Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Bagi Pengunjung 際際滷share yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai implementasi pelatihan 5S di PT. Latif Industries International. Pelatihan 5S mencakup 5 tahapan yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), dan Shitsuke (rajin) beserta penjelasan dan tujuan penerapannya dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Bagi Pengunjung 際際滷share yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Metode 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain) merupakan konsep manajemen kebersihan dan efisiensi dari Jepang yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, manfaat, tujuan, definisi, dan hubungan pelaksanaan 5S dengan kualitas, keselamatan, dan moral karyawan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pelatihan 5R yang bertujuan untuk menanamkan budaya kerja 5R guna meningkatkan kinerja individu dan tim serta perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan konsep 5R, tahapan penerapan dan tujuan dari masing-masing langkah 5R untuk mencapai budaya kerja yang lebih baik."
1. 5S merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan cara mengatur dan membersihkan lingkungan kerja.
2. Terdiri dari 5 tahap yaitu seiri (membereskan), seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (standarisasi), dan shitsuke (pembiasaan).
3. Penerapan 5S bertujuan agar setiap barang memiliki tempatnya sendiri, lingkungan kerja bersih dan rapi, serta budaya kerja yang disipl
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas penerapan 5R di tempat kerja, yang meliputi Ringkas (membuang barang tidak diperlukan), Rapi (menata penyimpanan), Resik (membersihkan tempat kerja setiap hari), Rawat (mempertahankan kebersihan tempat kerja), dan Rajin (senantiasa menerapkan 5R). Tujuannya agar seluruh karyawan dapat bekerja dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
5S adalah sistem manajemen kebersihan asal Jepang yang terdiri dari 5 langkah yaitu seiri (membersihkan), seiton (menyusun rapi), seiso (membersihkan), seiketsu (memelihara kebersihan), dan shitsuke (menerapkan disiplin). Penerapan 5S diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang rapi dan bersih serta mencegah barang yang tidak diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan enam lang
Dokumen ini berisi daftar periksa untuk menilai kriteria kebersihan dan ketertiban di kantor dan area produksi menggunakan skala nilai dari sangat baik hingga sangat buruk. Terdapat empat belas item penilaian untuk kantor dan lima belas item untuk area produksi luar kantor. Auditor akan memberikan skor untuk setiap item berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Metode 5S (sort, set in order, shine, standardize, sustain) merupakan konsep manajemen kebersihan dan efisiensi dari Jepang yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, manfaat, tujuan, definisi, dan hubungan pelaksanaan 5S dengan kualitas, keselamatan, dan moral karyawan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pelatihan 5R yang bertujuan untuk menanamkan budaya kerja 5R guna meningkatkan kinerja individu dan tim serta perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan konsep 5R, tahapan penerapan dan tujuan dari masing-masing langkah 5R untuk mencapai budaya kerja yang lebih baik."
1. 5S merupakan metode untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan cara mengatur dan membersihkan lingkungan kerja.
2. Terdiri dari 5 tahap yaitu seiri (membereskan), seiton (menata), seiso (membersihkan), seiketsu (standarisasi), dan shitsuke (pembiasaan).
3. Penerapan 5S bertujuan agar setiap barang memiliki tempatnya sendiri, lingkungan kerja bersih dan rapi, serta budaya kerja yang disipl
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas penerapan 5R di tempat kerja, yang meliputi Ringkas (membuang barang tidak diperlukan), Rapi (menata penyimpanan), Resik (membersihkan tempat kerja setiap hari), Rawat (mempertahankan kebersihan tempat kerja), dan Rajin (senantiasa menerapkan 5R). Tujuannya agar seluruh karyawan dapat bekerja dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
5S adalah sistem manajemen kebersihan asal Jepang yang terdiri dari 5 langkah yaitu seiri (membersihkan), seiton (menyusun rapi), seiso (membersihkan), seiketsu (memelihara kebersihan), dan shitsuke (menerapkan disiplin). Penerapan 5S diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang rapi dan bersih serta mencegah barang yang tidak diperlukan. Dokumen ini juga menjelaskan enam lang
Dokumen ini berisi daftar periksa untuk menilai kriteria kebersihan dan ketertiban di kantor dan area produksi menggunakan skala nilai dari sangat baik hingga sangat buruk. Terdapat empat belas item penilaian untuk kantor dan lima belas item untuk area produksi luar kantor. Auditor akan memberikan skor untuk setiap item berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetapkan.
Pelatihan ini membahas pengendalian dokumen dan rekaman sesuai dengan persyaratan ISO/TS 16949:2009. Tujuannya adalah memahami peran dan tanggung jawab pengendali dokumen, persyaratan pengendalian dokumen dan rekaman, serta implementasi yang sesuai dengan standar. Pelatihan ini ditujukan untuk seluruh karyawan terkait dengan proses QMS.
Permainan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang penerapan 5R (Rapih, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) melalui simulasi perbaikan berkelanjutan dalam delapan putaran dengan berbagai tugas.
This document outlines an agenda for a training of trainers conducted by Vuteq Indonesia, PT on February 29, 2016. The agenda includes a discussion of the cone of learning concept, techniques for trainer communication such as understanding participant interest, pacing and leading, ice breaking exercises, and role playing. The document concludes by thanking participants and indicating the next topic will be on training needs analysis.
The document discusses the upcoming changes to the IATF 16949 standard, which will be published in October 2016. Some key points:
- IATF 16949:2016 will supersede ISO/TS 16949:2009 as the automotive quality management system standard.
- Organizations certified to ISO/TS 16949:2009 will need to successfully transition to IATF 16949:2016 by September 2018.
- IATF 16949:2016 will be aligned with ISO 9001:2015 and implemented as a supplement to that standard. It will include additional automotive industry requirements.
The Malaysian franchise industry has grown significantly in recent years and many local brands have expanded internationally. However, the government aims to further develop the industry by increasing awareness, education, and Bumiputera participation. A new National Franchise Blueprint will provide strategic direction for the industry until 2020, focusing on increasing the number of traditional businesses transforming into franchises. It will also address laws and support services to better assist entrepreneurs. Additionally, a new Franchise Academy aims to enhance professionalism in the industry through training programs.
This document provides an agenda and overview for a Lean Six Sigma training session. The session will cover the Define, Measure, Analyze, Improve, and Control phases of the Lean Six Sigma methodology. Tools that will be discussed include root cause analysis, process mapping, mistake proofing, and control plans. There will also be hands-on exercises in process mapping, Pareto charts, and value stream mapping. The goals are to help participants understand how Lean Six Sigma can help identify and eliminate waste in processes, and to provide a standardized approach to process improvement.
Yusman Gustaman is a married Indonesian man born in 1987 who currently works in the Preventive Maintenance Engineering Department at PT. Gajah Tunggal Tbk, Indonesia's largest integrated tire manufacturer. He has a Diploma in Mechanical Engineering and is working towards a Bachelor's degree. Yusman has over 10 years of experience in instrumentation and preventive maintenance and has completed extensive training, both formal and informal, in areas such as maintenance, quality systems, and tire testing. He is proficient in Microsoft Office, Oracle systems, and has strong analytical and problem-solving skills.
Sistem 5R merupakan metode untuk meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik dan berkelanjutan melalui lima prinsip, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Persekitaran Berkualiti (5S) yang merupakan metodologi untuk menjaga kebersihan tempat kerja.
2. Prinsip 5S adalah "Tempat untuk semua dan semua di tempatnya" dan terdiri dari 5 tahap yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
3. Penerapan 5S diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, keselamatan,
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan 5S. Terdapat 3 poin utama:
1. Pelatihan ini memberikan pandangan tentang manfaat penerapan 5S di tempat kerja.
2. Peserta mengikuti serangkaian game dan workshop untuk mempraktikkan penerapan 5S.
3. Tujuan akhir pelatihan ini adalah membentuk komitmen peserta dalam menerapkan 5S secara berkelanjutan.
Konsep & Prinsip 5S_5R sebagai Budaya Kerja & Produktivitas Karyawan.Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip 5S/5R sebagai budaya kerja untuk mencapai efisiensi dan pengurangan limbah sumber daya. 5S terdiri atas 5 unsur yaitu sort, set in order, shine, standardize, dan sustain. 5S merupakan dasar untuk penerapan perbaikan berkelanjutan dan manufaktur yang ringan. Tujuan penerapan 5S adalah mengurangi pemborosan dan mencapai kualitas, biaya, pengiriman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang dasar dan implementasi metode kerja 5S, yang terdiri dari lima tahapan yaitu SEIRI (Ringkas), SEITON (Rapi), SEISO (Resik), SEIKETSU (Rawat), dan SHITSUKE (Rajin);
2) Setiap tahapan 5S memiliki definisi, tujuan, dan cara implementasinya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik;
3)
Dokumen tersebut membahasikan pengurusan fail dan penyusunan dokumen secara sistematik melalui pendekatan 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) untuk mencapai persekitaran kerja yang berkualiti dan meningkatkan produktiviti. Dokumen tersebut menjelaskan unsur-unsur penting dalam pengurusan fail seperti butiran fail, pengkodan nombor rujukan, cara menyusun dan mencatat kandungan
Ringkasan: Dokumen tersebut membahas pelatihan pemahaman dan penerapan sistem 5S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke). Pelatihan ini bertujuan agar peserta memahami definisi 5S dan dapat menerapkannya untuk meningkatkan efisiensi area kerja. Materi pelatihan meliputi pemahaman 5S, semangat 5S, definisi dan penerapan 5S secara rinci.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. The philosophy and Benefits
Penerapan program 5S
[ Seiri, Seiton, Seiso,Seiketsu, Shitsuke ]
Sebagai landasan utama penerapan
Program Budaya Kerja di PT. VUTEQ INDONESIA
5S IMPLEMENTATION TRAINING
3. Tulis Apa Yang Kamu Kerjakan
[ Write what you Do ]
Kerjakan Apa Yang Kamu Tulis
[ Do what you Write ]
Lakukan Perbaikan Terus Menerus
[ Continual Improvement ]
5S IMPLEMENTATION TRAINING
6. Apa itu Seiri ?
DEFINISI SEIRI SORT RINGKAS
Merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja
hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas
kerja.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
9. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEIRI SORT RINGKAS
Hanya Barang Yang Benar-benar Dibutuhkan Dalam Aktivitas
Kerja Yang Berada Di Area Kerja.
10. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIRI SORT RINGKAS
PEMBERSIHAN AWAL
Sehingga akan menghilangkan pemborosan gerakan
dalam mencari alat dan material, sehingga mudah saat
diperlukan.
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy, yaitu menandai
barang-barang yang sudah tidak berguna dengan label merah (red tag) agar
mudah dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang
dengan label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping
(lean) tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan
semakin efisien tempat kerja tersebut.
11. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEIRI SORT RINGKAS
Menyingkirkan Item-item Yang Tidak Diperlukan Di Tempat
Kerja
Menyimpan Item-item Yang Digunakan
Manajemen Stratifikasi ( Menangani Penyebab )
Tempat Penampungan Sementara ( TPS )
Langkah Penerapan Seiri Sort Ringkas
12. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PENGELOMPOKKAN BARANG
FLOW SEIRI SORT RINGKAS
TIDAK
DIPERLUKAN RAGU-RAGU DIPERLUKAN
BERNILAITIDAK BERNILAI
SCRAP / BUANG /
MUSNAHKAN
TPS
KEPUTUSAN
MANAGEMENT
DIPERLUKAN
BAGIAN LAIN
DITEMPATKAN DI
GUDANG
DILELANG/
DIHIBAHKAN
REDUKSI
PENGURANGAN QUANTITY
PENGURANGAN ITEM
PENGURANGAN DUPLIKAT
JARANG
SERING
KADANG
15. Apa itu Seiton ?
DEFINISI SEITON SYSTEMATIZE RAPI
Segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan
sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
18. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
Permainan Putaran-4, "RAPI SARANA PENYIMPANAN"
Target Waktu : 30 detik
Tugas Permainan : Mencoret angka dari 1 sampai 49
19. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEITON SYSTEMATIZE
RAPI
Mengambil Keputusan Berapa Banyak Barang Yang Akan
Diletakkan Dan Di Mana Tempatnya.
20. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEITON SYSTEMATIZE - RAPI
PENATAAN BARANG YANG BERGUNA
Sehingga mudah dicari, dan aman, serta diberi
indikasi.
Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan
barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi
atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak
barang tersebut agar pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan
cepat diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan
mondar-mandir mencari barang.
21. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEITON SYSTEMATIZE RAPI
Setiap Barang Memiliki Nama Dan Tempat.
Barang Mudah Dikenali Dengan Label Dan Warnanya.
Mudah Ditemukan Berdasarkan Denah Lokasi Atau Kode
Kategori.
Jumlahya Dengan Cepat Dapat Dihitung
Mudah Mengetahui Flow Type Inventory ( FIFO ) Serta
Memastikan Dijalankan Dengan Benar.
22. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIPERLUKAN
SEITON
SEIRI
SERING DIGUNAKAN
TIDAK DIGUNAKAN
JARANG DIGUNAKAN
Kegiatan
Yang Diperlukan
DITEMPATKAN
DEKAT PEMAKAI
DTEMPATKAN AGAK
JAUH DARI PEMAKAI
DTEMPATKAN
TERPISAH DAN
TERIDENTIFIKASI
STRATIFIKASI
25. Apa itu Seiso ?
DEFINISI SEISO SHINE RESIK
Merupakan Kegiatan Membersihkan Peralatan Dan Daerah
Kerja Sehingga Segala Peralatan Kerja Tetap Terjaga Dalam
Kondisi Yang Baik.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
28. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 43 44 45 46 47 48 49
Permainan Putaran-7, "RAWAT"
Target Waktu : 5 detik
Tugas Permainan : Menemukan Angka Yang Hilang
29. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEISO SHINE RESIK
Merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah
kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam
kondisi yang baik.
30. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEISO SHINE RESIK
PEMERIKSAAN DAN PEMBERSIHAN
Memeriksa secara hati-hati untuk kemudian
membersihkan kotoran yang tidak semestinya agar tempat
kerja selalu dalam keadan bersih.
Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar agar lingkungan kerja
sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat
kerja yang kotor dan berantakan.
31. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEISO SHINE RESIK
Membersihkan Sekaligus Memeriksa
Mendeteksi Sumber-sumber Kotoran
Melakukan Tindakan Koreksi Terhadap Penyimpangan
Mencegah Penyimpangan Yang Pernah Atau Belum Terjadi
32. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
LAYOUT TEMPAT KERJA :
MUDAH MENGIDENTIFIKASI BATAS-BATAS AREA KERJA
SARANA KEBERSIHAN
DIAGRAM PEMBERSIHAN
IMPLEMENTASI
PEMBERSIHAN AWAL
SEISO - RESIK
PER-AREA/ PER-ALAT
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Apa, Berapa Dan Di Mana
Jenis Alat Kebersihan Yang
Efektif Diperlukan Pada Area
Kerja Kita.
2. Denah / Letak Alat-alat
Kebersihan.
3. Peralatan Safety
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Kapan Dan Bagaimana
Membersihkan Atap, Langit-
langit Dan Dinding Area
Kerja.
2. Alat-alat Yang Dibutuhkan
3. Perlu Waktu Berapa Lama
Untuk 1 ( Satu ) Kali
Pembersihan.
Rencanakan Dan Laksanakan :
1. Mapping dan labeling Seiso
Activity.
2. Standard Warna Cat /
Jadwal Pengecatan.
3. Perluasan Area dan Alat
34. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
Permainan Putaran-6,
"Mengetahui Angka Yang Hilang, Keadaan Sebelum 5R"
Target Waktu : 60 detik
Tugas Permainan : Mengetahui Angka yang Hilang
35. Apa itu Seiketsu ?
DEFINISI SEIKETSU STANDARDIZE RAWAT
Penjagaan Lingkungan Kerja Yang Sudah Rapi Dan Bersih
Menjadi Suatu Standar Kerja.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
37. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
Permainan Putaran-7, "RAWAT"
Target Waktu : 5 detik
Tugas Permainan : Menemukan Angka Yang Hilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 43 44 45 46 47 48 49
38. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SEIKETSU STANDARDIZE
RAWAT
Merupakan Kegiatan Menjaga Ketetapan Ketiga Tahap
Sebelumnya ( Seiri Seiton Seiso ) Dengan
Membakukannya Ke Dalam Standar.
39. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIKETSU STANDARDIZE
RAWAT
STANDARISASI / MENETAPKAN ATURAN
Membuat / Membakukan / Menetapkan Pekerjaan Yang
Sudah Dilakukan Agar Pekerjaan Tersebut Selalu Sama Dan
Teratur Dilakukan.
Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota
organisasi, dan diperiksa secara teratur dan berkala.
40. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SEIKETSU STANDARDIZE
RAWAT
Penerapan Visual Kontrol
Visualisasi Standar Kerja Di Area Kerja
Standarisasi Atribut Kerja ( Cth : Label, Dll. )
Standarisasi Rambu-Rambu K3
Standarisasi Indikator / Penerapan Warna
Andon System
41. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIAGRAM PERAWATAN
SEITON
SEIRI
SEISO
Penentuan
Item Control
Penentuan Kondisi
Ab-Normal
Control System
CounterMeasure
Action
Preventive
Action
44. Apa itu Shitsuke ?
DEFINISI SHITSUKE SUSTAIN RAJIN
Pemeliharaan Kedisiplinan Pribadi Masing-masing Pekerja
Dalam Menjalankan Seluruh Tahap 5S.
5S IMPLEMENTATION TRAINING
48. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
INTI DARI IMPLEMENTASI SHITSUKE SUSTAIN
RAJIN
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan
etika kerja:
Disiplin terhadap standar
Saling menghormati
Malu melakukan pelanggaran
Senang melakukan perbaikan
49. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
TUJUAN PENERAPAN SEIKETSU STANDARDIZE
RAWAT
PEMBIASAAN / MENJADI BUDAYA
Suksesnya 5S Terletak Pada Sejauhmana Orang
Melakukan 5S Sebagai Suatu Kebiasaan (Habit) Bukan
Paksaan Sehingga Inisiatif Perbaikan Akan Muncul Dengan
Sendirinya.
50. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
PRINSIP PENERAPAN SHITSUKE SUSTAIN RAJIN
Pembiasaan melakukan pekerjaan dengan benar secara
berulang-ulang.
Lakukan yang harus dilakukan.
Jangan melakukan yang tidak boleh / tidak harus
dilakukan.
51. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
DIAGRAM PEMBIASAAN / DISIPLIN
SEITON
SEIRI
SEISO
PEMBIASAAN
AKTIF &
KREATIF
TARGET
PDCA
INTEGRASI SYSTEM :
QMS ISO
TQM
GKM
Job Desc.
dll
52. 5S IMPLEMENTATION TRAINING
Important 5s
Membutuhkan Keterlibatan/Partisipasi Semua Orang Dalam Organisasi Dari Level
Atas Sampai Level Bawah.
Membutuhkan Komitmen Manajemen Untuk Memastikan Kegiatan 5s Dilakukan
Setiap Hari Dan Dianggap Sebagai Prioritas.
Merubah Perspektif Semua Orang Dalam Organisasi Bahwa 5s Lebih Dari
Sekedar Program Kebersihan Maupun Housekeeping Management.
Menerapkan 5s Secara Konsisten Untuk Perubahan Budaya.
Menggunakan Sistem Visual Display Untuk Mengkomunikasikan Aktivitas 5s
Secara Efektif.
Melakukan Audit 5s Secara Teratur (Mingguan, Bulanan, Dan Surprise Audit)
Untuk Menilai Performance.
Membutuhkan Edukasi Tentang Konsep Dan Keuntungan Aktivitas 5s.