際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MUHAMMADIYAH SEBAGAI
GERAKAN PENDIDIKAN
KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
 SALAH SATU FAKTOR INTERNAL UMAT ISLAM YANG
MENJADI SEBAB DIDIRIKANNYA MUHAMMADIYAH
KONDISI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERBELAKANG
 ADANYA SINDIRAN DARI KAUM INTELEGENSI
TERHADAP UMAT ISLAM SEBAGAI UMAT YANG
KUMUH DAN TERBELAKANG
KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
 KONDISI INI MENDORONG K.H. AHMAD DAHLAN UNTUK
MENDIRIKAN SEKOLAH AGAMA, DI MANA PELAJARANNYA
MERUJUK KITAB PESANTREN ISLAM, SEDANGKAN
METODENYA DAN FASILITASNYA MENGGUNAKAN CARA
YANG DIKEMBANGKAN OLEH BELANDA, YAITU DENGAN
MENGGUNAKAN BANGKU/MEJA , DLL
KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
 MELALUI PENDIDIKAN YANG MODERN K.H. AHMAD DAHLAN YAKIN
AKAN MAMPU MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BAIK BUDI, LUAS
PANDANGAN, DAN BERSEDIA BERJUANG UNTUK KEMAJUAN
MASYARAKAT
 MUNCULNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MUHAMMADIYAH
MERUPAKAN WUJUD NYATA DARI GERAKAN DAKWAH PRAKSIS
MUHAMMADIYAH, SEHINGGA KEGIATAN PENDIDIKAN TIDAK BISA
DILEPASKAN DARI KEGIATAN DAKWAH
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
 INTEGRALISTIK (MENYATU)
Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah
lahirnya manusia-manusia baru yang mampu tampil
sebagai ulama-intelek atau intelek-ulama,
yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan
iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
 Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan
Modern Belanda dalam Madrasah-madrasah Pendidikan
Agama
Yaitu mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh
lembaga pendidikan Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat
menyerap dan kemudian dengan gagasan dan praktek pendidikannya
dapat menerapkan metode pendidikan yang dianggap baru saat itu ke
dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-madrasah tradisional.
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara
metode pendidikan modern Barat dengan
tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga
pendidikan yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan
berbeda dengan lembaga pendidikan yang
dikelola oleh masyarakat pribumi saat itu
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
 Memberi Muatan Pengajaran Islam pada
Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda
Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah
agar memberi izin bagi orang Islam untuk mengajarkan agama
Islam di sekolah-sekolah Goebernemen pada bulan April 1922.
Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah
diusahakan namun baru mendapat izin saat itu
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Menerapkan Sistem Kooperatif
dalam Bidang Pendidikan
Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis
antara pemerintahan Belanda dengan Muhammadiyah.
Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
Pertama, dari sikap non oposisional. Kedua,
mendukung program pembaharuan keagamaan
termasuk di dalam bidang pendidikan.
MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD
DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH
Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak
untuk bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap
gerakan nasionalis pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang
sebanding dengannya dapat bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad
Dahlan dapat masuk lebih dalam pada lingkungan pendidikan kaum
misionaris yang diciptakan oleh pemerintah Belanda, yang saat itu lebih
maju kedepan dari pada sistem penddikan pribumi yang tradisional
PERBEDAAN PENDIDIKAN
TRADISIONAL DAN MODERN
A. SISTEM LAMA TRADISIONAL
1) System belajar mengajar Weton dan Sorogan.
2) Bahan pelajaran semata-mata agama, kitab-kitab
karangan ulama pembaharuan yang tidak dipergunakan.
3) Belum ada Rancangan Pembelajaran yang teratur dan
integral.
4) Hubungan guru dan murid lebih bersifat otoriter dan
kurang demokratis.
PERBEDAAN PENDIDIKAN
TRADISIONAL DAN MODERN
B. SISTEM BARU (MODERN)
1. Sistem klasikal dengan cara-cara Barat.
2. Bahan pelajaran tetap, ditambah dengan ilmu
pengetahuan umum.
3. Kitab-kitab agama dipergunakan secara luas,
baik klasik maupun kontemporer.
4. Sudah diatur Rencana Pembelajaran.
5. Diusahakan suasana hubungan guru dan murid
lebih akrab bebas dan demokratis.
PENGARUH PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
1. Membawa pembaruan dalam bentuk
kelembagaan pendidikan, yang semula
seistem pesantren menjadi system sekolah.
2. Memasukkan pelajaran umum kepada
sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah.
3. Mengadakan perubahan dalam metode
pengajaran, dari yang semula menggunakan
metode weton dan sorogan menjadi lebih
bervariasi.
PENGARUH PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
4. Mengajarkan sikap hidup terbuka dan toleran dalam
pendidikan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan yang beragam
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dan dari
yang berbentuk sekolah agama hingga yang
berbentuk sekolah umum.
6. Berhasil memperkenalkan manajemen pendidikan
modern ke dalam system pendidikan yang terencana.
KONDISI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SAAT INI
Jenis Amal Usaha Pendidikan Jumlah
TK/TPQ 4.623
Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772
Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143
Pondok Pesantren 67
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 172
Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
JENIS PENANGGUNG JAWAB
TK ABA PIMPINAN RANTING AISYIYAH
SD/MI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKASMEN
SMP/MTs PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SMA/SMK/MA PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PONDOK PESANTREN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SLB PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PERGURUAN TINGGI (PT) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH,
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI (DIKTI)
Muktamar ke-45 tahun 2005 Malang Jawa
Timur, LPM, 2005
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-Kanak 4.218
2 Taman Kanak-Kanak Al-quran 933
3 Sekolah Dasar 1.132
4 Madrasah Ibtidaiyah/Diniyah 1.769
5 Sekolah Menengah Pertama 1.184
6 Sekolah Menengah Atas 511
7 Sekolah Menengah Kejuruan 263
8 Madrasah Tsanawiyah 534
9 Madrasan Aliyah 172
10 Pondok Pesantren 59
11 Universitas / Sekolah Tinggi 106
12 Akademi Politeknik 59
Jumlah 10.940
PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Pimpinan Muhammadiyah Berhak Mengatur
Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan,
Sehingga Setiap Pengelola (Kepsek/Rektor)
Harus Tunduk Pada Aturan Organisasi
2. Model Pengelolaan Keuangan Dilakukan Dengan
Sistem Subsidi Silang, Sehingga Sekolah/Ptm
Yang Kaya (Dana Cukup) Membantu Sekolah
Yang Miskin (Kurang) Dengan Diatur Oleh
Pimpinan Muhammadiyah
PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
3. Semua Aset Yang Dimiliki Oleh Lembaga
Pendidikan Adalah Milik Persyarikatan,
Sehingga Apabila Terjadi Perselisihan Yang
Mengakibatkan Penutupan Maka Semuanya
Kembali Menjadi Milik Muhammadiyah
4. Pengelola Amal Usaha, Termasuk Lembaga
Pendidikan Bertanggungjawab Kepada
Pimpinan Muhammadiyah
Nilai-nilai Dasar Pendidikan
Muhammadiyah
 Nilai Dasar Pendidikan yang harus dipertegas menurut KH. Dahlan
Sbb:
1. Pendidikan Akhlak, yaitu sebagai usaha
menanamkan karakter manusia yang baik
berdasarkan al-Quran dan Sunnah.
2. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk
menumbuhkan kesadaran indibividu yang utuh,
yang berkeseimbangan antara perkembangan
mental dan jasmani, keyakinan dan intelek,
perasaan dan akal, dunia dan akhirat.
3. Pendidikan sosial, yaitu sebagai usaha untuk
menumbuhkan kesediaan dan keinginan hidup
bermasyarakat.
Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta,
Program Umum Bid. Pendidikan
 Dalam Muktamar ke-44 di jakarta tahun 2000, program
umum bidang pendidikan meliputi enam item, sebagai
berikut :
1. Memprioritaskan pengembangan kualitas dan misi pendidikan
muhammadiyah diseluruh jenjang melalui perencanaan strategis
yang dapat mencapai tujuan pendidikan sebagaimana cita-cita
pendiri muhammadiyah dan sekaligus menjadi ciri khas pendidikan
muhammadiyah sebagai institusi pendidikan dan kebudayaan islam.
2. Memasukkan fungsi kaderisasi (pengkaderan) dalam perencanaan
strategis dan penyelenggaraan pendidikan muhammadiyah di
seluruh jenjang untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan muhammadiyah, yaitu manusia muslim yang
berakhlaq mulia, cerdas dan berguna bagi umat dan bangsa.
Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta,
Program Umum Bid. Pendidikan
3. Menyiapkan pendidikan muhammadiyah di seluruh jenjang dalam
memasuki persaingan yang keras dan kulitatif pada era globalisasi
dengan kemampuan mengembangkan ciri khas pendidikan islam
yang dapat menjadi model keunggulan dimasa depan.
4. Pengembangan skolah sekolah unggulan hendaknya tidak mengarah
pada eksklusifisme dan semata mata mengembangkan kualitas
kognisi dan skill dari subjek didik, dan
5. Khususnya mengenai taman kanak kanak Bastanul Athfal,
Playgroup, taman pendidikan Al-Quran dan pendidikan informal
serta nonformal lainnya hendaknya dijadikan wahana persemaian
penanaman iman, akhlaq/kepribadian dan kreativitas yang sesuai
dan tidak mematikan perkembangan jiwa anak-anak.

More Related Content

Similar to 12040966(1).pptggggggggggggggggggggggggg (20)

Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptxSejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Alvivivi
Hsp moral y1
Hsp moral y1Hsp moral y1
Hsp moral y1
Onie Gi
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
ChankDul
Praktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipaPraktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipa
Ades Kubima
Praktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipaPraktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipa
Ades Kubima
Hsp moral y4
Hsp moral y4Hsp moral y4
Hsp moral y4
Rainny Hoh
Hsp moral y4
Hsp moral y4Hsp moral y4
Hsp moral y4
Onie Gi
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
iwan Alit
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptxMuhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
MustariAr
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptxMuhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
MustariAr
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif MadrasahAnalisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Muhammad Arif
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 12021615. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
manstap
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Sobirin15
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx
BAB II Metodologi Pembelajaran .docxBAB II Metodologi Pembelajaran .docx
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx
MardikaSandra
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdfPenjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
AatRoyhatudin1
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsihManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
mahmudi moedy
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam MalangProfil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
MohHarisSuhud
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLANKEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
ShofiChaizarani
Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptxSejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Sejarah pengembangan kurikulum PAI di Indonesia.pptx
Alvivivi
Hsp moral y1
Hsp moral y1Hsp moral y1
Hsp moral y1
Onie Gi
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
ChankDul
Praktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipaPraktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipa
Ades Kubima
Praktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipaPraktik tik ades budiana xiiipa
Praktik tik ades budiana xiiipa
Ades Kubima
Hsp moral y4
Hsp moral y4Hsp moral y4
Hsp moral y4
Rainny Hoh
Hsp moral y4
Hsp moral y4Hsp moral y4
Hsp moral y4
Onie Gi
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
iwan Alit
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptxMuhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
MustariAr
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptxMuhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
Muhammadiyah-Sebagai-Gerakan-Sosial [Autosaved].pptx
MustariAr
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif MadrasahAnalisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Muhammad Arif
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 12021615. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
15. silabus pendidikan agama islam dan budi pekerti smp versi 120216
manstap
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Sobirin15
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx
BAB II Metodologi Pembelajaran .docxBAB II Metodologi Pembelajaran .docx
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx
MardikaSandra
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdfPenjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
Penjelasan dan analisis pada sidang terbuka.pdf
AatRoyhatudin1
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsihManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
mahmudi moedy
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam MalangProfil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
MohHarisSuhud
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLANKEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
KEPEMIMPINAN K.H AHMAD DAHLAN
ShofiChaizarani

More from MutthoriqAlilA (20)

;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
MutthoriqAlilA
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdfUndang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
MutthoriqAlilA
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptxaaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
MutthoriqAlilA
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
MutthoriqAlilA
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhedr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
MutthoriqAlilA
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffftAsas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
MutthoriqAlilA
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.pptSejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
MutthoriqAlilA
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfsSejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
MutthoriqAlilA
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyytRuang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
MutthoriqAlilA
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjHukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhharab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjAsas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptxBAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
MutthoriqAlilA
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptxbabBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
MutthoriqAlilA
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptxwwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
MutthoriqAlilA
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptxPendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
MutthoriqAlilA
;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
;;;;;;;PP 74 Tahun 2008 tentang guru.pdf
MutthoriqAlilA
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdfUndang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
Undang -undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru.pdf
MutthoriqAlilA
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptxaaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
aaaaaaaMETODE PEMBELAJARAN ALQURAN.pptx
MutthoriqAlilA
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
1891086.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
16893152.pptgggggggggggggggggggggggggggggg
MutthoriqAlilA
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
12617396.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
11855137.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhedr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
dr-161201032915.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhe
MutthoriqAlilA
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffftAsas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
Asas Asas Hukum Islam.ppffffffffffffffft
MutthoriqAlilA
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.pptSejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
Sejarah dan Perkembangan Hukum islam.ppt
MutthoriqAlilA
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfsSejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
Sejarah Hukum Islam.pptdddddddddddddddfs
MutthoriqAlilA
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyytRuang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
Ruang Lingkup hukum islam.ppyyyyyyyyyyyt
MutthoriqAlilA
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjjHukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
Hukum Arab pra islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhharab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
arab-pra-islam.ppthhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
MutthoriqAlilA
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjjAsas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
Asas Asas Hukum Islam.pptjjjjjjjjjjjjjjjj
MutthoriqAlilA
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptxBAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
BAB 3 PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.pptx
MutthoriqAlilA
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptxbabBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
babBAB 2 KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR.pptx
MutthoriqAlilA
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptxwwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
wwwwBAB 1 PENGERTIAN MICRO TEACHING.pptx
MutthoriqAlilA
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptxPendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
Pendidikan alquran kel 1 _20240925_113425_0000.pptx
MutthoriqAlilA

Recently uploaded (6)

Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.pptTraining Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
Training Managemen-gawat-darurat-1-ppt.ppt
rhamset
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset

12040966(1).pptggggggggggggggggggggggggg

  • 2. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH SALAH SATU FAKTOR INTERNAL UMAT ISLAM YANG MENJADI SEBAB DIDIRIKANNYA MUHAMMADIYAH KONDISI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERBELAKANG ADANYA SINDIRAN DARI KAUM INTELEGENSI TERHADAP UMAT ISLAM SEBAGAI UMAT YANG KUMUH DAN TERBELAKANG
  • 3. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH KONDISI INI MENDORONG K.H. AHMAD DAHLAN UNTUK MENDIRIKAN SEKOLAH AGAMA, DI MANA PELAJARANNYA MERUJUK KITAB PESANTREN ISLAM, SEDANGKAN METODENYA DAN FASILITASNYA MENGGUNAKAN CARA YANG DIKEMBANGKAN OLEH BELANDA, YAITU DENGAN MENGGUNAKAN BANGKU/MEJA , DLL
  • 4. KELAHIRAN MUHAMMADIYAH MELALUI PENDIDIKAN YANG MODERN K.H. AHMAD DAHLAN YAKIN AKAN MAMPU MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BAIK BUDI, LUAS PANDANGAN, DAN BERSEDIA BERJUANG UNTUK KEMAJUAN MASYARAKAT MUNCULNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MUHAMMADIYAH MERUPAKAN WUJUD NYATA DARI GERAKAN DAKWAH PRAKSIS MUHAMMADIYAH, SEHINGGA KEGIATAN PENDIDIKAN TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KEGIATAN DAKWAH
  • 5. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH INTEGRALISTIK (MENYATU) Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah lahirnya manusia-manusia baru yang mampu tampil sebagai ulama-intelek atau intelek-ulama, yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani
  • 6. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan Modern Belanda dalam Madrasah-madrasah Pendidikan Agama Yaitu mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh lembaga pendidikan Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat menyerap dan kemudian dengan gagasan dan praktek pendidikannya dapat menerapkan metode pendidikan yang dianggap baru saat itu ke dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-madrasah tradisional.
  • 7. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara metode pendidikan modern Barat dengan tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat pribumi saat itu
  • 8. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH Memberi Muatan Pengajaran Islam pada Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah agar memberi izin bagi orang Islam untuk mengajarkan agama Islam di sekolah-sekolah Goebernemen pada bulan April 1922. Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah diusahakan namun baru mendapat izin saat itu
  • 9. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH Menerapkan Sistem Kooperatif dalam Bidang Pendidikan Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis antara pemerintahan Belanda dengan Muhammadiyah. Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan. Pertama, dari sikap non oposisional. Kedua, mendukung program pembaharuan keagamaan termasuk di dalam bidang pendidikan.
  • 10. MODEL PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN DAN MUHAMMADIYAH Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak untuk bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap gerakan nasionalis pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang sebanding dengannya dapat bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad Dahlan dapat masuk lebih dalam pada lingkungan pendidikan kaum misionaris yang diciptakan oleh pemerintah Belanda, yang saat itu lebih maju kedepan dari pada sistem penddikan pribumi yang tradisional
  • 11. PERBEDAAN PENDIDIKAN TRADISIONAL DAN MODERN A. SISTEM LAMA TRADISIONAL 1) System belajar mengajar Weton dan Sorogan. 2) Bahan pelajaran semata-mata agama, kitab-kitab karangan ulama pembaharuan yang tidak dipergunakan. 3) Belum ada Rancangan Pembelajaran yang teratur dan integral. 4) Hubungan guru dan murid lebih bersifat otoriter dan kurang demokratis.
  • 12. PERBEDAAN PENDIDIKAN TRADISIONAL DAN MODERN B. SISTEM BARU (MODERN) 1. Sistem klasikal dengan cara-cara Barat. 2. Bahan pelajaran tetap, ditambah dengan ilmu pengetahuan umum. 3. Kitab-kitab agama dipergunakan secara luas, baik klasik maupun kontemporer. 4. Sudah diatur Rencana Pembelajaran. 5. Diusahakan suasana hubungan guru dan murid lebih akrab bebas dan demokratis.
  • 13. PENGARUH PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH 1. Membawa pembaruan dalam bentuk kelembagaan pendidikan, yang semula seistem pesantren menjadi system sekolah. 2. Memasukkan pelajaran umum kepada sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah. 3. Mengadakan perubahan dalam metode pengajaran, dari yang semula menggunakan metode weton dan sorogan menjadi lebih bervariasi.
  • 14. PENGARUH PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH 4. Mengajarkan sikap hidup terbuka dan toleran dalam pendidikan. 5. Mengembangkan lembaga pendidikan yang beragam dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dan dari yang berbentuk sekolah agama hingga yang berbentuk sekolah umum. 6. Berhasil memperkenalkan manajemen pendidikan modern ke dalam system pendidikan yang terencana.
  • 15. KONDISI PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SAAT INI Jenis Amal Usaha Pendidikan Jumlah TK/TPQ 4.623 Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772 Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143 Pondok Pesantren 67 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 172 Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
  • 16. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN JENIS PENANGGUNG JAWAB TK ABA PIMPINAN RANTING AISYIYAH SD/MI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH, MAJELIS DIKASMEN SMP/MTs PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH, MAJELIS DIKDASMEN SMA/SMK/MA PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH, MAJELIS DIKDASMEN PONDOK PESANTREN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH, MAJELIS DIKDASMEN SLB PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH, MAJELIS DIKDASMEN PERGURUAN TINGGI (PT) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH, MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI (DIKTI)
  • 17. Muktamar ke-45 tahun 2005 Malang Jawa Timur, LPM, 2005 No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Taman Kanak-Kanak 4.218 2 Taman Kanak-Kanak Al-quran 933 3 Sekolah Dasar 1.132 4 Madrasah Ibtidaiyah/Diniyah 1.769 5 Sekolah Menengah Pertama 1.184 6 Sekolah Menengah Atas 511 7 Sekolah Menengah Kejuruan 263 8 Madrasah Tsanawiyah 534 9 Madrasan Aliyah 172 10 Pondok Pesantren 59 11 Universitas / Sekolah Tinggi 106 12 Akademi Politeknik 59 Jumlah 10.940
  • 18. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN 1. Pimpinan Muhammadiyah Berhak Mengatur Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan, Sehingga Setiap Pengelola (Kepsek/Rektor) Harus Tunduk Pada Aturan Organisasi 2. Model Pengelolaan Keuangan Dilakukan Dengan Sistem Subsidi Silang, Sehingga Sekolah/Ptm Yang Kaya (Dana Cukup) Membantu Sekolah Yang Miskin (Kurang) Dengan Diatur Oleh Pimpinan Muhammadiyah
  • 19. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN 3. Semua Aset Yang Dimiliki Oleh Lembaga Pendidikan Adalah Milik Persyarikatan, Sehingga Apabila Terjadi Perselisihan Yang Mengakibatkan Penutupan Maka Semuanya Kembali Menjadi Milik Muhammadiyah 4. Pengelola Amal Usaha, Termasuk Lembaga Pendidikan Bertanggungjawab Kepada Pimpinan Muhammadiyah
  • 20. Nilai-nilai Dasar Pendidikan Muhammadiyah Nilai Dasar Pendidikan yang harus dipertegas menurut KH. Dahlan Sbb: 1. Pendidikan Akhlak, yaitu sebagai usaha menanamkan karakter manusia yang baik berdasarkan al-Quran dan Sunnah. 2. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran indibividu yang utuh, yang berkeseimbangan antara perkembangan mental dan jasmani, keyakinan dan intelek, perasaan dan akal, dunia dan akhirat. 3. Pendidikan sosial, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesediaan dan keinginan hidup bermasyarakat.
  • 21. Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta, Program Umum Bid. Pendidikan Dalam Muktamar ke-44 di jakarta tahun 2000, program umum bidang pendidikan meliputi enam item, sebagai berikut : 1. Memprioritaskan pengembangan kualitas dan misi pendidikan muhammadiyah diseluruh jenjang melalui perencanaan strategis yang dapat mencapai tujuan pendidikan sebagaimana cita-cita pendiri muhammadiyah dan sekaligus menjadi ciri khas pendidikan muhammadiyah sebagai institusi pendidikan dan kebudayaan islam. 2. Memasukkan fungsi kaderisasi (pengkaderan) dalam perencanaan strategis dan penyelenggaraan pendidikan muhammadiyah di seluruh jenjang untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan muhammadiyah, yaitu manusia muslim yang berakhlaq mulia, cerdas dan berguna bagi umat dan bangsa.
  • 22. Muktamar ke-44 2000 Di Jakarta, Program Umum Bid. Pendidikan 3. Menyiapkan pendidikan muhammadiyah di seluruh jenjang dalam memasuki persaingan yang keras dan kulitatif pada era globalisasi dengan kemampuan mengembangkan ciri khas pendidikan islam yang dapat menjadi model keunggulan dimasa depan. 4. Pengembangan skolah sekolah unggulan hendaknya tidak mengarah pada eksklusifisme dan semata mata mengembangkan kualitas kognisi dan skill dari subjek didik, dan 5. Khususnya mengenai taman kanak kanak Bastanul Athfal, Playgroup, taman pendidikan Al-Quran dan pendidikan informal serta nonformal lainnya hendaknya dijadikan wahana persemaian penanaman iman, akhlaq/kepribadian dan kreativitas yang sesuai dan tidak mematikan perkembangan jiwa anak-anak.