More Related Content
Similar to Hukum Darah Haid Menurut Pandangan 4 Ulama Besar.pptx (20)
More from ssuserf3c3fe1 (7)
Recently uploaded (20)
Hukum Darah Haid Menurut Pandangan 4 Ulama Besar.pptx
- 1. Hukum Darah Haid Menurut Pandangan 4 Ulama Besar Pandangan Imam Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali
- 2. Pendahuluan ï‚›Pandangan mengenai darah haid dalam Islam bervariasi di antara empat mazhab besar fiqih: ï‚›1. Mazhab Hanafi ï‚›2. Mazhab Maliki ï‚›3. Mazhab Syafi'i ï‚›4. Mazhab Hanbali
- 3. Pandangan Mazhab Hanafi ï‚›Mazhab Hanafi memiliki pandangan ketat terkait darah haid: 1. Haid dianggap sah selama berlangsung antara 3 hingga 10 hari. 2. Selama haid, perempuan tidak boleh shalat, puasa, atau melakukan hubungan suami-istri. 3. Puasa wajib diganti di kemudian hari, namun shalat tidak perlu diqadha.
- 4. Pandangan Mazhab Maliki ï‚› Mazhab Maliki memiliki beberapa aturan berbeda mengenai haid: 1. Darah haid dianggap sah jika berlangsung selama minimal 1 hari. 2. Tidak boleh shalat dan puasa selama haid, dengan ketentuan puasa wajib diganti setelahnya. 3. Dilarang melakukan hubungan suami-istri selama masa haid.
- 5. Pandangan Mazhab Syafi'i ï‚› Mazhab Syafi'i memiliki ketentuan yang rinci mengenai haid: 1. Haid berlangsung minimal 1 hari dan maksimal 15 hari. 2. Shalat dan puasa dilarang selama haid, namun puasa harus diganti setelahnya. 3. Tidak boleh melakukan tawaf atau membaca Al-Quran selama haid.
- 6. Pandangan Mazhab Hanbali ï‚› Mazhab Hanbali memiliki ketentuan yang lebih sederhana mengenai haid: 1. Haid minimal berlangsung 1 hari dan maksimal 15 hari. 2. Selama haid, perempuan tidak boleh shalat atau puasa, dan puasa wajib diganti di kemudian hari. 3. Larangan hubungan suami-istri tetap berlaku selama masa haid.
- 7. Kesimpulan ï‚› Pandangan keempat ulama besar mengenai darah haid menunjukkan variasi yang tetap berlandaskan syariat Islam: 1. Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali sepakat bahwa ibadah seperti shalat dan puasa dilarang selama haid. 2. Ada sedikit perbedaan dalam durasi minimal dan maksimal haid. 3. Perempuan tetap diwajibkan mengganti puasa yang ditinggalkan selama haid.