapan apabila diterapkannya sistem pemilu online dimasa
yang akan datang sebagai berikut : kebanyakan dari mereka
setuju dengan diterapkannya sistem pemilu online dimasa yang
akan datang asalkan harus sesuai dengan aturan atau undangundang yang berlaku, selain itu juga mempermudah bagi
pemilih dalam melakukan pemilu.
4. Mengenai fenomena yang telah terjadi yaitu pendaftaran
siswa baru/murid baru tingkat SD-SMA yang membuat
sebagian masyarakat khususnya masyarakat menengah
kebawah kesulitan dalam melaksanakannya, berdasarkan data
yang diperoleh, rata-rata dari mereka berpendapat fenomena
diatas tersebut mungkin akan terjadi pada diterapkannya sistem
pemilu online dimasa yang akan datang. Begitu juga dengan
kebijakan pemerintah dengan menerapkan sistem pemilihan
umum secara online di masa yang akan datang, menurut
mereka kebijakan pemerintah tersebut belum tepat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapat
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan responden cukup tahu/mengenal mengenai
komputer dan internet serta cara penggunaan atau
pemanfaatannya. Begitu juga dengan pengetahuan
mengenai sistem online.
2. Mereka berpendapat mengenai tanggapan apabila
diterapkannya sistem pemilu online dimasa yang akan
datang, kebanyakan dari mereka setuju dengan hal tersebut.
3. Mereka juga berpendapat bahwa kebijakan pemerintah
yang akan menerapkan sistem pemilu online dimasa yang
akan datang itu belum tepat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan, dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya pemerintah lebih menata dan pembenahan untuk
sistem online dan mengajarkan kepada masyarakat yang
tidak atau belum mengetahui dan memahami mengenai
komputer dan internet agar tidak terjadi kericuhan dalam
pemilu.
2. Perlunya diadakan sosialisasi tentang sistem pemilihan
umum khususnya buat masyarakat menengah kebawah.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu
Komputer UI.
Haris, Syamsuddin. 2005. Pemilu Langsung di Tengah Oligarki
Partai. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Konstitusi Vol.1 No.1 Juni 2009. Jakarta : Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.
Jurnal Konstitusi Vol.2 No.1 Juni 2009. Jakarta : Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.