ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
IKI LO DIT KOROSI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Ach. Zahrial F 1631210206
I Wayan Mahendra 1631210106
Muhammad Dimas Nashiruddin 1631210048
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana
dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa
korosi adalah kebalikan dari proses ekstrasi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih
mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja
paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan
korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hokum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan
terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau
tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda Potensial terhadap
electrode lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
Mekanisme / ProsesTerjadinya Korosi pada Besi
Oleh karena besi merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian
korosi menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan korosi tentu harus memahami
bagaimana mekanisme korosi pada besi. Korosi tergolong proses elektrokimia.
Besi memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat
perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih tinggi
dari daerah lainnya. Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan air) terjadi
pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang larut dalam air.
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui
rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari
udara:
O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq)
Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion-
ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-ion OH– membentuk
Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk karat.
Fe2+(aq) + 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s)
2Fe(OH)2(s) + O2(g) → Fe2O3.nH2O(s)
Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut
4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l)
→
2Fe2O3.nH2O(s)
Karat
Akibat adanya migrasi ion dan elektron, karat sering terbentuk pada daerah yang agak
jauh dari permukaan besi yang terkorosi (lubang). Warna pada karat beragam mulai dari warna
kuning hingga cokelat merah bahkan sampai berwarna hitam. Warna ini bergantung pada jumlah
molekul H2O yang terikat pada karat.
Dampak Dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami
kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam
kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karatadalah istilah yang diberikan terhadap
satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkansecara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi.
Korosi didefenisikan sebagaidegradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya
akibatberinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah danberlangsung
dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataudihentikan sama sekali. Korosi
hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari
logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan
lingkungannya sebagai penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang
mengalami korosi adalah reaksioksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya
menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi
reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-elektron yang
tertinggal pada logam.
Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang
mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus
sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan
terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
2. Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut
plastik untuk menghindari korosi.
3. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap.
Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan
meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan
bermotor, misalnya bumper mobil.
4. Pelapisan dengan timah (Tin plating )
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan
timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan
melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru
mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.
5. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial
elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami
oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.
6. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Proses katodik atau pengorbanan anode
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal
biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan
logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang
aktif (lebih mudah berkarat).
Faktor Penyebab Korosi Pada Besi (Faktor-faktor yang
Mempengaruhi)
1. Konsentrasi H2O dan O2
Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu,
dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini
sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan
agen pengoksidasi besi.
2. pH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana
reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial
reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa.
3. Keberadaan elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat
terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron
bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah
katode.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia
meningkat seiring bertambahnya suhu.
5. Galvanic coupling
Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah
teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan
terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif (katode). Hal ini
menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam
kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.

More Related Content

What's hot (17)

Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
yahyakurnia23
Ìý
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
Hari Hidayat
Ìý
Pencegahan korosi
Pencegahan korosiPencegahan korosi
Pencegahan korosi
kimia12ipa1213
Ìý
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
Joni Rahman
Ìý
Korosi Praktikum SMA
Korosi Praktikum SMAKorosi Praktikum SMA
Korosi Praktikum SMA
Kevin Theng
Ìý
Korosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanKorosi atau Perkaratan
Korosi atau Perkaratan
HIA Class.
Ìý
40038330 makalah-kimia-korosi
40038330 makalah-kimia-korosi40038330 makalah-kimia-korosi
40038330 makalah-kimia-korosi
kejo1234
Ìý
Presentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESIPresentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESI
Christina Agusta
Ìý
120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi
Beny Firiya
Ìý
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
21 Memento
Ìý
Korosi 212
Korosi 212Korosi 212
Korosi 212
Mubarak Muhammad
Ìý
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosi
adimasmc
Ìý
Tugas korosi iii
Tugas korosi iiiTugas korosi iii
Tugas korosi iii
deddy aries
Ìý
Makalah Korosi
Makalah KorosiMakalah Korosi
Makalah Korosi
Mar'ie Muhammad
Ìý
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besi
Feren Jr
Ìý
macam-macam korosi
macam-macam korosimacam-macam korosi
macam-macam korosi
adimasmc
Ìý
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
yahyakurnia23
Ìý
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
Hari Hidayat
Ìý
Pencegahan korosi
Pencegahan korosiPencegahan korosi
Pencegahan korosi
kimia12ipa1213
Ìý
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
Joni Rahman
Ìý
Korosi Praktikum SMA
Korosi Praktikum SMAKorosi Praktikum SMA
Korosi Praktikum SMA
Kevin Theng
Ìý
Korosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanKorosi atau Perkaratan
Korosi atau Perkaratan
HIA Class.
Ìý
40038330 makalah-kimia-korosi
40038330 makalah-kimia-korosi40038330 makalah-kimia-korosi
40038330 makalah-kimia-korosi
kejo1234
Ìý
Presentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESIPresentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESI
Christina Agusta
Ìý
120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi120327262 makalah-korosi
120327262 makalah-korosi
Beny Firiya
Ìý
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
21 Memento
Ìý
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosi
adimasmc
Ìý
Tugas korosi iii
Tugas korosi iiiTugas korosi iii
Tugas korosi iii
deddy aries
Ìý
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besi
Feren Jr
Ìý
macam-macam korosi
macam-macam korosimacam-macam korosi
macam-macam korosi
adimasmc
Ìý

Similar to Korosi ms 21 (19)

Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
yahyakurnia23
Ìý
korosi.pptx
korosi.pptxkorosi.pptx
korosi.pptx
Soraya840328
Ìý
Korosi pada besi yang mengakibatkan penurunan kadar besi
Korosi pada besi yang  mengakibatkan penurunan kadar besiKorosi pada besi yang  mengakibatkan penurunan kadar besi
Korosi pada besi yang mengakibatkan penurunan kadar besi
FebrianAdityaPutra
Ìý
Kimia korosi
Kimia   korosiKimia   korosi
Kimia korosi
Wildan Wafiyudin
Ìý
PPT KOROSI.pptx
PPT KOROSI.pptxPPT KOROSI.pptx
PPT KOROSI.pptx
MuhThaufikUmar
Ìý
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
Zhafran Anas
Ìý
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptx
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptxmateri tentang Korosi pada matreial besi.pptx
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptx
hermawansodiq1997
Ìý
Materi korosi
Materi korosiMateri korosi
Materi korosi
IsmatulIzzati2
Ìý
Pencegahan korosi
Pencegahan korosi Pencegahan korosi
Pencegahan korosi
Mubarak Muhammad
Ìý
K6 20192020.pdf
K6 20192020.pdfK6 20192020.pdf
K6 20192020.pdf
AdhiragaPratama
Ìý
1.6 Pengaratan Besi.pdf
1.6 Pengaratan Besi.pdf1.6 Pengaratan Besi.pdf
1.6 Pengaratan Besi.pdf
MERANIBTRAZAKKPMGuru
Ìý
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
Mita Indrayanti
Ìý
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dentalSIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
BramaditaSatya2
Ìý
PPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSIPPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSI
Cahya Mutiara
Ìý
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
Ira Sigit
Ìý
materi korosi.pptx
materi korosi.pptxmateri korosi.pptx
materi korosi.pptx
achmadkurniawanZakar
Ìý
Analisa korosi
Analisa korosiAnalisa korosi
Analisa korosi
anas alauddin
Ìý
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptxPertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
WindiAmilia
Ìý
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
yahyakurnia23
Ìý
Korosi pada besi yang mengakibatkan penurunan kadar besi
Korosi pada besi yang  mengakibatkan penurunan kadar besiKorosi pada besi yang  mengakibatkan penurunan kadar besi
Korosi pada besi yang mengakibatkan penurunan kadar besi
FebrianAdityaPutra
Ìý
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
Zhafran Anas
Ìý
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptx
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptxmateri tentang Korosi pada matreial besi.pptx
materi tentang Korosi pada matreial besi.pptx
hermawansodiq1997
Ìý
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dentalSIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
SIFAT KIMIA LOGAM dalam presentasi untuk dental
BramaditaSatya2
Ìý
PPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSIPPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSI
Cahya Mutiara
Ìý
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
Ira Sigit
Ìý
Analisa korosi
Analisa korosiAnalisa korosi
Analisa korosi
anas alauddin
Ìý
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptxPertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
WindiAmilia
Ìý

Recently uploaded (20)

PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptxPORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
AuliaZahra97
Ìý
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdfRPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
FandiFebrianto3
Ìý
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSIPPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
lalisukstefanus
Ìý
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdfºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
mektanugj
Ìý
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptxMODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
UHOHayyanFidhar
Ìý
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).pptPer-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
iqbalkurniawan32
Ìý
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
fi0909zi
Ìý
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.pptmateri2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
WendyFebrianty1
Ìý
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
lawdy1
Ìý
Ahli muda teknik jembatan jenjang 7 arum
Ahli muda teknik jembatan jenjang  7 arumAhli muda teknik jembatan jenjang  7 arum
Ahli muda teknik jembatan jenjang 7 arum
refiadiansyahputra
Ìý
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya danKlasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
AjhiJpl1
Ìý
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptxSEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
yudha76
Ìý
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
ReginaMunaamadani
Ìý
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
abdurrali17
Ìý
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksiSistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Yusnawatiyusnawati
Ìý
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.pptmateri momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
WendyFebrianty1
Ìý
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptxpedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
oneheri
Ìý
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
yudha76
Ìý
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
prodits23
Ìý
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
dwiMulyaniKusumawati1
Ìý
PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptxPORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
PORTOFOLIO AULIA ZAHRA - INFORMATIKA.pptx
AuliaZahra97
Ìý
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdfRPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
RPP KD 3.12 Kontruksi dan Bangunan Kelas X.pdf
FandiFebrianto3
Ìý
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSIPPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
PPT DION SUMARNI PRESENTASION UJI SKK KOMPETENSI
lalisukstefanus
Ìý
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdfºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
ºÝºÝߣ-TSP301-penurunann-tanah-lanjut.pdf
mektanugj
Ìý
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptxMODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
MODUL 2fsdfsdfsfsfdsfdshfgjghkgjkhjlhl.pptx
UHOHayyanFidhar
Ìý
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).pptPer-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
Per-2-PTIARSITEKTghUR-HARDWAREwdwd (1).ppt
iqbalkurniawan32
Ìý
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
12_ALAT_PELINDUNG_DIRI.ppt..............
fi0909zi
Ìý
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.pptmateri2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
materi2 besaran vektor fisika bahan ajar.ppt
WendyFebrianty1
Ìý
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
1 Pengantar Perencanaan Geometrik Jalan.pptx
lawdy1
Ìý
Ahli muda teknik jembatan jenjang 7 arum
Ahli muda teknik jembatan jenjang  7 arumAhli muda teknik jembatan jenjang  7 arum
Ahli muda teknik jembatan jenjang 7 arum
refiadiansyahputra
Ìý
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya danKlasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
Klasifikasi Jalan dan Spesifikasi Raya dan
AjhiJpl1
Ìý
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptxSEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
SEMINAR PROPOSAL TESIS yudha eko widyantono.pptx
yudha76
Ìý
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
Implementasi Contraction Safety Management System (CSMS)
ReginaMunaamadani
Ìý
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
_xxx_network_enggineering_for_dummies.pptx
abdurrali17
Ìý
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksiSistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Sistem produksi sebagai pengantar mata kuliah sistem produksi
Yusnawatiyusnawati
Ìý
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.pptmateri momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
materi momentum dan impuls tumbukan fisika.ppt
WendyFebrianty1
Ìý
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptxpedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
pedoman keselamatan Laik Fungsi Jalan.pptx
oneheri
Ìý
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
presentasi semhas yudha eko widyantono 2024
yudha76
Ìý
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
102. BUILDING ASESMENT PADA SERTIFIKASI LAIK FUNGSI (SLF).pdf
prodits23
Ìý
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
Sejarah Perminyakan di Indonesia. Dimulai dari masa sebelum merdeka sampai me...
dwiMulyaniKusumawati1
Ìý

Korosi ms 21

  • 1. IKI LO DIT KOROSI Disusun Oleh : KELOMPOK 4 Ach. Zahrial F 1631210206 I Wayan Mahendra 1631210106 Muhammad Dimas Nashiruddin 1631210048 POLITEKNIK NEGERI MALANG JURUSAN TEKNIK MESIN 2018 Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
  • 2. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstrasi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta dan hokum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda Potensial terhadap electrode lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Mekanisme / ProsesTerjadinya Korosi pada Besi Oleh karena besi merupakan bahan utama untuk berbagai konstruksi maka pengendalian korosi menjadi sangat penting. Untuk dapat mengendalikan korosi tentu harus memahami bagaimana mekanisme korosi pada besi. Korosi tergolong proses elektrokimia.
  • 3. Besi memiliki permukaan tidak halus akibat komposisi yang tidak sempurna, juga akibat perbedaan tegangan permukaan yang menimbulkan potensial pada daerah tertentu lebih tinggi dari daerah lainnya. Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan air) terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang larut dalam air. Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari udara: O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq) Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion- ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-ion OH– membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk karat. Fe2+(aq) + 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s) 2Fe(OH)2(s) + O2(g) → Fe2O3.nH2O(s) Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut 4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l) →
  • 4. 2Fe2O3.nH2O(s) Karat Akibat adanya migrasi ion dan elektron, karat sering terbentuk pada daerah yang agak jauh dari permukaan besi yang terkorosi (lubang). Warna pada karat beragam mulai dari warna kuning hingga cokelat merah bahkan sampai berwarna hitam. Warna ini bergantung pada jumlah molekul H2O yang terikat pada karat. Dampak Dari Korosi Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karatadalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkansecara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagaidegradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibatberinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah danberlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataudihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksioksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-elektron yang tertinggal pada logam. Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Pengecatan Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan. 2. Dibalut plastik Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi. 3. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
  • 5. Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil. 4. Pelapisan dengan timah (Tin plating ) Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah. 5. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi) Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi. 6. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode) Proses katodik atau pengorbanan anode Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat). Faktor Penyebab Korosi Pada Besi (Faktor-faktor yang Mempengaruhi) 1. Konsentrasi H2O dan O2 Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.
  • 6. 2. pH Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa. 3. Keberadaan elektrolit Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode. 4. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu. 5. Galvanic coupling Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.