Teks tersebut merupakan pengantar singkat tentang hadis Nabi. Teks menjelaskan bahwa sumber ajaran Islam terdiri dari al-Quran dan sunnah atau hadis Nabi. Hadis merupakan catatan perilaku dan ucapan Nabi yang ditransmisikan melalui rantai sanad hingga abad ke-5 Masehi. Teks juga menjelaskan proses munculnya hadis, cara sahabat menerimanya, serta periode dan tokoh penting dalam pengumpulan dan p
Dokumen tersebut membahas tentang pujian hanya untuk Allah, petunjuk dari Muhammad, dan kesesatan yang berasal dari perbuatan yang dibuat-buat. Dokumen ini juga mengutip hadis dari Imam An-Nasa'i yang membahas tentang kesesatan yang akan memasuki neraka.
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
Dokumen tersebut membahas tentang sanad, matan, dan rawi dalam hadis Nabi Muhammad. Sanad merupakan rangkaian nama-nama perawi hadis, matan adalah isi pesan hadis, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis."
"Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Ana...Kaminorsabir Kamin
油
Tajuk: "Kenapa Imam al-Tirmizi Men'sahih'kan Hadith Azan Di Telinga Bayi? : Satu Analisis"
Penulis: Ahmad Saifuddin Yusuf (http://kembaramakna.blogspot.com/)
Disunting oleh: Muhammad Fathi `Ali al-Sakandary (http://ansarul-hadis.blogspot.com/)
Edisi: September 2011M / Syawal 1432H
Jumlah Halaman: 28 halaman termasuk kulit
Hak Cipta: Buku ini adalah waqaf penulis kepada seluruh umat Islam, tiada hak cipta mana-mana syarikat percetakan, dianjurkan untuk menyebarkannya dan mencetaknya dengan sebarang alat percetakan, dilarang plagiat sama sekali, dan dilarang meniagakannya tanpa izin bertulis daripada penulis terlebih dahulu.
>> http://ansarul-hadis.blogspot.com/
Hadis dha'if merupakan hadis yang memiliki kelemahan dalam sanad atau isinya. Terdapat beberapa jenis hadis dha'if seperti hadis munkar, matruk, mudraj, mu'allal, maqlub, mudharib, dan muharraf yang memiliki ciri kelemahan masing-masing seperti sanad yang lemah, perubahan isi, dan sebagainya. Hadis dha'if tidak bisa digunakan sebagai dalil syariat.
Hadis dha'if merupakan hadis yang memiliki kelemahan dalam sanad atau isinya. Terdapat beberapa jenis hadis dha'if seperti hadis munkar, matruk, mudraj, mu'allal, maqlub, mudharib, dan muharraf yang memiliki ciri kelemahan masing-masing seperti sanad yang lemah, perubahan isi, dan sebagainya. Hadis dha'if tidak bisa digunakan sebagai dalil syariat.
Dokumen tersebut merangkum istilah-istilah penting dalam ilmu hadis seperti sanad, matan, rawi, musnad, musnid, muhaddis, hafiz, dan hakim. Juga dijelaskan definisi dan pengertian masing-masing istilah tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai generasi periwayatan hadis seperti sahabat, tabi'in, dan al-mutaqoddimun.
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptxFachrum1
油
Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran. Hadis berfungsi menjelaskan, memperkuat, dan menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran. Terdapat beberapa jenis hadis berdasarkan perawinya, di antaranya hadis mutawatir, masyhur, dan ahad.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...caturwibowo83
油
HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Ayu Rifka SitoresmiAyu Rifka Sitoresmi
Diperbarui 28 Sep 2021, 16:40 WIB
Copy Link
16
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Perbesar
Ilustrasi Al-Quran Credit: freepik.com
Liputan6.com, Jakarta Sanad adalah pegangan dalam teks hadis atau matan. Menurut bahasa, sanad adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadis.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadis-hadis Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi SAW.
Advertisement
recommended by
STATE OF SURVIVAL
Fight In State Of Survival! Play For Free Now!PLAY NOW
Pentingnya posisi sanad dalam ilmu hadis menurut para ulama untuk mengetahui otensitas suatu sumber. Bagaimana asal riwayat sumber tersebut yang menyandarkan konteksnya kepada Nabi Muhammad SAW, haruslah dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini ulasan mengenai definisi sanad beserta fungsi dan manfaatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021).HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Ayu Rifka SitoresmiAyu Rifka Sitoresmi
Diperbarui 28 Sep 2021, 16:40 WIB
Copy Link
16
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Perbesar
Ilustrasi Al-Quran Credit: freepik.com
Liputan6.com, Jakarta Sanad adalah pegangan dalam teks hadis atau matan. Menurut bahasa, sanad adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadis.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadis-hadis Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi SAW.
Advertisement
recommended by
STATE OF SURVIVAL
Fight In State Of Survival! Play For Free Now!PLAY NOW
Pentingnya posisi sanad dalam ilmu hadis menurut para ulama untuk mengetahui otensitas suatu sumber. Bagaimana asal riwayat sumber tersebut yang menyandarkan konteksnya kepada Nabi Muhammad SAW, haruslah dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini ulasan mengenai definisi sanad beserta fungsi dan manfaatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021).HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
1. Tafsir adalah ilmu yang menjelaskan makna Al-Quran dan merupakan alat penting untuk memahami ayat-ayatnya. 2. Pengetahuan tentang asbab nuzul, makiyah-madaniyah, dan ilmu qiraat sangat berguna untuk memahami konteks turunnya ayat."
Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya. (Al-Hafizh Al-Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
Dokumen tersebut merangkum istilah-istilah penting dalam ilmu hadis seperti sanad, matan, rawi, musnad, musnid, muhaddis, hafiz, dan hakim. Juga dijelaskan definisi dan pengertian masing-masing istilah tersebut. Selain itu, dibahas pula mengenai generasi periwayatan hadis seperti sahabat, tabi'in, dan al-mutaqoddimun.
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptxFachrum1
油
Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran. Hadis berfungsi menjelaskan, memperkuat, dan menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran. Terdapat beberapa jenis hadis berdasarkan perawinya, di antaranya hadis mutawatir, masyhur, dan ahad.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...caturwibowo83
油
HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Ayu Rifka SitoresmiAyu Rifka Sitoresmi
Diperbarui 28 Sep 2021, 16:40 WIB
Copy Link
16
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Perbesar
Ilustrasi Al-Quran Credit: freepik.com
Liputan6.com, Jakarta Sanad adalah pegangan dalam teks hadis atau matan. Menurut bahasa, sanad adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadis.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadis-hadis Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi SAW.
Advertisement
recommended by
STATE OF SURVIVAL
Fight In State Of Survival! Play For Free Now!PLAY NOW
Pentingnya posisi sanad dalam ilmu hadis menurut para ulama untuk mengetahui otensitas suatu sumber. Bagaimana asal riwayat sumber tersebut yang menyandarkan konteksnya kepada Nabi Muhammad SAW, haruslah dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini ulasan mengenai definisi sanad beserta fungsi dan manfaatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021).HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Ayu Rifka SitoresmiAyu Rifka Sitoresmi
Diperbarui 28 Sep 2021, 16:40 WIB
Copy Link
16
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami Definisi Dan Fungsinya
Perbesar
Ilustrasi Al-Quran Credit: freepik.com
Liputan6.com, Jakarta Sanad adalah pegangan dalam teks hadis atau matan. Menurut bahasa, sanad adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadis.
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadis-hadis Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi SAW.
Advertisement
recommended by
STATE OF SURVIVAL
Fight In State Of Survival! Play For Free Now!PLAY NOW
Pentingnya posisi sanad dalam ilmu hadis menurut para ulama untuk mengetahui otensitas suatu sumber. Bagaimana asal riwayat sumber tersebut yang menyandarkan konteksnya kepada Nabi Muhammad SAW, haruslah dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini ulasan mengenai definisi sanad beserta fungsi dan manfaatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021).HomeHot
Sanad Adalah Orang yang Meriwayatkan Hadis, Pahami
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
1. Tafsir adalah ilmu yang menjelaskan makna Al-Quran dan merupakan alat penting untuk memahami ayat-ayatnya. 2. Pengetahuan tentang asbab nuzul, makiyah-madaniyah, dan ilmu qiraat sangat berguna untuk memahami konteks turunnya ayat."
Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya. (Al-Hafizh Al-Abdari, Al-Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. Dalam suatu hadis harus memenuhi 3 unsur. Dimana unsur tersebut dapat
mempengaruhi tingkatan hadis, apakah hadis tersebut asli atau tidak. Unsur unsur
tersebut yaitu:
MATAN
Yakni sabda Nabi atau isi dari hadits tersebut. Matan ini adalah inti dari apa yang dimaksud oleh hadis,
misalnya :
ル惺
惆忰
ル惺
惡悋
悸愕
ル惺
惡悋
悸惘惘
悋
惡悋
惶
悋
惺
愕
ルル
: 悋
悋
愆悖
惺
惠悋
ル惠惘
悋
惡
悋悋愕
惆ル惺
(
悸惶悋莍
惘悋
悋惠惘悵 )
Artinya: Dari Muhammad yang diterima dari abu Salamah yang di terimanya dari abu Hurairah,bahwa
Rosulullah SAW bersabda: Seandainya tidak akan memberatkan terhadap umatku, niscaya aku suruh
mereka bersiwak(menggosok gigi) setiapakan melakukan shalat (HR.Turmudz)
Matan berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf - 惠- Matan memiliki makna punggung jalan
atau bagian tanah yang keras dan menonjol ke atas. Apabila dirangkai menjadi kalimat matn al-hads maka
defenisinya adalah:
悖悋惴
悋忰惆惓
悋惠
惠惠
惡悋
悋惺悋
Kata-kata hadis yang dengannya terbentuk makna-makna
Dapat juga diartikan sebagai 悋
惠
悒
悋愕惆
悋 (Apa yang berhenti dari sanad berupa perkataan). Adapun
matan hadis itu terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna (konsep), sehingga unsur-
unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari syadz
dan illat.
3. Contohnya:
悋悒
悋惺悖悋
惠悋悋惡
悋悒
悧
惘悋
悋
リр
惠
惠惘悴
悋惆
悋惡
惶
悖
悸悖惘悋
悋忰
惠惘悴
悒
悋
惘悴悋 ...
Amal-amal perbuatan itu hanya tergantung niatnya dan setipa orang akan mendapatkan apa yang dia
niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena untuk mendapatkan dunia atau karena perempuan yang akan
dinikahinya maka hijrahnya (akan mendapatkan) sesuai dengan tujuan hijrahnya
SANAD
Sandaran atau jalan yang menyampaikan kepada matan hadits. Sanad inilah orang yang
mengkabarkan hadis dari Rasulullah saw kepada orang yang berikutnya sampai kepada orang yang menulis
atau mengeluarkan hadis . Secara bahasa, sanad berasal dari kata 愕惆 yang berarti 悋惷悋
悋愆悧
悋
悋愆悧 (penggabungan sesuatu ke sesuatu yang lain), karena di dalamnya tersusun banyak nama yang
tergabung dalam satu rentetan jalan. Bisa juga berarti 悋惺惠惆 (pegangan). Dinamakan demikian karena hadis
merupakan sesuatu yang menjadi sandaran dan pegangan.
Sementara termenologi, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis sampai kepada Nabi
Muhammad saw sebagaimana juga telah dijelaskan diatas . Dengan kata lain, sanad adalah rentetan perawi-
perawi (beberapa orang) yang sampai kepada matan hadis.
Contohnya pada kitab Shohih Bukhari sebagai berikut :
悋惓惆忰
惡悋
悋愕
悋
悋惘惡悽悖
惆忰
惡
惷
悋
忰
悋惓惆
忰
惡
惆惺愕
ル惺
惡悖
悸愕
惺
惡悖
悸惘惘
悋
悋
愕惘
悋
惶
悋
惺
愕 "
悋惶
悋惷惘
悋悋悒
惡悋愕惠悋忰
悋
惘愃
悋
惆惠
惡悵 "
4. Dari hadis diatas sanadnya adalah orang orang yang menyampaikan matan hadis sampai pada Imam
Bukhori, sehingga orang yang menyampaikan kepada imam bukhari adalah sanad pertama dan sanad
terakhir adalah Abu Hurairah. Sedangkan Imam Bukhari adalah orang yang mengeluarkan hadis atau yang
menulis hadis dalam kitabnya. Para ahli hadis memberi penilaian terhadap shohih atau tidaknya dapat
berdasarkan pada sanad tersebut. Jika terdapat salah satu sanad yang kurang memenuhi syarat maka dapat
mengurangi atau bahkan dapat meragukan kesohihan hadis.
Berikut adalah contoh sanad lainnya :
Al-Humaidi ibn al-Zubair telah menceritakan kepada kami seraya berkata Sufyan telah mmenceritakan
kepada kami seraya berkata Yahya ibn Said al-Ansari telah menceritakan kepada kami seraya berkata
Muhammad ibn Ibrahim al-Taimi telah memberitakan kepada saya bahwa dia mendengar Alqamah ibn
Waqqas al-Laisi berkata saya mendengar Umar ibn al-Khattab ra berkata di atas mimbar Saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda
RAWI
Orang yang meriwayatkan hadis. Antara rawi dan sanad orang orangnya sama, yaitu itu saja. Misalnya
pada contoh sanad, yaitu sanad terakhir Abu Hurairah adalah perawi hadis yang pertama, begitu
seterusnya hingga kepada Imam Bukhari. Sedangkan Imam Bukhari sendiri adalah perawi hadis yang
terakhir.
悋惓惆忰
惆忰悋
惆惡惺
悋
惡
惘惡悋慍
悋
悋惓惆忰
愕
悋
悋
悋惓惆忰
忰
惡
惆惺愕
悋惘惶
悋悖
悋
惘惡悽悖
惆忰
惡
悋惘惡悒
惠悋
悖
惺愕
悸惺
惡
悋惶
惓悋
惠惺愕
惘惺
惡
惡悋愀悽悋
惷惘
悋
惺
惺
惘惡悋
悋
惠惺愕
愕惘
悋
惶
悋
惺
愕
5. Untuk menyeleksi hadis yang sekian banyaknya dan pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup tidak
banyak sahabat yang menulis hadis, dan penyampaian hadis Nabi SAW masih terbatas dari mulut ke mulut
berdasarkan hafalan dan ingatan saja sampai pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis tahun 99 101 H.
Kata perawi atau al-rawi dalam bahasa Arab dari kata riwayat yang berarti memindahkan atau menukilkan,
yakni memindahkan suatu berita dari seseoarang kepada orang lain. Dalam istilah hadis, al-rawi adalah
orang yang meriwayatkan hadis dari seorang guru kepada orang lain yang tercantum dalam buku
hadis. Jadi, nama-nama yang terdapat dalam sanad disebut rawi, seperti:
Nama-nama dalam sanad di atas disebut rawi.
Sebenarnya antara rawi dan sanad merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan karena sanad
hadis pada setiap generasi terdiri dari beberapa perawi. Singkatnya sanad itu lebih menekankan pada
mata rantai/silsilah sedangkan rawi adalah orang yang terdapat dalam silsilah tersebut.
Maka untuk menjaga keaslian hadis diperlukan Perawi Perawi hadis yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
Perawi itu harus orang yang
adil
(muslim, baligh, berakal, tidak
pernah melakukan dosa besar dan
tidak sering melakukan dosakecil.)
Perawi itu harus
seorang yang
dabit
悋惓惆忰
惆忰悋
惆惡惺
悋
惡
惘惡悋慍
悋
悋惓惆忰
悋愕
悋
悋惓惆忰
忰
惡
惆惺愕
悋惘惶
悋悖
悋
惘惡悽悖
惆忰
惡
悋惘惡悒
惠悋
悖
惺愕
悸惺
惡
悋惶
惓悋
惠惺愕
惘惺
惡
惡悋愀悽悋
惷惘
悋
惺
惺
惘惡悋
悋
惠惺愕
愕惘
悋
惶
悋
惺
愕
6. Dhabith ini mempunyai dua pengertian yaitu :
Dabit dalam arti bahwa perawi hadis harus kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan orang yang
pelupa.
Dabit dalam arti bahwa perawi hadis itu dapat menjaga atau memelihara kitab hadis yang diterima dari
gurunya sebaik baiknya, sehingga tidak mungkin ada orang mengadakan perubahan didalamnya.
Adapun para sahabat yang paling
banyak meriwayatkan hadis yaitu :
1. Abu Hurairah, beliau meriwayatkan hadis
sebanyak 5374 buah hadis
2. Abdullah bin Umar, beliau meriwayatkan
hadis sebanyak 2630 buah hadis
3. Anas bin Malik, beliau meriwayatkan
hadis sebanyak 2286 buah hadis
4. Aisyah Ummul Mukminin, beliau
meriwayatkan hadis sebanyak 2210
buah hadis
5. Abdullah bin Abbas, beliau meriwayatkan
hadis sebanyak 1660 buah hadis
6. Jabir bin Abdullah, beliau meriwayatkan
hadis sebanyak 1540 buah hadis
7. Abu Said Al Khudri, beliau meriwayatkan
hadis sebanyak 1170 buah hadis
Para sahabat Nabi saw ini menjadi perawi hadis
pertama dan sanad terakhir dan mereka inilah yang
pada umumnya disebut sanad dalam hadis. Kemudian
yang disebut perawi hadis terakhir adalah mereka
yang membukukan hadis dalam kitab-kitabnya seperti,
Muwathanya Imam Malik, Al Kutub Al Sittah, setelah
itu sangat sulit untuk menemukan orang yang dapat
dikatagorikan sebagai perawi hadis, atau mungkin
tidak ada perawi yang muktabar.
Syarat-Syarat Seorang
Perawi
Adl dan Jarh
Memiliki
Pengetahuan
Bahasa Arab
Sanadnya harus
muttasil
(bersambung)
Kuat hafalannya
Tidak bertentangan
dengan perawi yang
lebih baik dan lebih
dapat dipercaya
Tidak berillat
7. 1. Adl dan Jarh
Jarh dan Tadil sebenarnya berasal dari ilmu rijalul hadits. Mustafa Al-Sabai memasukkan ilmu ini sebagai
salah satu ilmu yang paling berharga dalam Ulum Al Hadits. Mengingat ilmu ini sangat penting,
siapapun yang menggeluti hadits ia harus mempelajarinya. Karena ilmu ini menjadi penentu hadits,
apakah termasuk shohih atau tidak, layak dijadikan sumber hukum atau tidak. Adl menurut pendapat
ulama ialah suatu tenaga jiwa (malakah) yang mendorong kita tetap berlaku taqwa dan memelihara
muruah. Orang yang seperti ini dinamakan adil. Muruah ialah membersihkan dari segala macam perangai
yang kurang baik seperti buang air besar ditengah jalan.
2. Memiliki Pengetahuan Bahasa Arab
Seorang rawi harus benar-benar memiliki pengetahuan bahasa arab yang mendalam, diantaranya, perawi
harus seorang ilmu nahwu, sharaf dan ilmu bahasa, mengerti konotasi lapadz dan maksudnya, memahami
perbedaan perbedaan dan mampu menyampaikan hadits dengan tepat.
3. Sanadnya harus muttasil (bersambung)
Sanad yang muttasil artinya tiap-tiap perawi betul-betul mendengar dari gurunya. Guru benar-benar
mendengar dari gurunya, dan gurunya benar-benar mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam.
4. Kuat hafalannya
Adapun yang dimaksudkan dengan kuat ingatan/ kokoh ingatan ialah sempurna ingatannya sejak ia
menerima haditsnya itu dan dapat meriwayatkannya setiap saat.
5. Tidak bertentangan dengan perawi yang lebih baik dan lebih dapat dipercaya.
6. Tidak berillat, yakni tidak memiliki sifat yang membuat haditsnya tidak diterima.
[PENJELASAN] SYARAT PERAWI
8. MUKHARRIJ
Mukharrij secara bahasa adalah orang yang mengeluarkan. Kaitannya dengan
hadis, mukharrij adalah orang yang telah menukil atau mencatat hadis pada
kitabnya, seperti kitab al-Bukhari.
Memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain lalu
membukukannya dalam kitab disebut mukharrij. Oleh sebab itu, semua
perawi hadis yang membukukan hadis yang diriwayatkannya disebut
mukharrij seperti para penyusun al-kutub al-tisah (kitab sembilan).
Contohnya : (HR.Bukhori dan HR.Muslim ).
9. Kitab Kitab dan Ulama Ahli Hadits
1. Shahih Bukhari
Menurut Ibnu hajar Al-Asqalani, kitab hadis nomor wahid ini memuat sebanyak 7.397
hadis, termasuk yang ditulis ulang. Imam Bukhari menghafal sekitar 600 ribu hadis.
Ia menghafal hadis itu dari 90 ribu perawi. Hadis itu dibagi dalam bab-bab yang yang
terdiri dari akidah, hukum, etika makan dan minum, akhlak, perbuatan baik dan
tercela, tarik, serta sejarah hidup Nabi SAW.
2. Shahih Muslim
Menurut Ibnu hajar Al-Asqalani, kitab hadis nomor wahid ini memuat sebanyak 7.397
hadis, termasuk yang ditulis ulang. Imam Bukhari menghafal sekitar 600 ribu hadis.
Ia menghafal hadis itu dari 90 ribu perawi. Hadis itu dibagi dalam bab-bab yang yang
terdiri dari akidah, hukum, etika makan dan minum, akhlak, perbuatan baik dan
tercela, tarik, serta sejarah hidup Nabi SAW.
10. Kitab Kitab dan Ulama Ahli Hadits
3. Sunan Abi Dawud
Kitab ini memuat 5.274 hadis, termasuk yang diulang. Sebanyak 4.800 hadis yang
tercantum dalam kitab itu adalah hadis hukum. Di antara imam yang kitabnya masuk
dalam Kutub as-Sittah, Abu Dawud merupakan imam yang paling fakih, papar
Ensiklopedi Islam.
4. Sunan At-Tirmizi
Kitab ini juga dikenal dengan nama Jami At-Tirmizi. Karya Imam At-Tirmizi ini
mengandung 3.959 hadis, terdiri dari yang sahih, hasan, dan dhaif. Bahkan, menurut
Ibnu Qayyim al-Jaujiyah, di dalam kitab itu tercantum sebanyak 30 hadis palsu.
Namun, pendapat itu dibantah oleh ahli hadis dari Mesir, Abu Syuhbah.
11. Kitab Kitab dan Ulama Ahli Hadits
5. Sunan An-Nasai
Kitab ini juga dikenal dengan nama Sunan Al-Mujtaba. An-NasaI menyusun kitab itu
setelah menyeleksi hadis-hadis yang tercantum dalam kitab yang juga ditulisnya
berjudul As-Sunan Al-Kubra yang masih mencampurkan antara hadis sahih, hasan,
dan dhaif. Sunan An-NasaI berisi 5.671 hadis, yang menurut Imam An-NasaI adalah
hadis-hadis sahih.
6. Sunan Ibnu Majah
Kitab ini berisi 4.341 hadis. Sebanyak 3.002 hadis di antaranya terdapat dalam Al-
Kutan Al-Khasah dan 1.339 hadis lainnya adalah hadis yang diriwaytkan Ibnu Majah.
Awalnya, para ulama tak memasukan kitab hadis ini kedalam jajaran Kutub As-Sittah,
karena di dalamnya masih bercampur antara hadis sahih, hasan dan dhaif. Ahli hadis
pertama yang memasukan kitab ini ke dalam jajaran enam hadis utama adalah Al-
Hafiz Abu Al-fadal Muhammad bin Tahir Al-Maqdisi (wafat 507 Hijiriah).
12. Pembagian Ilmu Hadits
Secara garis besar ilmu hadits terbagi kedalam
dua bagian yaitu: Ilmu Hadits Riwayah dan Ilmu
Hadits Dirayah
13. 1. Ilmu Hadits Riwayah
Ilmu hadits riwayah adalah Ilmu yang membahas tentang
proses periwayatan sesuatu yang disandarkan kepada nabi
Muhammad yang berupa perkataan, ketetapan dan sifat-sifat
Nabi.
Pokok bahasan ilmu hadits riwayah adalah ucapan, perbuatan
dan ketetapan Rasul dilihat dari segi periwayatannya.
Tujuaan mempelajari ilmu hadits riwayah adalah memelihara
Sunnah dan menjaganya dari kesalahan periwayatan dalam
mengimformasikan segala sesuatu yang berasal dari Nabi
Saw. baik yang berupa perkataan, perbuatan dan
ketetapannya (M.Ajaj Al-khuthabi 1989 : 7 )
14. 2. Ilmu Hadits Dirayah
Ilmu hadits dirayah menurut Ibn Hajar al-Ashqalany adalah
Kumpulan kaidah-kaidah dan permasalahanpermasalahan
yang berfungsi untuk mengetahui diterima atau tidaknya
suatu hadits, baik dilihat dari segi orang yang meriwayatkan
ataupun dari segi cara periwayatannya.
Menurut Ibn Akfani, ilmu hadits dirayah adalah Ilmu yang
dapat mengetahui hakikat suatu riwayat dan syarat-
syaratnya, macam-macamnya serta hukum-hukumnya.
Dengan ilmu itu pula dapat diketahui keadaan para rawi dan
syarat-syaratnya serta segala hal yang berhubungan
dengannya.
15. Ilmu Hadits Dirayah
Pokok bahasan ilmu hadits dirayah adalah: pertama sanad
dilihat dari segi keadaan pribadi rawinya, mut.t.asil atau
munqathi-nya, ali atau nazil-nya, dan yang lainnya, kedua
matan dilihat dari segi shahih atau dhaifnya dan hal-hal lain
yang berhubungan matan suatu hadits.
Dengan mempelajari ilmu hadits dirayah seseorang dapat
membedakan antara hadits yang diterima dengan hadits yang
ditolak. Seseorang tidak akan bisa membedakan antara hadits
yang diterima dan ditolak hanya dengan mempelajari ilmu
hadits riwayah tanpa disertai ilmu hadits dirayah