ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
RESIKO DAN
KETIDAKPASTIAN
1
PENDAHULUAN
Istilah ketidakpastian dan risiko sering dianggap
dua istilah yang sama. Namun kedua istilah
tersebut sebenarnya berbeda. Ketidakpastian
mengacu pada pengertian risiko yang tidak
diperkirakan (unexpected risk), sedangkan istilah
risiko itu sendiri mengacu kepada risiko yang
diperkirakan (expected risk).
—Someone famous
Resiko tidak terpisah dari kehidupan ,
karena resiko merupakan bagian dari
kehidupan. Kita tidak bisa mengelak dari
resiko, bila kita menghindar dari resiko
yang satu kita akan dihadapkan pada
resiko yang lain.
3
—Someone famous
Baik sebagai individu maupun
organisasi/perusahaan tidak terlepas dari
resiko. Karena resiko tidak terpisah dari
kehidupan maka kita dintutut bagaimana
melindungan dari resiko tersebut baik
sebagai individu maupun kelompok
(perusahaan).
4
Resiko muncul karena adanya ketidakpastian.
Investasi bisa mendatangkan keuntungan, bisa
juga menyebabkan kerugian. Ketidakpastian
tersebut menyebabkan munculnya risiko.
Dengan demikian, pembicaraan mengenai
ketidakpastian berarti berbicara mengenai risiko.
Risiko itu sendiri merupakan buah dari
ketidakpastian.
PENGERTIAN
Dalam masalah investasi, investor akan
selalu berhadapan pada sejumlah
kemungkinan seperti kemungkinan untuk
untung, rugi atau tidak rugi, dan juga tidak
untung (impas).
Bagi kalangan ekonomi konvensional untuk
menghadapi ketidakpastian tersebut, dilakukan
dengan mengubah kondisi yang tidak pasti
tersebut menjadi kondisi yang pasti dalam
hubungannya dengan return, misalnya dengan
menerapkan suku bunga atas sejumlah modal
yang telah diinvestasikan. Kondisi ini bisa saja
dan tentunya akan membawa kepada kerugian
salah satu pihak.
PENGERTIAN KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan
di mana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian
akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat
kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui
secara kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan
dengan demikian pengertian ketidakpastian dalam arti yang luas
adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya
masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan
karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge)
dari manusia
Contoh Ketidakpastian
a. Prakiraan cuaca mengatakan bahwa "besok pagi mungkin turun
hujan". Perkataan "mungkin" menunjukkan ketidakpastian dari pakar
cuaca karena ketidaksempurnaan pengetahuannya dalam membuat
prakiraan.
b. Misalnya, Anda mengatakan bahwa Pemilu akan berjalan dalam
bentuk salah satu dari tiga skenario berikut. Skenario pertama,
berlangsung aman; skenario kedua, ada kerusuhan kecil dan tidak
memiliki dampak berarti; skenario ketiga, terjadi kerusuhan dan
menyebabkan Pemilu gagal. Kemudian, Anda membuat prediksi
untuk masing-masing skenario tersebut. seperti ditunjukkan dalam
Tabel 1.1 berikut
Tabel 1.1.
Ketidak pastian usaha menjeleng pemilu
10
PENGERTIAN RESIKO
Perkataan risiko hampir selalu ditemukan dalam setiap segi
kehidupan manusia baik sebagai individu, keluarga, masyarakat
maupun dalam dunia usaha baik terkait secara ekonomi, sosial
maupun politik. Kata "risiko" pada umumnya membuat bayangan
akan sesuatu yang menakutkan, tak mengenakkan dan kondisi tak
nyaman. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang
menganggap bahwa risiko itu selalu berkonotasi negatif,
membawa keburukan, tak ada untungnya, dan patut dihindari
bahkan dijauhi atau jika mungkin, ditiadakan. Berbagai usaha
dilakukan manusia dalam rangka menghindari, menghapuskan,
mengurangi, membatasi atau mengalihkan kepada pihak lain
Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan
risiko pada tiga hal:
pertama, adalah keadaan yang mengarah kepada
sekumpulan hasil khusus, ketika hasilnya dapat diperoleh
dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil
keputusan.
Kedua, adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau
variabel keuangan lainnya.
Dan ketiga, adalah kemungkinan dari sebuah masalah
keuangan yang memengaruhi kinerja operasi perusahaan
atau posisi keuangan seperti risiko ekonomi,
ketidakpastian politik, dan masalah industri.
Sudut Pandang dari pengertian Resiko
(1) Sasaran yang diragukan berkaitan dengan hasil dalam situasi
tertentu.
(2) Risiko adalah keraguan atau ketidakpastian hasil dalam suatu
situasi yang telah ditetapkan semula.
(3) bahwa hasil yang sebenarnya bisa berbeda dengan hasil yang
diperkirakan sebelumnya.
(4) .Risiko adalah kemungkinan akan terjadinya suatu kejadian yang
merugikan atau risiko adalah peluang terjadinya kerugian. (5) Risiko
adalah kombinasi dari bahaya-bahaya. (6) Risiko adalah
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa yang akan datang,
dan jika peristiwa tersebut terjadi, akan mendatangkan kerugian
Sudut Pandang dari pengertian Resiko
(7). Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang tidak
diinginkan.
(8). Kerugian yang kebetulan terjadi.
(9). Uncertainty about future events.
(10).The mismatching of interest rate bases for associated
assets and liabilities.
(11).Risk is a conditions in which there is a possibility of an
adverse deviation from a desired outcome that is
expected or hope for
Berdasarkan beberapa definisi di atas, sebenarnya dapat
disimpulkan bahwa risiko adalah bentuk keadaan
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi
nantinya (future) dengan keputusan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Sering orang mempersamakan pengertian risiko dengan
peril dan hazard. Memang ketiga istilah tersebut berkaitan
erat satu sama lain akan tetapi berbeda dalam pengertian.
Peril adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan
kerugian, sedangkan hazard adalah keadaan yang dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
Tabel 1.1.
Perbedaan Ketidakpastian Dan Resiko
16
RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN PROYEK
Dalam analisis proyek banyak diperlukan ramalasn
(forcasting),maka perhitungan perhitungan biaya dan manfaat
mengandung banyak ketidakpastian sehingga menimbulkan
resiko. Misalnya : Biaya kontruksi dapat dipengaruhi keadaan
cuaca. Permintaan terhadap jasa transportasi dapat berubah
karena ada perubahan-perubahan yang tidak diketahui
sebelumnya dalam pola pembangunan ekonomi.
Adapun alat yang dapat digunakan untuk mengantisipiasi
perubahan-perubahan yang terjadi adalah.
1. Analisis Sensitivitas
2. Analisis Switching Value
17
ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS)
Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan
untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-
parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem
produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan
melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin
terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui
dan diantisifikasi sebelumnya. Contohnya : Perubahan
biaya dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.
18
Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena dalam
analisis proyek, perhitungan umumnya didasarkan
pada proyeksi-prpyeksi yang mengandung
ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu
yang akan datang (Kadariah, 1986).
Analisis sensitivitas ini merupakan analisis pasca
kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa
yang akan terjadi dengan hasil analisis jika terjadi
perubahan atau kesalahan dalam perhitungan biaya
atau manfaat.
19
20
Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat
apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika
ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar
perhitungan biaya atau benefit
Dengan demikian tujuan utama daripada analisa
sensitivitas :
1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang
sedang dilaksanakan
2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga
dapat meningkatkan NPV
3. Untuk mengurangi resiko kerugihan dengan
menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang
harus diambil
Dalam sensitivity analysis setiap kemungkinan itu harus
dicoba, yang berarti bahwa tiap kali harus diadakan analisa
kembali. Ini perlu sekali, karena analisa proyek didasarkan pada
proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidak-pastian
tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Terdapatnya “ cost overrun “, misalnya kenaikan dalam
biaya konstruksi
b. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga
umum, misalnya penurunan harga hasil produksi
c. Mundurnya waktu / jadwal implementasi
Ada empat hal dalam melakukan analisis sensitivitas suatu
proyek, yaitu :
1. Perubahan harga terutama,harga output . Perubahan harga ini
sangat terkait dengan (1). Proyek ukura besar yang biasanya
menyebabkan harga relative turun. (2). Umur ekonomis/teknis
panjang yang menyebabkan harga semakin lama semakin
mahal. (3). Harga berfluktuasi sesuai dengan musim terutama
tanaman holtikultura.
2. Keterlambatan pelaksanaan.
keterlambatan pelaksanaan biasanya terjadi karena berbagai
sebab, anatara lain (1). Terlambat dalam
pemesanan/penerimaan alat baru (2). Masalah administrasi
yang tidak terhindarkan (3). Karena adanya teknik bercocok
tanam baru.
Ada empat hal dalam melakukan analisis sensitivitas
suatu proyek, yaitu :
Hal ini disebabkan karena biasanya kecenderungan
orang-orang memperhitungkan biaya konstruksi lebih
rendah sehingga pada saat dilaksanakan, ternyata
harga-harga jauh lebih tinggi.
4. Kesalahan dan perkiraan hasil (yield). Hal ini terutama
terjadi apabila cara penenan baru yang sedang
diusulkan yang dipakai sebagai ukuran atau informasi
agronomi, terutama didasarkan pada percobaan-
percobaan eksperimen.
Perubahan keempat variabel
tersebut akan mempengaruhi
komponen Cashflow (inflow
ataupun outflow) yang pada
akhirnya akan mempengaruhi Net
benefit dan mengubah kriteria
investasi
Cara melakukan Analisis Sensitivitas
Kita memilih sejumlah nilai yang
dengan nilai tersebut kita melakukan
perubahan terhadap masalah yg
dianggap penting pada analisis proyek
& kemudian menentukan pengaruh
perubahan tsb terhadap daya tarik
proyek
Kita perlu menghitung kembali ukuran
kemanfaatan proyek (kriteria investasi)
dengan menggunakan estimasi baru.
Sebagai contoh, table berikut
menunjukkan nilai-nilai manfaat dan
biaya (hipotesis) dari suatu proyek
irigasi dengan jangka waktu 30 tahun
dengan alternative tingkat discount
factor 15%, 20% dan 25%.
Tabel 1.1
Nilai dan Manfaat dari Proyel Irigasi
Tahun Discoun factor
Alternatif hasil perhitungan pertama ( Rp.
Milyar )
15% 20% 25% Benefit Biaya Selisih NPV NPV NPV
15% 20% 25%
.(4) - (5) .(1) x (6) .(2) x (6) .(3) x (6)
.(1) .(2) .(3) .(4) .(5) .=(6) .=(7) .= (8) .= (9)
1 0,87 0,83 0,8 - 0,5 -0,5 -0,44 -0,44 -0,04
2 0,75 0,69 0,64 0,4 2,1 1,7 -1,29 -1,18 -1,09
3 0,65 0,57 0,51 0,8 3,7 -2,9 -1,91 -1,68 -1,48
4 0,57 0,48 0,41 1,4 3,7 -2,3 -1,32 -1,11 -0,94
5 0,49 0,4 0,32 2,1 2 .+0,1 0,05 0,04 0
6 0,43 0,33 0,26 2,5 0,5 .+0,2 0,86 0,67 0,5
.7-30 2,78 1,65 1,04 2,9 0,5 .+2,4 6,68 3,97 2,5
TOTAL 2,63 0,29 -0,85
Berdasarkan analisis manfaat biaya dengan kriteria NPV dan tingkat
discount factor 15% akan menghasilkan NPV sebesara Rp. 2,63
miliar.
Sekarang apabila pada saat pelaksanaan poryek terjadi kenaikan
harga harga factor produksi seperti semen, pasir yang menyebabkan
biaya meningkat 30% maka apa yang terjadi dengan proyek irigasi
tersebut. Apakah tetap layak untuk dilaksanakan/diteruskan atau
sebaliknya tidak layak untuk dilaksanakan. Demikian halnya jika dari
proyek irigasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengairi areal
tanaman sawah yang ada di daerah tersebut. Dengan pengairan
yang baik, hasil gabah baik, tetapi karena penennya serentak yang
menyebabkan harga beras turun sebesar 10%, apa yang akan
terjadi dengan proyek irigasi tersebut.
Tabel 1.2
Analisis Manfaat Biaya dengan NPV 15%
Tahun Alternatif II Alternatif III
Hasil 30% Cost Over Run (Rp.miliar)
Harga beras turun dengan 10%
(Rp,miliar)
Biaya
Selisih NPV 15% NPV 20% Benefit Selisih NPV 15% NPV 20%
(4)-(9) (1)x(11) (1)x(12) Kotor (14)-(5) (1)x(15) (2)x(15)
.(10) .(11) .(12) .(13) .(14) .(15) .(16) .(17)
1 0,06 -0,6 -0,52 -0,5 - -0,5 -0,44 -0,42
2 2,7 -2,3 -1,62 -1,62 0,4 1,7 -1,29 -1,17
3 4,8 -4 -2,63 -2,32 0,7 -3 -1,97 -1,71
4 4,8 -3,4 -1,94 -1,64 1,3 -2,4 -1,37 -1,15
5 2,6 -0,5 -0,25 -0,2 1,9 -0,1 -0,05 -0,04
6 0,6 1,9 0,82 0,64 2,2 1,7 0,75 0,56
7 0,6 2,3 6,4 3,8 2,6 2,1 5,84 3,47
TOTAL 0,14 -1,82 1,45 0,29
Perbandingan NPV ( I = 15%)
I. Hasil perhitungan pertama : Rp. 2,63 miliar
II. Hasil 30% cost over run : Rp. 0,14 miliar
III. Harga beras turun dengan 10 % : Rp. 1,45 miliar
Perbandingan Net B/C Ratio ( I = 15 % )
I. Hasil perhitungan pertama : 7,59/4,96 : Rp. 1,53.
II. Hasil 30 % cost over run : 7,22/7,08 : Rp. 1,02
III. Harga beras turun dengan 10% : 6,59/5,12 : Rp. 1,29
Perbandingan IRR
I. Hasil perhitungan pertama
IRR = 15% +
1,45
1,45 −(−0,50)
( 20% - 15% ) = 18,7 %
30
Perbandingan IRR
I. Hasil perhitungan pertama
IRR = 15% +
1,45
1,45 −(−0,50)
( 20% - 15% ) = 18,7 %
II. Hasil 30% cost ober run
I. IRR = 15% +
1,14
1,14 −(−1,82)
( 20% - 15% ) = 15,4 %
III. Harga beras turun dengan 10% : 6,59/5,12 = 1,29
IRR = 15% +
1,45
1,45 −(−0,50)
( 20% - 15% ) = 18,7 %
31
Berdasarkan table 1.2 terlihat bahwa apabila
terjadi peningkatan biaya sebesar 30% maka
tingkat discount rate 15 % proyek irigasi
masih layak dilakasanakan karena masih
mengasilkan NPV posisit yaitu Rp. 0,14
miliar. Tetapi apabila discount rete yang
berlaku adalah 20 %, jika ada kenaikan biaya
sebesar 30% maka proyek irigasi tersebut
tidak layak karena menghasilkan NPV karena
menghasilkan NPV negatif yaitu sebesar Rp.
– 1,82 miliar.
Karena proyek irigasi akan digunakan untuk
mengairi sawah petani yang ada disekitar proyek
maka apabila ternyata harga beras mengalami
penurunan sebesar 10%, pada tingkat discount
rate 15% proyek irigasi masih layak dilaksanakan
karena menghasilan NPV yang positif sebesar
Rp. 1,45 miliar. Namun apabila ddiscount rate
yang berlaku adalah 20%, dengan penurunan
harga beras 10%, maka proyek irigasi tersebut
menjadi tidak layak dan menghasilkan NPV yang
negatif yaitu sebesar Rp. – 0,50 miliar.
34
A picture is worth
a thousand words
Combining a photo with a big text will catch your audience's attention
and will explain your message in a better way
Photo and text

More Related Content

What's hot (20)

Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
Ìý
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
Ìý
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
Lilia Pascariani
Ìý
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
Ìý
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
Ìý
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
ReniFatmawati5
Ìý
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
Dini Rahmi Hasibuan
Ìý
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
mochammad rasyiid
Ìý
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
Ìý
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
Ìý
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
Ìý
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
indra wahyudi
Ìý
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
Hesty White
Ìý
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
Reza Aprianti
Ìý
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
Ìý
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Ninnasi Muttaqiin
Ìý
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
Maulina Sahara
Ìý
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
radhi abdul halim
Ìý
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Judianto Nugroho
Ìý
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Syafril Djaelani,SE, MM
Ìý
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
Ìý
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
Ìý
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
Ìý
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
Ìý
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
ReniFatmawati5
Ìý
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
mochammad rasyiid
Ìý
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
Ìý
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
Ìý
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
Ìý
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
indra wahyudi
Ìý
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
Hesty White
Ìý
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
Reza Aprianti
Ìý
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
Ìý
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Ninnasi Muttaqiin
Ìý
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
Maulina Sahara
Ìý
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
radhi abdul halim
Ìý
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Judianto Nugroho
Ìý
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Syafril Djaelani,SE, MM
Ìý

Similar to Resiko dan ketidak pastian (20)

Man risk ospm
Man risk ospm Man risk ospm
Man risk ospm
sukarman sukarman
Ìý
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntanghAnalisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
RegaOktavia
Ìý
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
Rahmat Hardiansah
Ìý
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
LutviTjiaXie
Ìý
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
DianFauzi3
Ìý
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
Lutvi_Tjia_Xie
Ìý
2 mts01427
2 mts014272 mts01427
2 mts01427
Suranto Suranto
Ìý
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
Antoni Butarbutar
Ìý
Manajemen Risiko 01
Manajemen Risiko 01Manajemen Risiko 01
Manajemen Risiko 01
Judianto Nugroho
Ìý
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Ìý
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Ìý
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Ìý
Jurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen RisikoJurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen Risiko
RatuAyuFauziah
Ìý
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Amalia Dekata
Ìý
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
hendramarthafauzy
Ìý
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
EmaMorteza
Ìý
01-RISK and Ketidapastian.pptx
01-RISK and Ketidapastian.pptx01-RISK and Ketidapastian.pptx
01-RISK and Ketidapastian.pptx
SafaBian
Ìý
Manajemen Risiko 2.pptx
Manajemen Risiko 2.pptxManajemen Risiko 2.pptx
Manajemen Risiko 2.pptx
srinovidasari
Ìý
101 sampe publish
101 sampe publish101 sampe publish
101 sampe publish
Afrianto Budi
Ìý
Ppt investasi[1]
Ppt investasi[1]Ppt investasi[1]
Ppt investasi[1]
Fiqohalyafiq
Ìý
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntanghAnalisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
Analisis Aspek Risiko Bisnis.pdfyrntangh
RegaOktavia
Ìý
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3Risk analysis   James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis James L. Pappas - chapter 3
Rahmat Hardiansah
Ìý
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
Risk analysis - James L. Pappas - chapter 3
LutviTjiaXie
Ìý
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
01. Konsep Risiko dan Ketidakpastian.pptx
DianFauzi3
Ìý
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
RISK ANALYSIS - JAMES L. PAPPAS ; CHAPTER 3
Lutvi_Tjia_Xie
Ìý
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Risk Management, ...
Antoni Butarbutar
Ìý
Jurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen RisikoJurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen Risiko
RatuAyuFauziah
Ìý
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso WeygantAkuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Akuntansi Menengah - Intermediate Accounting Kieso Weygant
Amalia Dekata
Ìý
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
hendramarthafauzy
Ìý
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptxPPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
PPT KELOMPOK 5 ADDIE & HABIBIE.pptx
EmaMorteza
Ìý
01-RISK and Ketidapastian.pptx
01-RISK and Ketidapastian.pptx01-RISK and Ketidapastian.pptx
01-RISK and Ketidapastian.pptx
SafaBian
Ìý
Manajemen Risiko 2.pptx
Manajemen Risiko 2.pptxManajemen Risiko 2.pptx
Manajemen Risiko 2.pptx
srinovidasari
Ìý
101 sampe publish
101 sampe publish101 sampe publish
101 sampe publish
Afrianto Budi
Ìý
Ppt investasi[1]
Ppt investasi[1]Ppt investasi[1]
Ppt investasi[1]
Fiqohalyafiq
Ìý

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptxPASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptxTeori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
Teori_Ekonomi_Mikro_TEORI_PERILAKU_PRODU.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptxpertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxTEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
ELASTISITAS  PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptxELASTISITAS  PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLAY) new.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptxELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptxPERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ( KARDINAL).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptxPERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
PERTEMUAN KE-5 KESEIMBANGAN PASAR-NEW.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptxPERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptxPERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
PERETMUAN III DAN IV SISTEM BILANGAN.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptxPERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI INDONESIA.pptx
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI  INDONESIA.pptxPERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI  INDONESIA.pptx
PERTEMUAN III SEJARAH KOPERASI INDONESIA.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptxPERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
TEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxTEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
TEORI TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptxPERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INTERNASIONAL.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptxANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
ANALISIS TEORI ANTRIAN (RISET OPERASI).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptxPASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA(PERFECT COMPETITION).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptxpertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
pertemuan-12_-penerapan-diferensial-sederhana.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptxELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
ELASTISITAS PERMINTAN (ELASTICITY OF DEMAND).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptxPERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
PERTEMUAN IV SEJARAH KOPERASI MASA REFORMASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptxPERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
PERTEUAN IV Teori keunggulan mutlak dan komparatif.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptxPERTEMUAN 1 PENDAHULUAN  -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
PERTEMUAN 1 PENDAHULUAN -PENGERTIAN KOPERASI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Ìý

Recently uploaded (15)

1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
Ratnaningrum15
Ìý
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
IkhsanKamil17
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptxBAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
irawanwk
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Tri Suwandi
Ìý
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO
Ratnaningrum15
Ìý
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
1. Pengantar Analisis Informasi Keuangan.pdf
IkhsanKamil17
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptxBAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
BAB-5-Faktor-Produksi-Bawaan-dan-Teori-Heckscher-Ohlin.pptx
irawanwk
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
Tri Suwandi
Ìý

Resiko dan ketidak pastian

  • 2. PENDAHULUAN Istilah ketidakpastian dan risiko sering dianggap dua istilah yang sama. Namun kedua istilah tersebut sebenarnya berbeda. Ketidakpastian mengacu pada pengertian risiko yang tidak diperkirakan (unexpected risk), sedangkan istilah risiko itu sendiri mengacu kepada risiko yang diperkirakan (expected risk).
  • 3. —Someone famous Resiko tidak terpisah dari kehidupan , karena resiko merupakan bagian dari kehidupan. Kita tidak bisa mengelak dari resiko, bila kita menghindar dari resiko yang satu kita akan dihadapkan pada resiko yang lain. 3
  • 4. —Someone famous Baik sebagai individu maupun organisasi/perusahaan tidak terlepas dari resiko. Karena resiko tidak terpisah dari kehidupan maka kita dintutut bagaimana melindungan dari resiko tersebut baik sebagai individu maupun kelompok (perusahaan). 4
  • 5. Resiko muncul karena adanya ketidakpastian. Investasi bisa mendatangkan keuntungan, bisa juga menyebabkan kerugian. Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko. Dengan demikian, pembicaraan mengenai ketidakpastian berarti berbicara mengenai risiko. Risiko itu sendiri merupakan buah dari ketidakpastian.
  • 6. PENGERTIAN Dalam masalah investasi, investor akan selalu berhadapan pada sejumlah kemungkinan seperti kemungkinan untuk untung, rugi atau tidak rugi, dan juga tidak untung (impas).
  • 7. Bagi kalangan ekonomi konvensional untuk menghadapi ketidakpastian tersebut, dilakukan dengan mengubah kondisi yang tidak pasti tersebut menjadi kondisi yang pasti dalam hubungannya dengan return, misalnya dengan menerapkan suku bunga atas sejumlah modal yang telah diinvestasikan. Kondisi ini bisa saja dan tentunya akan membawa kepada kerugian salah satu pihak.
  • 8. PENGERTIAN KETIDAKPASTIAN Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan di mana ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari manusia
  • 9. Contoh Ketidakpastian a. Prakiraan cuaca mengatakan bahwa "besok pagi mungkin turun hujan". Perkataan "mungkin" menunjukkan ketidakpastian dari pakar cuaca karena ketidaksempurnaan pengetahuannya dalam membuat prakiraan. b. Misalnya, Anda mengatakan bahwa Pemilu akan berjalan dalam bentuk salah satu dari tiga skenario berikut. Skenario pertama, berlangsung aman; skenario kedua, ada kerusuhan kecil dan tidak memiliki dampak berarti; skenario ketiga, terjadi kerusuhan dan menyebabkan Pemilu gagal. Kemudian, Anda membuat prediksi untuk masing-masing skenario tersebut. seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.1 berikut
  • 10. Tabel 1.1. Ketidak pastian usaha menjeleng pemilu 10
  • 11. PENGERTIAN RESIKO Perkataan risiko hampir selalu ditemukan dalam setiap segi kehidupan manusia baik sebagai individu, keluarga, masyarakat maupun dalam dunia usaha baik terkait secara ekonomi, sosial maupun politik. Kata "risiko" pada umumnya membuat bayangan akan sesuatu yang menakutkan, tak mengenakkan dan kondisi tak nyaman. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang menganggap bahwa risiko itu selalu berkonotasi negatif, membawa keburukan, tak ada untungnya, dan patut dihindari bahkan dijauhi atau jika mungkin, ditiadakan. Berbagai usaha dilakukan manusia dalam rangka menghindari, menghapuskan, mengurangi, membatasi atau mengalihkan kepada pihak lain
  • 12. Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan risiko pada tiga hal: pertama, adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, ketika hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan. Kedua, adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keuangan lainnya. Dan ketiga, adalah kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang memengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri.
  • 13. Sudut Pandang dari pengertian Resiko (1) Sasaran yang diragukan berkaitan dengan hasil dalam situasi tertentu. (2) Risiko adalah keraguan atau ketidakpastian hasil dalam suatu situasi yang telah ditetapkan semula. (3) bahwa hasil yang sebenarnya bisa berbeda dengan hasil yang diperkirakan sebelumnya. (4) .Risiko adalah kemungkinan akan terjadinya suatu kejadian yang merugikan atau risiko adalah peluang terjadinya kerugian. (5) Risiko adalah kombinasi dari bahaya-bahaya. (6) Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa yang akan datang, dan jika peristiwa tersebut terjadi, akan mendatangkan kerugian
  • 14. Sudut Pandang dari pengertian Resiko (7). Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. (8). Kerugian yang kebetulan terjadi. (9). Uncertainty about future events. (10).The mismatching of interest rate bases for associated assets and liabilities. (11).Risk is a conditions in which there is a possibility of an adverse deviation from a desired outcome that is expected or hope for
  • 15. Berdasarkan beberapa definisi di atas, sebenarnya dapat disimpulkan bahwa risiko adalah bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Sering orang mempersamakan pengertian risiko dengan peril dan hazard. Memang ketiga istilah tersebut berkaitan erat satu sama lain akan tetapi berbeda dalam pengertian. Peril adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan hazard adalah keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
  • 17. RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN PROYEK Dalam analisis proyek banyak diperlukan ramalasn (forcasting),maka perhitungan perhitungan biaya dan manfaat mengandung banyak ketidakpastian sehingga menimbulkan resiko. Misalnya : Biaya kontruksi dapat dipengaruhi keadaan cuaca. Permintaan terhadap jasa transportasi dapat berubah karena ada perubahan-perubahan yang tidak diketahui sebelumnya dalam pola pembangunan ekonomi. Adapun alat yang dapat digunakan untuk mengantisipiasi perubahan-perubahan yang terjadi adalah. 1. Analisis Sensitivitas 2. Analisis Switching Value 17
  • 18. ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS) Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter- parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya. Contohnya : Perubahan biaya dapat mempengaruhi tingkat kelayakan. 18
  • 19. Analisis sensitivitas perlu dilakukan karena dalam analisis proyek, perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-prpyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang (Kadariah, 1986). Analisis sensitivitas ini merupakan analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis jika terjadi perubahan atau kesalahan dalam perhitungan biaya atau manfaat. 19
  • 20. 20 Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas : 1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan 2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan NPV 3. Untuk mengurangi resiko kerugihan dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil
  • 21. Dalam sensitivity analysis setiap kemungkinan itu harus dicoba, yang berarti bahwa tiap kali harus diadakan analisa kembali. Ini perlu sekali, karena analisa proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidak-pastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, antara lain : a. Terdapatnya “ cost overrun “, misalnya kenaikan dalam biaya konstruksi b. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga hasil produksi c. Mundurnya waktu / jadwal implementasi
  • 22. Ada empat hal dalam melakukan analisis sensitivitas suatu proyek, yaitu : 1. Perubahan harga terutama,harga output . Perubahan harga ini sangat terkait dengan (1). Proyek ukura besar yang biasanya menyebabkan harga relative turun. (2). Umur ekonomis/teknis panjang yang menyebabkan harga semakin lama semakin mahal. (3). Harga berfluktuasi sesuai dengan musim terutama tanaman holtikultura. 2. Keterlambatan pelaksanaan. keterlambatan pelaksanaan biasanya terjadi karena berbagai sebab, anatara lain (1). Terlambat dalam pemesanan/penerimaan alat baru (2). Masalah administrasi yang tidak terhindarkan (3). Karena adanya teknik bercocok tanam baru.
  • 23. Ada empat hal dalam melakukan analisis sensitivitas suatu proyek, yaitu : Hal ini disebabkan karena biasanya kecenderungan orang-orang memperhitungkan biaya konstruksi lebih rendah sehingga pada saat dilaksanakan, ternyata harga-harga jauh lebih tinggi. 4. Kesalahan dan perkiraan hasil (yield). Hal ini terutama terjadi apabila cara penenan baru yang sedang diusulkan yang dipakai sebagai ukuran atau informasi agronomi, terutama didasarkan pada percobaan- percobaan eksperimen.
  • 24. Perubahan keempat variabel tersebut akan mempengaruhi komponen Cashflow (inflow ataupun outflow) yang pada akhirnya akan mempengaruhi Net benefit dan mengubah kriteria investasi
  • 25. Cara melakukan Analisis Sensitivitas Kita memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut kita melakukan perubahan terhadap masalah yg dianggap penting pada analisis proyek & kemudian menentukan pengaruh perubahan tsb terhadap daya tarik proyek
  • 26. Kita perlu menghitung kembali ukuran kemanfaatan proyek (kriteria investasi) dengan menggunakan estimasi baru. Sebagai contoh, table berikut menunjukkan nilai-nilai manfaat dan biaya (hipotesis) dari suatu proyek irigasi dengan jangka waktu 30 tahun dengan alternative tingkat discount factor 15%, 20% dan 25%.
  • 27. Tabel 1.1 Nilai dan Manfaat dari Proyel Irigasi Tahun Discoun factor Alternatif hasil perhitungan pertama ( Rp. Milyar ) 15% 20% 25% Benefit Biaya Selisih NPV NPV NPV 15% 20% 25% .(4) - (5) .(1) x (6) .(2) x (6) .(3) x (6) .(1) .(2) .(3) .(4) .(5) .=(6) .=(7) .= (8) .= (9) 1 0,87 0,83 0,8 - 0,5 -0,5 -0,44 -0,44 -0,04 2 0,75 0,69 0,64 0,4 2,1 1,7 -1,29 -1,18 -1,09 3 0,65 0,57 0,51 0,8 3,7 -2,9 -1,91 -1,68 -1,48 4 0,57 0,48 0,41 1,4 3,7 -2,3 -1,32 -1,11 -0,94 5 0,49 0,4 0,32 2,1 2 .+0,1 0,05 0,04 0 6 0,43 0,33 0,26 2,5 0,5 .+0,2 0,86 0,67 0,5 .7-30 2,78 1,65 1,04 2,9 0,5 .+2,4 6,68 3,97 2,5 TOTAL 2,63 0,29 -0,85
  • 28. Berdasarkan analisis manfaat biaya dengan kriteria NPV dan tingkat discount factor 15% akan menghasilkan NPV sebesara Rp. 2,63 miliar. Sekarang apabila pada saat pelaksanaan poryek terjadi kenaikan harga harga factor produksi seperti semen, pasir yang menyebabkan biaya meningkat 30% maka apa yang terjadi dengan proyek irigasi tersebut. Apakah tetap layak untuk dilaksanakan/diteruskan atau sebaliknya tidak layak untuk dilaksanakan. Demikian halnya jika dari proyek irigasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengairi areal tanaman sawah yang ada di daerah tersebut. Dengan pengairan yang baik, hasil gabah baik, tetapi karena penennya serentak yang menyebabkan harga beras turun sebesar 10%, apa yang akan terjadi dengan proyek irigasi tersebut.
  • 29. Tabel 1.2 Analisis Manfaat Biaya dengan NPV 15% Tahun Alternatif II Alternatif III Hasil 30% Cost Over Run (Rp.miliar) Harga beras turun dengan 10% (Rp,miliar) Biaya Selisih NPV 15% NPV 20% Benefit Selisih NPV 15% NPV 20% (4)-(9) (1)x(11) (1)x(12) Kotor (14)-(5) (1)x(15) (2)x(15) .(10) .(11) .(12) .(13) .(14) .(15) .(16) .(17) 1 0,06 -0,6 -0,52 -0,5 - -0,5 -0,44 -0,42 2 2,7 -2,3 -1,62 -1,62 0,4 1,7 -1,29 -1,17 3 4,8 -4 -2,63 -2,32 0,7 -3 -1,97 -1,71 4 4,8 -3,4 -1,94 -1,64 1,3 -2,4 -1,37 -1,15 5 2,6 -0,5 -0,25 -0,2 1,9 -0,1 -0,05 -0,04 6 0,6 1,9 0,82 0,64 2,2 1,7 0,75 0,56 7 0,6 2,3 6,4 3,8 2,6 2,1 5,84 3,47 TOTAL 0,14 -1,82 1,45 0,29
  • 30. Perbandingan NPV ( I = 15%) I. Hasil perhitungan pertama : Rp. 2,63 miliar II. Hasil 30% cost over run : Rp. 0,14 miliar III. Harga beras turun dengan 10 % : Rp. 1,45 miliar Perbandingan Net B/C Ratio ( I = 15 % ) I. Hasil perhitungan pertama : 7,59/4,96 : Rp. 1,53. II. Hasil 30 % cost over run : 7,22/7,08 : Rp. 1,02 III. Harga beras turun dengan 10% : 6,59/5,12 : Rp. 1,29 Perbandingan IRR I. Hasil perhitungan pertama IRR = 15% + 1,45 1,45 −(−0,50) ( 20% - 15% ) = 18,7 % 30
  • 31. Perbandingan IRR I. Hasil perhitungan pertama IRR = 15% + 1,45 1,45 −(−0,50) ( 20% - 15% ) = 18,7 % II. Hasil 30% cost ober run I. IRR = 15% + 1,14 1,14 −(−1,82) ( 20% - 15% ) = 15,4 % III. Harga beras turun dengan 10% : 6,59/5,12 = 1,29 IRR = 15% + 1,45 1,45 −(−0,50) ( 20% - 15% ) = 18,7 % 31
  • 32. Berdasarkan table 1.2 terlihat bahwa apabila terjadi peningkatan biaya sebesar 30% maka tingkat discount rate 15 % proyek irigasi masih layak dilakasanakan karena masih mengasilkan NPV posisit yaitu Rp. 0,14 miliar. Tetapi apabila discount rete yang berlaku adalah 20 %, jika ada kenaikan biaya sebesar 30% maka proyek irigasi tersebut tidak layak karena menghasilkan NPV karena menghasilkan NPV negatif yaitu sebesar Rp. – 1,82 miliar.
  • 33. Karena proyek irigasi akan digunakan untuk mengairi sawah petani yang ada disekitar proyek maka apabila ternyata harga beras mengalami penurunan sebesar 10%, pada tingkat discount rate 15% proyek irigasi masih layak dilaksanakan karena menghasilan NPV yang positif sebesar Rp. 1,45 miliar. Namun apabila ddiscount rate yang berlaku adalah 20%, dengan penurunan harga beras 10%, maka proyek irigasi tersebut menjadi tidak layak dan menghasilkan NPV yang negatif yaitu sebesar Rp. – 0,50 miliar.
  • 34. 34
  • 35. A picture is worth a thousand words
  • 36. Combining a photo with a big text will catch your audience's attention and will explain your message in a better way Photo and text