2. JEMBATAN ARUS BOLAK-BALIK
Disampaikan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat
Ukur dan Metoda Pengukuran Fisika Tahun 2015
Home
Pengertian
Macam-Macam
Jembatan Hay
Jembatan Maxwell
Jembatan Schering
Kondisi Tidak Setimbang
Jembatan Wien
KEL. 2 :
1. VISKIA MANELZA
2. PUTRI ANGJELINA
3. NOVRIZAL SAPUTRA
3. Arus rangkaian listrik dari sumber
tegangan dipecah kedalam dua
lintasan yang paralel
Jembatan yang terdiri dari empat lengan
jembatan , sumber eksitasi, dan sebuah detektor
nol dan sumber daya menyalurkan tegangan
bolak-balik ke jembatan
Rangkaian Jembatan
Jembatan
Arus Bolak - Balik
JEMBATAN ARUS BOLAK-BALIK
5. JEMBATAN MAXWELL
Ciri-ciri
Untuk menghitung induktansi
dan resistansi yang diseri
dengan induktor
Salah satu lengan perbandingan
mempunyai sebuah tahanan dan
sebuah kapasitansi dalam hubungan
paralel
11. Mempunyai tahanan R1
yang seri dengan kapasitor
standar C1.
Sehingga rangkaian hay lebih
cocok untuk pengukuran Q
tinggi.
Sehingga pada sudut-sudut fasa
yang besar, R1 akan mempunyai
nilai yang sangat rendah.
JEMBATAN HAY
Ciri-ciri
12. Mengukur kumparan dengan Q
tinggi
Mengukur induktansi dan
tahanan yang tidak diketahui
JEMBATAN HAY
Fungsi
16. 3
2
1
1 R
R
C
L
R
R x
x
dan
2
1
2
1
2
3
2
1
2
1
2
1 R
C
R
R
R
C
Rx
di dapat
2
1
2
1
2
1
3
2
1 R
C
C
R
R
Lx
x
x
L
R
C
R
1
1
17. Q
R
L
R
X
x
x
L
L
tan
1
1
1
tan
R
C
R
XC
C
C
L
tan
tan
1
1
1
R
C
Q
atau
2
1
2
1
2
1
3
2
1 R
C
C
R
R
Lx
2
1
3
2
1
1 Q
C
R
R
Lx
Gambar jembatan
hay menunjukkan
Tangen sudut
fasa induktif
Tangen sudut
fasa kapasitif
18. 2
1
3
2
1
1 Q
C
R
R
Lx
1
3
2 C
R
R
Lx
1O
>
Q
2
1
Q 100
1
<
jika
Jembatan hay cocok untuk
pengukuran induktor Q yang tinggi
21. JEMBATAN SCHERING
Untuk pengukuran kapasitor dan
tahanan yang tidak diketahui
Mengukur sifat-sifat isolasi yakni pada
sudut fasa mendekati
90
Fungsi
23. 1
3
2 Y
Z
Z
Zx
1
1
3
2
1
C
j
R
C
j
R
C
j
R
x
x
3
1
2
3
1
2
C
C
R
C
R
jR
C
j
R
x
x
3
1
2
C
C
R
Rx
2
1
3
R
R
C
Cx
Pisahkan angka nyata dan
angka khayal
Angka nyata Angka khayal
Persamaan
Kesetimbangan
24. x
x
x
x
R
C
X
R
PF
x
x
x
x
R
C
X
R
D
Factor daya (PF) dari sebuah
kombinasi seri RC yaitu
cosinus sudut fasa rangkaian
x
x
X
R
PF
Untuk sudut-sudut fasa yang
sangat mendekati 90, reaktansi
hampir sama dengan impedansi
dan dapat mendekati faktor daya
Factor disipasi dari sebuah
rangkaian seri RC
didefinisikan sebagai
cotangent sudut fasa
27. KONDISI TIDAK SETIMBANG
Tidak terpenuhi
salah satu syarat
kesetimbangan
Jembatan arus bolak-
balik menjadi tidak
setimbang sama sekali
28. CONTOH 8.3
(HAL.180)
Perhatikan gambar berikut (a) dan tentukan apakah jembatan
tersebut setimbang sempurna atau tidak. Jika tidak, tunjukkan
dua cara agar dia dapat dibuat setimbang dan tetapkan nilai-
nilai numerik untuk setiap komponen tambahan. Anggap
bahwa lengan jembatan 4 adalah yang tidak diketahui yang
tidak dapat diubah.
32. 1
R Ditentukan dengan persamaan
kesetimbangan
3
2
4
1
Z
Z
Z
Y Dimana
1000
1
1
1
j
R
Y
5
1000
500
500
100
1000
1
1000
1
1
1
3
2
4
1
R
j
j
R
Z
Z
Z
j
R
33. 2. Mengubah sudut fasa
lengan 2 atau 3 dengan
menserikan kapasitor
dengan persamaan kesetimbangan
2
4
1
3
Z
Z
Z
Z
200
500
500
100
1000
1000
C
C
X
j
j
jX
39. 3
4
1
2 Y
Z
Z
Z
3
3
4
1
1
2
1
C
j
R
R
C
j
R
R
3
1
4
4
1
4
4
1
3
3
4
1
2
C
C
R
R
C
jR
R
R
C
j
R
R
R
R
3
1
4
3
4
1
2
C
C
R
R
R
R
R
3
1
4
4
1
3
R
C
R
R
R
C
f
2
3
1
3
1
2
1
R
R
C
C
f
Pisahkan angka nyata dan angka
khayal
Angka nyata Angka khayal
1
3
3
1
4
2
C
C
R
R
R
R
40. 3
1
3
1
2
1
R
R
C
C
f
3
1 R
R
3
1 C
C RC
f
2
1
1
3
3
1
4
2
C
C
R
R
R
R
4
2 2R
R
Dalam jembatan praktis,
C1 dan C3 kapasitor tetap
R1 dan R3 tahanan variabel yang
Dikontrol oleh sebuah poros bersama
didapat
41. 4
2 2R
R
Jembatan dapat digunakan
sebagai alat pengukur frekuensi
yang disetimbangkan oleh satu
pengontrol tunggal
43. DAFTAR PUSTAKA
Bhavani, V. 2008. Measurements And Instrumentation.
Malaysia : IBS BUKU SDN. BHD
William, D Cooper. 1999. Instrumentasi Elektronik Dan Teknik
Pengukuran. Jakarta : Erlangga.
http://www.sentra-edukasi.com/