Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang mempelopori pendidikan Islam modern. Salah satu latar belakang berdirinya Muhammadiyah menurut Mukti Ali ialah ketidak efektifan lembaga pendidikan agama pada waktu penjajahan Belanda, sehingga Muhammadiyah memelopori pembaruan dengan jalan melakukan reformasi ajaran dan pendidikan Islam
1. KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dan mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta untuk menyebarkan pendidikan berbasis agama Islam dan kemasyarakatan.
2. Muhammadiyah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan politeknik.
3. Dalam menyikapi tradisi masyarakat yang bersifat religi purba,
Teks tersebut membahas tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Muthohhar pada tahun 1912 dan perkembangannya menjadi Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Muthohhar pada tahun 1969. Teks ini juga menjelaskan sistem pendidikan, fasilitas, dan rencana pengembangan lembaga tersebut di masa depan."
Makalah ini membandingkan orientasi, lembaga, dan materi pendidikan jaman dulu dan sekarang. Pendidikan jaman dulu lebih berfokus pada pembentukan karakter, sedangkan sekarang lebih kompetitif. Lembaga pendidikan jaman dulu didirikan untuk pelayanan, sementara sekarang ada yang mencari keuntungan. Kurikulum juga berbeda antara nasional, internasional, dan berbagai pendekatan.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena tujuannya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah terus melakukan inovasi pendidikan untuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyediakan pendidikan bagi seluruh warga negara. Inovasi pendidikan diatur dalam undang-undang dan meliputi kurikulum, tenaga pengajar, dan sistem persekolahan.
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral untuk Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR). Ia menjelaskan lima bidang pembelajaran Pendidikan Moral yang meliputi nilai-nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Dokumen ini juga memberikan panduan kepada guru untuk merancang dan melaksanakan
Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah didirikan pada tahun 1989 untuk melestarikan perjuangan KH. Muhammad Sami'un dalam mensyiarkan agama Islam. Pondok pesantren ini mengajarkan tahfidz Al-Quran, madrasah diniyah, dan pengajian kitab. Kegiatan santri meliputi shalat, mengaji Al-Quran, dan madrasah. MTs. Nurul Huda menerapkan nilai-nilai keislaman seperti seragam Muslim, menyapa sal
Muhammadiyah merupakan gerakan sosial Islam yang didasarkan pada surat Al-Ma'un dalam Al-Qur'an. Gerakan ini telah membangun berbagai lembaga sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Revitalisasi dilakukan untuk memperkuat seluruh aspek gerakan dan memanfaatkan potensi organisasi dalam menjalankan amanat Muktamar."
Madrasah mulai berkembang di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai upaya pembaharuan pendidikan Islam. Pemerintah Hindia Belanda secara ketat mengawasi madrasah dengan menerbitkan peraturan seperti Ordonansi Guru dan Ordonansi Sekolah Liar untuk membatasi perkembangan pendidikan Islam. Meskipun demikian, madrasah tetap tumbuh didukung oleh tokoh dan organisasi Islam. Pada masa penjajahan Jepang, kebijakan yang k
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam MalangMohHarisSuhud
油
Pesantren Mahasiswa Al-Hikam didirikan pada tahun 1992 oleh KH. A. Hasyim Muzadi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mengintegrasikan pendidikan agama dan ilmu pengetahuan. Visi Al-Hikam adalah masyarakat belajar yang mengembangkan potensi manusia secara seimbang melalui etika agama, ilmiah, dan sosial.
Riwayat dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah dan konsep pembaruan pendidikan Islamnya meliputi 3 poin utama, yaitu tujuan pendidikan untuk membentuk manusia yang alim, berpandangan luas, dan siap berjuang; pengembangan sistem pendidikan Islam modern melalui pendirian sekolah-sekolah; serta pendekatan pengajaran yang kontekstual dan praktis."
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral untuk Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR). Ia menjelaskan lima bidang pembelajaran Pendidikan Moral yang meliputi nilai-nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Dokumen ini juga memberikan panduan kepada guru untuk merancang dan melaksanakan
Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah didirikan pada tahun 1989 untuk melestarikan perjuangan KH. Muhammad Sami'un dalam mensyiarkan agama Islam. Pondok pesantren ini mengajarkan tahfidz Al-Quran, madrasah diniyah, dan pengajian kitab. Kegiatan santri meliputi shalat, mengaji Al-Quran, dan madrasah. MTs. Nurul Huda menerapkan nilai-nilai keislaman seperti seragam Muslim, menyapa sal
Muhammadiyah merupakan gerakan sosial Islam yang didasarkan pada surat Al-Ma'un dalam Al-Qur'an. Gerakan ini telah membangun berbagai lembaga sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Revitalisasi dilakukan untuk memperkuat seluruh aspek gerakan dan memanfaatkan potensi organisasi dalam menjalankan amanat Muktamar."
Madrasah mulai berkembang di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai upaya pembaharuan pendidikan Islam. Pemerintah Hindia Belanda secara ketat mengawasi madrasah dengan menerbitkan peraturan seperti Ordonansi Guru dan Ordonansi Sekolah Liar untuk membatasi perkembangan pendidikan Islam. Meskipun demikian, madrasah tetap tumbuh didukung oleh tokoh dan organisasi Islam. Pada masa penjajahan Jepang, kebijakan yang k
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam MalangMohHarisSuhud
油
Pesantren Mahasiswa Al-Hikam didirikan pada tahun 1992 oleh KH. A. Hasyim Muzadi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mengintegrasikan pendidikan agama dan ilmu pengetahuan. Visi Al-Hikam adalah masyarakat belajar yang mengembangkan potensi manusia secara seimbang melalui etika agama, ilmiah, dan sosial.
Riwayat dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah dan konsep pembaruan pendidikan Islamnya meliputi 3 poin utama, yaitu tujuan pendidikan untuk membentuk manusia yang alim, berpandangan luas, dan siap berjuang; pengembangan sistem pendidikan Islam modern melalui pendirian sekolah-sekolah; serta pendekatan pengajaran yang kontekstual dan praktis."
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
2. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
SALAH SATU FAKTOR INTERNAL UMAT ISLAM YANG
MENJADI SEBAB DIDIRIKANNYA MUHAMMADIYAH
KONDISI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERBELAKANG
ADANYA SINDIRAN DARI KAUM INTELEGENSI
TERHADAP UMAT ISLAM SEBAGAI UMAT YANG
KUMUH DAN TERBELAKANG
3. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
KONDISI INI MENDORONG K.H. AHMAD DAHLAN UNTUK
MENDIRIKAN SEKOLAH AGAMA, DI MANA PELAJARANNYA
MERUJUK KITAB PESANTREN ISLAM, SEDANGKAN
METODENYA DAN FASILITASNYA MENGGUNAKAN CARA
YANG DIKEMBANGKAN OLEH BELANDA, YAITU DENGAN
MENGGUNAKAN BANGKU/MEJA , DLL
4. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
MELALUI PENDIDIKAN YANG MODERN K.H. AHMAD DAHLAN YAKIN
AKAN MAMPU MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BAIK BUDI, LUAS
PANDANGAN, DAN BERSEDIA BERJUANG UNTUK KEMAJUAN
MASYARAKAT
MUNCULNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MUHAMMADIYAH
MERUPAKAN WUJUD NYATA DARI GERAKAN DAKWAH PRAKSIS
MUHAMMADIYAH, SEHINGGA KEGIATAN PENDIDIKAN TIDAK BISA
DILEPASKAN DARI KEGIATAN DAKWAH
5. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
INTEGRALISTIK (MENYATU)
Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah
lahirnya manusia-manusia baru yang mampu tampil
sebagai ulama-intelek atau intelek-ulama,
yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan
iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani
6. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan
Modern Belanda dalam Madrasah-madrasah Pendidikan
Agama
Yaitu mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh
lembaga pendidikan Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat
menyerap dan kemudian dengan gagasan dan praktek pendidikannya
dapat menerapkan metode pendidikan yang dianggap baru saat itu ke
dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-madrasah tradisional.
7. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara
metode pendidikan modern Barat dengan
tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga
pendidikan yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan
berbeda dengan lembaga pendidikan yang
dikelola oleh masyarakat pribumi saat itu
8. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Memberi Muatan Pengajaran Islam pada
Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda
Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah
agar memberi izin bagi orang Islam untuk mengajarkan agama
Islam di sekolah-sekolah Goebernemen pada bulan April 1922.
Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah
diusahakan namun baru mendapat izin saat itu
9. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Menerapkan Sistem Kooperatif
dalam Bidang Pendidikan
Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis
antara pemerintahan Belanda dengan Muhammadiyah.
Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
Pertama, dari sikap non oposisional. Kedua,
mendukung program pembaharuan keagamaan
termasuk di dalam bidang pendidikan.
10. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak
untuk bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap
gerakan nasionalis pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang
sebanding dengannya dapat bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad
Dahlan dapat masuk lebih dalam pada lingkungan pendidikan kaum
misionaris yang diciptakan oleh pemerintah Belanda, yang saat itu lebih
maju kedepan dari pada sistem penddikan pribumi yang tradisional
11. PERBEDAAN PENDIDIKAN
TRADISIONAL DAN MODERN
A. SISTEM LAMA TRADISIONAL
1) System belajar mengajar Weton dan Sorogan.
2) Bahan pelajaran semata-mata agama, kitab-kitab
karangan ulama pembaharuan yang tidak dipergunakan.
3) Belum ada Rancangan Pembelajaran yang teratur dan
integral.
4) Hubungan guru dan murid lebih bersifat otoriter dan
kurang demokratis.
12. PERBEDAAN PENDIDIKAN
TRADISIONAL DAN MODERN
B. SISTEM BARU (MODERN)
1. Sistem klasikal dengan cara-cara Barat.
2. Bahan pelajaran tetap, ditambah dengan ilmu
pengetahuan umum.
3. Kitab-kitab agama dipergunakan secara luas,
baik klasik maupun kontemporer.
4. Sudah diatur Rencana Pembelajaran.
5. Diusahakan suasana hubungan guru dan murid
lebih akrab bebas dan demokratis.
13. PENGARUH PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
1. Membawa pembaruan dalam bentuk
kelembagaan pendidikan, yang semula
seistem pesantren menjadi system sekolah.
2. Memasukkan pelajaran umum kepada
sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah.
3. Mengadakan perubahan dalam metode
pengajaran, dari yang semula menggunakan
metode weton dan sorogan menjadi lebih
bervariasi.
14. PENGARUH PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
4. Mengajarkan sikap hidup terbuka dan toleran dalam
pendidikan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan yang beragam
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dan dari
yang berbentuk sekolah agama hingga yang
berbentuk sekolah umum.
6. Berhasil memperkenalkan manajemen pendidikan
modern ke dalam system pendidikan yang terencana.
15. KONDISI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SAAT INI
Jenis Amal Usaha Pendidikan Jumlah
TK/TPQ 4.623
Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772
Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143
Pondok Pesantren 67
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 172
Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
16. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
JENIS PENANGGUNG JAWAB
TK ABA PIMPINAN RANTING AISYIYAH
SD/MI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKASMEN
SMP/MTs PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SMA/SMK/MA PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PONDOK PESANTREN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SLB PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PERGURUAN TINGGI (PT) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH,
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI (DIKTI)
17. Muktamar ke-45 tahun 2005 Malang Jawa
Timur, LPM, 2005
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-Kanak 4.218
2 Taman Kanak-Kanak Al-quran 933
3 Sekolah Dasar 1.132
4 Madrasah Ibtidaiyah/Diniyah 1.769
5 Sekolah Menengah Pertama 1.184
6 Sekolah Menengah Atas 511
7 Sekolah Menengah Kejuruan 263
8 Madrasah Tsanawiyah 534
9 Madrasan Aliyah 172
10 Pondok Pesantren 59
11 Universitas / Sekolah Tinggi 106
12 Akademi Politeknik 59
Jumlah 10.940
18. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Pimpinan Muhammadiyah Berhak Mengatur
Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan,
Sehingga Setiap Pengelola (Kepsek/Rektor)
Harus Tunduk Pada Aturan Organisasi
2. Model Pengelolaan Keuangan Dilakukan Dengan
Sistem Subsidi Silang, Sehingga Sekolah/Ptm
Yang Kaya (Dana Cukup) Membantu Sekolah
Yang Miskin (Kurang) Dengan Diatur Oleh
Pimpinan Muhammadiyah
19. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
3. Semua Aset Yang Dimiliki Oleh Lembaga
Pendidikan Adalah Milik Persyarikatan,
Sehingga Apabila Terjadi Perselisihan Yang
Mengakibatkan Penutupan Maka Semuanya
Kembali Menjadi Milik Muhammadiyah
4. Pengelola Amal Usaha, Termasuk Lembaga
Pendidikan Bertanggungjawab Kepada
Pimpinan Muhammadiyah
20. Nilai-nilai Dasar Pendidikan
Muhammadiyah
Nilai Dasar Pendidikan yang harus dipertegas menurut KH. Dahlan
Sbb:
1. Pendidikan Akhlak, yaitu sebagai usaha
menanamkan karakter manusia yang baik
berdasarkan al-Quran dan Sunnah.
2. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk
menumbuhkan kesadaran indibividu yang utuh,
yang berkeseimbangan antara perkembangan
mental dan jasmani, keyakinan dan intelek,
perasaan dan akal, dunia dan akhirat.
3. Pendidikan sosial, yaitu sebagai usaha untuk
menumbuhkan kesediaan dan keinginan hidup
bermasyarakat.
21. Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta,
Program Umum Bid. Pendidikan
Dalam Muktamar ke-44 di jakarta tahun 2000, program
umum bidang pendidikan meliputi enam item, sebagai
berikut :
1. Memprioritaskan pengembangan kualitas dan misi pendidikan
muhammadiyah diseluruh jenjang melalui perencanaan strategis
yang dapat mencapai tujuan pendidikan sebagaimana cita-cita
pendiri muhammadiyah dan sekaligus menjadi ciri khas pendidikan
muhammadiyah sebagai institusi pendidikan dan kebudayaan islam.
2. Memasukkan fungsi kaderisasi (pengkaderan) dalam perencanaan
strategis dan penyelenggaraan pendidikan muhammadiyah di
seluruh jenjang untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan muhammadiyah, yaitu manusia muslim yang
berakhlaq mulia, cerdas dan berguna bagi umat dan bangsa.
22. Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta,
Program Umum Bid. Pendidikan
3. Menyiapkan pendidikan muhammadiyah di seluruh jenjang dalam
memasuki persaingan yang keras dan kulitatif pada era globalisasi
dengan kemampuan mengembangkan ciri khas pendidikan islam
yang dapat menjadi model keunggulan dimasa depan.
4. Pengembangan skolah sekolah unggulan hendaknya tidak mengarah
pada eksklusifisme dan semata mata mengembangkan kualitas
kognisi dan skill dari subjek didik, dan
5. Khususnya mengenai taman kanak kanak Bastanul Athfal,
Playgroup, taman pendidikan Al-Quran dan pendidikan informal
serta nonformal lainnya hendaknya dijadikan wahana persemaian
penanaman iman, akhlaq/kepribadian dan kreativitas yang sesuai
dan tidak mematikan perkembangan jiwa anak-anak.