Manajemen resiko merupakan bagian penting dalam strategi manajemen untuk mengidentifikasi dan menangani risiko-risiko bisnis agar dapat memaksimalkan peluang dan mencapai keunggulan kompetitif. Dokumen ini membahas lima tren yang meningkatkan risiko bisnis, empat cara manajemen risiko menjadi keunggulan kompetitif, serta proses manajemen risiko secara terpadu untuk proyek.
Dokumen tersebut merupakan agenda pelatihan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000:2018 yang mencakup proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko, dan studi kasus. Pelatihan ini membahas tentang kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, teknik penilaian risiko seperti matriks risiko dan pohon kejadian, serta tugas kelompok untuk latihan identifikasi, analisis, dan penanganan risiko.
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi. Proses ini mencakup pengukuran risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, pengembangan strategi untuk meminimalkan risiko, serta pemantauan risiko secara berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...Muhammad Bahrudin
油
Desain implementasi ISO 31000 sebagai pedoman manajemen risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standardisasi Pusido BSN memberikan gambaran mengenai proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan perlakuan risiko berdasarkan standar tersebut. Kajian ini mengidentifikasi 13 risiko dengan tingkat risiko bervariasi dan memberikan contoh tindakan pengendalian untuk setiap risiko. Kajian ini diharapkan dapat membantu Unit Dokumentasi mengelola risiko secara sistematis sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang Risk and Control Self Assessment (RCSA) yang merupakan proses pengelolaan dan pengendalian risiko di unit tertentu secara mandiri. Tahapan RCSA meliputi identifikasi risiko, pengukuran level risiko, penyusunan rencana mitigasi, pengendalian program mitigasi, dan pemantauan register risiko. Contoh identifikasi risiko dan pengukuran level risiko dengan menggunakan risk map juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuAhmad Abdul Haq
油
Formulir ini memberikan ringkasan tentang manajemen risiko di suatu unit organisasi. Terdiri dari konteks risiko, identifikasi sasaran organisasi, komposisi tim manajemen risiko, stakeholder internal dan eksternal, regulasi terkait, serta struktur organisasi untuk manajemen risiko.
Manajemen risiko membahas pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan strategi manajemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Ada berbagai jenis risiko seperti risiko keuangan, operasional, hingga risiko strategi. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak mengganggu pencapaian
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, termasuk definisi risiko, jenis-jenis risiko, upaya penanggulangan risiko, dan manfaat penerapan manajemen risiko bagi perusahaan, keluarga, dan masyarakat. Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh risiko-risiko bisnis dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara menyusun balanced scorecard mulai dari mengidentifikasi perspektif, sasaran strategis, kinerja utama, hingga menurunkannya ke tingkat departemen. Dibahas pula sumber perumusan sasaran strategis dan pedoman pengukuran kinerja utama yang relevan, terukur, dan dapat dikendalikan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko kecurangan pada organisasi pemerintahan berdasarkan kerangka COSO. Terdapat lima prinsip manajemen risiko kecurangan menurut COSO yaitu penetapan kebijakan, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Program manajemen risiko kecurangan diperlukan untuk mencegah terjadinya kecurangan di organisasi pemerintahan dengan mengikuti pedoman COSO.
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pelaksanaan fraud risk assessment dan pengendalian risiko fraud.
2. Metode pelaksanaan fraud risk assessment antara lain menggunakan check list, whistleblowing system, dan pengujian kesesuaian alur pertanggungjawaban dengan bukti pendukung.
3. Prinsip pengendalian risiko fraud mencakup mengenali program manajemen risiko fraud, menilai risiko fraud secara
ISO 31000 VS. COSO MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...Kanaidi ken
油
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membandingkan dua standar manajemen risiko terkemuka yaitu ISO 31000 dan COSO, dengan membahas persamaan dan perbedaan antara kedua standar tersebut dalam hal struktur, geografi, target audiens, fokus, kerangka dan proses, serta pendekatan terhadap risiko dan keberhasilan organisasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada standar yang lebih baik, tetapi organisasi dapat men
Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk menangani risiko-risiko usaha seperti wabah penyakit ternak, fluktuasi harga dan ketersediaan bahan baku, perubahan nilai tukar dan inflasi, persaingan usaha yang ketat, serta perubahan peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi kinerja dan pendapatan perusahaan. Perseroan berupaya meminimalkan risiko-risiko tersebut melalui vaksinasi ternak, bantuan
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuAhmad Abdul Haq
油
Formulir ini memberikan ringkasan tentang manajemen risiko di suatu unit organisasi. Terdiri dari konteks risiko, identifikasi sasaran organisasi, komposisi tim manajemen risiko, stakeholder internal dan eksternal, regulasi terkait, serta struktur organisasi untuk manajemen risiko.
Manajemen risiko membahas pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan strategi manajemen risiko. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Ada berbagai jenis risiko seperti risiko keuangan, operasional, hingga risiko strategi. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko-risiko tersebut agar tidak mengganggu pencapaian
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, termasuk definisi risiko, jenis-jenis risiko, upaya penanggulangan risiko, dan manfaat penerapan manajemen risiko bagi perusahaan, keluarga, dan masyarakat. Manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh risiko-risiko bisnis dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara menyusun balanced scorecard mulai dari mengidentifikasi perspektif, sasaran strategis, kinerja utama, hingga menurunkannya ke tingkat departemen. Dibahas pula sumber perumusan sasaran strategis dan pedoman pengukuran kinerja utama yang relevan, terukur, dan dapat dikendalikan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko kecurangan pada organisasi pemerintahan berdasarkan kerangka COSO. Terdapat lima prinsip manajemen risiko kecurangan menurut COSO yaitu penetapan kebijakan, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Program manajemen risiko kecurangan diperlukan untuk mencegah terjadinya kecurangan di organisasi pemerintahan dengan mengikuti pedoman COSO.
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pelaksanaan fraud risk assessment dan pengendalian risiko fraud.
2. Metode pelaksanaan fraud risk assessment antara lain menggunakan check list, whistleblowing system, dan pengujian kesesuaian alur pertanggungjawaban dengan bukti pendukung.
3. Prinsip pengendalian risiko fraud mencakup mengenali program manajemen risiko fraud, menilai risiko fraud secara
ISO 31000 VS. COSO MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...Kanaidi ken
油
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membandingkan dua standar manajemen risiko terkemuka yaitu ISO 31000 dan COSO, dengan membahas persamaan dan perbedaan antara kedua standar tersebut dalam hal struktur, geografi, target audiens, fokus, kerangka dan proses, serta pendekatan terhadap risiko dan keberhasilan organisasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada standar yang lebih baik, tetapi organisasi dapat men
Perseroan menerapkan manajemen risiko untuk menangani risiko-risiko usaha seperti wabah penyakit ternak, fluktuasi harga dan ketersediaan bahan baku, perubahan nilai tukar dan inflasi, persaingan usaha yang ketat, serta perubahan peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi kinerja dan pendapatan perusahaan. Perseroan berupaya meminimalkan risiko-risiko tersebut melalui vaksinasi ternak, bantuan
Risk Management as a Strategic Business UnitPraxiom
油
Risk management for PEOs can be viewed as either a service or product. Developing an excellent risk management strategy requires having a clear vision with defined goals and metrics. The strategy should identify an area to dominate and an area to differentiate in order to gain customer acceptance. Financial performance of risk management should be measured and managed for profitability.
This document discusses business and strategic risk management. It notes that risks can come from many sources beyond just business plans, including financial markets, legal issues, natural disasters, and attacks. It emphasizes the need to understand political, regulatory, and cultural factors that may impact business in different locations. The document promotes a company called Riskpro India that provides business intelligence and risk advisory services to help companies assess risks and gain competitive advantages. It outlines Riskpro's experience, services, and approach to strategic risk consulting.
Supply Chain Services - Business Risk & ManagementAndrew Styles
油
This document provides an overview of supply chain services offered by Business Risk & Management Pte Ltd (BRM). BRM offers risk management, security, investigations, and crisis management services focused on supply chain operations in Asia. Key services include supply chain risk assessments, security audits and certifications, hijacking prevention programs, and confidential investigations. BRM consultants have extensive experience in Asia and can help companies improve security and reduce risks and costs across their Asian supply chains.
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha bank. Risiko utama bank meliputi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. Basel II memberikan panduan untuk mengelola risiko operasional dengan menetapkan sistem dan dokumentasi standar serta mengalokasikan modal.
This document provides an overview and introduction to currency futures, options, and swaps. It defines these derivative instruments and discusses how they work. Specifically, it explains how currency futures contracts are traded and marked to market daily on an exchange. It also outlines the basics of currency options, including the types of options and how they are priced. Finally, it defines currency and interest rate swaps as agreements to exchange cash flows, and discusses why companies enter into swaps.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko asuransi, termasuk definisi risiko, bentuk-bentuk risiko, tujuan dan tahapan manajemen risiko, serta hubungan antara manajemen risiko dan asuransi.
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memungkinkan terjadinya perubahan bisnis. Sistem informasi membantu mengelola informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, keuangan, dan produk/jasa, serta meningkatkan kinerja proses bisnis perusahaan.
Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) bertujuan untuk menyelaraskan strategi bisnis dan SI/TI agar investasi TI mendukung tujuan organisasi. Metodologi perencanaan strategis Ward dan Peppard digunakan untuk meminimalkan risiko kegagalan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Analisis SWOT, critical success factor, McFarlan grid, value chain, dan balanced scorecard digunakan untuk menganalisis lingkungan organisasi dalam per
Teks tersebut membahas tentang pengertian, sejarah perkembangan, jenis layanan, karakteristik, keamanan, kelebihan dan kekurangan cloud computing serta penerapannya dalam bisnis, pendidikan dan contoh layanan cloud lainnya seperti Google Drive dan Windows Azure.
This document provides an overview of financial statement analysis. It discusses key topics like the framework for financial statement analysis, earnings management, investment and financing analysis, and operations analysis. It also covers accounting regulations, environmental factors that influence financial reporting, and desirable qualities of accounting information. The purpose of financial statements and the roles of management, auditors, and corporate governance are defined. In summary, the document outlines the various components involved in conducting financial statement analysis.
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptxDianFauzi3
油
Manajemen risiko agribisnis membahas konsep risiko dan ketidakpastian serta pengelolaannya. Risiko timbul dari ketidakpastian dan fluktuasi yang tinggi. Manajemen risiko meliputi identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko dengan penghindaran, penahanan, diversifikasi, transfer, pengendalian, atau pendanaan risiko.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah identifikasi dan pengukuran risiko yang meliputi identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, dan penetapan prioritas risiko. Kemudian dijelaskan berbagai metode untuk mengidentifikasi risiko seperti analisis laporan keuangan, flowchart operasi, kontrak, statistik kerugian, serta wawancara manajer."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko secara umum dan enterprise risk management (ERM) secara khusus. Dokumen menjelaskan berbagai jenis risiko, cara mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko secara komprehensif guna memaksimalkan nilai perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara ketidakpastian dan risiko, di mana ketidakpastian mengacu pada risiko yang tidak terduga sedangkan risiko mengacu pada risiko yang terduga. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian risiko dan ketidakpastian serta bagaimana risiko dan ketidakpastian dapat mempengaruhi analisis proyek."
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...hendramarthafauzy
油
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha perusahaan. Fungsi utamanya adalah mengidentifikasi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan dari berbagai sumber risiko seperti kerusakan aset, gangguan operasi, tuntutan hukum, dan kecelakaan kerja untuk mengurangi dampak negatifnya. Manajemen risiko memberikan manfaat seperti pedoman pengambil
1. Oleh:
KELOMPOK II
Sukarman : 55115110146
Rahmad Hidayat :55115310066
Ahmad Ismurrohman 55115310059
Mata Kuliah : Operation Strategic and Process Management
Program Studi : Pasca Sarjana
Semester : II
Dosen Pengampu : Dr. Ahmat Hidayat Sutawijaya, M. Comm
MANAJEMEN RESIKO (THE RISK MANAGEMENT)
2. # STUDY KASUS
Jurnal Head : (Risk management: the next source of competitive advantage)
Tentang Penulis
Ehsan Elahi dari Fakultas di Sekolah Tinggi Manajemen di Universitas
Massachusetts di Boston. Dia memiliki gelar PhD di Teknik Industri dan Sistem dari
University of Minnesota.
4. Kecenderungan meningkatnya risiko
dan ketidakpastian
Lima penggerak utama tren ketidakpastian dan meningkatnya resiko
1. Laju perubahan lebih cepat
Laju perubahan yang lebih cepat membatasi kemampuan kita untuk
memprediksi masa depan, yang membuat prakiraan kami kurang akurat.
Dengan perkiraan kurang akurat, bisnis menghadapi tingkat ketidakpastian
yang lebih tinggi. Selain itu, meningkatnya kecepatan perubahan dalam
dunia bisnis mempersingkat waktu yang tersedia bagi perusahaan untuk
merencanakan kemungkinan perubahan atau merespon orang-orang yang
tak terduga, yang pada gilirannya, dapat meningkatkan dampak dari risiko.
Jadi, laju perubahan yang lebih cepat dapat meningkatkan kedua unsur
risiko: ketidakpastian dan dampak kerugian
5. 2. Kompleksitas yang meningkat.
Kompleksitas, secara umum, meningkatkan risiko. Sebuah sistem yang kompleks
adalah sistem yang tidak dapat dijelaskan dengan memecahnya menjadi bagian-
bagian karena elemen kunci adalah interaksi antara bagian-bagian. Sebagai hasil
dari interaksi ini, sistem kompleks menunjukkan perilaku tiba-tiba (Horton, 2012).
5 Tren penggerak - lanjutan
6. 5 Tren penggerak - lanjutan
3. Tatanan global Multi-polar.
Munculnya kekuatan ekonomi baru, adalah tanda-tanda tren menuju tatanan
dunia multi-polar. Ketika kita memiliki lebih banyak kekuatan yang
berpengaruh di seluruh dunia, kita bisa mengharapkan lebih banyak acara tak
terduga terjadi karena interaksi dan persaingan antara kekuatan ini. Berikut
adalah bagaimana para ahli memprediksi tren global jangka panjang
ketidakpastian dari sudut pandang ini: '' Sistem Internasional - seperti yang
dibangun setelah perang dunia kedua - akan hampir tak bisa dikenali pada
tahun 2025 karena meningkatnya kekuatan yang muncul, sebuah ekonomi
global, peralihan sejarah kekayaan relatif dan kekuatan ekonomi dari Barat
ke Timur, dan pertumbuhan pengaruh aktor non-negara [. . .]
Secara historis, muncul sistem multi-polar lebih stabil daripada bipolar atau
yang unipolar [. . .] 20 tahun ke depan dari transisi ke sistem baru yang penuh
dengan risiko.
7. 5 Tren penggerak - lanjutan
4. Globalisasi.
Sebagai tambahan terhadap penguatan risiko, dunia bisnis semakin saling
terkait dapat mengubah risiko lokal menjadi global. Meskipun gangguan besar
jarang terjadi di lokasi tertentu, kemungkinan memiliki gangguan besar di
suatu tempat di seluruh dunia tidak jarang lagi. Globalisasi berarti bahwa
bisnis di seluruh dunia lebih dan lebih saling terkait. Akibatnya, gangguan di
mana saja menyebar dengan cepat ke berbagai daerah, yang berarti sebuah
bisnis hampir tidak aman dari gangguan besar yang terjadi di tempat lain di
seluruh dunia.
8. 5 Tren penggerak - lanjutan
5. Risiko saling terkait meningkat.
Selain tren globalisasi yang memfasilitasi penyebaran cepat dari setiap
gangguan lokal, interkoneksi meningkat dari berbagai jenis risiko membuat
masalah lebih buruk. Artinya, berbagai kategori risiko bisnis yang tidak
independen satu sama lain. Salah satu jenis risiko yang mungkin berkembang
menjadi kategori risiko lainnya. Disini adalah bagaimana dalam laporan ''
Global Risks 2010 '' menekankan aspek intensif risiko: '' Kita berada di dunia
dengan tingkat belum pernah terjadi keterkaitan sebelumnya dari antara
semua daerah yang berisiko. . . peningkatan interkoneksi antara risiko berarti
tingkat yang lebih tinggi dari risiko sistematis dibandingkan sebelumnya.
Dengan demikian, ada kebutuhan yang lebih besar untuk sebuah pendekatan
yang terpadu dan lebih sistematis atas manajemen risiko dan respon oleh
sektor
9. Memanfaatkan Manajemen Resiko untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif
Klasifikasi pertama melihat pada manfaat potensial dari risiko
Sebuah perusahaan mungkin menghadapi dua jenis utama dari risiko:
Risiko yang bernilai (Rewarded risk)
yaitu risiko yang terkait dengan manfaat yang diharapkan. Ini adalah risiko
yang kita ambil dengan harapan menciptakan nilai lebih, misalnya ketika kita
memasuki pasar baru, atau mengembangkan produk atau proses baru.
Risiko yang tidak bernilai (Un-Rewarded Risk).
yaitu risiko yang terkait oleh kekuatan eksternal dengan tidak ada nilai
potensi di dalamnya. bencana alam, kecelakaan industri, pencurian,
pandemi, dll adalah contoh dari risiko dihargai. Kami selalu berusaha untuk
menghindari atau mengurangi risiko ini.
10. Memanfaatkan Manajemen Resiko -
lanjutan
Klasifikasi Kedua sesuai dengan besaran dan dampak pada organisasi.
risiko mengganggu (Disruptive risk)
Yaitu risiko yang dapat mengganggu operasi utama dan kayanan organisasi
serta mengancam posisi pasar atau bahkan kelanjutan dari bisnis
risiko yang tidak mengganggu (Un-disruptive risk).
Yaitu risiko yang lebih sering berhubungan dengan bisnis dari hari ke hari.
Meskipun masing-masing risiko tidak mengganggu tidak mengancam posisi
pasar atau keberadaan suatu organisasi, kemampuan untuk menangani secara
efektif dan secara keseluruhan akan berdampak penting pada kinerja
organisasi, dan karenanya pada posisi kompetitif.
11. 4 CARA MANAJEMEN RESIKO MENJADI
KEUNGGULAN KOMPETITIF
1. Tetap melayani ketika yang lain berhenti - Kompromi dengan resiko yang
mengganggu dan resiko yang tidak bernilai.
Contoh : Kasus Nokia vs Ericson.
Nokia mampu meningkatkan pangsa pasar 30% dari 27% ketika Ericson turun
dari 12% menjadi 9%.
Nokia responsif ketika pemasok Royal Philip Electric mengalami kebakaran
untuk mencari pemasok lain dalam memenuhi komponen yang dibutuhkan
12. 2. Mencari bisnis berisiko Kompromi dengan bisnis beresiko yang bernilai,
resiko yang mengganggu, dan resiko yang tidak mengganggu
Contoh :
Film Avatar (2009) yang di buat James Camerron memecahkan rekor box office
terbesar setelah Titanic (1995) dengan $ 1.830.000.000, James menghasilkan
$ 2.700.000.0000.
Ketika Twentieth Century Fox mengambil risiko untuk memulai proyek James
dengan menginvestasikan uang sebesar $10 juta untuk membangun kamera
revolusioner yang diperlukan dengan sistem pembagian resiko. James keluar
dari tradisi Jangan pernah tenggelamkan uang sendiri ke Film
13. 3. Unggul dalam kinerja sehari-hari Kompromi dengan resiko yang tidak
bernilai dan resiko yang tidak mengganggu.
Contoh : Toyota responsif dan memiliki hubungan yang baik dengan
pemasok, untuk menjaga posisi pada saat menghadapi gangguan
yang besar.
Pada tahun 1997 terjadi kebakaran terhadap pabrik yang
memproduksi P-katup di Aisin Seiki Co di Kariya, Jepang. Pabrik
tersebut bertanggung jawab 99% untuk memasok spare part P-katup
di seluruh produksi mobil toyota. Karena ada hubungan yang dekat
antara toyota dengan pemasok dan ada rasa saling percaya, di hari
yang sama Toyota dan Aisin mampu mengumpulkan semua produsen
P-Valve. Akhirnya dalam 9 hari toyota dapat kembali beroperasi
normal
14. 4. Membangun citra tangguh kompromi dengan segala macam resiko.
Ketika sebuah perusahaan berhasil mendapatkan kepercayaan orang lain
dalam memiliki kemampuan manajemen resiko yang kuat, dan karenanya
menjadi tangguh dalam menghadapi volatilitas dan gangguan, sehingga
perusahaan bisa bermain labih kompetitif di pasar
16. KONSEP RISIKO
Secara ilmiah pengertian risiko masih tetap beragam. Risiko telah
didefinisikan secara berbeda di berbagai disiplin ilmu (ekonomi, asuransi,
ilmu perilaku, manajemen strategis, dll).
Definisi yang kita bahas dalam makalah ini menentukan risiko dalam hal
ketidakpastian dan besarnya kerugian potensial:'risiko adalah ketidakpastian
tentang terjadinya kerugian '' (Regda, 2007).
Kaplan dan Garrick (1981) definisi yang sama tentang risiko yaitu
Ketidakpastian, di sisi lain, berasal dari kurangnya informasi yang lengkap
tentang masa depan.
Dengan kata lain, ketidakpastian adalah situasi di mana pembuat keputusan
memiliki pengetahuan yang terbatas untuk persis menggambarkan hasil di
masa depan (Carbonara dan Caiazza, 2010; Krickx, 2000)
17. Karakteristik Risiko
a. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
b. Terjadi secara tiba-tiba (accidental)
c. Bila terjadi menimbulkan kerugian
18. Jenis Risiko
Resiko dapat dibedakan dengan berbagai cara (Djojosoedarso, 2003) antara lain :
1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni)
2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif)
3. Resiko fundamental
4. Resiko khusus
5. Resiko Dinamis
19. MANAJEMEN RISIKO
Regda (2007) mendefinisikan manajemen risiko dalam istilah kerugian
eksposur: '' manajemen risiko adalah proses yang mengidentifikasi eksposur
kerugian yang dihadapi oleh suatu organisasi dan memilih teknik yang paling
tepat untuk menangani kerugian eksposur tersebut.
Pada dasarnya Manajemen Risiko adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen
dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi Manajemen Risiko
mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengkoordinir dan mengawasi program penanggulangan risiko.
20. Tujuan Manajemen Risiko
a. Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian
tujuan perusahaan.
b. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada
pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
c. Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian,
menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing,
dankeunggulan kinerja perusahaan.
d. Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
e. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risikodan
pentingnya pengelolaan risiko.
f. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko
yang dituangkan dalam peta risiko (risk map) yang berguna bagi
manajemendalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko
secara terus menerus dan berkesinambungan
24. PROJECT OPPORTUNITY/RISKS
OPPORTUNITY RISKS
Identification gaps in
realization of strategic
objective
Escalates current risks &
identifies potential risks
earlier
Ensures proper
communications to relevant
stakeholder
Improves monitoring and
control of project
Mediates issue resolution
Increases efficiency in
tracking progress of
projects
Integrates project plans for
all projects standardizes
progress reporting
Fragmentend project plans
Poorly defined project mission
& tasks
No clear process for escaping
risksto senior management
decisions
Insufficient reporting to
support top-management
decisions
Ineffective enforcement of
project controls and policies
Conflict between line and
project managers
Projects do not meet
deadlines and/or milestones
Lack of standardized reports
and reporting frameworks
38. SUMMARY
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua
organisasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen resiko adalah
suatu proses mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk
strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia
Fokus dari manajemen resiko yang baik adalah identifikasi dan cara
mengatasi resiko
Manajemen resiko dengan menggunaan metode yang tepat akan
membantu didalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dan bisa mendapatkan keungtungan kompetitif.