Asesmen diagnostik dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan awal siswa, merancang pembelajaran yang sesuai, dan merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil asesmen. Asesmen diagnostik mencakup asesmen kognitif untuk mengukur pemahaman materi dan non-kognitif untuk mengenal siswa secara personal. Proses asesmen diagnostik terdiri dari persiapan soal, pelaksanaan, analisis hasil, dan perenc
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen mencakup asesmen diagnostik, formatif dan sumatif. Prosedur asesmen meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pelaporan dan umpan balik.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam asesmen kurikulum yang meliputi asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non-kognitif, kemudian menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasilnya. Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan dalam karakteristik, fungsi, teknik, dan dokumentasinya
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen mencakup asesmen diagnostik, formatif dan sumatif. Prosedur asesmen meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pelaporan dan umpan balik.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam asesmen kurikulum yang meliputi asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non-kognitif, kemudian menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasilnya. Asesmen formatif dan sumatif memiliki perbedaan dalam karakteristik, fungsi, teknik, dan dokumentasinya
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
2. pengertian
asesmen
Asesmen adalah proses pengumpulan
data dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar,
pengembangan dan pencapian hasil
belajar peserta didik
3. untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, mempromosikan
pembelajaran sepanjang hayat
untuk mengembangkan kemampuan
siswa dalam berpikir kritis dan
kreatif
memberikan hasil yang lebih holistik
dan mengevaluasi siswa secara lebih
menyeluruh
tujuan
asesmen
4. Prinsip asesmen
Asesemen merupakan bagian tak
terpisahkan dari proses pembelajaran dan
menyediakan informasi yang utuh untuk
umpan balika
Asesmen dirancang secara adil, proporsional,
valid, dan dapat dipercaya, Sehingga dapat
digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar
dan menentukan keputusan tentang tindak lanjut
yang akan dilakukan terhadap peserta didik.
Asesmen merupakan laporan
kemajuan belajar dan pencapain
peserta didik bersifat sederhana
dan informatif
Asesmen dirancang dan dilakukan
sesuai dengan fungsi umpan balik. Guru
memiliki keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan
Hasil assesmen digunakan oleh peserta
didik, guru, tenaga kependidikan dan
orang tua sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
5. fungsi asesmen
fungsi asesmen
As Learning
Asesmen sebagai
Proses pembelajaran
yaitu refleksi wujudnya
asesmen formatif.
Contoh: Self assesment
dan peer assesment
For Learning
Asesmen sebagai proses
pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran
yaitu umpan balik
wujudnya asesmen
formatif.
Of Learning
Asesmen pada akhir
proses pembelajaran
sebagai evaluasi akhir
wujudnya asesmen
sumatif
6. asesmen diagnostik
asesmen diagnostik
Asesmen Diagnostik
Non Kognitif
Asesmen ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi psikologi dan
sosial emosi peserta didik, gaya
belajar, aktivitas peserta didik
selama belajar dirumah, serta
kondisi keluarga peserta didik
Asesmen Diagnostik
Kognitif
bertujuan untuk mendiagnosis
kemampuan dasar siswa dalam
topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnosis dapat
mengandung satu atau lebih dari
satu topik.
9. persiapan
Siapkanlah instrumen asesmen yang meliputi gambar
atau emoji yang bisa mendukung suasana hati
seseorang.
Buatlah tabel pertanyaan atau sejenis kuisioner yang
dihubungkan dengan gambar atau emoji di poin
sebelumnya. Contoh pertanyaan dari asesmen
diagnostik non-kognitif ini seperti Bagaimana
perasaanmu saat ini?, Apa kamu merasa nyaman saat
belajar di kelas?, Apa yang kamu lakukan setelah
pulang sekolah?", dan lain sebagainya.
10. pelaksanaan
Murid mengisi instrumen asesmen yang telah
dibuat oleh guru.
Pengisian instrumen tersebut harus dilakukan
secara jujur tanpa ada tekanan atau paksaan
dari pihak manapun.
Guru dapat memberikan waktu bagi murid
untuk berpikir agar pengisian instrumen dapat
berjalan sesuai dengan harapan
11. tindak lanjut
Guru menganalisis kondisi psikologi
dan emosional murid melalui hasil
asesmen.
Guru melakukan pendekatan dan
melibatkan orang tua jika memang itu
diperlukan.
13. tahapan asesmen
tahapan asesmen
diagnostik kognitif
diagnostik kognitif
Persiapan
Pelaksanaan
tindak lanjut
Perlu diingat! Guru melaksanakan asesmen
diagnostik kognitif untuk menyesuaikan
tingkat pembelajaran dengan kemampuan
murid, bukan mengejar target
14. persiapan
Guru menyusun jadwal penilaian
Guru mengidentifikasi mateti penilaian. Hal ini berdasarkan penyederhanaan KD oleh
Kemendikbud.
Guru membuat pertanyaan dengan rumus:
2 soal berdasarkan materi yang akan siswa pelajari
2 soal dengan topik dalam 2 kelas sebelumnya (khusus semester 2)
6 soal dengan topik dalam 1 kelas sebelumnya (semester 1 dan 2)
15. pelaksanaan
Tahap ini diisi dengan pengerjaan
soal-soal asesmen yang dibuat
guru untuk murid.
Soal ditujukan untuk seluruh murid
16. tindak lanjut
Mengolah hasil asesmen.
Membagi murid berdasarkan 3 kategori, seperti paham utuh, paham
sebagian, dan tidak paham.
Menghitung rata-rata kelas. Murid yang mendapat nilai rata-rata kelas akan
mengikuti pembelajaran sesuai fasenya. Murid yang mendapat nilai di
bawah rata-rata diberikan pembelajaran khusus pada kompetensi yang
dipahami. Dan untuk murid yang memiliki nilai di atas rata-rara kelas akan
diberikan materi pengayaan.
Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
mempelajari topik baru. Penting untuk selalu menyesuaikan kegiatan
pembelajaran dengan rata-rata kemampuan murid.
Mengulang proses yang sama pada setiap awal pembelajaran agar
murid terbiasa menguasai pembelajaran sesuai dengan kemampuan
murid
17. Hasil Diagnosis
Guru menyesuaikan aktivitas dan materi di kelas dengan peningkatan rata-
rata semua murid di kelas. Dengan demikian asesmen diagnostik sangat
penting sebelum mengikuti pembelajaran sehingga akan diketahui
kemampuan dasar murid dalam sebuah mata pelajaran.
Salah satu penentu keberhasilan asesmen adalah kejujuran dalam
mengerjakannya. untuk itu penting untuk menekankan pada murid untuk
mengerjakan soal-soal dengan kejujuran dan sungguh-sungguh bukan hanya
berorientasi pada hasil. Mengingat hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan
hanya akan membebani murid pada masa yang akan datang.