1. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari konsep hambatan dan Hukum Ohm melalui serangkaian percobaan menggunakan rangkaian listrik sederhana. Percobaan pertama melibatkan pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian dengan variasi nilai hambatan. Percobaan selanjutnya melibatkan konsep rangkaian seri, paralel, serta penerapan hukum Kirchhoff dan teorema superposisi dan Thevenin.
2. Per
Praktikum fisika dasar tentang resonansi gelombang suara menggunakan tabung resonansi. Percobaan mengukur kecepatan suara dan frekuensi dua garpu tala berbeda. Hasilnya adalah kecepatan suara rata-rata 342,833 m/s dan frekuensi rata-rata 695,921 Hz.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Osilasi adalah variasi periodik suatu pengukuran terhadap waktu. Osilasi harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik keseimbangan dengan jumlah getaran yang sama dalam satu detik. Periode osilasi balok yang dilepaskan di atas pegas ditentukan oleh massa balok dan konstanta pegas.
1. Dokumen tersebut berisi tentang perancangan penilaian kompetensi sikap dan pengetahuan dalam pembelajaran fisika tentang gerak parabola. Ini meliputi instrumen penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan penilaian melalui jurnal. 2. Ada juga instrumen penilaian pengetahuan melalui soal pilihan ganda dan essay yang mencakup konsep gerak parabola. 3. Penilaian dilakukan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung konduktor dan berbanding terbalik dengan hambatan konduktor. Dokumen ini juga menjelaskan simbol-simbol yang digunakan pada rangkaian listrik serta cara menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel.
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat non-inertia yang terdiri atas sistem koordinat translasi, rotasi, dan kombinasi translasi-rotasi.
2. Pada sistem koordinat translasi dan rotasi, partikel akan mengalami gaya-gaya seperti gaya Coriolis, sentrifugal, dan transversal akibat pergerakan dan percepatan sistem koordinatnya.
3. Akibat rotasi bumi, bandul akan mengalami gaya seolah-olah ad
Model awal atom dikembangkan oleh Dalton, Thomson, dan Rutherford. Eksperimen Rutherford menunjukkan adanya inti atom yang mengandung muatan positif dan partikel alfa dapat dihamburkan, dipantulkan, atau diloloskan. Model inti atom kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk menjelaskan sifat-sifat inti seperti muatan, massa, momentum sudut, dan momen magnetiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Dokumen tersebut membahas percobaan menggunakan jembatan Wheatstone untuk menentukan besarnya hambatan listrik yang belum diketahui. Jembatan Wheatstone merupakan metode yang membandingkan besar hambatan yang sudah diketahui dengan mengubah nilai hambatan dan panjang kawat sehingga arus galvanometer menjadi nol. Rumus yang digunakan adalah hubungan antara panjang dan hambatan kawat pada jembatan.
Bab ini membahas tentang elektron bebas dalam logam. Elektron dapat dibedakan menjadi elektron terikat dan elektron bebas. Elektron bebas dapat bergerak secara bebas di seluruh kristal dan menyebabkan logam memiliki sifat sebagai penghantar listrik dan panas. Elektron bebas dalam logam dapat dijelaskan secara klasik maupun kuantum.
Osilasi adalah variasi periodik suatu pengukuran terhadap waktu. Osilasi harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik keseimbangan dengan jumlah getaran yang sama dalam satu detik. Periode osilasi balok yang dilepaskan di atas pegas ditentukan oleh massa balok dan konstanta pegas.
1. Dokumen tersebut berisi tentang perancangan penilaian kompetensi sikap dan pengetahuan dalam pembelajaran fisika tentang gerak parabola. Ini meliputi instrumen penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan penilaian melalui jurnal. 2. Ada juga instrumen penilaian pengetahuan melalui soal pilihan ganda dan essay yang mencakup konsep gerak parabola. 3. Penilaian dilakukan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung konduktor dan berbanding terbalik dengan hambatan konduktor. Dokumen ini juga menjelaskan simbol-simbol yang digunakan pada rangkaian listrik serta cara menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel.
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat non-inertia yang terdiri atas sistem koordinat translasi, rotasi, dan kombinasi translasi-rotasi.
2. Pada sistem koordinat translasi dan rotasi, partikel akan mengalami gaya-gaya seperti gaya Coriolis, sentrifugal, dan transversal akibat pergerakan dan percepatan sistem koordinatnya.
3. Akibat rotasi bumi, bandul akan mengalami gaya seolah-olah ad
Model awal atom dikembangkan oleh Dalton, Thomson, dan Rutherford. Eksperimen Rutherford menunjukkan adanya inti atom yang mengandung muatan positif dan partikel alfa dapat dihamburkan, dipantulkan, atau diloloskan. Model inti atom kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk menjelaskan sifat-sifat inti seperti muatan, massa, momentum sudut, dan momen magnetiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi inti, jenis-jenis reaksi inti seperti hamburan elastis, hamburan inelastik, reaksi photonuklir, tangkapan radioaktif, dan reaksi inti khusus seperti fisi dan fusi inti. Dokumen ini juga menjelaskan konsep inti gabungan, pembentukan radioisotop, dan kinematika reaksi energi rendah dalam reaksi inti."
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Inti atom tersusun oleh partikel penyusun yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron membentuk inti atom, sementara elektron mengorbit di luar inti. Peluruhan radioaktif dapat terjadi karena ketidakstabilan inti akibat perbedaan jumlah proton dan netron, yang kemudian memancarkan radiasi berupa partikel alfa, beta, atau sinar gamma.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Dokumen tersebut membahas percobaan menggunakan jembatan Wheatstone untuk menentukan besarnya hambatan listrik yang belum diketahui. Jembatan Wheatstone merupakan metode yang membandingkan besar hambatan yang sudah diketahui dengan mengubah nilai hambatan dan panjang kawat sehingga arus galvanometer menjadi nol. Rumus yang digunakan adalah hubungan antara panjang dan hambatan kawat pada jembatan.
Alat ukur besaran listrik membahas pengukuran tegangan pada kapasitor dengan variasi rangkaian resistor dan kapasitor. Proses pengisian kapasitor awalnya cepat lalu melambat, sementara pengosongan awalnya cepat lalu melambat. Rangkaian seri memperlambat proses, sementara paralel mempercepat pengisian tapi memperlambat pengosongan.
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi gas dan keselamatan kerja (K3) di bidang migas. Ia menjelaskan mengenai pentingnya mendeteksi gas-gas berbahaya di area kerja, jenis-jenis alat deteksi gas beserta prinsip kerjanya, serta prosedur operasi standar (SOP) penggunaan alat deteksi gas.
Modul ini membahas tentang pengukuran besaran-besaran listrik seperti arus, tegangan, dan hambatan menggunakan alat ukur yang sesuai serta menjelaskan prinsip dan cara kerja alat ukur tersebut."
Sistem pendinginan berfungsi untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara 80-100 derajat Celcius dengan menyerap dan menghilangkan panas yang dihasilkan mesin. Sistem ini menggunakan media air atau udara untuk mendinginkan mesin.
Dokumen ini membahas percobaan jembatan Wheatstone untuk mengukur hambatan listrik yang tidak diketahui. Jembatan Wheatstone menggunakan empat hambatan yang disusun membentuk jembatan untuk mendeteksi perbedaan potensial nol di tengah rangkaian. Hambatan yang diukur dapat dihitung dengan mengatur panjang kawat pada jembatan sehingga arus galvanometer menjadi nol. Percobaan ini bertujuan memahami prinsip kerja dan pener
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran hambatan menggunakan jembatan Wheatstone. Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur hambatan dengan ketelitian tinggi dengan memperhatikan syarat bahwa potensial di kedua ujung harus sama. Percobaan dilakukan untuk rangkaian seri dan paralel, dan dihitung ketelitiannya masing-masing.
Modul ini membahas penggunaan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian listrik searah. Amperemeter harus dipasang secara seri untuk mengukur arus, sedangkan voltmeter dipasang secara paralel untuk mengukur tegangan. Rangkaian dapat disusun secara seri, paralel, atau kombinasi dari keduanya. Praktikum dirancang untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai konfigurasi rangka
1) Dokumen ini membahas tentang percobaan untuk mengukur kuat arus, beda tegangan, dan tahanan dalam voltmeter dan amperemeter menggunakan rangkaian listrik arus searah.
2) Dijelaskan alat-alat yang digunakan seperti voltmeter, amperemeter, hambatan box, dan sumber tegangan beserta fungsinya. Juga dibahas hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm, Kirchhoff I, dan Kirchhoff II.
3)
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen untuk mengukur hambatan dalam amperemeter dan voltmeter. Mahasiswa mengukur hambatan dengan dua cara, yakni secara langsung dan menggunakan hambatan tetap, lalu membandingkan hasilnya untuk mendapatkan nilai hambatan. Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari cara pengukuran hambatan dalam alat ukur arus dan tegangan listrik.
1. Elektrodinamometer adalah alat ukur arus bolak-balik yang penting, sering digunakan sebagai voltmeter dan ohmmeter akurat untuk frekuensi jaringan listrik maupun frekuensi audio rendah. 2. Elektrodinamometer bekerja dengan menghasilkan medan magnet menggunakan arus yang diukur, bukan magnet permanen seperti gerak d'Arsonval. 3. Besarnya torsi yang dihasilkan berbanding kuadrat dengan besar arusnya,
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur karakteristik tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel tiga buah resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa pada rangkaian seri, arus sama di setiap titik namun tegangan berbeda, sedangkan pada rangkaian paralel tegangan sama namun arus berbeda di setiap cabang karena adanya pembagian arus. Kesalahan yang terjadi dipengaruhi oleh faktor pembacaan al
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian yang bertujuan untuk: (1) mempelajari hukum Ohm dan menentukan hambatan Rx, (2) mengkaji karakteristik dioda dan LED berbagai warna, (3) mengukur karakteristik LDR. Eksperimen dilakukan dengan merangkai berbagai komponen seperti hambatan, dioda, dan LED secara seri sambil mengukur tegangan dan arusnya dengan voltmeter dan persamaan
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Pengukuran Kapasitans dengan Metode Jembatan Aris Widodo
油
Eksperimen mengukur kapasitansi kapasitor menggunakan jembatan Wheatstone. Kapasitor uji dan pembanding dirangkai pada jembatan serta dihubungkan dengan sumber tegangan AC. Nilai resistansi diatur hingga tegangan titik tengah nol untuk mencari nilai kapasitansi. Hasilnya adalah kapasitansi kapasitor uji 1 sebesar 0,175.10-7 farad dan kapasitor uji 2 sebesar 0,167.10-7 far
Elektrodinamometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur berbagai besaran listrik seperti daya, energi, dan frekuensi. Alat ini dapat mengukur besaran-besaran tersebut untuk arus searah maupun bolak-balik dengan berbagai bentuk gelombang. Elektrodinamometer mengukur besaran-besaran tersebut berdasarkan defleksi kumparan berputarnya yang sebanding dengan perkalian antara arus dan tegangan.
Sistem tenaga listrik terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangkit membangkitkan energi listrik dari sumber daya alam, sistem transmisi menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke pusat beban, sedangkan sistem distribusi mendistribusikan energi ke konsumen.
1. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
PERCOBAAN JEMBATAN WHEATSTONE
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone.
2. Menyusun sendiri rangkaian Jembatan Wheatstone.
3. Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan Jembatan Weatstone.
4. Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel.
II. Dasar Teori
hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/
konduktor,yang dapat di gunakan untukmengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu
rangkaian.
Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda
potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur.
( R=V/ I ). Cara pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan ampermeter dapat
menggunakan rangkain sperti gambar (1) dan gambar (2).
V
R
a
b
c
A
IR
IR
Gambar 1. Pengukuran Hambatan cara pertama
1. Buktikan pengukuran gambar 1 menghasilkan harga R dalam persamaan (1)
R=
Vac
RA
I ac
(1)
IV
V
a
A
R
IR
b
IA
Gambar 2. Pengukuran hambatan cara kedua
2. Buktikan pengukuran gambar 2 menghasilkan harga R dalam persamaan (2) !
V AB
R=
V
I A AB
RV
(2)
Metode jembatan Wheatstone dapat di gunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara
ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater,cukup satu Galvanometer untuk
melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan
Wheatstone di perlihatkan pada gambar (3).
C
2. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
RX
Ra
G
Rbb
B
E
RS
D
S
Gambar 3. Rangkaian Jembatan Wheatstone
Keterangan Gambar :
S: Saklar penghubung
G:Galvanometer
E: Sumber tegangan arus
Rs:Hambatan geser
Ra dan Rb:Hambatan yang sudah di ketahui nilainya.
Rx: Hambatan yang akan di tentukan nilainya.
Saat saklar S di tutup,maka arus akan melewati rangkaian.Jika jarum Galvanometer
menyimpang artinya ada arus yang melewatinya,yaitu antara titik C dan D ada beda
potensial.Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat di capai
galvanometer G tak teraliri arus,artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D. Dengan
demikian akan berlaku persamaan :
R
Rx = a RS
(3)
RB
Untuk menyederhanakan rangkaian dan untuk menghubungkan besarnya R bergantung
pada panjang penghantar, maka rangkaian jembatan Wheatstone dapat di ubah menggunakan
kawat penghantar seperti gambar (4 ) di bawah ini:
Ra
RX
G
A
B
L2
L1
E
S
Gambar 4. Rangkaian Jembatan Wheatstone menggunakan kontak geser di atas
kawat penghantar
Pada kawat penghantar AB di berikan suatu kontak geser yang berasl dari ujung
Galvanometer. Gunanya untuk mengatur agar tercapai pengukuran panjang L1dan L2 yang
akan menghasilkan arus di Galvanometer sama dengan NOL. Oleh karena itu pada kawat AB
perlu di lengkapi skala ukuran panjang.
Dengan menghubungkan persamaan (3) dengan persamaan (4) diperoleh hasil sebagai
berikut:
3. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR Ii
息2007, LAB. FISIKA DASAR FMIPA UNS
JEMBATAN WHEATSTONE
Rx =
L2
Ra (5)
L1
Peralatan yang diperlukan :
a. Satu set Rangakaian Jembatan Wheatstone, yang terdiri dari :
1. DC Power Supply
2. Galvanometer
3. 2 Hambatan Pembanding ( Ra )
4. Hambatan yang akan diukur ( tertutup gelangnya )
III. Metode Percobaan
Prosedur Percobaan
1. Susun rangkaian seperti pada gambar (4). Setelah rangkaian yang anda susun di setujui
assisten, hubungkan catu daya ke jaringan PLN.
2. Tempatkan kotak geser di tengah-tengah kawat hambatan.
3. ON kan posisi saklar catu daya.
4. Geser kotak gesernya sehingga arus yang melalui Galvanometer menjadi Nol.
5. Catat harga L1 dan L2 (sertakan ketidakpastiannya).
6. Ulangi langkah nomor 3-5 untuk harga Rx yang lain.
7. Ulangi langkah nomor 1-5 untuk Rx yang di hubungkan seri (gunakan hambatan di
atas ).
8. Ulangi langkah nomor 1-5 untuk hambatan Rx yang di hubungkan paralel ( gunakan
hambatan di atas).
IV. Buku Acuan
Serway, R. Physics for scientist & Engineers With Modern Physics , James Madison
University Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 28.
Resnick & Haliday, Fisika Jilid 2 (terjemahan) Bab 32.