Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor persebaran flora dan fauna di dunia serta kawasan konservasi yang ada di Indonesia. Bioma-bioma utama yang dijelaskan adalah hutan hujan tropis, hutan gugur, gurun, padang rumput, sabana, taiga dan tundra. Sedangkan wilayah persebaran hewan dijelaskan meliputi wilayah Australis, Oriental, Ethiopia, Neotropik, Neartik dan Paleartik. Dokumen juga menj
Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan garis Wallace dan Weber: (1) Fauna Asiatis di barat Indonesia hingga Selat Makasar dan Lombok, termasuk harimau, badak, beruang, dan orang utan; (2) Fauna Australis di timur Indonesia dan Papua, termasuk kasuari, cendrawasih, dan kakatua; (3) Fauna peralihan di Sulawesi dan Nusa Tenggara, seperti komodo, babi rusa, anoa, dan burung
Dokumen ini membahas tentang bioma-bioma utama di permukaan bumi dan persebaran hewan serta tumbuhan di dalamnya. Bioma-bioma yang dijelaskan antara lain hutan hujan tropis, padang rumput, sabana, gurun, hutan gugur, taiga, tundra. Juga dibahas mengenai wilayah-wilayah persebaran fauna di dunia seperti Nearctic, Neotropic, Australis, Oriental, Paleartic, Ethiopian. Diberikan contoh hewan-
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk jenis-jenis tumbuhan dan hewan khas Indonesia serta upaya-upaya konservasi. Dokumen juga menjelaskan proses klasifikasi makhluk hidup menurut sistem binomial nomenklatur yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian geografi tentang persebaran flora dan fauna. Ada 14 soal uraian pendek yang harus dijawab dalam waktu 1 menit dengan pilihan jawaban a-e. Soal-soal tersebut meliputi faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, garis Wallace, bioma hutan taiga, wilayah persebaran hewan-hewan tertentu.
Dokumen ini membahas hewan-hewan yang ditemukan di beberapa provinsi di Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat beserta flora khas masing-masing daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang vegetasi dan fauna di dunia dan Indonesia. Secara singkat, dibahas 5 jenis vegetasi utama di daratan (hutan hujan tropis, hutan musim, hutan hujan daerah sedang, hutan rontok daerah sedang, hutan berkayu keras), serta pembagian flora berdasarkan faktor geologi, iklim, dan ketinggian di Indonesia. Dokumen juga membahas 7 wilayah pembagian fauna di dunia dan jenis-jenis hewan
Persebaran flora dan fauna di dunia dipengaruhi oleh faktor iklim dan kelembaban lingkungan. Ada enam zona vegetasi utama yaitu hutan hujan tropis, gurun, hutan gugur, padang rumput, taiga/boreal, dan tundra; masing-masing memiliki ciri khas tumbuhan dan hewan yang dapat bertahan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang biosfer dan persebaran flora dan fauna di dunia. Biosfer merupakan bagian atmosfer terendah di dekat permukaan bumi tempat makhluk hidup. Dokumen menjelaskan istilah-istilah terkait ekosistem dan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora serta jenis-jenis hutan dan vegetasi di berbagai belahan dunia. Dokumen juga menjelaskan persebaran flora dan fauna di Indonesia serta berdas
Biosfer terdiri dari lapisan tempat tinggal makhluk hidup yang meliputi litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Hutan hujan tropis memiliki musim hujan panjang dan kelembaban tinggi, terdapat di antara 10属LU-10属LS. Bioma taiga didominasi konifer dan tersebar di Rusia, Kanada, Skandinavia dan Asia Utara.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850Nia Amelia
油
Dokumen tersebut membahas tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia. Flora dan fauna di Indonesia bervariasi tergantung dari faktor geologi, ketinggian, dan iklim di setiap wilayah. Ada tiga tipe persebaran flora yaitu Asia, Australia, dan peralihan. Demikian pula dengan fauna, yang terbagi menjadi bagian barat, tengah, dan timur berdasarkan garis Wallace dan Weber.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Flora di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu Barat (Asia), Timur (Australia), dan Tengah (peralihan). Sementara itu, faktor yang mempengaruhi persebaran flora antara lain iklim, tanah, ketinggian, dan relief tanah. Dokumen juga membahas tentang persebaran fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor populasi, perubahan habitat, dan persaingan.
Dokumen tersebut membahas tentang sebaran flora dan fauna di berbagai bioma di dunia, yaitu tundra, taiga, hutan hujan tropis, hutan gugur, stepa, sabana, gurun, semak belukar, serta lingkungan air tawar dan laut. Jenis-jenis tumbuhan dan hewan dalam setiap bioma dijelaskan beserta persebarannya.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor penyebab keanekaragaman hayati di Indonesia serta penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati karena memiliki iklim tropis, berupa kepulauan, dan berada pada zona Asia dan Australia, serta luasnya laut Indonesia.
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di dunia dan Indonesia. Flora dibagi menjadi 6 komunitas berdasarkan iklim dan ketinggian, yaitu padang rumput, gurun, tundra, hutan basah, hutan gugur, dan taiga. Sedangkan fauna dibedakan berdasar wilayah zoogeografis dan disesuaikan dengan lingkungan masing-masing seperti padang rumput, gurun, dan tundra.
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di dunia. Flora dibagi menjadi 6 komunitas utama yaitu hutan tropis, hutan gugur, taiga, padang rumput, gurun, dan tundra. Fauna dibagi menjadi 8 wilayah persebaran oleh Alfred Russel Wallace yakni Ethiopia, Palearktik, Oriental, Australia, Neotropika, Neartik, Oceanik dan Antartik. Masing-masing wilayah memiliki hewan khas sesuai dengan kondisi ling
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Flora dan fauna dibedakan berdasarkan karakteristik lingkungan tempat mereka hidup, seperti padang rumput, gurun, tundra, hutan tropis, taiga, kutub. Dokumen juga membahas pembagian fauna di Indonesia menurut Wallace, Weber, dan Lydekker.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang keanekaragaman hewan di Indonesia dengan fokus pada hewan-hewan yang langka. Materi pelajaran mencakup penjelasan tentang definisi hewan langka, contoh hewan langka di Indonesia seperti orangutan, badak Jawa, harimau Sumatera, dan penyebab penurunan jumlahnya serta cara-cara pelestariannya. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mendiskusikan topik terkait
Dokumen tersebut membahas tentang genetika dasar. Ia mendefinisikan genetika dan menjelaskan perkembangan ilmu genetika sejak zaman Mendel hingga saat ini. Dokumen ini juga menjelaskan hukum-hukum Mendel serta konsep dasar tentang gen sebagai unit terkecil pewarisan sifat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera. Sistem saraf terdiri atas neuron dan neuroglia, sedangkan sistem hormon mengontrol tubuh melalui pelepasan hormon ke darah. Kedua sistem bekerja sama untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
Dokumen ini membahas hewan-hewan yang ditemukan di beberapa provinsi di Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat beserta flora khas masing-masing daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang vegetasi dan fauna di dunia dan Indonesia. Secara singkat, dibahas 5 jenis vegetasi utama di daratan (hutan hujan tropis, hutan musim, hutan hujan daerah sedang, hutan rontok daerah sedang, hutan berkayu keras), serta pembagian flora berdasarkan faktor geologi, iklim, dan ketinggian di Indonesia. Dokumen juga membahas 7 wilayah pembagian fauna di dunia dan jenis-jenis hewan
Persebaran flora dan fauna di dunia dipengaruhi oleh faktor iklim dan kelembaban lingkungan. Ada enam zona vegetasi utama yaitu hutan hujan tropis, gurun, hutan gugur, padang rumput, taiga/boreal, dan tundra; masing-masing memiliki ciri khas tumbuhan dan hewan yang dapat bertahan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang biosfer dan persebaran flora dan fauna di dunia. Biosfer merupakan bagian atmosfer terendah di dekat permukaan bumi tempat makhluk hidup. Dokumen menjelaskan istilah-istilah terkait ekosistem dan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora serta jenis-jenis hutan dan vegetasi di berbagai belahan dunia. Dokumen juga menjelaskan persebaran flora dan fauna di Indonesia serta berdas
Biosfer terdiri dari lapisan tempat tinggal makhluk hidup yang meliputi litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Hutan hujan tropis memiliki musim hujan panjang dan kelembaban tinggi, terdapat di antara 10属LU-10属LS. Bioma taiga didominasi konifer dan tersebar di Rusia, Kanada, Skandinavia dan Asia Utara.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA - NIA AMELIA - 1001850Nia Amelia
油
Dokumen tersebut membahas tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia. Flora dan fauna di Indonesia bervariasi tergantung dari faktor geologi, ketinggian, dan iklim di setiap wilayah. Ada tiga tipe persebaran flora yaitu Asia, Australia, dan peralihan. Demikian pula dengan fauna, yang terbagi menjadi bagian barat, tengah, dan timur berdasarkan garis Wallace dan Weber.
Dokumen ini membahas tentang keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Flora di Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu Barat (Asia), Timur (Australia), dan Tengah (peralihan). Sementara itu, faktor yang mempengaruhi persebaran flora antara lain iklim, tanah, ketinggian, dan relief tanah. Dokumen juga membahas tentang persebaran fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor populasi, perubahan habitat, dan persaingan.
Dokumen tersebut membahas tentang sebaran flora dan fauna di berbagai bioma di dunia, yaitu tundra, taiga, hutan hujan tropis, hutan gugur, stepa, sabana, gurun, semak belukar, serta lingkungan air tawar dan laut. Jenis-jenis tumbuhan dan hewan dalam setiap bioma dijelaskan beserta persebarannya.
Dokumen ini membahas tentang faktor-faktor penyebab keanekaragaman hayati di Indonesia serta penyebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati karena memiliki iklim tropis, berupa kepulauan, dan berada pada zona Asia dan Australia, serta luasnya laut Indonesia.
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di dunia dan Indonesia. Flora dibagi menjadi 6 komunitas berdasarkan iklim dan ketinggian, yaitu padang rumput, gurun, tundra, hutan basah, hutan gugur, dan taiga. Sedangkan fauna dibedakan berdasar wilayah zoogeografis dan disesuaikan dengan lingkungan masing-masing seperti padang rumput, gurun, dan tundra.
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di dunia. Flora dibagi menjadi 6 komunitas utama yaitu hutan tropis, hutan gugur, taiga, padang rumput, gurun, dan tundra. Fauna dibagi menjadi 8 wilayah persebaran oleh Alfred Russel Wallace yakni Ethiopia, Palearktik, Oriental, Australia, Neotropika, Neartik, Oceanik dan Antartik. Masing-masing wilayah memiliki hewan khas sesuai dengan kondisi ling
Dokumen tersebut membahas persebaran flora dan fauna di berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Flora dan fauna dibedakan berdasarkan karakteristik lingkungan tempat mereka hidup, seperti padang rumput, gurun, tundra, hutan tropis, taiga, kutub. Dokumen juga membahas pembagian fauna di Indonesia menurut Wallace, Weber, dan Lydekker.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang keanekaragaman hewan di Indonesia dengan fokus pada hewan-hewan yang langka. Materi pelajaran mencakup penjelasan tentang definisi hewan langka, contoh hewan langka di Indonesia seperti orangutan, badak Jawa, harimau Sumatera, dan penyebab penurunan jumlahnya serta cara-cara pelestariannya. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mendiskusikan topik terkait
Dokumen tersebut membahas tentang genetika dasar. Ia mendefinisikan genetika dan menjelaskan perkembangan ilmu genetika sejak zaman Mendel hingga saat ini. Dokumen ini juga menjelaskan hukum-hukum Mendel serta konsep dasar tentang gen sebagai unit terkecil pewarisan sifat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera. Sistem saraf terdiri atas neuron dan neuroglia, sedangkan sistem hormon mengontrol tubuh melalui pelepasan hormon ke darah. Kedua sistem bekerja sama untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
Dokumen menjelaskan tentang karakteristik umum fungi, klasifikasi fungi ke dalam 4 filum (Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota), siklus hidup masing-masing filum, dan peran fungi yang menguntungkan dan merugikan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar ekosistem, organisasi kehidupan dalam ekosistem, komponen ekosistem, interaksi antara komponen ekosistem, serta siklus biogeokimia.
Bakteri memiliki ciri-ciri umum sebagai organisme prokariotik uniseluler yang reproduksi dengan pembelahan biner. Bakteri memiliki struktur dasar seperti dinding sel, membran sel, dan nukleoid serta struktur tambahan seperti flagel, pili, dan endospora. Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk, sumber oksigen yang digunakan, dan cara memperoleh makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jaringan tumbuhan dan fungsinya. Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem, epidermis, parenkim, stereom, dan jaringan pengangkut seperti xilem dan floem. Jaringan meristem berperan dalam pertumbuhan tumbuhan, sedangkan epidermis, parenkim, dan stereom membentuk struktur tumbuhan. Xilem dan floem berfungsi mengangkut air/nutrien dan hasil fotosintesis. Kultur jaringan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang biologi sel, mulai dari pengertian sel, sejarah penemuan sel, struktur sel, dan proses-proses yang terjadi di dalam sel seperti pembelahan sel, transpor zat, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Dokumen ini membahas perbedaan anatomi daun, batang, dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Daun monokotil memiliki mesofil yang tidak terbagi-bagi sedangkan daun dikotil memiliki mesofil yang terbagi-bagi. Batang monokotil tidak memiliki kambium dan berkas pembuluhnya berserak sedangkan batang dikotil memiliki kambium dan berkas pembuluhnya berbentuk cincin. Akar monokotil tidak
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu gen, spesies, dan ekosistem. Juga menjelaskan berbagai ekosistem darat dan perairan serta upaya konservasi keanekaragaman hayati.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan berbagai jenis hewan dan tumbuhan endemik. Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis hewan mamalia, 7.500 jenis burung, dan 248.000 jenis tumbuhan tinggi yang tersebar di berbagai pulau. Keanekaragaman hayati Indonesia terdiri atas tipe Oriental, Australia, dan Peralihan yang masing-masing memiliki karakteristik khas.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk definisi, tingkatan, manfaat, persebaran, dan flora dan fauna endemik Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia melalui metode seperti tebang pilih, peremajaan tanaman, penangkapan musiman, dan pembentukan kawasan konservasi baik in situ maupun ex situ.
Dokumen tersebut membahas tentang persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Flora dan fauna tersebar di berbagai habitat seperti darat, air tawar, dan laut. Secara geografis, persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah yakni barat, tengah, dan timur yang dibatasi oleh Garis Wallace dan Weber.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia yang sangat tinggi karena memiliki beragam hewan dan tumbuhan endemik serta ekosistem yang bervariasi. Untuk melestarikannya dilakukan upaya konservasi di dalam dan luar habitat asli melalui taman nasional, cagar alam, kebun raya dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk definisi, jenis, contoh, dan upaya pelestariannya. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati karena memiliki flora dan fauna dari wilayah Oriental, Australis, dan daerah peralihan, serta banyak spesies endemik dan langka. Upaya pelestariannya meliputi konservasi kawasan lindung dan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman flora di Indonesia yang dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu flora Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, dengan masing-masing memiliki ciri khas tertentu. Dokumen juga menyebutkan beberapa contoh flora yang terancam punah di Indonesia.
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .pptaldinoummuba
油
menjelaskan tentang keaneka ragaman hayati di berbagai tempat, pentingnya mempelajarinya mengetahui perbedaan individu tiap daerah dan khasnya hewan dan tumbuhn
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi akibat pengaruh iklim tropis, letak geografis antara dua benua, dan luas wilayah kepulauannya. Persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 4 wilayah utama yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Kerusakan lingkungan berdampak buruk pada keanekaragaman hayati di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Terdapat beberapa organel utama sel seperti membran sel, nukleus, mitokondria, kloroplas, dan vakuola. Dokumen juga membedakan struktur sel hewan dan tumbuhan serta menjelaskan proses transportasi pasif dan aktif zat di dalam dan ke luar sel.
Teks tersebut berisi soal-soal latihan mengenai ekosistem yang mencakup berbagai aspek seperti produsen, konsumen, dekomposer, rantai makanan, komunitas, suksesi, bioma, interaksi antara organisme, dan siklus biogeokimia seperti siklus karbon, nitrogen, dan sulfur. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar ekologi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya seperti hipothalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, dan hormon-hormon pencernaan. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan homeostatis tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera. Sistem saraf bekerja dengan cara penjalaran impuls melalui neuron, sedangkan sistem hormon bekerja lebih lambat dengan mensekresikan hormon ke dalam darah. Sistem koordinasi berperan dalam mengatur aktivitas tubuh.
Sistem koordinasi terdiri dari tiga sistem utama: sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera. Sistem saraf bekerja dengan cepat melalui neuron dan sinapsis untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, sementara sistem hormon bekerja lebih lambat dengan mempengaruhi homeostasis. Dokumen ini menjelaskan anatomi dan proses kerja sistem saraf, termasuk struktur dan fungsi neuron, transmisi impuls saraf, dan organisasi sistem saraf pusat dan tepi
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, auksanometer, struktur biji, proses perkecambahan biji, jenis pertumbuhan, teori titik tumbuh, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jenis dan fungsi fitohormon, dan beberapa istilah terkait tumbuhan.
8. DEFINISI
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman pada makhluk hidup
yang menunjukkan adanya variasi warna,
bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri
lainnya.
Disebut juga biodiversitas ( biodiversity)
9. Jenis Keanekaragaman Hayati
1. Kenekaragaman tingkat gen
2. Keanekaragaman tingkat spesies/jenis
3. Keanekaragaman tingkat ekosistem
10. KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN
Menunjukkan adanya variasi susunan gen pada
individu-individu sejenis
Keragaman dalam satu spesies memiliki nama
ilmiah/ nama latin yang sama
Contoh:
- Jenis-jenis pisang (pisang ambon, pisang raja, pisang
muli, pisang klutuk, dll) Musa paradisiaca
- Jenis kelapa (Kelapa hijau, kelapa gading, kelapa
sayur, kelapa hibrida, kelapa kopyor) Cocos nucifera,
kecuali Kelapa sawit (Elaeis guineensis)
11. Lanjutan Contoh
Mawar putih, mawar merah, mawar kuning,
mawar pink Rosa hybrida L
Jenis-jenis padi (padi rojo lele, padi citarum, padi
cianjur, padi IR, padi setra, dll) Oryza sativa
Jenis-jenis mangga (mangga harumanis,
simanalagi, mangga cengkir, mangga gedong,
dll) Mangifera indica
Berbagai variasi bentuk rambut, bentuk hidung,
warna mata pada manusia Homo sapiens
12. KEANEKARAGAMAN TINGKAT SPESIES/
JENIS
Menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang
terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup
dalam genus, famili, ordo, atau kelas yang sama
Contohnya:
Terung (Solanum melongenae), tomat (Solanum
lycopersicum), cabe rawit (Capsicum frustescens), leunca
(Solanum nigrum) satu famili solanaceae
Bawang bombay (Allium cepa), bawang putih (Allium
sativum), Bawang daun (Allium fistulosum), Bawang
merah (Allium ascalonicum) Genus Allium
15. KEANEKARAGAMAN TINGKAT
EKOSISTEM
Meliputi variasi dalam komunitas biologi dan
dalam ekosistem dimana komunitas berada,
serta interaksi yang terjadi di antara level-
level tersebut
21. Persebaran Tumbuhan (Vegetasi)
Macam-macam vegetasi tumbuhan:
1) Tundra, memiliki ciri-ciri:
Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap
serta musim panas yang panjang dan terang.
Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar
antara 30 120 hari (1 4 bulan)
Terdapat vegetasi lumut kerak
(Lichenes)
terdapat di daerah Skandinavia, Rusia,
Siberia dan Kanada.
23. 2. Taiga
Pepohonan didominasi oleh pepohonan
berdaun jarum
Banyak terdapat di daerah subtropics dan
daerah kutub utara
Suhu di daerah berkisar 12 C sampai 10 C
Musim dingin berlangsung panjang dan
musim panas berlangsung pendek.
Terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska,
Kanada dan Siberia.
25. 3. Hutan Gugur
Curah hujan tidak merata sepanjang tahun
Memiliki empat musim, yaitu, musim panas,
gugur, dingin, dan semi
Temperatur 22 C 17 C
Tumbuhannya berdaun lebar
Terdapat vegetasi hutan yang hijau pada musim
panas dan menggugurkan daunnya pada musim
dingin.
Terdapat pada daerah iklim sedang seperti
Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
27. 4. Padang Rumput (Stepa)
beriklim sedang
Terbentang dari daerah subtropis ke tropis,
Jarang adanya pepohonan (tanpa pepohonan)
Curah hujan tidak teratur
Porositas tanah rendah
Dihuni oleh tumbuhan berupa rumput
(Graminae).
Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika
Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
28. 5) Savana/ Sabana
Padang rumput yang ditumbuhi pohon
pohon jenis xerofit yang tersebar berjauhan
savana murni, pohon-pohon yang
menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis
tumbuhan
savana campuran pohon-pohon
penyusunnya terdiri dari berjenis-jenis
pohon.
Terdapat pada daerah Asia, Australia dan
Indonesia.
30. 6) Vegetasi gurun
Curah hujan rendah dan tidak teratur
Tingkat evaporasi tinggi
Kelembaban rendah
Suhu pada siang hari tinggi
Suhu pada malam hari rendah
Tanah tandus dan kering
Tumbuhan berdaun kecil, bahkan ada yang tidak
berdaun Jumlah pohon sangat sedikit
Dijumpai banyak jenis tumbuhan tahan kering
(xerofit) berdaun duri
Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun
Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika
Selatan)
32. 7. Hutan Hujan Tropis
Curah hujan mencapai 2.000 hingga 2.550 mm per
tahun
Jenis pohon-pohonnya Heterogen Dasar Hutan
sangat gelap tinggi mencapai 20 40 m
Cabangnya berdaun lebat dan rapat, sehingga
membentuk tudung, yang disebut canopy
Tingkat kelembapan tinggi
Temperaturnya kurang lebih 250C
Banyak dijumpai tumbuhan yang menempel (epifit)
dan tumbuhan liana (memanjat pohon lain)
Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan
Amerika Selatan.
34. 8. Hutan Bakau
Banyak ditemukan di pantai yang landai (Zona
pasang surut )di daerah subtropis dan tropis
Kadar garam air dan tanah tinggi
Kadar Oksigen dalam air dan tanahnya rendah
Saat air pasang, lingkungan banjir, saat air surut,
lingkungannya becek dan berlumpur
Tumbuhan dilengkapi dengan akar nafas
contohnya : Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api
(Avicinea) dan Sonneratia
36. 9) Hutan lumut
Suhunya rendah
curah hujan tinggi
Di dominasi oleh tumbuhan lumut Banyak
batang pohon yang ditutupi oleh lumut
terdapat di daerah pegunungan.
38. GARIS WALLACE VS GARIS WEBER DI
INDONESIA
Alfred Russel Wallace (1856) menemukan
perbedaan besar fauna di beberapa
daerah di Indonesia (ketika itu lombok dan
bali)
Di Bali, terdapat banyak hewan yang mirip
dengan hewan-hewan yang mirip hewan-
hewan Asia (Oriental)
Di Lombok hewan-hewannya mirip dengan
Australia.
39. LANJUTAN
Dia membuat garis pemisah yang
memanjang mulai dari Selat Lombok ke
Utara melewati Selat Makasar dan Philipina
Selatan Garis Wallace
Garis Wallace memisahkan wilayah oriental
(termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan) dengan wilayah Australia
(Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara
Barat dan Timur).
40. Max Weber
Weber seorang ahli zoologi Jerman juga
mengadakan penelitian tentang
penyebaran hewan-hewan di Indonesia
Weber melihat bahwa hewan-hewan di
Sulawesi tidak dapat sepenuhnya
dikelompokkan sebagai hewan-hewan
kelompok Australia
Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki
sifat-sifat seperti halnya hewan-hewan di
daerah Oriental.
41. LANJUTAN
Weber mengatakan bahwa fauna di Sulawesi
merupakan fauna peralihan
Weber kemudian membuat garis pembatas
yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke Utara ke Kepulauan Aru
Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas
antara wilayah Oriental dan Australia atau
merupakan wilayah peralihan yang paling
mencolok
42. LANJUTAN
Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan
Oriental dan sebagian hewan Australia
Contohnya di Sulawesi terdapat oposum
dari Australia namun juga terdapat kera
Macaca dari Oriental
46. Ciri Fauna Daerah Oriental
Daerah bagian barat Indonesia (Sumatera,
Jawa dan Kalimantan, serta pulau-pulaunya)
Ciri-ciri :
1. Banyak spesies mamalia yang berukuran
besar (gajah, harimau, badak).
2. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit/
hampir tidak ada.
3. Terdapat berbagai macam kera (bekantan,
tarsius, orang utan)
50. Burung Endemik Oriental
(Warna bulu burung tidak terlalu beragam)
jalak bali (Leucopsar rothschildi)
elang jawa
murai mengkilat (Myophoneus melurunus),
elang putih (Mycrohyerax latifrons)
52. FAUNA AUSTRALIS
Daerah: Indonesia bagian Timur (Irian, Maluku,
Sulawesi, Nusa Tenggara) relatif sama
dengan Australia.
Ciri-Ciri:
Mamalia berukuran kecil
Banyak hewan berkantung (kanguru ,
kuskus bandicot, dan oposum)
Tidak terdapat spesies kera
Jenis-jenis burung memiliki warna yang
beragam
54. Hewan Endemik Australis
Burung cendrawasih terdapat di Irian
dan beberapa pulau di Maluku
Komodo terdapat di pulau Komodo dan
Rinca
56. FLORA PERALIHAN
Daerah: Sulawesi
Hewan-hewan yang ada berasal dari oriental
dan Australia.
Contoh :
Tarsius, musang sulawesi , babirusa, Anoa
dan maleo,
58. Persebaran Fauna Di Dunia
(Alfred Wallace)
1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan
Eropa, hewan yang khas (beruang eropa,
bison dan rusa kutub)
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab,
Madagaskar, hewan yang
Khas (zebra, jerapah, gajah, dan gorila)
3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan
dan Indonesia bagian barat, hewan yang
khas (harimau, gajah, tapir, dan kerbau).
59. LANJUTAN
4) Australia meliputi daerah Australia, New
Zealand dan Indonesia bagian timur,
Hewan yang khas (hewan yang berkantung
seperti kanguru)
5) Neartik meliputi daerah Amerika Utara,
hewan yang khas (binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang)
6) Neotropik meliputi daerah Amerika
Tengah dan Amerika Selatan hewan yang
khas (kera dan tapir).
63. Manfaat keanekaragaman
hayati
1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan
Kesehatan
Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung,
kedelai, kacang), berbagai umbi-umbian
(ketela, singkong, kentang), berbagai buah-
buahan (pisang, nangka, mangga, jeruk,
rambutan), berbagai hewan ternak (ayam,
kambing, sapi).
65. 2. Sebagai Sumber Pendapatan
(Nilai Ekonomi)
industri kosmetik
industri minuman (teh dan kopi)
industri makanan (gandum dan kedelai
rempah-rempah (lada, vanili, cabai,
bumbu dapur) dan perkebunan (kelapa sawit
dan karet).
66. 3. Sebagai Sumber Plasma
Nutfah (Sifat-sifat unggul)
Jenis ganggang yang memiliki kendungan
protein tinggi, yang dapat digunakan sebagai
sumber makanan masa depan, misalnya
Chlorella.
Buah pace (mengkudu) yagn semula tidak
dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki
khasiat untuk meningkatkan kebugaran
tubuh, mencegah dan mengobati penyakit
tekanan darah.
67. 4. Manfaat Ekologi
burung hantu dan ular di ekosistem sawah
merupakan pemakan tikus (Predator alami)
Tumbuhan merupakan penghasil zat organik
dan oksigen, membentuk humus,
menyimpan air tanah, dan mencegah erosi
68. 5. Manfaat Keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan
penelitian dan pengembangan ilmu yang
sangat berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat Keindahan berhubungan dengan
keberagaman
70. Taman Nasional
Kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi
72. Cagar Alam
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri
khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang
perkembangannya diserahkan kepada
alam.
74. Taman Hutan Raya (Tahura)
Kawasan konservasi alam yang terutama
dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan
hewan, alami atau non-alami, jenis asli
atau pendatang berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, kebudayaan, dan rekreasi.
76. Taman Laut
Kawasan konservasi alam, yang
diperuntukkan guna meilindungi plasma
nutfah lautan.
Misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi
Utara.
78. Hutan Lindung
Kawasan hutan alam yang biasanya terletak
di daerah pegunungan dikonservasikan
untuk tujuan melindungi lahan agar tidak
tererosi dan untuk mengatur tata air.
80. Kebun Raya
Kumpulan tumbuh-tumbuhan disuatu
tempat berasal dari berbagai daerah
yang ditanam untuk tujuan konservasi, ilmu
pengetahuan, dan rekreasi.
Misalnya Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya
Purwodadi.
82. Dampak Kegiatan Manusia
terhadap Keanekaragaman Hayati
1. Perusakan Habitat
2. Penggunaan Pestisida
3. Pencemaran
4. Penebangan
dll
84. JENIS PELESTARIAN
Pelestarian in situ
Pelestarian in situ pelestarian di dalam habitat
aslinya.
Misalnya:
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman
Nasional Komodo, Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di
Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional
Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
85. Pelestarian Ex situ
Pelestarian ex situ pelestarian di luar
habitat aslinya, namun suasana lingkungan
dibuat mirip dengan aslinya.
Misalnya:
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk
menyeleksi berbagai tumbuhan langka
b. b. Penangkaran berbagai hewan di kebun
binatang Wonokromo, Ragunan, Taman
Sari, dll
87. Flora Indonesia termasuk dalamkawasan
Malesiana, yang terdiri dari:
1. Daerah hutan hujan tropis
Ciri : Hutanlebat, heterogen dan kelembaban tinggi
Terdapat di Kalimantan, Sumatera, Papua,
Sulawesi dan sedikit di Jawa Barat.
2. Daerah hutan musim
Ciri : hanya terdapat satu jenis tumbuhan
(homogen)
contohnya hutan jati.
Terdapat di Pulau Jawa.
88. LANJUTAN
3. Daerah sabana
-Ciri : banyak ditemukan rumput yang diselingi
rumpun pohon rendah.
-Terdapat di Madura dan dataran tinggi Gayo
(Nanggroe Aceh Darussalam).
4. Padang rumput (stepa)
-Cirinya padang rumput yang luas,musim
kemarau yang panjang
-Terdapat di Pulau Sumba, Sumbawa, Flores
dan Timor