Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang kursus pelatihan pengendali makanan yang diselenggarakan oleh Perangsang Elit Sdn Bhd. Kursus ini terdiri dari 4 seksi yang membahas pengenalan, kebersihan makanan, keselamatan makanan, dan faktor-faktor keracunan makanan. Kursus ini bertujuan untuk melatih pengendali makanan agar dapat menangani dan mengolah makanan dengan aman dan higienis sesuai dengan peraturan dan undang-und
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) dan manfaatnya bagi UKM.
2. Penerapan SNI dapat meningkatkan omset penjualan UKM hingga 300% dan membuka peluang ekspor.
3. SNI mencakup standar untuk berbagai produk termasuk pempek, kerupuk, dan proses sertifikasinya.
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.pptMinsataKelas5
油
Dokumen tersebut membahas prinsip pengendalian waktu dan suhu dalam produksi makanan, termasuk bahaya mikroorganisme pada temperatur tertentu, pentingnya menjaga suhu bahan makanan di bawah 5属C atau di atas 60属C, serta pengendalian waktu ketika suhu berada pada zona bahaya antara 5-60属C.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk industri makanan olahan. HACCP adalah sistem manajemen risiko untuk menjamin keamanan pangan yang menerapkan pendekatan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP dan tahapan-tahapan penerapannya di industri makanan olahan.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang kursus pelatihan pengendali makanan yang diselenggarakan oleh Perangsang Elit Sdn Bhd. Kursus ini terdiri dari 4 seksi yang membahas pengenalan, kebersihan makanan, keselamatan makanan, dan faktor-faktor keracunan makanan. Kursus ini bertujuan untuk melatih pengendali makanan agar dapat menangani dan mengolah makanan dengan aman dan higienis sesuai dengan peraturan dan undang-und
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas manajemen risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah.
2) Teridentifikasi berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti panasnya minyak, debu, dan bakteri.
3) Dianalisis risiko dan dampaknya, lalu dirangking berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Risiko tertinggi adalah bakteri,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) dan manfaatnya bagi UKM.
2. Penerapan SNI dapat meningkatkan omset penjualan UKM hingga 300% dan membuka peluang ekspor.
3. SNI mencakup standar untuk berbagai produk termasuk pempek, kerupuk, dan proses sertifikasinya.
PRINSIP PENGENDALIAN WAKTU & SUHU-OK.pptMinsataKelas5
油
Dokumen tersebut membahas prinsip pengendalian waktu dan suhu dalam produksi makanan, termasuk bahaya mikroorganisme pada temperatur tertentu, pentingnya menjaga suhu bahan makanan di bawah 5属C atau di atas 60属C, serta pengendalian waktu ketika suhu berada pada zona bahaya antara 5-60属C.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk industri makanan olahan. HACCP adalah sistem manajemen risiko untuk menjamin keamanan pangan yang menerapkan pendekatan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP dan tahapan-tahapan penerapannya di industri makanan olahan.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
4. ISO 9001 : Manajemen Mutu
ISO 14001 : Lingkungan
ISO 45001 : Manajemen K3
ISO 22000 : Keamanan Pangan
ISO 37001 : Anti Penyuapan
1. Peraturan Perundangan.
2. Perbaikan dan Peningkatan Sistem.
3. Kepedulian,Pemahaman,Pelatihan.
5. ISO 9001 : Manajemen Mutu
ISO 14001 : Lingkungan
ISO 45001 : Manajemen K3
ISO 22000 : Keamanan Pangan
ISO 37001 : Anti Penyuapan
4. Memantau dan Mengendalikan
Program.
5. Cara Pembuatan Makanan yang
baik.
6. Sanitasi makanan.
6. ISO 9001 : Manajemen Mutu
ISO 14001 : Lingkungan
ISO 45001 : Manajemen K3
ISO 22000 : Keamanan Pangan
ISO 37001 : Anti Penyuapan
7. HACCP.
8. Dilarang menerima /meminta
/memberikan Penyuapan
9. Sanksi bagi pelanggar anti
penyuapan
7. ISO 9001 : Manajemen Mutu
ISO 14001 : Lingkungan
ISO 45001 : Manajemen K3
ISO 22000 : Keamanan Pangan
ISO 37001 : Anti Penyuapan
10. Identifikasi Resiko.
11. Pencegahan Kecelakaan dan
Penyakit akibat kerja.
12. Melindungi Lingkungan.
8. ISO 9001 : Manajemen Mutu
ISO 14001 : Lingkungan
ISO 45001 : Manajemen K3
ISO 22000 : Keamanan Pangan
ISO 37001 : Anti Penyuapan
13. Stop Work Authority.
14. Patuhi Protokol Covid-19.
15. Menjalin hubungan baik jangka
panjang bersama pelanggan.
10. 1. Memiliki SIM
2. Pelatihan DDT
(Defence Driving Training)
3. Pemeriksaan Kendaraan
4. Sabuk pengaman selalu di pakai.
11. 5. Dilarang Merokok, Meminum minuman
yang beralkohol atau obat-obatan
terlarang.
6. Pengendara Roda dua wajib pakai
Helm SNI.
7. Kecepatan Maksimum 80 km/jam.
Syarat dan kondisi berlaku.
8. Pengendara mengemudi selama 2 jam
wajib istirahat 15 menit.
9. Mematuhi
Peraturan
Lalu Lintas.
14. Prinsip Dasar Kecelakaan
Kecelakaan bisa terjadi dimanapun dan
kapanpun tanpa kita ketahui.
Kita yang paling rugi bila kecelakaan
menimpa kita
Kecelakaan bisa kita cegah.
14
15. Kenapa Tindakan Tidak Aman Sering
Kenapa Tindakan Tidak Aman Sering
Ada ?
Ada ?
Tidak tahu ---
Tidak mampu ---
Tidak mau ---.
16. Fatal
Fatal
Cidera berat
Cidera berat
Kasus P3K, kerusakan properti
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss)
(keadaan hampir celaka / nearmiss)
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
1
1
30
30
600
600
Lebih dari 6000
Lebih dari 6000
17.
Bahaya
Bahaya
Adalah sumber bahaya/kondisi yang
dapat menyebabkan timbulnya
kerusakan/gangguan/cidera/
kecelakaan
Bahaya dapat berupa :
peralatan, bahan, proses, cara kerja,
sifat pekerjaan, lingkungan
17
18. Potensi Bahaya Yang Ada
Terpotong, Teriris, Tertusuk
Terbakar
Jatuh/Terpeleset
Luka Akibat Mesin
Kesetrum
Bahan Kimia
Suhu Ekstrim
Ergonomi
Biologi
18
21. Penanganan Pisau
1.
1. Gunakan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
Gunakan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
2. Jaga Mata Pisau agar tetap tajam & pegangan pisau tetap bersih
2. Jaga Mata Pisau agar tetap tajam & pegangan pisau tetap bersih
3. Jangan pernah meninggalkan pisau didalam air dishwasher
3. Jangan pernah meninggalkan pisau didalam air dishwasher
4. Jangan berusaha menangkap pisau yang jatuh
4. Jangan berusaha menangkap pisau yang jatuh
5. Gunakan talenan & Lap
5. Gunakan talenan & Lap
6. Bersihkan & simpan di tempat yang aman jika tidak digunakan
6. Bersihkan & simpan di tempat yang aman jika tidak digunakan
(Bukan di dalam Laci)
(Bukan di dalam Laci)
7. Baca dengan seksama Prosedur.
7. Baca dengan seksama Prosedur.
21
22. Jatuh atau Terpeleset
Peyebab :
1. Lantai Licin
2. Lantai atau keramik yang rusak
3. Tumpahan Air atau Minyak
4. Sampah : Kulit pisang, plastik, daun dll
5. Berlari diarea dapur
6. Menyimpan barang-barang dijalur lalulintas karyawan
7. Tidak memakai Safety Shoes
22
23. Pencegahan
1. Pasang tanda/sign lantai awas lantai licin pada saat mengepel
2. Pungutlah segera sampah yang jatuh kelantai.
3. Waspada terhadap lantai & trotoar yang rusak, segera diperbaiki
4. Segera bersihkan jika ada tumpahan atau bocoran
5. Jangan pernah berlari diarea dapur (jalan)
6. Kebersihan dan kerapihan tempat kerja dan sekitarnya harus dijaga.
7. Kenakan alas kaki yang baik (Safety Shoes)
8. Laporkan segera kepada supervisor bila ada kondisi tidak aman.
23
24. PENGGUNAAN MESIN :
PENGGUNAAN MESIN :
PENCEGAHAN :
1. GUNAKAN MESIN JIKA SUDAH MENDAPATKAN PELATIHAN YANG MEMADAI.
2. PASTIKAN TIDAK ADA SESUATU YANG BISA TERSANGKUT DI MESIN.
3. PASTIKAN BAHWA MESIN DILENGKAPI DENGAN ALAT PENGAMAN.
4. JANGAN MENEMPATKAN/MEMASUKKAN TANGAN/SESUATU KE MESIN YANG SEDANG
BERJALAN.
5. YAKINKAN BAHWA MESIN TELAH BENAR-BENAR MATI SAAT DIBERSIHKAN.
6. MATIKAN MESIN SETELAH SELESAI DIGUNAKAN.
24
28. Pencegahan Sengatan Listrik
1. Pasang LOTO pada saat memasang/memperbaiki
listik
2. Pastikan tidak terjadi overload tegangan
3. Mengetahui lokasi Switch Off pada saat emergency
4. Jangan menggunakan peralatan listrik yang rusak
5. Jangan menyentuh peralatan listrik dalam kondisi
basah
6. Jangan menolong korban dengan tangan kosong
7. Mengetahui P3K
28
29. Hipotermia
Penyebab:
Akibat paparan dingin terus menerus dalam waktu yang lama
Dan suhu tubuh turun dibawah dari suhu tubuh normal (37o
C)
A. Hipotermi : dibawah 35o
C
B. Area Chiller & Frezzer
Pencegahan :
A. Kurangi frekuensi masuk & lamanya didalam Chiller/Frezzer
B. Kenakan Baju hangat pada saat masuk kedalam
Chiller/Frezzer
29
30. peringatan
Harus menggunakan pelindung diri/ PPE :
Sarung Tangan, Sepatu Safety dll
Perhatikan potensi bahaya :kebakaran, lantai
tergenang air, bersentuhan dengan
lempengan besi panas, terkena percikan
minyak panas.
Hanya cook yang boleh melakukan.
Jangan meningggalkan tempat kerja selama
menggoreng
31. CARA PEMBERSIHAN
Pastikan kompor sudah dimatikan
Pastikan minyak goreng dan peralatan
dalam keadaan benar-benar dingin
Lakukan pengurasan minyak goreng yang
telah dipergunakan dengan menampung
dalam wadah tertutup.
Bersihkan/ cuci peralatan
Lalu dikeringkan.
32. Hirarki Pengendalian Risiko K3
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi
Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Substitusi
Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan
Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
pencelupan
Rekayasa Teknik
Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
Pemasangan alat sensor otomatis
33. Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pemberlakuan sistim ijin kerja
Pelatihan karyawan
Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
Hirarki Pengendalian Risiko K3
36. KEAMANAN MAKANAN
Definisi :
Adalah pengendalian terhadap faktor
makanan
orang
tempat dan perlengkapannya
yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan
kesehatan lain
36
38. KEAMANAN MAKANAN
Pencegahan dan Pengendalian :
Pencegahan atau meminimalkan
kejadian
kontaminasi
Pengendalian terhadap :
waktu
suhu
38
39. KEAMANAN MAKANAN
Contoh Keamanan Makanan Buruk !!!!!
1.Keracunan di Pabrik sepatu
2. Ditemukan formalin pada tahu
3. Ditemukan borax pada bakso
4. dsb
39
40. KEAMANAN MAKANAN
Makanan yang tidak aman (unsafe
food) disebabkan oleh :
1. Ketidaktahuan
2. Tidak sesuai SOP
3. Keduanya
40
41. KEAMANAN MAKANAN
5 faktor utama penyebab keracunan makanan :
1. Pendinginan makanan yg tidak sesuai
(30%)
2. Persiapan makanan terlalu lama (17%)
3. Orang terinfeksi (sakit) (13%)
4. Suhu pemanasan ulang kurang (11%)
5. Penanganan makanan panas tidak sesuai
(9%)
Source : Frank Bryan,Centers For Disease Control
41
42. Makanan beresiko tinggi = tempat bakteri
berkembang dengan subur
Umumnya makanan yang mengandung
PROTEIN tinggi : Daging, Ayam, seafood,
Produk Susu, Telur, Kacang-kacangan
SEMUA PRODUK MEMILIKI :
- pH diatas 4.6 (keasaman rendah)
- Aw (water activity) tinggi, diatas 0.85
Air Aw = 1
42
KEAMANAN MAKANAN
KEAMANAN MAKANAN
43. KEAMANAN MAKANAN
Makanan aman atau tidak aman
43
Bakteri / Virus dll dalam makanan
Dimasak suhu cukup
Dimasak suhu
tidak cukup
Disajikan
mentah
Makanan
tidak aman
Makanan aman
Suhu dipertahankan 60 C
Makanan aman
Disajikan cepat
Di dinginkan
Cepat 5 C
Makanan aman
Dipanaskan ulang 75 C
Sakit, tangan kotor,
peralatan kotor,
terkontaminasi
Makanan
tidak aman
44. SASARAN PROGRAM
1.Peserta mengetahui proses dari
penerimaan s/d penyajian sesuai dengan
standar hygiene
2. Peserta dapat menerapkan prinsip :
- Bersih permukaan (clean)
- Terpisah (separate)
- Memasak dgn suhu yang tepat (cook)
- Didinginkan pada suhu yang tepat (chill)
pada proses penerimaan s/d penyajian 44
45. DIAGRAM ALUR PROSES
2. PENYIM PA NA N
3. T H AW ING (PE LUNAK AN )
4. PE RSIAPA N
5. PE M ASAK AN
6. PE NDING INA N
M AK AN AN PA NA S
7. PE NANG AN DING IN 9. PENANG AN PA NA S
10. PE NYA JIAN DING IN 11. PE NYA JIAN PA NA S
8. PE M ANASAN
UL ANG
1. PE M BE L IAN & PE NE RIM AAN
45
Personal Hygiene
Kebersihan & Sanitasi
Pest Control
Training
12. Pengiriman
Makanan
49. NO
NO ITEM
ITEM WAKTU
WAKTU SUHU INTERNAL
SUHU INTERNAL
01
01 Daging Panggang
Daging Panggang 15 detik
15 detik 63
63
C
C 145
145
F
F
02
02 Daging Panggang (rare)
Daging Panggang (rare) 12 menit
12 menit 60
60
C
C 140
140
F
F
03
03 Daging Panggang (rare)
Daging Panggang (rare) 121 menit
121 menit 54
54
C
C 130
130
F
F
04
04 Babi Produk
Babi Produk 15 detik
15 detik 69
69
C
C 155
155
F
F
05
05 Unggas Produk
Unggas Produk 15 detik
15 detik 75
75
C
C 165
165
F
F
06
06 Ikan dan kerang
Ikan dan kerang 15 detik
15 detik 63
63
C
C 145
145
F
F
07
07 Telur Produk
Telur Produk 3.5 menit
3.5 menit 63
63
C
C 145
145
F
F
08
08 Hamburger Patties
Hamburger Patties 15 detik
15 detik 69
69
C
C 155
155
F
F 49
Section 5.
Section 5.
PEMASAKAN
PEMASAKAN
A.
A. Suhu Pemasakan 75 属C
Suhu Pemasakan 75 属C
52. WAKTU, SUHU &
KEAMANAN MAKANAN
52
TEMPERATUR
DANGER ZONE
5 属
属C 60 属
属C
Max 4 jam
Ketika makanan di thawing,
dimasak, disimpan, disajikan,
didinginkan dan dipanaskan
kembali mereka memasuki
TEMPERATUR DANGER ZONE
53. CLEANING & SANITISING
53
Cleaning :
Cleaning :
suatu tindakan untuk menghilangkan bahan-
suatu tindakan untuk menghilangkan bahan-
bahan yg terlihat yg tidak diinginkan,
bahan yg terlihat yg tidak diinginkan,
minyak,makanan,debu dsb termasuk juga bau
minyak,makanan,debu dsb termasuk juga bau
Sanitising :
Sanitising :
mengurangi jumlah mikroorganisme sampai batas
mengurangi jumlah mikroorganisme sampai batas
aman yang terdapat pada peralatan makan,
aman yang terdapat pada peralatan makan,
peralatan dapur, dan sekitar dapur
peralatan dapur, dan sekitar dapur
54. Bahaya :
1.Fisik : Serpihan Plastik, dll.
2.Kimia : Kontaminasi Bahan
Kimia Pencuci.
3.Biologi : Bakteri Staphylococus,
E.coli, Virus, Pest (Lalat).
Kontrol :
1.Suhu dibawah 5 derajat C.
2.Semua bahan harus tertutup
dengan rapat.
3.Kode warna untuk pemisahan
bahan makanan.
4.Pemisahan bahan makanan.
Preventif / Pendecekan rutin :
1.Checklist Suhu Penyimpanan
bahan makanan.
2.Checklist Penyimpanan
Bahan/stock.
3.Kontrol FIFO / FEFO.