Komunikasi antarsel diperantarai oleh perantara kimia yang terikat pada reseptor protein permukaan sel. Ada beberapa jenis komunikasi antarsel seperti komunikasi neural, parakrin, dan endokrin yang melibatkan perantara kimia dalam cairan ekstraseluler. Proses komunikasi antarsel meliputi penerimaan sinyal, transduksi, dan respon sel. AMP siklik dan ion kalsium berperan sebagai mesenjer kedua dalam transduksi sinyal intraseluler.
1. Cells communicate with each other through signaling molecules that bind to specific receptors on target cells.
2. Signaling cells produce extracellular signaling molecules that are detected by receptors on target cells, triggering intracellular signaling pathways that elicit responses in the target cells.
3. The same signaling molecule can have different effects on different target cell types depending on the intracellular signaling pathways activated.
Materi tersebut membahas dua materi genetik utama yaitu DNA dan RNA. DNA menyimpan informasi genetik dalam bentuk kode basa nitrogen dan terdiri atas deoksiribosa, fosfat, serta basa nitrogen. RNA berperan sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik melalui transkripsi dan translasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antar sel, dimana sel dapat berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan sinyal. Terdapat 3 jenis komunikasi sel yaitu autokrin (komunikasi diri sendiri), parakrin (komunikasi antar sel dalam jarak dekat), dan endokrin (komunikasi jarak jauh melalui pembuluh darah). Proses komunikasi melibatkan pelepasan ligand oleh sel pengirim, penerimaan ligand oleh reseptor di sel
Dokumen tersebut membahas tentang kloning gen, yang merupakan proses untuk mengisolasi, memurnikan, dan memperbanyak gen tertentu dari suatu organisme. Metode yang digunakan meliputi pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, penyisipan gen ke dalam vektor seperti plasmid, dan transformasi ke dalam sel inang untuk mereplikasi DNA.
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah proses sintesis enzimatik untuk melipatgandakan sekuens nukleotida tertentu secara in vitro. PCR digunakan untuk amplifikasi urutan nukleotida, menentukan mutasi DNA, bidang forensik, dan melacak asal usul seseorang. PCR bekerja melalui tahapan denaturasi, annealing, dan polimerisasi untuk membentuk cetakan DNA secara berulang.
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imunologik dan autoimunitas. Toleransi imunologik adalah ketika sistem kekebalan tubuh tidak bereaksi terhadap antigen diri sendiri, sementara autoimunitas terjadi ketika sistem kekebalan malah menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Dokumen ini menjelaskan berbagai mekanisme toleransi limfosit T dan B baik secara sentral maupun perifer, seperti anergi, delesi, dan regulasi oleh sel T
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang teraktivasi secara berurutan untuk melakukan lisis sel, opsonisasi, dan memicu respon inflamasi. Sedangkan sitokin adalah polipeptida yang dihasilkan sel sebagai respon terhadap antigen untuk mengatur respon imun dan inflamasi. Beberapa sitokin utama meliputi IL-1, IL-2, IL-6, TNF, dan IFN yang memiliki peran
Dokumen tersebut membahas tentang kurva standar dan larutan standar yang digunakan dalam standarisasi dan kalibrasi alat atau larutan untuk analisis kimia. Kurva standar menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan dengan absorbansi larutan, sementara larutan standar memiliki konsentrasi yang diketahui dan digunakan untuk analisis volumetrik. Dokumen ini juga menjelaskan metode kalibrasi seperti kurva kalibrasi, metode ad
Dokumen tersebut membahas tentang transport zat melalui membran sel, yang mencakup proses difusi, osmosis, dan transport aktif serta jenis-jenisnya seperti transport aktif primer, sekunder ko-transport, dan counter transport.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Sel darah merah membawa oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh. Hematologi mempelajari darah dan penyakitnya. Darah terdiri dari sel-sel dan plasma yang mengangkut zat gizi, hasil metabolisme, dan antibodi. Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi. Pembekuan darah menghentikan perdarahan akibat cedera pembuluh darah.
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia tubuh. Enzim bekerja secara spesifik dan memiliki daya katalitik yang sangat besar. Sifat dan klasifikasi enzim ditentukan oleh jenis reaksi yang dikatalisisnya.
Proses replikasi DNA melibatkan pemisahan untaian ganda DNA menjadi dua untaian tunggal, pembentukan garpu replikasi, dan sintesis DNA baru. Terdapat tiga hipotesis awal mekanisme replikasi sebelum dibuktikan model semikonservatif. Replikasi melibatkan enzim helikase, DNA polimerase, primase, dan DNA ligase.
Organisme multiseluler membutuhkan komunikasi antar sel untuk mempertahankan homeostasis. Komunikasi dilakukan melalui pelepasan molekul sinyal seperti hormon dan neurotransmitter yang akan mengaktivasi reseptor di sel sasaran dan memicu respons melalui jalur transduksi sinyal.
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah proses sintesis enzimatik untuk melipatgandakan sekuens nukleotida tertentu secara in vitro. PCR digunakan untuk amplifikasi urutan nukleotida, menentukan mutasi DNA, bidang forensik, dan melacak asal usul seseorang. PCR bekerja melalui tahapan denaturasi, annealing, dan polimerisasi untuk membentuk cetakan DNA secara berulang.
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imunologik dan autoimunitas. Toleransi imunologik adalah ketika sistem kekebalan tubuh tidak bereaksi terhadap antigen diri sendiri, sementara autoimunitas terjadi ketika sistem kekebalan malah menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Dokumen ini menjelaskan berbagai mekanisme toleransi limfosit T dan B baik secara sentral maupun perifer, seperti anergi, delesi, dan regulasi oleh sel T
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang teraktivasi secara berurutan untuk melakukan lisis sel, opsonisasi, dan memicu respon inflamasi. Sedangkan sitokin adalah polipeptida yang dihasilkan sel sebagai respon terhadap antigen untuk mengatur respon imun dan inflamasi. Beberapa sitokin utama meliputi IL-1, IL-2, IL-6, TNF, dan IFN yang memiliki peran
Dokumen tersebut membahas tentang kurva standar dan larutan standar yang digunakan dalam standarisasi dan kalibrasi alat atau larutan untuk analisis kimia. Kurva standar menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan dengan absorbansi larutan, sementara larutan standar memiliki konsentrasi yang diketahui dan digunakan untuk analisis volumetrik. Dokumen ini juga menjelaskan metode kalibrasi seperti kurva kalibrasi, metode ad
Dokumen tersebut membahas tentang transport zat melalui membran sel, yang mencakup proses difusi, osmosis, dan transport aktif serta jenis-jenisnya seperti transport aktif primer, sekunder ko-transport, dan counter transport.
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Sel darah merah membawa oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh. Hematologi mempelajari darah dan penyakitnya. Darah terdiri dari sel-sel dan plasma yang mengangkut zat gizi, hasil metabolisme, dan antibodi. Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi. Pembekuan darah menghentikan perdarahan akibat cedera pembuluh darah.
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia tubuh. Enzim bekerja secara spesifik dan memiliki daya katalitik yang sangat besar. Sifat dan klasifikasi enzim ditentukan oleh jenis reaksi yang dikatalisisnya.
Proses replikasi DNA melibatkan pemisahan untaian ganda DNA menjadi dua untaian tunggal, pembentukan garpu replikasi, dan sintesis DNA baru. Terdapat tiga hipotesis awal mekanisme replikasi sebelum dibuktikan model semikonservatif. Replikasi melibatkan enzim helikase, DNA polimerase, primase, dan DNA ligase.
Organisme multiseluler membutuhkan komunikasi antar sel untuk mempertahankan homeostasis. Komunikasi dilakukan melalui pelepasan molekul sinyal seperti hormon dan neurotransmitter yang akan mengaktivasi reseptor di sel sasaran dan memicu respons melalui jalur transduksi sinyal.
Kelompok 1 terdiri dari 6 orang. Pensinyalan seluler adalah bagian sistem komunikasi kompleks pada tingkat sel yang mengatur aktivitas dan koordinasi antarsel. Terdapat 3 tahap pensinyalan sel yaitu penerimaan, transduksi, dan respon sinyal. Dokumen ini membahas jenis reseptor seperti reseptor intraseluler dan permukaan sel serta cara komunikasi antarsel.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang dibawa ke dokter karena perkembangan motorik dan kecerdasannya kurang sesuai dengan anak sebayanya. Ibunya mengonsumsi obat antiepilepsi selama kehamilan. Berdasarkan pemeriksaan ditemukan beberapa kelainan fisik dan dokter mendiagnosis Fetal Hydantoin Syndrome."
Pensinyalan sel adalah bagian sebuah sistem komunikasi yang sangat kompleks pada tingkat seluler yang mengatur aktivitas dan koordinasi antar sel. Komunikasi sel terjadi baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler akibat dari adanya rangsangan dari luar atau dalam sel dan terjadi respon terhadap target yang melibatkan reseptor. Komunikasi sel melibatkan jalur transduksi sinyal: resepsi/penerimaan-transduksi-respon.
Teks tersebut merangkum tentang struktur dan fungsi sel secara umum. Secara singkat, sel merupakan unit terkecil yang membentuk organisme hidup, terdiri dari sel prokariot dan eukariot yang memiliki perbedaan struktur dan organel. Fungsi utama organel sel antara lain produksi energi, sintesis protein, dan pengolahan zat.
Reseptor insulin adalah reseptor transmembran yang diaktifasi oleh insulin dan terdiri atas 2 subunit α dan 2 subunit β. Ikatan insulin dan reseptor memulai fosforilasi tirosin dan aktivasi protein substrat IRS-1, memulai kaskade transduksi sinyal untuk meningkatkan transport glukosa dan sintesis glikogen melalui lintasan PI3-kinase. Mutasi gen IRS-1 dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes melitus tipe 2.
Komunikasi sel melibatkan molekul sinyal seperti protein dan lipid yang berikatan dengan reseptor sel untuk memicu respons seluler. Terdapat empat jenis komunikasi sel yakni kontak langsung, parakrin, endokrin, dan sinaptik. Proses komunikasi sel terdiri dari penerimaan sinyal, transduksi sinyal, dan respon sel. Apoptosis adalah program kematian sel yang terjadi secara normal.
Dokumen tersebut membahas tentang sel sebagai unit terkecil dalam tubuh manusia. Terdapat tiga bagian utama sel yaitu membran sel, sitoplasma beserta organel-organelnya, dan inti sel. Dokumen juga menjelaskan sejarah penemuan sel, jenis-jenis sel, organel-organel dalam sel beserta fungsinya, dan proses pembelahan sel.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
Ìý
Buku Skrap Kupasan Novel ‘Justeru Impian Di Jaring’ yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. Jaringan komunikasi antara
satu sel dengan yang lain
menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur
pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, dan lain-lain
pada berbagai jaringan
maupun organ.
2
3. SEL BERKOMUNIKASI SATU SAMA LAIN
MELALUI PERANTARA
(MESSENGER) KIMIA
ï‚ž Perantara kimia berikatan dengan
reseptor protein di permukaan sel.
ï‚ž Perantara kimia bisa masuk ke CES
(Cairan Ekstra Seluler) atau tidak
masuk ke CES (berpindah dari sel ke
sel melalui taut celah).
3
4. Komunikasi oleh
perantara dalam CES
1. Komunikasi Neural
Pada komunikasi neural, sel
saraf melepaskan molekul
neurotransmitter ke dalam
sinapsis antara sel lain.
4
6. Komunikasi oleh
perantara dalam CES
2. Komunikasi Parakrin
Pada komunikasi parakrin, sel
pensekresi bertindak pada sel
target didekatnya dengan
melepas molekul pengatur lokal
ke dalam fluida ekstraseluler.
6
8. Komunikasi oleh
perantara dalam CES
3. Komunikasi Endokrin/ Hormonal
Hormon mensinyal sel target pada jarak yang
lebih jauh. Pada hewan, sel endokrin
terspesialisasi mensekresi hormon ke dalam
cairan tubuh yaitu darah. Hormon dapat
mencapai hampir seluruh sel tubuh, tetapi jika
dengan pengatur lokal, hanya sel target
spesifik yang mengenali dan merespons sinyal
kimiawi yang diberikan.
8
10. Bentuk lain :
1. Komunikasi otokrin
Sel mensekresi perantara kimia yang dalam
situasi tertentu berikatan dengan reseptor di
sel yang sama.
2. Komunikasi jukstakrin
Perantara kimia dari satu sel diikat oleh
reseptor pada sel yang lain dan
menyebabkan kedua sel berikatan
10
11. TAHAPAN KOMUNIKASI
SEL
1. Penerimaan (reseption) , merupakan
pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel
oleh sel target. Sel kimiawi terdeteksi apabila
sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya
pada permukaan sel yang bersangkutan.
2. Transduksi, diawali dengan pengikatan
molekul sinyal mengubah protein reseptor.
Tahap transduksi ini mengubah sinyal menjadi
suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon
seluler spesifik.
11
12. Secara singkat langkah-langkah
transduksi sinyal adalah:
1. Sintesis molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal.
2. Pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi
sinyal.
3. Transpor sinyal oleh sel target.
4. Pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang
menyebabkan aktivasi reseptor tersebut.
5. nisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel.
6. Perubahan spesifik fungsi, metabolisme, atau
perkembangan sel.
7. Pembuangan sinyal yang mengakhiri respon sel.
12
13. TAHAPAN KOMUNIKASI
SEL
3. Respon, pada tahap ketiga pensinyalan
sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya
memicu respon seluler spesifik. Respon
ini dapat berupa hampir seluruh aktivitas
seluler seperti katalisis oleh suatu enzim,
penyusunan ulang sitoskeleton, atau
pengaktifan gen spesifik di dalam
nukleus.
13
14. MESENJER KEDUA
Mesenjer kedua merupakan jalur
persinyalan yang melibatkan molekul
atau ion kecil nonprotein yang terlarut-
air. Sedangkan molekul sinyal
ekstraseluler yang mengikat reseptor
membrane merupakan mesenjer
pertama jalur.
14
15. Dua mesenjer kedua yang paling
banyak digunakan ialah:
1. AMP siklik
Mesenjer kedua ini yang membawa sinyal yang diinisiasi
epinefrin dari membrane plasma sel hati atau otot ke
bagian dalam sel, dimana sinyal itu menyebabkan
pemecahan glikogen. Pengikatan epinefrin pada
membrane plasma sel hati akan meningkatkan senyawa
adenosine monofosfat siklik, yang disingkat AMP siklik
atau cAMP. cAMP ini diaktifkan oleh adenilat siklase
yang mengkatalisa perombakan ATP. cAMP atau aliran
ion tadi dapat membuat perubahan pada perilaku
sel, dan mereka disebut messenger sekunder atau
mediator intraseluler yang mana akan merangsang
metabolisme sel lewat aktivitas protein kinase.
15
16. 2. Ion kalsium
Banyak molekul sinyal pada hewan, termasuk
neurotransmitter, faktor pertumbuhan, dan sejumlah
hormon, menginduksi respon pada sel targetnya
melalui jalur transduksi sinyal yang meningkatkan
konsentrasi ion kalsium sitosolik. Peningkatan
konsentrasi ion kalsium sitosolik menyebabkan
banyak respon pada sel hewan. Sel menggunakan
ion kalsium sebagai mesenjer kedua dalam jalur
protein-G dan jalur reseptor tirosin kinase.
Dalam merespon sinyal yang direlai oleh jalur
transduksi sinyal, kadar kalsium sitosolik mungkin
meningkat, biasanya oleh suatu mekanisme yan
melepas ion kalsium dari RE biasanya jauh lebih
tinggi daripada konsentrasi dalam sitisol. Karena
kadar kalsium sitosolit rendah, perubahan kecil pada
jumlah absolute ion akan menggambarkan
persentase perubahan yang relative tinggi pada 16