Teks tersebut membahas tentang Angkatan Pujangga Baru, periode sastra Indonesia yang berkembang pada 1930-1942. Angkatan Pujangga Baru dipengaruhi Sumpah Pemuda 1928 dan berupaya mempromosikan persatuan dan bahasa Indonesia. Karya sastra terkenal pada periode ini adalah Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana dan puisi Menuju ke Laut yang menggunakan laut sebagai metafora. Tengku Amir Hamzah dianggap sebag
Dokumen tersebut membahas tentang teori mimetik, yang merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan dari dunia nyata. Teori ini pertama kali diusung oleh Plato dan Aristoteles, dan menjelaskan bagaimana karya sastra berhubungan dengan realitas sosial. Contoh karya sastra yang sesuai dengan teori ini adalah puisi "Senja di Pelabuhan Kecil" karya Chairil Anwar, yang menceritakan tent
Dokumen tersebut membahas pengertian bahasa menurut beberapa ahli. Bahasa didefinisikan sebagai alat komunikasi yang menggunakan simbol bunyi untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat kepada orang lain. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi, meskipun juga memiliki fungsi artistik dan untuk mempelajari pengetahuan serta sejarah.
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Dokumen tersebut membahas perkembangan sastra Indonesia mulai dari zaman klasik, sastra modern hingga periode modern yang dibagi berdasarkan angkatan-angkatan sastra beserta ciri khas masing-masing angkatan."
Pujangga Baru merupakan gerakan sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1933-1942. Gerakan ini memperkenalkan gaya baru dalam penulisan sastra dengan bahasa Indonesia modern sebagai alat ekspresi, dan mengangkat tema-tema kehidupan kontemporer seperti emansipasi wanita dan kehidupan intelektual. Pelopornya antara lain Sutan Takdir Alisjahbana, Tengku Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Salah satu karya ter
Rangkaian tugas mahasiswa mata kuliah Profesi Keguruan membahas pengajaran bahasa, pembinaan bahasa Indonesia dalam media massa, dan penyuluhan bahasa. Tugas-tugas tersebut bertujuan membantu mahasiswa memahami konsep-konsep tersebut dan diharapkan dapat diterapkan dalam praktik kedepannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan bahasa Indonesia dan unsur-unsur yang terkait dengan ejaan bahasa Indonesia seperti huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
Transmisi adalah proses penyebaran informasi melalui media komunikasi dan proses transformasi secara berangsur-angsur. Transmisi sastra daerah ke bahasa Indonesia membantu melestarikan budaya daerah. Proses transmisi penting agar nilai-nilai budaya tidak hilang dan dapat diajarkan ke generasi muda.
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
油
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bahasa yaitu bahasa standar, non-standar, dan ilmiah. Bahasa standar adalah bahasa yang menjadi acuan dan digunakan dalam situasi resmi. Bahasa non-standar dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam tulisan ilmiah untuk menyampaikan informasi secara objektif, jelas, dan tepat.
Makalah ini membahas tentang reduplikasi dalam bahasa Indonesia, meliputi definisi reduplikasi, jenis-jenis reduplikasi seperti fonologis, sintaksis, semantis dan morfologis, proses pembentukan reduplikasi berafiks dan pada nomina, verba, adjektiva, serta reduplikasi kelas tertutup."
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaYunus Moershal
油
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 berdasarkan Sumpah Pemuda. Bahasa ini diakui sebagai bahasa nasional dan negara berdasarkan UUD 1945. UU No. 24/2009 mengatur kedudukan dan penggunaan bahasa ini secara resmi dalam berbagai aspek kehidupan. Bahasa Indonesia memiliki beragam ragam berdasarkan waktu, situasi, dan daerah yang digunakan.
[1] Fonemik adalah sistem bunyi dasar bahasa dan prosedur menentukan bunyi dasar. Fonemik membahas fungsi bunyi dalam membedakan makna.
[2] Ada dua jenis bunyi dasar: suprasegmental (tekanan) dan segmental (vokal dan konsonan). Perubahan bunyi dapat terjadi karena asimilasi (penyamaan) dan desimilasi (pembedaan) bunyi.
Dokumen ini membahas tentang hubungan antara ideologi, pengarang, dan karya sastra. Ideologi dianggap bersifat abstrak sedangkan karya sastra bersifat konkret, namun ada pandangan bahwa ideologi dapat menghancurkan karya sastra. Ada tantangan bagi penulis untuk menyatukan sastra dengan ideologi seperti yang diungkapkan dalam istilah "litterature engagee". Pertentangan ideologi dalam karya s
Puisi rakyat meliputi pantun, gurindam, dan syair yang memiliki ciri khas masing-masing seperti struktur baris dan rima. Untuk memahami puisi rakyat, perlu memahami makna kata, tema, dan pesan melalui penafsiran arti setiap baris serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
Pujangga Baru merupakan gerakan sastra Indonesia yang berkembang pada tahun 1933-1942. Gerakan ini memperkenalkan gaya baru dalam penulisan sastra dengan bahasa Indonesia modern sebagai alat ekspresi, dan mengangkat tema-tema kehidupan kontemporer seperti emansipasi wanita dan kehidupan intelektual. Pelopornya antara lain Sutan Takdir Alisjahbana, Tengku Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Salah satu karya ter
Rangkaian tugas mahasiswa mata kuliah Profesi Keguruan membahas pengajaran bahasa, pembinaan bahasa Indonesia dalam media massa, dan penyuluhan bahasa. Tugas-tugas tersebut bertujuan membantu mahasiswa memahami konsep-konsep tersebut dan diharapkan dapat diterapkan dalam praktik kedepannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan bahasa Indonesia dan unsur-unsur yang terkait dengan ejaan bahasa Indonesia seperti huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
Transmisi adalah proses penyebaran informasi melalui media komunikasi dan proses transformasi secara berangsur-angsur. Transmisi sastra daerah ke bahasa Indonesia membantu melestarikan budaya daerah. Proses transmisi penting agar nilai-nilai budaya tidak hilang dan dapat diajarkan ke generasi muda.
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
油
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bahasa yaitu bahasa standar, non-standar, dan ilmiah. Bahasa standar adalah bahasa yang menjadi acuan dan digunakan dalam situasi resmi. Bahasa non-standar dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam tulisan ilmiah untuk menyampaikan informasi secara objektif, jelas, dan tepat.
Makalah ini membahas tentang reduplikasi dalam bahasa Indonesia, meliputi definisi reduplikasi, jenis-jenis reduplikasi seperti fonologis, sintaksis, semantis dan morfologis, proses pembentukan reduplikasi berafiks dan pada nomina, verba, adjektiva, serta reduplikasi kelas tertutup."
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaYunus Moershal
油
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 berdasarkan Sumpah Pemuda. Bahasa ini diakui sebagai bahasa nasional dan negara berdasarkan UUD 1945. UU No. 24/2009 mengatur kedudukan dan penggunaan bahasa ini secara resmi dalam berbagai aspek kehidupan. Bahasa Indonesia memiliki beragam ragam berdasarkan waktu, situasi, dan daerah yang digunakan.
[1] Fonemik adalah sistem bunyi dasar bahasa dan prosedur menentukan bunyi dasar. Fonemik membahas fungsi bunyi dalam membedakan makna.
[2] Ada dua jenis bunyi dasar: suprasegmental (tekanan) dan segmental (vokal dan konsonan). Perubahan bunyi dapat terjadi karena asimilasi (penyamaan) dan desimilasi (pembedaan) bunyi.
Dokumen ini membahas tentang hubungan antara ideologi, pengarang, dan karya sastra. Ideologi dianggap bersifat abstrak sedangkan karya sastra bersifat konkret, namun ada pandangan bahwa ideologi dapat menghancurkan karya sastra. Ada tantangan bagi penulis untuk menyatukan sastra dengan ideologi seperti yang diungkapkan dalam istilah "litterature engagee". Pertentangan ideologi dalam karya s
Puisi rakyat meliputi pantun, gurindam, dan syair yang memiliki ciri khas masing-masing seperti struktur baris dan rima. Untuk memahami puisi rakyat, perlu memahami makna kata, tema, dan pesan melalui penafsiran arti setiap baris serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
Teks tersebut merupakan tugas individu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berisi profil siswi, kompetensi dasar, indikator, materi, dan contoh-contoh puisi kontemporer. Teks tersebut memberikan informasi mengenai pengertian, jenis-jenis, tema, dan ciri-ciri puisi kontemporer.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian puisi, struktur puisi, ciri-ciri puisi lama dan baru, serta unsur-unsur puisi yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Puisi memiliki konsentrasi dan intensifikasi dalam penyampaian maknanya.
Periodisasi sastra indonesia presentasi biFelicia Cile
油
Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana mengisahkan hubungan cinta segitiga antara Yusuf, Maria dan Tuti. Maria dan Yusuf jatuh cinta pada pandangan pertama, namun Maria meninggal karena sakit sebelum pernikahannya. Sebelum meninggal, Maria meminta Tuti menerima Yusuf. Tuti dan Yusuf akhirnya menikah.
Angkatan Pujangga Baru 1930-an adalah kelompok sastrawan yang menerbitkan majalah Pujangga Baru pada tahun 1933 sebagai wadah untuk menuangkan karya sastra dan ide-ide mereka. Kelompok ini dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah. Mereka memperkenalkan gaya baru dalam kesusastraan Indonesia dengan pengaruh Barat namun tetap mempertahankan jati diri kebudayaan Indonesia. Ang
Sastra Indonesia mengalami beberapa periode perkembangan yang disebut angkatan. Angkatan Pujangga Lama merupakan karya sastra yang dihasilkan sebelum abad ke-20 yang didominasi syair, pantun, dan hikayat. Angkatan Sastra Melayu Lama berkembang antara 1870-1942 di Sumatra dalam bentuk syair, hikayat, dan terjemahan novel Barat. Angkatan Balai Pustaka muncul pada 1920-an dengan fokus pada prosa dan puisi. Ang
Mari belajar Apresiasi sasrta, unsur intrinsik novel&pidato,khotbah&ceramahDebby Zalina
油
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek sastra Indonesia mulai dari periode, jenis, bentuk, unsur intrinsik novel, serta tokoh-tokoh sastrawan dari berbagai angkatan."
Balai Pustaka merupakan angkatan sastra Indonesia pada 1920-1942 yang dikenal dengan angkatan Siti Nurbaya. Angkatan ini memproduksi karya sastra berbahasa Melayu umum melalui penerbit Balai Pustaka dengan tema utama menentang adat istiadat seperti kawin paksa. Sastrawan terkenalnya antara lain Marah Roesli, Merari Siregar, dan Mohammad Yamin.
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada periode tahun 1930-an yang dikenal sebagai Angkatan Pujangga Baru. Ia menjelaskan latar belakang berdirinya majalah Pujangga Baru pada tahun 1933 sebagai cikal bakal berdirinya angkatan tersebut. Selanjutnya dibahas mengenai ciri khas dan tema karya-karya sastra angkatan Pujangga Baru serta tokoh-tokoh sastrawannya seperti
Sastra di masa pendudukan Jepang berkembang selama kurang lebih 3,5 tahun. Dokumen ini membahas situasi, karakteristik, dan pengarang-pengarang serta karya-karya sastra yang dihasilkan pada masa itu, seperti Usmar Ismail, Rosihan Anwar, Chairil Anwar, dan pengarang lainnya.
Teks tersebut membahas upaya meluruskan sejarah sastra Indonesia yang sebelumnya dianggap dimulai dari Angkatan Balai Pustaka pada awal abad ke-20. Namun, ada bukti bahwa sastra Indonesia sudah ada jauh sebelumnya, seperti karya-karya sastra dari zaman kerajaan Hindu-Buddha dan kerajaan-kerajaan Nusantara lainnya. Teks ini juga mengkritik pemisahan sejarah pre-Indonesia dan Indonesia
Dokumen tersebut membahas berbagai periode sastra Indonesia mulai dari zaman kuno hingga modern beserta contoh karya sastra yang representatif dari setiap periodek.
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoidhaparwati
油
Sastra Indonesia dibagi menjadi 2 periode utama yaitu Sastra Melayu Lama dan Sastra Indonesia Modern. Sastra Modern terbagi lagi menjadi Masa Kebangkitan (1920-1945) dan Masa Perkembangan (1945-sekarang). Masa Kebangkitan terdiri atas Periode '20, '33, dan '42 yang memiliki ciri khas berbeda dalam karya sastra yang dihasilkan. Masa Perkembangan terbagi menjadi Periode '45 dan '50.
Makalah ini membahas periodisasi sastra Indonesia menurut beberapa tokoh, meliputi sastra periode 1970-an, 1980-an, dan 2000-an. Sastra periode 1970-an ditandai kemutakhiran dan kreativitas bahasa, sedangkan periode 1980-an ditandai tema romantisme dan munculnya sastra populer. Pada periode 2000-an, sastra ditandai kebebasan berekspresi setelah reformasi dengan pengaruh teknologi.
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980AjengIlla
油
Dokumen tersebut membahas tentang para pengarang dan karya-karya sastra yang diproduksi pada masa Orde Baru di Indonesia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah kontribusi organisasi kebudayaan Lekra dalam penerbitan karya-karya sastra dan penyebaran ideologi, serta daftar panjang pengarang dan karya-karya mereka dari berbagai genre sastra seperti puisi, drama, cerpen, dan esai.
2. Pengertian: penggolongan sastra berdasarkan pembabakan waktu dari awal kemunculan sampai dengan perkembangannya. Periodisasi sastra, selain berdasarkan tahun kemunculan, juga berdasarkan ciri-ciri sastra yang dikaitkan dengan situasi sosial, serta pandangan dan pemikiran pengarang terhadap masalah yang dijadikan objek karya kreatifnya.
3. Ada banyak periodisasi sastra yang disusun oleh para kritikus, antara lain oleh: HB. Jassin Ajip Rosidi A. Teeuw Rahmat Djoko Pradopo Yang akan dibahas dalam presentasi ini adalah Periodisasi Sastra angkatan Pujangga Baru
5. Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian bersejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Ikrar Sumpah Pemuda 1928: Pertama Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
7. Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana , beserta Amir Hamzah dan Armijn Pane . Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana . Karyanya Layar Terkembang , menjadi salah satu novel yang sering diulas oleh para kritikus sastra Indonesia. Selain Layar Terkembang, pada periode ini novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck dan Kalau Tak Untung menjadi karya penting sebelum perang. ANGKATAN PUJANGGA BARU
9. 1.Sutan Takdir Alisjahbana Dian Tak Kunjung Padam (1932) Tebaran Mega - kumpulan sajak (1935) Layar Terkembang (1936) Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940) 2.Buya Hamka (Hamka) Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938) Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939) Tuan Direktur (1950) Didalam Lembah Kehidoepan (1940) 3. Armijn Pane Belenggu (1940) Jiwa Berjiwa Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960) Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950) Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953) 4. Sanusi Pane Pancaran Cinta (1926) Puspa Mega (1927) Madah Kelana (1931)
10. 5. Tengku Amir Hamzah Nyanyi Sunyi (1937),Begawat Gita (1933),Setanggi Timur (1939) 6. Roestam Effendi Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan Pertjikan Permenungan 7. Sariamin Ismail Kalau Tak Untung (1933),Pengaruh Keadaan (1937) 8. Anak Agung Pandji Tisna Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935),Sukreni Gadis Bali (1936),I Swasta Setahun di Bedahulu (1938) 9. J.E.Tatengkeng Rindoe Dendam (1934) 10. Fatimah Hasan Delais Kehilangan Mestika (1935) 11. Said Daeng Muntu Pembalasan Karena Kerendahan Boedi (1941) 12. Karim Halim Palawija (1944)
11. Salah satu karya sastra terkenal dari Angkatan Pujangga Baru adalah Layar Terkembang karangan Sutan Takdir Alisjahbana. Layar Terkembang merupakan kisah roman antara 3 muda-mudi; Yusuf, Maria, dan Tuti. Yusuf adalah seseorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang menghargai wanita. Maria adalah seorang mahasiswi periang, senang akan pakaian bagus, dan memandang kehidupan dengan penuh kebahagian. Tuti adalah guru dan juga seorang gadis pemikir yang berbicara seperlunya saja, aktif dalam perkumpulan dan memperjuangkan kemajuan wanita
12. Selain Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana juga membuat sebuah puisi yang berjudul Menuju ke Laut. Puisi Menuju ke Laut karya Sutan Takdir Alisjahbana ini menggunakan laut untuk mengungkapkan h ubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Ada pula seorang sastrawan Pujangga Baru lainnya, Sanusi Pane yang menggunakan laut sebagai sarana untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Karya Sanusi Pane ini tertuang dalam bentuk puisi yang berjudul Dalam Gelombang. Sanusi Pane , pengarang puisi Dalam Gelombang
13. Amir Hamzah diberi gelar sebagai Raja Penyair karena mampu menjembatani tradisi puisi Melayu yang ketat dengan bahasa Indonesia yang sedang berkembang. Dengan susah payah dan tak selalu berhasil, dia cukup berhasil menarik keluar puisi Melayu dari puri-puri Istana Melayu menuju ruang baru yang lebih terbuka yaitu bahasa Indonesia, yang menjadi alasdasar dari Indonesia yang sedang dibayangkan bersama. Selain Sutan Takdir Alisjahbana, ada pula tokoh lain yang terkenal dari Angkatan Pujangga Baru sebagai Raja Penyair yaitu Tengku Amir Hamzah .
14. Menuju ke Laut Oleh Sutan Takdir Alisjahbana Kami telah meninggalkan engkau, Tasik yang tenang tiada beriak, diteduhi gunung yang rimbun, dari angin dan topan. Sebab sekali kami terbangun, dari mimpi yang nikmat. Ombak riak berkejar-kejaran di gelanggang biru di tepi langit. Pasir rata berulang di kecup, tebing curam ditentang diserang, dalam bergurau bersama angin, dalam berlomba bersama mega.