Dokumen tersebut membahas tentang komponen struktur jalan rel dan pembebanan yang bekerja pada struktur tersebut. Dibahas mengenai jenis rel yang digunakan di Indonesia, konstruksi dan penampang jalan rel, serta beban vertikal, horizontal, dan lateral yang dihasilkan oleh berat kereta api yang melintas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemeliharaan dan perawatan jembatan diperlukan untuk menjaga kondisi dan umur jembatan
2. Ada dua jenis perawatan yaitu rutin dan berkala untuk menjaga kondisi awal jembatan
3. Metode perawatan meliputi pembersihan, perbaikan, dan penggantian bagian-bagian tertentu
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Hapsari Safira
油
Tugas UKD3 mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret dengan pengampu mata kuliah Ir. ARY SETYAWAN , MSc.Ph.D
Modul kuliah ini membahas pengenalan jembatan baja, termasuk pengertian jembatan, material yang digunakan khususnya baja, keuntungan menggunakan baja sebagai material jembatan, dan pembagian jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur seperti gelagar I, gelagar pelat, gelagar kotak, dan rangka. Tujuan pembelajaran adalah memahami pengertian, struktur, dan anatomi
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai pengertian, jenis-jenis, dan proses pembangunan jembatan. Soal-soal tersebut mencakup pengertian konstruksi jembatan, jenis-jenis konstruksi jembatan beserta pembedanya, serta tahapan proses pembangunan jembatan. Jawaban soal tersebut dinilai berdasarkan kunci jawaban dan skor yang diberikan.
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
油
- Distribusi modul
- Persiapan alat bantu
2. Ceramah Inti :
- Menjelaskan materi sesuai bab.
- Menggunakan alat bantu.
Mendengarkan, bertanya,
mencatat.
Proyek perluasan terminal 3 bandara Soekarno-Hatta mencakup pembangunan fasilitas baru di lahan 369.800 m2 untuk meningkatkan kapasitas bandara. Dokumen ini menjelaskan lokasi, data umum, struktur, fasilitas, manajemen proyek, dan sistem pelelangannya.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi pantai, angin, fetch, gelombang, dan karakteristik gelombang seperti deformasi meliputi refraksi, difraksi, refleksi, dan gelombang pecah.
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Analisis beban jembatan Sarjito II Yogyakarta meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu lintas, gaya rem, beban pejalan kaki, pengaruh temperatur, dan beban angin. Jembatan dirancang untuk menanggung berat beton, aspal, air hujan, serta beban tambahan seperti penerangan dan pemeliharaan. Beban lalu lintas terdiri atas beban merata dan garis yang mempengaruhi balok lantai. Gaya rem didistribusikan
Dokumen tersebut menjelaskan metode pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi di Desa Dasan Lekong, mencakup pekerjaan persiapan, pekerjaan leaning saluran, dan pembangunan pelimpah. Metode pelaksanaan mencakup pengukuran, pemasangan papan nama, penggalian tanah, pasangan batu, plesteran, siaran, dan timbunan tanah.
Sistem transportasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu fasilitas terminal, alat transportasi, sistem pemeliharaan, dan sistem manajemen yang saling terkait untuk memindahkan orang dan barang dari asal ke tujuan dengan aman, nyaman, dan efisien melalui jaringan jalan, udara, dan air.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis frekuensi data hidrologi. Tujuan analisis ini adalah menganalisis besaran atau peristiwa ekstrim seperti hujan, banjir, dan kekeringan berdasarkan frekuensi kejadiannya dengan menerapkan distribusi kemungkinan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah perhitungan analisis frekuensi seperti pemilihan agihan frekuensi, pengujian parameter statistik, dan
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Saiful Muk...Luhur Moekti Prayogo
油
Makalah ini membahas tentang sistem navigasi dan peta nautical chart. Sistem navigasi berfungsi untuk menentukan posisi kapal dan merencanakan pelayaran sementara peta nautical chart berisi informasi penting untuk keselamatan berlayar seperti kedalaman, konfigurasi pantai, dan sarana bantu navigasi. Kartografi kelautan digunakan untuk menyajikan informasi tersebut dalam peta laut."
Dokumen tersebut memberikan pedoman pemeliharaan dan penanganan jembatan yang mencakup pemeliharaan rutin, periodik, rehabilitasi, dan penggantian. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi pengumpulan data jembatan dan pedoman yang harus digunakan dalam pemeliharaan jembatan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jalan Rel:
KELOMPOK 1
NISA HANIF
ALIF RAFLI ABDILLAH
AGUNG MADANI
KELAS REGULER A
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Mata kuliah Perencanaan Jalan Rel membahas tentang sejarah dan perkembangan jalan rel dari masa ke masa, konstruksi jalan rel, sambungan jalan rel dan pembagian jalan rel, perencanaan geometrik jalan rel, serta penyelidikan lapangan struktur subgrade jalan rel dan perancangan geometrik jalan rel. Mahasiswa juga akan mempelajari tentang prasarana jalan rel, struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, komponen rel dan penambatnya, bantalan rel, dan struktur balas. Selain itu, mahasiswa akan mempelajari tentang sistem perawatan jalan rel di Indonesia.
Mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa teknik sipil yang ingin mempelajari lebih dalam tentang perencanaan jalan rel. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek terkait jalan rel, mulai dari sejarah dan perkembangan, konstruksi, hingga perawatan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari tentang perencanaan geometrik jalan rel, yang meliputi perencanaan dimensi dan karakteristik jalan rel. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari tentang struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, sehingga dapat merancang struktur jalan rel yang aman dan tahan lama.
Dalam perkembangan transportasi di Indonesia, pengembangan sarana transportasi menggunakan kereta api semakin berkembang. Oleh karena itu, mata kuliah Perencanaan Jalan Rel sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa teknik sipil dalam menghadapi tantangan pengembangan jalan rel di masa depan.
Proyek perluasan terminal 3 bandara Soekarno-Hatta mencakup pembangunan fasilitas baru di lahan 369.800 m2 untuk meningkatkan kapasitas bandara. Dokumen ini menjelaskan lokasi, data umum, struktur, fasilitas, manajemen proyek, dan sistem pelelangannya.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi pantai, angin, fetch, gelombang, dan karakteristik gelombang seperti deformasi meliputi refraksi, difraksi, refleksi, dan gelombang pecah.
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Analisis beban jembatan Sarjito II Yogyakarta meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu lintas, gaya rem, beban pejalan kaki, pengaruh temperatur, dan beban angin. Jembatan dirancang untuk menanggung berat beton, aspal, air hujan, serta beban tambahan seperti penerangan dan pemeliharaan. Beban lalu lintas terdiri atas beban merata dan garis yang mempengaruhi balok lantai. Gaya rem didistribusikan
Dokumen tersebut menjelaskan metode pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi di Desa Dasan Lekong, mencakup pekerjaan persiapan, pekerjaan leaning saluran, dan pembangunan pelimpah. Metode pelaksanaan mencakup pengukuran, pemasangan papan nama, penggalian tanah, pasangan batu, plesteran, siaran, dan timbunan tanah.
Sistem transportasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu fasilitas terminal, alat transportasi, sistem pemeliharaan, dan sistem manajemen yang saling terkait untuk memindahkan orang dan barang dari asal ke tujuan dengan aman, nyaman, dan efisien melalui jaringan jalan, udara, dan air.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis frekuensi data hidrologi. Tujuan analisis ini adalah menganalisis besaran atau peristiwa ekstrim seperti hujan, banjir, dan kekeringan berdasarkan frekuensi kejadiannya dengan menerapkan distribusi kemungkinan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah perhitungan analisis frekuensi seperti pemilihan agihan frekuensi, pengujian parameter statistik, dan
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
Dokumen tersebut membahas tentang jembatan, mulai dari pengertian, fungsi, klasifikasi, spesifikasi, dan jenis konstruksi jembatan. Jembatan diklasifikasikan berdasarkan keberadaan, fungsi, material, bentuk struktur, daktililitas, lantai kendaraan, dan lama penggunaan. Spesifikasi jembatan mencakup struktur atas, struktur bawah, dan bangunan pelengkap. Jenis konstruksi jembatan antara lain beam
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Saiful Muk...Luhur Moekti Prayogo
油
Makalah ini membahas tentang sistem navigasi dan peta nautical chart. Sistem navigasi berfungsi untuk menentukan posisi kapal dan merencanakan pelayaran sementara peta nautical chart berisi informasi penting untuk keselamatan berlayar seperti kedalaman, konfigurasi pantai, dan sarana bantu navigasi. Kartografi kelautan digunakan untuk menyajikan informasi tersebut dalam peta laut."
Dokumen tersebut memberikan pedoman pemeliharaan dan penanganan jembatan yang mencakup pemeliharaan rutin, periodik, rehabilitasi, dan penggantian. Dokumen tersebut juga menjelaskan strategi pengumpulan data jembatan dan pedoman yang harus digunakan dalam pemeliharaan jembatan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan tebal perkerasan jalan raya yang meliputi: (1) kriteria jalan yang akan direncanakan, (2) analisis lalu lintas untuk menentukan lintas ekuivalen, (3) penetapan indeks tabel perkerasan, (4) penetapan tebal perkerasan lentur dan kaku berdasarkan analisis tersebut.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jalan Rel:
KELOMPOK 1
NISA HANIF
ALIF RAFLI ABDILLAH
AGUNG MADANI
KELAS REGULER A
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Mata kuliah Perencanaan Jalan Rel membahas tentang sejarah dan perkembangan jalan rel dari masa ke masa, konstruksi jalan rel, sambungan jalan rel dan pembagian jalan rel, perencanaan geometrik jalan rel, serta penyelidikan lapangan struktur subgrade jalan rel dan perancangan geometrik jalan rel. Mahasiswa juga akan mempelajari tentang prasarana jalan rel, struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, komponen rel dan penambatnya, bantalan rel, dan struktur balas. Selain itu, mahasiswa akan mempelajari tentang sistem perawatan jalan rel di Indonesia.
Mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa teknik sipil yang ingin mempelajari lebih dalam tentang perencanaan jalan rel. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek terkait jalan rel, mulai dari sejarah dan perkembangan, konstruksi, hingga perawatan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari tentang perencanaan geometrik jalan rel, yang meliputi perencanaan dimensi dan karakteristik jalan rel. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari tentang struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, sehingga dapat merancang struktur jalan rel yang aman dan tahan lama.
Dalam perkembangan transportasi di Indonesia, pengembangan sarana transportasi menggunakan kereta api semakin berkembang. Oleh karena itu, mata kuliah Perencanaan Jalan Rel sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa teknik sipil dalam menghadapi tantangan pengembangan jalan rel di masa depan.
Rel KA digunakan sebagai penuntun pergerakan roda kereta api. Terdiri dari permukaan rel, kepala rel, badan rel, dan kaki rel. Rel dibuat dari baja tahan aus yang kuat dan keras. Panjang rel standar 25 m, rel pendek maksimal 100 m, rel panjang minimum 200-450 m tergantung tipe rel dan bantalan. Sambungan rel harus kuat, menjaga level rel, menahan gaya lateral, elastis, dan tahan gaya longitudinal. Jenis sambungannya adalah
1. Dokumen tersebut membahas struktur jalan rel konvensional yang terdiri atas superstructure dan substructure. Superstructure meliputi rel, bantalan, dan penambat, sementara substructure meliputi balas, subbalas, dan tanah dasar.
2. Pembebanan pada struktur jalan rel terdiri atas beban vertikal, faktor dinamis, beban lateral, dan beban longitudinal. Model Beam on Elastic Foundation digunakan untuk merancang struktur jalan rel.
3. Contoh soal menunjuk
1. Geometri jalan rel meliputi lebar sepur, kelandaian, lengkung horizontal dan vertikal, serta peninggian rel. Lebar sepur di Indonesia adalah 1067 mm.
2. Ada tiga jenis lengkung horizontal: lengkung lingkaran, lengkung S, dan lengkung transisi untuk mengurangi perubahan gaya sentrifugal.
3. Peninggian rel ditentukan oleh kecepatan kereta api, jari-jari lengkung, dan stabilitas kereta api dalam berhenti. Perlebaran
Dokumen tersebut membahas tentang Shaft Plumbing pada Ilmu Ukur Tambang. Menguraikan tentang pengertian Shaft Plumbing, peralatan yang digunakan seperti kawat, plumb bobs, dan transit, serta metode-metode seperti one shaft method dan two shaft method beserta contoh pengukurannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis peralatan pengangkat dan penanganan bahan, termasuk mesin pengangkat, crane, elevator, serta fasilitas transportasi permukaan dan overhead seperti truk tanpa rel dan sistem lintasan overhead. Dibahas pula karakteristik teknis dan operasi dari berbagai peralatan tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang rel kereta api. Rel kereta api adalah logam batang yang digunakan sebagai landasan untuk kereta api dan kendaraan sejenis. Rel terbuat dari dua batang logam yang dipasang pada bantalan untuk memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian.
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdfPrizmaAdi
油
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem transmisi daya pada motor listrik, termasuk transmisi poros langsung, sabuk-puli, roda gigi, dan rantai-sproket beserta aplikasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tegangan menengah (JTM) yang merupakan bagian penting dari sistem distribusi listrik di Indonesia. JTM umumnya menggunakan tegangan 20kV dan dapat berupa saluran udara, kabel udara, atau kabel tanah. Dibahas pula proses konstruksi, penyelenggaraan, dan pemeliharaan JTM."
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
油
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
油
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
2. OUTPUT :
PROGRAM STUDI TEKNIK
Mahasiswa dapat menjelaskan komponen struktur jalan rel
dan kualitas rel yang baik berdasarkan standar yang berlaku
di Indonesia
Mahasiswa mampu untuk menjelaskan prinsip kekuatan dari
rel
Mahasiswa dapat menjelaskan pengelompokan jalan rel
berdasarkan standar yang berlaku di Indonesia
khususnya yang digunakan oleh PT.KAI
3. KOMPONEN STRUKTUR JALAN REL DAN
PEMBEBANANNYA
PROGRAM STUDI TEKNIK
Jalan rel dan Fungsinya
Tipe rel yang digunakan di Indonesia
Jenis rel menurut panjangnya
Konstruksi dan penampang melintang
jalan rel
Beban yang bekerja pada struktur jalan
rel
Sambungan rel
Pengelompokan jalan rel
4. PRINSIP PERENCANAAN JALAN REL
Sangat dipengaruhi oleh :
jumlah beban,
kecepatan maksimum
beban gandar beban yang diterima jalan rel dari satu
gandar
yaitu 18 ton
pola operasi.
PROGRAM STUDI TEKNIK
5. STRUKTUR
JALAN REL
Struktur bagian atas
PROGRAM STUDI TEKNIK
Rel
Bantalan
Penambat
Balas
Konstruksi perlintasan
dan wesel
Struktur bagian
bawah
Sub balas
Tubuh baan (badan jalan)
Drainase
Konstruksi pelindung lereng
Pangkalan jembatan dan
pilar
patok-patok batas dan tanda
8. JALAN REL DAN
FUNGSINYA
PROGRAM STUDI TEKNIK
Rel pada sepur menyediakan permukaan yang mendatar
secara
menerus untuk gerakan kereta api
Rel pada sepur sebagai jalan kecil yang halus dan
rata dan mempunyai kofisien gesek yang kecil.
Rel bekerja sebagai pemandu arah jalannya kereta api
Rel bekerja memikul tekanan vertikal akibat beban
kereta api, termasuk gaya akibat pengereman dan gaya
akibat termal
Rel bekerja meneruskan semua beban kereta api ke
area yang luas pada tubuh ban melalui bantalan dan
balas.
( disarikan dari M.M.AGARWAL pada buku INDIAN RAILWAY TRACK )
9. KLASIFIKASI REL
MENURUT LEBAR SEPUR
A. Sepur standar (standard gauge), memiliki lebar sepur
1435 mm
B. Sepur lebar (broad gauge), memiliki lebar sepur > 1435
mm
C. Sepur sempit (narrow gauge), memiliki lebar sepur <
1435 mm
PROGRAM STUDI TEKNIK
10. KLASIFIKASI REL
PROGRAM STUDI TEKNIK
MENURUT KECEPATAN
MAKSIMUM
Kelas Jalan Rel Kecepatan
Maksimum
(km/jam)
I
II
III
I
V
V
120
110
100
90
80
11. KLASIFIKASI REL
PROGRAM STUDI TEKNIK
MENURUT
KELANDAIAN
KELOMPOK LINTAS
JALAN REL
KELANDAIAN
()
Lintas datar
Lintas Pegunungan
Lintas dengan rel
gigi
0-10
10-40
40-80
MENURUT JUMLAH JALUR
Jalur tunggal (single track), jumlah lajur pada lintasan bebas
hanya 1 dan digunakan untu melayani lalu lintas 2 arah.
Jalur ganda (double track), jumlah jalur pada lintas bebas
terdiri dari dua buah, masing-masing jalur hanya digunakan
untuk arus kereta api dari satu arah saja.
13. STANDAR JALAN REL INDONESIA
Sejak tahun 1977, untuk keperluan pemeliharaan jalan, PT.KAI
mengikuti klasifikasi lintas menurut UIC yang memperhatikan
volume lalu lintas dan kondisi jalannya (terdiri dari golongan 1
sampai 9)
PROGRAM STUDI TEKNIK
14. Syarat profil rel yang baik
PROGRAM STUDI TEKNIK
Momen pertahannya harus cukup besar
untuk menahan tegangan lentur akibat
tekanan roda. Sehingga irisannya
berbentuk I
Permukaan rel harus sesuai dengan
bentuk roda , sehingga keausan
lambat
Rel harus mudah ditambatkan pada
bantalan, sehingga kaki rel harus dibuat
lebar dan sisi bawahnya datar
15. Bentuk rel
1. Rel berkepala dua (double head rail)
2. Rel berkepala banteng (bull headed
rail)
3. Rel berkaki datar (flat footed rail)
Kepala
rel
Badan
rel kaki
rel PROGRAM STUDI TEKNIK
17. Kedudukan roda pada rel
Apabila jarak antara tepi dalam flens dibuat sama dengan
lebar sepur, maka flens akan menggesek tepi kepala rel.
Untuk menghindari terjadi gesekan maka jarak antara
tepi dalam kedua flens dibuat lebih kecil daripada lebar
sepurnya.
Rel dipasang dengan klemiringan 1 : 20 atau 1 : 40
disesuaikan dengan kemiringan bandase tipe roda dan
pelat landas yang digunakan
PROGRAM STUDI TEKNIK
18. Kedudukan roda pada rel
Kedudukan roda
pada saat salah
satu flens merapat
pada rel
PROGRAM STUDI TEKNIK
Kedudukan roda
pada saat
melewati tikungan
19. Tipe Rel di Indonesia
Type of Rail used in Indonesian
Railway :
a. R. 25
b. R. 33
c. NP. 34
d. P. 38
e. R.
41/42
f. R. 50
g. R.54.
Apa definisi angka tersebut
???
PROGRAM STUDI TEKNIK
20. Penampang dimensi rel
Karakteristik Rel Tipe Rel
Karakteristik Notasi /
Satuan
R 42 R 50 R 54 R 60
Tinggi Rel H (mm) 138,0 153,0 159,0 172,0
Lebar kaki B (mm) 110,0 127,0 140,0 150,0
Lebar kepala C (mm) 68,50 65,00 70,00 74,30
Tebal badan D (mm) 13,50 15,00 16,00 16,50
Tinggi kepala E (mm) 40,50 49,00 49,40 51,00
Tinggi kaki F (mm) 23,50 30,00 30,20 31,50
Jarak tepi bawah kaki
rel ke grs horisontal
dari pusat
kelengkungan badan
rel
G (mm) 72,00 76,00 74,97 80,95
Jari-jari kelengkungan
badan rel
R (mm) 320,0 500,0 508,0 120,0
Luas penampang A (cm族) 54,26 64,20 69,34 76,86
Berat rel W
(kg/m)
42,59 50,40 54,43 60,34
Momen inersia
terhadap sumbu X
cm4 1.369 1.960 2.346 3.055
Jarak tepi bawah kaki
rel ke garis netral
Yb
( mm)
68,50 71,60 76,20 80,95
PROGRAM STUDI TEKNIK
21. UKURAN DARI TIPE- TIPE
REL
53 68
58
11
0
15
9
15
3
13
8
13
8
13
4
10 11 13.
5
16
15
13.
5
R.25
R.54
R.41
R.33
90
68.
5
R.42
PROGRAM STUDI TEKNIK
11
0
70
11
0
12
7
14
0
10
5
63.
8
R.50
22. Bahan dan kekuatan rel
a. C : 0,6 0,8 %
b. Si : 0,15 0,35
%
c. Mn : 0,90 1,10
%
d. P : 0,035 %
e. S : 0,025 %
REL HARUS TAHAN AUS DAN TIDAK MUDAH RETAK
BAHAN UTAMA REL ADALAH UNSUR Fe, dan juga
mengandung Mn dan C
Chemical composition :
PROGRAM STUDI TEKNIK
Standard hardness for rail 270 BHN, for HHR (Head
Hardened Rail) reaches 350 Brinnel Hardnes Number
(BHN)
Kekuatan rel diukur dengan kuat tarik , minimum 90 kg/mm2
C berfungsi untuk memperoleh
sifat kuat dan keras dan Mn
diperlukan sebagai bahan
campuran untuk mengurangi
sifaty getas yang mudah
putus, Si mencegah keausan
23. Bahan dan kekuatan rel
Terdapat tiga macam rel tahan aus (wear resistance
WR)
menurut UIC, yaitu WR A, WR-B dan WR-C
PROGRAM STUDI TEKNIK
24. WR-A termasuk baja
berkadar Carbon tinggi
sehingga mempunyai
ketahanan terhadap
aus lebih besar.
WR-B termasuk baja
berkadar Carbon
sedang
WR-C termasuk baja
berkadar Carbon
rendah
Keausan rel diukur pada 2
arah yaitu :
Arah vertikal ( a ) dan arah
45尊 dari sumbu vertikal (
e )
Harga e maks = 0,54 h 4
Batas aus maksimum
ditentukan untuk masing-
Tipe
Rel
e maks
(mm)
a maks
(mm)
R 42
R 50
R 54
R 60
13
15
15
15
10
12
12
12
a
h
PROGRAM STUDI TEKNIK
25. Golongan UIC Batas aus vertical
(mm)
Rel 33 Rel 42
1 sampai 6 9 14
7 dan 8 dengan
lintas penumpang 9 14
7 dan 8 tanpa
lintas penumpang 10 16
9 10 16
PROGRAM STUDI TEKNIK
Jika terdapat aus melintang dan arus vertical, maka
harga batas-batas ditabel dikurangi dengan
setengahnya aus melintang itu (diukur dari sisi
dalam kepala rel), 15 mm di bawah muka rel
Jika aus
melintang pada
kepala rel sudah
sampai bulatan
kepala rel yang
bawah, maka rel
harus diganti.
Jika garis lurus yg
menyinggung sisi
dalam kepala rel
sudah aus
melintang
membentuk sudut
> 26 dengan
sudut vertikalnya,
rel harus diganti
26. Bagaimana membuat rel tahan aus ?????
Kepala rel dibuat harus lebih keras daripada
badan dan kaki relnya heat treatment
Merubah susunan kimia dari bahannya,
misalnya dengan mencampurkan dari elemen
lain, misalnya Mn
Memakai rel yang profilnya besar (banyak
digunakan pada masa sekarang)
PROGRAM STUDI TEKNIK
27. Jenis rel menurut panjangnya
PROGRAM STUDI TEKNIK
Rel standar
Awalnya di Indonesia memiliki panjang rel standar 17 m,
naumun PT.KAI sekarang menggunakan panjang rel 25 m.
Rel pendek
Dibuat dari beberapa rel standar yang disambung dengan las
di balai yasa, melalui sistem flash welding atau welded rail.
Panjang maksimum rel pendek 100 m
Rel panjang
Dibuat dari beberapa rel pendek yang disambung dengan las
di
lapangan (continuous welded rail)
28. Penentuan panjang minimum rel panjang ialah berdasarkan
pada pemuaian rel, gaya normal pada rel dan gaya lawan
bantalan , yaitu :
= 臣 蔀
Bagaimana keuntungan menggunakan rel
panjang ?
PROGRAM STUDI TEKNIK
L = panjang rel (m)
= koefisien muai panjang
T = pertambahan
temperatur
29. PRINSIP PEMBEBANAN PADA JALAN REL
PROGRAM STUDI TEKNIK
Prinsipnya, jalan rel KA harus dapat mentransfer
tekanan yang diterimanya dengan baik yang berupa
beban berat (axle load) dari rangkaian KA melintas.
Dalam arti, jalan rel KA harus tetap kokoh ketika
dilewati rangkaian KA, sehingga rangkaian KA dapat
melintas dengan cepat, aman, dan nyaman.
Roda-roda KA yang melintas akan memberikan
tekanan berupa beban berat (axle load) ke
permukaan trek rel. Oleh batang rel (rails) tekanan
tersebut diteruskan ke bantalan (sleepers) yang ada
dibawahnya. Lalu, dari bantalan akan diteruskan ke
lapisan ballast dan sub-ballast di sekitarnya.
Oleh lapisan ballast, tekanan dari bantalan ini akan
disebar ke seluruh permukaan tanah disekitarnya,
untuk mencegah amblesnya trek rel.
30. BEBAN YANG BEKERJA PADA REL
Gaya Vertikal
Gaya ini adalah gaya dominan yang menyebabkan defleksi
vertikal. Beban vertikal yang dihasilkan dari : Gaya Lokomotif,
Gaya Kereta, Gaya Gerbong. Beban vertikal diperhitungkan
berdasarkan beban gandarnya.
Gaya horizontal membujur searah sumbu sepur
Gaya ini disebabkan adanya pengereman, gesekan antara roda
dan rel, factor pemuaian dan gaya berat akibat adanya tanjakan
PROGRAM STUDI TEKNIK
31. BEBAN YANG BEKERJA PADA REL
Gaya Lateral
Gaya ini disebabkan oleh gaya sentrifugal, snake motion dan
ketidakrataan geometrik jalan rel yang bekerja pada titik yang
tidak sama dengan gaya vertikal. Gaya ini dapat menyebabkan
tercabutnya penambat rel dan anjoknya kereta api (derailment).
Besarnya gaya lateral dibatasi sebagai berikut :
Plateral / P vertikal < 1,2 atau 0,75 (kondisi aus)
PROGRAM STUDI TEKNIK
32. BEBAN YANG BEKERJA PADA REL
PROGRAM STUDI TEKNIK
Gaya horizontal tegak lurus sumbu sepur (lateral)
Gaya ini disebabkan oleh gaya sentrifugal, snake motion dan
ketidakrataan geometrik jalan rel yang bekerja pada titik yang
tidak sama dengan gaya vertikal. Gaya ini dapat menyebabkan
tercabutnya penambat rel dan anjoknya kereta api (derailment).
Besarnya gaya lateral dibatasi sebagai berikut :
Plateral / P vertikal < 1,2 atau 0,75 (kondisi aus)
35. SAMBUNGAN
REL
PROGRAM STUDI TEKNIK
Sambungan rel adalah konstruksi yang mengikat dua ujung rel ,
namun
merupakan titik lemah dari kekuatan rel itu sendiri
Persyaratan sambungan rel yang baik :
1. Kuat menahan momen ,gaya
yang bekerja, maupun
sentuhan yang ditimbulkan
roda KA
2. Mampu mengakomodasi pemuaian
rel