Chlorophyta merupakan divisi ganggang yang terbesar yang terdiri dari tiga kelas besar yaitu Prasinophyceae, Chlorophyceae dan Charophyceae. Mereka memiliki bentuk tubuh beragam mulai dari sel tunggal hingga filamen dan lembaran. Kebanyakan berpigmen hijau dan melakukan fotosintesis. Mereproduksi secara aseksual dan seksual.
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
油
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Mata kuliah ini membahas proses metabolisme pada tumbuhan, pembagian bidang fisiologi tumbuhan, hubungan fisiologi tumbuhan dengan cabang-cabang biologi lain, serta anatomi dan fungsi akar, batang, dan daun bagi tumbuhan. Mata kuliah ini terdiri atas 8 pertemuan yang mencakup materi seperti serapan air, transpirasi, unsur hara, penyer
Alga (ganggang) memiliki ciri bersel satu atau banyak, bersifat autotrof karena mengandung klorofil, dan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar berdasarkan pigmennya. Alga tumbuh di air dan tempat lembab, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ada empat kelompok alga utama yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, dan Cyanophyta.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Chrysophyta adalah ganggang berwarna keemasan yang mengandung pigmen karotenoid dan klorofil. Mereka dapat hidup secara tunggal atau berkoloni, dan memiliki dinding sel yang terdiri dari silika atau kersik. Reproduksinya meliputi pembelahan mitotik, pembentukan zoospora, atau penyatuan gamet. Chrysophyta memiliki manfaat sebagai makanan ikan atau bahan bangunan, namun juga dapat menyebabkan mas
Cacing pita memiliki tubuh pipih dan tersegmentasi, hidup sebagai parasit di saluran pencernaan hewan vertebrata. Cacing pita bereproduksi secara seksual di setiap segmen tubuhnya dan menyebarkan telur melalui feses inangnya. Siklus hidup cacing pita melibatkan telur, larva, dan bentuk dewasa.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Presentasi dalam rangka mengerjakan tugas dari guru sekaligus membagikan ilmu pada khalayak agar bermanfaat
Membahas mengenai seputar porifera, mulai dari ciri-ciri, pembagian porifera peranan dari porifera tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mendukung presentasi
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Mata kuliah ini membahas proses metabolisme pada tumbuhan, pembagian bidang fisiologi tumbuhan, hubungan fisiologi tumbuhan dengan cabang-cabang biologi lain, serta anatomi dan fungsi akar, batang, dan daun bagi tumbuhan. Mata kuliah ini terdiri atas 8 pertemuan yang mencakup materi seperti serapan air, transpirasi, unsur hara, penyer
Alga (ganggang) memiliki ciri bersel satu atau banyak, bersifat autotrof karena mengandung klorofil, dan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar berdasarkan pigmennya. Alga tumbuh di air dan tempat lembab, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ada empat kelompok alga utama yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, dan Cyanophyta.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Chrysophyta adalah ganggang berwarna keemasan yang mengandung pigmen karotenoid dan klorofil. Mereka dapat hidup secara tunggal atau berkoloni, dan memiliki dinding sel yang terdiri dari silika atau kersik. Reproduksinya meliputi pembelahan mitotik, pembentukan zoospora, atau penyatuan gamet. Chrysophyta memiliki manfaat sebagai makanan ikan atau bahan bangunan, namun juga dapat menyebabkan mas
Cacing pita memiliki tubuh pipih dan tersegmentasi, hidup sebagai parasit di saluran pencernaan hewan vertebrata. Cacing pita bereproduksi secara seksual di setiap segmen tubuhnya dan menyebarkan telur melalui feses inangnya. Siklus hidup cacing pita melibatkan telur, larva, dan bentuk dewasa.
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
Chlorophyta merupakan ganggang hijau yang memiliki ciri khas berpigmen klorofil a dan b serta karoten. Terdiri dari uniseluler hingga multiseluler dengan berbagai bentuk seperti bulat, spiral, benang, lembaran. Berperan sebagai produsen primer dan bagian dari rantai makanan perairan.
1. Rhizopoda adalah organisme bersel satu yang bergerak dan menangkap makanan dengan kaki semu. Berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan biner.
2. Ciliata adalah organisme bersel satu yang bergerak dengan bulu getar. Ada yang hidup bebas dan parasit. Berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
3. Organisme dalam dokumen tersebut membahas tentang berbagai filum protista.
Chlorophyta memiliki struktur sel yang bervariasi antara lain bersel tunggal hingga berkoloni, memiliki dinding sel selulosa dan kloroplas yang mengandung klorofil. Mereka dapat berkembangbiak secara vegetatif melalui fragmentasi atau pembelahan sel, serta secara seksual melalui konjugasi atau perkawinan gamet. Chlorophyta berperan sebagai sumber protein, bahan makanan, dan produsen oksigen, namun juga dapat mengg
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Protista, termasuk ciri-ciri dan klasifikasi Protozoa, Rizhopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa. Juga dibahas tentang Alga (ganggang), termasuk ciri-ciri dan klasifikasi berdasarkan pigmen dominan menjadi Alga keemasan, hijau, merah, dan cokelat. Terakhir dibahas tentang Jamur Protista dan klasifikasinya menjadi Oomycota, Myxomycota, dan
Dokumen tersebut membahas tentang alga, yaitu anggota kingdom Protista yang mirip tumbuhan. Alga dapat berukuran mikroskopis maupun makroskopis, dan mereproduksi secara aseksual maupun seksual. Alga diklasifikasikan ke dalam tujuh filum berdasarkan pigmen dan struktur selnya.
Protista mirip tumbuhan memiliki ciri-ciri seperti struktur sel eukariotik, kemampuan berfotosintesis, dan habitat air atau tempat lembab. Reproduksinya melalui pembelahan sel, pembentukan spora, atau penyatuan gamet. Beberapa contohnya adalah ganggang hijau, ganggang api, dan diatom.
Filum entoprocta melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Mereka memiliki tiga famili dan beberapa genus. Mereka memperoleh makanan secara filter dan memiliki sistem eskresi dan respirasi melalui difusi. Salah satu peran mereka adalah sebagai sarana penyebaran dan perlindungan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan ciri-ciri dari protista.
2. Protista diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa), dan ciri-ciri umum protista.
3. Kelompok protista dijelaskan lebih lanjut ciri-cirinya masing-masing seperti jamur protista, alga hijau, merah, cokelat, dan api s
Protozoa adalah organisme uniseluler eukariotik yang hidup bebas atau sebagai parasit. Mereka bergerak menggunakan pseudopodia, silia, atau flagela dan berukuran antara 3-1000 mikron. Protozoa dapat ditemukan di air tawar, laut, tanah basah, dan dalam tubuh hewan dan manusia sebagai parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok fungi mirip hewan (protozoa). Protozoa adalah protista uniseluler yang bergerak menggunakan pseudopodia, silia, atau flagela. Terdapat berbagai jenis protozoa seperti amoeba, paramecium, dan plasmodium yang dapat hidup bebas atau sebagai parasit di dalam tubuh hewan dan manusia. Protozoa bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner.
Dokumen tersebut membahas tentang kingdom Monera yang merupakan kingdom organisme prokariotik yang hidup di bumi sejak 2 milyar tahun lalu. Organisme jenis ini memiliki ciri-ciri tidak memiliki membran inti, berukuran kecil, dan beragam metabolisme seperti autotrof dan heterotrof. Termasuk dalam kingdom ini adalah archaebacteria dan eubacteria.
Jamur air atau oomycota adalah jamur uniseluler yang memiliki dinding sel dari selulosa dan berbentuk benang-benang hifa tanpa sekat melintang sehingga didalamnya terdapat banyak inti. Oomycota bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospora berflagela dua dan secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh inti sperma menghasilkan zigot. Oomycota dapat menjadi parasit tanaman seperti kentang
Ganggang merah adalah ganggang berwarna merah yang mengandung pigmen fikobilin. Memiliki talus berbentuk helaian atau pohon tanpa flagela. Reproduksinya melalui cara seksual dengan pembentukan anteridium dan aseksual dengan tetraspora. Berperan sebagai sumber makanan dan dalam pembentukan terumbu karang.
Jamur lendir (myxomycota) memiliki struktur tubuh vegetatif berbentuk lendir seperti amoeba tapi cara berkembang biaknya menyerupai fungi. Jamur lendir dapat berkembang biak secara aseksual melalui fase vegetatif plasmodium dan secara generatif melalui peleburan dua gamet. Jamur lendir hidup di hutan-hutan basah dan bermanfaat dalam membersihkan lingkungan dengan memakan organisme lain serta sebagai
Ganggang merah umumnya hidup di laut dan memiliki dinding sel yang berlapis-lapis dan mampu menimbun kalsium karbonat. Mereka berwarna merah karena pigmen fikoeritrin dan memiliki kloroplas yang menyimpan hasil fotosintesis seperti karbohidrat dan minyak. Ganggang merah dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif melalui pembentukan spora dan pembuahan sel kelamin.
Rhizopoda termasuk protista mirip hewan yang menangkap makanan dengan kaki semu. Mereka bersel tunggal dan dapat berubah bentuk, hidup bebas di air atau tempat berlumpur, dan beberapa spesiesnya bersifat parasit. Rhizopoda bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan mitosis dan diklasifikasi berdasarkan bentuk kaki semu mereka. Beberapa spesies Rhizopoda dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
Bagi Barbour, dialektika ilmu dan agama bukanlah sebuah pertarungan untuk menentukan mana yang lebih benar, melainkan sebuah proses kolaboratif yang dapat memperkaya pemahaman kita terhadap dunia. Bagi banyak orang, pemikiran Barbour membuka kemungkinan bahwa sains dan agama dapat berkembang bersama, dengan keduanya saling memberi wawasan yang lebih dalam tentang realitas yang kita hadapi.
Dengan demikian, model dialektika yang dikembangkan oleh Ian Barbour menawarkan sebuah jalan tengah yang mendalam antara dua dunia yang tampaknya berbeda, namun pada kenyataannya dapat saling melengkapi, membawa pencerahan bagi umat manusia.
2. Chlorophyta adalah
Chlorophyta atau ganggang hijau tersusun oleh klorofil a, klorofil b,
betakaroten, dan dinding sel yang disusun oleh selulosa. Chlorohyta
menyimpan hasil fotosintesisnya dalam bentuk pati (amilum). Ganggang
hijau aBanyak spesies dari ganggang hijau uniseluler hidup sebagai
plankton, mendiami tanah basah dan salju atau bersimbiosis dengan
organisme lain. Contohnya adalah bersimbiosis menjadi Lichenes atau
lumut kerak.da yang berupa Uniseluler maupun Multiseluler.
3. Bentuk Ganggang Hijau
Bersel tunggal : Clamydomonas, Chlorococcum, dan Chlorella
Berbentuk koloni : Hydrodictyon, Volvox, dan Scenedesmus
Berbentuk lembaran : Ulva, Chara, dan Halimeda
Berbentuk berkas : Spyrogyra, Derbesia, dan Ulothrix
4. Contoh Ganggang Hijau
1. Chlamydomonas. Chlamydomonas merupakan ganggang hijau
uniseluler yang berflagela. Sering ditemukan di air tawar yang tergenang.
2. Volvox. Volvox merupakan ganggang hijau yang berkoloni yang sering
ditemukan di danau atau telaga. Koloninya berbentuk bola yang besar
sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang. Sel-sel koloni volvox
berjumlah antara 500 sampai 20.000 sel.
3. Spirogyra. Spirogyra merupakan ganggang berfilamen yang berukuran
besar dan mempunyai daerah penyebaran yang luas. Spirogyra dapat
dijumpai pada permukaan sungai maupun kolam.
5. CHLOROPHYTA
KLASIFIKASI Chlorophyta (Green Algae) Chlorophyta (Alga Hijau)
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Halimedales
Genus : Caulerpa
Species : Caulepra racesmosa
6. CIRI-CIRI UMUM CHLOROPHYTA
Bewarna hijau terang,meiliki banyak anggota,eutoriot ,ada yang koloni,uni sel
dan filamen. Habitat Chrysophyta biasanya hidup di air tawar, air laut, air
payau tanah tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat tempat
kering. Pada umumnya melekat pada batuan, dan seringkali muncul
kepermukaan apabila air surut. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan
lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah. Sebagian yang
hidup di laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan siphonales.
Chlorophyta yang hidup di air tawar memiliki sifat kosmopolit, terutama yang
hidup di tempat yang terkena cahaya matahari langsung seperti kolam, danau
dan genangan air hujan, sungai atau selokan. Beberapa jenis ada yang hidup
melekat pada tumbuhan atau hewan.
7. SUSUNAN TUBUH CHLOROPHYTA
Sel tunggal (uniseluler) dan motil (ex:Chlamydomonas)
Sel tunggal uniseluler dan non motil (ex:Chlorella)
Sel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga
mempunyai bentuk yang relatif tetap)
Koloni tak baraturan (ex:tetraspora)
Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)
Heterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan
erect)
Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi
lebih dari satu bidang).
Tubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang)
9. PERKEMBANGAN
Secara vegetatif
Secara vegetatif perkembangbiakan dilakukan dengan cara fragmentasi
tubuhnya dan pembelahan sel, serta pembentukan sporik yaitu dengan
membentuk:
Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas
Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak
Secara aseksual secara aseksual: yaitu dengan pembentukan zoospora,
aplanospora, hipnospora, autospora, dan konjugasi. Konjugasi, yaitu sel
protoplas tumbuhan I ke tumbuhan II. Contoh: spyrogira.
10. Konjugasi ada 3 yaitu:
Konjugasi bentuk tangga (skalariform), yaitu pertemuan 2 protoplas di saluran
konjugasi. Contoh: spyrogira.
Konjugasi bentuk lateral, yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang saling
berlekatan yang berasal dari satu filament. Contoh: zygnema
Konjugasi silang yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang tanpa saluran
konjugasi. Contoh: mougeotia dan zygnema.
11. Secara seksual
secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami. Isogami yaitu: gamet
yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan
betina). Contoh: gonium, ulva. Anisogami : gamet yang bentuk dan ukurannya
tidak sama (gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama). Contoh: codium,
bryopsis. Oogami yaitu jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif
(gametangium oogonium, dan gametangium spermatid). Contoh: volvox dan
oedogonium. Berdasarkan sel gamet, perkembangbiakan dibedakan menjadi:
Heterotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari dua talus yang berbeda.
Contoh: spyrogira.
Homotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari satu talus. Contoh:
zygnema
13. PERANAN CHLOROPHYTA
Produsen dari ekosistem air
Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella
(karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E)
Sbagai sumber protein sel tunggal contoh chlorela
Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran
Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam
rantai makanan di perairan tawar
Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh
hewan lain untuk bernafas
14. Chloropyta juga mempunyai efek
negatif yaitu:
Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur
Membuat air berubah warna dan menjadi bau
Menjadi masalah dalam proses penjernihan air
Menyebabkan penyumbatan pada saringan
pengolahan air.