Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pijat laktasi oksitosin yang meliputi manfaat, teknik, dan langkah-langkah melakukan pijat laktasi untuk meningkatkan produksi ASI serta merangsang pelepasan hormon oksitosin."
Ada tiga adaptasi utama bayi baru lahir setelah kelahiran: (1) perubahan sirkulasi darah dari plasenta ke paru-paru, (2) pernapasan pertama dan berfungsinya paru-paru, (3) penyesuaian organ-organ tubuh untuk berfungsi di luar rahim.
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
油
Teks tersebut membahas tentang pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu bersalin untuk mengetahui kondisi kesehatannya, meliputi pemeriksaan umum, khusus, dan penunjang. Pemeriksaan umum melihat kondisi umum, vital, dan status presentasi ibu. Pemeriksaan khusus menilai kondisi janin dan persalinan ibu melalui pengukuran TFU, palpasi, dan pemeriksaan dalam. Pemeriksaan penunjang digunak
Dokumen tersebut membahas tentang konsep luka dan jenis-jenis penutupan luka. Luka didefinisikan sebagai gangguan pada kulit atau organ tubuh lainnya, dan dibedakan menjadi luka terbuka dan tertutup. Luka diklasifikasikan berdasarkan tingkat kontaminasi, kedalaman, luasnya, dan waktu penyembuhan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penyembuhan luka, faktor yang mempeng
Pemeriksaan fisik head to toe KDM by Pangestu chaesarPangestu S
油
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep dan teknik pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada setiap bagian tubuh mulai dari kepala hingga kaki untuk mengetahui kondisi fisiologis dan mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, pemeriksaan kepala, wajah, mata, hidung, mulut, telinga, leher, tangan, dada, abdomen, genetalia, anus, tungkai, spinal dan kulit untuk memastikan kondisi normal dan mendeteksi penyimpangan. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati agar bayi tetap hangat dan nyaman.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
PEMERIKSAAN FISIK :
1. KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
2. PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
3. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
4. PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
5. 6 KESADRAN YANG TERJADI PADA BAYI NORMAL
6. APGAR SCORE
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubatorRafika Dewi
油
Dokumen ini memberikan informasi tentang perawatan bayi inkubator, termasuk persiapan peralatan dan pasien, prosedur kerja seperti mengatur suhu inkubator dan memantau suhu bayi, serta kriteria pengaturan suhu inkubator berdasarkan berat lahir bayi. Tujuannya adalah untuk menjaga lingkungan yang sesuai agar bayi dapat tumbuh dengan baik.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Pengkajian fisik bayi baru lahir meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, ukuran berat dan panjang badan, serta pemeriksaan bagian tubuh tertentu seperti kepala, telinga, mata, mulut, leher, dada, tangan, perut, alat kelamin, pinggul, kaki, punggung dan kulit untuk mengetahui kondisi fisik dan mendeteksi adanya kelainan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep luka dan jenis-jenis penutupan luka. Luka didefinisikan sebagai gangguan pada kulit atau organ tubuh lainnya, dan dibedakan menjadi luka terbuka dan tertutup. Luka diklasifikasikan berdasarkan tingkat kontaminasi, kedalaman, luasnya, dan waktu penyembuhan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penyembuhan luka, faktor yang mempeng
Pemeriksaan fisik head to toe KDM by Pangestu chaesarPangestu S
油
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep dan teknik pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada setiap bagian tubuh mulai dari kepala hingga kaki untuk mengetahui kondisi fisiologis dan mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, pemeriksaan kepala, wajah, mata, hidung, mulut, telinga, leher, tangan, dada, abdomen, genetalia, anus, tungkai, spinal dan kulit untuk memastikan kondisi normal dan mendeteksi penyimpangan. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati agar bayi tetap hangat dan nyaman.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan, mulai dari anatomi organ-organ sistem pernafasan seperti hidung, faring, laring, trakea, bronkus, alveoli, dan paru-paru. Juga dibahas proses fisiologi sistem pernafasan yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi gas.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Alat-alat kebidanan meliputi termometer, stetoskop, tensimeter, funduscope, gunting episiotomi, klem, gunting tali pusar, dan berbagai peralatan untuk menolong persalinan dan merawat ibu dan bayi.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
PEMERIKSAAN FISIK :
1. KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
2. PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
3. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
4. PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
5. 6 KESADRAN YANG TERJADI PADA BAYI NORMAL
6. APGAR SCORE
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
178016899 perawatan-bayi-dalam-inkubatorRafika Dewi
油
Dokumen ini memberikan informasi tentang perawatan bayi inkubator, termasuk persiapan peralatan dan pasien, prosedur kerja seperti mengatur suhu inkubator dan memantau suhu bayi, serta kriteria pengaturan suhu inkubator berdasarkan berat lahir bayi. Tujuannya adalah untuk menjaga lingkungan yang sesuai agar bayi dapat tumbuh dengan baik.
Dokumen ini membahas persiapan menjadi orang tua, termasuk persiapan fisik, psikologis, dan finansial. Persiapan fisik meliputi kesehatan calon ibu dan ayah, sedangkan persiapan psikologis melibatkan penerimaan dan persiapan menjadi orang tua. Persiapan finansial membutuhkan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Pengkajian fisik bayi baru lahir meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, ukuran berat dan panjang badan, serta pemeriksaan bagian tubuh tertentu seperti kepala, telinga, mata, mulut, leher, dada, tangan, perut, alat kelamin, pinggul, kaki, punggung dan kulit untuk mengetahui kondisi fisik dan mendeteksi adanya kelainan.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan fisik ibu hamil, meliputi prosedur, alat, dan prinsip pelaksanaannya. Pemeriksaan fisik ibu hamil mencakup pemeriksaan umum, inspeksi, palpasi, auskultasi, dan pemeriksaan khusus seperti payudara, abdomen, dan panggul untuk menilai keadaan ibu dan janin. Pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan privasi pasien dan men
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik yang harus dilakukan bidan pada ibu hamil, meliputi persiapan alat dan bahan, persiapan ibu, langkah-langkah pemeriksaan umum, status present, obstetri, dan panggul luar. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin.
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sangat penting untuk mengetahui kondisi normal atau tidak normal pada bayi, dan tujuannya adalah untuk menilai status kesehatan dan mencari kelainan. Pemeriksaan fisik meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan yang meliputi empat teknik pemeriksaan Leopold untuk menentukan posisi dan letak janin dalam rahim. Pemeriksaan tersebut meliputi Leopold I untuk menentukan usia kehamilan dan bagian janin di fundus, Leopold II untuk menentukan letak punggung atau ekstremitas janin, Leopold III untuk mengetahui bagian janin di bagian bawah rahim dan apakah sudah masuk ke d
Ibu hamil umur 39 minggu 3 hari dengan presentasi kepala dan penurunan kepala 2/5. Ibu mengalami nyeri perut tembus belakang. Keadaan umum ibu dan janin intrauterus tunggal dan hidup dinyatakan baik.
[Ringkasan]
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir meliputi penilaian APGAR untuk menilai adaptasi bayi setelah kelahiran, diikuti pemeriksaan fisik lengkap untuk mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik mencakup penilaian tanda-tanda vital, warna kulit, denyut jantung, pernapasan, tonus otot, dan ekstrimitas untuk memastikan keadaan bayi normal atau membutuhkan tindakan lanjut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan. Secara singkat, dibahas definisi perilaku kekerasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, peran perawat dalam pencegahan dan penanganannya serta evaluasi dan manajemen krisis.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien selama perawatan di rumah sakit.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Kelas
油
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
1. MAKALAH
TEKNIK PERSIAPAN DAN PENILAIAN PEMERIKSAAN
FISIK BAYI DAN BALITA
Oleh :
Aslawati Manurung, A.Md.Keb.
NIM : 201015201054
Program S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data
yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan
status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam
melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami, antara lain
inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar)
(Prawirohardjo, 2005).
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat
keluarga, riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena
sangat penting untuk diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada
bayi. Keadaan suhu di luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru tersebut.
Kondisi di luar rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim (Prawirohardjo,
2010).
Observasi (pengamatan secara seksama) Pemeriksaan dilakukan pada seluruh
tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak harus dengan urutan tertentu.
Pemeriksaan yang menggunakan alat seperti pemeriksaan tengkorak, mulut, telinga,
suhu tubuh, tekanan darah, dan lain-lainnya, sebaiknya dilakukan paling akhir, karena
dengan melihat atau memakai alat-alat, umumnya anak menjadi takut atau merasa tidak
nyaman, sehingga menolak diperiksa lebih lanjut.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemeriksaan Fisik Bayi
1. Keadaan umum
Kesadaran pasien : Komposmentis (CM) Sadar sepenuhnya, apatis atau
sadar tapi acuh terhadap sekitarnya, somnolen atau tampak mengantuk dan
ingin kembali tidur, stopor atau sedikit respon terhadap stimulus yang kuat
dan koma artinya tidak bereaksi terhadap stimulus apapun
2. Aktifitas fisik
Inspeksi keadaan ekstremitas dalam keadaan fleksi, dengan gerakan tungkai
serta lengan aktif dan simetris.
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a) Frekuensi Nadi
Paling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenang
Meraba arteri radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari
berada di bagian dorsal tangan anak
Pada bayi dengan penghitungan heart rate (denyut jantung)
Penghitungan 1 menit penuh
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 30-40 kali/menit
Usia >1 tahun -3 tahun : 20-30 kali/menit
4. b) Frekuensi pernapasan
Dihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasi
Takipneu yaitu pernapasan yang cepat
Dispneu yaitu kesulitan bernapas
Usia >28 hari- 1 tahun (bayi) : 80-120 kali/menit
Usia >1 tahun -12 tahun : 60-110 kali/menit
c) Suhu
Suhu diukur di aksila dengan nilai normal 36,5 0C 37 0C.
4. Pengukuran atropometrik
a) Penimbang berat badan
Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas kain di atasnya,
tangan bidan menjaga di atas bayi sebagai tindakan keselamatan .
Menurut Mtbs (2008) :
BB/TB < -3 SD berarti sangat kurus
BB/TB > -3 SD - < - 2SD berarti sangat kuru
BB/TB -2 SD - +2SD berarti normal
b) Panjang badan
Letakkan bayi datar dengan posisi lurus se bisa mungkin. Pegang kepala
agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut renggangkan
kaki ke bawah menuju bawah kita.
PB : 48/52cm.
5. c) Lingkar kepala
Letakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik
pita mengelilingi bagian atas alis LK : 32 - 37 cm.
d) Lingkar dada
Letakan pita ukur pada tepi terendah scapula dan tarik pita mengelilingi
kearah depan dan garis putih.
LD : 32 35 cm.
5. Kulit
Inspeksi kulitnya apakah warna tubuh kemerahan dan tidak ikterus.
Palpasi keadaan kulitnya apakah lembab, hangat dan tidak ada
pengelupasan.
6. Kepala
Inspeksi apakah ada benjolan di puncak kepala.
Palpasi apakah tidak ada massa atau area lunak di tulang tengkorak.
Fontanel anterior dengan ukuran 5 x 4 cm sepanjang sutura korona dan
sutura segital. Fortanel posterior dengan ukuran 1 x 1 cm sepanjang sutura
lambdoidalis dan sagitalis.
7. Wajah
Inspeksi apakah mata segaris dengan telinga, hidung di garis tengah, mulut
garis tengah wajah dan simetris.
6. 8. Mata
Inspeksi apakah kelompak mata tanpa petosis atau udem. Skelera tidak
ikterik, cunjungtiva tidak merah muda, iris berwarna merata dan bilateral.
Pupil beraksi bila ada cahaya, reflek mengedip ada.
9. Telinga
Inspeksi apakah posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak
kendur, pembentukkan tulang rawan yaitu pinna terbentuk dengan baik
kokoh.
10. Hidung
Inspeksi apakah posisi di garis tengah, nares utuh dan bilateral, bernafas
melalui hidung.
11. Mulut
Inspeksi bentuk dan ukuran mulut proporsional dengan wajah, bibir
berbentuk penuh berwarna merah muda dan lembab, membran mekosa
lembab dan berwarna merah muda, palatom utuh, lidah dan uvula di garis
tengah, reflek gag dan reflek menghisap serta reflek rooting ada.
12. Leher
Inspeksi apakah leher rentang pergerakan sendi bebas, bentuk simestris dan
pendek. Palpasi apakah triorid di garis tengah, nodus limfe dan massa tidak
ada.
7. 13. Dada
Inspeksi apakah dada berbentuk seperti tong, gerakan dinding dada semetris.
Frekuensi nafas 40 60 x permenit, pola nafas normal. Palpasi apakah nadi
di apeks teraba di ruang interkosa keempat atau kelima tanpa kardiomegali.
Auskultasi apakah suara nafas jernih sama kedua sisi. Frekuensi jantung
100- 160 x permenit teratur tanpa mumur. Perkusi apakah ada atau tidak ada
peningkatan timpani pada lapang paru.
14. Payudara
Inspeksi apakah jarak antar puting pada garis sejajar tanpa ada puting
tambahan.
15. Abdomen
Inspeksi abdomen bundar dan simetris pada tali pusat terdapat dua arteri dan
satu vena berwarna putih kebiruan. Palpasi abdomen Lunak tidak nyeri
tekan dan tanpa massa hati teraba 2 - 3 cm, di bawah arkus kosta kanan
limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri. Ginjal dapat di raba dengan
posisi bayi terlentang dan tungkai bayi terlipat teraba sekitar 2 - 3 cm,
setinggi umbilicus di antara garis tengah dan tepi perut. Perkusi timpani
kecuali redup pada hati, limfa dan ginjal. Auskultasi bising usus ada.
16. Genitalia eksterna
Inspeksi (wanita) labia minora ada dan mengikuti labia minora, klitoris ada,
meatus uretra ada di depan orivisium vagina.
Inspeksi (laki-laki) penis lurus, meatus urinarius di tengah di ujung glans
8. tetis dan skrotum penuh.
17. Anus
Inspeksi apakah posisi di tengah dan paten (uji dengan menginsersi jari
kelingking) pengeluaran mekonium terjadi dalam 24 jam.
18. Tulang belakang
Bayi di letakkan dalam posisi terkurap, tangan pemeriksa sepanjang tulang
belakang untuk mencari terdapat skoliosis meningokel atau spina bifilda.
Inspeksi
Kolumna spinalis lurus tidak ada defek atau penyimpang yang terlihat.
Palpasi
Tulang belakang ada tanpa pembesaran atau nyeri.
19. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi
Rentang pergerakan sendi bahu, klavikula, siku normal pada tangan reflek
genggam ada, kuat bilateral, terdapat sepuluh jari dan tanpa berselaput, jarak
antar jari sama karpal dan metacarpal ada dan sama di kedua sisi dan kuku
panjang melebihi bantalan kuku.
Palpasi
Humerus radius dan ulna ada, klavikula tanpa fraktur tanpa nyeri simetris
bantalan kuku merah muda sama kedua sisi.
9. Ekstremitas bawah
Panjang sama kedua sisi dan sepuluh jari kaki tanpa selaput, jarak antar jari
sama bantalan kuku merah muda, panjang kuku melewati bantalan kuku
rentang pergerakan sendi penuh : tungkai, lutut, pergelangan, kaki, tumit dan
jari kaki tarsal dan metatarsal ada dan sama kedua sisi reflek plantar ada dan
sismetris.
20. Pemeriksaan reflek
a. Berkedip
cara : sorotkan cahaya ke mata bayi.
normal : dijumpai pada tahun pertama
b. Tonic neck
cara : menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi.
normal : bayi melakukan perubahan posisi jika kepala di tolehkan ke satu
sisi, lengan dan tungkai ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada
sisi berlawanan, normalnya reflex ini tidak terjadi setiap kali kepala di
tolehkan tampak kirakira pada usia 2 bulan dan menghilangkan pada usia
6 bulan.
c. Moro
cara : ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja /tempat tidur.
normal : lengan ekstensi, jariari mengembang, kepala mendongak ke
belakang, tungkai sedikit ekstensi lengan kembali ke tengah dengan tangan
mengenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah eksteremitas bawah
10. ekstensi lebih kuat selama 2 bulan dan menghilang pada usia 3 - 4 bulan.
d. Mengenggam
cara : letakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika reflek lemah
atau tidak ada beri bayi botol atau dot karena menghisap akan
menstimulasi reflek.
normal : jarijari bayi melengkung melingkari jari yang di letakkan di
telapak tangan bayi dari sisi ulnar reflek ini menghilangkan pada usia 3 - 4
bulan.
e. Rooting
cara : gores sudut mulut bayi melewati garis tengah bibir.
normal : bayi memutar kearah pipi yang diusap, reflek ini menghilangkan
pada usia 3 - 4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan terutama
selama tidur
f. Menghisap
cara : beri bayi botol dan dot.
normal : bayi menghisap dengan kuat dalam berepons terhadap stimulasi
reflek ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
tanpa stimulasi.
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan utnuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data
yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan
status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah diberikan. Dalam
melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perludipahami, antara lain
inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi (ketukan), dan auskultasi (mendengar).
Pemeriksaan fisik bisa dilakukan pada seluruh bagian dari tubuh. Mulai dari
kepala sampai kaki untuk mengetahui adanya ketidaknormalan pada bayi dan anak.
B. Saran
Sebaiknya pada saat melakukan pemeriksaan fisik pada neonatus dan anak harus
dilakukan dengan cermat dan teliti. Supaya dapat terdeteksi jika ada kelainan-kelainan
pada neonatus dan anak. Selanjutnya, jika ada kelainankelainan yang tidak bisa diatasi,
sebaiknya kolaborasi dengan tenaga medis lain, atau di rujuk ke rumah sakit. Sebelum
melakukan pemeriksaan fisik perawat diharapkan mengerti dan memahami sifat dan
karakter anak pada tiap-tiap tumbuh kembang anak Menjaga dan mempertahankan anak
supaya kooperatif dalam pemeriksaan maka sangat perlu dilakukan kerja sama orang
tua, karena orang-tua pemegang keputusan utama dan orang yang paling dekat dengan
anak.
12. DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Engel, Joyce. 2001. Seri Pedoman Praktis Pengkajian Pediatric. Editor. Setiawan.
Edisi 2. Jakarta: EGC
Khoirunnisa, Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan balita.
Yogyakarta : Nuha Medika
Matondang, S Corry,dkk. 2000. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi 2. Jakarta: PT
Sagung Seto
Muslihatun, Wannur. 2010. Asuhan Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Materil dan Neonatal.
Jakarta : EGC
Priharjo, Robert. 1993. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Stright, Barbara. 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi baru lahir. Jakarta : EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4. Jakarta:
EGC
13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL : PEMERIKSAAN FISIK BAYI
Pengertian Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi.
Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk percusi, palpasi
dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring
pengkajian sistem tubuh. Seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari
pengkajian fisik adalah untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan
mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik (Wong, 2003)
Tujuan 1. Untuk mengetahui status kesehatan bayi
2. Untuk menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal atau
abnormal
3. Untuk mendeteksi segera kelaninan dan dapat menjelaskan pada
keluarga
Indikasi Bayi usia >28 hari sampai dengan 1 tahun
Kontraindikasi Bayi memiliki resiko
Persiapan Ibu dan
Perawat
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2. Mengkaji riwayat ibu dan bayi
3. Melengkapi riwayat medis.
- Mendokumentasikan data pada saat masuk: nama, tanggal lahir
- Mendokumentasikan riwayat persalinan
- Mendokumentasikan riwayat pasca kelahiran.
Persiapan Lingkungan 1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan pencahayaan cukup
2. Suhu ruangan yang baik (sesuai dengan NTE, atau tidak memicu
hipotermi)
Prosedur 1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Beri penerangan
4. Buka bedong bayi baju bayi dan popok bayi
5. Pemeriksaan kesadaran : Komposmetis, Apatis,
Somnolen, Sopor, Koma, Delirium.
6. Mengukur tanda-tanda vital
Suhu : Kulit terasa hangat saat disentuh
Frekuensi denyut jantung
RR
7. Mengukur antropometri
Menimbang berat badan bayi
Mengukur panjang badan bayi
Mengukur lingkar kepala bayi
Mengukur lingkar dada bayi
Mengukur lingkar abdomen bayi (di umbilikus)
Mengukur lingkar lengan atas bayi
8. Pemeriksaan fisik sistematis
a. Pemeriksaan kepala
Inspeksi : bentuk kepala, kebersihan kulit kepala,
14. rambut, warna rambut,
Palpasi fontanela : ubun-ubun, sutura, benjolan, luka
b. Pemeriksaan mata
Inspeksi : kebersihan mata, kesimetrisan kedua mata,
warna skera, warna konjuntiva
Kaji reflek kornea : dekatkan suatu objek ke kornea,
maka mata akan berkedip
Kaji reflek cahaya : jika diberi cahaya, pupul akan
berkontriksi
c. Pemeriksaan telinga
Inspeksi : kebersihan kedua lubang telinga, kondisi
membran timpani, simetris kedua telinga dan
kesejajaran antara daun telinga dengan kantus
lateral mata
Kaji reflek startle : Jika didengarkan bunyi keras
dengan kerincingan bayi, lengan abduksi secara
tiba-tiba
d. Pemeriksaan hidung
Inspeksi : kebersihan, kesimetrisan letak lubang
hidung, adanya septum nasal, adanya keluaran
sekret
Kaji hembusan nafas dengan punggung tangan atau
dengan gerakan kapas
Kaji reflek glabelar : dengan mengetuk pangkal
hidung dengan cepat maka mata akan berespon
dengan menutup dan rapat dengan cepat
Cairan, edema, nafas
e. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
Inspeksi : kebersihan mulut, keutuhan bibir, kelainan
bibir
Kaji rooting reflek : sentuh pipi sepanjang sisi mulut,
bayi akan merespon dengan cara kepala akan
mengikuti arah stimulasi
Kaji sucking reflek : Sentuh bibir bayi, bayi akan
berespon dengan cara menghisap kuat
Kaji gag reflek : Stimulasi pada posterior faring
dengan tube maka bayi akan muntah
Kaji extrusion reflek : Sentuh lidah dengan jari maka
bayi akan mendorong lidah keluar
f. Pemeriksaan leher
Palpasi : apakah ada pembesaran kelenjar limfe
Kaji tonic neck reflek : Arahkan kepala bayi
menengok ke arah salah satu sisi sedangkan
tangan dan sisi kaki lainnya fleksi
Kaji reflek rithing reflek : Saat bayi miring ke
salah satu sisi, sisi yang lain ikut miring ke sisi
tersebut
15. g. Pemeriksaan dada (paru-paru)
Pengembangan paru : simetris atau tidak
Kaji suara nafas : vesikuler
Kaji pergerakan dinding dada : Simetris/tidak dengan
cara letakkan kedua telapak tangan mendatar pada
bagian dada dengan meletakkan kedua ibu jari
berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga
bagian bawah paru
Perkusi paru : setiap sisi dada diperkusi dengan
urutan yang sesuai untuk membandingkan
bunyinya
Sirkulasi : CRT normal < 3 detik dengan cara
menekan telapak tangan atau telapak kaki
h. Pemeriksaan abdomen dan sistem pencernaan
Observasi dinding dan bentuk abdomen : tampak
cekung (skapoid), lesi atau bekas luka
Auskultasi : ada atau tidak peristaltik usus (normal
jika suara seperti berkumur)
Perkusi : apakah terdapat asites, perkusi dimulai dari
area epigastrium menuju area abdomen bawah,
suara normal yang terdengar adalah timfani
Kaji turgor kulit bayi dengan cara mencubit abdomen
bayi
i. Pemeriksaan genitalia
Inspeksi kebersihan genitalia
Jika laki-laki : kaji apakah testis sudah turun, kaji
letak uretra apakah di ujung penis atau belum
(hipospadia/epispadia)
Jika perempuan : inspeksi adakah lesi, klitoris
dapat tertutup sedikit oelh preputium
Kaji letak meatus uretra pada bagian posterior
klitoris
Kaji letak orifisium vagina pada bagian posterior
meatus uretra
j. Pemeriksaan tulang belakang
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara inspeksi
terhadap adanya kelainan tulang belakang seperti
lordosis, kifosis, skoliosis, kelemahan serta perasaan
nyeri tulang belakang
k. Pemeriksaan anus
Kaji apakah memiliki lubang anus atau tidak, kaji
dengan memasukkan thermometer rekatl pada anus
bayi, kaji reflek spingter ani
l. Pemeriksaan Eksteremitas
Inspeksi : Kebersihan kuku dan jari, simetris kanankiri,
jumlah kuku dan jari
16. Kaji reflek grasp (mengenggam) : apabila telapak
tangan (palmar) atau telapak kaki (plantar) bayi
disentuh maka bayi akan memberikan reaksi fleksi
atau mengenggam
Kaji reflek babinski : berikan tekanan kuat tapi
perlahan dari ibu jari yang dimulai dari tumit
menyusuri bagian lateral telapak kaki bayi
memutar menuju arah ibu jari, respon bayi
dorsofleksi ibu jari dan mengembangkan ibu jari
dan jari-jari lainnya seperti kipas.
Kaji reflek merangkak : jika bayi ditengkurapkan
maka bayi akan maju secara perlahan seperti
merangkak. Reflek ini sampai usia <6 minggu
Kaji reflek gallant : jika bagian sisi punggung
sepanjang spina disentuh maka pinggul bayi
bergerak kea rah sisi yang disentuh. Reflek ini
menetap sampai usia <4 minggu
Kaji reflek moro : kaji dengan mengagetkan bayi
maka bayi akan memberikan respon berupa
eksteremitas ekstensi dan abduksi dengan cepat,
kadang disertai menanggis.
Kaji reflek stepping : Jika tumit bayi disentuhkan
pada bagian yang rata, bayi akan terstimulasi untuk
berjalan dengan menempatkan satu kakinya di
depan kaki yang lain.
9. Pasang baju bayi, popok bayi dan bedong bayi
10. Evaluasi respon bayi dan keluarga
11. Bereskan alat
12. Cuci tangan
13. Mendokmentasikan hasil pemeriksaan
14. Interpretasikan hasil pemeriksaan dan rencanakan
tindakan selanjutnya