Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bising (kebisingan) dan dampaknya terhadap manusia.
2. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan gangguan.
3. Dampak bising meliputi gangguan pendengaran, peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penurunan produktivitas kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
Dokumen tersebut membahas tentang teknik lingkungan khususnya bising dan kebisingan. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik fisik dari suara seperti tekanan, frekuensi, dan variasi waktu. Juga dijelaskan mengenai sumber, jenis, dan karakteristik bising serta kriteria untuk menentukan tingkat kebisingan.
Bab 2 membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anatomi telinga dan mekanisme mendengar, serta bunyi dan kebisingan. Anatomi telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Bunyi didefinisikan sebagai gelombang udara yang ditangkap telinga dan diteruskan ke otak. Kebisingan adalah bunyi tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan. Jenis dan sumber kebisingan s
Makalah ini membahas tentang pencemaran suara yang didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat bunyi atau suara yang mengganggu. Pencemaran suara disebabkan oleh berbagai sumber kebisingan seperti alat-alat berisik dan lalu lintas kendaraan. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia seperti stres serta menurunnya produktivitas. Untuk menanggulanginya, dianjurkan pengg
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran suara, termasuk pengertian, penyebab, dampak, proses terjadinya, upaya mengatasi, dan pencegahan pencemaran suara. Pencemaran suara didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat suara yang mengganggu, biasanya diukur dalam desibel. Penyebabnya meliputi suara kendaraan, pabrik, dan alat elektronik. Dampaknya dapat mencakup stres, gangguan kesehatan
Dokumen ini membahas tentang dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi suara disebabkan oleh suara-suara bervolume tinggi dari berbagai sumber seperti mesin, transportasi, dan aktivitas industri yang mengganggu lingkungan sekitar. Dampak negatif polusi suara meliputi gangguan kesehatan seperti stress, gangguan jantung, dan ketulian, serta dampak lingkungan seperti mengganggu tidur dan belajar. Upaya yang dap
1. Bioakustik dan pendengaran manusia melibatkan gelombang bunyi dan suara sebagai alat diagnosa kesehatan dan terapi.
2. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang intensitas dan frekuensinya penting untuk memahami pendengaran.
3. Alat kesehatan seperti stetoskop dan ultrasonografi memanfaatkan prinsip-prinsip akustik seperti efek Doppler untuk diagnosis.
Dokumen tersebut membahas tentang polusi suara, sumber-sumber bunyi yang menyebabkannya seperti suara bervolume tinggi, akibat-akibat polusi suara seperti gangguan lingkungan dan ketidaknyamanan, serta cara-cara menanggulanginya seperti penilaian subjektif terhadap bunyi yang dianggap polusi dan perlunya penanggulangan dari berbagai pihak.
MATERI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DALAM BENTUK PDF. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTUK KALIAN, SISWA-SIWA SMP. KUNJUNGI SAYA PADA "http://aguspurnomosite.blogspot.com"
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran suara, termasuk pengertian, penyebab, dampak, proses terjadinya, upaya mengatasi, dan pencegahan pencemaran suara. Pencemaran suara didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat suara yang mengganggu, biasanya diukur dalam desibel. Penyebabnya meliputi suara kendaraan, pabrik, dan alat elektronik. Dampaknya dapat mencakup stres, gangguan kesehatan
Dokumen ini membahas tentang dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi suara disebabkan oleh suara-suara bervolume tinggi dari berbagai sumber seperti mesin, transportasi, dan aktivitas industri yang mengganggu lingkungan sekitar. Dampak negatif polusi suara meliputi gangguan kesehatan seperti stress, gangguan jantung, dan ketulian, serta dampak lingkungan seperti mengganggu tidur dan belajar. Upaya yang dap
1. Bioakustik dan pendengaran manusia melibatkan gelombang bunyi dan suara sebagai alat diagnosa kesehatan dan terapi.
2. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang intensitas dan frekuensinya penting untuk memahami pendengaran.
3. Alat kesehatan seperti stetoskop dan ultrasonografi memanfaatkan prinsip-prinsip akustik seperti efek Doppler untuk diagnosis.
Dokumen tersebut membahas tentang polusi suara, sumber-sumber bunyi yang menyebabkannya seperti suara bervolume tinggi, akibat-akibat polusi suara seperti gangguan lingkungan dan ketidaknyamanan, serta cara-cara menanggulanginya seperti penilaian subjektif terhadap bunyi yang dianggap polusi dan perlunya penanggulangan dari berbagai pihak.
MATERI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DALAM BENTUK PDF. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTUK KALIAN, SISWA-SIWA SMP. KUNJUNGI SAYA PADA "http://aguspurnomosite.blogspot.com"
Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup melalui gelombang bunyi yang dihasilkan getaran molekul dalam medium. Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika intensitasnya terlalu besar.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu akustik dan sumber-sumber kebisingan utama seperti kebisingan industri, konstruksi, transportasi seperti pesawat terbang, kereta api, dan lalu lintas jalan raya yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan psikologis bagi manusia.
Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. Dokumen ini menjelaskan tentang gelombang bunyi, mekanisme pendengaran, ultrasonik dalam kesehatan seperti diagnostik dan pengobatan, serta penggunaan alat USG.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bunyi dan gelombang bunyi, termasuk sumber bunyi, perambatan bunyi di udara dan zat padat, resonansi, dan pemantulan bunyi.
Tugas ini membahas tentang peranan kesehatan dalam bioakustik. Pembahasan meliputi pengertian bunyi dan gelombang bunyi, sifat dan kecepatan gelombang bunyi, penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan seperti alat pendengaran, dan pengaruh kebisingan beserta upaya pencegahannya.
1. Bising (Noise)
Lingkungan di sekitar manusia penuh dengan gelombang-gelombang suara.sebagian
adalah suara-suara alamiah seperti suara angin mendesir,gemercik air,atau kokok ayam.sebagian
lagi adalah suara-suara buatan seperti bunyi mesin mobil,pabrik,alat musik,atau pukulan palu ke
dinding.
Selama gelombang-gelombang suara itu tidak di rasakan mengganggu manusia maka
namanya adalah bunyi (voice) atau suara (sound) jika gelomnabg-gelombang itu di rasakan
sebagai gangguan maka namanya adalah bising atau berisik.(Noise),dengan demikian, bising
dapat di definisikan secara sederhana,yaitu bunyi-bunyi yang tidak di kehendaki.karena bising
itu tidak di kehendaki,sifatnya adalah subjektif dan psikologik.Subjektif karena sangat
bergantung pada orang bersangkutan.Misalnya,suara musik Rock untuk seorang anak remaja
adalah bunyi yang menyenangkan.Untuk ibuknya merupakan bising yang mengganggu.karena
sifatnya yang mengganggu itu,secara psikologik,Bising adalah penimbul stress (Stessor).
Bunyi di dengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telingan pada getaran-getaran pada
media elastis dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki,maka dinyatakan sebagai
kebisingan. Terdapat dua hal yang menentukan suatu bunyi,yaitu frekuensi dan etensitasnya.
Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau disebut Hertz (=Hz), yaitu jumlah dari
golongan-golongan yang sampai ditelinga setiap detiknya. Biasanya suatu kebisingan terdiri dari
campuran sejumlah gelombang-gelombang sederhana dari beraneka frekuensi. Nada dari
kebisingan ditentukan oleh frekuensi-frekuensi yang ada.
Pengukur Kebisingan
Maksud pengukuran kebisingan adalah
a. Memperoleh data kebisingan diperusahaan atau dimana saja.
b. Mengurangi tingkat kebisingan,sehingga tidak menimbulkan gangguan.
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan
i. Kebisingan yang kontinue spectrum frekuensi yang luas (=steady state,wide band
noice),misalnya mesin-mesin, kipas angin,dapur pijal,dll
2. ii. Kebisingan kontinue dengan spectrum frekuensi sempit (=steady state,narro band
noise),misalnya gergaji sirkuler,katub gas,dll
iii. Kebisingan terputus-putus (intermittent),misalnya lalu lintas,suara kapal tebang
dilapangan udara.
iv. Kebisingan impulsip (impact orimpulsiv noise),seperti pukulan tukul,tembakan bidil
atau meriam,ledakan.
v. Kebisingan impulsip berulang,misalnya mesin tempa diperusahaan.
Type-type kebisingan memerlukan peralatan khusus
Jika tujuan dari pengukuran kebisinagan hanyalah untuk mengndalikan
kegadungan,seperti isolasi mesin atau pemilihan alat proteksi telinga,pengukuran tidak perlu
selengakap sebagaimana diperlukan bagaimana lokalisasi sumber-sumber kebisingan secara tepat
dari suatu mesin dengan maksud modifikasi perencanaan dan konstruksi suatu bentuk dengan
kebisingan yang kurang.
Faktor yang menentukan lainnya dalam menentukan adalah tejadinya tenaga pelaksana
dan waktu untuk melakukan survey kebisingan,sebagaimana sering-sering terdapat pada
keadaan,bahwa lebih disenangi pengumpulan data secararecordingyang kemudian dibawa
kelaboratorium untuk di analisa. Alat utama pengukur kebisingan adalah soundlevel mester.
2.2.1 Dampak Kebisingan Secara Umum
Pengaruh utama dari kebisingan kepada kebisingan adalah kerusakan kepada indra-indra
pendengar yang menyebabkan ketulian progresif,dan akibat ini telah diketahui dan diterima
umum untuk berabad-abad lainnya. Dengan kemampuan higeni perisahaan dan kesehatan
kerja,akibat-akibat buruk ini dapat dicegah.
Dampak dari kebisingan pertama sekali tentunya akan menggagu alat pendengaran.
Gangguan ini bisa bersifat sementara maupun permanen. Akibat kebisingan terhadap kesehatan
fisik secara umum dapat meningkatkan tekanan darah, gangguan pencernaan, dan sebagainy,
sedangkan terhadap kesehatan mental dapat menimbulkan sakit kepala, rasa mual, bahkan
infotensi seksual( cohen, 1977 dan miller, 1974 dan fisher et al, 1984:115).
3. Dampak lain dari kebisingan adalah terhadap prestasi kerja berdasarkan hukum yerses
dan dodson dapat dijelaskna bahwa peningkatkan kebisingan pada jenis tugas yang sederhana
bisa meningkatkan prestasi kerja, tetapi makin mejemuk sifat tugas itu ,makin besar
kecenderunganya bahwa prestasi kerja justru akan menurun.Hasil penelitian ternyata
mendukung teori ini, (Glass & Singer,1972 dalam Fisher et al,1998:107 Sarlito 1995:96)
Mula-mula efek pada kebisingan pada pendengaran adalah sementara pemulihan terjadi
secara sesudah dihentikan kerja ditempat. Berbagai ahli mengusulkan kriteria resiko kerusakan
pendengaran (=hearing risk criteria) dan kesatuan pendapatan identias tertentu tentang hal itu
secara internasional belum dapat dicapai secara bulat terdapat persamaan pendapat,bahwa selain
ditempat kerja intensitas adalah boleh lebih dari 90 dB (A) atau intensitas dari spectrum aktif
seperti dalam spectrum aktif.
2.2.2.Dampak Kebisingan Aspek Fisiologik
Aspek fisik dan fisiologik( Faal) bunyi.Pertama,Bunyi itu datang dari Lingkungan berupa
gelombang-gelombang suara.Dalam Ilmu fisika,gelombang-gelombang suara dapat di ukur
frekuensinya (siklus / detik) dengan satuan ukuran cps (cyclus per second) atau Hz (Heartz).pada
telinga manusia,tinggi rendahnya Hz di tangkap sebagai suara tinggi (sopran) atau suara rendah
(bas) yang di namakan Pitch.selain frekuensi,ilmu fisika juga dapat mengukur amplitudo
suara,yaitu tinggi rendahnya gelombang suara yang di ukur dengan microbars.Tinggi rendanya
microbar menentukan kesan keras dan lemahnya bunyi (volume).
Secara Fisiologis(ilmu Faal),gelombang suara itu kemudian di terangkan sebagai proses
penginderaan bunyi.mula-mula gelombang-gelombang suara itu menggetarkan selaput gendang
telinga (membrano tympani) yang pada giliranya akan merangsang organ-organ pendengaran
lain dalam telinga dan menyalurkanya melalui syaraf pendengaran untuk di teruskan ke pusat
pendengaran di bagian otak yang di sebut Lobus temperalis.tahap terakhir dari proses
pendengaran ini adalah persepsi tentang bunyi dimana manusia mengintepretasikan bunyi yang
di tangkapnya.
4. Untuk mengukur persepsi terhadap suara,para ahli membuat satuan ukuran lain yaitu
Phono dan sone.Phono adalah kesan subjektif tentang dB (keras-pelan) dari sone adalah kesan
subjektif tentang suatu suara Hz (tinggi-rendah).Sone adalah kesan subjektif tentang Hz dari
suatu suara dengan dB tertentu.
2.2.3. Dampak Kebisingan Aspek Psikologik
Bising adalah suara yang secara psikologis tidak di kehendaki.ada tiga faktor yang
menyebabkan sebuah suara secara Psikologik di anggap sebagai bising,yaitu volume (dB atau
Phono),perkiraan,dan pengendalian.dari vaktor volume jelas bahwa suara yang semakin keras
akan di rasakan makin mengganggu.suara-suara dalam ruang perpustakan yang tenang (35 Db)
tentunya sama sekali tidak di rasakan sebagai gangguan.namun suara kendaraan di jalan raya dari
jarak 17m (70 dB) Sudah mulai mengganggu pembicaraan melalui telepon dan suara pengaduk
semen dari jarak yang sama (90dB) tentunya akan lebih mengganggu lagi.Jika kita sedang
berbicara dengan orang lain gangguan bising itu menyebabkan kita tidak bisa mendengar suara
lawan bicara kita sehingga menimbulkan stess.
Kalau suara bising itu bising itu dapat di perkirakan datangnya atau berbunyi secara
teratur,kesan gangguan yang di timbulkannya akan lebih kecil daripada jika suara itu datang tiba-
tiba atau tidak teratur.
Tidak adanya kendali pada kebisingan ini menimbulkan stress yang berlangsung lama
pada akhirnya bisa menimbulkan reaksi Learned helplessness (ketidakperdayaaan yang di
pelajari). Artinya, yang menjadi tidak berdaya dan membiarkan saja bising itu walaupun stresnya
bertambah besar.
Tentunya dengan memperhatikan ketiga faktor itu, ada berbagai macam kombinasi
kebisingan, aa sura kerass tetapi bisa diperkirakan dan bisa di kontrol, ada suara tidak keras
tetapi, yang paling mengganggu adalah yang keras, tiba-tiba atau teratur dan tak terkontrol.
2.2.4. Sumber-sumber Kebisingan
Suara bising lebih banyak bersumber dari lingkungan dari lingkungan buatan dari pada
lingkungan alamia. Ledakan gunung meletus, gempa bumi atau suara angin puyuh adalah
5. beberapa contoh dari bisingan alamia. Kebisingan dari lingkungan buata lebih banyak lagi
jenisnya.
Kebisingan dari lingkungan buatan yang sudah banyak teliti karena dianggap banyak
menimbulkan gangguan pada manusia adalah kebisingan lalu lintas ( kendaraan bermotor
dijalan raya yang padat, kereta api expres, pesawat udara udara jeb) dan tempat kerja ( mesin-
mesin pabrik, ledakan ledakan di pertambangan).
DAFTAR PUSTAKA
Sumamur. (1997). Higience Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarata : PT. Gunug Agung.
Sarwono.S.W. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta : PT. Grasindo.