ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Asuhan Gizi pada Defisiensi Gizi
(Kekurangan Vitamin A)
Amali Rica Pratiwi, S.Gz.,M.Gz
Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi
tubuh dan mempunyai banyak manfaat bagi tubuh.
Sifat kimia vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan
larut dalam lemak atau pelarut lemak.
Dalam makanan biasanya vitamin A terdapat dalam bentuk
ester retinil yaitu terikat dalam asam lemak rantai panjang.
Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam dalam
beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol
(bentuk) alkohol, retinal (aldehida), dan asam
retinoat (bentuk asam).
Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada
pangan hewani.
Pangan nabati mengandung karotenoid yang
merupakan prekursor (provitamin) A.
Karotenoid di alam hanya dalam bentuk alfa, beta
dan gama serta kriptosantin.
Patofisiologi
Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam
sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis
oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih
efisien diabsorpsi daripada daripada ester retinil.
Vitamin A yang ada di makanan, sebagaian besar dalam
bentuk ester retinil, bernama karotenoid bercampur dengan
lipida lain di dalam lambung.
Patofisiologi
Hati berperan sebagai tempat menyimpan utama vitamin A.
Dalam keadaan normal, cadangan vitamin A dalam hati bertahan sampai 6
bulan, sedangkan bila tubuh mengalami kekurangan konsumsi vitamin A,
asam retinoat diabsorpsi tanpa perubahan.
Apabila konsumsi lemak cukup, yaitu mengandung 80-90 % ester retinil,
maka hanya 40-60 % karotenoid yang diabsorpsi tubuh.
Retinol didalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel
vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui
sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati.
Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada
reseptor pada permulaan membran yang yang spesifik untuk
RBP.
Bila tubuh memerlukan vitamin A , maka vitamin A di
mobilisasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh
retinol binding protein (RBP) yang disintesis di dalam hati.
Asam retinoat merupakan sebagian kecil vitamin A dalam
darah yang aktif dalam deferensiasi sel dan pertumbuhan.
Patofisiologi
Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan
di dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk
kemudian diikatkan pada cellular retinol binding
protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan.
Patofisiologi
Penglihatan normal pada cahaya remang
Deferensiasi sel
Fungsi kekebalan
Pertumbuhan dan perkembangan
Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Fungsi vitamin A
Penglihatan Normal Pada Cahaya Remang
• Fungsi vitamin A dapat dirasakan pada saat kita
masuk dari ruangan dengan cahaya terang ke
ruangan dengan cahaya remang, dimana untuk
adaptasi cahaya tersebut dibutuhkan vitamin A.
• Apabila mata tidak dapat beradaptasi pada situasi
tersebut, maka hal ini sebagai tanda awal kekurangan
vitamin A yang sering disebut sebagai buta senja.
Deferensiasi sel
• Deferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami
perubahan sifat maupun fungsi semulanya.
• Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu
karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat
terjadi pada tiap perkembangan tubuh, seperti pada
tahap pembentukan sperma dan sel telur,
pembuahan, pembentukan struktur dan organ
tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa
bayi, anak-anak, dewasa dan masa tua.
• Diduga vitamin A berperan dalam bentuk retinoat
berperan aktif dalam kegiatan inti sel, sehingga
merupakan faktor penentu keturunan/gen yang
berpengaruh terhadap sintesis protein.
• Fungsi ini akan terlihat saat tubuh kekurangan
vitamin A, maka terjadi gangguan fungsi sel-sel
kelenjar yang mengeluarkan mukus dan
digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kering, kasar dan bila
ada luka sukar sembuh.
• Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus
dengan sempurna sehingga mudh terserang bakteri
(infeksi).
• Tanda khas kekurangan vitamin A ini dapat dilihat adanya
keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang melapisi
kelopak mata dan bola mata).
Dapat disimpulkan bahwa ada dua fungsi vitamin A dalam
deferensiasi sel yaitu:
• (1) peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus
yang terlihat dalam pembentukan membran sel yang
mengontrol deferensiasi sel, dan
• (2) fungsi yang komplek vitamin A-CRBP saat masuk ke
nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA.
Fungsi Kekebalan
• Vitamin A berpengaruh terhadap kekebalan
tubuh manusia dan hewan, dimana retinol
tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan
dalam proses kekebalan humoral.
• Disamping kekurangan vitamin A menurunkan
respon antibodi yang bergantung pada sel-T
(limfosit yang berperan dalam kekebalan tubuh)
dan pada kondisi terjadi infeksi dalam tubuh,
akan memperburuk kekurangan vitamin A.
• Fungsi ini dapat dilihat bahwa ada hubungan
antara kekurangan vitamin A dengan infeksi
saluran pernafasan, kekurangan vitamin A
dengan penyakit diare dan kekurangan vitamin
A pada penderita campak akan menyebabkan
komplikasi yang berakibat kematian.
Pertumbuhan dan Perkembangan
• Vitamin A berpengaruh pada sintesis protein,
sehingga akan berpengaruhu pada pertumbuhan sel.
• Vitamin A dibutuhkan pada perkembangan tulang
dan sel epitel yang membentuk email untuk
pertumbuhan gigi.
• Apabila kekurangan vitamin A maka pertumbuhan
tulang akan terhambat dan bentuk tulang menjadi
tidak normal.
• Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
terjadi kegagalan dalam pertumbuhannya.
Pencegahan Kanker dan Penyakit Jantung
• Vitamin A dalam bentuk retinoid mempengaruhi
perkembangan sel epitel dan mampu meningkatkan
aktivitas sistem kekebalan tubuh.
• Hal ini diduga berpengaruh dalam pencegahan
kanker terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-
paru, payudara dan kantung kemih.
• Disisi lain beta karoten bersama vitamin E dan C
berperan sebagai antioksidan yang diduga dapat
mencegah kanker paru-paru.
• Selain itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa
ada diduga ada peranan vitamin A untuk mencegah
penyakit jantung.
• Defisiensi vitamin A mempengaruhi penurunan nafsu
makan, dimana terjadi karena perubahan jonjot rasa
pada lidah.
• Tanda adanya kekurangan vitamin A yang berdampak pada
fungsi mata untuk melihat atau dikenal dengan Xeroftalmia.
• Menurut WHO diklasifikasikan menjadi :
1. Xn : Rabun senja
2. X1 A: Xerosis konjungtiva (kekeringan pada konjungtiva)
3. X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak Bitot
4. X2 : Xerosis Kornea (kekeringan pada kornea)
5. X3 : Keratomalasia/ulserasi
6. XS : Jaringan parut pada kornea
7. XF : Fundus Xeroftalmia
Tanda dan Gejala
Xn : Rabun senja
• Kondisi ini sebagai tanda awal adanya kekurangan
vitamin A.
• Menyebabkan gangguan pada batang retina, dimana
mata sulit beradaptasi pada ruang yang kurang
cahaya seperti senja hari sehingga penglihatan
menurun pada senja hari, dikenal dengan istilah buta
senja.
X1 A: Xerosis konjungtiva
(kekeringan pada konjungtiva)
• Mata kelihatan kering dan bersisik seperti gambar
berikut:
Gambar 2.6
Xerosis Konjungtiva
X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak Bitot
• Pada fase ini selain konjungtiva kering, terlihat ada
bercak Bitot (Bitot spot) seperti gambar berikut :
X2 : Xerosis Kornea
(kekeringan pada kornea)
• Pada fase ini kekeringan
sudah meluas sampai
kornea mata, kornea
tampak kering, kusam
dan permukaan kasar.
• Umumnya dijumpai pada
anak dengan keadaan gizi
buruk dengan penyakit
penyerta lainnya.
X3 : Keratomalasia/ulserasi
Terdiri dari X3a dan X3B dengan tanda-tanda :
• Kornea melunak
• Terjadi ulkus < dari 1/3 luas kornea mata (X3A) dan
ulkus ≥ 1/3 luas kornea mata
• Seringkali ditandai adanya infeksi
• Stadium X3B, terjadi perforasi kornea, dan prolaps
jaringan/isi bola mata yang berakibat kebutaan.
7. ASUHAN GIZI PADA PASIEN DEFISIENSI GIZI (KEKURANGAN VITAMIN A).pptx
XS : Jaringan parut pada kornea
Tanda-tanda adanya jaringan parut pada mata, dapat
terlihat :
• Kornea mata tampak putih/bola mata mengecil
• Meninggalkan bekas luka parut
• Menjadi buta dan tidak sembuh walaupun dilakukan
cangkok kornea
7. ASUHAN GIZI PADA PASIEN DEFISIENSI GIZI (KEKURANGAN VITAMIN A).pptx
XF : Fundus Xeroftalmia
Gambaran seperti cendol
Apabila terjadi defisien vitamin A, kekebalan tubuh menurun
sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
Kekurangan vitamin A menyebabkan lapisan sel yang melapisi
trakhea dan paru-paru mengalami keratinisasi sehingga tidak
mengeluarkan lendir yang berakibat mudah dimasuki
mikroorganisme, bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit
infeksi pada saluran pernafasan.
Kondisi ini bila terjadi pada permukaan dinding usus dapat
menyebabkan diare, dan bila terjadi pada saluran kemih dan
kelamin akan menyebabkan penyakit infeksi pada ginjal, kantung
kemih dan vagina.
Infeksi
Apabila terjadi infeksi pada saluran kemih,
maka akan terjadi pengendapan kalsium
yang dapat menimbulkan adanya batu
ginjal dan gangguan kantung kemih.
Apabila anak-anak yang menderita
campak juga mengalami defisiensi
vitamin A akan berakibat fatal yaitu
kematian
Infeksi
Akibat
kekurangan
vitamin A akan
menyebabkan
kulit kering dan
kasar.
Folikel rambut
menjadi kasar,
mengeras dan
mengalami
keratinisasi
yang
dinamakan
hiperkeratosis
folikular.
Perubahan kulit
mula-mula
terjadi di
lengan dan
paha kemudian
dapat
menyebar ke
seluruh tubuh.
Perubahan Pada Kulit
Gangguan Pertumbuhan
Kekurangan vitamin A akan menghambat pertumbuhan sel-
sel termasuk sel-sel tulang, sel-sel yang membentuk email
gigi dimana terjadi atrofisel-sel yang membentuk dentin
sehingga gigi mudah rusak.
Perubahan lain yang terjadi adalah keratinisasi sel-sel pada
lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan
berakibat juga terjadi anemia.
Faktor Penyebab Kekurangan Vitamin A
FAKTOR
PENYEBAB
Asupan pangan
sumber vitamin A
yang kurang
Adanya penyakit yang
menghambat
penyerapan vitamin A
dalam tubuh
Pola makan tidak
seimbang
Penyakit khususnya
penyakit infeksi
Intevensi
• Intervensi gizi ini dibedakan berdasarkan upaya yang
diberikan bersifat kuratif, preventif dan promotif.
Individu yang menderita KVA yang berdampak pada kerusakan
organ mata tidak mudah untuk disembuhkan.
Untuk mencegah terjadinya KVA pada anak anak dilakukan
intervensi yang bersifat preventif berupa pemberian kapsul
vitamin A pada anak dimana dosisnya disesuaikan dengan
kebutuhan dan usianya.
Program tersebut diberikan pada semua balita dan selama kurun
waktu 1 tahun diberikan 2 kali dan disepakati bulan Februari dan
Agustus merupakan program nasional penanggulangan KVA.
Kuratif dan Preventif
Dosis Vitamin A Sesuai Umur
Upaya promotif untuk mencagah KVA yaitu
edukasi pada masyaakat tentang pola makan
seimbang.
Hasil edukasi diharapkan dapat diterapkan
masyarakat mulai usia balita.
Pola makan gizi seimbang bila diterapkan,
maka semua kebutuhan gizi masyarakat akan
tercukupi, demikian juga akan terhindar dari
penyakit infeksi dan penyakit KVA.
Promotif
Pada anak balita walaupun sudah mendapat intervensi berupa
pemberian kapsul vitamin A, pola makan seimbang harus diterapkan
sehingga dengan bertambahnya usia balita maka akan membentuk pola
makan yang simbang sesuai usianya.
Dengan menerapkan pola makan seimbang, kebutuhan gizi tercukupi
sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit infeksi.
--- TERIMA KASIH ---

More Related Content

What's hot (20)

Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
Okta-Shi Sama
Ìý
Referat GIzi Buruk
Referat GIzi BurukReferat GIzi Buruk
Referat GIzi Buruk
Stevani Kaputro
Ìý
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
fikri asyura
Ìý
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
helmy lisik miko
Ìý
Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019
azzahrashinta2
Ìý
GIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptxGIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptx
BilalAngler
Ìý
313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia
Sulai Sulaiman
Ìý
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
Ìý
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Dokter Tekno
Ìý
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
MettaFerdy FerdianFamily
Ìý
Kelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptxKelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptx
SellySafra
Ìý
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerd
Sany Agnia
Ìý
(1)epidemiologi kva
(1)epidemiologi kva(1)epidemiologi kva
(1)epidemiologi kva
aurorawellyam
Ìý
Diare
DiareDiare
Diare
DR Irene
Ìý
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
Ìý
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
Suharti Wairagya
Ìý
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
Ìý
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
Ìý
Referat GIzi Buruk
Referat GIzi BurukReferat GIzi Buruk
Referat GIzi Buruk
Stevani Kaputro
Ìý
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
fikri asyura
Ìý
GIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptxGIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptx
BilalAngler
Ìý
313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia313325827 penyuluhan-anemia
313325827 penyuluhan-anemia
Sulai Sulaiman
Ìý
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
Ìý
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Dokter Tekno
Ìý
Kelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptxKelompok 1 MSPM.pptx
Kelompok 1 MSPM.pptx
SellySafra
Ìý
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerd
Sany Agnia
Ìý
(1)epidemiologi kva
(1)epidemiologi kva(1)epidemiologi kva
(1)epidemiologi kva
aurorawellyam
Ìý
Diare
DiareDiare
Diare
DR Irene
Ìý
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
Ìý
Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
Suharti Wairagya
Ìý
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
Ìý

Similar to 7. ASUHAN GIZI PADA PASIEN DEFISIENSI GIZI (KEKURANGAN VITAMIN A).pptx (20)

Vitamin A for oral and Dental health
Vitamin A for oral and Dental healthVitamin A for oral and Dental health
Vitamin A for oral and Dental health
Lisa Prihastari
Ìý
Gizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Gizi dan Diet Universitas MuhammadiyahGizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Gizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Riska Widianingsih
Ìý
Kekurangan gizi
Kekurangan giziKekurangan gizi
Kekurangan gizi
materi-x2
Ìý
Ppt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakPpt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemak
Zulfi Ani
Ìý
Vitamin a
Vitamin aVitamin a
Vitamin a
ekdssyo
Ìý
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
Ibnu Masud
Ìý
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Ìý
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Ìý
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptxKebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
nawalasmadi
Ìý
Zat Gizi Vitamin
Zat Gizi VitaminZat Gizi Vitamin
Zat Gizi Vitamin
Silmi Mufidah
Ìý
Gizi vitamin
Gizi vitaminGizi vitamin
Gizi vitamin
Maulydia Qurrotuain
Ìý
Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)
Diah Astari Salam
Ìý
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.pptVITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
arif mustakim
Ìý
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptxCopy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
GeeNa21
Ìý
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral
JumiatiCN
Ìý
Bab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatanBab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatan
Budi Hermono
Ìý
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
EmmyKardianasari
Ìý
gingiva edited.docx
gingiva edited.docxgingiva edited.docx
gingiva edited.docx
listamimo
Ìý
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
dzikrich
Ìý
Vitamin A for oral and Dental health
Vitamin A for oral and Dental healthVitamin A for oral and Dental health
Vitamin A for oral and Dental health
Lisa Prihastari
Ìý
Gizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Gizi dan Diet Universitas MuhammadiyahGizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Gizi dan Diet Universitas Muhammadiyah
Riska Widianingsih
Ìý
Kekurangan gizi
Kekurangan giziKekurangan gizi
Kekurangan gizi
materi-x2
Ìý
Ppt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemakPpt vitamin larut lemak
Ppt vitamin larut lemak
Zulfi Ani
Ìý
Vitamin a
Vitamin aVitamin a
Vitamin a
ekdssyo
Ìý
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
Ibnu Masud
Ìý
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Ìý
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
pure chems
Ìý
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptxKebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
Kebutuhan dan Dampak Kekurangan Mikronutrien.pptx
nawalasmadi
Ìý
Zat Gizi Vitamin
Zat Gizi VitaminZat Gizi Vitamin
Zat Gizi Vitamin
Silmi Mufidah
Ìý
Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)Asam askorbat (vitamin C)
Asam askorbat (vitamin C)
Diah Astari Salam
Ìý
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.pptVITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
VITAMIN yang berhubungan dengan BIOKIMIA.ppt
arif mustakim
Ìý
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptxCopy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
Copy of PPT Peran Vitamin C dalam Kesehatan Kulit.pptx
GeeNa21
Ìý
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral
JumiatiCN
Ìý
Bab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatanBab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatan
Budi Hermono
Ìý
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
06 - Gangguan Metabolisme Vitamin 2023.pptx
EmmyKardianasari
Ìý
gingiva edited.docx
gingiva edited.docxgingiva edited.docx
gingiva edited.docx
listamimo
Ìý
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
dzikrich
Ìý

More from RioSeptora2 (8)

hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptxhakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
RioSeptora2
Ìý
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptxpptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
RioSeptora2
Ìý
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
RioSeptora2
Ìý
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptxMANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
RioSeptora2
Ìý
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
RioSeptora2
Ìý
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptxkonsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
RioSeptora2
Ìý
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
RioSeptora2
Ìý
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptxEJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
RioSeptora2
Ìý
hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptxhakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
hakikatbahasamodul1-230413055806-f4dadc53.pptx
RioSeptora2
Ìý
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptxpptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
RioSeptora2
Ìý
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
RioSeptora2
Ìý
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptxMANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU SEKOLAH.pptx
RioSeptora2
Ìý
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
1. PENGANTAR MANAJEMEN ANALISIS DATA.pptx
RioSeptora2
Ìý
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptxkonsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
konsepdasarsisteminformasimanajemensim-150521105505-lva1-app6891.pptx
RioSeptora2
Ìý
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
RioSeptora2
Ìý
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptxEJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptx
RioSeptora2
Ìý

Recently uploaded (20)

PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý

7. ASUHAN GIZI PADA PASIEN DEFISIENSI GIZI (KEKURANGAN VITAMIN A).pptx

  • 1. Asuhan Gizi pada Defisiensi Gizi (Kekurangan Vitamin A) Amali Rica Pratiwi, S.Gz.,M.Gz
  • 2. Vitamin A Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh dan mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Sifat kimia vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan biasanya vitamin A terdapat dalam bentuk ester retinil yaitu terikat dalam asam lemak rantai panjang.
  • 3. Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol (bentuk) alkohol, retinal (aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam). Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) A. Karotenoid di alam hanya dalam bentuk alfa, beta dan gama serta kriptosantin.
  • 4. Patofisiologi Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol. Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi daripada daripada ester retinil. Vitamin A yang ada di makanan, sebagaian besar dalam bentuk ester retinil, bernama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung.
  • 5. Patofisiologi Hati berperan sebagai tempat menyimpan utama vitamin A. Dalam keadaan normal, cadangan vitamin A dalam hati bertahan sampai 6 bulan, sedangkan bila tubuh mengalami kekurangan konsumsi vitamin A, asam retinoat diabsorpsi tanpa perubahan. Apabila konsumsi lemak cukup, yaitu mengandung 80-90 % ester retinil, maka hanya 40-60 % karotenoid yang diabsorpsi tubuh. Retinol didalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati.
  • 6. Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada permulaan membran yang yang spesifik untuk RBP. Bila tubuh memerlukan vitamin A , maka vitamin A di mobilisasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh retinol binding protein (RBP) yang disintesis di dalam hati. Asam retinoat merupakan sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam deferensiasi sel dan pertumbuhan. Patofisiologi
  • 7. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan di dalam sel epitel sebagai asam retinoat. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada cellular retinol binding protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan. Patofisiologi
  • 8. Penglihatan normal pada cahaya remang Deferensiasi sel Fungsi kekebalan Pertumbuhan dan perkembangan Pencegahan kanker dan penyakit jantung Fungsi vitamin A
  • 9. Penglihatan Normal Pada Cahaya Remang • Fungsi vitamin A dapat dirasakan pada saat kita masuk dari ruangan dengan cahaya terang ke ruangan dengan cahaya remang, dimana untuk adaptasi cahaya tersebut dibutuhkan vitamin A. • Apabila mata tidak dapat beradaptasi pada situasi tersebut, maka hal ini sebagai tanda awal kekurangan vitamin A yang sering disebut sebagai buta senja.
  • 10. Deferensiasi sel • Deferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan sifat maupun fungsi semulanya. • Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa dan masa tua.
  • 11. • Diduga vitamin A berperan dalam bentuk retinoat berperan aktif dalam kegiatan inti sel, sehingga merupakan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis protein. • Fungsi ini akan terlihat saat tubuh kekurangan vitamin A, maka terjadi gangguan fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering (keratinized). Kulit menjadi kering, kasar dan bila ada luka sukar sembuh.
  • 12. • Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga mudh terserang bakteri (infeksi). • Tanda khas kekurangan vitamin A ini dapat dilihat adanya keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang melapisi kelopak mata dan bola mata). Dapat disimpulkan bahwa ada dua fungsi vitamin A dalam deferensiasi sel yaitu: • (1) peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlihat dalam pembentukan membran sel yang mengontrol deferensiasi sel, dan • (2) fungsi yang komplek vitamin A-CRBP saat masuk ke nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA.
  • 13. Fungsi Kekebalan • Vitamin A berpengaruh terhadap kekebalan tubuh manusia dan hewan, dimana retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral. • Disamping kekurangan vitamin A menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel-T (limfosit yang berperan dalam kekebalan tubuh) dan pada kondisi terjadi infeksi dalam tubuh, akan memperburuk kekurangan vitamin A.
  • 14. • Fungsi ini dapat dilihat bahwa ada hubungan antara kekurangan vitamin A dengan infeksi saluran pernafasan, kekurangan vitamin A dengan penyakit diare dan kekurangan vitamin A pada penderita campak akan menyebabkan komplikasi yang berakibat kematian.
  • 15. Pertumbuhan dan Perkembangan • Vitamin A berpengaruh pada sintesis protein, sehingga akan berpengaruhu pada pertumbuhan sel. • Vitamin A dibutuhkan pada perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email untuk pertumbuhan gigi. • Apabila kekurangan vitamin A maka pertumbuhan tulang akan terhambat dan bentuk tulang menjadi tidak normal. • Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A akan terjadi kegagalan dalam pertumbuhannya.
  • 16. Pencegahan Kanker dan Penyakit Jantung • Vitamin A dalam bentuk retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan mampu meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh. • Hal ini diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker terutama kanker kulit, tenggorokan, paru- paru, payudara dan kantung kemih. • Disisi lain beta karoten bersama vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan yang diduga dapat mencegah kanker paru-paru.
  • 17. • Selain itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada diduga ada peranan vitamin A untuk mencegah penyakit jantung. • Defisiensi vitamin A mempengaruhi penurunan nafsu makan, dimana terjadi karena perubahan jonjot rasa pada lidah.
  • 18. • Tanda adanya kekurangan vitamin A yang berdampak pada fungsi mata untuk melihat atau dikenal dengan Xeroftalmia. • Menurut WHO diklasifikasikan menjadi : 1. Xn : Rabun senja 2. X1 A: Xerosis konjungtiva (kekeringan pada konjungtiva) 3. X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak Bitot 4. X2 : Xerosis Kornea (kekeringan pada kornea) 5. X3 : Keratomalasia/ulserasi 6. XS : Jaringan parut pada kornea 7. XF : Fundus Xeroftalmia Tanda dan Gejala
  • 19. Xn : Rabun senja • Kondisi ini sebagai tanda awal adanya kekurangan vitamin A. • Menyebabkan gangguan pada batang retina, dimana mata sulit beradaptasi pada ruang yang kurang cahaya seperti senja hari sehingga penglihatan menurun pada senja hari, dikenal dengan istilah buta senja.
  • 20. X1 A: Xerosis konjungtiva (kekeringan pada konjungtiva) • Mata kelihatan kering dan bersisik seperti gambar berikut: Gambar 2.6 Xerosis Konjungtiva
  • 21. X1 B : Xerosis Konjungtiva disertai bercak Bitot • Pada fase ini selain konjungtiva kering, terlihat ada bercak Bitot (Bitot spot) seperti gambar berikut :
  • 22. X2 : Xerosis Kornea (kekeringan pada kornea) • Pada fase ini kekeringan sudah meluas sampai kornea mata, kornea tampak kering, kusam dan permukaan kasar. • Umumnya dijumpai pada anak dengan keadaan gizi buruk dengan penyakit penyerta lainnya.
  • 23. X3 : Keratomalasia/ulserasi Terdiri dari X3a dan X3B dengan tanda-tanda : • Kornea melunak • Terjadi ulkus < dari 1/3 luas kornea mata (X3A) dan ulkus ≥ 1/3 luas kornea mata • Seringkali ditandai adanya infeksi • Stadium X3B, terjadi perforasi kornea, dan prolaps jaringan/isi bola mata yang berakibat kebutaan.
  • 25. XS : Jaringan parut pada kornea Tanda-tanda adanya jaringan parut pada mata, dapat terlihat : • Kornea mata tampak putih/bola mata mengecil • Meninggalkan bekas luka parut • Menjadi buta dan tidak sembuh walaupun dilakukan cangkok kornea
  • 27. XF : Fundus Xeroftalmia Gambaran seperti cendol
  • 28. Apabila terjadi defisien vitamin A, kekebalan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Kekurangan vitamin A menyebabkan lapisan sel yang melapisi trakhea dan paru-paru mengalami keratinisasi sehingga tidak mengeluarkan lendir yang berakibat mudah dimasuki mikroorganisme, bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit infeksi pada saluran pernafasan. Kondisi ini bila terjadi pada permukaan dinding usus dapat menyebabkan diare, dan bila terjadi pada saluran kemih dan kelamin akan menyebabkan penyakit infeksi pada ginjal, kantung kemih dan vagina. Infeksi
  • 29. Apabila terjadi infeksi pada saluran kemih, maka akan terjadi pengendapan kalsium yang dapat menimbulkan adanya batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Apabila anak-anak yang menderita campak juga mengalami defisiensi vitamin A akan berakibat fatal yaitu kematian Infeksi
  • 30. Akibat kekurangan vitamin A akan menyebabkan kulit kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Perubahan kulit mula-mula terjadi di lengan dan paha kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh. Perubahan Pada Kulit
  • 31. Gangguan Pertumbuhan Kekurangan vitamin A akan menghambat pertumbuhan sel- sel termasuk sel-sel tulang, sel-sel yang membentuk email gigi dimana terjadi atrofisel-sel yang membentuk dentin sehingga gigi mudah rusak. Perubahan lain yang terjadi adalah keratinisasi sel-sel pada lidah yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan berakibat juga terjadi anemia.
  • 32. Faktor Penyebab Kekurangan Vitamin A FAKTOR PENYEBAB Asupan pangan sumber vitamin A yang kurang Adanya penyakit yang menghambat penyerapan vitamin A dalam tubuh Pola makan tidak seimbang Penyakit khususnya penyakit infeksi
  • 33. Intevensi • Intervensi gizi ini dibedakan berdasarkan upaya yang diberikan bersifat kuratif, preventif dan promotif.
  • 34. Individu yang menderita KVA yang berdampak pada kerusakan organ mata tidak mudah untuk disembuhkan. Untuk mencegah terjadinya KVA pada anak anak dilakukan intervensi yang bersifat preventif berupa pemberian kapsul vitamin A pada anak dimana dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan dan usianya. Program tersebut diberikan pada semua balita dan selama kurun waktu 1 tahun diberikan 2 kali dan disepakati bulan Februari dan Agustus merupakan program nasional penanggulangan KVA. Kuratif dan Preventif
  • 35. Dosis Vitamin A Sesuai Umur
  • 36. Upaya promotif untuk mencagah KVA yaitu edukasi pada masyaakat tentang pola makan seimbang. Hasil edukasi diharapkan dapat diterapkan masyarakat mulai usia balita. Pola makan gizi seimbang bila diterapkan, maka semua kebutuhan gizi masyarakat akan tercukupi, demikian juga akan terhindar dari penyakit infeksi dan penyakit KVA. Promotif
  • 37. Pada anak balita walaupun sudah mendapat intervensi berupa pemberian kapsul vitamin A, pola makan seimbang harus diterapkan sehingga dengan bertambahnya usia balita maka akan membentuk pola makan yang simbang sesuai usianya. Dengan menerapkan pola makan seimbang, kebutuhan gizi tercukupi sehingga dapat terhindar dari penyakit-penyakit infeksi.