Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan. Secara singkat, dibahas definisi perilaku kekerasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, peran perawat dalam pencegahan dan penanganannya serta evaluasi dan manajemen krisis.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan harga diri rendah, meliputi penjelasan konsep harga diri rendah, proses keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dan keluarga, serta latihan-latihan yang diberikan untuk meningkatkan harga diri pasien.
Pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di ruang ICU karena kecelakaan bermotor yang menyebabkan trauma kepala dan lemahnya fungsi motorik dan sensorik. Dokter mendiagnosis EDH temporal dan GCS 6. Perawat melakukan penilaian dan merencanakan tindakan untuk mengatasi nyeri, hambatan mobilitas, dan kerusakan kulit akibat imobilitas pasien. Evaluasi menunjukkan masalah belum teratasi sehingga perlu dilanjutkan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sindrom down, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan mental. Sindrom down disebabkan oleh kegagalan pemisahan kromosom sehingga terbentuk kromosom tambahan pada kromosom 21. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala, diagnosis, penanganan, dan rencana asuhan keperawatan pada anak dengan sindrom down.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
油
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
油
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Klien laki-laki berusia 34 tahun dirawat dengan masalah isolasi sosial. Ia menunjukkan gejala menghindari orang lain, komunikasi kurang, dan tidak melakukan aktivitas. Penyebabnya mungkin rendahnya harga diri.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Sindrom nefrotik merupakan kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, dan edema yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus yang menyebabkan protein lepas ke urin. Pasien mengeluh lelah, kekurangan nafsu makan, dan sesak napas karena edema. Pengobatan meliputi diet rendah garam, diuretik, dan kortikosteroid untuk mengurangi edema dan gejala lainnya.
Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami penurunan atau tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya kasih sayang orang tua pada masa bayi, genetik, dan norma keluarga yang salah. Gejala isolasi sosial meliputi kurang spontan, apatis, ekspresi wajah sedih, komunikasi berkurang, menyendiri, dan kurang peduli lingkungan. Ada
Dokumen tersebut membahas tentang menghitung intake dan output cairan tubuh untuk menentukan keseimbangan cairan. Terdapat penjelasan mengenai unsur-unsur yang perlu dihitung sebagai intake dan output serta rumus untuk menghitung keseimbangan cairan. Contoh kasus juga disertakan beserta penyelesaiannya.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar perilaku kekerasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penatalaksanaan keperawatan untuk pasien dengan perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan dijelaskan sebagai respon terhadap stimulus internal dan eksternal yang memicu individu untuk melakukan kekerasan baik secara verbal maupun nonverbal. Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi predisposisi biologis, psikologis, dan sosial budaya, serta
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Sindrom nefrotik merupakan kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, dan edema yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus yang menyebabkan protein lepas ke urin. Pasien mengeluh lelah, kekurangan nafsu makan, dan sesak napas karena edema. Pengobatan meliputi diet rendah garam, diuretik, dan kortikosteroid untuk mengurangi edema dan gejala lainnya.
Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami penurunan atau tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya kasih sayang orang tua pada masa bayi, genetik, dan norma keluarga yang salah. Gejala isolasi sosial meliputi kurang spontan, apatis, ekspresi wajah sedih, komunikasi berkurang, menyendiri, dan kurang peduli lingkungan. Ada
Dokumen tersebut membahas tentang menghitung intake dan output cairan tubuh untuk menentukan keseimbangan cairan. Terdapat penjelasan mengenai unsur-unsur yang perlu dihitung sebagai intake dan output serta rumus untuk menghitung keseimbangan cairan. Contoh kasus juga disertakan beserta penyelesaiannya.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar perilaku kekerasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penatalaksanaan keperawatan untuk pasien dengan perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan dijelaskan sebagai respon terhadap stimulus internal dan eksternal yang memicu individu untuk melakukan kekerasan baik secara verbal maupun nonverbal. Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi predisposisi biologis, psikologis, dan sosial budaya, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga dan penganiayaan. Definisi kekerasan menurut WHO mencakup penggunaan kekuatan fisik yang dapat menyebabkan luka atau kematian. Jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga meliputi kekerasan fisik, emosional, seksual, dan pengabaian. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk perawat dalam mendeteksi tanda-tanda kekerasan dan membantu korban dengan emp
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIADENGAN GANGGUAN METAL (STIKES HUSADA ...GensRans1
油
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada lansia atau gerontik dengan gangguan mental, presentasi ini merupakan susunan dari mahasiswa dan mahasiswi STIKES HUSADA MANDIRI POSO Progran studi S1 Keperawatan untuk memenuhi tugas presentasi keperawatan gerontik
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan pada pasien bernama Nn. M yang dirawat di ruang Siak RSJ Tampan karena mengalami halusinasi pendengaran. Dokumen menjelaskan tentang definisi, etiologi, tanda dan gejala, jenis, tahapan, dan penatalaksanaan halusinasi. Berdasarkan pengkajian, pasien menunjukkan gejala gelisah, labil, bicara sendiri, bunuh diri, mengancam, dan dep
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori kepribadian seperti psikoanalisis Freud, psikologi individual Alfred Adler, teori Karen Horney, dan teori Harry Stack Sullivan. Selanjutnya dibahas mengenai stresor, stres, dan penyesuaian diri terhadap stres. Dokumen ini juga membahas gejala gangguan jiwa, penyebab gangguan jiwa, klasifikasi gangguan jiwa, pemeriksaan psikiatrik, gangguan mental organik, skizofrenia
Pengurusan emosi, kognitif dan tingkah laku pengawal keselamatanRosly Darasid darasid
油
Dokumen tersebut membahasakan pengurusan emosi, kognitif, dan tingkah laku dalam kehidupan manusia. Ia menjelaskan definisi ketiga konsep tersebut beserta komponennya. Dokumen ini juga menyentuh mengenai teori-teori yang menjelaskan tingkah laku berisiko seperti teori pembelajaran sosial serta teknik untuk mengubah tingkah laku seperti memberikan pilihan dan memperhatikan motivasi di sebalik tingk
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
2. Common terminology
Hostility, also called verbal aggression, is an emotion
expressed through verbal abuse, lack of cooperation, violation
of rules or norms, or threatening behavior (Schultz &
Videbeck, 2009).
Physical aggression is behavior in which a person attacks or
injures another person or that involves destruction of
property.
3. Pengertian
Keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif.
(Stuart dan Sundeen, 1995).
(Yosep, 2010)
4. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah merupakan status rentang
emosi dan ungkapan kemarahan yang
dimanifestasikan dalam bentuk fisik.
Merupakan suatu bentuk komunikasi dan proses
penyampaian pesan dari individu.
6. Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa
menyakiti atau menyalahkan orang lain, dan memberikan
kelegaan
Frustasi : Gagal mencapai tujuan karena tidak realitas
atau terhambat, tidak dapat menemukan alternatifnya
Pasif : Diam, tidak mampu mengungkapkan
perasaan, tidak berdaya dan menyerah.
Agresif : Tindakan destruktif tapi masih terkontrol.
Klien mengekspresikan secara fisik tapi masih terkontrol,
mendorong orang lain dengan ancaman
Amuk : Tindakan destruktif yang tidak terkontrol.
Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat, hilang kontrol
disertai amuk dan merusak lingkungan.
7. Hierarki Agresif
1. Memperlihatkan permusuhan yang rendah
2. Keras dan menuntut
3. Mendekati orang lain dengan ancaman
4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
5. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan
6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai
7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan
perawatan medis
8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan
medis
RENDAH
TINGGI
8. Faktor Presipitasi
Klien
Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang PD,
ekspresi diri, tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
Lingkungan
Padat, bising , panas, penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai, kesulitan mengkonsumsi kebutuhan dasar dalam
keluarga
Interaksi
Konflik, provokatif,
Riwayat perilaku antisosial (penyalahgunaan obat, alkohol)
Kematian anggota keluarga yang penting
10. Faktor Predisposisi
Biological theory
Neurologic factor
Genetic factor Kazuo Murakami (2007) adanya potensi
agresif yang dormant gen karyotype XYY
Cyrcardian rhytm pe kortisol
11. Faktor Predisposisi
Biological theory
Biochemistry factor pe norepinefrin, dopamin dan
androgen, pe serotonin dan GABA (Gamma Amino Butiric
Acid)
Brain area disorder gangguan sistem limbik dan lobus
temporal tumor, trauma, ensefalitis, epilepsi
Kerusakan fungsi sistem limbik (untuk emosi dan perilaku), lobus frontal
(untuk pemikiran rasional), dan lobus temporal (untuk interpretasi indera
penciuman dan memori).
13. Behavioral theory
Social learning theory
Imitation, modelling and information processing
theory Reinforcement (Observasi Stimulasi Adopsi)
Faktor Predisposisi
14. Herediter
Social control support system
Tipe kepribadian Introvert
Koping individu
Koping keluarga
Aspek religius Devil support
Faktor Predisposisi
16. Tanda dan Gejala
FISIK
Muka merah dan tegang
Mata melotot/pandangan tajam
Tangan mengepal
Rahang mengatup
Wajah memerah dan tegang
Postur tubuh kaku
Pandangan tajam
Mengatup rahang dengan kuat
Jalan mondar-mandir
17. Tanda dan Gejala
VERBAL
Bicara kasar
Nada suara tinggi,
membentak, berteriak
Mengancam secara
verbal/fisik
Mengumpat dengan kata-kata
kotor
Suara keras
18. Tanda dan Gejala
PERILAKU
Melempar/memukul benda/orang
lain
Menyerang orang lain
Melukai diri sendiri/orang lain
Merusak lingkungan
Amuk/agresif
19. Tanda dan Gejala
EMOSI
Tidak adekuat
Merasa tidak aman
Rasa terganggu
Dendam dan jengkel
Bermusuhan
Mengamuk
Ingin berkelahi
Menyalahkan dan menuntut
21. Tanda dan Gejala
SOSIAL
Menarik diri
Pengasingan
Penolakan
Ejekan
Sindiran
22. Proses terjadinya masalah
Perilaku yang berkaitan dengan perilaku
kekerasan antara lain :
Menyerang atau menghindar (fight or flight)
Menyatakan secara asertif (assertiveness)
Memberontak (acting out)
Perilaku kekerasan
23. Peran perawat
1. STRATEGI PREVENTIF
1. Kesadaran Diri
2. Pendidikan Klien
3. Latihan Asertif
2. STRATEGI ANTISIPASIF
1. Komunikasi
2. Perubahan lingkungan
3. Tindakan Psikofarmakologi
3. STRATEGI PENGURUNGAN
1. Manajemen krisis
2. Seclusion
3. Restrain
24. Peran perawat
1. KESADARAN DIRI : perawat harus meningkatkan
kesadaran diri, memisahkan masalah pribadi dan masalah
klien
2. PENDIDIKAN KLIEN : mengajarkan cara
komunikasi, cara mengekspresikan marah dengan tepat,
respon adaptif dan maladaptif
3. LATIHAN ASERTIF : kemampuan dasar yang harus
dimiliki perawat, berkomunikasi langsung dgn setiap
orang, mengatakan tidak untuk sesuatu yang tidak
beralasan, sanggup melakukan komplain,
mengekspresikan penghargaan dengan tepat.
25. 1. KOMUNIKASI : Strategi komunikasi terapeutik
2. PERUBAHAN LINGKUNGAN : menyediakan
berbagai aktivitas untuk meminimalkan perilaku yang
tidak sesuai
3. TINDAKAN PERILAKU ; membicarakan dgn klien
mengenai perilaku yang bisa diterima dan tidak
Peran perawat
26. Buspirone
Anti depresant (Amitriptyline dan Trazodone)
Antipsychotic (Haloperidol, Chlorpromazine/CPZ,
Trihexypenidile/THD)
Naltrexone (antagonis opiat)
Betablocker (Propanolol) pada anak dan GMO
PSIKOFARMAKOLOGI
31. Mekanisme koping
Sublimasi adanya sasaran pengganti
Proyeksi menyalahkan orang lain mengenai kesulitan atau
keinginan yang tidak baik
Represi mencegah pikiran masuk ke alam sadar
Reaksi formasi mencegah keinginan yang berbahaya bila
diekspresikan, dengan melebih-lebihkan sikap dan perilaku
yang berlawanan dan menggunakan sebagai rintangan
Diplacement melepaskan perasaan tertekan pada objek yang
tidak berbahaya.
32. Pengkajian
Pengumpulan data
Aspek biologis
Aspek emosional
Aspek intelektual
Aspek social
Aspek spiritual
Analisa data
Data subyektif
Data obyektif
Data primer
Data sekunder
34. Pohon Masalah
Harga Diri Rendah
Perilaku Kekerasan
Resiko mencederai diri, orang lain dan
,lingkungan
Faktor predisposisi :
1. Genetik
2. Tipe kepribadian :
introvert
3. Kontrol sosial
Faktor presipitasi :
1. Kematian anggota keluarga
yang penting
2. Penyalahgunaan Napza
35. Intervensi & Implementasi
Pasien
SP 1
BHSP
Mengidentifikasi marah
Tanda dan gejala yang dirasakan
Mengidentifikasi PK yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi akibat dari cara yang
dilakukan
Melatih mengendalikan PK dg cara latihan
nafas dalam
36. Intervensi & Implementasi
Pasien
SP 2
Evaluasi latihan nafas dalam
Melatih mengendalikan PK dg cara fisik kedua
(pukul bantal/kasur)
Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
SP 3
Evaluasi jadwal harian ttg dua cara fisik
mengendalikan PK
Latihan mengungkapkan marah dengan cara
verbal (menolak dg baik, mengungkapkan dg
baik, mengungkapkan perasaan dg baik)
Menyusun jadwal latihan mengungkapkan
37. Intervensi & Implementasi
Pasien
SP 4
Diskusikan hasil latihan mengendalikan PK
secara fisik dan verbal
Bantu klien mengendalikan marah dg cara
spiritual (beribadah dan berdoa)
Beri jadwal latihan beribadah dan berdoa
SP 5
Bantu klien mengendalikan PK dg obat
38. Intervensi & Implementasi
Keluarga
SP 1
Memberikan HE pd keluarga ttg cara
merawat klien PK dirumah (diskusikan
masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat klien, penyebab, tanda gejala,
perilaku yg muncul akibat PK)
Diskusikan kondisi klien yg perlu dilaporkan
ke perawat
SP 2
Melatih keluarga cara-cara mengendalikan
kemarahan
39. Evaluasi
S
Klien mengatakan mau bercakap-cakap dengan perawat,
Klien mengatakan mau bercakap cakap diruang tamu saja, 10 menit saja
Klien mengatakan marah karena suaminya pergi dengan perempuan lain
Klien mengatakan biasanya dada terasa sesak, tenggorokan sakit, tangan mengepal
Klien mengatakan jika marah langsung teriak dan membanting barang
Klien mengatakan barang menjadi rusak semua
Klien mengatakan kalau marah biasanya langsung lari-lari saja biar marahnya reda
Klien mengatakan mau latihan mengendalikan marah dengan nafas dalam
O
Klien terlihat nyaman bercakap-cakap dengan perawat dan menjabat tangan perawat
Klien dapat menyebutkan penyebab nya marah
Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala marah yang dirasakan serta akibat jika marah dilakukan
Klien mampu menyebutkan apa yang dilakukan jika marah
Klien mampu menyebutkan cara mengendalikan marah dengan nafas dalam
Klien mampu mendemonstrasikan cara mengendalikan marah dengan nafas dalam, dengan kooperatif,
bersemangat dan kontak mata yang baik dengan perawat
A Kognitif : Klien dapat menyebutkan penyebab, tanda gejala, dampak marah dan cara mengendalikan marah
dengan nafas dalam
Afektif : Klien kooperatif bercakap-cakap dengan perawat, kontak mata adekuat
Psikomotorik : Klien mampu mendemonstrasikan teknik mengendalikan marah dengan cara latihan nafas
dalam
SP 1 Pasien tercapai
P
Perawat :
Lanjutkan SP 2 Pasien tentang mengendalikan marah dengan cara pukul bantal diruang perawatan jam 09.00
Klien :
Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah tarik nafas dalam sesuai jadwal harian setiap hari jam 09.00
dan 15.00
41. Manajemen Krisis
Ada 5 kriteria menurut The American Psychiatric Assosiation
yaitu :
Mencegah segera bahaya yang bisa dialami oleh klien maupun
orang lain ketika terapi yang lain tidak efektif lagi.
Untuk menghindarkan gangguan serius program penanganan
atau kerusakan lingkungan yang bermakna
Untuk mempertahankan penanganan sebagai bagian dari terapi
perilaku
Untuk menurunkan jumlah stimulasi yang dapat dijangkau oleh
klien
Untuk menuruti pesanan klien sendiri
42. Indikasi :
Mengendalikan perilaku kekerasan klien yang potensial
membahayakan diri klien dan orang lain yang sudah tidak
mampu lagi dikendalikan dengan pengobatan atau teknik
psikososial lainnya.
Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan
penolakan klien untuk istirahat, makan, minum
Reduksi stimulasi lingkungan, terutama jika diminta oleh klien
(pastikan tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik)
44. Manajemen Krisis
Identifikasi pemimpin tim krisis
Susun/ kumpulkan tim krisis
Beritahu petugas keamanan yang diperlukan
Pindahkan semua klien dari area tersebut
Siapkan alat pengekang (restraint)
Susun strategi dan beritahu anggota lain
Tugas penanganan klien secara fisik
Jelaskan semua tindakan pada klien
Ikat/ kekang klien sesuai instruksi pemimpin (posisi yang nyaman)
Berikan obat psikofarmaka sesuai instruksi
Observasi kondisi klien
Penuhi KDM
Evaluasi tindakan dengan tim
Jelaskan tindakan pada klien lain
Secara bertahap integrasikan klien pada lingkungan
45. Seclusi (pengekangan fisik)
Pengekangan fisik secara mekanik
Isolasi (menempatkan klien dalam suatu ruangan
dimana klien tidak dapat keluar atas kemauan
sendiri)