1. Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh fisikawan Belanda Kamerlingh Onnes pada tahun 1911 ketika ia berhasil mendinginkan raksa hingga kehilangan resistansi listriknya.
2. Pada tahun 1933, Meissner dan Ochsenfeld menemukan bahwa superkonduktor akan menolak medan magnet, yang dikenal sebagai efek Meissner.
3. Berbagai penemuan superkonduktor dengan suhu kritis yang semakin tinggi terus dilak
Dokumen tersebut membahas tentang Pengolahan Sinyal Digital (PSD) yang merupakan bidang ilmu komputer yang memanipulasi sinyal sebagai sumber data menjadi bentuk digital. PSD digunakan untuk mengekstrak informasi dari sinyal seperti meningkatkan kualitas gambar dan mengenali suara. Sinyal dapat berupa analog maupun digital, kontinu maupun diskrit, dan dapat berupa fungsi matematis yang mewakili gelombang atau getaran fisik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan perhitungan entropi dalam proses reversibel dan ireversibel pada sistem termodinamika.
2. Entropi merupakan fungsi keadaan yang meningkat dalam proses ireversibel sesuai hukum kedua termodinamika.
3. Perubahan entropi dapat dihitung menggunakan integral dari panas yang masuk atau keluar dibagi suhu absolut untuk proses reversibel.
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
Makalah ini membahas tentang luxmeter, alat untuk mengukur tingkat iluminasi. Luxmeter menggunakan sensor foto untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, yang kemudian ditampilkan secara digital. Alat ini berguna untuk mengukur tingkat pencahayaan ruangan.
Teknik Lagrangian dan Hamiltonian merupakan pengembangan dari hukum Newton yang memungkinkan penyelesaian masalah mekanika yang lebih rumit dengan menggunakan koordinat umum dan pendekatan energi. Kedua teknik tersebut menggunakan koordinat posisi dan momentum serta menghasilkan persamaan diferensial orde satu.
Teks tersebut membahas tentang sensor dan transduser, termasuk definisi, persyaratan umum, jenis, dan klasifikasi sensor dan transduser. Sensor berfungsi untuk mendeteksi sinyal dari perubahan energi, sedangkan transduser mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal listrik. Pemilihan sensor dan transduser yang tepat sangat penting untuk kinerja sistem otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
油
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
Dokumen tersebut merangkum proses desain buck konverter dan buck-boost konverter untuk mengatur tegangan keluaran. Terdapat beberapa langkah penting dalam merancang kedua konverter tersebut seperti menentukan nilai duty cycle, induktansi, kapasitansi, arus puncak dan tegangan komponen."
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom yang terdiri dari nukleus berisi proton dan neutron yang dikelilingi elektron. Juga membahas model atom, struktur kristal, ikatan kimia, dan model jalur energi yang berkaitan dengan sifat material."
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar operasi sinyal termasuk representasi sinyal kontinyu dan diskrit serta contoh-contoh sinyal dasar seperti undak, kotak, segitiga."
Sistem dapat dibedakan menjadi sistem linier dan non linier. Sistem linier memenuhi hukum superposisi sehingga hubungan masukan dan keluarnya bersifat linier dan ditunjukkan oleh grafik garis lurus. Sementara itu, sistem non linier tidak memenuhi hukum superposisi sehingga hubungan masukan dan keluarnya tidak tetap dan ditunjukkan oleh grafik berbentuk kurva.
Ringkasan dari 12 soal getaran bebas tanpa redaman adalah:
1. Soal mengenai hitung konstanta kekakuan pegas dan frekuensi getaran sistem massa-pegas.
2. Soal mengenai hitung periode, defleksi statis, dan kecepatan maksimum sistem massa-pegas yang ditarik dan dilepas.
3. Soal mengenai hitung frekuensi getaran plunyer vertikal yang ditahan 2 pegas.
Laporan ini membahas analisis noise barrier dengan metode Maekawa untuk mengukur pengaruhnya terhadap tingkat tekanan bunyi. Dilakukan pengukuran tanpa dan dengan barrier, lalu dibandingkan hasilnya dengan grafik Maekawa untuk mengetahui kesesuaian atenuasi bunyi yang dihasilkan.
Tugas ini membahas tentang peranan kesehatan dalam bioakustik. Pembahasan meliputi pengertian bunyi dan gelombang bunyi, sifat dan kecepatan gelombang bunyi, penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan seperti alat pendengaran, dan pengaruh kebisingan beserta upaya pencegahannya.
Teknik Lagrangian dan Hamiltonian merupakan pengembangan dari hukum Newton yang memungkinkan penyelesaian masalah mekanika yang lebih rumit dengan menggunakan koordinat umum dan pendekatan energi. Kedua teknik tersebut menggunakan koordinat posisi dan momentum serta menghasilkan persamaan diferensial orde satu.
Teks tersebut membahas tentang sensor dan transduser, termasuk definisi, persyaratan umum, jenis, dan klasifikasi sensor dan transduser. Sensor berfungsi untuk mendeteksi sinyal dari perubahan energi, sedangkan transduser mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal listrik. Pemilihan sensor dan transduser yang tepat sangat penting untuk kinerja sistem otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
油
Modul ini berisi contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya termasuk siklus Otto, Diesel, Dual, dan Rankine. Juga membahas analisis manual dasar tentang heat exchanger, sistem uap, dan sistem pendinginan. Buku ini ditujukan untuk mahasiswa teknik, pengajar, dan masyarakat umum yang membutuhkan. [ringkasan 3 kalimat]
Dokumen tersebut merangkum proses desain buck konverter dan buck-boost konverter untuk mengatur tegangan keluaran. Terdapat beberapa langkah penting dalam merancang kedua konverter tersebut seperti menentukan nilai duty cycle, induktansi, kapasitansi, arus puncak dan tegangan komponen."
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom yang terdiri dari nukleus berisi proton dan neutron yang dikelilingi elektron. Juga membahas model atom, struktur kristal, ikatan kimia, dan model jalur energi yang berkaitan dengan sifat material."
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar operasi sinyal termasuk representasi sinyal kontinyu dan diskrit serta contoh-contoh sinyal dasar seperti undak, kotak, segitiga."
Sistem dapat dibedakan menjadi sistem linier dan non linier. Sistem linier memenuhi hukum superposisi sehingga hubungan masukan dan keluarnya bersifat linier dan ditunjukkan oleh grafik garis lurus. Sementara itu, sistem non linier tidak memenuhi hukum superposisi sehingga hubungan masukan dan keluarnya tidak tetap dan ditunjukkan oleh grafik berbentuk kurva.
Ringkasan dari 12 soal getaran bebas tanpa redaman adalah:
1. Soal mengenai hitung konstanta kekakuan pegas dan frekuensi getaran sistem massa-pegas.
2. Soal mengenai hitung periode, defleksi statis, dan kecepatan maksimum sistem massa-pegas yang ditarik dan dilepas.
3. Soal mengenai hitung frekuensi getaran plunyer vertikal yang ditahan 2 pegas.
Laporan ini membahas analisis noise barrier dengan metode Maekawa untuk mengukur pengaruhnya terhadap tingkat tekanan bunyi. Dilakukan pengukuran tanpa dan dengan barrier, lalu dibandingkan hasilnya dengan grafik Maekawa untuk mengetahui kesesuaian atenuasi bunyi yang dihasilkan.
Tugas ini membahas tentang peranan kesehatan dalam bioakustik. Pembahasan meliputi pengertian bunyi dan gelombang bunyi, sifat dan kecepatan gelombang bunyi, penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan seperti alat pendengaran, dan pengaruh kebisingan beserta upaya pencegahannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bising (kebisingan) dan dampaknya terhadap manusia.
2. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan gangguan.
3. Dampak bising meliputi gangguan pendengaran, peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penurunan produktivitas kerja.
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaSiti Farida
油
Proyek ini membahas pembuatan seruling dari pipa paralon dengan menerapkan prinsip pipa organa terbuka. Teknik pembuatannya meliputi pemotongan pipa, pembuatan pola lubang, dan penambahan penyumbat. Seruling ini mampu menghasilkan delapan nada melalui resonansi kolom udara yang berbeda.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang pengukuran intensitas bunyi menggunakan alat sound level meter. Terdapat dua eksperimen yang dilakukan, yaitu pengukuran intensitas bunyi dari sumber bunyi tunggal dan pengukuran intensitas bunyi di suatu kawasan selama 15 menit. Hasilnya digunakan untuk menghitung rata-rata, ketidakpastian relatif, dan ketidakpastian mutlak.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bunyi dan gelombang bunyi, termasuk sumber bunyi, perambatan bunyi di udara dan zat padat, resonansi, dan pemantulan bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya kebisingan di tempat kerja, termasuk komponen kebisingan, sumber kebisingan, tingkat kebisingan yang diijinkan, efek kebisingan terhadap kesehatan, dan program konservasi pendengaran untuk mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxhendipurnama1
油
lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
1. LAPORAN RESMIPRAKTIKUM AKUSTIK P2
NOISE MAPPING
Disusun Oleh :
DIONISIUS ANDY KRISTANTO NRP. 2412 100 106
Asisten :
AMRON BASUKI NRP. 2412 100 057
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
2. LAPORAN RESMIPRAKTIKUM AKUSTIK P2
NOISE MAPPING
Disusun Oleh :
DIONISIUS ANDY KRISTANTO NRP. 2412 100 106
Asisten :
AMRON BASUKI NRP. 2412 100 057
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
i
3. ABSTRAK
Semakin kompleksnya kehudupan manusia maka
kebisingan juga semakin meningkat. Kebisingan yang semakin
meningkat membuat sebuah lingkungan kurang nyaman untuk
ditinggali. Pada laporan ini akan dibahas tentang noise
mapping atau pemetaan kebisingan, dengan luas daerah 8x8
dan tingkat tekanan bunyi diukur tiap jarak 1 m dari sumber
bunyi. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa letak dan
arah dari sebuah sumber bunyi sangat mempengaruhi tingkat
kebisingan sebuah wilayah.
Kata Kunci: sumber bunyi, bising, pemetaan kebisingan
ii
4. ABSTRACT
The increasing complexity of human kehudupan the
noise also increased. Increasing noise create an environment
less comfortable place to live. In this report will be discussed
on noise mapping or mapping noise, with a broad area of 8x8
and sound pressure level measured every 1 m distance from
the sound source. Thus lead to the conclusion that the location
and direction of a sound source greatly affects the noise level
of a region.
Keywords: source of sound, noise, noise mapping
iii
5. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum
Akustik dan getaran ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. JerrySusatio, MT selaku dosen pengajar mata
kuliah Akustik dan getaran.
2. Saudara asisten yang telah membimbing dalam
pelaksanaan praktikum Akustik dan getaran.
3. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya
kegiatan praktikum Akustik dan getaran.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian.
Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Surabaya, 7 Mei 2014
Penulis
iv
6. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................i
ABSTRAK........................................................................ii
ABSTRACT.....................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................v
DAFTAR GAMBAR.......................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................2
1.4 Sistematika Laporan..............................................................2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Kebisingan (Noise)..................................................................4
2.2 Jenis-Jenis Kebisingan...5
2.3 Pengaruh bising pada manusia.6
2.4 Tingkat Kebisingan (Noise Level).....7
2.5 Sound Level Meter (SLM)....8
2.6 Noise Mapping.8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Bahan...............................................................10
3.2 Prosedur Percobaan................................................................10
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data..........................................................................14
4.2 Pembahasan............................................................................18
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan................................................................................22
5.2 Saran......................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
v
7. Gambar 2.1 Sound Level Meter...................................................8
Gambar 2.2 Gambar 2.2 noise mapping dengan denah
berwarna.....9
Gambar 3.1 Ragkaian Peralatan Percobaan.10
Gambar 3.2 Ilustrasi Peletakan Sumber Bunyi....11
Gambar 4.1 Hasil Plot noise mapping dalam bentuk 2D17
Gambar 4.1 Hasil Plot noise mapping dalam bentuk 3D17
Gambar 4.3 Anomali pada Hasil Plot noise mapping.19
vi
8. DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nilai pengukuran dari setiap titik....10
Tabel 4.1 TTB pada 80 Titik Pengambilan Data.14
vii
9. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebisingan meningkat seiring dengan semakin kompleks nya
kehidupan manusia. Kebisingan yang berlebihan dapat
menimbulkan keluhan di kalangan masyarakat baik di lingkunga
perumahan terutama di perkotaan. Berdasarkan penelitian yang ada,
kebisingan disebabkan oleh adanya Tingkat Tekanan Bunyi (TTB).
Seiring dengan perkembangannya maka hal tersebut dapat dijadikan
sebuah penelitian yang dilakukan dengan beberapa metode. Sehingga
dengan adanya hal tersebut, manusia meneliti tentang kebisingan
suara pada lingkungan salah satunya adalah penelitian pemetaan
kebisingan.
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
pada praktikum akustik dan getaran tentang Noise Mapping kali ini
adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana pola distribusi kebisingan suatu area
berdasarkan Tingkat Tekanan Bunyi yang sama tetapi
dengan frekuensi yang berbeda ?
b. Bagaimana menganalisis pola distribusi kebisingan pada
suatu area ?
c. Bagaimana menentukan kelayakan suatu area berdasarkan
tingkat kebisingannya ?
1
10. 2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
praktikum akustik dan getaran tentang Noise Mapping kali ini adalah
sebagai berikut.
a. Praktikan mampu mengetahui pola distribusi kebisingan
suatu area berdasarkan Tingkat Tekanan Bunyi yang
diukur.
b. Praktikan mampu menganalisis pola distribusi kebisingan
pada suatu area.
c. Praktikan mampu menentukan kelayakan suatu area
berdasarkan tingkat kebisingannya.
1.4 Sistematika Laporan
Laporan resmi praktikum akustik dan getaran tentang Noise
Mapping, ini terdiri dari 5 bab, yaitu pertama bab 1, adalah
pendahuluan, yang berisi latarbelakang, rumusan masalah, tujuan
praktikum serta sistematika laporan. Bab 2 yaitu dasar teori yang
berisi tentang teori dasar yang menunjang praktikum ini.Bab 3 yaitu
metodologi dimana berisi tentang, alat alat yang dugunkan dalam
praktikum serta langkah langkah dalam praktikum.Bab 4 yaitu
analisa data dan pembahasan, dimana berisi tentang analisa data-data
yang didapatkan dalam percobaan serta pembahasan terhadap analisa
data tersebut.Bab 5 yaitu penutup berisi tantang kesimpulan dan
saran.Sedangkan yang terakhir yaitu lampiran yang berisi tugas
khusus yang diberikan.
12. 4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Kebisingan (Noise)
Kebisingan biasa di definisikan sebagai bunyi yang tidak
di inginkan, suara yang mengganggu dan bunyi yang
menjengkelkan. Menurut Mc-Graw Hill Dictionary of
Scientific and Technical Terms (Parker, 1994), noise adalah
sound which is unwanted (bunyi yang tidak dikehendaki).
Sesungguhnya, gangguan yang ditimbulkan noise tidak harus
berupa bunyi yang keras. Bagi mereka yang sedang sakit gigi
dan sangat membutuhkan istirahat, bahkan bunyi tetesan air
pun dapat menjadi gangguan. Noise senantiasa dihubungkan
dengan ketidaknyamanan yang diakibatkan olehnya. Belum
banyak orang yang menyadari bahwa munculnya noise juga
dapat mengakibatkan penurunan kesehatan. Sebagai contoh,
orang yang sulit beristirahat karena di sekitar rumahnya selalu
ramai dengan bunyi yang tidak dikehendaki, lambat laun dapat
menurun tingkat kesehatannya. Selanjutnya, masalah psikologi
pun dapat muncul akibat dari istirahat yang kurang
mencukupi, sepert i cepat lelah dan mudah marah (Nilson,
1991). Noise yang berasal dari bunyi yang keras bahkan dapat
secara langsung menurunkan kemampuan organ pendengaran,
meskipun hal itu secara bertahap.
Noise bersifat subjektif, sehingga batasan noise bagi orang
yang satu bisa saja berbeda dengan batasan noise bagi orang
yang lain.
4
13. 5
2.2 Jenis-Jenis Kebisingan
Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan berdasarkan
spektrum frekuensi dan sifat sumber bunyi, bising dapat dibagi
atas:
a. Bising terus menerus (continuous noise)
Bising terus menerus dihasilkan oleh mesin yang
beroperasi tanpa henti, misalnya blower, pompa, kipas angin,
gergaji sirkuler, dapur pijar, dan peralatan pemprosesan. Bising
terus-menerus adalah bising dimana fluktuasi dari intensitasnya
tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-putus. Bising kontinyu
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Wide Spectrum
Adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas.
bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk
periode 0.5 detik berturut-turut, seperti suara kipas angin, suara
mesin tenun.
2. Norrow Spectrum
Adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya
mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000)
misalnya gergaji sirkuler, dan katup gas.
b. Bising terputus-putus (intermittent noise)
Adalah kebisingan saat tingkat kebisingan naik dan turun
dengan cepat, seperti lalu lintas dan suara kapal terbang di
lapangan udara. Bising jenis ini sering disebut juga intermittent
noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-
14. 6
menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu
lintas, kendaraan, kapal terbang, dan kereta api.
15. 7
c. Bising tiba-tiba (impulsive noise)
Merupakan kebisingan dengan kejadian yang singkat dan
tiba-tiba. Efek awalnya menyebabkan gangguan yang lebih
besar, seperti akibat ledakan, misalnya dari mesin pemancang,
pukulan, tembakan bedil atau meriam, ledakan dan dari suara
tembakan senjata api. Bising jenis ini memiliki perubahan
intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan
biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan,
suara ledakan mercon, dan meriam.
d. Bising berpola (tones in noise)
Merupakan bising yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan atau pengulangan yang ditransmisikan
melalui permukaan ke udara. Pola gangguan misalnya
disebabkan oleh putaran bagian mesin seperti motor, kipas, dan
pompa. Pola dapat diidentifikasi secara subjektif dengan
mendengarkan atau secara objektif dengan analisis frekuensi.
e. Bising impulsif berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi
berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
16. 8
2.3 Pengaruh bising pada manusia
Berdasarkan pengaruhnya pada manusia, bising dapat dibagi
atas:
a. Bising yang mengganggu (Irritating noise)
Merupakan bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu
keras, misalnya mendengkur.
17. 9
b. Bising yang menutupi (Masking noise)
Merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas,
secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan
dan keselamatan tenaga kerja, karena teriakan atau isyarat tanda
bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
c. Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise)
Merupakan bunyi yang intensitasnya melampui Nilai
Ambang Batas. Bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan
fungsi pendengaran.
2.4 Tingkat Kebisingan (Noise Level)
Tingkat kebisingan biasanya dinyatakan dalam decibel
(dB). Telinga manusia mempunyai sensitivitas yang
logaritmik, oleh karena itu besaran yang dipakai merupakan
logaritma dari rasio tekanan terhadap suatu tekanan acuan.
Rasio yang dipakai tersebut biasanya kita kenal dengan nama
Tingkat Tekanan Bunyi (Sound Pressure Level), dengan
rumus sebagai berikut.
dB = 20 log (p/po)(1)
Dimana :
p = tekanan bunyi yang akan dinyatakan dalam dB
18. 10
po = tekanan bunyi acuan yang besarnya 2.10-5 Pa, yaitu
besarnya tekanan bunyi terlemah berfrekuensi 1000Hz yang
masih dapat didengar telinga manusia pada umumnya.
19. 11
2.5 Sound Level Meter (SLM)
Sound Level Meter (SLM) merupakan sebuah alat yang
dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan. SLM ini
biasanya digunakan untuk mengukur seberapa besar suara
bising mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
Uji ini juga merupakan pengukuran terhadap tingkat
kebisingan yang mungkin tercipta dari suatu ruangan kerja
Gambar 2.1 Sound Level Meter
Pada umumnya SLM & Noise dosimeter diarahkan ke
sumber suara, setinggi telinga, agar dapat menangkap
kebisingan yang tercipta. Untuk keperluan mengukur
kebisingan di suatu ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan
satu shift kerja penuh dengan beberapa kali pencatatan dari
SLM.
2.6 Noise Mapping
Noise mapping adalah pemetaan kebisingan yang
menggambarkan distribusi tingkat kebisingan pada suatu
lingkup kerja (workplace). Cara membuat noise maaping ini
adalah melakukan pengukuran intensitas suara atau tingkat
20. 12
kebisingan pada beberapa titik pengukuran sekitar sumber
bising dimana ada pekerja yang terpapar bising dan titik-titik
yang mempunyai tingkat kebisingan yang sama tersebut
dihubungkan sehingga terbentuk suatu garis pada peta
menunjukan tempat yang memiliki intensitas suara yang sama.
Dalam bidang industri biasanya noise mapping bertujuan
untuk dijadikan pedoman alam mengabil langkah-langkah
SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) berdasarkan peta yang dibuat,serta untuk mengetahui
dimana lokasi yang tepat untuk pemakaian APP (ear muff atau
ear plug) berdasarkan sound intensity. Dan banyak lagi fungsi
dibuatnya noise mapping ini.
Gambar 2.2 noise mapping dengan denah berwarna
21. BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan
ini adalah sebagai berikut.
a. Sound Level Meter (alat ukur tingkat tekanan bunyi)
b. Meteran
c. Speaker aktif
d. Sumber bunyi (berupa file untuk dimainkan di laptop/PC)
e. Earmuffs
3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut.
a. Diurlah panjang dan lebar tempat dengan ukuran 8 x 8
meter.
b. Dirangkailah peralatan seperti pada gambar di bawah.
Gambar 3.1 Ragkaian Peralatan Percobaan
c. Dibuka softwere real time analyser (RTA) dan dimainkan
bunyi dengan frewkensi 8000 hz secara terus menerus.
10
98
22. d. Diletakkan sumber bunyi di tengah-tengah area pengukuran
seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Ilustrasi Peletakan Sumber Bunyi
e. Diukur Tingkat Tekanan Bunyi pada tiap titik (sabin) dari
sumber bunyi (speaker aktif) sebanyak 3 kali pengukuran
dengan menggunakan Sound Level Meter (SLM).
f. Diulangi langkah 3 sebanyak tiga kali untuk tiap titik
pengukuran dalam selang waktu 5 detik tiap titik.
g. Dicatat hasil pengukuran pada tabel di bawah.
Tabel 3.1 Nilai pengukuran dari setiap titik
h. Dimasukkan nilai rata-rata dari tabel di atas ke dalam denah
titik ukur.
12
11
25. 31
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Pada praktikum akustik dan getaran tentang Noise
Mapping ini didapatkan data tentang Tingkat Tekanan Bunyi
(TTB) yang dikur setiap 1 meter dari pusat tempat sumber
bunyi dietakkan. Sehingga dengan luas area 8x8 meter
didapatan 80 titik pengambilan data TTB, dimana pada setiap
titik dilakukan pengambilan data sebanyak tiga kali. Pada tabel
4.1 berikut adalah data-data yang diperoleh dari percobaan ini.
Tabel 4.1 TTB pada 80 Titik Pengambilan Data
Titik
ke-
NilaiPengukuranke- (dB) Rata
1 2 3 rata (dB)
1 96,3 92,8 94,1 94,40
2 88,8 88,6 87,7 88,37
3 82,3 82 81 81,77
4 77,5 84 83,8 81,77
5 87,6 90,8 87,1 88,50
6 84 81,2 77,1 80,77
7 82,1 84,1 82,7 82,97
8 75,6 80,2 81,1 78,97
9 89,7 89,9 87,9 89,17
10 87,7 86,9 85,8 86,80
11 86,6 88,4 86,4 87,13
12 83,9 85 85,6 84,83
13 84,4 84,2 84,9 84,50
14 85,4 85,3 85,1 85,27
15 87,6 87,3 85,4 86,77
16 89,1 89,4 90,2 89,57
17 93,1 92,4 93,7 93,07
18 90,5 91,9 90,8 91,07
27. 33
53 89,1 90,1 91,3 90,17
54 85,7 83,9 87,3 85,63
55 88,9 90,2 87,6 88,90
56 87,5 88,4 91,8 89,23
57 88,4 88,9 87,9 88,40
58 87,5 89,2 88,7 88,47
59 89,1 88,7 89,5 89,10
60 84,8 85,1 84,6 84,83
61 89,9 90,1 90,3 90,10
62 90,6 90,4 91,4 90,80
63 87,4 87,8 88,3 87,83
64 80 82,6 84 82,20
65 89,9 89,8 89,5 89,73
66 85,2 84,6 86,1 85,30
67 79,7 80,8 79 79,83
68 84,4 85,2 83,2 84,27
69 86,3 88,2 88,5 87,67
70 84,5 85 83,4 84,30
71 77 77,7 77,5 77,40
72 77,2 78,8 77,1 77,70
73 85,8 91,9 91,4 89,70
74 82 82,5 82,9 82,47
75 83 80,7 82,8 82,17
76 80,7 81,5 82,3 81,50
77 78,5 77,6 78 78,03
78 81,1 82,8 82,7 82,20
79 89,1 89,6 90 89,57
80 93,6 93,7 94 93,77
Data-data TTB yang diperoleh tersebut kemudian di olah ke
16
17
dalam softwere surfer untuk kemudian di plot hingga membentuh
semacam kontur dengan warna berbeda untuk tiap TTB, dalam kasus
ini TTB sebagai representasi noise level itu sendiri, karena sumber
bunyi yang dipakai dalam praktikum ini di anggap sebagai sumber
28. noise. sehingga kita bisa megetahui daerah mana yang memiliki
tingkat kebisingan tinggi dan tingkat kebisingan rendah. Pada
gambar berikut diperlihatkan hasil plot dengan menggunakan
program surfer dalam bentuk denah kontur 2 dimensi dan 3 dimensi.
Gambar 4.1 Hasil Plot noise mapping dalam bentuk 2D
Gambar 4.1 Hasil Plot noise mapping dalam bentuk 3D
4.2 Pembahasan
18
Praktikum akustik dan getaran kali ini adalah tentang noise
mapping. Yang bertujuan untuk mengetahui pola distribusi
kebisingan suatu area berdasarkan Tingkat Tekanan Bunyi yang
diukur. Dengan meletakkan sumberbunyi berupa dua buah speaker
aktif yang mengeluarkan bunyi dengan frekwensi yang sudah
ditentukan, dan letak sumber bunyi tersebut saling membelakangi.
Diletakkan pada tengah tengah daerah dengan luas 8x8 meter dan
dilakukan pengukuran TTB setiap beda 1 meter dari titik pusat
sumber, sehingga diperoleh 80 data dari 80 titiik pengukura.
Pengukuran dilakukan setiap beda 1 meter dari titik pengukuran
dilakukan, dengan alasan berbedaan TTB dari suatu titik terhadap
titik berikutnya baru dapat dirasakan minimal dengan jarak kedua
titik tersebut sebesar 1 meter.
29. 35
Setelah didapatkan data dari 80 titik pengukuran dimana pada
tiap titik pengukuran dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali
yang bertujuan sebagai reduksi error untuk menambah akurasi dan
presisi sebuah pengukuran, lalu ketiga data tersebut dirata-rata
sehingga diperoleh 80 data yang kemudian di olah menggunakan
program surfer untuk mendapatkan pola noise mapping nya berupa
denah kontur berwarna.
Pada gambar 4.1 ditunjukkan hasil plot 2D. dimana daerah yang
terang adalah daerah dengan TTB tinggi sedangkan tang lebih gelap
sampai paling gelap adalah daerah dengan TTB rendah. Pada gambar
4.1 terlihat bahwa daerah pada sekitar sumber bunyi memiliki TTB
yang tinggi dan berbentuk garis lurus larena memang letak sumber
bunyi yang saling membelakangi sehingga daerah dengan arah lurus
dari sumber bunyi saja yang memiliki TTB tinggi, sedangkan daerah
kiri dan kanan yang lebih dekat dengan sumber bunyi memiliki TTB
19
yang lebih rendah dikarenakan tidak sumber bunyi tidak mengarah
pada daerah tersebut. Karena TTB sebagai fungsi jarak, sehingga
semakin jauh daerah dari sumber bunyi maka semakin kecil TTB
dari daerah tersebut.
Tetapi ada sedikit keanehan pada hasil plot noise mapping ini
dimana suatu daerah yang relative dekat degan sumber bunyi
memiliki TTB yang lebih rendah dari daerah yang lebih jauh, yang
ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut
30. Gambar 4.3 Anomali pada Hasil Plot noise mapping
Menurut praktikanhal tersebut terjadi karena error pada saat
pengambilan data, error yang dimaksud yaitu dikarenakan tinggi dari
sound level meter terhadap sumber bunyi yang dikur tidak sama
untuk setiap titik pengukuran sehingga terjadi penyimpangan
tersebut. Seharusnya pada pengukuran TTB pada tiap-tiap titik letak
SLM haruslah sama, atau menggunakan instrument bantu, yaitu
sebuah trimpot. Sehingga tidak terjadi penyimpangan seperti ini dan
data sehingga plot noise mapping lebih akurat.
Dari data plot nose mapping tersebut kita dapat mengetahui
20
daerah dengan TTB tinggi yang dalam kasus ini sebagai representasi
daerah dengan noise tinggi dan daerah dengan TTB rendah. Yang
dalam penerapan nya nanti dalam bidang industri, perancanaan
pembangunan kota dan bidang lain nya, data noise mapping dari
kontur berwarna yang telah du plot ini, dapat menjadi acuan dari
seorang insinyur untuk menentukan dareh mana yang cocok untuk
dibagun sebuah perumahan, sekolah, daerah mana yang perlu diberi
noise barrier dan daerah mana yang perlu diberi peringatan
berbahaya karena memeliki TTB yang diatas ambang.
32. BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari praktikum akustik dan getaran tentang noise mapping
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain.
a. Dalam pengukuran intensitas suara atau tingkat
kebisingan dapat dilakukan dengan menggunakan
sound level meter (SLM). Namun perlu
diperhatikan faktor faktor yang dapat
mempengaruhi dalam pengambilan data
diantaranya penggunaan SLM, background noise
yang dapat mengganggu, serta jarak yang
digunakan dalam pengukuran.
b. Cara pembuatan noise mapping dari tingkat
kebisingan yang di peroleh dari pengukuran
menggunakan SLM dapat dilakukan dengan
menggunakan software suffer, sehingga akan
diketahui persebaran titik titik yang mempunyai
TTB tinggi dan rendah
c. Manfaat dari pembuatan noise mapping ini adalah
untuk pemetaan tingkat kebisingan pada suatu
tempat. Selain itu juga dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi dari suatu tempat sehingga
akan membantu dalam pembangunan bangunan
yang ideal.
5.1 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum Noise
mapping.
a. Sebaiknya digunakan tripod untuk tempat sound
level meternya agar tinggi SLM pada saat
22
33. 22
39
pengukuran sama sehingga data yang didapatkan
lebih valid.
b. Sebaiknya suara suara yang tidak termasuk
dalam pengukuran sebisa mungkin diminimalisir
agar data yang diperoleh benar-benar valid hanya
berasal dari tingkat kebisingan dari sumber noise
34. DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. Modul Percobaan P-2 Noise Mapping
Surabaya. LaboratoriumAkustik JTF-FTI-ITS
[2] Den Hartog, J.P. 1947. Mechanical Vibrations Third
Edition. USA : McGrawHill Book Company, Inc.