Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan konstan (GLB) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) untuk kelas X semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran yang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Langkah-langkah pembelajaran men
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan konstan (GLB) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) untuk kelas X semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran yang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Langkah-langkah pembelajaran men
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas analisis vektor dan grafik untuk menjelaskan gerak lurus, melingkar, dan parabola. Materi ajaran mencakup penentuan vektor perpindahan, kecepatan, dan percepatan dengan menggunakan vektor serta penggambaran grafik posisi dan perpindahan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok, presentasi, dan pemecahan masalah. Tujuan RPP ini ad
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas analisis vektor dan grafik untuk menjelaskan gerak lurus, melingkar, dan parabola. Materi ajaran mencakup penentuan vektor perpindahan, kecepatan, dan percepatan dengan menggunakan vektor serta penggambaran grafik posisi dan perpindahan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok, presentasi, dan pemecahan masalah. Tujuan RPP ini ad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan pembelajaran konvensional.
2. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelas eksperimen yang menerapkan model CPS dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3. Instrumen penelitian berupa tes awal dan akhir untuk men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan pembelajaran konvensional.
2. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelas eksperimen yang menerapkan model CPS dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3. Instrumen penelitian berupa tes awal dan akhir untuk men
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis. Secara khusus dibahas tentang pengertian evaluasi, tujuan evaluasi pendidikan, jenis-jenis evaluasi seperti penilaian, pengukuran dan tes, indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, serta kemampuan komunikasi matematis.
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis. Secara khusus dibahas tentang pengertian evaluasi, tujuan evaluasi pendidikan, jenis-jenis evaluasi seperti penilaian, pengukuran dan tes, indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, serta kemampuan komunikasi matematis.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika kelas X mencakup materi besaran dan satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar, dan hukum Newton melalui metode ceramah, eksperimen, dan diskusi selama 16 pertemuan dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika kelas X mencakup materi besaran dan satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar, dan hukum Newton melalui metode ceramah, eksperimen, dan diskusi selama 16 pertemuan dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan pembelajaran konvensional.
2. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelas eksperimen yang menerapkan model CPS dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3. Instrumen penelitian berupa tes awal dan akhir untuk men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan pembelajaran konvensional.
2. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelas eksperimen yang menerapkan model CPS dan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3. Instrumen penelitian berupa tes awal dan akhir untuk men
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis. Secara khusus dibahas tentang pengertian evaluasi, tujuan evaluasi pendidikan, jenis-jenis evaluasi seperti penilaian, pengukuran dan tes, indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, serta kemampuan komunikasi matematis.
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis. Secara khusus dibahas tentang pengertian evaluasi, tujuan evaluasi pendidikan, jenis-jenis evaluasi seperti penilaian, pengukuran dan tes, indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, serta kemampuan komunikasi matematis.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika kelas X mencakup materi besaran dan satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar, dan hukum Newton melalui metode ceramah, eksperimen, dan diskusi selama 16 pertemuan dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika kelas X mencakup materi besaran dan satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar, dan hukum Newton melalui metode ceramah, eksperimen, dan diskusi selama 16 pertemuan dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Teori-teori dalam pembelajaran beserta perbedaanya
1. Penerapan Teori-teori Belajar Kognitif
dalam Pembelajaran Fisika
Kelompok 4B
220008301029 Oktaviana Beferly Mapau
220008301032 Siti Maryam Ulfa
220008301039 Zulfaniar
2. 2
PRESENTATION
TITLE
Teori belajar kognitif adalah teori yang
menggambarkan bahwa belajar terdiri dari
beberapa proses, antara lain, analisis, mengolah
informasi, prediksi, dan problem solving. Teori
ini lebih mengutamakan proses belajar daripada
hasil belajarnya
3. 1. Analisis
Analisis adalah keterampilan dalam mengumpulkan dan
menganalisis sebuah informasi, menyelesaikan sebuah masalah,
dan juga mengambil keputusan.
Penerapan : Misalnya melalui kegiatan praktikum pada
tekanan hidrostatis. Peserta didik dapat mengambil
keputusan bahwa kedalaman suatu zat cair atau suatu
fluida itu berpengaruh terhadap tekanan hidrostatik
yang akan dihasilkan. Semakin dalam suatu zat cair
maka tekanan hidrostatiknyapun akan semakin besar.
4. 2. Mengolah Informasi
Mengolah informasi adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan percobaan/ eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Penerapan : Mengolah data hasil pengukuran
berulang (diberikan oleh guru) dalam bentuk
penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi
data dan grafik, dan menghitung kesalahan, serta
menyimpulkan hasil interpretasi data.
5. 3. Prediksi
Prediksi adalah suatu perkiraan tentang hasil pengamatan yang
dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang.
Penerapan : Peserta didik menafsirkan informasi
yang diperoleh menjadi data yang lebih kompleks,
dengan memiliki kemampuan menginterpretasi grafik
yang baik peserta didik dapat mengetahui hubungan
antara besaran, mencari besaran dari grafik yang
disajikan, dan yang lebih kompleks adalah dapat
memprediksi dari data yang disajikan.
6. 4. Problem Solving
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari
ketrampilan atau kecakapan intelektual yang dinilai sebagai hasil
belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan.
Penerapan :peserta didik disuruh melakukan percobaan
menggunakan Ticker-Timer untuk membuktikan bahwa
pada peristiwa GLB:
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dan punya kelajuan tetap,
artinya kecepatan tetap atau percepatannya nol.
Suatu benda yang melakukan GLB, saat diselidiki dengan
ticker timer akan menunjukkan, pada selang waktu sama
akan menempuh jarak yang sama.
7. RANAH KOGNITIF
1. Mengingat (C1)
Mengingat (C1) adalah kemampuan
seseorang untuk mengingat. Ditandai
dengan kemampuan menyebutkan simbol,
istilah, definisi, fakta, aturan, urutan,
metode.
Contoh
ketika diminta menjelaskan pengertian
gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB), peserta
didik yang berada di level ini bisa
menguraikan dengan baik definisi dari GLB
dan GLBB serta contohnya dalam kehidupan
Sehari-hari.
8. RANAH KOGNITIF
2. Memahami (C2)
Memahami (C2) adalah kemampuan
seseorang untuk memahami tentang
sesuatu hal. Ditandai dengan
kemampuan menerjemahkan,
menafsirkan, mempekirakan,
menentukan, menginterprestasikan.
Contoh
Ketika peserta didik diperlihatkan grafik
Hubungan Antara kecepatan dan waktu,
maka peserta didik mampu memahami
maksud dari grafik
9. RANAH KOGNITIF
3. Mengaplikasikan (C3)
• Mengaplikasikan (C3) adalah kemampuan
berpikir untuk menjaring dan menerapkan
dengan tepat tentang teori, prinsip,
simbol pada situasi baru/nyata ditandai
dengan kemampuan menghubungkan,
memilih, mengorganisasikan,
memindahkan, menyusun, menggunakan,
menerapkan, mengklasifikasikan,
mengubah struktur.
Contoh
• Setelah peserta didik mengetahui bahwa
ada hubungan antara kecepatan dan
waktu, maka peserta didik mampu
menghubungkan grafik dengan konsep
dasar GLB dan GLBB
• Misalnya: GLB memiliki kecepatan (v) yang
konstan, maka tidak ada percepatan yang
terjadi. Sehingga, percepatan (a) pada
GLB sama dengan nol. Jadi, v = konstan a
= 0.
• Pada GLBB Karena GLBB memiliki
kecepatan (v) yang tidak konstan dan
percepatan (a) yang konstan, sehingga v â‰
konstan a = konstan
10. RANAH KOGNITIF
4. Menganalisis (C4)
Menganalisis (C4) adalah Kemampuan
berfikir secara logis dalam meninjau suatu
fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai
dengan kemampuan membandingkan,
menganalisis, menemukan, mengalokasikan,
membedakan, mengkategorikan
Contoh
setelah Peserta didik mengetahui konsep
dasar GLB dan GLBB dan vaiabel apa saja
yang terdapat didalamnya, mereka mampu
membedakan perbedaan mendasar dari
Gerak Lurus Beraruran dan Gerak lurus
Berubah Beraturan.
11. RANAH KOGNITIF
5. Mengevaluasi (C5)
Mengevaluasi (C5) adalah
kemampuan berpikir untuk dapat
memberikan pertimbangan
terhadap suatu situasi, sistem
nilai, metoda, persoalan dan
pemecahan masalah dengan
menggunakan tolak ukur tertentu
sebagai patokan. Ditandai dengan
kemampuan menilai, menafsirkan,
mempertimbangkan dan
meneruskan.
Contoh
peserta didik ketika diberikan
soal tentang GLB dan GLBB
mereka mampu menyelesaikan
dengan baik.
12. RANAH KOGNITIF
6. Mencipta (C6)
Mencipta (C6) adalah
Kemampuan berpikir untuk
memadukan konsep konsep
secara logis sehingga menjadi
suatu pola yang baru. Ditandai
dengan kemampuan
mensintesiskan, menyimpulkan,
menghasilkan, mengembangkan,
menghubungkan, mengkhususkan
Contoh
Peserta didik mampu menyimpulkan
rumus dari GLBB dan GLBB
Persamaan GLB dapat dinyatakan
dengan perubahan posisi benda (Δx)
per satuan perubahan waktu (Δt).
Sehingga, rumus gerak lurus
beraturan (GLB) dapat ditulis
sebagai berikut:
Sedangakan persamaan GLBB sendiri
dapat dinyatakan