Dokumen ini membahas percobaan jembatan Wheatstone untuk mengukur hambatan listrik yang tidak diketahui. Jembatan Wheatstone menggunakan empat hambatan yang disusun membentuk jembatan untuk mendeteksi perbedaan potensial nol di tengah rangkaian. Hambatan yang diukur dapat dihitung dengan mengatur panjang kawat pada jembatan sehingga arus galvanometer menjadi nol. Percobaan ini bertujuan memahami prinsip kerja dan pener
Dokumen tersebut membahas percobaan menggunakan jembatan Wheatstone untuk menentukan besarnya hambatan listrik yang belum diketahui. Jembatan Wheatstone merupakan metode yang membandingkan besar hambatan yang sudah diketahui dengan mengubah nilai hambatan dan panjang kawat sehingga arus galvanometer menjadi nol. Rumus yang digunakan adalah hubungan antara panjang dan hambatan kawat pada jembatan.
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
油
Eksperimen mengukur kapasitansi kapasitor menggunakan jembatan Wheatstone. Kapasitor uji dan pembanding dirangkai pada jembatan serta dihubungkan dengan sumber tegangan AC. Nilai resistansi diatur hingga tegangan titik tengah nol untuk mencari nilai kapasitansi. Hasilnya adalah kapasitansi kapasitor uji 1 sebesar 0,175.10-7 farad dan kapasitor uji 2 sebesar 0,167.10-7 far
Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangkit membangkitkan energi listrik dari sumber daya alam, sistem transmisi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke pusat beban, sedangkan sistem distribusi mendistribusikan energi ke konsumen.
Arus dan tegangan adalah variabel utama yang digunakan untuk menjelaskan perilaku rangkaian listrik. Arus adalah aliran elektron yang melewati suatu daerah, sedangkan tegangan adalah energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan muatan antara dua titik. Resistansi R dari resistor ditentukan oleh hubungan antara tegangan dan arus yang melewati resistor.
Eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki adanya medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan melihat penyimpangan jarum kompas. Faktor yang mempengaruhi medan magnetik diamati meliputi kuat arus listrik, polaritas, dan jarak kawat terhadap kompas. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel untuk menganalisis pengaruh setiap faktor.
Sistem 3 fasa digunakan secara luas dalam sistem kelistrikan karena mampu menghantarkan daya listrik yang lebih besar dan mampu memasok daya ke beban besar seperti motor. Sistem ini terdiri dari 3 bagian yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi daya. Pada sistem distribusi, tegangan 3 fasa dikonversi menjadi tegangan rendah untuk rumah tangga menggunakan trafo distribusi. Sistem ini menggunakan hubungan
Dokumen tersebut membahas dua sirkuit regulator tegangan tiga fase AC, yaitu dengan beban resistif yang dihubungkan secara bintang dan delta. Sirkuit tersebut menggunakan enam thyristor, dua per fase, untuk mengontrol aliran arus pada masing-masing fase. Dokumen tersebut juga membandingkan karakteristik gelombang tegangan pada kedua sirkuit dan menjelaskan perbedaan tegangan maksimum pada thyristor-thy
Panduan percobaan ini memberikan instruksi untuk melakukan percobaan hukum Ohm dengan mengukur hubungan antara tegangan dan arus listrik menggunakan rangkaian sederhana yang terdiri dari sumber tegangan, potensiometer, voltmeter, amperemeter, dan hambatan tetap. Langkah-langkahnya adalah mengatur potensiometer untuk menghasilkan tegangan berbeda dan mencatat nilai arus yang dihasilkan untuk membuat grafik hubun
Eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki gejala gaya gerak listrik induksi pada sebuah kumparan. Rangkaian terdiri dari kumparan 500 atau 1000 lilitan dan magnet yang digerakkan di dekatnya sambil diamati penyimpangan voltmeter. Hasilnya dicatat dalam tabel dan menunjukkan penyimpangan voltmeter lebih besar ketika magnet digerakkan lebih cepat atau kumparan memiliki lebih banyak lilitan. Hal ini membuktikan adanya
Dokumen tersebut merupakan panduan praktikum mengenai rangkaian seri resistor dan kumparan. Tujuan praktikum adalah mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian tersebut. Terdapat instruksi langkah-langkah praktikum dan tabel untuk mencatat hasil pengamatan tegangan pada resistor, kumparan, dan seluruh rangkaian pada berbagai frekuensi.
Tugas akhir semester mata kuliah Elektromagnetika meminta mahasiswa mengerjakan soal tentang medan magnet dan potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan garis, arus listrik di kawat dan solenoida, serta menghitung kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan. Tugas dikumpulkan pada 19 Juni 2017.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran hambatan menggunakan jembatan Wheatstone. Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur hambatan dengan ketelitian tinggi dengan memperhatikan syarat bahwa potensial di kedua ujung harus sama. Percobaan dilakukan untuk rangkaian seri dan paralel, dan dihitung ketelitiannya masing-masing.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangkit membangkitkan energi listrik dari sumber daya alam, sistem transmisi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke pusat beban, sedangkan sistem distribusi mendistribusikan energi ke konsumen.
Arus dan tegangan adalah variabel utama yang digunakan untuk menjelaskan perilaku rangkaian listrik. Arus adalah aliran elektron yang melewati suatu daerah, sedangkan tegangan adalah energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan muatan antara dua titik. Resistansi R dari resistor ditentukan oleh hubungan antara tegangan dan arus yang melewati resistor.
Eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki adanya medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan melihat penyimpangan jarum kompas. Faktor yang mempengaruhi medan magnetik diamati meliputi kuat arus listrik, polaritas, dan jarak kawat terhadap kompas. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel untuk menganalisis pengaruh setiap faktor.
Sistem 3 fasa digunakan secara luas dalam sistem kelistrikan karena mampu menghantarkan daya listrik yang lebih besar dan mampu memasok daya ke beban besar seperti motor. Sistem ini terdiri dari 3 bagian yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi daya. Pada sistem distribusi, tegangan 3 fasa dikonversi menjadi tegangan rendah untuk rumah tangga menggunakan trafo distribusi. Sistem ini menggunakan hubungan
Dokumen tersebut membahas dua sirkuit regulator tegangan tiga fase AC, yaitu dengan beban resistif yang dihubungkan secara bintang dan delta. Sirkuit tersebut menggunakan enam thyristor, dua per fase, untuk mengontrol aliran arus pada masing-masing fase. Dokumen tersebut juga membandingkan karakteristik gelombang tegangan pada kedua sirkuit dan menjelaskan perbedaan tegangan maksimum pada thyristor-thy
Panduan percobaan ini memberikan instruksi untuk melakukan percobaan hukum Ohm dengan mengukur hubungan antara tegangan dan arus listrik menggunakan rangkaian sederhana yang terdiri dari sumber tegangan, potensiometer, voltmeter, amperemeter, dan hambatan tetap. Langkah-langkahnya adalah mengatur potensiometer untuk menghasilkan tegangan berbeda dan mencatat nilai arus yang dihasilkan untuk membuat grafik hubun
Eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki gejala gaya gerak listrik induksi pada sebuah kumparan. Rangkaian terdiri dari kumparan 500 atau 1000 lilitan dan magnet yang digerakkan di dekatnya sambil diamati penyimpangan voltmeter. Hasilnya dicatat dalam tabel dan menunjukkan penyimpangan voltmeter lebih besar ketika magnet digerakkan lebih cepat atau kumparan memiliki lebih banyak lilitan. Hal ini membuktikan adanya
Dokumen tersebut merupakan panduan praktikum mengenai rangkaian seri resistor dan kumparan. Tujuan praktikum adalah mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian tersebut. Terdapat instruksi langkah-langkah praktikum dan tabel untuk mencatat hasil pengamatan tegangan pada resistor, kumparan, dan seluruh rangkaian pada berbagai frekuensi.
Tugas akhir semester mata kuliah Elektromagnetika meminta mahasiswa mengerjakan soal tentang medan magnet dan potensial listrik yang dihasilkan oleh muatan garis, arus listrik di kawat dan solenoida, serta menghitung kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan. Tugas dikumpulkan pada 19 Juni 2017.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran hambatan menggunakan jembatan Wheatstone. Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur hambatan dengan ketelitian tinggi dengan memperhatikan syarat bahwa potensial di kedua ujung harus sama. Percobaan dilakukan untuk rangkaian seri dan paralel, dan dihitung ketelitiannya masing-masing.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
1. Elektrodinamometer adalah alat ukur arus bolak-balik yang penting, sering digunakan sebagai voltmeter dan ohmmeter akurat untuk frekuensi jaringan listrik maupun frekuensi audio rendah. 2. Elektrodinamometer bekerja dengan menghasilkan medan magnet menggunakan arus yang diukur, bukan magnet permanen seperti gerak d'Arsonval. 3. Besarnya torsi yang dihasilkan berbanding kuadrat dengan besar arusnya,
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian yang bertujuan untuk: (1) mempelajari hukum Ohm dan menentukan hambatan Rx, (2) mengkaji karakteristik dioda dan LED berbagai warna, (3) mengukur karakteristik LDR. Eksperimen dilakukan dengan merangkai berbagai komponen seperti hambatan, dioda, dan LED secara seri sambil mengukur tegangan dan arusnya dengan voltmeter dan persamaan
Elektrodinamometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur berbagai besaran listrik seperti daya, energi, dan frekuensi. Alat ini dapat mengukur besaran-besaran tersebut untuk arus searah maupun bolak-balik dengan berbagai bentuk gelombang. Elektrodinamometer mengukur besaran-besaran tersebut berdasarkan defleksi kumparan berputarnya yang sebanding dengan perkalian antara arus dan tegangan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur karakteristik tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel tiga buah resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian seri, arus sama di setiap titik namun tegangan berbeda, sedangkan pada rangkaian paralel tegangan sama namun arus berbeda di setiap cabang karena adanya pembagian arus. Kesalahan yang terjadi dipengaruhi oleh faktor pembacaan al
Dokumen tersebut membahas tentang transistor penguat jenis common-emitter, meliputi:
1) Karakteristik dan prinsip kerja transistor bipolar (BJT) tipe NPN dan PNP
2) Rangkaian bias untuk menstabilkan titik kerja transistor
3) Konsep rangkaian setara AC dan perhitungan penguatan pada penguat common-emitter
4) Simulasi rangkaian penguat common-emitter untuk memeriksa penguatan dan batas clipping sinyal masukan
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
油
Jembatan wheatstone-l3
1. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
PERCOBAAN JEMBATAN WHEATSTONE
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone.
2. Menyusun sendiri rangkaian Jembatan Wheatstone.
3. Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan Jembatan Weatstone.
4. Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel.
II. Dasar Teori
hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/
konduktor,yang dapat di gunakan untukmengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu
rangkaian.
Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda
potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur.
( R=V/ I ). Cara pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan ampermeter dapat
menggunakan rangkain sperti gambar (1) dan gambar (2).
Gambar 1. Pengukuran Hambatan cara pertama
1. Buktikan pengukuran gambar 1 menghasilkan harga R dalam persamaan (1)
A
ac
ac
R
I
V
R = (1)
Gambar 2. Pengukuran hambatan cara kedua
2. Buktikan pengukuran gambar 2 menghasilkan harga R dalam persamaan (2) !
V
AB
A
AB
R
V
I
V
R
=
(2)
Metode jembatan Wheatstone dapat di gunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara
ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater,cukup satu Galvanometer untuk
melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan
Wheatstone di perlihatkan pada gambar (3).
b
IR
R c
a
V
A
IR
IRR
IV
a b
V
IA
A
C
2. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
Gambar 3. Rangkaian Jembatan Wheatstone
Keterangan Gambar :
S: Saklar penghubung
G:Galvanometer
E: Sumber tegangan arus
Rs:Hambatan geser
Ra dan Rb:Hambatan yang sudah di ketahui nilainya.
Rx: Hambatan yang akan di tentukan nilainya.
Saat saklar S di tutup,maka arus akan melewati rangkaian.Jika jarum Galvanometer
menyimpang artinya ada arus yang melewatinya,yaitu antara titik C dan D ada beda
potensial.Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat di capai
galvanometer G tak teraliri arus,artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D. Dengan
demikian akan berlaku persamaan :
S
B
a
R
R
R
Rx = (3)
Untuk menyederhanakan rangkaian dan untuk menghubungkan besarnya R bergantung
pada panjang penghantar, maka rangkaian jembatan Wheatstone dapat di ubah menggunakan
kawat penghantar seperti gambar (4 ) di bawah ini:
Gambar 4. Rangkaian Jembatan Wheatstone menggunakan kontak geser di atas
kawat penghantar
Pada kawat penghantar AB di berikan suatu kontak geser yang berasl dari ujung
Galvanometer. Gunanya untuk mengatur agar tercapai pengukuran panjang L1dan L2 yang
akan menghasilkan arus di Galvanometer sama dengan NOL. Oleh karena itu pada kawat AB
perlu di lengkapi skala ukuran panjang.
Dengan menghubungkan persamaan (3) dengan persamaan (4) diperoleh hasil sebagai
berikut:
S
RX
Ra
G
E
E
S
RS
Ra
G
RX
Rbb
B
D
A B
L1 L2
3. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
Ra
L
L
Rx
1
2
= (5)
Peralatan yang diperlukan :
a. Satu set Rangakaian Jembatan Wheatstone, yang terdiri dari :
1. DC Power Supply
2. Galvanometer
3. 2 Hambatan Pembanding ( Ra )
4. Hambatan yang akan diukur ( tertutup gelangnya )
III. Metode Percobaan
Prosedur Percobaan
1. Susun rangkaian seperti pada gambar (4). Setelah rangkaian yang anda susun di setujui
assisten, hubungkan catu daya ke jaringan PLN.
2. Tempatkan kotak geser di tengah-tengah kawat hambatan.
3. ON kan posisi saklar catu daya.
4. Geser kotak gesernya sehingga arus yang melalui Galvanometer menjadi Nol.
5. Catat harga L1 dan L2 (sertakan ketidakpastiannya).
6. Ulangi langkah nomor 3-5 untuk harga Rx yang lain.
7. Ulangi langkah nomor 1-5 untuk Rx yang di hubungkan seri (gunakan hambatan di
atas ).
8. Ulangi langkah nomor 1-5 untuk hambatan Rx yang di hubungkan paralel ( gunakan
hambatan di atas).
IV. Buku Acuan
Serway, R. Physics for scientist & Engineers With Modern Physics , James Madison
University Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 28.
Resnick & Haliday, Fisika Jilid 2 (terjemahan) Bab 32.