ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
CELL SIGNALLING/
PENGISYARATAN SEL
I.A PASCHA PARAMURTHI, S.FT, M.FIS
Cell Signaling
â–  Pengisyaratan atau Pensinyalan, adalah bagian sebuah
sistem komunikasi yang sangat kompleks pada tingkat
seluler yang mengatur aktifitas dan koordinasi antar sel.
â–  Komunikasi sel adalah proses penyampaian informasi sel
dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk mengatur
pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi jaringan,
mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta
mengkoordinasikan aktivitasnya.
â–  Sel berinteraksi dengan sel lain dengan cara komunikasi
langsung atau dengan mengirimkan sinyal kepada sel target.
Metoda Penyampaian Sinyal
â–  Tiga metode komunikasi antar sel :
1. Langsung
2. Lokal
3. Jarak jauh
Komunikasi langsung
â–  Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat
berdekatan.
â–  Komunikasi ini terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion)
atau sinyal kimia melalui hubungan yang sangat erat antara sel
satu dengan lainnya.
â–  Gap junction merupakan protein saluran khusus yang dibentuk
oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya
aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal
kimia), seperti asam amino, ATP, cAMP dalam sitoplasma kedua
sel yang berhubungan.
â–  Contohnya pertukaran ion dan garam antar sel dalam 1 jaringan.
Komunikasi lokal
â–  Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat
kimia yang dilepaskan ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk
berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal
parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin).
â–  Komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke
cairan ekstrasel yang berdekatan.
Komunikasi jarak jauh
â–  Komunikasi jarak jauh, adalah komunikasi antar sel yang
mempunyai jarak cukup jauh.
â–  Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang
dihantarkan sel saraf dan atau dengan sinyal kimia (hormon
atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah.
â–  Contohnya komunikasi yang terjadi antara hipofisa ke sel
gonad.
Interaksi Sel
â–  Komunikasi kontak langsung (autokrin)
â–  Pensinyalan parakrin
â–  Pensinyalan sinaptik
â–  Pensinyalan endokrin/ hormonal
Komunikasi kontak langsung
(autokrin)
â–  Sel dapat berkomunikasi dengan
cara kontak langsung.
â–  Sel responsif terhadap substansi
yang dihasilkan oleh sel itu sendiri.
â–  Sel target mensekresikan hormon
dan akan diterima kembali oleh sel
target tersebut, yang
konsekuensinya bisa mengaktivasi
atau menghambat sel tersebut.
â–  Contohnya komunikasi yang terjadi
ketika pertukaran ion pada sel
dalam jaringan
Pensinyalan parakrin
â–  Parakrin adalah sel penyekresi
bekerja pada sel-sel target yang
berdekatan dengan melepas
molekul regulator lokal (misalnya
faktor pertumbuhan ) kedalam
cairan luar sel.
â–  Parakrin sel mengekskresikan
subtansi yang mempengaruhi sel
lain disekitarnya.
Pensinyalan sinaptik
â–  Sinaptik adalah tipe
pensinyalan jarak jauh
melalui sistem persarafan.
â–  Sel saraf melepaskan
molekul neurotransmiter
kedalam sinapsis sehingga
merangsang sel target.
â–  Penyampaian sinyal dapat
dilakukan dengan cara
protein dari suatu sel
berikatan langsung dengan
protein lain pada sel lain.
Pensinyalan endokrin/ hormonal
â–  Hormone mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada
hewan, sel endokrin terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam
cairan tubuh yaitu darah.
â–  Sel target jauh, mengggunakan mediator hormon. Hormon dibawa
melalui pembuluh darah.
â–  Contohnya komunikasi hipofisis ke gonad, harus menggunakan
substansi tertentu untuk menghantarkan sinyal.
Tahapan komunikasi
dalam sel
â–  Tahap penerimaan (reception)
â–  Tahap pengikatan molekul (transduction)
â–  Tahap responsif (response)
Tahap penerimaan (reception)
â–  Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang
berasal dari luar sel.
â–  Sinyal kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan
dengan protein reseptor yang terletak dipermukaan atau
didalam sel.
Tahap pengikatan molekul
(transduction)
â–  Pada tahap ini molekul sinyal memiliki bentuk yang
komplamenter dengan situs reseptor yang melekat disitu
seperti anak kunci dalam gembok atau substrat dalam situs
katalitik suatu enzim.
â–  Molekul sinyal berprilaku seperti ligan, istilah molekul yang
berikatan secara spesifik dengan molekul lain, seringkali
yang berukurakan besar.
â–  Pengikatan ligan menyebabkan protein reseptor mengalami
perubahan bentuk. Umumnya efek pengikatan ligan menjadi
agregasi kedua atau lebih mengaktivasi reseptor lain
berinteraksi dengan molekul lainnya.
Tahap responsif (response)
â–  Pada tahapan ini sinyal yang ditrandusikan menyebabkan
aktivitas selular seperti aktivasi gen-gen spesifik dalam
nukleus.
Reseptor dalam
membran sel
â–  Sebagian besar molekul sinyal larut-air berikatan pada protein
reseptor dalam membran sel. Reseptor ini mentransmisikan
informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel
dengan cara mengubah bentuk saat berikatan dengan ligan.
Tiga tipe utama reseptor membran adalah:
â–  G-protein (GTP-binding protein)-coupled
receptors
â–  Reseptor tirosin-kinase (RTK)
â–  Reseptor kinase serin
â–  Integrin
G-protein (GTP-binding
protein)-coupled receptors
â–  Suatu reseptor pada sel membran yang mempunyai tujuh
helix transmembran.
â–  Penyaluran sinyal yang timbul setelah G-protein coupled
receptors berikatan dengan ligan, baru mungkin terjadi bila
G-protein ikut berperan aktif untuk mempengaruhi efektor
yang berada dibawah pengaruhnya.
Reseptor tirosin-kinase (RTK).
â–  Tirosin Kinase (TK) adalah suatu kelas enzim tersendiri, yang bertanggung jawab
terhadap fosforilasi residu tirosin pada protein sasaran.
â–  Reseptor tirosin Kinase (RTK) memegang peranan penting dalam proses transduksi
sinyal dan komunikasi antar sel.ÌýÌý
â–  RTKÌýbertindak sebagai reseptor permukaan sel untuk : faktor pertumbuhan dan
hormone yang sangat penting.
â–  RTK sebagai pengatur (regulator) proses sel normal
â–  Sisi negative, yakni perannya dalam inisiasi dan perkembangan sejmlah sel kanker.
Pada kanker tipe ini,ÌýÌýtranslokasi (pemindahan) gen menghasilkan penggabuan
protein kinase disertai aktivitas yang terkontrol.
â–  Terdapat dua macam tirosin kinase (TK) yakni:
â–  RTK yang merupakan protein transmembran yang memiliki domain diluar membrane
sel yang mampu berikatan dengan ligan serta domain didalam membrane sel yang
merupakan suatu katalitik kinase.
â–  Non-RTK yang tidak memiliki protein transmembran serta terdapat dalam sitoplasma,
inti dan bagian dalam dari membran sel. Pada G-proteincoupled receptors terdapat
tujuh helix transmembran, sedangkan reseptor tirosin kinase hanya mempunyai satu
segmen transmembran meskipun reseptor tipe ini dapat berupa monomer, dimmer
ataupun tetramer.
Reseptor kinase serin
â–  Reseptor ini berperan pada aktivitas kerja dari aktivin, TGF-
beta, mulerianinhibiting substance (MIS), dan bone
morphegenic protein (BMP).
â–  Sebagai efektor dari reseptor kinase serin adalah kinase
serin sendiri.
â–  Keluarga dari reseptor ini meneruskan signal melalui suatu
protein yang disebut sebagai smads.
â–  Protein ini dapat berperan ganda, baik berperan sebagai
penerus sinyal (transducer) maupun sebagai faktor
transkripsi.
Integrin.
â–  Hubungan antara sel dengan substrat dimediasi dengan
adanya integrin yang merupakan suatu protein
transmembran yang mempunyai tempat ikatan dengan
berbagai material ekstra sel seperti fibronektin, kolagen
ataupun proteoglikan.
â–  Pada proses inflamsi, makrofag maupun fibroblast akan
mensintesa fibronektin yang merupakan matriks protein yang
besar. Fibronektin mempunyai fungsi sebagai chemotractant
dan fungsi mitogenik untuk fibroblast.
â–  Untuk menjalankan fungsi tersebut perlu adanya ikatan
fibronektin dengan reseptor integrim pada sel mononuclear
maupun fibroblast.
Setiap reseptor pada membrane sel memiliki protein efektor dan jalur sinyal tertentu.
Efektor berperan dalam amplifikasi (peningkatan) suatu signal yang timbul akibat
adanya ikatan suatu ligan dengan reseptor spesifik pada membran sel.
Reseptor Dalam
Intraseluler
â–  Reseptor intraseluler adalah reseptor protein yang tidak berada
pada membran sel melainkan pada sitoplasma atau nukleus.
Berada didalam sel (sitoplasma) atau di nukleus sel target. Sinyal
harus melewati membran plasma terlebih dahulu sebelum bertemu
dengan reseptor jenis ini (karena ukuran molekul kecil dapat
melewati membran atau merupakan lipid sehingga terlarut dalam
membran).
â–  Untuk mencapai reseptor ini pembawa pesan kimiawi menembus
membran plasma sel target. Sinyal kimiawi dengan reseptor
intraseluler misalnya hormon steroid (testosteron) dan tiroid hewan
yang berupa lipid serta molekul gas kecil oksida nitrat.
â–  Memiliki dua tempat ikatan yaitu yang berikatan dengan
hormon atau ligan dan yang berikatan dengan bagian
spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan
transkripsi gen.
Mekanisme jalur transduksi
sinyal
a. Molekul yang merelay sinyal dari reseptor ke respon disebut molekul relay
(sebagian besar merupakan protein).
b. Molekul sinyal awal secara fisik tidak dilewatkan jalur pensinyalan (molekul
sinyal bahkan tidak pernah masuk sel).
â– Pada tiap tahap sinyal ditransduksi menjadi bentuk berbeda yaitu berupa
perubahan konformasi suatu protein yang disebabkan oleh fosforilasi.
â– Fosforilasi protein merupakan suatu cara pengaturan yang umum dalam sel dan
merupakan mekanisme utama transduksi sinyal.
â– Respon akhir sel terhadap sinyal ekstraseluler disebut respon keluaran. Respon
sel terhadap sinyal berfungsi untuk mengatur aktivitas dalam sitoplasma atau
transkripsi dalam nukleus. Kekhususan pensinyalan sel menentukan molekul
sinyal apa yang akan diresponnya dan sifat responnya.
â–  Respons sel memiliki dua manfaat penting: jalur itu
mengamplifikasi sinyal (dan responsnya juga) serta
menyediakan titik-titik yang berbeda, tempat respons
sel dapat di regulasi.
â–  Ini memungkinkan kordinasi jalur pensinyalan dan juga
berkontribusi dalam kespesifikan respons.
â–  Efisiensi keseluruhan respons juga dapat di tingkatkan
oleh protein perencah.
â–  Terakhir, titik krusial penajaman respons adalah
pemutusan sinyal.
Amplifikasi Sinyal
â–  Kaskade enzim yang rumit mengamplifikasi respons sel
terhadap suatu sinyal. Pada setiap langkah katalitik dalam
kasakade ini, jumlah produk yang teraktivasi jauh lebih besar
pada tahap sebelumya. Misalnya, setiap molekul adenilil
siklase mengkatalisis pembentukan banyak molekul cAMP,
setiap protein kinase A memfosforilasi banyak molekul
kinase berikutnya dalam jalur, dan seterusnya.efek
amplifikasi, sejumlah kecil molekul epinefrin yang berkaitan
dengan reseptor pada permukaan sel hati atau sel otot dapat
menyebabkan pelepasan ratusan juta molekul glukosa dari
glikogen.
Kespesifikan pensinyalan sel
dan kordinasi respons
â–  Ambilah contoh dua sel yang berbeda dalam tubuh anda sel
hati dan sel otot jantung. Keduanya bersentuhan dengan
aliran darah sehingga terpapar terus menerus ke banyak
molekul hormone yang berbeda , dan regulator lokal yang di
sekresikan oleh sel-sel didekatnya. Akan tetapi sel hati hanya
akan merespons beberapa jenis sinyal dan mengabaikan
sinyal yang lain; demikian pula pada sel jantung(ini
disebabkan karna jenis sel yang berbeda menyalakan
kumpulan gen yang berbada.) dengan demikian, dua sel yang
merespons secara berbeda terhadap sinyal yang sama
memiliki perbedaan satu atau lebih protein yang menangani
dan merespons sinyal tersebut.
Efisiensi pensinyalan
â–  Efisiensi pensinyalan: protein perancah dan kompleks
pensinyalan
â–  Efisiensi sinyal pada kasus dapat di tingkatkan oleh keberadaan
protein perancah (scaffolding protein), protein relai besar yang di
lekati oleh beberapa protein relai lain secara bersamaan.
â–  Misalnya, satu protein perancah yang di isolasi dari sel otak
mencit memegang tiga protein kinase dan membawa kinase-
kinase ini bersamanya ketika protein perancah itu berikatan
dengan reseptor membran teraktivasi yang sesuai: dengan
demikian, protein perancah memfasilitasi satu kaskade
fosforilasi sepesifik, faktanya para peneliti menemukan protein
perancah dalam sel otak yang secara permanen memegang
bersama jejaring-jejaring protein jalur pensinyalan pada sinapsis.
‘hardwiring’ ini meningkatkan kecepatan dan akurasi transfer
sinyal antar sel, karna laju interaksi antarprotein tidak dibatasi
oleh difusi.
Pemutusan sinyal
â–  Agar sel dari suatu organisme multi selular tetap waspada dan
mampu merespons sinyal-sinyal yang datang, setiap perubahan
molecular dalam jalur pensinyalannya harus berlangsung hanya
dalam waktu singkat.
â–  Seperti pada contoh kolera, jika satu komponen jalur pensinyalan
terkunci dalam suatu kondisi, baik itu aktif maupun iakatif,
organisme dapat merasakan akibat yang sangat gawat.
â–  Dengan demikian, kunci kemampuan sel untuk bisa terus menerus
unntuk menerima regulasi oleh sinyal adalah perubahann yang
disebabkan oleh sinyal itu harus bersifat bolak-balik; semakin
rendah konsentrasi molekul sinyal, semakin sedikit pula yang akan
terikat dalam suatu saat.
â–  Ketika molekul sinyal meninggalkan reseptor, reseptor kembali ke
bentuk inaktif. Melalui cara yang berfariasi, molekul relai kemudian
kembali ke bentuk inakatif; aktifitas GTPase yang merupakann
bagian interistik datri protein G akan menghidrolisis GTP yang terikat
enzim fosfodiesterase mengubah cAMP menjadi AMP.
Kortikosteroid
â–  Suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di bagian
korteks kelenjar adrenal sebagai respon atas hormon
adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar
hipofisis, dan rangsangan angiotensin II.
â–  Kortikosteroid disintesis pada korteks kelenjar adrenal
â–  Kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Glukokortikoid (Kortisol)
2. Mineralokortikoid (Aldosteron)
â–  Glukokortikoid (contohnya kortisol) yang berperan dalam
pengendalian metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
memiliki efek anti inflamasi dengan cara menghambat enzim
fosfolipase A2, serta dapat pula menurunkan kinerja
eosinofil.
â–  Mineralokortikoid (contohnya aldosteron), yang berfungsi
mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara retensi air dan
garam di ginjal.
Manfaat kortikosteroid bagi
tubuh organisme :
â–  Metabolisme protein, karbohidrat, lemak dan asam
nukleat
â–  Inflamasi & respon imun
â–  Distribusi & sekresi air dan mineral
â–  Sekresi adrenocorticotrophic hormone (ACTH) dari
kelenjar pituitary
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot (20)

Isolasi DNA
Isolasi DNAIsolasi DNA
Isolasi DNA
namaku_ismar
Ìý
KOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SELKOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SEL
FitriDamayanti9
Ìý
Sediaan
SediaanSediaan
Sediaan
Gifson Aguin
Ìý
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
Ratna Kristiani
Ìý
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
Universities Pendidikan Ganesha
Ìý
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
Ìý
Membran plasma
Membran plasmaMembran plasma
Membran plasma
Abulkhair Abdullah
Ìý
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
Vivi Yunisa
Ìý
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
Ìý
Aktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroidAktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroid
Health
Ìý
Sitohistoteknologi
SitohistoteknologiSitohistoteknologi
Sitohistoteknologi
Risa Wahyuningsih
Ìý
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Ìý
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
pdspatologikliniksby
Ìý
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
rebolegi
Ìý
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
adeputra93
Ìý
NUKLEUS
NUKLEUSNUKLEUS
NUKLEUS
dewisetiyana52
Ìý
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
Tidar University
Ìý
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Rukmana Suharta
Ìý
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
Uswatun Khasanah
Ìý
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
Ratna Kristiani
Ìý
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
Ìý
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
Vivi Yunisa
Ìý
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
Ìý
Aktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroidAktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroid
Health
Ìý
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Ìý
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
rebolegi
Ìý
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
adeputra93
Ìý
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
Tidar University
Ìý
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Rukmana Suharta
Ìý

Similar to Cell signal dan kortikosteroid (20)

TM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptxTM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptx
16KaylaNasyaTsabitaX
Ìý
TM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptxTM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptx
MuqorramaHasanah
Ìý
Cell interaction
Cell interactionCell interaction
Cell interaction
Yuningsih Yuningsih
Ìý
Proses-proses Biologi
Proses-proses BiologiProses-proses Biologi
Proses-proses Biologi
ilmanafia13
Ìý
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptxKontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
YulizaAriani1
Ìý
Komunikasi antar sel
Komunikasi antar selKomunikasi antar sel
Komunikasi antar sel
immawan_mansur
Ìý
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
IrmaKusumastuti
Ìý
Komunikasi Sel
Komunikasi SelKomunikasi Sel
Komunikasi Sel
Rian Hari Suharto
Ìý
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
fikri asyura
Ìý
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusia
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusiaKomunikasi antar sel dalam tubuh manusia
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusia
revigama1
Ìý
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptxKomunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
RobySambeyano
Ìý
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptxKomunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
AprilianaDianNingsih1
Ìý
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
ssuserad46a5
Ìý
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
DesirinnawatiSinaga
Ìý
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxddddddddddddddddddddddddReseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
devahimerharsep
Ìý
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
AdilahAfifah2
Ìý
Membran Transpor
Membran TransporMembran Transpor
Membran Transpor
Juni Royntan Tampubolon
Ìý
1. organisasi sel
1. organisasi sel1. organisasi sel
1. organisasi sel
Septian Muna Barakati
Ìý
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx
hanik mariana
Ìý
TM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptxTM 7. Komunikasi Sel.pptx
TM 7. Komunikasi Sel.pptx
MuqorramaHasanah
Ìý
Proses-proses Biologi
Proses-proses BiologiProses-proses Biologi
Proses-proses Biologi
ilmanafia13
Ìý
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptxKontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
YulizaAriani1
Ìý
Komunikasi antar sel
Komunikasi antar selKomunikasi antar sel
Komunikasi antar sel
immawan_mansur
Ìý
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-7 5.pptx______
IrmaKusumastuti
Ìý
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
fikri asyura
Ìý
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusia
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusiaKomunikasi antar sel dalam tubuh manusia
Komunikasi antar sel dalam tubuh manusia
revigama1
Ìý
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptxKomunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
RobySambeyano
Ìý
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptxKomunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
Komunikasi-sel-Pertemuan-Ke-7.pptx
AprilianaDianNingsih1
Ìý
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
ssuserad46a5
Ìý
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
DesirinnawatiSinaga
Ìý
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxddddddddddddddddddddddddReseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
devahimerharsep
Ìý
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
AdilahAfifah2
Ìý
1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx1. Cell Structures and their function.pptx
1. Cell Structures and their function.pptx
hanik mariana
Ìý

Recently uploaded (20)

RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
Ìý
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
Ìý
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Ìý
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Ìý
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Ìý
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
Ìý
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Ìý
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptxProgram Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
Ìý
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
Ìý
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
SantaMartina2
Ìý
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMASOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
ZulfikarRidwan2
Ìý
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad
Ìý
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib MuhammadChapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
Ìý
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Ìý
Chapter 1 - Network Security.pptx
Chapter 1 -        Network Security.pptxChapter 1 -        Network Security.pptx
Chapter 1 - Network Security.pptx
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologikebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
SofiaArdani
Ìý
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
HariSucihatiHutahaea
Ìý
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
Ìý
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
Ìý
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
Ìý
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Ìý
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Ìý
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
Ìý
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Ìý
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptxProgram Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
Ìý
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
Ìý
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
BUNGAI JAKU SEMPAMA dikena bala pengajar Iban nyadika malin dalam ngajar.
SantaMartina2
Ìý
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMASOP ASESMEN MADRASAH  2025 KEMENTERIAN AGAMA
SOP ASESMEN MADRASAH 2025 KEMENTERIAN AGAMA
ZulfikarRidwan2
Ìý
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad
Ìý
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib MuhammadChapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Universitas Teknokrat Indonesia
Ìý
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
Ìý
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
Ìý
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Ìý
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologikebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
SofiaArdani
Ìý
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
MODUL-AJAR-KELAS-9-sem-GENAP kurikulum 2013
HariSucihatiHutahaea
Ìý

Cell signal dan kortikosteroid

  • 1. CELL SIGNALLING/ PENGISYARATAN SEL I.A PASCHA PARAMURTHI, S.FT, M.FIS
  • 2. Cell Signaling â–  Pengisyaratan atau Pensinyalan, adalah bagian sebuah sistem komunikasi yang sangat kompleks pada tingkat seluler yang mengatur aktifitas dan koordinasi antar sel. â–  Komunikasi sel adalah proses penyampaian informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk mengatur pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi jaringan, mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta mengkoordinasikan aktivitasnya. â–  Sel berinteraksi dengan sel lain dengan cara komunikasi langsung atau dengan mengirimkan sinyal kepada sel target.
  • 3. Metoda Penyampaian Sinyal â–  Tiga metode komunikasi antar sel : 1. Langsung 2. Lokal 3. Jarak jauh
  • 4. Komunikasi langsung â–  Komunikasi langsung, adalah komunikasi antar sel yang sangat berdekatan. â–  Komunikasi ini terjadi dengan mentransfer sinyal listrik (ion-ion) atau sinyal kimia melalui hubungan yang sangat erat antara sel satu dengan lainnya. â–  Gap junction merupakan protein saluran khusus yang dibentuk oleh protein connexin. Gap junction memungkinkan terjadinya aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul-molekul kecil (sinyal kimia), seperti asam amino, ATP, cAMP dalam sitoplasma kedua sel yang berhubungan. â–  Contohnya pertukaran ion dan garam antar sel dalam 1 jaringan.
  • 5. Komunikasi lokal â–  Komunikasi lokal, adalah komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin). â–  Komunikasi yang terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan ekstrasel yang berdekatan.
  • 6. Komunikasi jarak jauh â–  Komunikasi jarak jauh, adalah komunikasi antar sel yang mempunyai jarak cukup jauh. â–  Komunikasi ini berlangsung melalui sinyal listrik yang dihantarkan sel saraf dan atau dengan sinyal kimia (hormon atau neurohormon) yang dialirkan melalui darah. â–  Contohnya komunikasi yang terjadi antara hipofisa ke sel gonad.
  • 7. Interaksi Sel â–  Komunikasi kontak langsung (autokrin) â–  Pensinyalan parakrin â–  Pensinyalan sinaptik â–  Pensinyalan endokrin/ hormonal
  • 8. Komunikasi kontak langsung (autokrin) â–  Sel dapat berkomunikasi dengan cara kontak langsung. â–  Sel responsif terhadap substansi yang dihasilkan oleh sel itu sendiri. â–  Sel target mensekresikan hormon dan akan diterima kembali oleh sel target tersebut, yang konsekuensinya bisa mengaktivasi atau menghambat sel tersebut. â–  Contohnya komunikasi yang terjadi ketika pertukaran ion pada sel dalam jaringan
  • 9. Pensinyalan parakrin â–  Parakrin adalah sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang berdekatan dengan melepas molekul regulator lokal (misalnya faktor pertumbuhan ) kedalam cairan luar sel. â–  Parakrin sel mengekskresikan subtansi yang mempengaruhi sel lain disekitarnya.
  • 10. Pensinyalan sinaptik â–  Sinaptik adalah tipe pensinyalan jarak jauh melalui sistem persarafan. â–  Sel saraf melepaskan molekul neurotransmiter kedalam sinapsis sehingga merangsang sel target. â–  Penyampaian sinyal dapat dilakukan dengan cara protein dari suatu sel berikatan langsung dengan protein lain pada sel lain.
  • 11. Pensinyalan endokrin/ hormonal â–  Hormone mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada hewan, sel endokrin terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam cairan tubuh yaitu darah. â–  Sel target jauh, mengggunakan mediator hormon. Hormon dibawa melalui pembuluh darah. â–  Contohnya komunikasi hipofisis ke gonad, harus menggunakan substansi tertentu untuk menghantarkan sinyal.
  • 12. Tahapan komunikasi dalam sel â–  Tahap penerimaan (reception) â–  Tahap pengikatan molekul (transduction) â–  Tahap responsif (response)
  • 13. Tahap penerimaan (reception) â–  Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar sel. â–  Sinyal kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor yang terletak dipermukaan atau didalam sel.
  • 14. Tahap pengikatan molekul (transduction) â–  Pada tahap ini molekul sinyal memiliki bentuk yang komplamenter dengan situs reseptor yang melekat disitu seperti anak kunci dalam gembok atau substrat dalam situs katalitik suatu enzim. â–  Molekul sinyal berprilaku seperti ligan, istilah molekul yang berikatan secara spesifik dengan molekul lain, seringkali yang berukurakan besar. â–  Pengikatan ligan menyebabkan protein reseptor mengalami perubahan bentuk. Umumnya efek pengikatan ligan menjadi agregasi kedua atau lebih mengaktivasi reseptor lain berinteraksi dengan molekul lainnya.
  • 15. Tahap responsif (response) â–  Pada tahapan ini sinyal yang ditrandusikan menyebabkan aktivitas selular seperti aktivasi gen-gen spesifik dalam nukleus.
  • 16. Reseptor dalam membran sel â–  Sebagian besar molekul sinyal larut-air berikatan pada protein reseptor dalam membran sel. Reseptor ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk saat berikatan dengan ligan. Tiga tipe utama reseptor membran adalah: â–  G-protein (GTP-binding protein)-coupled receptors â–  Reseptor tirosin-kinase (RTK) â–  Reseptor kinase serin â–  Integrin
  • 17. G-protein (GTP-binding protein)-coupled receptors â–  Suatu reseptor pada sel membran yang mempunyai tujuh helix transmembran. â–  Penyaluran sinyal yang timbul setelah G-protein coupled receptors berikatan dengan ligan, baru mungkin terjadi bila G-protein ikut berperan aktif untuk mempengaruhi efektor yang berada dibawah pengaruhnya.
  • 18. Reseptor tirosin-kinase (RTK). â–  Tirosin Kinase (TK) adalah suatu kelas enzim tersendiri, yang bertanggung jawab terhadap fosforilasi residu tirosin pada protein sasaran. â–  Reseptor tirosin Kinase (RTK) memegang peranan penting dalam proses transduksi sinyal dan komunikasi antar sel.ÌýÌý â–  RTKÌýbertindak sebagai reseptor permukaan sel untuk : faktor pertumbuhan dan hormone yang sangat penting. â–  RTK sebagai pengatur (regulator) proses sel normal â–  Sisi negative, yakni perannya dalam inisiasi dan perkembangan sejmlah sel kanker. Pada kanker tipe ini,ÌýÌýtranslokasi (pemindahan) gen menghasilkan penggabuan protein kinase disertai aktivitas yang terkontrol. â–  Terdapat dua macam tirosin kinase (TK) yakni: â–  RTK yang merupakan protein transmembran yang memiliki domain diluar membrane sel yang mampu berikatan dengan ligan serta domain didalam membrane sel yang merupakan suatu katalitik kinase. â–  Non-RTK yang tidak memiliki protein transmembran serta terdapat dalam sitoplasma, inti dan bagian dalam dari membran sel. Pada G-proteincoupled receptors terdapat tujuh helix transmembran, sedangkan reseptor tirosin kinase hanya mempunyai satu segmen transmembran meskipun reseptor tipe ini dapat berupa monomer, dimmer ataupun tetramer.
  • 19. Reseptor kinase serin â–  Reseptor ini berperan pada aktivitas kerja dari aktivin, TGF- beta, mulerianinhibiting substance (MIS), dan bone morphegenic protein (BMP). â–  Sebagai efektor dari reseptor kinase serin adalah kinase serin sendiri. â–  Keluarga dari reseptor ini meneruskan signal melalui suatu protein yang disebut sebagai smads. â–  Protein ini dapat berperan ganda, baik berperan sebagai penerus sinyal (transducer) maupun sebagai faktor transkripsi.
  • 20. Integrin. â–  Hubungan antara sel dengan substrat dimediasi dengan adanya integrin yang merupakan suatu protein transmembran yang mempunyai tempat ikatan dengan berbagai material ekstra sel seperti fibronektin, kolagen ataupun proteoglikan. â–  Pada proses inflamsi, makrofag maupun fibroblast akan mensintesa fibronektin yang merupakan matriks protein yang besar. Fibronektin mempunyai fungsi sebagai chemotractant dan fungsi mitogenik untuk fibroblast. â–  Untuk menjalankan fungsi tersebut perlu adanya ikatan fibronektin dengan reseptor integrim pada sel mononuclear maupun fibroblast. Setiap reseptor pada membrane sel memiliki protein efektor dan jalur sinyal tertentu. Efektor berperan dalam amplifikasi (peningkatan) suatu signal yang timbul akibat adanya ikatan suatu ligan dengan reseptor spesifik pada membran sel.
  • 21. Reseptor Dalam Intraseluler â–  Reseptor intraseluler adalah reseptor protein yang tidak berada pada membran sel melainkan pada sitoplasma atau nukleus. Berada didalam sel (sitoplasma) atau di nukleus sel target. Sinyal harus melewati membran plasma terlebih dahulu sebelum bertemu dengan reseptor jenis ini (karena ukuran molekul kecil dapat melewati membran atau merupakan lipid sehingga terlarut dalam membran). â–  Untuk mencapai reseptor ini pembawa pesan kimiawi menembus membran plasma sel target. Sinyal kimiawi dengan reseptor intraseluler misalnya hormon steroid (testosteron) dan tiroid hewan yang berupa lipid serta molekul gas kecil oksida nitrat. â–  Memiliki dua tempat ikatan yaitu yang berikatan dengan hormon atau ligan dan yang berikatan dengan bagian spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan transkripsi gen.
  • 22. Mekanisme jalur transduksi sinyal a. Molekul yang merelay sinyal dari reseptor ke respon disebut molekul relay (sebagian besar merupakan protein). b. Molekul sinyal awal secara fisik tidak dilewatkan jalur pensinyalan (molekul sinyal bahkan tidak pernah masuk sel). â– Pada tiap tahap sinyal ditransduksi menjadi bentuk berbeda yaitu berupa perubahan konformasi suatu protein yang disebabkan oleh fosforilasi. â– Fosforilasi protein merupakan suatu cara pengaturan yang umum dalam sel dan merupakan mekanisme utama transduksi sinyal. â– Respon akhir sel terhadap sinyal ekstraseluler disebut respon keluaran. Respon sel terhadap sinyal berfungsi untuk mengatur aktivitas dalam sitoplasma atau transkripsi dalam nukleus. Kekhususan pensinyalan sel menentukan molekul sinyal apa yang akan diresponnya dan sifat responnya.
  • 23. â–  Respons sel memiliki dua manfaat penting: jalur itu mengamplifikasi sinyal (dan responsnya juga) serta menyediakan titik-titik yang berbeda, tempat respons sel dapat di regulasi. â–  Ini memungkinkan kordinasi jalur pensinyalan dan juga berkontribusi dalam kespesifikan respons. â–  Efisiensi keseluruhan respons juga dapat di tingkatkan oleh protein perencah. â–  Terakhir, titik krusial penajaman respons adalah pemutusan sinyal.
  • 24. Amplifikasi Sinyal â–  Kaskade enzim yang rumit mengamplifikasi respons sel terhadap suatu sinyal. Pada setiap langkah katalitik dalam kasakade ini, jumlah produk yang teraktivasi jauh lebih besar pada tahap sebelumya. Misalnya, setiap molekul adenilil siklase mengkatalisis pembentukan banyak molekul cAMP, setiap protein kinase A memfosforilasi banyak molekul kinase berikutnya dalam jalur, dan seterusnya.efek amplifikasi, sejumlah kecil molekul epinefrin yang berkaitan dengan reseptor pada permukaan sel hati atau sel otot dapat menyebabkan pelepasan ratusan juta molekul glukosa dari glikogen.
  • 25. Kespesifikan pensinyalan sel dan kordinasi respons â–  Ambilah contoh dua sel yang berbeda dalam tubuh anda sel hati dan sel otot jantung. Keduanya bersentuhan dengan aliran darah sehingga terpapar terus menerus ke banyak molekul hormone yang berbeda , dan regulator lokal yang di sekresikan oleh sel-sel didekatnya. Akan tetapi sel hati hanya akan merespons beberapa jenis sinyal dan mengabaikan sinyal yang lain; demikian pula pada sel jantung(ini disebabkan karna jenis sel yang berbeda menyalakan kumpulan gen yang berbada.) dengan demikian, dua sel yang merespons secara berbeda terhadap sinyal yang sama memiliki perbedaan satu atau lebih protein yang menangani dan merespons sinyal tersebut.
  • 26. Efisiensi pensinyalan â–  Efisiensi pensinyalan: protein perancah dan kompleks pensinyalan â–  Efisiensi sinyal pada kasus dapat di tingkatkan oleh keberadaan protein perancah (scaffolding protein), protein relai besar yang di lekati oleh beberapa protein relai lain secara bersamaan. â–  Misalnya, satu protein perancah yang di isolasi dari sel otak mencit memegang tiga protein kinase dan membawa kinase- kinase ini bersamanya ketika protein perancah itu berikatan dengan reseptor membran teraktivasi yang sesuai: dengan demikian, protein perancah memfasilitasi satu kaskade fosforilasi sepesifik, faktanya para peneliti menemukan protein perancah dalam sel otak yang secara permanen memegang bersama jejaring-jejaring protein jalur pensinyalan pada sinapsis. ‘hardwiring’ ini meningkatkan kecepatan dan akurasi transfer sinyal antar sel, karna laju interaksi antarprotein tidak dibatasi oleh difusi.
  • 27. Pemutusan sinyal â–  Agar sel dari suatu organisme multi selular tetap waspada dan mampu merespons sinyal-sinyal yang datang, setiap perubahan molecular dalam jalur pensinyalannya harus berlangsung hanya dalam waktu singkat. â–  Seperti pada contoh kolera, jika satu komponen jalur pensinyalan terkunci dalam suatu kondisi, baik itu aktif maupun iakatif, organisme dapat merasakan akibat yang sangat gawat. â–  Dengan demikian, kunci kemampuan sel untuk bisa terus menerus unntuk menerima regulasi oleh sinyal adalah perubahann yang disebabkan oleh sinyal itu harus bersifat bolak-balik; semakin rendah konsentrasi molekul sinyal, semakin sedikit pula yang akan terikat dalam suatu saat. â–  Ketika molekul sinyal meninggalkan reseptor, reseptor kembali ke bentuk inaktif. Melalui cara yang berfariasi, molekul relai kemudian kembali ke bentuk inakatif; aktifitas GTPase yang merupakann bagian interistik datri protein G akan menghidrolisis GTP yang terikat enzim fosfodiesterase mengubah cAMP menjadi AMP.
  • 28. Kortikosteroid â–  Suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di bagian korteks kelenjar adrenal sebagai respon atas hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis, dan rangsangan angiotensin II. â–  Kortikosteroid disintesis pada korteks kelenjar adrenal â–  Kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Glukokortikoid (Kortisol) 2. Mineralokortikoid (Aldosteron)
  • 29. â–  Glukokortikoid (contohnya kortisol) yang berperan dalam pengendalian metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, memiliki efek anti inflamasi dengan cara menghambat enzim fosfolipase A2, serta dapat pula menurunkan kinerja eosinofil. â–  Mineralokortikoid (contohnya aldosteron), yang berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara retensi air dan garam di ginjal.
  • 30. Manfaat kortikosteroid bagi tubuh organisme : â–  Metabolisme protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat â–  Inflamasi & respon imun â–  Distribusi & sekresi air dan mineral â–  Sekresi adrenocorticotrophic hormone (ACTH) dari kelenjar pituitary