Dokumen ini membahas perencanaan dua struktur jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki, yaitu struktur baja castellated dan struktur beton prategang voided slab. Hasil studi menunjukkan bahwa biaya pembangunan struktur beton prategang voided slab lebih murah dibandingkan struktur baja castellated.
Dokumen ini membahas perencanaan dua struktur jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki, yaitu struktur baja castellated dan struktur beton prategang voided slab. Hasil studi menunjukkan bahwa biaya pembangunan struktur beton prategang voided slab lebih murah dibandingkan struktur baja castellated.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Dokumen ini membahas dua jenis klasifikasi jembatan, yaitu berdasarkan bahan bangunan dan berdasarkan fungsinya. Jenis jembatan berdasarkan bahan bangunan meliputi kayu, bambu, batu dan bata, beton bertulang, beton prategang, dan baja. Sedangkan jenis jembatan berdasarkan fungsinya meliputi jembatan jalan raya, penyeberangan, kereta api, dan darurat.
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
油
Artikel ini membandingkan penggunaan pondasi sumuran dan tiang pancang untuk proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Pacitan. Analisis biaya menunjukkan bahwa pondasi tiang pancang lebih murah dari pada pondasi sumuran. Selain itu, pondasi tiang pancang juga lebih cepat dibangun. Oleh karena itu, pondasi tiang pancang direkomendasikan untuk proyek jembatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
油
Dokumen tersebut membahas tentang master plan pembangunan rel kereta peluru dari Bandung menuju Jakarta dengan rute melalui Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Dibahas pula bahan-bahan konstruksi yang dibutuhkan seperti rel, bantalan, dan balast yang berfungsi untuk meredam getaran serta mencegah tanaman tumbuh di sekitar rel. Jenis bantalan yang umum digunakan adalah kayu, beton, dan baja.
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
油
Artikel ini membandingkan penggunaan pondasi sumuran dan tiang pancang untuk proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Pacitan. Analisis biaya menunjukkan bahwa pondasi tiang pancang lebih murah dari pada pondasi sumuran. Selain itu, pondasi tiang pancang juga lebih cepat dibangun. Oleh karena itu, pondasi tiang pancang direkomendasikan untuk proyek jembatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, bagian-bagian, dan jenis-jenis konstruksi jembatan. Secara ringkas, jembatan adalah struktur yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh rintangan seperti sungai atau lembah. Jembatan terdiri atas struktur atas, struktur bawah, dan pondasi, serta memiliki berbagai bentuk seperti truss, beam, arch, cable-stayed, dan suspension bridge.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
油
Dokumen tersebut membahas tentang master plan pembangunan rel kereta peluru dari Bandung menuju Jakarta dengan rute melalui Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Dibahas pula bahan-bahan konstruksi yang dibutuhkan seperti rel, bantalan, dan balast yang berfungsi untuk meredam getaran serta mencegah tanaman tumbuh di sekitar rel. Jenis bantalan yang umum digunakan adalah kayu, beton, dan baja.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaanssuser521b2e1
油
1220-2564-1-PB.pdf
1. JRSDD, Edisi Desember 2019, Vol. 7, No. 3, Hal:495 504 (ISSN:2303-0011)
Analisis dan Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur
Ganda Kereta Api Bekri Kabupaten Lampung Tengah
Muhammad Wahyuddin1)
Amril Ma`ruf Siregar2)
Lusmeilia Afriani3)
Abstract
Sumatera Selatan Province has coal reserve about 22,24 billion ton which is 85% of total coal in
Sumatera Island. The coal from mining in Tanjung Enim, Sumatera Selatan was transported with
logistic train. Everybtrain consist of 60 carriages with 50 ton of coal each. The construction of
double track train can save the travel time about 20-40 minutes for passenger train and 30
minutes for logistic train.
The construction of double track train that pas through Bekri, Lampung Tengah need bridge to
cross the Way Tipo River. This bridge was built with Bored Pile Foundation that had 1 meter
diameter and 8 meter lenght for 9 units. According to the analysis, the Allowable Bearing
Capacity was found higher Designed Bearing Capacity. The result showed that Allowable Bearing
Capacity was 3273,19 kN and Designed Bearing Capacity was 3220,13kN. Based on that
calculation, the Bored Pile Foundation was proven capable to withstand the workload.
Keywords: the foundation, bridge, bored pile, Faculty of Engineering, University of Lampung.
Abstrak
Provinsi Sumatera Selatan memiliki cadangan batubara sekitar 22,24 milyar ton. Batubara di
Provinsi Sumatera Selatan 85 % dari total batubara di Pulau Sumatera. Tambang Batubara
berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Batubara tersebut diangkut menggunakan Kereta Api
Barang. Setiap kereta api terdapat 60 gerbong. Setiap gerbong dapat memuat 50 ton batubara.
Pembangunan rel ganda akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api. Pembangunan kereta
api jalur ganda dapat menghemat waktu 20-40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi
kereta barang.
Pembangunan kereta api jalur ganda melewati wilayah Bekri, Lampung Tengah. Pembangunan
tersebut memerlukan jembatan kereta api untuk melintasi sungai di Way Tipo. Jembatan kereta
tersebut dibuat dengan pondasi Bored Pile. Pondasi Bored Pile tersebut memiliki diameter 1
meter. Pondasi boredpile dibuat 9 buah dan panjang 9 meter. Dari hasil analisis diperoleh nilai
daya dukung ijin lebih besar dari daya dukung rencana. Hasil analisis diperoleh nilai daya
dukung ijin 3273,19 kN dan daya dukung rencana 3220,13 kN. Dari hasil perhitungan, pondasi
bored pile dapat menahan beban yang bekerja.
Kata kunci : pondasi, jembatan, bored pile, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
1)
Mahasiswa S1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Surel: wahyuddin.crb@gmail.com
2)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145.
3)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145
2. 1. PENDAHULUAN
Angkutan barang yang sangat potensial di Lampung khususnya dan Sumatera umumnya
adalah Batubara. Potensi Batubara yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan diketahui
mencapai sekitar 85% dari total cadangan yang terkandung dalam bumi Sumatera, atau
sekitar 22,24 milyar ton. Artinya, sekalipun penambangannya dimaksimalkan hingga 50
juta ton pertahunnya, batubara tidak akan habis ditambang selama 200 tahun. Batubara
dari lokasi tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan
dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing
gerbong memuat 50 ton batubara. Melimpahnya kandungan batu berwarna hitam ini tidak
didukung oleh lokasi tambang. Jauhnya lokasi penambangan, serta tujuan penampungan
(Stockpile) perusahaan batubara mengakibatkan perlunya pembangunan rel ganda.
Pembangunan rel ganda juga akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api, baik
barang maupun penumpang. Jalur ganda ini rata-rata dapat menghemat waktu tempuh 20-
40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi kereta barang (Sulistyorini Rahayu,
2015).
Dalam pembangunannya, jalur ganda di Provinsi Lampung melewati wilayah Bekri,
Lampung Tengah. Pembangunan di daerah tersebut memerlukan jembatan kereta api
guna melintasi sungai di wilayah tersebut. Jembatan kereta api yang dibuat tidak hanya
harus memiliki struktur atas yang baik, namun harus memiliki struktur bawah dengan
perencanaan yang baik pula agar kenyamanan dan keamanan transportasi kereta api dapat
tercapai.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Jembatan
Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan
yang terputus oleh adanya yang memungkinkan rute transportasi melintasi sungai, danau,
saluran irigasi, kali, jalan raya, jalan kereta api, dan lain sejenisnya. (Manu, 1995).
2.2.Komponen Jalan Rel
Perencanaan konstruksi jalan rel dipengaruhi oleh jumlah beban, kecepatan maksimum,
beban gandar dan pola operasi. Atas dasar ini diadakan klasifikasi jalan rel, sehingga
perencanaan dapat dibuat secara tepat guna.
2.3.Pembebanan Struktur Atas
Struktur atas direncanakan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu bentang, bentuk,
kondisi setempat, pembuatan, pemasangan, dan perawatan. Jembatan yang dipakai antara
lain adalah jembatan beton atau jembatan rangka baja. Sedangkan jembatan berdasarkan
gelagar utamanya terdiri dari jembatan gelagar I (l = 0-20 m), jembatan gelagar pelat (l =
10-35 m), jembatan rangka (l = 25-80 m), dan jembatan gantung.
2.4.Pembebanan Struktur Bawah
Struktur bawah jembatan kereta api adalah abutmen yang menahan seluruh beban yang
bekerja di atasnya, serta komponen struktur lain yang dapat mendukung keamanan
konstruksi, seperti backwall.
Backwall adalah bangunan yang direncanakan sebagai dinding penahan agar ballast yang
berada sebelum atau sesudah jembatan tetap berada pada posisinya, tidak mengalami
longsor ke arah abutmen. Abutmen harus direncanakan berdasarkan kombinasi
pembebanan maksimum dari seluruh beban yang bekerja.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
2
2
2
2
496
3. Buktin
2.5.Pondasi Bored Pile
Menurut Hary Christady Hardiyantmo, Analisis dan Perancangan Pondasi II (2015).
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah
dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor
beton.
2.5.1 Daya Dukung Aksial
Nilai daya dukung aksial tiang bor didapat dari nilai terkecil antara daya dukung aksial
berdasarkan kekuatan bahan dan berdasarkan kekuatan tanah. Nilai daya dukung aksial
berdasarkan kekuatan bahan diperoleh dari rumus :
P=Ax FcW (1)
Nilai daya dukung ijin tiang bor dengan menggunakan SPT dapat diperoleh
dengan rumus :
P=
A xQult
Sf
(2)
Kapasitas daya dukung ijin tiang bor juga dapat diperoleh dengan uji sondir atau cone
penetration test (CPT). Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil
pengujian sondir dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
P=
A xQc
3+k
+
K x L x Qf
5
(3)
Daya dukung aksial bor untuk tiang yang dipakai lebih dari satu, maka perlu
diperhitungkan efisiensi kelompok tiang bor tersebut. Nilai tersebut diperoleh dari
perhitungan efisiensi daya dukung aksial dari perhitungan sebelumnya.
2.5.2 Gaya yang diterima Tiang Bor
Beban maksimum yang bekerja dapat dihitung dengan rumus :
Pu=
P
n
賊
My. X
X
2 (4)
Tegangan maksimum yang bekerja tidak boleh melebihi kapasitas yang diijinkan oleh
kelompok tiang. Kapasitas ijin kelompok tiang dapat dihitung dengan rumus berikut :
Pijin=Ef .n.Qa (5)
Jumlah tiang dikatakan aman apabila nilai Pumax < Pijin.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
497
4. 3. METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Analisis dan perencanaan pondasi tiang bored pile pada jembatan jalur
ganda kereta api berada di BH. 102 KM. 53+778 Bekri Kabupaten Lampung Tengah dan
melintasi sungai Way Tipo. Pada lokasi penelitian terdapat jembatan eksisting dengan
jarak 5 meter dari lokasi jembatan rencana.
Gambar 1.Lokasi Perencanaan
3.2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder, dimana data
sekunder yang dipakai adalah berupa data-data geometri dan existing tinggi muka air saat
pengukuran dilakukan.
3.3 Analisis
Dengan diperolehnya data, selanjutnya dilakukan analisis. Data diolah kemudian
dilakukan perencanaan dengan berpedoman pada literatur dan aturan-aturan mengenai
analisa pembebanan dan pondasi jembatan.
Pada tahap ini dilakukan beberapa analisis dari data yang telah diperoleh, diantaranya :
1. Analisis abutmen dan backwall
2. Analisis pondasi bored pile
3. Analisis pembesian abutmen dan bored pile
4. Analisis daya dukung tanah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Data Struktur Atas Jembatan
Jembatan rangka baja merupakan salah satu jemmbatan yang umum digunakan untuk
kereta api. Kelebihan dari material baja memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
4
4
4
4
498
5. Buktin
tegangan tarik maupun tekan. Tipe jembatan baja yang sering digunakan adalah tipe WTT
(Welded Through Truss). Baja WTT yang digunakan pada penelitian ini adalah WTT
52,4 meter. Tampak struktur atas jembatan ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Potongan Memanjang Jembatan
Gambar 4. Potongan Melntang Jembatan
Panjang bentang jembatan, L = 52,4 meter
Lebar jalur lalu lintas, B = 5 meter
Tinggi jembatan, H = 8,8 meter
Lebar side walk, bc = 1 meter
Tinggi tiang railing, I = 1,2 meter
Tinggi rel tipe R-54, tr = 0,159 meter
Jumlah track Kereta Api, ntr = 1
4.2.Data Abutment Jembatan
Abutment pada jembatan dalam penelitian ini seperti yang tampak pada gambar berikut.
Gambar. 5 Sketsa Abutment
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
499
6. Abutment yang digunakan memiliki panjang 7 meter (By) dengan lebar 7 meter (Bx).
Detail dimensi desain breast wall, back wall, wing wall dan pile cap abutment pada
jembatan ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel. 1 Dimensi Abutment.
Kode Dimensi (m) Kode Dimensi (m)
H1 1,24 B2 0,45
H2 0,36 B3 0,5
H3 1 B4 1,7
H4 0,5 B5 2,65
H5 1,5 B6 2,65
H6 1,57 B7 3
H7 6,5 BX 7
H8 1,5 Xa 0,5
H9 9,576 Xb 0,85
B1 0,4 C 5
H 9,576
4.3.Data Material
Material yang digunakan pada perencanaan jembatan ini adalah sebagai berikut :
a Berat volume beton, wc = 25 kN/m3
b. Mutu beton,f`c = 24,9 MPa
c. Mutu baja tulangan,fy = 390 MPa
d. Berat volume tanah timbunan, Wso = 17,2 kN/m3
e. Sudut gesek tanah timbunan,= 35 o
f. Kohesi tanah timbunan, c= 0 kPa
g. Berat volume tanah asli, Wso= 18 kN/m3
h. Sudut gesek tanah asli, = 4,998 o
i. Kohesi tanah asli, c = 10,458 kPa
4.4.Pembebanan pada Abutment
Perhitungan pembebanan abutment pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
beban dari struktur atas jembatan, berat sendiri abutment serta gaya akibat tekanan tanah.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
6
6
6
6
500
7. Buktin
Tabel. 2 Rekapitulasi Pembebanan.
No Beban Kode Vertikal Horizontal Momen
P (kN) Tx (kN) Ty (kN)
Mx
(kNm)
My
(kNm)
Beban Tetap
1 Berat Sendiri MS 8817.12 -3677.49
2 Beban Mati Tambahan MA 53.178 0
3 Tekanan Tanah TA 1683.47 5672.832
Beban Lalu Lintas
4 Beban Hidup Kereta Api TL 2367.03 0
5 Beban Kejut TI 1051.2 0
6 Beban Sentrifugal TC 189.36 2109.82
7 Beban Rem dan Traksi TB 591.75 6583.81
8 Beban Panjang Rel Longitudinal LF 626 5926.34
9 Beban Pejalan Kaki pada Sidewalk SW 116.994 0
10 Beban Lateral LR 473.406 4557.01
Beban Lingkungan
11 Beban Angin EW 171.44 161.7 0 2032.97
12 Beban Temperatur ET 12.969 103.75
13 Beban Gempa EQ 2687.7 2562.94 12699.12
10927.3
5
14 Tekanan Tanah Dinamis EQ 1968.81 12568.85
Beban Lain
15 Gesekan FB 88.17 573.1
Beban-beban yang bekerja pada abutment kemudian dikombinasi berdasarkan RSNI T-
02-2005. Dalam analisis ini dilakukan kombinasi pembebanan sebanyak 13 kali.
Kombinasi pembebanan diperlukan untuk memperoleh beban-beban maksimum struktur
atas jembatan sehingga dapat dilakukan analisis berikutnya pada struktur bawah jembatan
yaitu pada dimensi abutmen dan jumlah tiang bored pile. Kombinasi-kombinasi beban
tersebut ditentukan sebagai berikut :
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
501
8. Tabel. 3 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan.
No Kombinasi Beban P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Kombinasi 1a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83
Kombinasi 1b 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01
2 Kombinasi2a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83
Kombinasi 2b 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01
3 Kombinasi 3a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83
Kombinasi 3b 12576,96 1683,47 351,06 1995,34 4142,79
Kombinasi 3c 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01
Kombinasi 3d 12576,96 2309,47 161,70 8579,15 2032,97
4 Kombinasi 4a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83
Kombinasi 4b 12576,96 1696,44 351,06 2672,19 4142,79
Kombinasi 4c 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01
Kombinasi 4d 12576,96 2410,61 161,70 9256,00 2032,97
5 Kombinasi 5 8870,30 1997,40 1084,52 6674,23 5124,25
4.5. Daya Dukung Aksial Ijin Tiang Bor
Dalam melaksanakan analisis pondasi tiang bored pile, diperlukan perhitungan daya
dukung aksial ijin. Untuk menghitung daya dukung aksial ijin digunakan 3 metode, yaitu
sebagai berikut :
Tabel. 4 Rekapitulasi Daya Dukung Aksial.
No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Bor P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 6687,68
2 Metode Meyerhoff 3850,8162
3 Metode Bagement 6383,7312
Dari hasil analisis diatas, maka diperoleh kapasitas daya dukung aksial terkecil adalah P =
3850,8162 kN.
4.6. Jumlah Tiang Bor
Jumlah tiang yang direncanakan untuk pondasi jembatan ini adalah,
Daya dukung aksial, P = 3850,8162 kN
Jumlah baris tiang bor, nx = 3 buah
Jumlah tiang bor bor dalam satu baris, ny = 3 buah
Jarak antara tiang bor arah x, X = 2,5 m
Jarak antara tiang bor arah y, Y = 2,5 m
Jarak antara tiang bor terkecil, S = 2,5 m
Diameter tiang bor, D = 1,0 m
Efisiensi kelompok tiang (menurut BDM)
= ([2 x (ny+nx-2 ) x S+4 x D])/(( x D x ny x nx))
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
8
8
8
8
502
9. Buktin
= ([2 x (3+4-2 ) x 3,2+4 x 1,0])/(( x 1,0 x 3 x 4))
= 0,85 1
Maka, Ef = 0,85
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai untuk efisiensi kelompok tiang. Hasil
tersebut kemudian dikalikan dengan daya dukung aksial untuk memperoleh daya dukung
ijin.
Pijin = P x Ef
= 3850,8162 x 0,85
= 3273,1938 kN
4.7.Gaya yang Diterima Tiang Bor
Dari kombinasi pembebanan, dilakukan analisis untuk memperoleh daya dukung
maksimum dan minimum.
Pumax = Pu/n + (Mux.y)/透y族 + (Muy.x)/透x族
Pumin = Pu/n - (Mux.y)/透y族 (Muy.x)/透x族
Dari rumus diatas diperoleh hasil sebagai berikut :
No Kombinasi Beban P (kN)
Mx
(kNm)
My
(kNm)
(Mx.y)/透y族 (My.x)/透x族 Pumax Pumin
1 Kombinasi 1a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25
Kombinasi 1b 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25
2 Kombinasi2a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29
Kombinasi 2b 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29
3 Kombinasi 3a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25
Kombinasi 3b 12576,96 1995,34 4142,79 266,05 552,37 2215,86 596,71
Kombinasi 3c 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25
Kombinasi 3d 12576,96 8579,15 2032,97 1143,89 271,06 2812,39 461,71
4 Kombinasi 4a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29
Kombinasi 4b 12576,96 2672,19 4142,79 356,29 552,37 2306,10 611,75
Kombinasi 4c 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29
Kombinasi 4d 12576,96 9256,00 2032,97 1234,13 271,06 2902,64 476,75
5 Kombinasi 5 8870,30 6674,23 5124,25 889,90 683,23 2558,72 1834,65
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh daya dukung maksimum pada kombinasi 2b dan
4c sebesar, Pumax = 3220,13 kN. Sedangkan daya dukung ijin tiang berdasarkan
perhitungan, Puijin = 3273,1938 kN.
Dari hasil analisis diatas diperoleh Pijin > Pumax sehingga pondasi bored pile mampu
mendukung beban yang bekerja.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
503
10. 5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis perencanaan pondasi pada jembatan kereta api jalur ganda BH. 102
Bekri KM. 53+778 yang berada di Provinsi Lampung Tengah diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil analisis daya dukung aksial ijin pondasi bored pile untuk satu tiang dengan
diameter 1 meter adalah 3273,2938 kN. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
nilai daya dukung ijin tiang sebesar 3273,1938 kN lebih besar dari daya dukung
maksimum yang membebani tiang sebesar 3220,13 kN sehingga dapat disimpulkan
bahwa struktur bawah jembatan mampu menahan beban dari struktur atasnya.
2. Formasi pondasi bored pile untuk satu abutmen adalah 3 x 3 sehingga jumlah tiang
bored pile sebanyak 9 buah dengan panjang 8 meter.
DAFTAR PUSTAKA
Craig, R.F. 1989. Mekanika Tanah. Erlangga. Jakarta.
Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis).
Erlangga. Surabaya.
Hardiyatmo, H.C (a). 2002. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C (b). 2003. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Wesley, Laurence D. 2012. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu. Andi.
Yogyakarta.
Peraturan Menteri No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992, Peraturan Perencanaan Teknik
Jembatan
BMS 1992, Badan Standardisasi Nasional.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2005, Standar Pembebanan untuk jembatan, RSNIT-02-
2005, Badan Standardisasi Nasional.
Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi I. Beta Offset. Yogyakarta. Hardiyatmo, H.C.,
2003, Teknik Pondasi 2, Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Supriyadi, Bambang dkk., 2000, Jembatan, Beta Offset, Jakarta.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
10
10
10
10
504