Dokumen tersebut membahas teori-teori belajar perilaku dan sosial serta penerapannya dalam pembelajaran. Teori-teori tersebut meliputi classical conditioning oleh Ivan Pavlov, hukum pengaruh oleh Thorndike, operant conditioning oleh Skinner, pembelajaran sosial oleh Bandura yang mencakup empat elemen (atensi, retensi, produksi, motivasi), serta pengaturan diri dan modifikasi perilaku kognitif.
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon, dan dipengaruhi oleh reinforcement. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Watson, Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar yang meliputi behaviorisme dan kognitif. Pada teori behaviorisme dijelaskan tentang pandangan Thorndike, Pavlov, dan Skinner mengenai belajar melalui stimulus dan respon. Sedangkan pada teori kognitif dijelaskan pandangan Piaget, Bruner, dan Ausubel tentang perkembangan kognitif yang mempengaruhi proses belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi dalam pembelajaran dan menjelaskan beberapa teori motivasi seperti teori pembelajaran perilaku, teori kebutuhan manusia, teori atribusi, dan teori harapan serta cara meningkatkan motivasi belajar seperti mengaktualisasikan kebutuhan siswa dan membantu mengatasi ketakberdayaan belajar.
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerNia Suharta
油
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar klasik dan operan, di mana teori klasik menurut Pavlov melibatkan pengkondisian stimulus melalui penghargaan, sedangkan teori operan menurut Skinner menekankan perubahan perilaku akibat penguatan lingkungan.
Teori belajar perilaku meliputi pengkondisian klasik Pavlov yang melibatkan asosiasi stimulus netral dan tak terkondisi, hukum pengaruh Thorndike di mana perilaku yang diikuti kepuasan cenderung diulang, dan pengkondisian operan Skinner di mana konsekuensi perilaku menentukan frekuensi perilaku di masa depan.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran, mulai dari teori behavioristik, kognitif, hingga humanistik. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta penerapannya dalam pembelajaran. Juga dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan standar proses pembelajaran.
Teori behavioristik menekankan pada hubungan stimulus-respon dan penguatan. Teori ini diusung oleh tokoh seperti Thorndike, Pavlov, dan Skinner. Menurut teori ini, perilaku dipelajari melalui proses trial and error, dan penguatan berperan dalam memperkuat hubungan stimulus dan respon.
Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari rangsangan lingkungan. Prinsip utama teori ini meliputi penguatan dan hukuman untuk memperkuat atau melemahkan perilaku tertentu, serta pengendalian stimulus untuk mencapai perilaku yang diinginkan. Teori ini dikembangkan melalui eksperimen hewan oleh para tokoh seperti Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori-teori belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu behavioristik, kognitif, humanistik, dan konstruktivis. Masing-masing teori memiliki pandangan terhadap perkembangan tingkah laku manusia, seperti behavioristik yang menekankan perubahan tingkah laku melalui stimulus dan respons, sedangkan kognitif lebih menekankan proses kognitif dalam belajar seperti asimilasi dan akomodasi.
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
油
Makalah ini membahas tentang teori pembelajaran behavioristik. Teori ini menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang diukur melalui stimulus dan respons. Teori behavioristik dikemukakan oleh Thorndike, Watson, dan Skinner, yang mendasarkan pembelajaran pada penguatan dan hukuman.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep perilaku manusia dari sudut pandang biologis. Perilaku didefinisikan sebagai setiap aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak. Dokumen ini juga membahas berbagai bentuk perilaku seperti refleksif dan non-refleksif, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang seperti internal seperti kepribadian dan eksternal
Teori Belajar Ivan P. Pavlov dan Teori Belajar SkinnerNia Suharta
油
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar klasik dan operan, di mana teori klasik menurut Pavlov melibatkan pengkondisian stimulus melalui penghargaan, sedangkan teori operan menurut Skinner menekankan perubahan perilaku akibat penguatan lingkungan.
Teori belajar perilaku meliputi pengkondisian klasik Pavlov yang melibatkan asosiasi stimulus netral dan tak terkondisi, hukum pengaruh Thorndike di mana perilaku yang diikuti kepuasan cenderung diulang, dan pengkondisian operan Skinner di mana konsekuensi perilaku menentukan frekuensi perilaku di masa depan.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pembelajaran, mulai dari teori behavioristik, kognitif, hingga humanistik. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta penerapannya dalam pembelajaran. Juga dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan standar proses pembelajaran.
Teori behavioristik menekankan pada hubungan stimulus-respon dan penguatan. Teori ini diusung oleh tokoh seperti Thorndike, Pavlov, dan Skinner. Menurut teori ini, perilaku dipelajari melalui proses trial and error, dan penguatan berperan dalam memperkuat hubungan stimulus dan respon.
Teori behavioristik menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati sebagai hasil dari rangsangan lingkungan. Prinsip utama teori ini meliputi penguatan dan hukuman untuk memperkuat atau melemahkan perilaku tertentu, serta pengendalian stimulus untuk mencapai perilaku yang diinginkan. Teori ini dikembangkan melalui eksperimen hewan oleh para tokoh seperti Pavlov, Thorndike, dan Skinner.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Edward Lee Thorndike. Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar utama, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum akibat. Dokumen ini juga menjelaskan biografi dan kontribusi Thorndike dalam psikologi pendidikan, serta aplikasi teori belajarnya dalam pembelajaran.
Teori-teori belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu behavioristik, kognitif, humanistik, dan konstruktivis. Masing-masing teori memiliki pandangan terhadap perkembangan tingkah laku manusia, seperti behavioristik yang menekankan perubahan tingkah laku melalui stimulus dan respons, sedangkan kognitif lebih menekankan proses kognitif dalam belajar seperti asimilasi dan akomodasi.
Makalah teori pembelajaran behavioristikkhairil kabe
油
Makalah ini membahas tentang teori pembelajaran behavioristik. Teori ini menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang diukur melalui stimulus dan respons. Teori behavioristik dikemukakan oleh Thorndike, Watson, dan Skinner, yang mendasarkan pembelajaran pada penguatan dan hukuman.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep perilaku manusia dari sudut pandang biologis. Perilaku didefinisikan sebagai setiap aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak. Dokumen ini juga membahas berbagai bentuk perilaku seperti refleksif dan non-refleksif, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang seperti internal seperti kepribadian dan eksternal
Dokumen tersebut membahas konsep perilaku manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perilaku didefinisikan sebagai aktivitas yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku dibentuk oleh motivasi, stimulus, sikap, dan lingkungan sosial ekonomi seseorang.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia. Perilaku merupakan respons individu terhadap stimulus lingkungan yang bisa diamati dan memiliki tujuan. Faktor lingkungan, kebutuhan, dan pengalaman mempengaruhi perilaku manusia. Ada tiga pendekatan untuk memahami perilaku yaitu kognitif, penguatan, dan psikoanalitis.
Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme MakalahLeonartMaruli
油
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Refleksisme, psikologi purposif, dan behaviorisme membahas pandangan tokoh-tokoh seperti Ivan Pavlov, William McDougall, J.B. Watson, dan Edward Tolman mengenai aspek-aspek perilaku manusia seperti refleks, insting, dan pengkondisian.
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...LeonartMaruli
油
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran dalam psikologi umum, yaitu refleksisme, psikologi purposif, dan behaviorisme. Refleksisme dikemukakan oleh Ivan Pavlov lewat eksperimen classical conditioningnya, psikologi purposif oleh William McDougall dengan teori insting dan sentimen, sedangkan behaviorisme diperkenalkan oleh John Watson, BF Skinner, dan Edwin Tolman.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar, termasuk behaviorisme, kognitif, pemrosesan informasi, dan konstruktivisme. Teori-teori tersebut memberikan pandangan berbeda tentang proses belajar, mulai dari perubahan perilaku hingga konstruksi pengetahuan. Dokumen juga menjelaskan hukum dan prinsip belajar menurut para ahli psikologi seperti Pavlov, Skinner, Piaget, dan Gagne.
Teori belajar behavioristik menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dan mengukur keberhasilan belajar berdasarkan perubahan tingkah laku. Terdapat tiga jenis belajar behavioristik yaitu respondent conditioning, operant conditioning, dan observational learning. Teori ini melihat individu sebagai makhluk yang bereaksi terhadap lingkungan berdasarkan pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tiga teori belajar yaitu behavioristik, kognitif, dan konstruktivisme. Teori behavioristik menekankan perubahan tingkah laku, teori kognitif menekankan proses kognitif dalam belajar, sedangkan teori konstruktivisme menekankan pengetahuan sebagai hasil konstruksi individu. Dokumen ini juga membandingkan pembelajaran berdasarkan ketiga teori tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai teori-teori perkembangan manusia seperti teori pembelajaran (behaviorisme, sosial, kognitif) dan teori perkembangan kognitif. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci yang diperkenalkan oleh para ahli psikologi terkait teori-teori perkembangan tersebut.
Teori pembelajaran behaviorisme dan konstruktivisme memberikan penekanan yang berbeda dalam proses pembelajaran. Teori behaviorisme fokus pada hubungan antara stimulus dan respon serta pengaruh lingkungan luar untuk membentuk tingkah laku, sementara teori konstruktivisme menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi sosial. Kedua teori ini memiliki implikasi yang berbeda bagi peran guru dan siswa
Teks tersebut membahas beberapa teori belajar dalam pembelajaran IPA, termasuk teori behaviorisme, kognitif, pemrosesan informasi, dan konstruktivisme. Teori-teori tersebut memberikan pandangan berbeda tentang proses belajar, mulai dari penekanan pada penguatan perilaku hingga peran kognisi dan pengalaman dalam membangun pengetahuan. Teks ini juga menjelaskan implikasi teori-teori tersebut terhadap desain pembelajaran IP
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi belajar dan berbagai teori yang terkait dengannya, seperti teori stimulus-respon, transformasi, sosial, humanistik, dan konstruktivisme. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain proses belajar sebagai transformasi input menjadi pengetahuan baru, pengaruh lingkungan dan faktor internal dalam belajar, serta perbedaan pendekatan behavioristik, kognitif, dan humanistik dalam melihat proses belaj
Teori pembelajaran menjelaskan proses pembelajaran menurut perspektif psikologi. Terdapat dua pendekatan utama iaitu behaviorisme yang menekankan penyesuaian tingkah laku melalui pengalaman, dan kognitif yang menekankan proses mental aktif seperti pemikiran dan penyelesaian masalah. Teori-teori ini memberikan pandangan berbeza tentang definisi pembelajaran dan faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar seperti teori faculty psychology, teori asosiasi, teori klasikal kondisi, teori operant kondisi, teori gestalt, teori medan, dan teori humanistik. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar seperti siswa harus aktif belajar, tingkat kemampuan siswa berbeda-beda, dan penguatan serta
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar behavioristik yang menjelaskan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati melalui stimulus dan respons. Teori ini dikemukakan oleh Thorndike, Pavlov, dan Skinner. Thorndike memperkenalkan hukum koneksionisme tentang hubungan stimulus-respons, Pavlov meneliti kondisionering klasik pada anjing, sedangkan Skinner mengembangkan teori kondisionering operan.
1. Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati melalui stimulus dan respons. 2. Teori ini dikembangkan oleh Thorndike dan Pavlov, di mana Thorndike mengemukakan hukum belajar melalui percobaan kucing, sedangkan Pavlov menemukan pengkondisian melalui eksperimen anjing. 3. Kedua teori ini berfokus pada pengaruh lingkungan terhadap perilaku.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar, meliputi pengelolaan kelas, motivasi siswa, penanganan siswa berkebutuhan khusus, evaluasi pembelajaran, dan penggunaan umpan balik serta berbagai metode penelitian seperti angket, eksperimen, studi kasus, metode klinis, dan observasi alamiah.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar, meliputi pengelolaan kelas, motivasi siswa, penanganan siswa berkebutuhan khusus, evaluasi pembelajaran, dan penggunaan umpan balik serta berbagai metode penelitian seperti angket, eksperimen, studi kasus, metode klinis, dan observasi alamiah.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
2. A. K ONEKSIONISME ( Edward L. Thorndike) Teori ini dirumuskan oleh Thorndike berdasarkan eksperimen pada seekor kucing yang diletakkan dalam puzzle box
3. TEORI BELAJAR: HUKUM PRIMER KONEKSIONISME Hukum Latihan ( the law of excercise) -> Kegunaan ( use ) & Ketidakgunaan ( disuse ) Hukum Pengaruh ( the law of effect ). Pengaruh yang menyenangkan akan semakin memperkuat hubungan S-R, dan sebaliknya Hukum kesiapan ( the law of readiness ) -> Fisiologis
4. B. CLASSICAL CONDITIONING (Ivan P. Pavlov) Teori ini dirumuskan berdasarkan eksperimen pada seekor anjing. Eksperimen dilakukan untuk mempelajari proses pengeluaran air liur pada anjing. Anjing distimulasi dengan perlakuan yang sama (pemberian serbuk daging) secara berulang2 sampai akhirnya perilaku yang diinginkan dapat terbentuk.
5. TEORI BELAJAR CLASSICAL CONDITIONING Belajar : perubahan tingkah laku yg terus menerus yg timbul sbg akibat dr persyaratan yg dibiasakan. Proses belajar mcakup belajar yg sederhana & kompleks -> belajar sederhana mrpkn dasar u/ belajar kompleks (belajar mprioritaskan proses dibanding hasil-> S-R tipe S (koneksionisme: S-R tipe R)
6. 3. OPERANT CONDITIONING (Frederich B. Skinner) Istilah conditioning menunjukkan pada pembiasaan dalam belajar dari Pavlov, tp itu bukan hal yang tlalu penting I stilah operant menunjukkan bahwa ketika diperoleh efek yang bagus (sebagaimana dalam koneksionisme Thorndike) maka harus segera disusul ( operant ) oleh suatu penguatan ( reinforcement ).
7. HUKUM BELAJAR OPERANT CONDITIONING Law of operant conditioning : Bila timbulnya perilaku operant diiringi oleh stimulus penguat maka kekuatan perilaku tsb akan meningkat. Law of operant extinction : bila timbulnya p.l operant yang tdk diperkuat melalui proses conditioning TIDAK diiringi stimulus penguat maka kekuatan p.l tsb akan melemah bahkan musnah
8. SOCIAL LEARNING (Albert Bandura) Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus ( S-R Bond ), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
9. Lanjutan Prinsip dasar belajar: bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan ( imitation ) dan penyajian contoh perilaku ( mode l ling ). Teori ini masih memandang pentingnya conditioning . Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
10. TEORI BELAJAR KOGNITIF: PIAGET Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu: (1) sensory motor (2) pre operational (3) concrete operational (4) formal operational
11. lanjutan belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
12. IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu pendidik mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Pendidik harus membantu pesdik agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
13. Lanjutan Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
14. 4. TEORI MEDAN (Kurt Lewin) Psikolog yang berpedoman pada medan kognitif menggunakan medan berupa dunia psikologis secara total di mana pribadi tinggal pada suatu waktu (psikologis masa lampau, sekarang, dan masa yg akan datang).
15. TEORI BELAJAR MEDAN Teori ini menggambarkan bagaimana pribadi mendapatkan pengertian (wawasan) ttg dirinya sendiri dan alamnya Teori ini memusatkan perhatiannya pada faktor psikologis pribadi (siswa) yg sdg belajar yg dinyatakan dalam bentuk konsep life space (kebutuhan, tujuan, vektor, barrier, lingkungan psikologis dan pribadi dari individu itu).
16. 5. TEORI GESTALT (Wertheimer, Kohler, Koffka) Teori ini berawal dr mslh pengamatan (Wertheimer & Kohler), kemudian di transfer ke mslh belajar (Koffka). Mudah sukarnya masalah bergantung pada PENGAMATAN sso. Bila sso dapat mengamati permasalahan dg tepat ia akan mendapatkan pencerahan ( insight ).
17. HUKUM BELAJAR GESTALT ( Hukum Proses Pengamatan ) Pr辰gnanz = momot (Jawa) / meaningfull : banyak isi & arti . Ini menunjukkan ttg berarahnya sgl kejadian yaitu berarah kepada pr辰gnanz yaitu keadaan yg seimbang (gestalt yg baik). Hukum tambahan (untuk memperkuat / membantu proses menjadi pr辰gnanz), meliputi: proximity (keterdekatan), closure (ketertutupan), dan similiarity (kesamaan).
18. 6. TEORI HUMANISTIK (Abraham maslow) Psikologi terlalu pesimis dalam memandang manusia yang memandang manusia hanya dari sisi negatif
19. BELAJAR (Maslow) Belajar harus melibatkan keseluruhan pribadi peserta didik (intelektual, emosional, dan keterampilan) Pembelajaran harus relevan dengan corak, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik -> adanya perbedaan individual
20. KEBUTUHAN MANUSIA (Maslow) Kebutuhan dasar: kebutuhan menyangkut hidup dan mati, bersifat faali/fisiologis. Misalnya makan, minum Kebutuhan psikologis: kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, ingin dihargai Kebutuhan meta: kebutuhan akan perkembangan seperti keadilan, keindahan, kreativitas, keteraturan, aktualisasi diri
21. 7. TEORI HUMANISTIK (Carl Rogers) Self : ide, persepsi, perasaan, dll yg menimpa sso & mempengaruhi pandangan ttg dirinya Pandangan sso ttg dirinya -> self concept (SC) Gambaran sempurna spt yg diinginkan -> Ideal self (kapanpun, siapapun, bagaimanapun, tidak akan tercapai krn individu sll menginginkan yg lbh tinggi dan akan sll merasa kekurangan)
22. CLIENT CENTERED ROGERS Teknik Client Centered : Rapport : menciptakan kondisi aman & nyaman Menerima klien apa adanya: tdk meng-evaluir dan tdk memberi penilaian (+ / - ) kpd klien Shympatetic ears . Di sini konselor berperan sbg mirror yaitu dg repeat dan rephrase
23. Student-Centered Learning (1951): Pendidik tidak bisa mengajar orang lain (pesdik), pendidik hanya bisa memfasilitasi belajarnya. Seseorang akan belajar secara signifikan hanya pada hal-hal yang dapat memperkuat/menumbuhkan selfnya KONSEP BELAJAR 'CARL ROGERS'
24. Lanjutan 3) Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan 4) Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir
27. A. K ONEKSIONISME ( Edward L. Thorndike) Teori ini dirumuskan oleh Thorndike berdasarkan eksperimen pada seekor kucing yang diletakkan dalam puzzle box
28. TEORI BELAJAR: HUKUM PRIMER KONEKSIONISME Hukum Latihan ( the law of excercise) -> Kegunaan ( use ) & Ketidakgunaan ( disuse ) Hukum Pengaruh ( the law of effect ). Pengaruh yang menyenangkan akan semakin memperkuat hubungan S-R, dan sebaliknya Hukum kesiapan ( the law of readiness ) -> Fisiologis
29. B. CLASSICAL CONDITIONING (Ivan P. Pavlov) Teori ini dirumuskan berdasarkan eksperimen pada seekor anjing. Eksperimen dilakukan untuk mempelajari proses pengeluaran air liur pada anjing. Anjing distimulasi dengan perlakuan yang sama (pemberian serbuk daging) secara berulang2 sampai akhirnya perilaku yang diinginkan dapat terbentuk.
30. TEORI BELAJAR CLASSICAL CONDITIONING Belajar : perubahan tingkah laku yg terus menerus yg timbul sbg akibat dr persyaratan yg dibiasakan. Proses belajar mcakup belajar yg sederhana & kompleks -> belajar sederhana mrpkn dasar u/ belajar kompleks (belajar mprioritaskan proses dibanding hasil-> S-R tipe S (koneksionisme: S-R tipe R)
31. 3. OPERANT CONDITIONING (Frederich B. Skinner) Istilah conditioning menunjukkan pada pembiasaan dalam belajar dari Pavlov, tp itu bukan hal yang tlalu penting I stilah operant menunjukkan bahwa ketika diperoleh efek yang bagus (sebagaimana dalam koneksionisme Thorndike) maka harus segera disusul ( operant ) oleh suatu penguatan ( reinforcement ).
32. HUKUM BELAJAR OPERANT CONDITIONING Law of operant conditioning : Bila timbulnya perilaku operant diiringi oleh stimulus penguat maka kekuatan perilaku tsb akan meningkat. Law of operant extinction : bila timbulnya p.l operant yang tdk diperkuat melalui proses conditioning TIDAK diiringi stimulus penguat maka kekuatan p.l tsb akan melemah bahkan musnah
33. SOCIAL LEARNING (Albert Bandura) Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus ( S-R Bond ), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
34. Lanjutan Prinsip dasar belajar: bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan ( imitation ) dan penyajian contoh perilaku ( mode l ling ). Teori ini masih memandang pentingnya conditioning . Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
35. TEORI BELAJAR KOGNITIF: PIAGET Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu: (1) sensory motor (2) pre operational (3) concrete operational (4) formal operational
36. lanjutan belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
37. IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu pendidik mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Pendidik harus membantu pesdik agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
38. Lanjutan Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
39. 4. TEORI MEDAN (Kurt Lewin) Psikolog yang berpedoman pada medan kognitif menggunakan medan berupa dunia psikologis secara total di mana pribadi tinggal pada suatu waktu (psikologis masa lampau, sekarang, dan masa yg akan datang).
40. TEORI BELAJAR MEDAN Teori ini menggambarkan bagaimana pribadi mendapatkan pengertian (wawasan) ttg dirinya sendiri dan alamnya Teori ini memusatkan perhatiannya pada faktor psikologis pribadi (siswa) yg sdg belajar yg dinyatakan dalam bentuk konsep life space (kebutuhan, tujuan, vektor, barrier, lingkungan psikologis dan pribadi dari individu itu).
41. 5. TEORI GESTALT (Wertheimer, Kohler, Koffka) Teori ini berawal dr mslh pengamatan (Wertheimer & Kohler), kemudian di transfer ke mslh belajar (Koffka). Mudah sukarnya masalah bergantung pada PENGAMATAN sso. Bila sso dapat mengamati permasalahan dg tepat ia akan mendapatkan pencerahan ( insight ).
42. HUKUM BELAJAR GESTALT ( Hukum Proses Pengamatan ) Pr辰gnanz = momot (Jawa) / meaningfull : banyak isi & arti . Ini menunjukkan ttg berarahnya sgl kejadian yaitu berarah kepada pr辰gnanz yaitu keadaan yg seimbang (gestalt yg baik). Hukum tambahan (untuk memperkuat / membantu proses menjadi pr辰gnanz), meliputi: proximity (keterdekatan), closure (ketertutupan), dan similiarity (kesamaan).
43. 6. TEORI HUMANISTIK (Abraham maslow) Psikologi terlalu pesimis dalam memandang manusia yang memandang manusia hanya dari sisi negatif
44. BELAJAR (Maslow) Belajar harus melibatkan keseluruhan pribadi peserta didik (intelektual, emosional, dan keterampilan) Pembelajaran harus relevan dengan corak, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik -> adanya perbedaan individual
45. KEBUTUHAN MANUSIA (Maslow) Kebutuhan dasar: kebutuhan menyangkut hidup dan mati, bersifat faali/fisiologis. Misalnya makan, minum Kebutuhan psikologis: kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, ingin dihargai Kebutuhan meta: kebutuhan akan perkembangan seperti keadilan, keindahan, kreativitas, keteraturan, aktualisasi diri
46. 7. TEORI HUMANISTIK (Carl Rogers) Self : ide, persepsi, perasaan, dll yg menimpa sso & mempengaruhi pandangan ttg dirinya Pandangan sso ttg dirinya -> self concept (SC) Gambaran sempurna spt yg diinginkan -> Ideal self (kapanpun, siapapun, bagaimanapun, tidak akan tercapai krn individu sll menginginkan yg lbh tinggi dan akan sll merasa kekurangan)
47. CLIENT CENTERED ROGERS Teknik Client Centered : Rapport : menciptakan kondisi aman & nyaman Menerima klien apa adanya: tdk meng-evaluir dan tdk memberi penilaian (+ / - ) kpd klien Shympatetic ears . Di sini konselor berperan sbg mirror yaitu dg repeat dan rephrase
48. Student-Centered Learning (1951): Pendidik tidak bisa mengajar orang lain (pesdik), pendidik hanya bisa memfasilitasi belajarnya. Seseorang akan belajar secara signifikan hanya pada hal-hal yang dapat memperkuat/menumbuhkan selfnya KONSEP BELAJAR 'CARL ROGERS'
49. Lanjutan 3) Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan 4) Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir