Laporan ini menganalisis penerapan HACCP pada Pedagang Kaki Lima di Jember. Hasilnya menunjukkan bahwa kebersihan dan sanitasi di tempat PKL sangat kurang, sehingga mengancam keamanan pangan. Laporan ini menyarankan peningkatan kebersihan lingkungan dan peralatan untuk menghasilkan makanan yang lebih aman.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kimchi tradisional Korea dari sawi putih yang difermentasikan. Prosesnya meliputi pemotongan sawi, pencucian, penggaraman, penambahan bumbu, dan fermentasi selama 1-2 hari. Mikroba kunci yang terlibat adalah Lactobacillus plantarum, Lactobacillus brevis, dan Pediococcus cerevisiae.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang observasi yang dilakukan terhadap sebuah usaha kecil bernama Pabrik Tahu Rahmat yang memproduksi tahu.
2) Pabrik Tahu Rahmat memproduksi tiga jenis tahu yaitu tahu cina, tahu potong, dan tahu goreng dengan harga bervariasi.
3) Omset keuntungan Pabrik Tahu Rahmat mencapai Rp2-3 juta per hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menerapkan sanitasi dan kebersihan yang baik untuk mencegah kontaminasi, serta menjelaskan berbagai jenis kontaminasi dan cara-cara mencegahnya, seperti menerapkan prosedur pembersihan yang efektif dan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
Seminar Kesehatan tentang Bahaya Gadget (tanpa video)David Syahputra
油
Dokumen tersebut membahas mengenai manfaat dan mudarat penggunaan gadget. Secara ringkas, gadget memiliki manfaat untuk membantu aktivitas sehari-hari namun penggunaan berlebihan dapat berdampak negatif secara fisik, sosial, ekonomi, dan budaya seperti gangguan penglihatan, sakit kepala, ketergantungan, perilaku antisosial, meningkatnya konsumsi, dan melemahnya budaya lokal.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
1. Tahu diproduksi melalui proses fermentasi susu kedelai dengan bakteri asam laktat pada suhu 45属C selama 7 jam untuk menghasilkan koagulasi dan menurunkan pH.
2. Tahu kaya protein dan memiliki manfaat untuk mencegah penyakit jantung, meningkatkan energi, dan mencegah osteoporosis.
3. Proses fermentasi tahu menghasilkan produk yang bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
sejarah perkembangan jam dari zaman ke zamanwulannur244
油
1. Jam ditemukan pertama kali oleh para biarawan untuk menandai waktu berdoa dengan menggunakan lonceng. 2. Perkembangan jam dimulai dari jam matahari, jam air, jam pasir, hingga jam mekanik dan digital berkat penemuan berbagai ilmuwan. 3. Jam atom merupakan jam paling akurat saat ini dengan kesalahan hanya satu detik dalam 30 juta tahun.
Dokumen ini merupakan rencana kerja jaminan mutu HACCP untuk produksi Fish Nugget. Dokumen ini menjelaskan visi dan misi perusahaan, organisasi dan tim HACCP, deskripsi produk, bahan baku, proses produksi, analisis resiko, serta analisis HACCP untuk mengidentifikasi titik kritis pengendalian.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Teknologi Fermentasi Kimchi (Fathriska dan Prissa)fathriska
油
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi fermentasi kimchi tradisional Korea. Kimchi diproduksi melalui fermentasi sawi putih dengan berbagai bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, dan garam menggunakan bakteri asam laktat dan Lactobacillus plantarum. Fermentasi kimchi mempengaruhi nilai gizi, rasa, dan tekstur serta memberikan manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan kekebalan tub
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba, yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fungsi organ tubuh jika dikonsumsi. Narkoba terdiri dari berbagai jenis seperti morfin dan heroin, sedangkan pengaruh iklan dan lingkungan sosial dapat membuat seseorang terjerumus ke dalamnya. Efek negatif narkoba ant
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
1. Tahu diproduksi melalui proses fermentasi susu kedelai dengan bakteri asam laktat pada suhu 45属C selama 7 jam untuk menghasilkan koagulasi dan menurunkan pH.
2. Tahu kaya protein dan memiliki manfaat untuk mencegah penyakit jantung, meningkatkan energi, dan mencegah osteoporosis.
3. Proses fermentasi tahu menghasilkan produk yang bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
sejarah perkembangan jam dari zaman ke zamanwulannur244
油
1. Jam ditemukan pertama kali oleh para biarawan untuk menandai waktu berdoa dengan menggunakan lonceng. 2. Perkembangan jam dimulai dari jam matahari, jam air, jam pasir, hingga jam mekanik dan digital berkat penemuan berbagai ilmuwan. 3. Jam atom merupakan jam paling akurat saat ini dengan kesalahan hanya satu detik dalam 30 juta tahun.
Dokumen ini merupakan rencana kerja jaminan mutu HACCP untuk produksi Fish Nugget. Dokumen ini menjelaskan visi dan misi perusahaan, organisasi dan tim HACCP, deskripsi produk, bahan baku, proses produksi, analisis resiko, serta analisis HACCP untuk mengidentifikasi titik kritis pengendalian.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Teknologi Fermentasi Kimchi (Fathriska dan Prissa)fathriska
油
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi fermentasi kimchi tradisional Korea. Kimchi diproduksi melalui fermentasi sawi putih dengan berbagai bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, dan garam menggunakan bakteri asam laktat dan Lactobacillus plantarum. Fermentasi kimchi mempengaruhi nilai gizi, rasa, dan tekstur serta memberikan manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan kekebalan tub
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba, yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fungsi organ tubuh jika dikonsumsi. Narkoba terdiri dari berbagai jenis seperti morfin dan heroin, sedangkan pengaruh iklan dan lingkungan sosial dapat membuat seseorang terjerumus ke dalamnya. Efek negatif narkoba ant
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
Dokumen tersebut memberikan cara untuk menghilangkan bau dan rasa pahit dari susu kedelai dengan mencampur kedelai, kecambah jagung, kacang tanah, dan wijen lalu menggilingnya menjadi bubur. Bubur kedelai dimasak hingga mendidih untuk menghasilkan susu kedelai yang kemudian dipasteurisasi. Kacang tanah dan kecambah jagung berfungsi melembutkan susu sedangkan wijen menghilangkan bau ke
Susu kedelai memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol dan kaya akan antioksidan isoflavon. Cara membuatnya adalah merendam biji kedelai, menggilingnya dengan air, merebus hasil penggilingan, dan menyaring ampasnya. Resep lain menambahkan gula, daun pandan, dan jahe untuk meningkatkan rasa susu kedelai.
Pelatihan membuat kerupuk nasi dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan dan wirausaha pemuda. Kegiatannya meliputi persiapan bahan dan alat, pembuatan adonan, pengukusan, pendiaman, pengirisan, penjemuran, dan pengemasan hasil kerupuk. Harapannya pemuda dapat berwirausaha dan mengurangi pengangguran.
Proposal usaha nasi goreng di foodcourt mall menjelaskan rencana bisnis nasi goreng dengan skala usaha di stan foodcourt. Proposal ini menjelaskan pendahuluan tentang potensi bisnis kuliner, bentuk usaha dan pemasaran di foodcourt, estimasi biaya dan pendapatan, perencanaan permodalan, pembagian keuntungan, dan resiko usaha. Proposal ini berharap mendapatkan investor untuk pendanaan modal tambahan guna memulai usaha nasi goreng di foodcourt mall.
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Satria
油
Proposal ini membahas rencana usaha nasi goreng yang meliputi bahan baku, cara pembuatan, pemasaran, perencanaan modal dan keuangan, serta analisis pendapatan dan laba yang diharapkan. Tujuan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran kewirausahaan dan menjadikan siswa lebih kreatif dalam berwirausaha.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya memiliki mindset kewirausahaan bagi mahasiswa. Mindset kewirausahaan mencakup pola pikir kreatif dan berani mengambil risiko untuk melihat peluang bisnis baru. Teks tersebut juga mendefinisikan entrepreneur, kewirausahaan, serta unsur-unsur penting yang membentuk semangat kewirausahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) yang diterbitkan oleh dinas kesehatan kota Medan untuk memastikan pangan olahan industri rumah tangga aman, bermutu, dan layak dikonsumsi serta mematuhi peraturan perundang-undangan terkait. Dokumen ini juga menjelaskan tentang proses penerbitan sertifikat, persyaratan produksi pangan yang baik, dan sanksi bagi pelanggaran.
1. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi lebih dari 50% PDB dan menyerap 99% tenaga kerja.
2. Beberapa kendala UMKM antara lain manajemen lemah, administrasi tidak rapi, akses kredit kecil, belum memiliki badan hukum, teknologi rendah.
3. Pemerintah Kabupaten Magelang mendorong pengembangan UMKM melalui sinergi antara industri, pertanian, pariwisata, dan k
Pengolahan makanan melibatkan empat aspek utama: penjamah makanan, cara pengolahan, tempat pengolahan, dan peralatan. Penjamah harus mencuci tangan dan menggunakan pakaian pelindung. Cara pengolahan harus mencegah kontaminasi dan menggunakan air bersih. Tempat pengolahan seperti dapur harus bersih, terang, dan berventilasi baik. Peralatan harus aman dan mudah dibersihkan.
Persyaratan higiene sanitasi pangan di sekolah mencakup pengaturan kantin sekolah, pedagang makanan jajanan, dan sarana lainnya agar pangan yang tersedia di lingkungan sekolah aman untuk dikonsumsi siswa. Dinas kesehatan bertugas membina dan mengawasi pemenuhan standar kebersihan pangan melalui pendataan, penyuluhan, sertifikasi penjamah, dan pengawasan rutin.
This document provides information about meat balls, including their ingredients, production process, packaging, storage, and quality control. Key points include:
- Meat balls are made by emulsifying ground or minced meat with starches, eggs, breadcrumbs, and herbs. Common additives include salt, nitrites, phosphates, and MSG.
- Production involves grinding meat, mixing in ingredients, molding into balls, freezing, packaging, and storing at frozen temperatures.
- Quality is ensured through following GMP and implementing HACCP plans which identify hazards at each process step and establish critical limits and corrective actions.
- Packaging aims to control moisture and prevent spoilage through use of materials like PET
Handbookofmeatprocessing 130306012404-phpapp02 haccpKhoirul Anam
油
GMP outlines the measures to be taken to ensure that premises, equipment, transport and employees do not contribute to or become food safety hazards.
Gmp are not factory specific.
HACCP takes into consideration the possible hazards during the production process of a particular product.
HACCP is factory specific.
Key raw material: Standardised meat compositions are consistent raw material solutions that can be immediately processed, requiring no further refining processes.
PEST CONTROL Good Operating Practies for the food industry
Pests inside your building can create issues in a number of ways;
i) The pests themselves, or their droppings, feathers or body parts could
get into the product and cause contamination.
ii) Pests carry pathogens and if they touch your equipment, materials or
people the pathogens could transfer to your products and make them unsafe to eat.
Good Manufacturing Practices (GMP) are designed to assure that the foods are produced under hygienic conditions, and that microbiological, chemical and physical hazards were prevented (Gardner, 1999; Sheridan, 2000). Establishing procedures for pest control is an important component of GMPs. Pests are harmful organisms and can cost the food industry billions of dollars each year (Marriott, 1991). The pests of primary concern are insects and rodents and they are responsible to spread disease through foods. Rodents and insects carry pathogenic bacteria both internally and on their bodies. Birds sometimes may become a problem in food processing area and pose a potential public health hazard also (FAO, 1997).
CONTROL
Pests should be destroyed without chemicals, if feasible, because of the potential danger of pesticides. But these techniques are not always as effective as it should be. Therefore it is necessary to use pesticides. The best method for the control of insect infestation centres on good sanitation or housekeeping with the use of pesticides under the supervision of a licensed operator. An integrated chemical control and sanitary practices can be more effective and more economical.
Top management should identify a responsible competent person to develop a pest prevention and control program and give them the necessary support to carry out the program. The pesticides should be used in accordance with label instructions. Persons who apply pesticides in the plant have a responsibility to use the right and approved pesticide, to apply it correctly (according to label instructions), and to be certain there is no hazard to man or the environment (Schuler et al. 1999).
Tesco lotus Food Manufacturing StandardKhoirul Anam
油
Food Manufacturing Standard
HACCP
Finished Product Specifications
Raw Material and Secondary Site Management
Packaging
External Areas and Site Security
Design and Construction of Premises
7 Design and Construction of Equipment
8 Employee Facilities and Personal Protective Equipment
9 Factory Hygiene
10 Personal Hygiene
11 Process Controls
12 Traceability
13 Allergen Contro
14 Foreign Body Controls
15 Foreign Body Detection
16 Inspection and Analysis
17 Water and Waste Water Management
18 Product Labelling and Coding
19 Weight, Volume and Count Checks
20 Training
21 Quality Management System
22 Product Development
23 Product Recall/Incident Management
24 Internal Audits
25 Customer Complaints
26 Pest Control
27 Maintenance
28 Calibration
29 Cleaning Programme
30 Transport
31 Medical Screening
32 Employment Agencies
33 Environment
34 Ethical Trading
35 Management Controls
Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
Program
PLAN - D Raw, Ground Meat and Poultry
Principle 2 - CCP Determination
Product: A critical control point is defined as a point, step or procedure at which control can be applied and
a food safety hazard can be prevented, eliminated or reduced to acceptable levels.
Microorganisms are capable of growing on a wide range of substrates and can produce a remarkable spectrum of products. The relatively recent advent of in vitro genetic manipulation has extended the range of products that may be produced by microorganisms and has provided new methods for increasing the yields of existing ones. The commercial exploitation of the biochemical diversity of microorganisms has resulted in the development of the fermentation industry and the techniques of genetic manipulation have given this well-established industry the
opportunity to develop new processes and to improve existing ones. The term fermentation is derived from the Latin verb fervere, to boil, which describes the appearance of the action of yeast on extracts of fruit or malted grain during the production of alcoholic beverages. However, fermentation is interpreted differently by microbiologists and biochemists. To a microbiologist the word means any process for the production of a product by the mass culture of microorganisms. To a biochemist, however, the word means an energy-generating process in which organic compounds act as both electron donors and acceptors, that is, an anaerobic process where energy is produced without the participation of oxygen or other inorganic electron acceptors. In this chapter fermentation is used in its broader, microbiological context.
Generic fsc and examples of food wasteKhoirul Anam
油
The document describes various stages in the production of palm oil and food waste that can occur at each stage. These include:
1) Harvesting and handling - crops left in fields, damage during harvesting, out-grades to improve quality.
2) Processing - contamination, loss of quality, out-grades in the supply chain.
3) Packaging, marketing, and distribution - damage during transport, lack of cold storage, poor handling.
It then provides more details on specific steps in palm oil processing, including sterilization, stripping, pressing, oil extraction, clarification, and digestion.
Dokumen ini membahas tentang pengendalian kualitas proses pemasukan data asuransi ke dalam komputer oleh operator di PT Asurindo. Data kesalahan pemasukan selama 20 hari menunjukkan presentase kesalahan berada di bawah kontrol statistik. Untuk menurunkan presentase kesalahan diperlukan pelatihan operator dan evaluasi berkala atas hasil pemasukan data.
Presentasi HACCP tentang sistem manajemen keamanan pangan untuk catering masakan rumah sakit. Presentasi ini membahas penerapan HACCP pada catering rumah sakit oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pangan Politeknik Negeri Jember.
Catering masakan untuk rumah sakit melibatkan proses penerimaan bahan baku, sortasi, penyimpanan, persiapan, pemorsian, pengemasan, dan pendistribusian makanan ke rumah sakit sesuai standar keamanan pangan dan persyaratan rumah sakit.
1. LAPORAN TUGAS PENELITIAN
HACCP
PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)
KULYAH
HACCP
Nasi Goreng
Oleh:
Aprilia Dwi Lestari (B3211442)
Dandik Awang Syaifullah (B3211504)
Umi Retnoningrum (B3211468)
Khoirul Anam (B3211866)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
2. Pendahuluan
Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) merupakan salah satu faktor
yang penting untuk memenuhi standart mutu atau persyaratan yang ditetapkan
untuk pangan. CPPB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan
baik yang berskala kecil, sedang maupun yang berskala besar. Metode CPPB ini,
dapat menghasilkan makanan yang bermutu, layak dikonsumsi dan aman bagi
kesehatan. Dengan menghasilkan makanan yang bermutu dan aman untuk
dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri
pangan yang bersangkutan akan berkembang pesat. Dengan berkembangnya
industry pangan yang menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk
dikonsumsi, maka masyarakat pada umumnya akan terlindung dari penyimpangan
mutu pangan yang berbahaya dan mengancam kesehatan.
Ruang Lingkup
1. Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industry Rumah Tangga (CPPB-
IRT) ini menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi tentang
penanganan bahan pangan diseluruh mata rantai produksi pangan mulai
bahan baku sampai produk akhir.
2. Pedoman CPPB-IRT sesuai Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No.
HK.00.05.5.1639 tanggal 30 April 2003
3. Pedoman CPPB-IRT ini berlaku bagi semua IRT yang berada di wilayah
Republik Indonesia.
3. Pengertian
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai pangan bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau
pembuatan makanan atau minuman.
2. Aman untuk dikonsumsi adalah pangan tersebut tidak mengandung bahan-
bahanyang dapat membahyakan kesehatan atau keselamatan manusia
misalnya bahan yang dapat menimbulkan penyakit atau keracunan.
3. Layak untuk dikonsumsi adalah pangan tersebut keadaannyanormal tidak
menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan atau penyimpangan lainnya.
4. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan pencemaran biologis, kimia dan fisik
yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
5. Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan
mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali atau
mengubah bentuk pangan.
6. Cara Produksi yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan agaimana
memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.
7. Higien Pangan adalah kondisi dan perlakuan yang diperlukan untuk
menjamin keamana pangan disemua tahap rantai pangan.
8. Sanitasi Pangan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertambah
dan berkembang biaknya jasad retnik pembusuk dan pathogen dalam pangan,
4. peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan
manusia.
9. Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan
yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan demikian karena
jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki
pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak (yang sebenarnya adalah tiga roda
atau dua roda dan satu kaki).
Tujuan penerapan CPPB-IRT
1. Tujuan umum adalah menghasilkan pangan yang bermutu, aman
dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen baik konsumen
domistik maupun internasional.
2. Tujuan khusus adalah:
a. Memberikan prinsip-prinsip dasar dalam memproduksi pangan yang
baik;
b. Mengarahkan PKL agar memenuhi persyaratan produksi yang baik
seperti persyaratan lokasi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi,
pengendalian hama, hygiene karyawan, pengendalian proses dan
pengawasan.
5. Hasil Penelitian
Adapun hasil penelitian dari kelompok kami dalam penelitian Pedagang
Kaki Lima (PKL) di Bunderan Jl. Mastrip Sumbersari, Jember berdasarkan
beberapa aspek persyaratan CPPB-IRT, sebagai berikut:
A. LINGKUNGAN PRODUKSI
Berdasarkan lingkungan produksi, PKL (Pedagang Kaki Lima)
sangat kurang layak untuk ditempati, Tempat produksi ini sangat bebas
dari pencemaran asap kendaraan bermotor karena kondisi lingkungan PKL
berada tepat dipinggir jalan bahkan dibawah gerobak terdapat genangan
air. Halaman tempat produksi sangat tidak terjaga. Kebersihan halaman
sangat tidak diperhatikan oleh pemilik, polusi dimana-mana., sampah
hanya ditempatkan dengan kantong plastik serta tidak adanya tempat
sampah yang semestinya.
B. GEROBAK DAN FASILITAS PKL
a. gerobak
6. Berdasarkan gerobak yang dipakai, PKL ini sangat jorok dan
sangat jauh dari layak untuk disinggahi sebagai tempat makan yang dilihat
dari Sistem HACCP dan Keamanan Makanan. Gerobak sangat kumuh dan
bahkan terlihat jelas tidak pernah dibersihkan. Di tempat pencucian piring
PKL ini berserakan piring-piring yang belum dibersihkan, bahkan
pencucian piring nhanya dilakukan dengan sekali memasukkan kedalam
bak air yang berisi air dan kemudian di Lap dengan lap kotor untuk
mengeringkan.
Penggunaan tempat sampah untuk pembuangan hanya
menggunakan plastik. Plastik tersebut (lebih tepatnya plastik yang
berfungsi sebagai tempat sampah) digantungkan di badan gerobak, hal ini
dinilai agar memudahkan pembuangan sampah-sampah yang akan
dibuang.
b. Peralatan Proses
Peralatan membuat nasi goreng terbuat dari bahan alumuniun,
satinless, besi dan plastik. Peralatan alumunium ini (wajan dan sptula yang
digunakan) tidak dibersihkan, apabila ada pelanggan yang membeli maka
proses langsung dilakukan dengan menggunakan peralatan tersebut
dengan tanpa dicuci ataupun dibersihkan. Begitupula dengan alat-alat
lainnya terlihat tidak pernah dibersihkan, kotor, kumuh bahkan sudah
berjamur pada beberapa piring yang digunakan terlihat berserakan dan
terdapat banyak butiran nasi dan minyak, namun peralatan tersebut masih
digunakan kembali untuk melayani konsumen tanpa adanya pembilasan
terkadang. Peralatan yang terbuat dari besi sudah mengalami korosif dan
berwarna kuning keemasan, hitam. Beberapa dari peralatan terbuat dari
bahan plastik yang apabila terkena panas yang tinggi akan mengelupas
dan bahannya akan ikut terhadap produk yang dihasilkan. Pembersihan
alat-alat tidak dilakukan setiap hari oleh pemilik tempat produksi
7. Peletakan peralatan produksi berantakan sehingga mempersulit
pekerja untuk memproduksi produk secara cepat dan tepat untuk
melaksanakan proses pengolahan. Namun hal itu tidak menjadi masalah
terhadap pedangang karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
C. SUPLAI AIR
Suplai air pada tempat Pedagang Kaki Lima ini sebagian besar
dari air SUMUR yang sengaja dibawa dari rumah. Air sumur yang
dimaksud digunakan sebagai air minum dan air untuk cuci piring dan
peralatan lainnya. Bak penampung air terlihat sudah banyak terdapat lumut
hijau yang menempel pada tempat air dan juga galon air yang digunakan.
D. FASILITAS DAN KEGIATAN SANITASI
Adapun fasilitas dan hygiene sanitasi dibagi pada:
1. Alat cuci atau pembersih
Alat cuci dan alat hygiene atau pembersih terlihat tidak terlihat di
PKL ini, bahkan tidak ada. Bak cuci produksi tidak terjaga dengan
baik. Pembersih di tempat ini tidak terjamin kebersihannya. Dan
sangat miris ketika terlihat kondisi tempat minum yang sudah terdapat
lumut, dan sebagian air yang digunakan memiliki warna yang berbeda.
2. Kegiatan Pembersihan
Tidak adanya kegiatan pembersihan dalam proses pembuatan nasi
goreng pada PKL ini. Pemilikpun serasa enggan untuk bertanggung
jawab berkaitan dengan pembersihan hamaan, kebersihan, dan
pencucian. Kebersihan sangat tidak diutamakan di PKL ini.
Kebersihan tempat ini tidak selalu terjaga, bahkan sengaja tidak
8. dibersihkan tiap hari. Pada kebersihan alat memasak, alat mencuci, alat
alat kebersihan dan lingkungan sekitar.
E. KESEHATAN
1. Kebersihan pemilik
Dari segi kebersihan pemilik, secara keseluruhan kebersihan tidak
terjaga. pemilik tidak mengenakan baju khusus untuk meramu
masakan, bahkan pemilik sering keluyuran dan bermain-main
menyeberangi jalan. serta, tidak dilengkapi dengan pemakaian
celemek, penutup kepala, sarung tangan.
2. Kebiasaan pemilik
Kebiasaan pemilik PKL ini yaitu memegang HandPhone stelah dan
sebelum memasak, merokok dan berbicara saat proses pembuatan nasi
goreng. Bahkan tidak sesekali mencuci tangan dalam setiap
pekerjaannya. Pemilikpun membiasakan diri dengan mengambil
bahan-bahan untuk membuat nasi goreng dengan tangan secara
langsung pada bagian-bagian tertentu.
F. PENYIMPANAN
Penyimpanan pada bahan-bahan pangan sebelum pengolahan
terlihat terpisah pada beberapa tempat seperti nasi dan bumbu-bumbu,
serta dengan mie dan kubis atau sawi sebgai pelengkap nasi goreng
tersebut.
Namun, beberapa bahan tidak ditutup kembali setelah dipakai,
bahkan tidak pernah ditutup. Untuk meida terbesar (komponen utama
pembuatan nasi goreng) ini, pedagang kaki lima (PKL) menutup nasi
(dengan wadah keranjang nasi bolong-bolong) menggunakan kain lap
9. yang digunakan untuk lap tangan setelah membuat nasi goreng pesanan
pelanggan.
Penyimpanan bahan-bahan tidak konsisten tiap harinya, yang
selalu berubah-ubah. Minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah
minyak yang sudah dipakai sebelumnya meskipun terkadang dicampur
dengan minyak yang masih baru.
10. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan pembahasan diatas adalah:
- Terdapat hubungan antara HACCP dengan hygiene sanitasi makanan
terhadap kualitas bakteriologis makanan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) di
Bunderan Jl. Mastrip Sumbersari jember ini. Maka disarankan pada pedagang
kaki lima agar menjaga dan meningkatkan proses pengolahan dan kebersihan
lingkungan sehingga kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih aman dan
sehat.
- Keamanan pangan dan mutu makanan merupakan tanggung jawab besar bagi
pedagang kaki lima dengan harus mempertimbangkan kesehatan para
customer bersama pemerintah dan konsumen dalam pengembangan sistem
mutu dan keamanan pangan. Serta harus adanya timbal balik dari masyarakat
yang sudah mengerti tentang keamanan makanan dengan memposisikan diri
sebagai pemberi informasi bagaimana melaksanakan produksi yang baik
- Pembersihan dan penyimpanan peralatan dilakukan secara tidak baik atau
berantakan. Sangat tidak layak untuk masyarakat meskipun rasa makanan
yang ditawarkan lumayan enak. Sedangkan faktor penghambat dalam
penerapan sanitasi hygiene Pedagang Kaki Lima adalah pedagang tidak
memperhatikan dalam penerapan sanitasi hygiene, kebiasaan yang disengaja
yang dilakukan pemilik melakukan hal-hal seperti menggaruk-garuk badan,
memegang handphone, merokok dan sebagainya, hal ini sangat tidak baik
dalam penerapan higiene sanitasi rumah produksi.