際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ANALISIS KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KONDISI
KEUANGAN PERUSAHAAN
Saudara rekan-rekan mahasiswa, selamat berjumpa lagi dalam Inisisasi kedua untuk mata
kuliah Analisa Informasi Keuangan. Untuk Tutorial online kali ini, kita akan membahas materi
tentang Analisa Kebijakan Akuntansi Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan. Adapun
beberapa sub materi yang akan kita pelajari adalah:
1. Prinsip akrual laporan keuangan
2. Mengerti tentang Manajemen laba
3. Memahami pengaruh dari berbagai pengaruh eksternal terhadap perusahaan seperti
inflasi, pertumbuhan ekonomi.
 Prinsip Akrual Laporan Keuangan
Secara umum, prinsip pencatatan laporan keuangan dikenal memiliki 2 basis, yaitu:
1. Basis akuntansi cash, yaitu suatu metode pencatatan akuntansi yang dilakukan/diakui
ketika setelah terealisasi arus kasnya
Contoh : pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa gedung sebesar 2.000.000
untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal :
Beban sewa 2.000.000
kas 2.000.000
2. Basis akuntansi akrual, adalah metode pencatatan akuntansi berdasarkan pengakuan
atas transaksi, meskipun belum terjadi realisasi arus kasnya
Contoh: pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa gedung sebesar 2.000.000
untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal :
Sewa dibayar dimuka 2.000.000
Kas 2.000.000
Namun Basis Akuntasi Akrual dianggap lebih unggul dibandingkan dengan Basis
Akuntansi Cash. Hal ini disebabkan karena:
1. Akuntansi akrual mampu mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan arus kas
saat ini dan masa depan.
2. Akuntansi akrual dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara nyata
dalam menyajikan informasi mengenai arus kas dan kapasitas untuk menghasilkan kas
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 bahwa informasi mengenai
laba perusahaan berdasarkan akuntansi akrual biasanya memberikan indikasi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan yang lebih baik
dibandingkan dengan informasi yang dibatasi oleh aspek keuangan berupa penerimaan dan
pembayaran kas.
Basis Akuntansi Akrual menurut PSAP 01
Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada
Saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar
Beberapa tujuan penggunaan Akuntans Akrual sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai konsekuensi aktivitas
usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat
kepastian yang layak
2. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan (penganggaran,
akuntansi dan pelaporan) dalam sektor publik
3. Untuk meningkatkan pengendalian fiskal, manajemen aset dan budaya sektor public
4. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh
pemerintah
5. Menyediakan informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah untuk pengambilan
keputusan
6. Untuk mereformasi sistem anggaran belanja (apropriasi).
Akrual dan Arus Kas
Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan. Sementara
itu arus kas bebas tercermin dari tambahan investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional.
Sementara akrual merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat laba bersih berbeda
dari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang memengaruhi laba saat tidak
terdapat pada dampak arus kas (misalnya, penjualan kredit) dan penyesuaian yang
mengeluarkan dampak arus kas terhadap laba (misalnya, pembelian aktiva).
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat waktu dan
pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu
terdapat pada akuntansi kas. Misalnya, suatu penjualan terjadi pada kuartal pertama, namun
kas dari penjualan tersebut diperoleh pada kuartal kedua.
Akuntansi berbasis akrual selain mencatata transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, juga
mencatat jumlah hutang dan piutang organisasi. Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual
memberikan gambaran yang lebih akurat atas kondisi keuangan organisasi daripada akuntansi
berbasis kas. Namun, jelas bahwa catatan menggunakan basis akrual lebih kompleks daripada
basis kas.
Akuntansi basis akrual mendukung penggunaan anggaran sebagai teknik pengendalian. Karena
pada basis kas, pembayaran hanya direkam jika hal itu telah dilakukan, sementara pembayaran
kewajiban dapat dilakukan dengan jarak waktu tertentu setelah timbulnya kewajiban itu
sendiri. Untuk alasan penganggaran, organisasi dapat lebih baik menggunakan akuntansi
berbasis akrual.
Selain memengaruhi neraca dan laporan arus kas, akuntansi akrual juga memiliki pengaruh
khusus terhadap laporan laba rugi melalui pengakuan pendapatan dan pengaitan beban:
1. Pengakuan pendapatan, dimana pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan
produk atau jasanya. Pendapatan dapat direalisasi saat aktiva (biasanya piutang) diubah
menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan barang dan jasa.
2. Pengakuan beban. Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut
biaya produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Seluruh
biaya produk disajikan bersamaan pada biaya penjualan (cost of sales) tetapi akan
berada pada akun persediaan hingga dapat dikaitkan dengan pendapatan. Beban lainnya
adalah, biaya periode (periode costs), biasanya dikaitakan dengan pendapatan periode
tertentu.
Logika dan bukti menjelaskan beberapa fakta mengenai akuntansi akrual, Iaba, dan
arus kas:
1. Fakta: Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara
konseptual maupun praktis, Iaba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam
mengukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian.
2. Fakta: Arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan
menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual. Namun,
pernyataan ekstrem seperti arus kas tidak dapat dimanipulasi" tidaklah benar.
3. Fakta: Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi. Adanya
metode akuntansi alternatif serta manajemen laba mengurangi sifat "dapat
dibandingkan" dan ''konsistensi" angka akuntansi akrual. Analisis keuangan dan
penilaian yang mengabaikan fakta ini, dan penyesuaian akuntansi, mungkin
membuahkan hasil yang salah
4. Fakta: Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual. Nilai
juga dapat ditentukan dengan menjumlahkan nilai buku kini dengan diskonto sisa laba
masa depan.
Alasan-alasan penggunaan basis akrual diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Akuntansi berbasis kas tidak menghasilkan informasi yang cukup  misal transaksi non
kas - untuk pengambilan keputusan ekonomi misalnya informasi tentang hutang dan
piutang, sehingga penggunaan basis akrual sangat disarankan.
2. Hanya akuntansi berbasis akrual menyediakan informasi yang tepat untuk
menggambarkan biaya operasi yang sebenarnya (full costs of operation), misalnya
keputusan apakah suatu pekerjaan harus dikontrakkan atau dilakukan secara swa kelola.
3. Hanya akuntansi berbasis akrual yang dapat menghasilkan informasi yang dapat
diandalkan dalam informasi aset dan kewajiban
4. Hanya akuntansi berbasis akrual yang menghasilkan informasi keuangan yang
komprehensif tentang pemerintah, misalnya penghapusan hutang yang tidak ada
pengaruhnya di laporan berbasis kas.
Perbandingan komponen laporan keuangan antara basis kas menuju akrual danbasis akrual
dapat dilihat sebagai berikut:
Komponen laporan keuangan basis akrual terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
 Mengerti tentang Manajemen laba
Menurut Fischer Dan Rozenzwig ( 1995 ):
Manajemen laba ialah tindakan manajer yang menaikkan ( menurunkan ) laba yang dilaporkan
dari unit entitas yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan
kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang diterima dengan tujuan untuk
pelaporkan hasil tertentu. Tujuan utama adalah untuk menurunkan keragaman laba sepanjang
beberapa periode melalui pemindahan laba antara periode baik dan buruk, antara periode
berjalan dan masa depan, atau berbagai kombinasi
Beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai mencakup:
1. Perubahan metode dan asumsi akuntansi. Contoh perusahaan yang mengubah metode
atau asumsi adalah Chrysler, yang merevisi asumsi tingkat pengembalian portofolio
pensiun menjadi lebih tinggi sehingga meningkatkan laba saat penjualan turun, dan
Continental Airlines yang memperpanjang periode penyusutan dan menambah nilai
sisa pesawat, sehingga meningkatkan laba periode berikut
2. Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa (tidak biasa). Praktik ini memindahkan
dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan yang dapat berpengaruh
buruk pada tren laba.
3. Mandi Besar (Big Bath). Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa
kini, jika kinerja periode masa kini sangat buruk. Praktik ini melepaskan beban masa
depan dari laba masa depan
4. Penurunan nilai. Penurunan nilai aktiva operasi seperti pabrik dan peralatan atau aktiva
tak berwujud seperti goodwill saat hasil operasi sedang buruk merupakan alat
manajemen laba lainnya.
5. Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Teknik ini mengatur waktu
pengakuan pendapatan dan beban untuk melakukan manajemen laba, termasuk
manajemen tren.
Mulford dan Comiskey (2010) dalam bukunya merangkum bukti dari studi deskriptif
bahwa pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, penyajian laba
berdasarkan keumumannya adalah sebagai berikut:
Tabel Bukti Manajemen Laba dari Studi Deskriptif
Rugi rendah Jarang
Laba rendah Umum
Penurunan sedikit pada laba Jarang
Kenaikan sedikit pada laba Umum
Memenuhi atau melebihi sedikit angka prediksi Banyak
Meleset dari angka prediksi Jarang
Praktik-praktik manajemen laba dapat memengaruhi relevansi penyajian laporan keuangan
sehingga laporan keuangan tidak membantu bahkan dapat menyesatkan para pemakainya
dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan karena penyusun
laporan keuangan, dalam hal ini manajer, tidak menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya.
Manajemen laba membuat laporan keuangan tidak dapat diandalkan, menyesatkan,
mengandung kesalahan material, dan bukan merupakan penyajian yang jujur dan apa
adanya. Selain itu, informasi yang disajikan pada laporan keuangan diarahkan pada
kepentingan pihak tertentu yang menguntungkan beberapa pihak dan dapat merugikan
pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan
Ada tiga faktor yang bisa dikaitkan dengan munculnya praktek manajemen laba
yaitu:
1. Manajemen Akrual (accruals management). Faktor ini biasanya berkaitan dengan
segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang
secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer (managers discretion).
2. Penerapan Suatu Kebijaksanaan Akuntansi yang Wajib. Faktor ini berkaitan dengan
keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijaksanaan akuntansi yang wajib
diterapkan oleh perusahaan yaitu antara menerapkannya lebih awal dari waktu yang
ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijaksanaan tersebut.
3. Perubahan Aktiva Secara Sukarela. Faktor ini biasanya berkaitan dengan upaya
manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu diantara
sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan
akuntansi yang ada (Generally Accepted Accounting Principles).
 Pengaruh Berbagai Faktor Eksternal Terhadap Perusahaan Seperti
Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi.
Di dalam perkembangan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari pengaruh internal dan
eksternal perusahaan. Faktor eksternal yang dapat dalam mempengaruhi kebijakan
akuntansi perusahaan dan harga diantaranya, Inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak
lancaran distribusi barang. Atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinu.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan
hiperinflasi:
1. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun
2. Inflasi sedang antara 10%30% setahun.
3. Berat antara 30%100% setahun
4. Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas
100% setahun.
Berdasarkan pada faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:
1. Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation), yaitu inflasi yang disebabkan
karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan
dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
2. Inflasi desakan biaya (cost-push inflation), yaitu Inflasi yang terjadi sebagai akibat
dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat
produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan
jasa.
3. Inflasi karena pengaruh impor (imported inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena
naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan
harga umum di dalam negeri.
Inflasi dapat mengakibatkan terhadap perekonomian:
1. Mendorong penanaman modal yang spekulatif
2. Menyebabkan suku bunga meningkat dan akan mengurangi investasi
3. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan
4. Menimbulkan masalah pada neraca pembayaran
Perusahaan dan Kondisi Ekonomi
Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi perusahaan. Tantangan
utama meliputi penggantian aktiva tetap pada harga yang lebih tinggi dari beban penyusutan,
meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan, dan kebijakan dividen yang didasarkan
pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi.
Meskipun keputusan manajemen tidak harus didasarkan pada laporan keuangan, implikasi dan
pentingnya laporan keuangan tidak dapat diabaikan.
Suku Bunga
Menurut Nopirin (1996) suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas
pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya.
Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa
depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat bunga ditentukan oleh interaksi permintaan
dan penawaran (Suhaedi, 2000).
Tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat
harga tinggi dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat banyak. Menurut Prasetiantono
(2000), jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank
karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Pada posisi ini,
permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk
mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring
dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun.
Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu:
1. Penawaran tabungan
2. Permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis).

More Related Content

Similar to Analisis Kebijakan Akuntansi Terhadap Keuangan Perusahaan.pdf (20)

PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptxPPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
ssuser03488c
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Kanaidi ken
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
wendi_bppk
Akuntansi sucipto2
Akuntansi sucipto2Akuntansi sucipto2
Akuntansi sucipto2
Alen Pepa
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis buku besar (general l...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  siklus proses bisnis buku besar (general l...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  siklus proses bisnis buku besar (general l...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis buku besar (general l...
Wawan P
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
MNDani
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
Sandy Setiawan
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
Sandy Setiawan
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
Siti Maesaroh
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
Siti Maesaroh
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
Siti Maesaroh
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Deby Andriana
Gak bisa dibuka
Gak bisa dibukaGak bisa dibuka
Gak bisa dibuka
Wulanda Prawasti
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Mulyadi Yusuf
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
RiaMennita
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
diengoes
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
Phoetry Alis
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
ahmadihbal
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan KeuanganPengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
EkyAndriantaPinem1
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
Sandy Setiawan
PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptxPPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
PPT KEL 6 KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA.pptx
ssuser03488c
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Kanaidi ken
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus buku besar dan pelaporan di pu...
wendi_bppk
Akuntansi sucipto2
Akuntansi sucipto2Akuntansi sucipto2
Akuntansi sucipto2
Alen Pepa
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis buku besar (general l...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  siklus proses bisnis buku besar (general l...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  siklus proses bisnis buku besar (general l...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis buku besar (general l...
Wawan P
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
MNDani
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
Sandy Setiawan
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
Sandy Setiawan
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
13 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar...
Siti Maesaroh
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
Siti Maesaroh
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar (G...
Siti Maesaroh
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Deby Andriana
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Mulyadi Yusuf
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
RiaMennita
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
diengoes
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
ahmadihbal
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan KeuanganPengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
Pengenalan Dasar Akutansi dan Laporan Keuangan
EkyAndriantaPinem1
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar d...
Sandy Setiawan

More from Cut Dian (6)

=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
Cut Dian
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdfINISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
Cut Dian
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docxKerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Cut Dian
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
Cut Dian
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
Cut Dian
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptxBank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Cut Dian
=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
=MODUL Analisis Informasi Keuangan _3.pdf
Cut Dian
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdfINISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
INISIASI 3 - Teknik Analisis Pada Laporan Keuangan.pdf
Cut Dian
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docxKerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Kerangka Dasar Prinsip Analisis Bisnis.docx
Cut Dian
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
=MODUL Analisis Iinformasi Keuangan_1.pdf
Cut Dian
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
5_Analisis informasi Keuangan_Cash Flow Analysis.pdf
Cut Dian
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptxBank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Bank Syariah dan konsep dasar bank islam.pptx
Cut Dian

Recently uploaded (17)

Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiTopik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Seta Wicaksana
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataTopik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Seta Wicaksana
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsTopik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Seta Wicaksana
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanTopik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth MysteryBrands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Deddy Rahman
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO88
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
NEWS News news: Wa.082164715377 EVENT ORGANIZER KENDARI buka sekarang Event O...
Educations / Operator Open Office / Design GNU Joomla / ITe
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan RetensiTopik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Topik 7 Prediktif Analytics untuk Turnover dan Retensi
Seta Wicaksana
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
1. PENDIRIAN FIRMA.PENCATATAN/ AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMApptx
Ratnaningrum15
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis DataTopik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Topik 6 Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Data
Seta Wicaksana
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR AnalyticsTopik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Topik 10 Kompensasi dan Manfaat Berbasis HR Analytics
Seta Wicaksana
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources AnalyticsTopik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Topik 5 Model Maturitas Human Resources Analytics
Seta Wicaksana
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar KepemimpinanTopik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Topik 1 Pendahuluan_Kepemimpinan dan Konsep Dasar Kepemimpinan
Seta Wicaksana
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptxKelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
Kelompok 1 PKO_ Communicationin organization.pptx
FarahSalsabilaM
Certified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management ProfessionalCertified Human Resource Management Professional
Certified Human Resource Management Professional
miraveranita2198
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR AnalyticsTopik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Topik 9 Manajemen Kinerja dengan HR Analytics
Seta Wicaksana
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt2 PENGEMBANGAN DAN  PENGGABUNGAN USAHA.ppt
2 PENGEMBANGAN DAN PENGGABUNGAN USAHA.ppt
Ratnaningrum15
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptxGrand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
Grand Design Kementrian Jaknas dan Risken-Ardian.pptx
ridhopes1
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth MysteryBrands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Brands Presentation BFA - Brand Growth Mystery
Deddy Rahman
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA  TAHUN AJARAN 2024/2025
LAPORAN ASET SMPN 3 TANGGETADA TAHUN AJARAN 2024/2025
AnastangAnastang
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPOELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO - NEW MEMBER PASTI WEDE RASAKAN KEMENANGAN ANDA HANYA DI SITUS ELTONMPO
ELTONMPO88
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier KaryawanTopik 8  Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Topik 8 Pelatihan Pengembangan dan Karier Karyawan
Seta Wicaksana
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdfCompany Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
Company Profile - PT Jawara Data Nusantara.pdf
PT. Jawara Data Nusantara

Analisis Kebijakan Akuntansi Terhadap Keuangan Perusahaan.pdf

  • 1. ANALISIS KEBIJAKAN AKUNTANSI TERHADAP KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN Saudara rekan-rekan mahasiswa, selamat berjumpa lagi dalam Inisisasi kedua untuk mata kuliah Analisa Informasi Keuangan. Untuk Tutorial online kali ini, kita akan membahas materi tentang Analisa Kebijakan Akuntansi Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan. Adapun beberapa sub materi yang akan kita pelajari adalah: 1. Prinsip akrual laporan keuangan 2. Mengerti tentang Manajemen laba 3. Memahami pengaruh dari berbagai pengaruh eksternal terhadap perusahaan seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi. Prinsip Akrual Laporan Keuangan Secara umum, prinsip pencatatan laporan keuangan dikenal memiliki 2 basis, yaitu: 1. Basis akuntansi cash, yaitu suatu metode pencatatan akuntansi yang dilakukan/diakui ketika setelah terealisasi arus kasnya Contoh : pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal : Beban sewa 2.000.000 kas 2.000.000 2. Basis akuntansi akrual, adalah metode pencatatan akuntansi berdasarkan pengakuan atas transaksi, meskipun belum terjadi realisasi arus kasnya Contoh: pada tanggal 1 januari PT. X membayar sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan menjurnal : Sewa dibayar dimuka 2.000.000 Kas 2.000.000 Namun Basis Akuntasi Akrual dianggap lebih unggul dibandingkan dengan Basis Akuntansi Cash. Hal ini disebabkan karena: 1. Akuntansi akrual mampu mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan. 2. Akuntansi akrual dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara nyata dalam menyajikan informasi mengenai arus kas dan kapasitas untuk menghasilkan kas Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 bahwa informasi mengenai laba perusahaan berdasarkan akuntansi akrual biasanya memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan yang lebih baik dibandingkan dengan informasi yang dibatasi oleh aspek keuangan berupa penerimaan dan pembayaran kas. Basis Akuntansi Akrual menurut PSAP 01 Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada Saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar Beberapa tujuan penggunaan Akuntans Akrual sebagai berikut:
  • 2. 1. Untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak 2. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan (penganggaran, akuntansi dan pelaporan) dalam sektor publik 3. Untuk meningkatkan pengendalian fiskal, manajemen aset dan budaya sektor public 4. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah 5. Menyediakan informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan 6. Untuk mereformasi sistem anggaran belanja (apropriasi). Akrual dan Arus Kas Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan. Sementara itu arus kas bebas tercermin dari tambahan investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional. Sementara akrual merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat laba bersih berbeda dari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang memengaruhi laba saat tidak terdapat pada dampak arus kas (misalnya, penjualan kredit) dan penyesuaian yang mengeluarkan dampak arus kas terhadap laba (misalnya, pembelian aktiva). Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat waktu dan pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu terdapat pada akuntansi kas. Misalnya, suatu penjualan terjadi pada kuartal pertama, namun kas dari penjualan tersebut diperoleh pada kuartal kedua. Akuntansi berbasis akrual selain mencatata transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, juga mencatat jumlah hutang dan piutang organisasi. Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual memberikan gambaran yang lebih akurat atas kondisi keuangan organisasi daripada akuntansi berbasis kas. Namun, jelas bahwa catatan menggunakan basis akrual lebih kompleks daripada basis kas. Akuntansi basis akrual mendukung penggunaan anggaran sebagai teknik pengendalian. Karena pada basis kas, pembayaran hanya direkam jika hal itu telah dilakukan, sementara pembayaran kewajiban dapat dilakukan dengan jarak waktu tertentu setelah timbulnya kewajiban itu sendiri. Untuk alasan penganggaran, organisasi dapat lebih baik menggunakan akuntansi berbasis akrual. Selain memengaruhi neraca dan laporan arus kas, akuntansi akrual juga memiliki pengaruh khusus terhadap laporan laba rugi melalui pengakuan pendapatan dan pengaitan beban: 1. Pengakuan pendapatan, dimana pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan produk atau jasanya. Pendapatan dapat direalisasi saat aktiva (biasanya piutang) diubah menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan barang dan jasa. 2. Pengakuan beban. Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Seluruh biaya produk disajikan bersamaan pada biaya penjualan (cost of sales) tetapi akan berada pada akun persediaan hingga dapat dikaitkan dengan pendapatan. Beban lainnya adalah, biaya periode (periode costs), biasanya dikaitakan dengan pendapatan periode tertentu.
  • 3. Logika dan bukti menjelaskan beberapa fakta mengenai akuntansi akrual, Iaba, dan arus kas: 1. Fakta: Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara konseptual maupun praktis, Iaba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam mengukur kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian. 2. Fakta: Arus kas lebih andal dibandingkan akrual. Pernyataan ini benar dan menyarankan bahwa arus kas dapat memainkan peran pelengkap atas akrual. Namun, pernyataan ekstrem seperti arus kas tidak dapat dimanipulasi" tidaklah benar. 3. Fakta: Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi. Adanya metode akuntansi alternatif serta manajemen laba mengurangi sifat "dapat dibandingkan" dan ''konsistensi" angka akuntansi akrual. Analisis keuangan dan penilaian yang mengabaikan fakta ini, dan penyesuaian akuntansi, mungkin membuahkan hasil yang salah 4. Fakta: Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual. Nilai juga dapat ditentukan dengan menjumlahkan nilai buku kini dengan diskonto sisa laba masa depan. Alasan-alasan penggunaan basis akrual diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Akuntansi berbasis kas tidak menghasilkan informasi yang cukup misal transaksi non kas - untuk pengambilan keputusan ekonomi misalnya informasi tentang hutang dan piutang, sehingga penggunaan basis akrual sangat disarankan. 2. Hanya akuntansi berbasis akrual menyediakan informasi yang tepat untuk menggambarkan biaya operasi yang sebenarnya (full costs of operation), misalnya keputusan apakah suatu pekerjaan harus dikontrakkan atau dilakukan secara swa kelola. 3. Hanya akuntansi berbasis akrual yang dapat menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dalam informasi aset dan kewajiban 4. Hanya akuntansi berbasis akrual yang menghasilkan informasi keuangan yang komprehensif tentang pemerintah, misalnya penghapusan hutang yang tidak ada pengaruhnya di laporan berbasis kas. Perbandingan komponen laporan keuangan antara basis kas menuju akrual danbasis akrual dapat dilihat sebagai berikut: Komponen laporan keuangan basis akrual terdiri dari: 1. Neraca 2. Laporan Operasional 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan Mengerti tentang Manajemen laba Menurut Fischer Dan Rozenzwig ( 1995 ): Manajemen laba ialah tindakan manajer yang menaikkan ( menurunkan ) laba yang dilaporkan dari unit entitas yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang diterima dengan tujuan untuk pelaporkan hasil tertentu. Tujuan utama adalah untuk menurunkan keragaman laba sepanjang
  • 4. beberapa periode melalui pemindahan laba antara periode baik dan buruk, antara periode berjalan dan masa depan, atau berbagai kombinasi Beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai mencakup: 1. Perubahan metode dan asumsi akuntansi. Contoh perusahaan yang mengubah metode atau asumsi adalah Chrysler, yang merevisi asumsi tingkat pengembalian portofolio pensiun menjadi lebih tinggi sehingga meningkatkan laba saat penjualan turun, dan Continental Airlines yang memperpanjang periode penyusutan dan menambah nilai sisa pesawat, sehingga meningkatkan laba periode berikut 2. Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa (tidak biasa). Praktik ini memindahkan dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan yang dapat berpengaruh buruk pada tren laba. 3. Mandi Besar (Big Bath). Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa kini, jika kinerja periode masa kini sangat buruk. Praktik ini melepaskan beban masa depan dari laba masa depan 4. Penurunan nilai. Penurunan nilai aktiva operasi seperti pabrik dan peralatan atau aktiva tak berwujud seperti goodwill saat hasil operasi sedang buruk merupakan alat manajemen laba lainnya. 5. Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Teknik ini mengatur waktu pengakuan pendapatan dan beban untuk melakukan manajemen laba, termasuk manajemen tren. Mulford dan Comiskey (2010) dalam bukunya merangkum bukti dari studi deskriptif bahwa pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, penyajian laba berdasarkan keumumannya adalah sebagai berikut: Tabel Bukti Manajemen Laba dari Studi Deskriptif Rugi rendah Jarang Laba rendah Umum Penurunan sedikit pada laba Jarang Kenaikan sedikit pada laba Umum Memenuhi atau melebihi sedikit angka prediksi Banyak Meleset dari angka prediksi Jarang Praktik-praktik manajemen laba dapat memengaruhi relevansi penyajian laporan keuangan sehingga laporan keuangan tidak membantu bahkan dapat menyesatkan para pemakainya dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan karena penyusun laporan keuangan, dalam hal ini manajer, tidak menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya. Manajemen laba membuat laporan keuangan tidak dapat diandalkan, menyesatkan, mengandung kesalahan material, dan bukan merupakan penyajian yang jujur dan apa adanya. Selain itu, informasi yang disajikan pada laporan keuangan diarahkan pada kepentingan pihak tertentu yang menguntungkan beberapa pihak dan dapat merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan
  • 5. Ada tiga faktor yang bisa dikaitkan dengan munculnya praktek manajemen laba yaitu: 1. Manajemen Akrual (accruals management). Faktor ini biasanya berkaitan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer (managers discretion). 2. Penerapan Suatu Kebijaksanaan Akuntansi yang Wajib. Faktor ini berkaitan dengan keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijaksanaan akuntansi yang wajib diterapkan oleh perusahaan yaitu antara menerapkannya lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijaksanaan tersebut. 3. Perubahan Aktiva Secara Sukarela. Faktor ini biasanya berkaitan dengan upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu diantara sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada (Generally Accepted Accounting Principles). Pengaruh Berbagai Faktor Eksternal Terhadap Perusahaan Seperti Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi. Di dalam perkembangan sebuah perusahaan tidak akan lepas dari pengaruh internal dan eksternal perusahaan. Faktor eksternal yang dapat dalam mempengaruhi kebijakan akuntansi perusahaan dan harga diantaranya, Inflasi dan pertumbuhan ekonomi Inflasi Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi: 1. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun 2. Inflasi sedang antara 10%30% setahun. 3. Berat antara 30%100% setahun 4. Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Berdasarkan pada faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu: 1. Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation), yaitu inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. 2. Inflasi desakan biaya (cost-push inflation), yaitu Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa.
  • 6. 3. Inflasi karena pengaruh impor (imported inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri. Inflasi dapat mengakibatkan terhadap perekonomian: 1. Mendorong penanaman modal yang spekulatif 2. Menyebabkan suku bunga meningkat dan akan mengurangi investasi 3. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan 4. Menimbulkan masalah pada neraca pembayaran Perusahaan dan Kondisi Ekonomi Kondisi inflasi menambah kesulitan keuangan dan tantangan bagi perusahaan. Tantangan utama meliputi penggantian aktiva tetap pada harga yang lebih tinggi dari beban penyusutan, meningkatnya investasi dalam piutang dan persediaan, dan kebijakan dividen yang didasarkan pada laba yang tidak menyediakan biaya sumber daya yang digunakan dalam operasi. Meskipun keputusan manajemen tidak harus didasarkan pada laporan keuangan, implikasi dan pentingnya laporan keuangan tidak dapat diabaikan. Suku Bunga Menurut Nopirin (1996) suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat bunga ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran (Suhaedi, 2000). Tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat banyak. Menurut Prasetiantono (2000), jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu: 1. Penawaran tabungan 2. Permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis).