Dokumen tersebut membahas pengelolaan kelas dan pendekatan-pendekatan yang dapat diambil guru dalam pengelolaan kelas, antara lain pendekatan otoriter, intimidasi, permisif, motivasi, resep, pengajaran, tingkah laku, sosio-emosional, kerja kelompok, dan elektis. Tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan PMO (Pembelajaran Melalui Observasi) di tingkat sekolah untuk program Sekolah Penggerak. PMO di tingkat sekolah dilakukan secara berkala untuk merefleksikan pembelajaran, menemukan masalah, menyepakati solusi, dan melakukan implementasi. Proses ini difasilitasi oleh kepala sekolah atau fasilitator sekolah penggerak. Topik yang dibahas dalam PMO antara lain
Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja - Untuk Guru.pptxssuser20325c
油
Pengelolaan kinerja di PMM adalah alat bantu yang memudahkan guru menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual dengan kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karirnya, demi peningkatan kualitas pembelajaran murid.
Dokumen tersebut membahas keterampilan dasar mengajar yang meliputi keterampilan membuka pelajaran, menutup pelajaran, dan menjelaskan pelajaran. Keterampilan membuka pelajaran penting untuk menarik perhatian siswa dan memberi acuan pembelajaran. Keterampilan menutup pelajaran bertujuan merangkum inti pelajaran, memfokuskan siswa, dan memberi umpan balik. Keterampilan menjelaskan pelajaran melibatkan
Lembar kerja ini menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar berdasarkan alur MERRDEKA yang terdiri dari Mulai dari Diri, Eksplorasi, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. Setiap alur memiliki inti pembahasan, aktivitas peserta, dan tugas yang harus diselesaikan peserta.
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan. Terdapat penilaian terhadap perencanaan perbaikan, pelaksanaan perbaikan di kelas, dan hasil akhir perbaikan. Guru mendapatkan nilai rata-rata 4,9 untuk perencanaan dan 4,7 untuk pelaksanaan di kelas.
Modul ini membahas pengembangan modul ajar, meliputi tujuan pengembangan modul ajar, konsep dan prosedur pengembangan modul ajar, serta modifikasi modul ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
油
Modul ini membahas tentang membedah modul ajar di kurikulum merdeka. Modul ini menjelaskan lima prinsip pembelajaran paradigma baru, komponen-komponen penting dalam modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan asesmen. Modul ini juga memberikan contoh-contoh tentang penyusunan, modifikasi, dan pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran.
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
油
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi di mana guru harus mampu memahami karakteristik setiap murid dan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing murid agar pembelajaran menjadi efektif bagi semua siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dari BSNP. KTSP memberi otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran sesuai kondisi sekolah dan sumber daya yang tersedia.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
油
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, kriteria pemilihan, fungsi, manfaat, dan konsep-konsep terkait seperti fungsi atensi, kognitif, afektif, kompensatoris, serta kelayakan praktis, teknis dan biaya dari media pembelajaran. Dokumen ini juga membahas manfaat audio visual dalam pembelajaran.
Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran.pptanyar4
油
Model kurikulum subjek akademis, yaitu model kurikulum tertua dan sangat praktis. mengutamakan isi (subject matter) yang merupakan kumpulan dari bahan ajar atau rencana pembelajaran. Tingkat pencapaian/penguasaan peserta didik terhadap materi merupakan ukuran utama dalam menilai keberhasilan belajar siswa.
SUBJEK AKADEMIS
HUMANISTIK
REKONSTRUKSI SOSIAL
TEKNOLOGIS
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang:
1. Standar kompetensi lulusan (SKL) sebagai pedoman penilaian kelulusan peserta didik.
2. Hubungan antara SKL, materi pembelajaran, dan penilaian kompetensi.
3. Langkah-langkah penyusunan tes yang meliputi penentuan tujuan, penyusunan kisi-kisi, penulisan soal, dan validasi soal.
1. Supervisi merupakan bagian penting dalam manajemen keperawatan untuk mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Tugas supervisor meliputi memberikan bimbingan, mengevaluasi kinerja, serta memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga keperawatan.
3. Supervisi dilaksanakan secara teratur baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memantau pelaksanaan tug
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan. Terdapat penilaian terhadap perencanaan perbaikan, pelaksanaan perbaikan di kelas, dan hasil akhir perbaikan. Guru mendapatkan nilai rata-rata 4,9 untuk perencanaan dan 4,7 untuk pelaksanaan di kelas.
Modul ini membahas pengembangan modul ajar, meliputi tujuan pengembangan modul ajar, konsep dan prosedur pengembangan modul ajar, serta modifikasi modul ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
油
Modul ini membahas tentang membedah modul ajar di kurikulum merdeka. Modul ini menjelaskan lima prinsip pembelajaran paradigma baru, komponen-komponen penting dalam modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan asesmen. Modul ini juga memberikan contoh-contoh tentang penyusunan, modifikasi, dan pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran.
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
油
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi di mana guru harus mampu memahami karakteristik setiap murid dan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing murid agar pembelajaran menjadi efektif bagi semua siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dari BSNP. KTSP memberi otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran sesuai kondisi sekolah dan sumber daya yang tersedia.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
油
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, termasuk pengertian, tujuan, kriteria pemilihan, fungsi, manfaat, dan konsep-konsep terkait seperti fungsi atensi, kognitif, afektif, kompensatoris, serta kelayakan praktis, teknis dan biaya dari media pembelajaran. Dokumen ini juga membahas manfaat audio visual dalam pembelajaran.
Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran.pptanyar4
油
Model kurikulum subjek akademis, yaitu model kurikulum tertua dan sangat praktis. mengutamakan isi (subject matter) yang merupakan kumpulan dari bahan ajar atau rencana pembelajaran. Tingkat pencapaian/penguasaan peserta didik terhadap materi merupakan ukuran utama dalam menilai keberhasilan belajar siswa.
SUBJEK AKADEMIS
HUMANISTIK
REKONSTRUKSI SOSIAL
TEKNOLOGIS
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi hakekat, tujuan, langkah-langkah, siklus pelaksanaan, dan manfaat dari PTK. PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi, observasi, dan refleksi secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang:
1. Standar kompetensi lulusan (SKL) sebagai pedoman penilaian kelulusan peserta didik.
2. Hubungan antara SKL, materi pembelajaran, dan penilaian kompetensi.
3. Langkah-langkah penyusunan tes yang meliputi penentuan tujuan, penyusunan kisi-kisi, penulisan soal, dan validasi soal.
1. Supervisi merupakan bagian penting dalam manajemen keperawatan untuk mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Tugas supervisor meliputi memberikan bimbingan, mengevaluasi kinerja, serta memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga keperawatan.
3. Supervisi dilaksanakan secara teratur baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memantau pelaksanaan tug
Supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru. Hal ini dilakukan dengan berbagai teknik seperti observasi kelas, pertemuan guru, kunjungan kelas, dan pelatihan. Teknik-teknik ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kompetensi mengajar guru dan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian, yaitu proses menyusun dan membentuk hubungan antar unsur dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Dibahas pula tentang pengertian, fungsi, proses, struktur, wewenang, pendelegasian kewenangan, dan perbedaan desentralisasi dan sentralisasi dalam pengorganisasian suatu lembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, prinsip, sasaran, fungsi, tujuan, tipe, peranan, dan teknik supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta kinerja lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah.
Kepemimpinan dalam pendidikan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan orang tua/masyarakat. Kepala sekolah bertanggung jawab atas pengelolaan pendidikan secara keseluruhan di sekolah, sementara guru bertugas menciptakan siswa berkualitas di kelas. Orang tua berperan sebagai motivator siswa untuk hadir dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang guru pendidikan anak usia dini, meliputi pengertian guru, pribadi guru, perkembangan kepribadian guru, ciri-ciri stereotip guru, profesi guru sebagai pilihan, dan gangguan fisik dan mental yang dialami guru.
Dokumen tersebut membahas konsep dan langkah-langkah supervisi pembelajaran secara klinis bagi pengawas sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum 2013. Supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap yaitu pertemuan awal, observasi pembelajaran, dan pertemuan balikan guna meningkatkan kinerja guru. Tahapan tersebut bertujuan memberikan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar mengajar dan pengelolaan kelas, termasuk prinsip-prinsipnya dan strategi yang dapat digunakan guru. Dibahas pula tentang penggunaan sumber belajar, media pembelajaran, dan teknik microteaching untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Aktivitas praktik mengajar mahasiswa akan dilakukan bersama supervisor 2 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran humanistik, supervisi klinis, dan pendekatan reflektif serta dialogis. Kegiatannya terdiri atas tahap pertemuan awal, pengamatan, dan pertemuan balikan untuk analisis dan refleksi bersama.
Supervisi akademik bertujuan untuk membantu guru mengembangkan kompetensi mereka dalam mengelola pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Ada beberapa model supervisi akademik seperti model langsung dan tidak langsung serta supervisi klinis yang bersifat kolaboratif. Supervisi akademik dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan melalui berbagai teknik seperti kunjungan kelas, pertemuan individual, dan
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, perbedaan, tujuan, prinsip, fungsi, jenis, tugas, teknik, pendekatan, dan cara pelaksanaan supervisi pendidikan. Supervisi bertujuan untuk memperbaiki pengajaran dengan membantu guru meningkatkan kompetensi mereka. Supervisor berperan mengembangkan profesionalitas guru melalui berbagai teknik seperti kunjungan kelas, diskusi, dan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori dan konsep terkait pembelajaran, mulai dari teori belajar mengajar, kondisi belajar yang efektif, program pengajaran, prosedur pengembangan sistem instruksional, prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, cara belajar siswa aktif, pengelolaan kelas, rancangan pembelajaran praktik, strategi belajar, dan metode interaksi pembelajaran umum.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori dan konsep terkait pembelajaran, meliputi teori belajar, program pengajaran, pengembangan sistem instruksional, pendidikan orang dewasa, strategi pembelajaran, dan metode interaksi pembelajaran."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan dan metode pembelajaran, termasuk definisi mengajar, hasil belajar, program pengajaran, prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa, cara belajar siswa aktif, pengelolaan kelas, rancangan pembelajaran praktik, strategi belajar mengajar, sumber media dan alat pengajaran, pembuatan dan penggunaan media.
Implementasi coaching dalam kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui proses pembinaan. Kegiatan pelatihan meliputi diskusi mengenai model coaching dan strategi GROW serta praktik merencanakan program supervisi dan pelaksanaan coaching.
Dokumen tersebut merangkum tugas pokok dan fungsi perangkat sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator BK, pembina kesiswaan, wali kelas, guru piket, dan guru secara umum. Dijelaskan pula tanggung jawab masing-masing perangkat dalam pengelolaan sekolah, pelaksanaan pembelajaran, bimbingan siswa, serta kerjasama dengan pihak terkait.
Dokumen ini membahas tentang pengorganisasian materi pembelajaran selama 15 menit untuk mendapatkan keterlibatan peserta yang lebih besar dibandingkan fasilitator. Materi tersebut meliputi kepemimpinan, manajemen perubahan, dan budaya sekolah.
Bangunan SMP N 2 Bantarkawung di Brebes mengalami kerusakan berat akibat bencana, termasuk plafon dan atap ruang belajar, WC, kantor guru yang rusak berat, serta lantai dan teras kelas yang masih utuh namun tanah dan ubinnya rusak.
Bangunan sekolah SMP N 2 Bantarkawung di Brebes mengalami kerusakan. Sekolah ini beralamat di Jalan Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Dokumen ini berisi struktur organisasi tata usaha SMP Negeri 1 Kecamatan Bumiayu. Terdapat Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha, dan 10 staf tata usaha yang membantu pengelolaan administrasi sekolah.
SMP Negeri 2 Bantarkawung berlokasi di JL. Raya Pangebatan Kec. Bantarkawung Kab. Brebes. Memiliki 8 ruang kelas dan beberapa ruang lain seperti perpustakaan dan laboratorium. Jumlah siswa berkisar 230-257 orang yang dibagi ke 7-8 rombel. Sekolah ini didirikan pada tahun 1997 dan memiliki 16 guru tetap serta beberapa guru dan pegawai tidak tetap.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter yang meliputi pengertian, tujuan, dan model pelaksanaannya di sekolah. Secara khusus dijelaskan tahapan proses pembelajaran karakter yang terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup.
Peningkatankinerjakepsekdanpengawas abisujak-100128053924-phpapp02Pendidikan Matematika
油
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah serta pengawas sekolah melalui pemenuhan standar nasional pendidikan. Dibahas pula tentang standar kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah, peran kepala sekolah sebagai agen perubahan dan pemimpin instruksional, serta standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan.
1. SUPERVISI PEMBELAJARAN
PADA KURIKULUM 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2013
3. Tujuan Supervisi Pembelajaran
Zepeda (2007) defined the aim of
instructional supervision is: promoting
teachers growth and learning, ultimately
leading to students growth and learning.
The intents of instructional supervision
are formative, concerned with ongoing,
developmental, and differentiated
approaches that enable teachers to learn
from analyzing and reflecting on their
classroom practices with the assistance of
another professional (Glathorn, 1984,
1990; Glickman, 1990).
5. Pendekatan Supervisi
(Diadaptasi dari: Glickman, C. D., 1981. Developmental Supervision. Alexandria: ASCD)
Orientasi
Supervisi
Nondirective Collaborat-
ive
Directive
Tanggung jawab
Supervisee
Tinggi Sedang Rendah
Tanggung jawab
Supervisor
Rendah Sedang Tinggi
Metode
Supervisi
Self Assess-
ment
Mutual
contract
Delineated
standars
6. Asumsi Dasar:
1. pengawasan terhadap situasi tergantung pada tuntutan masalah;
2. keahlian pada dasarnya didasarkan pada ilmu dan pengalaman,
bukan pada jabatan;
3. hasil karya guru merupakan alat evaluasi terbaik bagi pengukuran
performansi;
4. penghargaan instrinsik adalah penting, di samping penghargaan
ekstrinsik;
5. belajar yang terbaik adalah dengan dihadapkan pada situasi dan
dibantu menemukan cara pemecahannya sendiri;
6. guru harus didengar dan dipahami oleh supervisor;
7. ekerja tidak hanya rasional tetapi juga emosional;
8. perlu menyelesaikan masalah secara kolaboratif; dan
9. mengajar itu suatu proses yang kompleks, berbeda dengan orang
yang satu dengan lainnya se-hingga sifatnya eksperimental.
Pendekatan Non-Direktif (Oliva, 1984)
7. Pendekatan Direktif (Oliva, 1984)
Asumsi Dasar:
1. pengawasan dilakukan oleh atau atas dasar kewenangan seseorang
yang memiliki posisi dalam hirakhi organisasi;
2. pengawasan dilakukan oleh orang yang berpangkat lebih tinggi dan
lebih ahli, orang yang pangkatnya lebih rendah mestinya divaluasi
oleh orang yang pangkatnya lebih tinggi;
3. bekerja itu sifatnya rasional, sehingga dalam supervisi tidak perlu
membicarakan perasaan dan hubungan pribadi;
4. untuk menolong guru tidak perlu mendengarkan/memperhatikan;
5. penghargaan yang penting adalah eksternal, terutama dari atasan;
6. pada prinsipnya mengajar merupakan keterampilan yang dapat dika-
takan salah atau benar; dan
7. belajar yang terbaik adalah mendengarkan apa yang seharusnya
dikerjakan.
8. MODEL SUPERVISI
SCIENTIFIC ARTISTIC CLINIC
Didasarkan atas
data (hasil
pengamatan dan
pencatatan yang
teliti, obyektif dan
valid) baru diambil
langkah perbaikan
yang diperlukan
Dilakukan secara
tidak to the point,
pengawas
menggunakan seni
tertentu.
Didasarkan atas
diagnose
kekurangan
(kelemahan=
penyakit) baru
diberikan perbaikan.
9. METODE SUPERVISI
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
cara yang ditempuh seorang
supervisor baik secara pribadi
maupun dinas langsung
berhadapan dengan orang yang
akan disupervisi baik secara
individual maupun kelompok.
Contoh:
observasi proses pembelajaran,
ruang guru, guru; pertemuan
individual, dan rapat guru.
suatu cara di mana seorang
supervisor baik secara pribadi
maupun dinas menggunakan
berbagai media komunikasi dalam
berhubungan dengan orang yang
akan disupervisi baik secara
individu maupun kelompok.
Contoh:
Internet, email, surat, dan papan
pengumuman.
10. SUPERVISI
KLINIS
Proses membina guruuntuk
memperkecil jurang antara perilaku
mengajarnyata dg perilaku mengajar
yg seharusnya/ideal (Acheson & Gail)
Menolong guru-guru agar mengerti
inovasi dan mengubah performance
mereka agar cocok dengan inovasi itu
(Lucio, 1979)
CLINICAL = menangani / mendiaknosis
orang sakit
Model supervisi untuk menyelesaikan
masalah tertentu yang sudah
diketahui sebelumnya
11. PENGERTIAN
SK
Istilah SUPERVISI
(pengawasan); KLINIS
(pengobatan);
Proses bimbingan profesional
yang diberikan oleh pengawas
(supervisor) kepada guru
melalui siklus yang sistematis.
Suatu bentuk supervisi yang difokuskan
pada perbaikan pembelajaran yang
dilakukan guru melalui siklus yang
sistematis.
Suatu proses untuk membantu guru
memperkecil jurang pemisah antara perilaku
mengajar nyata dan perilaku mengajar ideal.
Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada
kebutuhan guru dan bersumber dari hasil observasi dan
analisis yang sistematis atas perilaku nyata guru di dalam
kelas.
12. TUJUAN
SK
UMUM: Memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan mengajar
guru (kemampuan profesional guru).
KHUSUS:
1. Membantu mendiagnosis dan
mencari solusi permasalahan
pembelajaran yang dihadapi guru.
2. Membantu guru mengembangkan
keterampilan mengajar dan menggunakan
strategi pembelajaran yang efektif.
3. Memberikan balikan yang objektif dalam
mengembangkan sikap positif tentang karis
dan profesi guru dan keterampilan dasar
mengajar yang diperlukan oleh guru.
13. INDIKATOR KEBERHASILAN SK
Kemampuan guru meningkat, khususnya dalam
kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran.
Kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya
berkenaan dengan kemampuan guru mengajar.
(Pembelajaran yang berkualitas diharapkan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa yang tinggi)
Terjalin hubungan yang kolegial antara pengawas dan guru
dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
pembelajaran yang dihadapi guru di lapangan.
14. PRINSIP-PRINSIP
SK
Hubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan
interaktif (intim, sederajat dan terbuka)
Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan
pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator.
Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis
dan keputusan ditetapkan atas persetujuan
bersama.
Sasaran supervisi terfokus pada
kebutuhan dan aspirasi guru pada
perilaku mengajar aktual.
Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi
yang cermat, sesuai dengan kontrak, dan
dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya.
15. KARAKTERISTIK
ASPEK SUPERVISI KLINIS SUPERVISI NON KLINIS
(SUPERVISI KELAS)
Prakarsa Datang dari kebutuhan guru. Datang dari kebutuhan
pengawas
Hubungan Kolegial, sederajat, dan interaktif. Atasan-bawahan, tidak
setara.
Sifat Demokratif, fasilitatif. Cenderung direktif,
otokratif.
Sasaran Sesuai dengan kebutuhan/ yang
diajukan guru.
Sesuai dengan keinginan
pengawas.
Ruang lingkup Terbatas, spesifik. Luas, umum.
Tujuan Bimbingan, analitis, deskriptif. Cenderung evaluatif.
Peran Bertanya untuk analisis dan
pengembangan diri.
Memberikan instruksi,
mengarahkan, dan
memberitahu.
Balikan Kesimpulan bersama sesuai dengan
hasil observasi.
Kesimpulan sepihak dari
pengawas.
16. PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI
KLINIS
Pertemuan awal/perencanaan
(planning conference)
Observasi kelas
(classroom observation)
Pertemuan balikan
(feedback conference)
17. PERTEMUAN AWAL
Mengidentifikasi konteks pembelajaran yang
menjadi fokus perhatian guru dan
menerjemahkan ke dalam bentuk tingkah
laku yang dapat diamati.
Menetapkan tujuan dan prosedur perbaikan
pembelajaran.
Memilih instrumen dan menetapkan
perilaku mengajar yang akan diobservasi/
direkam.
Membuat jadwal observasi mengajar.
18. Triknya:
Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum
membicarakan langkah-langkah yang akan
dilakukan selanjutnya.
Kaji ulang secara bersama-sama tentang
rancangan pembelajaran dan keterampilan yang
akan diamati/ di-kliniskan.
Kembangkan instrumen observasi yang sesuai
dengan fokus pada keterampialn yang akan
diamati.
Sepakati kontrak dengan guru tentang berbagai
hal yang terkait dengan kemampuan yang akan
ditingkatkan.
19. OBSERVASI MENGAJAR
Melaksanakan kegiatan mengajar sesuai
dengan kesepakatan awal (guru).
Melakukan observasi/ perekaman kegiatan
mengajara secara lengkap (pengawas).
Mengamati hasil observasi/ rekaman (pengawas
dan guru)
Mencermati hasil observasi dengan
memfokuskan pada tujuan dan permasalahan
klinis yang telah disepakati.
20. Triknya:
Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat
perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak
mencampuri guru yang sedang mengajar.
Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang
tidak perlu dicatat (ingat kontrak!).
Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan
yang ada.
Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran
yang dilakukan.
21. PERTEMUAN LANJUTAN
Menganalisis hasil observasi/ rekaman.
Interpretasi terhadap data hasil observasi.
Membuat keputusan tentang perubahan
perilaku mengajar yang harus dilakukan.
Membuat kesimpulan tentang upaya
peningkatan kualitas pembelajaran yang harus
dilakukan.
Memberikan pertimbangan tentang praktek
pembelajaran yang akan dilakukan.
22. Triknya:
Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari
dan pahami data hasil observasi secara seksama.
Ungkapkan secara objektif dan profesional
tentang hasil analisis terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah,
analisis data, dan solusi yang menjadi peluang
perbaikan kemampuan yang menjadi kontrak.
Bersama guru lakukan tindak lanjut yang
disepakati, ingat siklus.
23. Tahap Pertemuan Awal
Menganalisa rencana
pelajaran.
Menetapkan bersama guru
aspek-aspek yang akan
diobservasi dalam mengajar.
Tahap Observasi Mengajar
Mencatat peristiwa selama
pengajaran.
Catatan harus objektif dan
selektif.
Tahap Pertemuan Balikan
Menganalisis hasil observasi bersama guru.
Menganalisis perilaku mengajar
Bersama menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu perkembangan
keterampilan mengajar berikutnya
SIKLUS SUPERVISI KLINIS
24. Supervisi Klinik:
A. Tahap Pertemuan Awal
1. Menciptakan suasana kolegialitas.
2. Membicarakan rencana pengajaran yang telah
dibuat guru.
3. Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan
dilatihkan.
4. Mengembangkan instrumen yang akan
digunakan untuk mengobservasi keterampilan
mengajar guru dan menyepakatinya.
25. B. Tahap Observasi Kelas
Supervisor mengadakan pengamatan terhadap guru yang sedang
mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disepakati
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini:
(a) memasuki ruang kelas bersama dengan guru yang akan mengajar,
(b) guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang
kelas,
(c) guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang
telah disediakan,
(d) supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dengan
mempergunakan format observasi yang telah disepakati,
(e) setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisor
meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk
melaksanakan aktivitas pembinaan
26. Aktivitas yang dilakukan:
(a) supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja
mengajar dalam suasana yang akrab,
(b) supervisor bersama guru membicarakan kembali kontrak yang
pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai
evaluasi pengajaran,
(c) supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan
berdasarkan format yang disepakati,
(d) supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi
yang telah dilakukan, dan
(e) bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil
pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yang
diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya.
C. Pertemuan Balikan