Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan tujuan pengemasan bahan pangan, persyaratan bahan pengemasan, jenis-jenis bahan pengemasan seperti plastik, logam, gelas, kain, kertas, dan bahan tradisional. Dokumen ini juga membahas Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang kewajiban pengemasan bahan pangan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan konsumen.
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi dalam bidang pangan, yang meliputi penggunaan organisme hidup dan produknya dalam produksi pangan. Beberapa penerapannya adalah teknologi sel mikroba untuk produksi pangan fermentasi, aplikasi enzim dalam persiapan dan pengolahan pangan, kultur sel hewan dan tanaman serta rekayasa protein untuk menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi.
Serealia dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati penting. Serealia kaya akan karbohidrat seperti pati sedangkan kacang-kacangan mengandung protein tinggi. Selama penyimpanan, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam serealia mengalami berbagai perubahan biokimia.
Golden Rice adalah varietas padi rekayasa genetika yang dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A. Padi ini dibuat dengan memasukkan gen-gen tertentu sehingga mampu mensintesis beta karoten, sumber provitamin A. Golden Rice diharapkan dapat menyediakan kebutuhan harian vitamin A dari konsumsi 100-200 gram beras. Namun demikian, ada juga kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan keamanan pangan dari pen
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Teks ini membahas sistem pencernaan manusia, meliputi 6 bagian utama yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Setiap bagian dibahas fungsi dan gambarnya. Juga dibahas tentang jenis-jenis gigi, kelenjar ludah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi dalam bidang pangan, yang meliputi penggunaan organisme hidup dan produknya dalam produksi pangan. Beberapa penerapannya adalah teknologi sel mikroba untuk produksi pangan fermentasi, aplikasi enzim dalam persiapan dan pengolahan pangan, kultur sel hewan dan tanaman serta rekayasa protein untuk menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi.
Serealia dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati penting. Serealia kaya akan karbohidrat seperti pati sedangkan kacang-kacangan mengandung protein tinggi. Selama penyimpanan, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam serealia mengalami berbagai perubahan biokimia.
Golden Rice adalah varietas padi rekayasa genetika yang dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A. Padi ini dibuat dengan memasukkan gen-gen tertentu sehingga mampu mensintesis beta karoten, sumber provitamin A. Golden Rice diharapkan dapat menyediakan kebutuhan harian vitamin A dari konsumsi 100-200 gram beras. Namun demikian, ada juga kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan keamanan pangan dari pen
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Teks ini membahas sistem pencernaan manusia, meliputi 6 bagian utama yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Setiap bagian dibahas fungsi dan gambarnya. Juga dibahas tentang jenis-jenis gigi, kelenjar ludah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran biologi membahas ruang lingkup biologi, kerja ilmiah, dan keselamatan kerja serta karir berbasis biologi. Materi akan disampaikan selama 2 minggu melalui penjelasan tentang tingkat organisasi kehidupan dari molekul hingga bioma dan penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah biologi."
Sel merupakan unit terkecil kehidupan. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran biologi tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan dan bioproses yang terjadi di dalam sel selama 5 minggu. Materi pelajaran mencakup struktur dan fungsi sel, perbedaan sel hewan dan tumbuhan, transportasi zat melalui membran sel, dan proses-proses penting lainnya seperti replikasi DNA dan sintesis protein. Peserta didik akan melakukan pengam
Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Metode pengukuran populasi mikrobia meliputi plate count, filtration, most probable number, dan direct microscopic count. Plate count adalah metode yang paling sering digunakan, yaitu menghitung koloni bakteri yang tumbuh di piring setelah inokulasi sampel dan inkubasi. Fermentasi adalah salah satu metode pengolahan pangan tertua yang mengubah karbohidrat menjadi senyawa lain seperti alkohol dan asam organik melalui aktivitas enzim mikroba. Fermentasi memberikan
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang dan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat merupakan strategi utama dalam proses pasteurisasi dan sterilisasi;
2. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk spora;
3. Pengawetan panas seperti pasteurisasi dan sterilisasi
Pertemuan membahas prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman, meliputi pemilihan bahan makanan yang aman dan sehat, penyimpanan bahan dan makanan jadi pada suhu yang tepat, serta pengolahan dan penyajian makanan dengan higiene yang baik untuk mencegah kontaminasi dan penyakit.
Teknologi fermentasi dan peningkatan kualitas pakan membahas tentang bioteknologi khususnya fermentasi untuk memproduksi pakan ternak dengan kualitas lebih baik. Dokumen ini menjelaskan proses fermentasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis fermentasi, dan pemilihan substrat fermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Unit usaha pangan asal hewan diwajibkan untuk memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) berdasarkan persyaratan administrasi dan teknis. Pelaku usaha mengajukan permohonan NKV kepemerintah daerah, lalu dilakukan penilaian di unit usaha untuk memenuhi standar higiene dan sanitasi sebelum diterbitkannya sertifikat NKV. NKV bertujuan menjamin keamanan pangan asal hewan.
1. Teknologi Pengolahan Pangan
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA
2. Agenda
Pendahuluan
Proses Fermentasi
Pangan Fabrikasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
3. TTaannttaannggaann ddii bbiiddaanngg PPaannggaann ::
Penyediaan pangan bergizi, sehat, aman untuk
dikonsumsi, sesuai selera, ekonomis
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
5. Bahan Pangan
Bahan yang masih hidup
Sangat mudah, hingga mudah rusak
Berbagai penyebab kerusakan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
6. Faktor Kerusakan
Mikroba : bakteri, kapang, kamir
Enzim : asli, dari mikroba
Pemanasan/Pendinginan
Serangga dan Pengerat
Kadar Air
Oksigen dan Sinar
Waktu dan Suhu Penyimpanan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
7. Pengawetan dengan
Suhu Rendah
Laju aktivasi menurun
Pendinginan dan Pembekuan
Pendinginan : memperpanjang
kesegaran, chilling injury
Pembekuan : - 180C; lebih dari 1
tahun
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
8. Pengawetan dengan
Suhu Tinggi
Perubahan karena pemanasan
Kematian mikroba
Perubahan Jaringan
Pindah panas; konduksi dan
konveksi
Perubahan organoleptik
Kerusakan zat gizi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
9. Pengeringan
Penurunan kadar air
Berbagai keuntungan bahan
kering
Peralatan : sederhana hingga
kompleks
Konveksi udara, vakum dan
drum
11. Keuntungan
Dilakukan pada kondisi pH dan
suhu normal
Karakteristik flavor dan aroma
produk yang khas
Konsumsi energi yang relatif
rendah
modal dan biaya operasi rendah
Teknologi fermentasi umumnya
telah dikuasi secara turun
temurun dengan baik.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
12. Faktor Utama Pertumbuhan
Sumber C dan N
Ketersediaan zat gizi khusus
Nilai pH produk pangan
Suhu inkubasi
Kadar air
Mikroba lain
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
13. Klasifikasi Produk
Berdasarkan hasil
pemecahan Karbohidrat
Asam organik
Alkohol
Karbondioksida
Homo dan Heterofermentatif
Tergantung lintasan
metabolisme
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
14. Fermentasi Laktat
Produk fermentasi susu
Bakteri asam laktat
Streptococcus, Pediococcus
Leuconostoc sp
Lactobacillus sp
Contoh : susu, daging
(sosis), sayuran
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
15. Fermentasi Alkohol
Karbohidrat menjadi
alkohol
Lintasan EMP
Umumnya
Saccharomyces sp
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
16. Fermentasi Bijian
Tempe
Kacang Kedele dan yang
lain
Ampas kedelai
Ampas kacang tanah
Tahap :
Perendaman, perebusan, pengupasan,
penirisan, penambahan laru (ragi,
inokulasi), fermentasi/inkubasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
17. Pangan Fabrikasi ?
jenis produk pangan baru yang
dikembangkan dari campuran berbagai
ingredien, sehingga berbeda dengan
produk pangan yang bersifat sebagai
komoditas
18. Penggolongan
Produk Ekstrusi (snack, sarapan,
pasta)
Produk Gorengan (kerupuk,
keripik, mie instant, donut dll)
Produk Panggang (biskuit, kreker
dll)
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
19. Ekstrusi
Bahan dipaksa oleh sistim
ulir untuk mengalir dalam
suatu ruangan yang sempit
sehingga akan mengalami
pencampuran dan
pemasakan sekaligus
Keluar lewat lubang sempit,
kembali ke tekanan normal
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
20. Biskuit (1)
Biskuit keras : biskuit manis yang dibuat dari
adonan keras, berbentuk pipih, bila dipatahkan
penampang potongannya bertekstur padat.
Kreker : biskuit yang dibuat dari adonan keras,
melalui proses fermentasi atau pemeraman,
berbentuk pipih yang rasanya mengarah asin dan
relatif renyah, serta bila dipatahkan penampang
potongannya berlapis-lapis.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
21. Biskuit (2)
Kukis adalah jenis biskuit yang dibuat dari
adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif
renyah dan bila dipatahkan penampang
potongannya bertekstur kurang padat.
Wafer adalah jenis biskuit yang dibuat dari
adonan cair, berpori-pori kasar, relatif renyah dan
bila dipatahkan penampang potonganya
berongga-rongga.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
22. Penutup
Proses fermentasi memiliki beberapa
keuntungan ditinjau dari segi proses dan produk
Produk pangan dapat disesuaikan dengan jenis
industrinya dan dapat dideversifikasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan