際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
GEOMETRI JALAN REL
Alinemen Horisontal
Alinemen vertikal
Faktor Pertimbangan perencanaan Alinemen
Jalan Rel
 Fungsi Dari Jalan Rel
 Keselamatan
 Ekonomi
 Aspek Lingkungan
 Estetika
Tc = R tg  
TC adalah singkatan dari tangen circle yakni titik dimana mulai menarik lengkung circle,
Ec = T tg  
Ec merupakan jarak antara titik PI ke lengkung tikungan.
Panjang lengkung diperoleh dengan rumus
Lc = (/360 ). 2 .  . R
Dimana Lc merupakan panjang lengkung circle yang diukur dalam meter. Persamaan ini dapat
disederhanakan lagi menjadi
Lc = 0,01745 . R . 
 merupakan sudut tangen yang diukur dari gambar trase jalan, sedangkan R merupakan jari
 jari rencana.
Perhitungan Alinemen Horizontal (2)
Lengkung Lingkaran
 Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat
Lengkung Lingkaran (2)
 Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan gaya dukung
komponen jalan rel
Lengkung Lingkaran (3)
Lengkung Lingkaran Tanpa Lengkung Peralihan
 Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada
peninggian rel.
 Jari-jari minimum lengkung digunakan adalah :
 R = 0.164 V2
Kecepatan (km/jam) Jari-jari Minimum Tanpa
Lengkung Peralihan (m)
Jari-jari Minimum dengan
Lengkung Transisi
120 2370 780
110 1990 660
100 1650 550
90 1330 440
80 1050 350
70 810 270
60 600 200
 Kecepatan Rencana
 Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan Rel
 Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan rel
V rencana = 1,25 x V maks
 Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari Lengkung
tikungan
V rencana = V maks
 Kecepatan Rencana Untuk Perecanaan Peninggian Rel
Jenis Kecepatan
 Kecepatan Maksimum
 Kecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi
suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu
 Kecepatan Operasi
 Kecepatan rata-rata kereta api pada petak jalan
tertentu
 Kecepatan Komersial
 Kecepatan rata-rata sebagai hasil pembagian jarak
tempuh dengan waktu tempuh
Jenis Kecepatan (2)
Lengkung Peralihan
 Lengkung peralihan dibuat
untuk mengeliminasi
perubahan gaya sentrifugal
sedemikian rupa sehinggga
penumpang di dalam kereta
api tetap terjamin
kenyamanannya
 Panjang lengkung peralihan
merupakan fungsi dari
perbahan gaya sentrifugal per
satuan waktu,kecepatan dan
jari-jari lengkung
Cara Perhitungan dan pembahasan jalan rel
Peninggian Rel
 Peninggian rel diperlukan untuk mengimbangi
timbulnya gaya sentrifugal pada kereta pada saat
memasuku lengkung horizontal
 Berdasarkan stabilitas kereta api pada saat berhenti
di bagian lengkung, kemiringan maksimum dibatasi
sampai 10% dari lebar sepur atau hmak = 110 mm
dengan faktor keamanan guling (SF) = 3.325
 Peninggian minimum (hmin) = 8.8(v2
/R)-53.5
 Peninggian normal (h normal) = 5.95(v2
/R)
 Peninggian dilakukan pada Rel Luar
Lengkung S
 Lengkung S terjadi bila dua lengkung dari satu
lintasan yang berbeda arah terletak
bersambung.
 Antara kedua lengkung harus ada bagian lurus
minimal 20m di luar lengkung peralihan
Perhitungan Alinemen Horizontal
Dengan:
PI = nomor stasiun
( Point of intersection )
V = kecepatan rencana
(ditetapkan ) km/jam
R = jari  jari
( ditetapkan ) m
D = sudut tangen
(dalam derajat )
TC = tangen Circle
CT = Circle tangen
Tc = jarak antara TC dan PI
( m )
Lc = panjang bagian
tikungan ( m )
Lengkung Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)
Lengkung Spiral-Spiral (S-S)
Ls berdasar bentuk lengk spiral harus Ls Tabel (atau ke 3 pers)
R
Ls
648
,
28
S 

360
R
2
C. 

2

2
Langkah Perencanaan Geometri Jalan Rel
1. Menentukan kecepatan maksimum dan kecepatan
rencana :
Dari tabel kelas jalan IV : V maks = 90 km/jam
Kecepatan :
Kecepatan Rencana : kecepatan yang digunakan untuk
merencanakan konstruksi jalan rel
Untuk perencanaan : V rencana = 1,25 x V maks
Kecepatan Maksimum : Kecepatan tertinggi yang diijinkan
untuk operasi suatu rangkaian kereta api pada lintas
tertentu
V rencana = 1,25 . V maks = 1,25 . 90 = 112,5 km/jam
2. Menentukan Jari jari kelengkungan minimum (dari tabel ) = 780 m
Vrencana
(km/jam)
R min. Tanpa lengkung
peralihan
(m)
R min. Dengan
lengkung peralihan
(m)
120
110
100
90
80
70
60
2370
1990
1650
1330
1050
810
600
780
660
550
440
350
270
200
Untuk tikungan I : dipakai 800 m
3. Menghitung Peninggian Rel , dihitung dengan persamaan :
jari
-
jari
)
v
(
95
,
5
h
2
rencana
normal 
mm
hnormal 13
,
94
800
)
5
,
112
(
.
95
,
5
2


4. Menghitung panjang lengkung peralihan (Ls)
Ls = 0,01 h. Vr = 0,01 . 94,13 . 112,5 = 105,89 m
5. Menghitung varibel-varibel yang lain , untuk mengetahui apakan
trase yang telah ditentukan memenuhi syarat untuk mengakomodasi
variabel tersebut
Misal : Besaran Tt harus lebih kecil dari panjang trase lurus yang ada,
jika tidak maka penentuan trase harus dievaluasi
s = 28,648
R
Ls
= 28,648
800
72
,
105
= 3,8
c =  - 2.s
= 7,6  2 . 3,8 = 0
LC = 0
Xc = 2
3
R
40
Ls
Ls  = 105,72 + 2
3
)
800
.(
40
)
72
,
105
(
= 105,94
Yc =
R
.
6
Ls2
=
800
.
6
72
,
105 2
= 2,33
P = Yc  R ( 1  cos s) = 2,32  800 (1  cos 3,8) = 0,58
K = Xc  R sin s = 105, 72  800 sin 3,8 = 52,03
Et = (R + P) sec (
2

)  R = (800+ 0,56) sec
2
6
,
7
- 800 = 2,34
Tt = (R + P) tg
2

+ K = (800 + 0,56) tg
2
6
,
7
+ 52,73 = 106,21 < L3 ....... ok!
Pelebaran Sepur
 Pelebaran Sepur di rencanakan pada bagian lengkung agar roda kereta
dapat elewati lengkung tampa mengalami hambatan. Pelebaran sepur
dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam
 Pelebaran Maksumum yang diijinkan adalah 20 mm
 Besar pelebaran sepur untuk bagian jari-jari tikungan sebabagi berikut :
Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur
 Jari-jari lengkung
 Ukuran / Jarak gandar muka belakng yang teguh (d)(rigid Wheel/
Base)
 Kondisi Keausan roda dan rel
Gerbong Dalam Tikungan
 Kedudukan I
 Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang bebas
diatara kedua rel, disebut jalan bebas
 Kedudukan II
 Gandar depan menjacapi rel luar sedangkan gandar belakang menempel pada
rel dalam akan tetapi tidak sampai menekan. Gandar belakang ini
berkedudukan radial terhadap titik pusat tikungan (M)
 Kedudukan III
 Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menekan
dan menempel pada rel dalam. Kedua gandar tidak ada yang letaknnya radial
terhadap titik pusat tikungan. Disebut
 Kedudukan IV
 Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menempel
rel luar. Kedudukan ini disebut jalan tali busur uang hanya dicapai pada
kecepatan tinggi
Gambar Kedudukan Roda pada Tikungan
PELEBARAN SEPUR
Pada waktu gerbang dengan 2 gandar tengah melalui tikungan ,
roda muka terluar akan menekan rel, karena gandar depan dan
gandar belakang merupakan satu kesatuan yang teguh (rigid
wheel base), maka gandar belakang berada pada posisi yang
sejajar dengan gandar muka, sehingga memungkinkan
tertekannya rel dalam oleh roda belakang.
Untuk mengurangi gaya tekan akibat terjepitnya roda kereta,
maka perlu diadakan pelebaran agar rel dan roda tidak
cepat aus. Faktor yang mempengaruhi besaran pelebaran
sepur adalah :
1.Jari-jari kelengkungan
2.Ukuran / jarak gandar muka dan belakang
3.Kondisi keausan roda dan rel
Untuk penggunaan di lapangan pelebaran sepur tertera dalam
peraturan konstruksi jalan rel Indonesia bab 2 pasal 2.d tabel 22 .
harga harga tersebut diperoleh dengan mengambil jarak gandar d =
4 m, dengan pertimbangan agar rel terluar mengalami gaya tekan
terkecil saat dilalui oleh gerbang dengan jarak gandar d = 3 m
maupun d = 4 m
Contoh : untuk kasus tikungan pada soal di atas
tikungan 1
2
8
800
8000


W = ........ OK ! ( masih memenuhi syarat
berdasarkan tabel PKJRI 1986)
Besar Peninggian Rel dihitung dengan
Formula :
jari
-
jari
)
v
(
95
,
5
h
2
rencana
normal 


800
)
5
,
112
(
95
,
5
h
2
normal 93,97 mm
 Peninggian Rel pada lengkung peralihan (Ls)
dilakukan secara gradual mulai dari Titik TS
sampai dengan SC.
 Misal untuk kemudahan perhitungan sepanjang
Ls dibagi empat segmen yaitu:
 Segmen 1 : Lx1 = 0,25 Ls
 Segmen 2 : Lx2 = 0,5 Ls
 Segmen 3 : Lx3 = 0,75 Ls
 Segmen 4 : Lx4 = Ls
Segmen 4 : Lx4 = Ls
Dengan titik-titik koordinat masing-masing dihitung sebagai berikut
Yi =
.Ls.R
6
L
3
Xi
Xi =Lxi + 2
2
3
xi
Ls
..
40.R
L
Peninggian rel untuk masing-masing titik koordinat tersebut adalah :
hi = max
h
Ls
Lxi
 Contoh : perhitungan peninggian rel untuk soal
di atas
 Untuk tikungan 1 :
 R = 800 m
 h mak = 93,97 mm
 Ls = 105,72 m
TITIK Lxi (m) Xi (m) yi (m) hi (mm)
1 26,43 26,43 0,04 23,49
2 52,85 52,85 0,29 46,98
3 79,28 79,28 0,98 70,46
4 105,72 105,72 2,33 93,97
Tabel hasil perhitungan peninggian rel
Alinemen Vertikal
 Alinemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang
vertikal yang melalui sumbu jalan rel tersebut
 Alinemen vertikal terdiri dari garis lurus dengan atau tanpa
kelandaian serta lengkung vertikal berupa busur lingkaran.
 Letak lengkung vertikal diusahakan tidak berhimpit atau
bertumpangan dengan lengkung horizontal
 Besar jari-jari minimum busur lingkaran (lengkung vertikal)
tergantung pada besarnya kecepatan rencana yang digunakan
seperti pada tabel berikut ini.
Kecepatan Rencana
(km/jam)
Jari-jari minimum lengkung
vertikal (m)
> 100 8000
< 100 6000
Gambar lengkung vertikal Busur Lingkaran
Lengkung Vertikal dengan bentuk parabola
r
G
G
L
2
1

 Menurut Hay, 1982, panjang lengkung vertikal dengan
bentuk parabola dapat dihutung dengan rumus :
Dengan :
G1 dan G2 = dua kemiringan kelandaian yang bertemu (%)
L = Panjang lengkung dalam kelipatan 100 ft
r = tingkat perubahan kemiringan (%) tiap 100 ft
r = 0.10 untuk lengkung cembung
r = 0.05 untuk lengkung cekung
 Vazirani damm Chandola (1981) menyatakan hal yang
sama dengan panjang lengkung menggunakan kelipatan 30 m
Kelandaian
 Kelompok kelandaian :
 Landai Penentu :
Kelompok Kelandaian ()
Lintas Datar 0  10
Lintas Pegunungan 10  40
Lintas dengan Rel gigi 40 - 80
Kelas jalan Rel Kelandaian penentu maksimum()
1 10
2 10
3 20
4 25
5 25
Landai Curam
 Landai curam adalah kelandaian dalam keadaan yang
memaksa dari lintas lurus dapat melebihi landai penentu
 Panjang maksimum landai curam
)
(
2
2
2
Sm
Sk
g
Vb
Va
l



Dimana :
l = panjang maksimum landai curam (m)
Va = kecepatan minimum yang diijinkan di kaki ladai curam (m/detik)
Vb = kecepatan minimum di puncak landai curam (m/detik)
遜 Va > Vb
g = percepatan gravitasi
Sk = besar landai curam ()
Sm = besar landai penentu ()
CONTOH
Jika pada ruas A-B dengan kelas jalan IV terdapat landai curam
sebesar 30 , dengan kecepatan pada lembah/awal lereng
sebesar 60 km/jam dan kecepatan pada akhir/puncak lereng
sebesar 40 km/jam. Hitung panjang landai curam maksimum
yang diijinkan!
Jawab :
l = ?
Va = 60 km/jam = ........ m/s
Vb = 40 km/jam = ........ m/s
g = 10 m/s2
Sk = 30 
Sm = 25 
)
(
2
2
2
Sm
Sk
g
Vb
Va
l



m
l 1543
)
025
,
0
03
,
0
(
10
.
2
11
,
11
67
,
16 2
2
TUGAS GEOMETRI JALAN REL
Direncanakan Pembangunan jalan rel kelas III jalur tunggal dan jenis
bantalan beton. Berdasarkan hasil survei diperoleh alternatif trase yang
memungkinkan adalah sebagai berikut :
Adapun koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut
A : ( 1235 , 1345)
B : ( 2167 , 1029)
C : ( 3245 , 1029)
D : ( 4037 , 1204)
PERTANYAAN :
a. Rencanakan perhitungan tikungan untuk titik B atau titik C (pilih salah
satu)
b. Tentukan stasioning titik-titik penting ( TS, SL, LS dan ST)
c. Buat rencana pelebaran sepur
d. Buat rencana peninggian rel
e. Gambarkan potongan melintang pada bagian lurus dan bagian tikungan
masing-masing 1 buah
 Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari
segala rintangan dan benda penghalang yang
disediakan untuk lalul lintas rangkaian kereta
api.
Ruang Bebas Bangunan
Cara Perhitungan dan pembahasan jalan rel
 Bangunan adalah ruang disisi sepur yangsenantiasa
hasur bebas dari segala bangunan tetap seperti antara
lain tiang semboyan, tiang listrik dan pagar
 Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur pada
ketinggian 1  3,55 meter
 Jarak ruan bangunan
a. Pada lintas bebas :
2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur
b. Pada Emplasemen :
1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur
c. Pada Jembatan
2.15 m di kiri dan kanan sumbu sepur
Ruang Bangunan
Penampang Melintang Jalan Rel
Cara Perhitungan dan pembahasan jalan rel
 Beban Pada Jalan Rel
1. Gaya Vertikal
 Gaya Lokomotif
 Lok BB (56 ton), beban ditumpu 2 bogie, tiap bogie 2 gandar, tiap
gandar 2 roda. Gaya gandar = 14 ton
 Lok CC (84 ton, 108 ton), beban ditumpu 2 bogie, tiap bogie 3
gandar 叩 2 roda. Gaya gandar 14, 18 ton
 Gaya Kereta Penumpang (Car, Coach)
 Berat 40 ton, 2 bogie 叩 2 gandar. Gaya gandar 10 ton
 Gaya Gerbong Barang (Wagon)
 Gaya Dinamis, akibat getaran, angin, jalan
2. Gaya Transversal (Lateral)
 Bekerja pada titik yang sama dengan gaya vertikal, akibat gaya
sentrifugal, snake motion, & ketidakrataan geometri jalan rel.
3. Gaya Longitudinal
 Akibat perubahan suhu pada rel, gaya kohesi (gesekan roda dan
rel, gaya rem.

More Related Content

Similar to Cara Perhitungan dan pembahasan jalan rel (20)

Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptxKuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
FerdianoYogi
alinemen verrtikal
alinemen verrtikalalinemen verrtikal
alinemen verrtikal
aziiznurs
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
Lis Theeii Yaa
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
Universitas Sriwijaya
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
ZwingCADAcademy
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
FakhriWahidSanjaya
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
PrizmaAdi
materi ke 4 Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
materi ke 4 Perencanaan Geometrik  Jalan.pptxmateri ke 4 Perencanaan Geometrik  Jalan.pptx
materi ke 4 Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
hamzahhasanuddin2
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
Syamsul Bahri
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
Andri Santoso
Shaft plumbing
Shaft plumbingShaft plumbing
Shaft plumbing
Sylvester Saragih
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptxPertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
iwankawank
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
ISTA
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraan
junita asih
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigiRoda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
22001052033
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkat
Alen Pepa
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
supri yatna
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigipesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
YosephVicri1
modul pembelajaran mesin pengangkat.ppt
modul pembelajaran  mesin pengangkat.pptmodul pembelajaran  mesin pengangkat.ppt
modul pembelajaran mesin pengangkat.ppt
nurwantosujarwo46
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
serasipohan
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptxKuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
FerdianoYogi
alinemen verrtikal
alinemen verrtikalalinemen verrtikal
alinemen verrtikal
aziiznurs
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
ZwingCADAcademy
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
FakhriWahidSanjaya
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
PrizmaAdi
materi ke 4 Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
materi ke 4 Perencanaan Geometrik  Jalan.pptxmateri ke 4 Perencanaan Geometrik  Jalan.pptx
materi ke 4 Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
hamzahhasanuddin2
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
Syamsul Bahri
Elemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andriElemen mesin 2 andri
Elemen mesin 2 andri
Andri Santoso
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptxPertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
Pertemuan 12 Fisika Dasar 1 - Rotasi.pptx
iwankawank
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
03. gerak dalam dua dan tiga dimensi
ISTA
Transmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraanTransmisi manual pada kendaraan
Transmisi manual pada kendaraan
junita asih
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigiRoda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
Roda gigi umum (nomenklatur) dan klasifikasi roda gigi
22001052033
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkat
Alen Pepa
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
supri yatna
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigipesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
pesawat sederhana_katrol dan roda bergigi
YosephVicri1
modul pembelajaran mesin pengangkat.ppt
modul pembelajaran  mesin pengangkat.pptmodul pembelajaran  mesin pengangkat.ppt
modul pembelajaran mesin pengangkat.ppt
nurwantosujarwo46
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
serasipohan

Recently uploaded (20)

Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1
SABDA
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptxKeragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
Keragaman Alam Indonesia materi IPS.pptx
aifi3
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
keutamaanDiskusi kelompok berlangsung dengan baik, dengan setiap siswa merasa...
ssuser327180

Cara Perhitungan dan pembahasan jalan rel

  • 1. GEOMETRI JALAN REL Alinemen Horisontal Alinemen vertikal
  • 2. Faktor Pertimbangan perencanaan Alinemen Jalan Rel Fungsi Dari Jalan Rel Keselamatan Ekonomi Aspek Lingkungan Estetika
  • 3. Tc = R tg TC adalah singkatan dari tangen circle yakni titik dimana mulai menarik lengkung circle, Ec = T tg Ec merupakan jarak antara titik PI ke lengkung tikungan. Panjang lengkung diperoleh dengan rumus Lc = (/360 ). 2 . . R Dimana Lc merupakan panjang lengkung circle yang diukur dalam meter. Persamaan ini dapat disederhanakan lagi menjadi Lc = 0,01745 . R . merupakan sudut tangen yang diukur dari gambar trase jalan, sedangkan R merupakan jari jari rencana. Perhitungan Alinemen Horizontal (2)
  • 4. Lengkung Lingkaran Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat
  • 5. Lengkung Lingkaran (2) Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan gaya dukung komponen jalan rel
  • 7. Lengkung Lingkaran Tanpa Lengkung Peralihan Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada peninggian rel. Jari-jari minimum lengkung digunakan adalah : R = 0.164 V2 Kecepatan (km/jam) Jari-jari Minimum Tanpa Lengkung Peralihan (m) Jari-jari Minimum dengan Lengkung Transisi 120 2370 780 110 1990 660 100 1650 550 90 1330 440 80 1050 350 70 810 270 60 600 200
  • 8. Kecepatan Rencana Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan Rel Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan rel V rencana = 1,25 x V maks Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari Lengkung tikungan V rencana = V maks Kecepatan Rencana Untuk Perecanaan Peninggian Rel Jenis Kecepatan
  • 9. Kecepatan Maksimum Kecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi suatu rangkaian kereta pada lintas tertentu Kecepatan Operasi Kecepatan rata-rata kereta api pada petak jalan tertentu Kecepatan Komersial Kecepatan rata-rata sebagai hasil pembagian jarak tempuh dengan waktu tempuh Jenis Kecepatan (2)
  • 10. Lengkung Peralihan Lengkung peralihan dibuat untuk mengeliminasi perubahan gaya sentrifugal sedemikian rupa sehinggga penumpang di dalam kereta api tetap terjamin kenyamanannya Panjang lengkung peralihan merupakan fungsi dari perbahan gaya sentrifugal per satuan waktu,kecepatan dan jari-jari lengkung
  • 12. Peninggian Rel Peninggian rel diperlukan untuk mengimbangi timbulnya gaya sentrifugal pada kereta pada saat memasuku lengkung horizontal Berdasarkan stabilitas kereta api pada saat berhenti di bagian lengkung, kemiringan maksimum dibatasi sampai 10% dari lebar sepur atau hmak = 110 mm dengan faktor keamanan guling (SF) = 3.325 Peninggian minimum (hmin) = 8.8(v2 /R)-53.5 Peninggian normal (h normal) = 5.95(v2 /R) Peninggian dilakukan pada Rel Luar
  • 13. Lengkung S Lengkung S terjadi bila dua lengkung dari satu lintasan yang berbeda arah terletak bersambung. Antara kedua lengkung harus ada bagian lurus minimal 20m di luar lengkung peralihan
  • 14. Perhitungan Alinemen Horizontal Dengan: PI = nomor stasiun ( Point of intersection ) V = kecepatan rencana (ditetapkan ) km/jam R = jari jari ( ditetapkan ) m D = sudut tangen (dalam derajat ) TC = tangen Circle CT = Circle tangen Tc = jarak antara TC dan PI ( m ) Lc = panjang bagian tikungan ( m )
  • 16. Lengkung Spiral-Spiral (S-S) Ls berdasar bentuk lengk spiral harus Ls Tabel (atau ke 3 pers)
  • 18. Langkah Perencanaan Geometri Jalan Rel 1. Menentukan kecepatan maksimum dan kecepatan rencana : Dari tabel kelas jalan IV : V maks = 90 km/jam Kecepatan : Kecepatan Rencana : kecepatan yang digunakan untuk merencanakan konstruksi jalan rel Untuk perencanaan : V rencana = 1,25 x V maks Kecepatan Maksimum : Kecepatan tertinggi yang diijinkan untuk operasi suatu rangkaian kereta api pada lintas tertentu V rencana = 1,25 . V maks = 1,25 . 90 = 112,5 km/jam
  • 19. 2. Menentukan Jari jari kelengkungan minimum (dari tabel ) = 780 m Vrencana (km/jam) R min. Tanpa lengkung peralihan (m) R min. Dengan lengkung peralihan (m) 120 110 100 90 80 70 60 2370 1990 1650 1330 1050 810 600 780 660 550 440 350 270 200 Untuk tikungan I : dipakai 800 m
  • 20. 3. Menghitung Peninggian Rel , dihitung dengan persamaan : jari - jari ) v ( 95 , 5 h 2 rencana normal mm hnormal 13 , 94 800 ) 5 , 112 ( . 95 , 5 2 4. Menghitung panjang lengkung peralihan (Ls) Ls = 0,01 h. Vr = 0,01 . 94,13 . 112,5 = 105,89 m 5. Menghitung varibel-varibel yang lain , untuk mengetahui apakan trase yang telah ditentukan memenuhi syarat untuk mengakomodasi variabel tersebut Misal : Besaran Tt harus lebih kecil dari panjang trase lurus yang ada, jika tidak maka penentuan trase harus dievaluasi
  • 21. s = 28,648 R Ls = 28,648 800 72 , 105 = 3,8 c = - 2.s = 7,6 2 . 3,8 = 0 LC = 0 Xc = 2 3 R 40 Ls Ls = 105,72 + 2 3 ) 800 .( 40 ) 72 , 105 ( = 105,94 Yc = R . 6 Ls2 = 800 . 6 72 , 105 2 = 2,33 P = Yc R ( 1 cos s) = 2,32 800 (1 cos 3,8) = 0,58 K = Xc R sin s = 105, 72 800 sin 3,8 = 52,03 Et = (R + P) sec ( 2 ) R = (800+ 0,56) sec 2 6 , 7 - 800 = 2,34 Tt = (R + P) tg 2 + K = (800 + 0,56) tg 2 6 , 7 + 52,73 = 106,21 < L3 ....... ok!
  • 22. Pelebaran Sepur Pelebaran Sepur di rencanakan pada bagian lengkung agar roda kereta dapat elewati lengkung tampa mengalami hambatan. Pelebaran sepur dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam Pelebaran Maksumum yang diijinkan adalah 20 mm Besar pelebaran sepur untuk bagian jari-jari tikungan sebabagi berikut :
  • 23. Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur Jari-jari lengkung Ukuran / Jarak gandar muka belakng yang teguh (d)(rigid Wheel/ Base) Kondisi Keausan roda dan rel
  • 24. Gerbong Dalam Tikungan Kedudukan I Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang bebas diatara kedua rel, disebut jalan bebas Kedudukan II Gandar depan menjacapi rel luar sedangkan gandar belakang menempel pada rel dalam akan tetapi tidak sampai menekan. Gandar belakang ini berkedudukan radial terhadap titik pusat tikungan (M) Kedudukan III Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menekan dan menempel pada rel dalam. Kedua gandar tidak ada yang letaknnya radial terhadap titik pusat tikungan. Disebut Kedudukan IV Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menempel rel luar. Kedudukan ini disebut jalan tali busur uang hanya dicapai pada kecepatan tinggi
  • 25. Gambar Kedudukan Roda pada Tikungan
  • 26. PELEBARAN SEPUR Pada waktu gerbang dengan 2 gandar tengah melalui tikungan , roda muka terluar akan menekan rel, karena gandar depan dan gandar belakang merupakan satu kesatuan yang teguh (rigid wheel base), maka gandar belakang berada pada posisi yang sejajar dengan gandar muka, sehingga memungkinkan tertekannya rel dalam oleh roda belakang. Untuk mengurangi gaya tekan akibat terjepitnya roda kereta, maka perlu diadakan pelebaran agar rel dan roda tidak cepat aus. Faktor yang mempengaruhi besaran pelebaran sepur adalah : 1.Jari-jari kelengkungan 2.Ukuran / jarak gandar muka dan belakang 3.Kondisi keausan roda dan rel
  • 27. Untuk penggunaan di lapangan pelebaran sepur tertera dalam peraturan konstruksi jalan rel Indonesia bab 2 pasal 2.d tabel 22 . harga harga tersebut diperoleh dengan mengambil jarak gandar d = 4 m, dengan pertimbangan agar rel terluar mengalami gaya tekan terkecil saat dilalui oleh gerbang dengan jarak gandar d = 3 m maupun d = 4 m Contoh : untuk kasus tikungan pada soal di atas tikungan 1 2 8 800 8000 W = ........ OK ! ( masih memenuhi syarat berdasarkan tabel PKJRI 1986) Besar Peninggian Rel dihitung dengan Formula : jari - jari ) v ( 95 , 5 h 2 rencana normal 800 ) 5 , 112 ( 95 , 5 h 2 normal 93,97 mm
  • 28. Peninggian Rel pada lengkung peralihan (Ls) dilakukan secara gradual mulai dari Titik TS sampai dengan SC. Misal untuk kemudahan perhitungan sepanjang Ls dibagi empat segmen yaitu: Segmen 1 : Lx1 = 0,25 Ls Segmen 2 : Lx2 = 0,5 Ls Segmen 3 : Lx3 = 0,75 Ls Segmen 4 : Lx4 = Ls
  • 29. Segmen 4 : Lx4 = Ls Dengan titik-titik koordinat masing-masing dihitung sebagai berikut Yi = .Ls.R 6 L 3 Xi Xi =Lxi + 2 2 3 xi Ls .. 40.R L Peninggian rel untuk masing-masing titik koordinat tersebut adalah : hi = max h Ls Lxi
  • 30. Contoh : perhitungan peninggian rel untuk soal di atas Untuk tikungan 1 : R = 800 m h mak = 93,97 mm Ls = 105,72 m TITIK Lxi (m) Xi (m) yi (m) hi (mm) 1 26,43 26,43 0,04 23,49 2 52,85 52,85 0,29 46,98 3 79,28 79,28 0,98 70,46 4 105,72 105,72 2,33 93,97 Tabel hasil perhitungan peninggian rel
  • 31. Alinemen Vertikal Alinemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang vertikal yang melalui sumbu jalan rel tersebut Alinemen vertikal terdiri dari garis lurus dengan atau tanpa kelandaian serta lengkung vertikal berupa busur lingkaran. Letak lengkung vertikal diusahakan tidak berhimpit atau bertumpangan dengan lengkung horizontal Besar jari-jari minimum busur lingkaran (lengkung vertikal) tergantung pada besarnya kecepatan rencana yang digunakan seperti pada tabel berikut ini. Kecepatan Rencana (km/jam) Jari-jari minimum lengkung vertikal (m) > 100 8000 < 100 6000
  • 32. Gambar lengkung vertikal Busur Lingkaran
  • 33. Lengkung Vertikal dengan bentuk parabola r G G L 2 1 Menurut Hay, 1982, panjang lengkung vertikal dengan bentuk parabola dapat dihutung dengan rumus : Dengan : G1 dan G2 = dua kemiringan kelandaian yang bertemu (%) L = Panjang lengkung dalam kelipatan 100 ft r = tingkat perubahan kemiringan (%) tiap 100 ft r = 0.10 untuk lengkung cembung r = 0.05 untuk lengkung cekung Vazirani damm Chandola (1981) menyatakan hal yang sama dengan panjang lengkung menggunakan kelipatan 30 m
  • 34. Kelandaian Kelompok kelandaian : Landai Penentu : Kelompok Kelandaian () Lintas Datar 0 10 Lintas Pegunungan 10 40 Lintas dengan Rel gigi 40 - 80 Kelas jalan Rel Kelandaian penentu maksimum() 1 10 2 10 3 20 4 25 5 25
  • 35. Landai Curam Landai curam adalah kelandaian dalam keadaan yang memaksa dari lintas lurus dapat melebihi landai penentu Panjang maksimum landai curam ) ( 2 2 2 Sm Sk g Vb Va l Dimana : l = panjang maksimum landai curam (m) Va = kecepatan minimum yang diijinkan di kaki ladai curam (m/detik) Vb = kecepatan minimum di puncak landai curam (m/detik) 遜 Va > Vb g = percepatan gravitasi Sk = besar landai curam () Sm = besar landai penentu ()
  • 36. CONTOH Jika pada ruas A-B dengan kelas jalan IV terdapat landai curam sebesar 30 , dengan kecepatan pada lembah/awal lereng sebesar 60 km/jam dan kecepatan pada akhir/puncak lereng sebesar 40 km/jam. Hitung panjang landai curam maksimum yang diijinkan! Jawab : l = ? Va = 60 km/jam = ........ m/s Vb = 40 km/jam = ........ m/s g = 10 m/s2 Sk = 30 Sm = 25 ) ( 2 2 2 Sm Sk g Vb Va l m l 1543 ) 025 , 0 03 , 0 ( 10 . 2 11 , 11 67 , 16 2 2
  • 37. TUGAS GEOMETRI JALAN REL Direncanakan Pembangunan jalan rel kelas III jalur tunggal dan jenis bantalan beton. Berdasarkan hasil survei diperoleh alternatif trase yang memungkinkan adalah sebagai berikut : Adapun koordinat masing-masing titik adalah sebagai berikut A : ( 1235 , 1345) B : ( 2167 , 1029) C : ( 3245 , 1029) D : ( 4037 , 1204) PERTANYAAN : a. Rencanakan perhitungan tikungan untuk titik B atau titik C (pilih salah satu) b. Tentukan stasioning titik-titik penting ( TS, SL, LS dan ST) c. Buat rencana pelebaran sepur d. Buat rencana peninggian rel e. Gambarkan potongan melintang pada bagian lurus dan bagian tikungan masing-masing 1 buah
  • 38. Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari segala rintangan dan benda penghalang yang disediakan untuk lalul lintas rangkaian kereta api. Ruang Bebas Bangunan
  • 40. Bangunan adalah ruang disisi sepur yangsenantiasa hasur bebas dari segala bangunan tetap seperti antara lain tiang semboyan, tiang listrik dan pagar Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur pada ketinggian 1 3,55 meter Jarak ruan bangunan a. Pada lintas bebas : 2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur b. Pada Emplasemen : 1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur c. Pada Jembatan 2.15 m di kiri dan kanan sumbu sepur Ruang Bangunan
  • 43. Beban Pada Jalan Rel 1. Gaya Vertikal Gaya Lokomotif Lok BB (56 ton), beban ditumpu 2 bogie, tiap bogie 2 gandar, tiap gandar 2 roda. Gaya gandar = 14 ton Lok CC (84 ton, 108 ton), beban ditumpu 2 bogie, tiap bogie 3 gandar 叩 2 roda. Gaya gandar 14, 18 ton Gaya Kereta Penumpang (Car, Coach) Berat 40 ton, 2 bogie 叩 2 gandar. Gaya gandar 10 ton Gaya Gerbong Barang (Wagon) Gaya Dinamis, akibat getaran, angin, jalan 2. Gaya Transversal (Lateral) Bekerja pada titik yang sama dengan gaya vertikal, akibat gaya sentrifugal, snake motion, & ketidakrataan geometri jalan rel. 3. Gaya Longitudinal Akibat perubahan suhu pada rel, gaya kohesi (gesekan roda dan rel, gaya rem.