Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana perkerasan jalan raya di Karanganyar dengan kelas arteri dan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah. Dokumen tersebut memuat perencanaan struktur perkerasan lentur dan kaku berdasarkan perhitungan lalu lintas harian, CESA, dan daya dukung tanah subgrade. Pada akhirnya, perkerasan kaku dipilih karena memiliki umur rencana yang lebih panjang meskipun biaya
1. Dokumen tersebut merangkum perencanaan perkerasan jalan arteri di Karanganyar dengan lebar lajur 3,5 meter untuk masing-masing arah.
2. Berdasarkan perhitungan lalu lintas harian sebesar 1014 kendaraan dan faktor beban, diperoleh nilai CESA5 sebesar 84,8 juta.
3. Berdasarkan nilai CESA5 tersebut, kelompok memutuskan menggunakan tipe perkerasan AC WC modifikasi at
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
油
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
油
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, perkerasan lentur lebih cocok digunakan pada tanah gambut karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Dokumen tersebut membahas perencanaan konstruksi jalan rigid pavement (perkerasan kaku) yang mencakup jenis perkerasan kaku, parameter perencanaan seperti kekuatan tanah dasar, lapis pondasi, beton, dan beban lalu lintas, serta tata cara perhitungan ketebalan plat perkerasan berdasarkan kapasitas tanggungan tanah dan beban lalu lintas rencana.
Analisis Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Program Everseries dan Metode...Debora Elluisa Manurung
油
Di dalam metode analisis desain overlay/lapis tambah terdapat suatu faktor variasi jenis beban kendaraan yang menjadi salah satu parameter penting dalam perencanaan desain overlay. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur perkerasan eksisting dari jalan tol Jakarta-Cikampek, untuk perioda analisa antara1988 sampai 2008 dan untuk menghitung tebal overlay yang diperlukan, berdasarkan pada data lendutan menggunakan alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Dari data lendutan, nilai modulus resilien pada setiap lapisan dapat ditentukan. Dengan mempertimbangkan teori kerusakan kumulatif dan tekanan/tegangan yang diijinkan pada setiap lapisan, ketebalan overlay yang diperlukan dapat diperoleh. Hasil ini dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan metoda semi-analitis, misalnya metoda AASHTO 1993
Dokumen tersebut membahas tentang bantalan rel, termasuk pengertian, fungsi, jenis, dan perencanaan bantalan rel untuk struktur jalan kereta api. Jenis bantalan yang dijelaskan meliputi kayu, besi, beton, dan slab track. Dimensi dan syarat kuat untuk bantalan kayu juga diuraikan.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Pedoman ini membahas perencanaan tebal perkerasan jalan yang meliputi ketentuan umum, teknis, dan contoh-contoh perencanaan. Struktur perkerasan lentur umumnya terdiri atas lapis pondasi bawah, pondasi, dan permukaan. Kriteria perencanaan mencakup lalu lintas, reliabilitas, dan tanah dasar.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
油
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Jalan Ciledug Raya antara Jakarta dan Tangerang mengalami kerusakan parah akibat beban kendaraan berat, pembangunan jalan layang, dan genangan air hujan. Solusinya adalah merekonstruksi permukaan jalan dengan bahan yang lebih baik dan memperbaiki sistem drainase. Beton direkomendasikan untuk daerah rawan banjir, sedangkan pengalihan jalan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut."
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatantoloboa
油
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan rehabilitasi jembatan, termasuk data jumlah dan kondisi jembatan di Indonesia, contoh keruntuhan jembatan, penyebab kerusakan jalan dan jembatan, metode evaluasi kekuatan jembatan, dan teknik rehabilitasi jembatan seperti perkuatan struktur dan perkuatan lentur.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
油
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Dokumen tersebut membahas perhitungan pelat lantai kendaraan untuk konstruksi trotoar yang meliputi perhitungan tebal pelat, kontrol ketebalan terhadap geser dua arah, pembebanan pelat oleh beban mati, beban hidup, dan kombinasi pembebanan. Hasil perhitungan menunjukkan momen maksimum sebesar 34,79 kN pada lapangan dan 30,83 kN pada tumpuan untuk kombinasi pembebanan 5 dan 6.
Desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dua lajur dua arah dengan umur rencana 20-40 tahun. Lalu lintas harian sebesar 240 kendaraan dan CBR tanah 6. Dilakukan perancangan struktur perkerasan lentur berupa AC-WC modifikasi tebal 40 mm untuk umur 20 tahun, dan perkerasan kaku tebal 340 mm untuk umur 40 tahun. Kedua desain mempertimbangkan kondisi tanah, lalu lintas, dan biaya pemeliharaan.
1. Dokumen tersebut membahas struktur jalan rel konvensional yang terdiri atas superstructure dan substructure. Superstructure meliputi rel, bantalan, dan penambat, sementara substructure meliputi balas, subbalas, dan tanah dasar.
2. Pembebanan pada struktur jalan rel terdiri atas beban vertikal, faktor dinamis, beban lateral, dan beban longitudinal. Model Beam on Elastic Foundation digunakan untuk merancang struktur jalan rel.
3. Contoh soal menunjuk
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
油
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
油
Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003.油(diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...M Hilman Iman Sakti
油
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Laporan ini menganalisis kondisi rigid pavement pada Jalan Masaran-Plupuh menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
2. Survei menemukan 6 jenis kerusakan utama dengan nilai deduct value tinggi.
3. Analisis data menghasilkan nilai PCI 66 (Fair) yang mengindikasikan perbaikan diperlukan dalam 1-5 tahun.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya. Mencakup kriteria jalan, analisis lalu lintas, perhitungan lintas ekuivalen, indeks tabel perkerasan, penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku, serta metode perkerasan kaku menurut Pd T-14-2003.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Pedoman ini membahas perencanaan tebal perkerasan jalan yang meliputi ketentuan umum, teknis, dan contoh-contoh perencanaan. Struktur perkerasan lentur umumnya terdiri atas lapis pondasi bawah, pondasi, dan permukaan. Kriteria perencanaan mencakup lalu lintas, reliabilitas, dan tanah dasar.
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
油
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Jalan Ciledug Raya antara Jakarta dan Tangerang mengalami kerusakan parah akibat beban kendaraan berat, pembangunan jalan layang, dan genangan air hujan. Solusinya adalah merekonstruksi permukaan jalan dengan bahan yang lebih baik dan memperbaiki sistem drainase. Beton direkomendasikan untuk daerah rawan banjir, sedangkan pengalihan jalan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut."
Dr. ing. ir - andreas triwiyono - evaluasi dan rehabilitasi jembatantoloboa
油
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan rehabilitasi jembatan, termasuk data jumlah dan kondisi jembatan di Indonesia, contoh keruntuhan jembatan, penyebab kerusakan jalan dan jembatan, metode evaluasi kekuatan jembatan, dan teknik rehabilitasi jembatan seperti perkuatan struktur dan perkuatan lentur.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
油
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Dokumen tersebut membahas perhitungan pelat lantai kendaraan untuk konstruksi trotoar yang meliputi perhitungan tebal pelat, kontrol ketebalan terhadap geser dua arah, pembebanan pelat oleh beban mati, beban hidup, dan kombinasi pembebanan. Hasil perhitungan menunjukkan momen maksimum sebesar 34,79 kN pada lapangan dan 30,83 kN pada tumpuan untuk kombinasi pembebanan 5 dan 6.
Desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dua lajur dua arah dengan umur rencana 20-40 tahun. Lalu lintas harian sebesar 240 kendaraan dan CBR tanah 6. Dilakukan perancangan struktur perkerasan lentur berupa AC-WC modifikasi tebal 40 mm untuk umur 20 tahun, dan perkerasan kaku tebal 340 mm untuk umur 40 tahun. Kedua desain mempertimbangkan kondisi tanah, lalu lintas, dan biaya pemeliharaan.
1. Dokumen tersebut membahas struktur jalan rel konvensional yang terdiri atas superstructure dan substructure. Superstructure meliputi rel, bantalan, dan penambat, sementara substructure meliputi balas, subbalas, dan tanah dasar.
2. Pembebanan pada struktur jalan rel terdiri atas beban vertikal, faktor dinamis, beban lateral, dan beban longitudinal. Model Beam on Elastic Foundation digunakan untuk merancang struktur jalan rel.
3. Contoh soal menunjuk
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
油
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
油
Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003.油(diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements 1992)
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Si...M Hilman Iman Sakti
油
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Laporan ini menganalisis kondisi rigid pavement pada Jalan Masaran-Plupuh menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
2. Survei menemukan 6 jenis kerusakan utama dengan nilai deduct value tinggi.
3. Analisis data menghasilkan nilai PCI 66 (Fair) yang mengindikasikan perbaikan diperlukan dalam 1-5 tahun.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya. Mencakup kriteria jalan, analisis lalu lintas, perhitungan lintas ekuivalen, indeks tabel perkerasan, penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku, serta metode perkerasan kaku menurut Pd T-14-2003.
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutTanya Andjani
油
Dokumen ini membahas perbandingan penggunaan perkerasan kaku dan lentur pada tanah gambut. Prosedur desain mencakup penentuan umur rencana, perhitungan CESA, struktur pondasi, dan struktur perkerasan. Kesimpulannya, pada tanah gambut perkerasan lentur lebih cocok karena lebih ringan dan biayanya lebih rendah dibanding perkerasan kaku.
Rangkuman dokumen rencana perkerasan jalan:
Dokumen ini membahas rencana perkerasan untuk jalan yang menghubungkan Desa Papahan dengan Kelurahan Delingan dengan panjang 7 meter dan lalu lintas rata-rata 1600 kendaraan per hari. Rencananya adalah menggunakan perkerasan lentur dengan lapisan aspal dan berbutir setebal 40 cm atau perkerasan kaku berupa pelat beton setebal 15 cm. Dokumen ini juga menganalisis klasifikasi kendar
Contoh Desain Perkerasan Jalan Kaku dan Lentur kelompok 4 Teknik Sipil UNS 2019Kevin Ferdinand
油
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan kaku dan lentur untuk jalan arteri di Dusun Ngemplak - Daren Wetan. Terdiri dari penentuan umur rencana, beban lalu lintas, struktur fondasi dan lapisan perkerasan, serta drainase. Perkerasan kaku menggunakan beton berstruktur 305 mm tanpa tulangan, sedangkan perkerasan lentur terdiri dari lapisan aspal berstruktur 500 mm.
Desain perkerasan kaku dan lentur kelompok 9 unswsubs
油
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk jalan kolektor rural dengan dua metode, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Untuk perkerasan lentur, direkomendasikan menggunakan AC WC modifikasi dengan tebal 40 mm. Sedangkan untuk perkerasan kaku direkomendasikan menggunakan perkerasan kaku tebal 340 mm karena volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah.
Desain Perkerasan Jalan (Kaku & Lentur)Gusti Albert
油
Dokumen tersebut merupakan desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dengan umur rencana 40 tahun. Berdasarkan perhitungan, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 34 cm karena cocok untuk volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah yang lemah."
Metode elemen hingga digunakan untuk menganalisis desain struktural tangki transformator karena metode klasik kurang akurat. Metode ini memungkinkan perhitungan tegangan dan perpindahan secara lebih luas di seluruh struktur tangki."
Dokumen ini membahas pengantar perencanaan teknik jembatan, termasuk pembahasan mengenai pengertian jembatan, pedoman umum bentang ekonomis, kondisi batas, umur rencana, pokok-pokok perencanaan, acuan normatif, penyelidikan lapangan, penentuan muatan dan lebar jembatan, pembebanan rencana, tahapan analisis struktur, dan teori dasar perhitungan struktur."
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
油
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
1. Konstruksi jalan fleksibel belum mampu memenuhi target umur rencana jalan karena pengaruh cuaca panas dan beban overload kendaraan.
2. Konstruksi jalan komposit menggunakan beton pracetak K400 sebagai pondasi atas dan HRS sebagai lapisan atas dirancang untuk memenuhi target umur rencana jalan dengan biaya yang lebih rendah.
3. Analisis struktur menunjukkan bahwa konstruksi jalan komposit ini mampu menahan beban mu
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
7. 1. Penentuan Umur Rencana
Bedasarkan ketentuan di atas, kita menentukan sendiri berapa
umur rencana perkerasan jalan yang akan kita buat sesuai
dengan kondisi lokasi rencana. Untuk perkerasan lentur,
kelompok kami mengambil umur rencana (UR) sepanjang 20
tahun.
8. 2. Penentuan Nilai CESA4
JENIS KENDARAAAN VDF 4 JUMLAH PERHARI
bus kecil 0,3 235 70,5
bus besar 1 120 120
truk 2 sumbu cargo ringan 0,3 88 26,4
truk 2 sumbu ringan 0,8 147 117,6
truk 2 sumbu cargo sedang 0,7 96 67,2
truk 2 sumbu sedang 1,6 82 131,2
truk 2 sumbu berat 0,9 84 75,6
truk 2 sumbu berat 7,3 25 182,5
truk 3 sumbu ringan 7,6 19 144,4
truk 3 sumbu sedang 28,1 17 477,7
truk 3 sumbu berat 28,9 16 462,4
truk 2 sumbudan trailer 36,9 15 553,5
truk 4 sumbu trailer 13,6 23 312,8
truk 5 sumbu trailer 19 19 361
truk 5 sumbu trailer 30,3 14 424,2
truk 6 sumbu trailer 41,6 14 582,4
JUMLAH 1014 4109,4
9. 2. Penentuan Nilai CESA4
Beban sumbu standar kumulatif atau Cumulative Equivalent Single Axle
Load (CESA) merupakan jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas desain
pada lajur desain selama umur rencana. Berikut cara menentukan nilai
CESA:
ESA per hari = 裡 LHRT x VDF
= 4109,4
ESA per 20 tahun = 29.998.620
Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) = 4 %
Faktor Pengali Pertumbuhan Lalu Lintas
R = 29,778
CESA = ESA x 365 x R
= 44.665.063,18
10. 3. Penentuan Nilai Traffic Multiplier (TM)
Nilai TM kelelahan lapisan aspal (TM lapisan aspal) untuk kondisi
pembebanan yang berlebih di Indonesia adalah berkisar 1,8 2.
Nilai yang akurat berbeda-beda tergantung dari beban berlebih pada
kendaraan niaga di dalam kelompok truk.
Dalam perencanaan desain perkerasan lentur ini, ditentukan
nilai TM sebesar 1,9.
11. 4. Menghitung nilai CESA5
Untuk mendesain perkerasan lentur, maka dibutuhkan nilai CESA.
Nilai CESA dapat dihitung dengan rumus berikut:
CESA = TM x CESA
= 84.863.620,04
12. 5. Penentuan Tipe Perkerasan
Pemilihan jenis perkerasan akan bervariasi sesuai estimasi lalu lintas,
umur rencana, dan kondisi pondasi jalan.
Batasan di dalam tabel tidak absolut. Desain juga harus mempertimbangkan
biaya selama umur pelayanan terendah, batasan dan kepraktisan konstruksi.
Solusi alternatif di luar solusi desain awal derdasarkan Manual Desain
Perkerasan 2013 harus didasarkan pada biaya umur pelayanan discounted
terendah.
Kelompok kami memutuskan untuk mengambil tipe perkerasan AC WC
modifikasi atau SMA modifikasi dengan CTB (pangkat 5).
14. 6. Penentuan seksi-seksi dan daya dukung subgrade
Penetapan nilai kekuatan nilai dasar yang akurat dan solusi desain pondasi
jalan yang tepat merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan kinerja
perkerasan yang baik.
Dari perhitungan diperoleh hasil, nilai CBR = 4 %
15. 7. Penentuan Struktur Pondasi Jalan
Berdasarkan nilai CBR tanah dasar sebesar 4 % dan nilai CESA yaitu
sebesar 84.463.620,04 , lebih besar dari 4 juta. Maka diperlukan
peningkatan tanah dasar 200 mm. Perbaikan tanah dasar meliputi bahan
material stabilitas kapur atau timbunan pilihan.
16. 8. Penentuan Struktur Perkerasan
Berdasarkan nilai CESA yaitu sebesar 84.463.620,04 , yaitu berada
dalam kisaran F6, maka didapat ketebalan lapis perkerasan sbb:
AC WC = 40 mm
AC BC5 = 185 mm
CTB4 = 150 mm
18. 1. Penentuan Umur Rencana
Umur rencana untuk perkerasan kaku harus 40 tahun kecuali
diperintahkan atau disetujui lain.
19. 2. Penentuan Klp Sumbu Kend. yg lewat selama UR
JENIS KENDARAAAN VDF 4 JUMLAH PERHARI
bus kecil 0,3 235 70,5
bus besar 1 120 120
truk 2 sumbu cargo ringan 0,3 88 26,4
truk 2 sumbu ringan 0,8 147 117,6
truk 2 sumbu cargo sedang 0,7 96 67,2
truk 2 sumbu sedang 1,6 82 131,2
truk 2 sumbu berat 0,9 84 75,6
truk 2 sumbu berat 7,3 25 182,5
truk 3 sumbu ringan 7,6 19 144,4
truk 3 sumbu sedang 28,1 17 477,7
truk 3 sumbu berat 28,9 16 462,4
truk 2 sumbudan trailer 36,9 15 553,5
truk 4 sumbu trailer 13,6 23 312,8
truk 5 sumbu trailer 19 19 361
truk 5 sumbu trailer 30,3 14 424,2
truk 6 sumbu trailer 41,6 14 582,4
JUMLAH 1014 4109,4
20. Penentuan Nilai CESA4
ESA per hari = 裡 LHRT x VDF
= 4109,4
ESA per 40 tahun = 59.997.240
Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) = 4 %
Faktor Pengali Pertumbuhan Lalu Lintas
R = 95,0255
CESA = ESA x 365 x R
= 142.531.716,8
21. 3. Penentuan Daya Dukung Efektif Tanah Dasar
Dari perhitungan diperoleh hasil, nilai CBR = 4 %
22. 4. Penentuan Struktur Pondasi Jalan
Berdasar nilai CBR tanah dasar sebesar 4 % dan nilai CESA yaitu
sebesar 142.531.716,8 , lebih besar dari 4 juta. Maka diperlukan
peningkatan tanah dasar 200 mm. Perbaikan tanah dasar meliputi bahan
material stabilitas kapur atau timbunan pilihan.
23. 5. Penentuan Lapisan Drainase dan Lapisan Subbase
Dalam prosedur desain perkerasan kaku direncanakan galian dengan
drainase sub soil, terdrainase sempurna (keluaran drainase sub soil selalu
di atas muka banjir) dengan nilai m sebesar 1,2. Detail tipikal drainase
yaitu sebagai berikut:
26. 8. Menghitung Tebal Lapisan Pondasi
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai R sebesar 95 juta, maka masuk
dalam kisaran R5, diperoleh struktur perkerasan sbb:
Tebal pelat beton = 305 mm
Lapis Pondasi LMC = 150 mm
Lapis Pondasi Agregat kelas A = 150 mm
28. Perbandingan Perkerasan Kaku dan Lentur
PEMBANDING PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU
Umur Rencana (Masa
Layanan)
20 tahun 40 tahun
Lendutan Cenderung melendut Lendutan jarang terjadi
Perilaku terhadap
Overloading
Perkerasan lentur lebih sensitif overloading
daripada perkerasan kaku, ini dikaitkan dengan
perilaku terhadap lendutan
Kebisingan dan Vibrasi
Perkerasan lentur mempunyai tingkat kebisingan
dan vibrasi yang lebih rendah
Pantulan Cahaya
Perkerasan lentur mempunyai daya pantul yang lebih
lemah daripada perkerasan kaku
Bentuk Permukaan
Permukaan perkerasan lentur lebih halus
dibandingkan perkerasan kaku
29. PEMBANDING PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU
Proses Konstruksi
Relatif lebih mudah dan
cepat. Dengan teknologi
campuran, waktu yang
dibutuhkan mulai dari
penghamparan sampai
dibuka untuk lalu lintas
hanya membutuhkan
waktu sekitar 2 jam
Dengan teknologi bahan
aditif untuk beton, maka
proses pematangan bisa
berlangsung cepat
sekitar 2 hari, tetapi
beton yang terlalu cepat
matang cenderung mudah
retak
Perawatan
Memerlukan perawatan
rutin, tetapi relative
lebih mudah
Tidak perlu perawatan
rutin, tetapi perbaikan
kerusakan relatif lebih
sulit
Perbandingan Perkerasan Kaku dan Lentur
30. Perbandingan Perkerasan Kaku dan Lentur
PEMBANDING PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU
Biaya Konstruksi dan
Perawatan
Dikaitkan dengan proses
biaya awal lebih murah,
tetapi perlu ada
perawatan rutin tahunan
dan lima tahunan
Biaya awal lebih mahal
tetapi tidak memerlukan
perawatan yang rutin
sampai umur efektif
Karakteristik terhadap
Pembebanan
Beban didistribusikan
secara berjenjang pada
setiap lapisan
Dengan nilai kekakuan
yang tinggi maka seluruh
beban diterima oleh
struktur
Karakteristik Material
Material yang dibutuhkan
adalah aspal dan filler
(iika dibutuhkan). Sangan
sensitive terhadap air
Material utama adalah
agregat, semen, dan filler
(jika dibutuhkan). Air
dapat membantu saat
pematangan beton
31. Kesimpulan
Dari hasil analisis tersebut kami memutuskan
untuk lebih memilih perkerasan kaku
dikarenakan walaupun biaya awalnya lebih
mahal dibandingkan perkerasan lentur akan
tetapi biaya perawatannya akan lebih murah
dengan umur rencana yang lebih lama.
32. Daftar Pustaka
Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor
02/M/BM/2013