Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
1. Komposisi magma ditentukan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku dan aktivitas vulkanisme karena mengandung gas.
2. Komposisi kimia magma sangat kompleks dan terdiri atas 10 unsur utama, terutama SiO2.
3. Terdapat tiga jenis magma berdasarkan kandungan SiO2 yaitu basaltik, andesitik, dan riolitik yang memiliki sifat yang berbeda seperti temperatur
The document discusses different types of rock deformation including joints, faults, and folds. Joints are fractures with no offset, while faults have offset along the fracture plane. Faults include normal, reverse, strike-slip, and oblique. Folds form under ductile conditions and result in structures like anticlines and synclines. Different types of folds are described based on their geometry, such as cylindrical, non-cylindrical, upright, overturned, and isoclinal folds.
Laporan ini membahas pengukuran kemiringan lereng dengan berbagai alat. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi dengan meningkatkan aliran permukaan seiring kecuraman lereng. Alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain selang air, alat ukur tipe A, dan klinometer. Tujuan praktikum adalah mengetahui cara pengukuran kemiringan lereng dan membandingkan hasil pengukuran dengan berbagai alat.
Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan bentuk-lahan di permukaan bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan air laut, serta proses-proses pembentukannya dan hubungannya dengan lingkungan. Ilmu ini mempelajari empat aspek utama yaitu morfologi, morfogenesis, morfokronologi, dan morfoaransemen.
Peta geologi merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang menggambarkan informasi sebaran, jenis, dan sifat batuan serta umur dan struktur geologi. Terdapat berbagai jenis peta geologi yang digunakan untuk memetakan data geologi suatu daerah seperti peta permukaan, singkapan, ikhtisar geologis, dan struktur. Peta-peta ini dibuat berdasarkan dasar ilmiah unt
Batuan piroklastik terbentuk dari material vulkanik yang dilemparkan dari gunung api dan terendapkan di darat atau air. Terdapat tiga jenis endapan piroklastik: jatuhan, aliran, dan surge. Endapan aliran terbentuk dari aliran material panas yang bergerak cepat mengikuti gravitasi dan topografi, mengisi lembah dan cekungan. Endapan aliran umumnya tidak terpilah dengan baik dan menampakkan lapisan kasar.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
Kekar merupakan struktur rekahan pada batuan yang paling umum ditemukan dan banyak dipelajari. Kekar tidak atau sedikit mengalami pergeseran dan sulit dianalisis hubungannya. Kekar dapat ditemukan pada berbagai jenis batuan dan pola kekar rumit terdapat pada batuan lipatan dan kristalin pra-Tersier.
Dokumen ini membahas tentang hotspot dan mantle plume. Hotspot didefinisikan sebagai pusat aliran magma yang berasal dari lapisan mantle bawah melalui lithosphere. Teori ini diajukan oleh J. Tuzo Wilson berdasarkan pengamatannya terhadap Kepulauan Hawaii. Plume mantle diduga berasal dari dasar mantle dan mengakibatkan terjadinya aktivitas vulkanik berkepanjangan di beberapa daerah seperti Kepulauan Hawaii.
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Bentang alam eolian adalah bentuk tanah yang dibentuk oleh aktivitas angin, umumnya di gurun. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah proses angin, suplai material pasir, dan vegetasi. Bentuk-bentuknya meliputi cekungan deflasi, dune transversal, longitudinal, dan parabolik, serta endapan loess.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar dalam ilmu geologi seperti hukum superposisi, horisontalitas, original continuity, faunal succession, strata identified by fossils, uniformitarianisme, dan prinsip-prinsip akumulasi lateral. Hukum-hukum tersebut digunakan untuk mempelajari susunan dan hubungan batuan dalam ruang dan waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan bentuk-lahan di permukaan bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan air laut, serta proses-proses pembentukannya dan hubungannya dengan lingkungan. Ilmu ini mempelajari empat aspek utama yaitu morfologi, morfogenesis, morfokronologi, dan morfoaransemen.
Peta geologi merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang menggambarkan informasi sebaran, jenis, dan sifat batuan serta umur dan struktur geologi. Terdapat berbagai jenis peta geologi yang digunakan untuk memetakan data geologi suatu daerah seperti peta permukaan, singkapan, ikhtisar geologis, dan struktur. Peta-peta ini dibuat berdasarkan dasar ilmiah unt
Batuan piroklastik terbentuk dari material vulkanik yang dilemparkan dari gunung api dan terendapkan di darat atau air. Terdapat tiga jenis endapan piroklastik: jatuhan, aliran, dan surge. Endapan aliran terbentuk dari aliran material panas yang bergerak cepat mengikuti gravitasi dan topografi, mengisi lembah dan cekungan. Endapan aliran umumnya tidak terpilah dengan baik dan menampakkan lapisan kasar.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
Kekar merupakan struktur rekahan pada batuan yang paling umum ditemukan dan banyak dipelajari. Kekar tidak atau sedikit mengalami pergeseran dan sulit dianalisis hubungannya. Kekar dapat ditemukan pada berbagai jenis batuan dan pola kekar rumit terdapat pada batuan lipatan dan kristalin pra-Tersier.
Dokumen ini membahas tentang hotspot dan mantle plume. Hotspot didefinisikan sebagai pusat aliran magma yang berasal dari lapisan mantle bawah melalui lithosphere. Teori ini diajukan oleh J. Tuzo Wilson berdasarkan pengamatannya terhadap Kepulauan Hawaii. Plume mantle diduga berasal dari dasar mantle dan mengakibatkan terjadinya aktivitas vulkanik berkepanjangan di beberapa daerah seperti Kepulauan Hawaii.
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Bentang alam eolian adalah bentuk tanah yang dibentuk oleh aktivitas angin, umumnya di gurun. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah proses angin, suplai material pasir, dan vegetasi. Bentuk-bentuknya meliputi cekungan deflasi, dune transversal, longitudinal, dan parabolik, serta endapan loess.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar dalam ilmu geologi seperti hukum superposisi, horisontalitas, original continuity, faunal succession, strata identified by fossils, uniformitarianisme, dan prinsip-prinsip akumulasi lateral. Hukum-hukum tersebut digunakan untuk mempelajari susunan dan hubungan batuan dalam ruang dan waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Teks tersebut membahas tentang evolusi tektonik pulau Jawa dan hubungannya dengan tiga pola struktur utama di pulau Jawa yaitu pola Meratus, pola Sunda, dan pola Jawa. Teks tersebut juga membahas kaitannya dengan hasil penelitian skripsi senior tentang struktur geologi di Jawa.
Zona subduksi antara lempeng tektonik Australia dan Asia menyebabkan gempa bumi dalam dan magma gunung berapi di Sumatera dan Jawa. Zona sesar Mentawai dan Sumatera terbentuk akibat pergerakan lempeng dan menyebabkan terbentuknya danau seperti Danau Singkarak. Sesar Semangko dan Siulak adalah bagian dari sistem sesar Sumatera yang bergeser akibat subduksi lempeng dan membentang ratusan kilometer di sepanjang Sumatera.
Tinjauan pustaka menjelaskan geologi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Barito. Cekungan ini terbentuk akibat rifting pada Eosen dan inversi sesar pada Miosen. Batuan dasarnya terdiri dari kompleks Barito Platform dan Meratus. Formasi-formasi utama meliputi Tanjung, Berai, Warukin, dan Dahor yang berisi reservoir pasir dan batubara serta batuan penyegel lempung. Sumber hidrokarbon berasal dari batubara
Paper TA - MODEL HIDROGEOLOGI DAN SISTEM PANASBUMI LAPANGAN X, KABUPATEN MI...Fikri Dermawan
油
Teks tersebut membahas model hidrogeologi dan sistem panasbumi di Lapangan "X", Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara berdasarkan analisis geokimia dan alterasi mineral. Daerah penelitian memiliki potensi panasbumi 200 MWe dan terletak di zona tabrakan tiga lempeng tektonik. Sistem panasbuminya termasuk sistem dataran tinggi dengan sumber panas dari magma dan terdapat dua jenis manifestasi berupa mata air panas dan fumarola
01. Struktur geologi regional Bali dimulai dengan kegiatan di lautan selama Miosen Bawah yang menghasilkan batuan lava bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping.
02. Kepulauan Sunda Kecil merupakan hasil bentukan pergerakan lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara, mendesak lempeng Eurasia.
03. Nusa Tenggara terletak pada sistem busur Sunda-Banda yang merupakan faktor utama pemb
Dokumen ini membahas tentang tektonisme dan proses pembentukan morfologi lipatan dan patahan akibat tenaga tektonik di dalam litosfer. Tenaga tektonik dibedakan menjadi orogenetik yang bekerja secara cepat dalam wilayah sempit, dan epirogenetik yang bekerja lambat dalam wilayah luas. Morfologi lipatan terbentuk dari tekanan mendatar yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan, sedangkan patahan terbent
1. Dokumen ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geomorfologi.
2. Wilayah tersebut terletak di selatan Yogyakarta dan dibatasi oleh Samudera Hindia, Pegunungan Sewu, Sungai Opak, dan Sungai Oyo.
3. Wilayah tersebut terdiri atas dataran aluvial, dataran pantai berbukit pasir, karst Pegunungan Sewu, dan Pegunungan Batur Agung.
1. Indonesia memiliki potensi bencana alam besar di laut akibat letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami dikarenakan berada di Cincin Api Pasifik dan pertemuan lempeng-lempeng tektonik.
2. Bencana alam paling mematikan di Indonesia adalah tsunami Aceh 2004 yang mengakibatkan 230.000 korban jiwa akibat gempa besar di Samudra Hindia.
3. Letusan Krakatau 1883 merupakan letusan gunung ber
Pulau Kalimantan terletak di bagian barat daya dari Lempeng Eurasia dan dibatasi oleh beberapa lempeng tektonik dan fitur geologi lainnya. Secara geologi, Kalimantan dibagi menjadi beberapa wilayah utama seperti cekungan-cekungan Tersier, tinggi-tinggi pra-Tersier awal, dan sabuk-sabuk lipat dan sesar kompleks.
Indonesia memiliki luas wilayah laut yang sangat besar dengan berbagai potensi sumber daya kelautan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur maritim dan pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori terjadinya tata surya dan bumi, mulai dari Teori Big Bang, Teori Keadaan Tetap, hingga Teori Lempeng Tektonik.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan indikator pembelajaran geografi serta pengertian, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip dasar geografi yang mencakup pengertian geografi, objek studi dan aspek-aspeknya, prinsip geografi, pendekatan geografi, dan konsep-konsep geografi seperti lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, dan interaksi.
Wind erosion occurs when wind forces exceed the threshold of a soil's resistance, detaching and transporting particles. Several factors influence wind erosion, including wind intensity, precipitation, soil properties, vegetation cover, and land management practices. Effective strategies to control wind erosion include maintaining vegetative cover, reducing cultivation, establishing windbreaks, and adopting conservation tillage which leaves more crop residues on the soil surface.
Analisis Sarana dan Prasarana Desa dan Kota di Provinsi Kalimantan BaratSwastika Nugraheni,S.Pd
油
Makalah ini membahas kondisi sarana dan prasarana di provinsi Kalimantan Barat. Analisis menunjukkan distribusi sarana dan prasarana tidak merata, terutama di sektor pariwisata. Potensi pariwisata besar namun belum dieksplorasi dengan baik. Perlu peningkatan sarana transportasi dan akomodasi untuk mendukung pengembangan pariwisata.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
8. Lempeng Samudera
Lempeng Benua
Berdasarkan gaya
gravitasi,
magnetisme dan
seismik ketebalan
sekitar 20 kilometer,
dan ketebalan
lempeng benua
sekitar 40 kilometer
(Hamilton, 1979).
10. 3 Sistem Tektonik
Sistem Sesar Mentawai
Sistem Sesar Sumatera
Sistem Subduksi Sumatera
Berdasarkan rekonstruksi geologi oleh
Robert Hall (2000), awal pembentukan
wilayah Sumatera dimulai sekitar 50
juta tahun lalu (awal Eosen). Sedikitnya
terdapat 19 Segmen sesar dengan
panjang tiap segmen 賊60-200 km; yang
merupakan bagian dari Sistem Sesar
Sumatera (Sumatera Fault System)
dengan panjang 賊1900 km. Danau
Toba yang berada di pulau Sumatera
merupakan salah satu bukti nyata
Super Volcano dan merupakan sisa dari
Letusan Kaldera mahadahsyat terbesar
(skala 8 VEI).
11. Kerangka Tektonik Sumatra
Pulau Sumatra terletak di baratdaya
dari Kontinen Sundaland dan
merupakan jalur konvergensi
antara Lempeng Hindia-Australia
yang menyusup di sebelah barat
Lempeng Eurasia/Sundaland.
Konvergensi lempeng
menghasilkan subduksi sepanjang
Palung Sunda dan pergerakan
lateral menganan dari Sistem Sesar
Sumatra.
12. Konfigurasi cekungan pada daerah Sumatra berhubungan
langsung dengan kehadiran dari subduksi yang menyebabkan
non-volcanic fore-arc dan volcano-plutonik back-arc. Sumatra
dapat dibagi menjadi 5 bagian (Darman dan Sidi, 2000):
1. Sunda outer-arc ridge (Punggung Luar-busur Sunda), berada sepanjang
batas cekungan fore-arc Sunda dan yang memisahkan dari lereng trench.
2. Sunda forearc basin (Cekungan depan-busur), terletak diantara
punggungan luar-busur Sunda non-volkanik (Sunda outer-arc ridge)
dengan pegunungan Barisan. Secara umum, ada 2 cekungan depan busur
Sunda, yaitu : cekungan Sibolga di barat laut Sumatera dna Cekungan
Bengkulu di barat daya Sumatera.
3. Sumatera backarc basin (Cekungan Back-arc Sumatra), meliputi Cekungan
Sumatra Utara, Tengah, dan Selatan. Sistem ini berkembang sejalan
dengan depresi yang berbeda pada bagian bawah Bukit Barisan.
4. Barisan mountain range (Pegunungan Barisan), terjadi pada bagian axial
dari pulaunya dan terbentuk terutama pada Perm-Karbon hingga batuan
Mesozoik.
5. Sumatera intra-arc atau Intermontane Basin, dipisahkan oleh uplift
berikutnya dan erosi dari daerah pengendapan terdahulu sehingga
memiliki litologi yang mirip pada fore-arc dan back-arc basin.
13. 1. Sunda outer-arc ridge
(Punggung Luar-busur Sunda)
Sunda outer-arc ridge
(Punggung Luar-busur
Sunda), terletak
sepanjang tepi cekungan
depan-busur Sunda
(Sunda Forearc basin),
merupakan punggung
non-vulkanik yang
memanjang dari Laut
Andaman hingga
tenggara Jawa. Geologi ini
diwakili oleh geologi Nias
dan Pulau Simeulue.
14. 2. Sunda forearc basin
(Cekungan depan-busur)
1. Cekungan Bengkulu
Berdasarkan berbagai kajian geologi, disepakati bahwa Pegunungan
Barisan( dalam hal ini adalah volcanic arc -nya) mulai naik di sebelah
barat Sumatra pada Miosen Tengah. Pengaruhnya kepada Cekungan
Bengkulu adalah bahwa sebelum Misoen Tengah berarti tidakada
forearc basin Bengkulu sebab pada saat itu arc -nya sendiri tidak
ada.Sebelum Miosen Tengah, atau Paleogen, Cekungan Bengkulu
masih merupakan bagian paling barat Cekungan Sumatera Selatan.
Lalu pada periode setelah Miosen Tengah atau Neogen, setelah
Pegunungan Barisan naik, Cekungan Bengkulu dipisahkan dari
Cekungan Sumatera Selatan. Mulai saat itulah,Cekungan Bengkulu
menjadi cekungan forearc dan CekunganSumatera Selatan menjadi
cekungan backarc (belakang busur).
16. Subduksi oblique dan pengaruh
sistem mendatar Sumatra
menjadikan kompleksitas regim
stress dan pola strain pada Sumatra
(Darman dan Sidi, 2000).
Karakteristik Awal Tersier Sumatra
ditandai dengan pembentukkan
cekungan-cekungan belakang busur
sepanjang Pulau Sumatra, yaitu
Cekungan Sumatra Utara, Cekungan
Sumatra Tengah, dan Cekungan
Sumatra Selatan
17. Cekungan Sumatera Utara
(North Sumatera Basin)
Cekungan Sumatera Utara terletak diantara paparan
sunda yang berada di daerah lepas pantai sebelah
timur laut, dan Pegunungan Barisan yang terletak di
sebelah barat daya. Cekungan sumatera Utara
secara tektonik terdiri dari berbagai elemen yang
berupa tinggian, cekungan maupun peralihannya,
dimana cekungan ini terjadi setelah berlangsungnya
gerakan tektonik pada zaman Mesozoikum atau
sebelum mulai berlangsungnya pengendapan
sedimen tersier dalam cekungan Sumatera Utara.
18. Cekungan Sumatera Tengah
(Central Sumatera Basin)
Cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan sedimentasi tersier
penghasil hidrokarbon terbesar di Indonesia. Ditinjau dari posisi
tektoniknya, Cekungan Sumatra tengah merupakan cekungan belakang
busur.
Cekungan Sumatra tengah ini relatif memanjang Barat laut-Tenggara,
dimana pembentukannya dipengaruhi oleh adanya subduksi lempeng
Hindia-Australia dibawah lempeng Asia .Batas cekungan sebelah Barat
daya adalah Pegunungan Barisan yang tersusun oleh batuan pre-
Tersier, sedangkan ke arah Timur laut dibatasi oleh paparan Sunda.
Batas tenggara cekungan ini yaitu Pegunungan Tigapuluh yang
sekaligus memisahkan Cekungan Sumatra tengah dengan Cekungan
Sumatra selatan. Adapun batas cekungan sebelah barat laut yaitu
Busur Asahan, yang memisahkan Cekungan Sumatra tengah dari
Cekungan Sumatra utara
19. Cekungan Sumatera Selatan
( South Sumatera basin)
Menurut Salim dkk (1995) Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan belakang
busur karena berada di belakang Pegunungan Barisan sebagai volcanic-arc-nya.
Geologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang
berkaitan erat dengan penunjaman Lempeng Indi-Australia, yang bergerak ke arah
utara hingga timurlaut terhadap Lempeng Eurasia yang relatif diam.
Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan (depression) yang
dikelilingi oleh tinggian-tinggian batuan Pratersier. Pengangkatan Pegunungan Barisan
terjadi di akhir Kapur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah (block faulting). Selain
Pegunungan Barisan sebagai pegunungan bongkah (block mountain) beberapa
tinggian batuan tua yang masih tersingkap di permukaan adalah di Pegunungan
Tigapuluh, Pegunungan Duabelas, Pulau Lingga dan Pulau Bangka yang merupakan
sisa-sisa tinggian "Sunda Landmass", yang sekarang berupa Paparan Sunda.
Tektonik dan struktur geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu, Zone Sesar Semangko, zone perlipatan yang berarah
baratlaut-tenggara dan zona sesar-sesar yang berhubungan erat dengan perlipatan
serta sesar-sesar Pratersier yang mengalami peremajaa.
20. 4. Pegunungan Barisan
(Barisan mountain range)
1. Aceh
Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dihimpit oleh
dua patahan aktif, yaitu Darul Imarah dan Darussalam.
Patahan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya pengaruh
tekanan tektonik secara global dan lahirnya kompleks
subduksi sepanjang tepi barat Pulau Sumatera serta
pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan. Daerah-daerah yang
berada di sepanjang patahan tersebut merupakan wilayah
yang rawan gempa bumi dan tanah longsor, disebabkan oleh
adanya aktivitas kegempaan dan kegunungapian yang tinggi.
Banda Aceh sendiri merupakan suatu dataran hasil amblesan
sejak Pliosen, hingga terbentuk sebuah graben. Dataran yang
terbentuk tersusun oleh batuan sedimen, yang berpengaruh
besar jika terjadi gempa bumi di sekitarnya.
21. 2. Danau Toba
Danau Toba terletak di pusat
suatu puncak topografi
dengan panjang 300 km,
dengan beda tinggi berkisar
2.000m di dalam peta
topografi Sumatra Utara.
Puncak morfologi ini
biasanya disebut Batak
Tumor yang sejajar dengan
arah memanjang Pulau
Sumatra.
22. 3. Penunjaman yang terjadi di sebelah barat Sumatra tidak
benar-benar tegak lurus terhadap arah pergerakan Lempeng
India-Australia dan Lempeng Eurasia. Lempeng Eurasia
bergerak relatif ke arah tenggara, sedangkan Lempeng India-
Australia bergerak relatif ke arah timurlaut. Karena tidak tegak
lurus inilah maka Pulau Sumatra dirobek sesar mendatar (garis
jingga) yang dikenal dengan nama Sesar Semangko.