Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemenuhan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga usia 2 tahun) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat serta cerdas. Pemenuhan gizi meliputi asupan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan imunisasi dasar untuk bayi.
Periode 1000 hari pertama kehidupan anak sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang. Pemenuhan gizi yang optimal selama masa ini dapat mencegah penurunan status gizi dan berdampak positif terhadap kecerdasan, produktivitas, serta memperkecil risiko penyakit dewasa. Kelalaian gizi pada periode emas ini dapat menghambat pertumbuhan generasi berikutnya dan mempertahankan rantai kemiskinan
Gerakan 1000 HPK adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Program ini didasarkan pada bukti bahwa periode 1000 hari pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang. Gerakan ini memberikan intervensi gizi khusus selama periode tersebut serta intervensi gizi umum untuk masyarakat
Buku kecil ini menyajikan tiga langkah untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu mengetahui informasi, termotivasi untuk berperan, dan mengambil tindakan nyata. Periode ini sangat penting karena gangguan gizi dapat berdampak permanen pada kesehatan dan pembangunan. Upaya memutus rantai kekurangan gizi meliputi intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk
Gerakan 1000 hari pertama kehidupan bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan anak dengan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan sejak kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Gerakan ini melibatkan kerja sama multi sektor untuk menjamin akses terhadap pangan, kesehatan, air bersih dan program gizi yang tepat guna bagi ibu hamil dan anak.
Pemenuhan gizi yang tepat pada masa tumbuh kembang balita sangat penting karena akan mempengaruhi perkembangan anak di masa depan. Pengetahuan ibu tentang gizi balita masih cukup, meskipun sebagian besar ibu memperoleh pengetahuannya dari sumber non-formal. Faktor lingkungan, ekonomi, dan ketidaktahuan orang tua berperan besar dalam menyebabkan gizi yang buruk pada balita.
Dokumen tersebut membahas tentang 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa pertumbuhan otak dan jasmani yang sangat cepat pada bayi, dimana kekurangan gizi pada masa itu dapat membahayakan perkembangan bayi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, ibu hamil disarankan makan bergizi dan tidak merokok, sedangkan untuk bayinya diberikan ASI eksklusif dan imunisasi lengkap.
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI pjj_kemenkes
Ìý
[Ringkuman]
Modul ini membahas peran zat gizi pada berbagai tingkat usia khususnya ibu hamil dan menyusui. Ia menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil, diagnosis kehamilan, dan kebutuhan zat gizi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang meningkat selama kehamilan. Modul ini juga membahas faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil dan janin, serta penambahan berat
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi ibu menyusui, penyesuaian fisiologi, produksi ASI, keunggulan dan manfaat ASI, komposisi ASI, penilaian status gizi, dan kebutuhan gizi ibu menyusui dalam aspek energi, protein, mineral, vitamin, dan cairan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
Pembahasan
2.1 Kesehatan Ibu dalam 270 HPK
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
2.3 Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil
2.4 Pemeriksaan Kehamilan
2.5 Perawatan Payudara
2.6 Kebersihan Tubuh dan Pakaian
2.7 Iminisasi Pada saat Hamil
2.8 Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil
2.9 Mitos dan Tabu dalam Kehamilan
Dokumen ini membahas tentang menyusui, konsumsi ibu menyusui, dan keunggulan ASI. Ibu menyusui membutuhkan makanan bergizi untuk produksi ASI yang berkualitas. ASI mengandung zat gizi dan antibodi yang dibutuhkan bayi. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan menurut keinginan bayi.
Presentasi ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Nutrasetika. Presentasi ini bisa di copy-paste sesuai keinginan dan kebutuhan. Semoga bermanfaat.
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui MJM Networks
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyuluhan tentang kehamilan, gizi ibu hamil dan menyusui yang akan dilaksanakan di Puskesmas Kamp. Dalam pada hari Senin, 18 Februari 2013. Penyuluhan akan membahas tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil dan menyusui, komplikasi yang dapat timbul dari kekurangan gizi, serta makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Nutrisi ibu hamil berpengaruh besar terhadap pertumbuhan janin. Defisiensi atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan berbagai kelainan pada janin seperti malformasi, gangguan pertumbuhan, dan hipertensi. Nutrisi yang tepat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan optimal janin.
1000 HPK
dihitung dari sejak hari pertama kehamilan, kelahiran bayi sampai anak usia 2 tahun, maka periode ini merupakan periode 1000 hari pertama kehidupan manusia
ada yang menyebutnya sebagai "periode emas", "periode kritis",
"Anak multitalenta merupakan salah satu ciri penting kriteria generasi platinum
Dokumen tersebut membahas tentang 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa pertumbuhan otak dan jasmani yang sangat cepat pada bayi, dimana kekurangan gizi pada masa itu dapat membahayakan perkembangan bayi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, ibu hamil disarankan makan bergizi dan tidak merokok, sedangkan untuk bayinya diberikan ASI eksklusif dan imunisasi lengkap.
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI pjj_kemenkes
Ìý
[Ringkuman]
Modul ini membahas peran zat gizi pada berbagai tingkat usia khususnya ibu hamil dan menyusui. Ia menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil, diagnosis kehamilan, dan kebutuhan zat gizi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang meningkat selama kehamilan. Modul ini juga membahas faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil dan janin, serta penambahan berat
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi ibu menyusui, penyesuaian fisiologi, produksi ASI, keunggulan dan manfaat ASI, komposisi ASI, penilaian status gizi, dan kebutuhan gizi ibu menyusui dalam aspek energi, protein, mineral, vitamin, dan cairan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan nutrisi pada berbagai kelompok usia mulai dari neonatus, bayi, balita, hingga anak pra sekolah. Nutrisi yang dianjurkan berupa ASI eksklusif untuk neonatus dan bayi, sedangkan untuk balita dan anak pra sekolah disarankan makanan pendamping bergizi.
Pembahasan
2.1 Kesehatan Ibu dalam 270 HPK
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
2.3 Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil
2.4 Pemeriksaan Kehamilan
2.5 Perawatan Payudara
2.6 Kebersihan Tubuh dan Pakaian
2.7 Iminisasi Pada saat Hamil
2.8 Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil
2.9 Mitos dan Tabu dalam Kehamilan
Dokumen ini membahas tentang menyusui, konsumsi ibu menyusui, dan keunggulan ASI. Ibu menyusui membutuhkan makanan bergizi untuk produksi ASI yang berkualitas. ASI mengandung zat gizi dan antibodi yang dibutuhkan bayi. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan menurut keinginan bayi.
Presentasi ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Nutrasetika. Presentasi ini bisa di copy-paste sesuai keinginan dan kebutuhan. Semoga bermanfaat.
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui MJM Networks
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyuluhan tentang kehamilan, gizi ibu hamil dan menyusui yang akan dilaksanakan di Puskesmas Kamp. Dalam pada hari Senin, 18 Februari 2013. Penyuluhan akan membahas tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil dan menyusui, komplikasi yang dapat timbul dari kekurangan gizi, serta makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Nutrisi ibu hamil berpengaruh besar terhadap pertumbuhan janin. Defisiensi atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan berbagai kelainan pada janin seperti malformasi, gangguan pertumbuhan, dan hipertensi. Nutrisi yang tepat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan optimal janin.
1000 HPK
dihitung dari sejak hari pertama kehamilan, kelahiran bayi sampai anak usia 2 tahun, maka periode ini merupakan periode 1000 hari pertama kehidupan manusia
ada yang menyebutnya sebagai "periode emas", "periode kritis",
"Anak multitalenta merupakan salah satu ciri penting kriteria generasi platinum
Dokumen tersebut membahas mengenai pencegahan stunting melalui intervensi gizi yang tepat pada 1000 hari pertama kehidupan (hamil, bersalin, dan bayi), seperti meningkatkan gizi ibu hamil dan menyusui, memberikan ASI eksklusif, serta suplementasi zat gizi penting bagi bayi dan balita untuk mencegah stunting dan meningkatkan pertumbuhan yang sehat.
Gerakan Masyarakat Sadar Stunting yang dilakukan Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat UTM di desa Purwokerto, Ngadiluwih, Kediri memberikan edukasi tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan bergizi untuk bayi dan anak serta pentingnya 1000 hari pertama kehidupan."
media pembelajaran kkn (GERAKAN MASYARAKAT SADAR STUNTING).pptxNurul Alfiyatul
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan stunting melalui pemberian gizi yang tepat pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) mulai dari kehamilan hingga usia 2 tahun melalui ASI eksklusif, makanan pendamping ASI, serta melanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun."
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiReviYulia
Ìý
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1. 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk
Generasi yang Lebih Baik
Untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas, langkah awal yang paling penting
untuk dilakukan adalah pemenuhan gizi pada anak sejak dini, bahkan saat masih di dalam
kandungan atau yang dikenal dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 1000 HPK
dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Seribu hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat
yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan,
hingga ulang tahun yang kedua menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang. Makanan
selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan,
intelektual, mood, dan emosi seorang anak di kemudian hari.
Fase Kehamilan
Pada fase kehamilan, perkembangan janin terjadi di setiap trimester kehamilannya,
diantaranya:
ï‚· Trimester 1 (minggu 1-12), Pembentukan organ-organ penting (mata, jantung, ginjal,
hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh
lainnya)
ï‚· Trimester 2 (minggu 13-27), Berat janin mulai bertambah, organ mulai berfungsi
2. ï‚· Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai
matang
Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena sebagian organ masih
terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak. Perkembangan fungsi melihat,
mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga mencapai puncaknya pada usia 0-2 tahun.
Tantangan gizi yang dialami selama fase kehamilan adalah status gizi seorang wanita
sebelum hamil sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio. Berat badan ibu
pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan
beresiko dan berdampak pada kesehatan anak dikemudian hari. Kebutuhan gizi akan
meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan
mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang
dikonsumsinya.
Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan. Janin akan
menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup oleh
ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel
perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 Hari Pertama
Kehidupan menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka
dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen.
Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang
mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko,
diantaranya:
ï‚· Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ kronis, tergantung organ yang terkena. Bila
ginjal, maka akan menderita gangguan ginjal, bila pankreas maka akan beresiko
penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung.
ï‚· Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif,
sehingga kurang cerdas dan kompetitif;
ï‚· Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting .
Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat
trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan dampaknya mempunyai kurun
waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun
yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.
3. Bayi Usia 0-2 Tahun
Masalah pada periode 730 hari selama pasca kelahiran bayi disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan sikap gizi orangtuanya yang menyebabkan tidak berkualitasnya asupan gizi
dan pola asuh yang akan berdampak pada status gizi anak. Hal tersebut dapat dicegah jika ibu
memiliki status gizi, kondisi fisik dan kesehatan yang baik. Pengetahuan gizi ibu akan
mempengaruhi keseimbangan konsumsi zat gizi yang pada akhirnya berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemenuhan gizi yang optimal selama periode 1000 HPK, selain memberi kesempatan bagi
anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih rendah dari
menderita penyakit degeneratif. Analisis dari penelitian kohor di 5 negara memberikan bukti
kuat bahwa gizi yang cukup di dalam kandungan dan di usia 2 tahun pertama kehidupan
sangat kritis untuk pembangunan sumber daya manusia.
Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama
dan kedua usia anak. Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan
bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini. Oleh karena itu asupan makanan selama
kehamilan sangatlah perlu untuk diperhatikan.
Dengan meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan akan
didapatkan generasi penerus yang lebih produktif sehingga dapat memajukan kualitas
generasi muda. Sembilan pesan inti 1000 HPK yaitu:
1. Selama hamil, makan makanan beraneka ragam
2. Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan
3. Minum tablet tambah darah
4. Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
5. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
6. Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan
7. Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi
8. Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun
9. Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk memantau status gizi ibu hamil. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 pemeriksaan kehamilan dianjurkan
dilakukan minimal empat kali selama kehamilan. Pemeriksaan yang dianjurkan minimal satu
kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga
umur kehamilan. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan minimal adalah pengukuran berat
4. badan dan tinggi badan, pengukuran tekanan darah, skrining status imunisasi tetanus dan
pemberian tetanus toksoid, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi/tablet
tambah darah (90 tablet selama kehamilan), temu wicara (komunikasi interpersonal dan
konseling) serta tes laboratorium sederhana (hb, protein urin), dan atau berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria dan tubercolosis (TBC)).
Pemberian Tablet Tambah Darah
Pemberian tablet tambah darah berfungsi untuk mencegah terjadinya risiko anemia. Selain
itu, untuk mendeteksi terjadinya anemia sejak dini pada ibu hamil maka dilakukan tes kadar
hemoglobin. Pemberian imunisasi tetanus toksoid kepada ibu hamil dilakukan untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi yang akan dilahirkan. Pemeriksaan
kehamilan harus dilakukan secara teratur sejak awal kehamilan. Hal ini disebabkan karena
pelayanan kesehatan yang tepat dan penyuluhan selama kehamilan diperlukan untuk
menjamin lancarnya proses kelahiran.
Zat besi merupakan mineral mikro vital yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Zat besi berperan dalam perkembangan syaraf selama janin dan
sebelum masa kanak-kanak. Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat menjadi 27
mg/hari khususnya pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Pemenuhan zat besi selama
kehamilan dapat diperoleh dari cadangan besi, akan tetapi jika cadangan ini sedikit dan
kandungan serta penyerapan zat besi dari diet sedikit maka diperlukan suplementasi zat besi.
Dampak yang ditimbulkan akibat anemia saat kehamilan adalah perdarahan pasca melahirkan
dan berat bayi lahir rendah. Anemia yang terjadi pada ibu hamil akan berpengaruh pada
fungsi imunitas tubuh. Infeksi pada ibu hamil akan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran
bayi prematur.
Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan
Kebutuhan gizi selama kehamilan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan saat
tidak hamil. Kebutuhan protein, asam folat, kalsium dan zat besi ibu hamil meningkat. Porsi
makan untuk ibu hamil harus lebih banyak dengan kualitas makanan yang baik dibandingkan
dengan saat sebelum hamil. Jika ibu hamil mengalami mual, muntah serta tidak nafsu makan
sebaiknya mengonsumsi makanan yang tidak mengandung lemak dan menyegarkan.
Zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil meliputi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan
protein. Karbohidrat dan lemak bertindak sebagai sumber tenaga, yang dapat diperoleh dari
serealia, umbi-umbian. Vitamin B kompleks berguna untuk melindungi sistem saraf, otot
serta jantung. Sumber vitamin B kompleks ada pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan,
sayuran hijau, telur serta produk susu. Protein sebagai sumber zat pembangun terdapat pada
daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang
serta gigi janin dan membuat perlindungan ibu hamil dari osteoporosis. Jika keperluan
kalsium ibu hamil tidak tercukupi maka kekurangan kalsium dapat diambil dari tulang ibu.
Asam folat berperan untuk perubahan sistem saraf dan sel darah, yang banyak ada pada
sayuran berwarna hijau gelap.
5. Inisiasi Menyusui Dini
Harus dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi yang baru dilahirkan. Inisiasi
menyusui dini merupakan kemampuan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir. Pada
prinsipnya inisiasi menyusui dini merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi,
yaitu dengan cara menengkurapkan bayi di dada atau perut ibu setelah seluruh badan
dikeringkan (bukan dimandikan). Inisiasi menyusui dini ini dapat dilakukan sekitar satu jam
sampai bayi selesai menyusu. Inisiasi menyusui dini mempunyai beberapa manfaat di
antaranya adalah mendekatkan kasih sayang antara ibu dan bayi. Menurut Unicef, inisiasi
menyusui dini dapat menurunkan risiko perdarahan pada ibu setelah melahirkan. Selain itu
bagi ibu, inisiasi menyusui dini juga dapat menstimulasi hormon oksitosin yang dapat
membuat rahim berkontraksi dalam proses pengecilan rahim kembali ke ukuran semula.
Pemberian ASI Eksklusif
Selain melakukan IMD, bayi yang baru lahir juga harus diberikan kolostrum. Kolostrum
merupakan cairan kental berwarna kekuningan yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara
setelah melahirkan. Kolostrum mempunyai kandungan energi lebih rendah, protein lebih
tinggi serta karbohidrat dan lemak yang lebih rendah daripada air susu ibu yang diproduksi
selanjutnya. Kolostrum mengandung beberapa zat antibodi, di antaranya adalah faktor bifidus
yang merupakan faktor spesifik yang dapat memacu pertumbuhan Lactobacillus bifidus,
bakteri yang dianggap dapat mengganggu kolonisasi bakteri patogen di dalam saluran cerna.
Sehingga kolostrum sangat baik untuk membentuk sistem imun bayi.
Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan pada saat menyusui merupakan makanan paling kompleks
yang mengandung zat gizi lengkap dan bahan bioaktif yang diperlukan untuk tumbuh
kembang dan pemeliharaan kesehatan bayi. Bagi bayi yang berumur di bawah 6 bulan ASI
merupakan makanan yang paling dianjurkan. Hal ini disebabkan sistem pencernaan bayi yang
masih belum bisa menerima makanan lain. ASI mempunyai beberapa manfaat, yaitu dapat
meningkatkan kondisi neurologi bayi. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat di
dalam ASI seperti LCPUFA dapat mempercepat perkembangan otak bayi. Anak yang
diberikan ASI mempunyai perkembangan kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan anak
yang diberikan susu formula. Hal ini disebabkan karena ASI dapat meningkatkan fungsi otak
dibandingkan dengan susu formula.
ASI mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan susu formula diantaranya, yaitu
ASI mengandung kolostrum untuk meningkatkan imunitas tubuh bayi, ASI mudah dicerna
dan mengandung zat gizi yang berkualitas, ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, dan
bebas kontaminasi, mendekatkan hubungan kasih sayang ibu dan bayi, meningkatkan
kecerdasan anak, praktis, dan murah (Depkes 2001).
6. Imunisasi
Bayi juga harus diberikan imunisasi. Imunisasi yang harus didapat oleh bayi, yaitu imunisasi
hepatitis B pada umur 0—7 hari, imunisasi BCG dan polio 1 pada usia 1 bulan, imunisasi
DPT/HB 1 dan polio 2 pada usia 2 bulan, DPT/HB 2 dan polio 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB
3 dan polio 4 pada usia 4 bulan, dan imunisasi campak pada usia 9 bulan. Imunisasi yang
diberikan bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit yang dapat terjangkit pada anak-
anak. Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit paru-paru/TBC pada
anak. Imunisasi DPT berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus.
Imunisasi campak bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit campak. Imunisasi
hepatitis B berfungsi mencegah penyakit hepatitis B dan imunisasi polio berfungsi untuk
mencegah penyakit polio (Kemenkes 2011).
Makanan Pendamping ASI
Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah pemberian ASI
sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi
vitamin A. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi
selain ASI. Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi bayi
semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Pada
saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi
makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat gizi mikro seperti vitamin dan
mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun
merupakan masa pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada
makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak esensial,
memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi anak dalam makanan
pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi.
Bayi dan anak mempunyai kebutuhan vitamin A yang tinggi untuk membantu masa
pertumbuhan dan mencegah infeksi. Kekurangan vitamin A yang parah pada anak dapat
menyebabkan gangguan penglihatan dan meningkatnya risiko kesakitan dan mortalitas anak
karena mudah terserang infeksi. Untuk mencegah hal tersebut maka dilakukan pemberian
suplementasi vitamin A dosis tinggi kepada bayi usia 6 bulan sampai anak usia 5 tahun.
Pemberian vitamin A dosis tinggi ini didasarkan pada vitamin A diabsorpsi tubuh dalam
jumlah besar kemudian disimpan di dalam hati dan dimobilisasi di dalam tubuh pada periode
7. yang cukup lama. Pemberian suplementasi vitamin A diberikan setiap bulan Februari atau
Agustus. Bayi berusia 6—11 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru sedangkan
anak usia 12—59 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna merah. Bayi 6—11 bulan
diberikan vitamin A dengan dosis 100.000 IU sedangkan untuk anak usia 12—59 bulan
diberikan vitamin A dengan dosis 200.000 IU (Kemenkes 2011).
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam program 1000
HPK. Sanitasi merupakan penyebab tidak langsung yang berpengaruh pada status gizi balita.
Sanitasi lingkungan yang tidak baik akan mengakibatkan kejadian diare yang nantinya akan
menyebabkan infeksi sehingga berpengaruh terhadap kurang gizi.